MAKALAH TELEMATIKA
-
Upload
arif-munzir -
Category
Documents
-
view
389 -
download
2
description
Transcript of MAKALAH TELEMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia internet pada saat ini telah mencapai suatu tahap yang begitu
cepat, sehingga tidak mengherankan apabila di setiap sudut kota banyak ditemukan
termpat-tempat internet yang menyajikan berbagai jasa pelayanan internet. Sejarah
perjalanan internet dari mulai ditemukan hingga menjadi suatu kebutuhan manusia
sampai saat ini sangatlah panjang. Internet adalah jaringan informasi yang pada
awalnya (sekitar akhir 1960-an, tepatnya mulai tahun 1969) dikembangkan oleh
Departeman Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat (DoD = Departement of
Defense USA) sebagai proyek strategis yang bertujuan untuk berjaga-jaga
(penanggulangan) bila terjadi gangguan pada jaringan komunikasi umum, khususnya
pengaruhnya pada sistem komunikasi militer mereka. Pada saat itu perang dingin
antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet sedang mencapai puncaknya, sehingga
mereka membuat antisipasi atas segala kemungkinan akibat perang yang mungkin
akan terjadi. Awalnya internet hanya digunakan secara terbatas di dan antar-
laboratorium penelitian teknologi di beberapa institusi pendidikan dan lembaga
penelitian saja, yang terlibat langsung dalam proyek DARPA (Defence Advanced
Research Projects Agency). Tetapi 45 tahunan kemudian (sekarang ini), internet telah
meluas ke seluruh dunia, dari pemerintah, perusahaan besar dan kecil, LSM hingga
perorangan telah banyak yang memanfaatkannya, karena kepraktisannya sebagai
sarana komunikasi dan untuk pencarian informasi Data tentang internet tahun 1998
menyebutkan bahwa e-mail telah dapat dikirim ke 150 negara lebih di dunia ini,
transfer file (ftp) dapat menjangkau ke 100-an negara, dan pengguna di seluruh dunia
pun diperkirakan telah sampai 60 juta-an orang, atau 5% dari jumlah total seluru
penduduk dunia. Kemudian, berdasarkan data tahun 1999, pengguna internet di
seluruh dunia hingga Mei 1999 sudah mencapai 163 juta orang.
Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan
hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara
lain adalah kejahatan di dunia cyber atau, cybercrime. Hilangnya batas ruang dan
waktu di Internet mengubah banyak hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke
sebuah server di Pentagon tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu
lemah sehingga mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang
yang baru “mengetuk pintu” (port scanning) komputer anda, apakah sudah dapat
dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas ketidak-nyamanan
(inconvenience) saja? Bagaimana pendapat anda tentang penyebar virus dan bahkan
pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi cybercrime ini? Bagaimana aturan /
hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah cybercrime di
Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus kita jawab.
Fenomena cybercrime memang harus diwaspadai karena kejahatan ini agak berbeda
dengan kejahatan lain pada umumnya. Cybercrime dapat dilakukan tanpa mengenal
batas teritorial dan tidak diperlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban
kejahatan. Bisa dipastikan dengan sifat global internet, semua negara yang
melakukan kegiatan internet hampir pasti akan terkena imbas perkembangan
cybercrime ini.
Saat ini regulasi yang dipergunakan sebagai dasar hukum atas kasus-kasus
cybercrime adalah Undang-undang Telekomunikasi transaksi elektronika dan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Namun demikian, interpretasi yang
dilakukan atas pasal-pasal KUHP dalam kasus cybercrime terkadang kurang tepat
untuk diterapkan. Oleh karena itu urgensi pengesahan RUU Cyberlaw perlu
diprioritaskan untuk menghadapi era cyberspace dengan segala konsekuensi yang
menyertainya termasuk maraknya cybercrime belakangan ini.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah tentang “Kejahatan Cyber Crime Lewat E-
Commerce” adalah agar setiap individu yang biasa menggunakan internet atau
berbelanja barang atau jasa menggunakan layanan E-Commorce dapat mengetahui
celah-celah yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab
dan dapat mengetahui cara meminimalisir kejahatan lewat E-Commerce.
C. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya, maka penulis
dapat memberikan batasan-batasan pada :
a) Sejarah E-Commerce dan permasalahan-permasalahan/aspek-aspek hukum
terkait.
b) Cara-cara umum agar terhindar dari gangguan para pihak kurang bertanggung
jawab di cyberspace
BAB II
PEMBAHASAN
A. E-Commerce
Pada awalnya electronic commerce (E-Commerce) bergerak dalam bidang retail
seperti perdagangan CD atau buku lewat situs dalam World Wide Web (www). Tapi
saat ini E-Commerce sudah melangkah jauh menjangkau aktivitas-aktivitas dibidang
perbankan dan jasa asuransi yang meliputi antara lain ”account inquiries”, ”loan
transaction”, dan sebagainya. Sampai saat ini belum ada pengertian yang tunggal
mengenai E-Commerce. Hal ini disebabkan karena hampir setiap saat muncul bentuk-
bentuk baru dari E- Commerce dan tampaknya E-Commerce ini merupakan salah satu
aktivitas cyberspace yang berkembang sangat pesat dan agresif. Sebagai pegangan
(sementara) kita lihat definisi E-Commerce dari ECEG-Australia (Electronic
Cornmerce Ex pert Group) sebagai berikut: “Electronic commerce adalah sebuah
konsep luas yang mencakup setiap transaksi komersial yang dilakukan melalui
sarana elektronik dan akan mencakup cara seperti faksimili, teleks, EDI, Internet dan
telepon ".
Secara singkat E-Commerce dapat dipahami sebagai transaksi perdagangan baik
barang maupun jasa lewat media elektronik. Dalam operasionalnya E-Commerce ini
dapat berbentuk B to B (Business to Business) atau B to C (Business to Consumers).
Khusus untuk yang terakhir (B to C), karena pada umumn ya posisi konsumen tidak
sekuat perusahaan dan dapat menimbulkan beberapa persoalan yang menyebabkan
para konsumen agak hati-hati dalam melakukan transaksi lewat Internet.
Persoalan tersebut antara lain menyangkut masalah mekanisme pembayaran (payment
mechanism) dan jaminan keamanan dalam bertransaksi (security risk). Mekanisme
pembayaran dalam E-Commerce dapat dilakukan dengan cepat oleh konsumen
dengan menggunakan ”electronic payment”. Pada umumnya mekanisme pembayaran
dalam E-Commerce menggunakan credit card. Karena sifat dari operasi Internet itu
sendiri, ada masalah apabila data credit card itu dikirimkan lewat server yang kurang
terjamin keamanannya. Selain itu, credit card tidak ”acceptable” untuk semua jenis
transaksi. Juga ada masalah apabila melibatkan harga dalam bentuk mata uang asing.
Persoalan jaminan keamanan dalam E-Commerce pada umumnya menyangkut
transfer informasi seperti informasi mengenai data-data credit card dan data-data
individual konsumen. Dalam area ini ada dua masalah utama yang harus diantisipasi
yaitu (1) ”identification integrity” yang menyangkut identitas si pengirim yang
dikuatkan lewat ”digital signature”, dan (2) adalah ”message integrity” yang
menyangkut apakah pesan yang dikirimkan oleh si pengirim itu benar-benar diterima
oleh si penerima yang dikehendaki (intended recipient). Dalam kaitan ini pula para
konsumen memiliki kekhawatiran adanya ”identity theft”’atau ”misuse of
information” dari data-data yang diberikan pihak’ konsumen kepada perusahaan.
Persoalan-persoalan/Aspek-aspek hukum terkait :
a) Kontrak Persoalan mengenai kontrak dalam E-Commerce mengemuka karena
dalam transaksi ini kesepakatan antara kedua belah pihak dilakukan secara
elektronik. Akibatnya, prinsip-prinsip dalam hukum kontrak tradisional
seperti waktu dan tempat terjadinya suatu kontrak harus mengalami
modifikasi.
b) Perlindungan konsumen
Masalah perlindungan konsumen dalam E-Commerce merupakan aspek yang
cukup penting untuk diperhatikan, karena beberapa karakteristik khas E-
Commerce akan menempatkan pihak konsumen pada posisi yang lemah atau
bahkan dirugikan seperti; Perusahaan di Internet (the Internet merchant) tidak
memiliki alamat secara fisik di suatu negara tertentu, sehingga hal ini akan
menyulitkan konsumen untuk mengembalikan produk yang tidak sesuai
dengan pesanan; Konsumen sulit memperoleh jaminan untuk mendapatkan
”local follow up service or repair”.Produk yang dibeli konsumen ada
kemungkinan tidak sesuai atau tidak kompatibel dengan persyaratan lokal
(local requirements). Dengan karakteristik E-Commerce seperti ini konsumen
akan menghadapi persoalan hukum yang berkaitan dengan mekanisme
pembayaran, kontrak, dan perlindungan terhadap data-data individual
konsumen yang diberikan kepada pihak perusahaan. Undang-undang
perlindungan konsumen masing-masing negar a seperti yang dimiliki
Indonesia tidak akan cukup mer.ibantu, karena E-Commerce beroperasi secara
lintas batas (borderless).
c) Pajak (Taxation)
Pengaturan pajak merupakan persoalan yang tidak mudah untuk diterapkan
dalam E-Commerce yang beroperasi secara lintas batas. Masing-masing
negara akan menemui kesulitan untuk menerapkan ketentuan pajaknya, karena
baik perusahaan maupun konsumennya sulit dilacak secara fisik. Dalam
masalah ini Amerika telah mengambil sikap bahwa ”no discriminatory
taxation against Internet Commerce”. Namun, dalam urusan tarif (bea masuk)
Amerika mempertahankan pendirian bahwa Internet harus merupakan ”a tariff
free zone”. Sedangkan Australia berpendirian bahwa ”the tariff-free policy”
itu tidak boleh diberlakukan untuk ”tangible products” yang dibayar secara
on- line tapi dikirimkan secara konvensional. Kerumitan-kerumitan dalam
masalah perpajakan ini menyebabkan prinsip-prinsip perpajakan internasional
seperti ”source of income”, ”residency”, dan ”place of permanent
establishment” harus ditinjau kembali. Sistem perpajakan nasional akan
menghadapi persoalan yang cukup serius dimasa depan apabila tidak
diantisipasi mulai dari sekarang. Namun, upaya yang dilakukan harus melalui
satu pendekatan internasional baik melalui harmonisasi hukum maupun
kerjasama institusi penegak hukum.
d) Jurisdiksi (Jurisdiction)
Peluang yan g diberikan oleh E-Commerce untuk terbukanya satu bentuk baru
perdagangan internasional pada saat yang sama melahirkan masalah baru
dalam penerapan konsep yurisdiksi yang telah mapan dalam sistern, hukum
tradisional. Prinsip-prinsip yurisdiksi seperti tempat terjadinya transaksi (the
place of transaction) dan hukum kontrak (the law of contract) menjadi usang
karena operasi Internet yang lintas batas. Persoalan ini tidak bisa diatasi hanya
dengan upaya-upaya di level nasional, tapi harus melalui kerjasama dan
pendekatan internasional.
e) Digital Signature
Digital signature merupakan salah satu isu spesifik dalam E-Commerce.
Digital signature ini pada prinsipnya berkenaan dengan jaminan untuk
”message integrity” yang menjamin bahwa si pengirim pesan (sender) itu
benar-benar orang yang b erhak dan bertanggung jawab untuk itu (the sender
is the person whom they purport to be). Hal ini berbeda dengan ”real
signature” yang berfungsi sebagai pangakuan dan penerimaan atas isi
pesan/dakumen, Persoalan hukum yang muncul seputar ini antara lain
berkenaan dengan fungsi dan kekuatan hukum digital signature. Di Amerika
saat ini telah ditetapkan satu undang-undang yan g secara formal mengakui
keabsahan digital signature. Pada level internasional panduannya bisa dilihat
dalam Pasal 7 UNCITRAL Model law.
f) Copy Right
Internet dipandang sebagai media yang bersifat ”low-cost distribution
channel” untuk penyebaran informasi dan produk-produk entertainment
seperti film, musik, dan buku. Produk-produk tersebut saat ini didistribusikan
lewat ”physical format” seperti video dan compact disks. Hal ini
memungkinkan untuk didownload secara mudah oleh konsumen. Sampai saat
ini belum ada perlindungan hak cipta yan g cukup memadai untuk
menanggulangi masalah ini.
g) Dispute Settlement
Masalah hukum lain yang tidak kalah pentingnya adalah berkenaan dengan
mekanisme penyelesaian sengketa yang .cukup memadai untuk
mengantisipasi sengketa yang kemungkinan timbul dari transaksi elektronik
ini. Sampai saat ini belum ada satu mekanisme penyelesaian sengketa yang
memadai baik di level nasional maupun internasional. Sehingga yang paling
mungkin dilakukan oleh para pihak yang bersengketa saat ini adalah
menyelesaikan sengketa tersebut secara konvensional. Hal ini tentunya
menimbulkan pertanyaan mengingat transaksi itu terjadi di dunia maya, tapi
mengapa penyelesaiannya di dunia nyata. Apakah tidak mungkin untuk dibuat
satu mekanisme pen yelesaian sengketa yang juga bersifat virtual (On-line
Dispute Resolution).
B. Cara-Cara Umum Agar Terhindar Dari Gangguan Para Pihak Kurang
Bertanggung Jawab Di Cyberspace
Banyak penjahat di dunia internet ini, dan mereka selalu berusaha mencari
kelengahan kita sewaktu sedang surfing di internet, apalagi pada saat ini bisnis di
dunia internet sangat menjanjikan. Oleh karena itu ke hati-hatian sangat
diutamakan jangan sampai para penyusup masuk ke system dan mengobrak-
abriknya. Berikut adalah tips agar tehindar dari penjahat di dunia maya :
a) Gunakan Favorites atau Bookmarks
Pengguanaan Favorites atau Bookmarks ini dimaksudkan untuk menjamin
website yang dimasuki adalah benar-benar website bisnis internet yang telah
diikuti, sebab banyak upaya pencurian username dan password dengan cara
membuat website palsu yang sama persis dengan aslinya, dengan URL yang
mirip dengan aslinya. Jika dalam melakukan aktifitas menemukan
kejanggalan yaitu tampilan halaman yang berubah dan koneksi terputus lalu
muncul halaman yang meminta memasukkan username dan password.
b) Gunakan Antivirus
Pastikan pada komputer sudah terinstal Antivirus, gunakan Antirus
profesional seperti Norton Antivirus, McAfee Antivirus, Kaspersky, F-Secure
dan antivirus buatan vendor yang sudah berlisensi. Penggunaan antivirus akan
sangat membantu untuk mengantisipasi masuknya virus ke PC. Update
antivirus juga sangat bermanfaat untuk menangani jika terdapat virus baru
yang beredar.
c) Gunakan anti Spyware dan anti Adware
Selain Virus ada yang harus diwaspadai yaitu Spyware dan Adware, Spyware
adalah sebuah program kecil yang masuk ke komputer kita dengan tujuan
memata-matai kegiatan berinternet kita dan mencuri semua data penting
termasuk username dan password, Adware juga begitu tetapi lebih pada tujuan
promosi yang akan memunculkan jendela/pop-up di komputer kita ketika
sedang browsing, biasanya berupa iklan website porno.
d) Gunakan Firewall
Untuk lebih mengoptimalkan pertahanan komputer maka gunakanlah firewall,
untuk Windows XP dan Vista bisa menggunakan firewall standar yang ada,
saat ini ada beberapa firewall yang cukup mumpuni untuk mencegah para
penyusup, seperti Comodo Firewal, Zone Alarm, ataupun mengaktifkan
Fireall bawaan Windows.
e) Gunakan Internet Browser yang lebih baik
Daripada menggunakan Internet Explorer bawaan WIndows, lebih baik
menggunakan Browser alternatif yang lebih aman dan mempunyai proteksi
terhadap hacker yang lebih canggih.Saat ini beberapa penyedia browser yang
selalu bersaing memberikan yang terbaik bagi user, seperti Mozila Firefox,
Opera, Google Chrome dan lain-lain.
f) Hilangkan Jejak
Windows dan browser biasanya akan menyimpan file-file cookies, history
atau catatan aktivitas user ketika berinternet, ini merupakan sumber informasi
bagi para hacker untuk mengetahui kegiatan user dan juga mencuri username
dan password yang telah digunakan dalam berinternet, selain itu hacker juga
biasa mengikut sertakan file-file pencuri data mereka di folder-folder yang
menyimpan cookies dan history ini di komputer .(Cookies = file yang masuk
ke komputer ketika kita mengunjungi sebuah website.
History = Daftar kegiatan kita ketika berinternet yang disimpan oleh browser
yang kita gunakan). Selalu hapus semua jejak berinternet agar para hacker
tidak bisa menyusup ke komputer.
g) Ganti password sesering mungkin
Yang paling penting adalah mengganti password yang digunakan sesering
mungkin, sebab secanggih apapun para hacker dapat mencuri username dan
password tidak akan berguna. jika password sudah berubah ketika para hacker
itu berusaha masuk ke website bisnis internet yang diikuti.
h) Buat password yang sukar ditebak
Jangat buat password yang berisikan tanggal lahir, nama keluarga, nama
biatang peliharaan , atau menggunakan kalimat pendek dan umum digunakan
sehari-hari. Buatlah password sepanjang mungkin semaksimal mungkin yang
diperbolehkan, buat kombinasi antara huruf besar dan huruf kecil dan gunakan
karakter spesial seperti ? > ) / & % $, dan yang paling penting jangan simpan
catatan password di komputer dalam bentuk file, buatlah catatan pada
selembar kertas dan taruh di tempat yang aman di sisi komputer , buatlah
seolah-olah itu bukan catatan password, jangan simpan di dompet, jika
dompet hilang maka akan kesulitan nantinya.
i) Jangan terkecoh e-mail palsu
Jika mendapatkankan email yang seakan-akan dari pengelola website bisnis
internet atau e-gold yang ikuti dan meminta untuk mengirimkan username
dan password , jangan hiraukan dan segera hapus email tersebut, jangan klik
link apapun yang ada dan jangan buka attachment yang disertakan, pihak
pengelola bisnis internet dan e-gold tidak pernah mengirim email semacam
itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi telah berkembang dengan sedemikian pesat melewati berbagai penelitian
dan percobaan. Sampai pada masa dimana penyebaran informasi telah menjadi
sesuatu yang dapat dilakukan dalam waktu singkat dan melewati jarak ribuan
kilometer. Proses komunikasi menjadi jauh lebih mudah dan model komunikasi pun
berkembang pesat. Salah satu yang diuntungkan dengan perkembanga ini adalah
proses bisnis. Perkembangan informasi telah melahirkan proses bisnis baru yang
seluruhnya bergantung pada jaringan internet, salah satunya adalah E-Commerce.
Banyak hal positif yang diakibatkan adanya E-Commerce, tetapi banyak juga hal
negative yang ditimbulkan. Sehingga kita sebagai konsumen harus selalu aware atau
hati-hati penipuan jika kita menggunakan layanan E-Commerce.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah yang saya buat tentang “Kejahatan Cyber Crime
Lewat E-Commerce” kita dapat mengetahui bentuk-bentuk kejahatan cyber crime
lewat E-Commerce dan bisa mengetahui cara-cara umum pencegahan kejahatan
tersebut.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak untuk itu penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih kurang dari sempurna sehingga kritik dan saran sangat
penulis harapkan guna perbaikan makalah-makalah selanjutnya.