Makalah TBM Dikdas 6

24
MAKALAH DIKDAS 6 TBM Karimah Nasar Caang TBM FKUI 2014 MAKALAH DIKDAS 6 TBM i

description

kljkjk

Transcript of Makalah TBM Dikdas 6

MAKALAH DIKDAS 6 TBM

MAKALAH DIKDAS 6 TBM

Karimah NasarCaang TBM FKUI 2014

MAKALAH DIKDAS 6 TBM

ii

DAFTAR ISI

BAB 1 : PendahuluanLatar Belakang 3Analisis Masalah .3Tujuan . 3Manfaat 3BAB 2 : IsiSPOG ..... 4Operasional 5Personalia Anggota .. .8Ketua ..11Tim Reaksi Cepat ...14BAB 3 : PenutupKesimpulan .... 16Referensi 17

BAB 1PENDAHULUAN

Latar BelakangLayaknya membeli sebuah barang, sebelum membeli barang tersebut kita pasti telah memiliki niat untuk membelinya dan menyukai barang tersebut. Setelah itu, kita pasti mencari informasi mengenai barang tersebut sebelum membelinya. Sama halnya seperti TBM, sebelum kita mengambil pilihan untuk memasuki organisasi ini, terlebih dahulu kita mengetahui seluk beluk dari TBM. Dengan mengenal lebih baik terhadap organisasi yang hendak Anda masuki, diharapkan hal ini dapat menaikkan semangat dan niat untuk tetap bersama TBM BEM IKM FKUI 2014.

Analisis Masalah1. Bagaimana kerja setiap bidang yang ada di TBM?2. Bagaimana cara menjadi sebuah tim yang berkualitas?3. Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik?

Tujuan1. Dapat mengenal lebih jauh mengenai TBM BEM IKM FKUI 2014.2. Dapat menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai penting yang harus dimiliki sebuah tim.3. Dapat menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai penting yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Manfaat1. Dapat mengetahui kerja bidang-bidang yang ada di TBM BEM IKM FKUI 2014.2. Mempelajari cara membuat tim yang berkualitas.3. Mempelajari cara menjadi sebuah pemimpin yang baik.

BAB 2ISI

Tim Bantuan Medis FKUI merupakan sebuah badan kemahasiswaan yang disahkan pada 15 Desember 1996 dengan ketua nya, yaitu Kak Fachrisal (1993).1 Organisasi Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI memiliki berbagai macam bidang dengan karakteristik dan keahlian yang berbeda-beda dalam setiap bidang tersebut. Berikut saya akan membahas satu per satu mengenai bidang yang ada di TBM BEM IKM FKUI.

1. SPOGSPOG merupakan singkatan dari Staff Pengembangan Organisasi. Bidang ini memiliki fungsi dalam mengawasi, mengembangkan, dan mengevaluasi kinerja dari setiap bidang lain yang ada di TBM dan organisasi TBM secara menyeluruh. Akan tetapi, dalam menjalani tugasnya SPOG meminta bantuan kerja sama dari setiap bidang, tidak bekerja sendiri. Bidang ini diangkat berdasarkan keputusan RUA dan memiliki tugas untuk mempertanggungjawabkan kerja terhadap RUA. Lalu muncul pertanyaan, jika SPOG terdiri dari anggotanya yang menjalankan tugas pada bidang tertentu, lalu siapa yang akan mengawasi BPH? BPH (Badan Pengurus Harian), yang terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, dan Bendahara, akan diawasi kinerja kerjanya langsung oleh Koordinator SPOG itu sendiri, yaitu Kak Rezky Ananda Rianto (2010), yang membawakan materi ini pada Dikdas 6, dan Kak Rifda Luthfi Afina (2010).2Berbeda dengan bidang lain, organogram SPOG dalam TBM memiliki kedudukan yang sejajar dengan Ketua Umum, seperti bagan di samping. Selain itu, bidang ini memiliki jargon yang berubah setiap tahunnya, yaitu Walisongo. Jargon SPOG 2014 tersebut memiliki artian bahwa setiap SPOG memiliki tugas masing-masing untuk mengembangkan Organisasi TBM BEM IKM FKUI ini.2Hal yang menjadi fokus dari SPOG 2014 ini adalah ingin berusaha untuk lebih dekat dengan anggota inti (angti) TBM agar dapat menjadi panutan dan memegang peran untuk memajukan TBM menjadi organisasi yang lebih baik. Fokus yang dimiliki SPOG ini disesuaikan agar dapat terciptanya kinerja yang maksimal. Selain itu, arahan yang dimiliki oleh SPOG adalah mempersiapkan regenerasi dari setiap SDM nya di TBM.2Sama hal nya dengan setiap bidang di TBM, SPOG memiliki program kerja (proker) yang dilaksanakan setiap tahun. Program kerja tersebut adalah :2Pada akhir materi yang diberikan oleh Kak Rezky ia memberikan pesan sesuai dengan jargon yang dimiliki oleh SPOG, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.2

2. OperasionalOperasional merupakan salah satu bidang di TBM FKUI 2014 yang diketuai oleh Kak Nadhira Nuraini Afifa (2011), selaku pembawa materi ini pada dikdas 6. Anggota dari bidang ini terdiri dari Kak Adityo Shalahudin Putro (2012), Kak Rabbania Hiksak (2012), Kak Siti Sarah Ayunda (2012), Kak M. Risandi Priatama (2011), Kak Mulia Destini (2011), dan Kak Adinda Meidisa Akhmad (2010). Bidang ini memiliki arahan kerja yang berbeda dengan bidang lainnya, yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada mahasiswa dan mengadakan pelatihan medis. Setiap bidang di TBM memiliki program kerja nya masing-masing yang disesuaikan dengan keahlian dari bidang tersebut, terutama bidang Operasional. Bidang ini memiliki enam program kerja, yaitu :3

Pekerjaan yang diterima bidang ini juga dapat berasal dari Anggota Inti TBM itu sendiri.3Jika membicarakan mengenai pengelolaan sebuah pekerjaan yang melibatkan negosiasi dan kerja sama antara kedua belah pihak, hal ini merupakan sebuah kegiatan yang pastinya dilaksanakan oleh bidang Operasional ini. Dalam bidang ini, terdapat alur kerja sama, baik dari klien maupun TBM. Kerja sama ini dapat dilaksanakan via telepon ataupun bertemu langsung dengan klien. Saat mendapatkan sebuah pekerjaan, dibutuhkan informasi-informasi yang penting untuk diketahui oleh bidang Operasional. Informasi tersebut adalah identitas dari klien (nama dan latar belakang institusi), jenis jasa yang dibutuhkan, tempat & waktu pelaksanaan, akses tempat parkir, denah lokasi acara, jumlah pasien yang ditargetkan, informasi mengenai demografi penduduk yang bertempat tinggal di lokasi (contoh, anak-anak/dewasa), penyakit dengan prevalensi tertinggi di lokasi ingin diadakannya acara, dan rumah sakit terdekat sebagai fasilitas kesehatan. Selain itu, untuk melaksanakan follow up akan diminta nomor telepon dari klien agar dapat dihubungi untuk mengatur pertemuan berikutnya.3Tidak hanya mendapatkan informasi dari klien, tetapi pihak TBM FKUI juga memberikan informasi kepada klien yang terdiri dari bentuk kerja sama yang akan diberikan, tim tenaga medis (dokter supervisor, dokter, asisten dokter, pemeriksaan fisik, dan apoteker), obat-obatan yang tersedia, alat pemeriksaan lengkap yang tersedia, dan biaya yang akan dikenakan pada setiap pasien dengan menggunakan harga maksimal. Poin penting yang harus diperhatikan ketika sedang membina kerja sama dengan pihak lain adalah tidak menyia-nyiakan permintaan dan double check kerja sama ketika telepon sudah ingin ditutup. Selain itu, klien dapat mengirimkan surat kepada TBM yang berisi proposal penawaran kerja.3Hal yang paling penting saat membina kerja sama dengan klien adalah Negosiasi. Saat sedang melaksanakan negosiasi diperlukan beberapa informasi dan strategi saat menghadapi klien. Pertama-tama kita harus mengetahui latar belakang dari klien. Lalu, kita menjalin hubungan yang erat dengan klien dan selalu bersikap professional. Kita juga harus mengetahui masalah yang menjadi poin utama dan keinginan dari kedua belah pihak. Masalah biaya yang akan dibahas adalah biaya untuk jasa dokter (Rp600.000,00), transport (Rp400.000,00), dan biaya per pasien. Kegiatan negosiasi ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dapat dilakukan beberapa kali hingga mendapatkan kesepakatan yang diinginkan.3Dari negosiasi, TBM dapat memperoleh sumber pendidikan, jalur koneksi, uang, dan mendapatkan pahala. Akan tetapi, dibalik keuntungan menjalankan negosiasi, terdapat kesulitan yang dialami oleh TBM FKUI. Masalah tersebut adalah penyesuaian jadwal dilaksanakan negosiasi, SDM yang melaksanakan, dan keuangan dari TBM. Setelah melaksanakan negosiasi, tentunya akan diperoleh sebuah kesepakatan (Dealing). Kesepakatan ini dapat diperoleh menggunakan surat kontrak kerjasama, kwitansi, invoice, ataupun e-mail. Surat kontrak kerjasama tersebut berisikan kewajiban dari kedua belah pihak, disalin sebanyak 2x (satu untuk klien dan satu untuk TBM), dan menggunakan materai.3Dalam bidang Operasional, terdapat pembagian tugas yang sudah ditentukan secara adil dan terstruktur. Pertama-tama, jika mendapatkan tugas kita harus menentukan PJ/mother of the room. Setelah itu, menentukan SDM yang berpartisipasi menggunakan data dari Diklat. SDM tersebut terdiri dari :3 Dokter supervisor (SpPd & SpA) : diberikan surat, dipastikan siapa yang turun, memiliki data nomor telepon, transport, biaya, dan snack pagi hari H untuk dokter, Dokter : minimal 1 anak klinik dan ideal terdiri dari 2 orang dokter setiap meja, Pemeriksaan fisik : anggota inti preklinik melaksanakan pengecekan tanda vital dan berat badan, Apoteker : anggota inti preklinik, Administrasi.3Sistem rolling diberlakukan untuk pembagian tugas dari setiap SDM. Setelah mengetahui SDM yang diperlukan, terdapat prinsip perhitungan SDM yang terdiri dari :3 1 pasien : 10 menit, 1 meja dalam 1 jam : 6 pasien, 1 hari jam efektif : 5-6 jam.3Terdapat pula cara mudah untuk melakukan perhitungan SDM. Contoh, terdapat 300 pasien :3

10 DokSp5 PF10 Dok5 Apt

Saat hari H, terdapat alur untuk pasien mendapatkan perawatan. Alur tersebut terdiri dari :3

Sama halnya seperti kegiatan TBM lainnya, terdapat hal yang harus disiapkan oleh TBM, yaitu SDM, perlengkapan registrasi, perlengkapan pemeriksaan, perlengkapan apotek, dan kamera.3

3. Personalia AnggotaPersonalia Anggota (PA) merupakan bidang di TBM yang diketuai oleh Kak Annisa Windyani (2011), selaku pembawa materi ini pada dikdas 6. Arahan kerja yang dimiliki oleh bidang ini terdiri dari menjaga kedisiplinan anggota inti, meningkatkan rasa kekeluargaan baik angti maupun angpur, dan maintance angpur TBM. Terlihat berdasarkan arahah kerja tersebut bahwa bidang ini lah yang sangat berperan penting mengatur internal dari TBM FKUI. Personalia Anggota memilik 13 proker yang terdiri dari :4

Berbicara mengenai Internal dari TBM, Kak Abdul Kadir (2012) yang merupakan anggota dari bidang Personalia Anggota ini membawakan materi, yaitu Mahalnya TBM. TBM merupakan sebuah organisasi yang dapat ditekuni melalui proses menjadi caang terlebih dahulu. Saat menjadi Caang TBM BEM IKM FKUI, kami dituntut untuk membentuk sebuah tim yang bersatu, saling peduli, dan berkualitas. Memanglah masa kaderisasi di TBM berat, tetapi hal ini merupakan bayaran karena untuk membentuk sebuah tim yang berkualitas tidaklah gratis.5Terdapat beberapa hukum harga yang harus dibayar untuk membentuk sebuah tim di TBM. Harga tersebut adalah harga kerja sama yang terdiri dari pengorbanan, komitmen waktu, pengembangan diri, dan tidak mementingkan diri sendiri. Pengorbanan yang harus dibayar akan disesuaikan dengan pencapaian. Jika kita memberikan banyak pengorbanan, maka akan banyak pula hasil yang kita dapat. Akan ada waktu nya di mana sebuah tim membutuhkan pengorbanan yang lebih dari anggota tim nya demi tercapainya tujuan bersama. Komitmen terhadap waktu dibutuhkan karena untuk mengenal dan menjalin sebuah hubungan yang baik dibutuhkan waktu. Jika anggota tim telah berkomitmen terhadap waktu, maka saat menghadapi kesulitan akan dihadapi bersama dengan kuat. Hal ini sesuai dengan pepatah, yaitu semua butuh waktu dan proses yang tidak bisa terwujud secara instan. Lalu, pengembangan pribadi akan terwujud dengan munculnya semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Perlu diperhatikan bahwa semangat itu menular, maka tebarkanlah semangat yang baik agar orang lain dapat mengikutinya. Terakhir, kurangilah pemikiran tentang diri sendiri, yaitu Apa untungnya bagi saya?. Mulailah berpikir tentang orang di sekitar Anda karena ketika Anda memberikan yang terbaik pada dunia, dunia akan membalasnya lebih.5Harga-harga tersebut haruslah dibayar oleh setiap anggota tim dan bukan hanya sekali, tetapi secara terus menerus. Setiap membayar harga tersebut, tanamkan sebuah tujuan dalam diri dan jangan berhenti. Jika Anda telah mencapai sebuah tujuan, carilah tujuan baru. Kita sebagai anggota dari tim harus terus naik saat tim kita ingin berkembang dan jangan pernah turun. Akan selalu ada kebutuhan yang lebih untuk meningkatkan kemampuan tim dan jangan pernah menunggu. Jika harga telah turun, itu berarti Anda telah berhenti berusaha.5

4. Ketua

Keterangan :a. Jam detik 12 garis warna merah : sikap anggota disiplinb. Lingkaran : kekeluargaan dan kebersamaanc. Kompas 4 arah mata angin : kerja TBM tidak dibatas oleh tempatd. Star of life yang dimodifikasi berwarna merah dalam lingkaran kecil : kegawatdaruratane. Empat bilah bambu bersilangan fleksibel : kekeluargaan dan kebersamaanKetua TBM BEM IKM FKUI 2014 adalah Kak Luther Holan Parasian Napitupulu (2011), selaku pembawa materi ini pada dikdas 6. Jika ditanyakan mengenai apa itu pengertian dari TBM FKUI, orang akan menjawab berbeda-beda sesuai dengan status orang tersebut. Akan tetapi, menurut Bab III Pasal 10 AD dicantumkan visi dari organisasi TBM, yaitu bergerak dalam bidang praktik dan kegawatdaruratan medis demi terwujudnya SDM yang tangguh, berani, mandiri, dan mampu melayani mahasiswa dan masyarakat. TBM sendiri memiliki lambang yang merepresentasikan pengertiannya.6

ba

c

d

e

Untuk mengetahui mengenai TBM lebih dalam, kita akan membahas mengenai Ketua TBM dari pertama hingga sekarang.6 Periode 1997, TBM diketuai oleh Kak Fachrisal (1993). Periode 2005, TBM diketuai oleh Kak Indah K. Aditya (2002). Periode 2006, TBM diketuai oleh Kak Qushoy Umer Malinta (2003). Periode 2007, TBM diketuai oleh Kak Ruly (2004). Periode 2008, TBM diketuai oleh Kak Anggoro (2005). Periode 2009, TBM diketuai oleh Kak M. Deryl Ivansyah (2006), dst hingga pada periode 2014, TBM diketuai oleh Kak Luther Holan Parasian Napitupulu (2011).1,6Berikut adalah organogram dari TBM BEM IKM FKUI 2014 :

Jika melewati ruang TBM BEM IKM FKUI, akan terlihat di pintu terdapat poster visi TBM, yaitu 3S (Seek, Serve, Self). Seek berarti mencari ilmu, teman, dan keluarga. Serve berarti melayani medis dan pelatihan. Self berarti komitmen terhadap Kode Kehormatan Anggota. Sedangkan visi TBM FKUI 2014 adalah menjadikan TBM menjadi wadah pembelajaran dan pelatihan diri untuk melayani dan mengabdi dilandasi kode kehormatan anggota TBM. Misi TBM FKUI 2014 adalah menciptakan disiplin anggota dan melakukan evaluasi kinerja secara berkala, meningkatkan kekeluargaan antar anggota dan rasa kepemilikan terhadap TBM, menjaga nama baik TBM dan menjalin kerjasama dengan organisasi terkait, melakukan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana TBM, mengadakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan diri serta melakukan pemerataan kompetensi, membentuk regenerasi yang memiliki komitmen dan berkualitas, mengadakan kegiatan sosial dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa UI dan masyarakat, dan berperan aktif dalam tanggap bencana.6,7Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dan hal itu mempengaruhi kinerja nya. Perbedaan antara kepemimpinan dan manajeman adalah kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan aktivitas yang berkaitan dengan tugas, sedangkan manajemen adalah ilmu perencanaan. Selain itu, manager memiliki fokus pada benda, mengerjakan tugas dengan benar, dan merencanakan. Sedangkan leader fokus pada orang, melakukan hal yang benar, dan menginspirasi. Sebagai seorang pemimpin, kita harus membuat Planning, Organizing, Directing, dan Controlling.8

ManagerLeader

PlanningPlanning, budgetting, sets targets, establishers detailed steps, allocates resourcesDevices strategy, sets direction, creates vision

OrganizingCreates structrure, job desc, staffing, hierarchy, delegates, trainingGets people on board for strategy, communicate networks

DirectingSolves problems, negotiatesEmpowers people, cheerleader

ControllingManagement, control systemMotivate, inspire

Dapat disimpulkan bahwa, hampir semua pemimpin adalah manager yang baik. Akan tetapi, tidak semua manager yang baik adalah pemimpin yang baik. Sumber daya kekuatan kepemimpinan terbagi berdasarkan 50% kekuatan pribadi, 35 % kekuatan pengetahuan, dan 15% kekuatan peran. Selain itu, terdapat pula 5 Levels of Leadership, yaitu :8

Level 1 : Hanya jabatan, anggota mengikuti karena harusLevel 2 : Anggota mengikuti karena ingin, tidak mempertimbangkan hasilLevel 3 : Mempertimbangkan hasil. Tujuan jelas, ada yang dicapaiLevel 4 : Bisa mengembangkan orang lainLevel 5 : Untuk tokoh-tokoh dunia dan orang yang berpengaruh.

Level 2

Level 1

Untuk mengetahui sejauh apa yang Anda dapat capai, cobalah refleksikan dan identifikasi kemampuan Anda. Jangan malu untuk bertanya kepada orang lain untuk memberikan umpan balik mengenai Anda. Latihanlah dengan mengambil tanggung jawab dan refleksikan dalam kinerja kerja Anda. Jika perlu, cari mentor untuk yang dapat menjadi penuntun Anda dengan kepemimpinan yang baik. Selain itu, Anda dapat mendaftarkan diri melaksanakan Leadership and management training. Janganlah pernah takut untuk mengambil risiko! Prinsip menjadi seorang pemimpin adalah find the way, show the way, and lead the way.85. Tim Reaksi CepatTim Reaksi Cepat atau TRC merupakan salah satu bidang di TBM FKUI yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis. Ketua dari Tim Reaksi Cepat adalah Kak Randy Sarayar (2011) dan salah satu anggota nya yang merupakan Humas Tim Medis FKUI adalah Kak Beriliyana Maya Annisa (2011), selaku pembawa materi ini pada dikdas 6. TRC memiliki tiga program kerja, yaitu Tim Medis Bencana, Tim Medis Aksi, dan TRC Go Pro.9Tim Medis FKUI yang diketuai oleh Kak Randy Sarayar (2011) memiliki struktur sebagai berikut :9

Job Desc dari Ketua adalah koordinasi kepanitiaan. Job Desc dari Operasional adalah membuat rencana operasi, koordinasi, dan tanggung jawab dalam pengiriman tim relawan medis. Job Desc Humas adalah sebagai pencari informasi. Job Desc dari Logistik adalah mengumpulkan barang-barang yang diperlukan oleh tim medis, dan korban bencana.9Alur kerja dari Tim Medis FKUI adalah diberikan informasi bencana kepada Humas Tim Medis FKUI. Lalu diisi form assessment dan score card bencana. Setelah itu, baru diadakan rapat TM FKUI dalam 24 jam. Jika informasi tidak lengkap, akan dicari data tambahan dengan cara tidak langsung, yaitu telepon, atau langsung dengan menurunkan Tim Advance, hingga informasi yang dibutuhkan mengenai bencana lengkap. Tim Advance akan menanyakan siapa koordinator lapangan, memperkenalkan diri, dan tidak menjanjikan hal apapun. Lalu, akan ditetapkan bentuk bantuan, yaitu siap siaga, logistik saja, atau langsung turun ke lokasi bencana, berdasarkan penilaian.9Pada form assessment terdapat :91) Jenis, waktu, tempat bencana2) Skala bencana dan evakuasi (luas cakupan, radius evakuasi, dan status evakuasi)3) Korban (jumlah korban jiwa dan penyebab kematian)4) Fasilitas kesehatan (FK di tempat bencana, puskesmas, dokter, dan obat)5) Kondisi pengungsian (lokasi, bentuk rumah, dan luas)6) Score :9Siap siaga : 7-11Bantuan ringan : 12-17Tim bantuan : 18-25Bantuan yang sudah ada7) Kebutuhan8) Dana9) Bantuan turun10) Contact personJika mendapatkan job, terdapat perlengkapan yang disediakan oleh klien berupa ruangan, meja & kursi, serta kursi tunggu untuk pemeriksaan. Survei dilaksanakan minimal 1x, dilakukan segera setelah deal dengan klien, dan 1 minggu sebelum acara. Jika sudah H-1 acara, perlu diadakan rapat untuk pembagian tugas atau H-seminggu, memastikan rundown dan pembagian tugas sudah jelas, dan menyari SDM tambahan yang dibagi setiap angkatan serta ada juga yang mencari dokter supervisor. Saat hari H acara, jika memungkinkan dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim yang tinggal di kampus untuk mengatur logistik dan angti serta tim yang pergi ke lokasi. Pembagian tugas saat hari H adalah menentukan siapa yang akan menjadi PJ, registrasi, pemeriksaan, dan apoteker.9Tugas dari PJ adalah memastikan segala persiapan pada awal dan akhir. Persiapan awal berupa kumpul untuk pemeriksaan dan persiapan akhir, yaitu apoteker. Selain itu, PJ harus melakukan follow up untuk dokumentasi, penyebaran SDM, calling pasien, rolling, dan mengatur jumlah pasien agar terbagi rata. Untuk logistik dan operasional, akan selalu ada dan digunakan pada setiap job yang diterima TBM.9

BAB 3PENUTUP

KESIMPULAN

Kita ketahui bersama bahwa organisasi Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI memiliki berbagai macam bidang. Setiap bidang tersebut memiliki masing-masing spesifikasi dan saling bekerja sama dengan bidang lainnya. Keberhasilan dari setiap bidang yang ada di TBM dibangun dari SDM yang dapat membentuk sebuah tim yang berkualitas. Selain itu, diperlukan sikap kepemimpinan dari setiap SDM agar tercapailah kinerja kerja yang maksimal. Seluruh sikap tersebut perlu diasah sejak masih menjadi Caang TBM BEM IKM FKUI 2014 karena saat menjadi caang lah kita dapat memetik ilmu sebanyak-banyak nya sebelum mulai memasuki dunia organisasi kemahasiswaan.

Referensi1. Tim Bantuan Medis FKUI. Sejarah [Internet]. [cited 2014 May 12]. Available from: http://tbmfkui.org/about-us/sejarah2. Rianto, RA. SPOG [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.3. Afifa, NN. Operasional [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.4. Windyani, A. Personalia Anggota [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.5. Kadir A. Mahalnya TBM [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.6. Napitupulu, HLP. Ketua [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.7. Tim Bantuan Medis FKUI. Visi Misi [Internet]. [cited 2014 May 12]. Available from: http://tbmfkui.org/about-us/visi-misi8. Napitupulu, HLP. Kepemimpinan [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.9. Andika, A. Tim Reaksi Cepat [unpublished lecture notes]. Faculty of Medicine University of Indonesia; lecture given 2014 May 11.

17