Makalah tafsir lebih joss n oce

27
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Setiap individu, masyarakat, kelompok, bangsa dan negara mencita-citakan kemakmuran, ketentraman, rasa aman, sentosa dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua harus melalui proses atau harus mengerjakan beberapa faktor yang dapat membawa kesana dan biasanya ukuran yang dipakai suatu negara atau bangsa adalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, maka tak heran banyak negara yang mendengungkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Dalam hal ini banyak sekali faktor- faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dari faktor ekonomi. Dari faktor sumber daya alam, bangsa kita merupakan bangsa yang kaya raya, namun penduduknya banyak yang menderita. Hal ini disebabkan beberapa faktor baik dari individu ataupun dari pemerintah itu sendiri. Sebagai contoh permasalahan yang dihadapi mulai dari ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan hingga ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah yang hidup dibawa garis kemiskinan, tak pelak kebijakan hanya untuk menguntungksn kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Page | 1

description

Makalah Syarat-syarat ekonomi sukses

Transcript of Makalah tafsir lebih joss n oce

Page 1: Makalah tafsir lebih joss n oce

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Setiap individu, masyarakat, kelompok, bangsa dan negara mencita-citakan

kemakmuran, ketentraman, rasa aman, sentosa dan bahagia. Untuk mewujudkan itu

semua harus melalui proses atau harus mengerjakan beberapa faktor yang dapat

membawa kesana dan biasanya ukuran yang dipakai suatu negara atau bangsa adalah

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, maka tak heran banyak negara yang

mendengungkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Dalam hal ini banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat terutama dari faktor ekonomi.

Dari faktor sumber daya alam, bangsa kita merupakan bangsa yang kaya raya, namun

penduduknya banyak yang menderita. Hal ini disebabkan beberapa faktor baik dari

individu ataupun dari pemerintah itu sendiri. Sebagai contoh permasalahan yang

dihadapi mulai dari ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan hingga ketimpangan

dalam distribusi pendapatan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat menengah

kebawah yang hidup dibawa garis kemiskinan, tak pelak kebijakan hanya untuk

menguntungksn kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat ada beberapa syarat yang harus

dilaksanakan dalam upaya meningkatkan ekonomi antara lain kerja keras, syarat ini

mutlak tidak bisa di ganggu gugat, dalam pepatah arab dikatakan “Man Jadda Wa

Jada”, barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia. Untuk memperoleh

sesuatu baik itu nilai yang bagus, pekerjaan dan lain-lain kita harus bekerja keras ,no

gains without paints. Syarat yang kedua, penggunaan sumber daya yang efisien

maksudnya, mengolah sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk kepentingan

publik bukan golongan ataupun kelompok. Yang perlu diperhatikan adalah

pengalokasian sumber daya dan distribusi pendapatan agar kesejahteraan tercapai.

Syarat yang ketiga, kehendak bersama, disini yang berperan adalah pemerintah atau

instansi tertentu yang mana akan mengatur, memutuskan kebijakan baik fiskal

Page | 1

Page 2: Makalah tafsir lebih joss n oce

maupun moneter dan syarat yang selanjutnya, tidak menyalahgunakan waktu, hal ini

penting tanpa manajemen waktu yang baik maka akan berdampak negatif terhadap

segala kegiatan terutama dalam meningkatkan perekonomian dalam hal ini berkaitan

dengan time value of money dan syarat yang tidak bisa ditinggalkan faktor Ilahi, tanpa

Allah SWT kita tidak ada apa-apanya maka dengan kerja keras perlu do’a dan

dibarengi dengan tawakkal yang mana tujuannya aman sentosa dan bahagia.

II. RUMUSAN MASALAH

Berbagai macam persoalan yang dialami oleh suatu bangsa dan negara dalam

meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, khususnya negara yang

sedang berkembang baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

Untuk mencapai itu semua ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan karena ini

akan membawa kearah yang dicita-citakan yaitu aman, sentosa, adil dan makmur.

Page | 2

Page 3: Makalah tafsir lebih joss n oce

BAB II

PEMBAHASAN

I. KERJA KERAS

Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan

energi sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energi yang besar dalam bekerja,

artinya kita harus fokus pada pekerjaan kita dan untuk bisa bekerja keras kita harus

memiliki motivasi tinggi.

Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang

lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih

sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan apa

yang disebut daya ungkit.

Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil.

Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan

kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan menahan

mobil kita tanpa energi yang lebih besar.

Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang mulia, yang akan

membawa diri seseorang pada posisi terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT

maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja

merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah. Orang yang bekerja akan

mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja

dan berusaha keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan dengan

sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat . Sedangkan dalam pandangan

Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama

ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja misalnya), tanpa mau

bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan.

Page | 3

Page 4: Makalah tafsir lebih joss n oce

Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa

mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan

kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para pemalas

Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran

misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya

untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan

itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi.

Dalam hadits riwayat Bukhari “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan

sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang

lain”. (HR. Bukhari)

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional

atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia

serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)

Hadits yang disebutkan di atas bermakna memotivasi, memberi dorongan dan

semangat kepada kaum Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi kebutuhan

hidup diri dan keluarganya, agar tidak menjadi hina lantaran membebani orang lain

dengan menjadi parasit.

Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan

Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat

Makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan

mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur? ( QS. Yaasin :

34-35 )

Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah

Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang

mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.(QS Al-Kahfi : 30 )

Page | 4

Page 5: Makalah tafsir lebih joss n oce

Menyimak ayat di atas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya dituntut untuk bekerja

keras, dan disarankan untuk menjelajahi bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha

memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu

pengetahuan agar dapat rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat

kelak.

II. AMAN SENTOSA

Sabda Rasulullah ( �  ".aman:"Maknanya adalah tidak takut dari musuh/( آمنًا

Menurut kamus besar bahasa Indonesia,sentosa berarti bebas dari segala kesukaran

dan bencana; aman dan tenteram; sejahtera: dengan penghasilan yang cukup dan

lingkungan yang aman, ia hidup dengan -- bersama keluarganya di kampung;

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling besar

yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan

merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang-

orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya Atau

seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang merusak harta

benda dan menghilangkan nyawa .

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara

kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-

sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,

sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka

berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama

yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan

menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan

menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan

tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan

Page | 5

Page 6: Makalah tafsir lebih joss n oce

Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka

Itulah orang-orang yang fasik. ( QS An Nuur : 55)

orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman

mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat

keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat

petunjuk.(QS Al An’am :82 )

Sebab turun Surah Al An'aam 82

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Ubaidullah bin Zahrin dari Bakr bin

Sawwadah yang telah mengatakan, bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan musuh

yang telah melakukan penyerangan terhadap orang-orang muslim, lalu ia sempat

membunuh seorang dari mereka. Kemudian ia melakukan penyerangan lagi kepada

mereka dan sempat membunuh seseorang lagi dari kalangan mereka. Dan ia

melakukan penyerangan lagi kemudian sempat membunuh seseorang di antara

mereka. Setelah itu ia bertanya, "Apakah Islam bermanfaat bagi diriku sesudah

kesemuanya itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya." Lalu lelaki itu menghardik

kudanya terus langsung menyerang teman-temannya, hingga ia dapat membunuh satu

orang, kemudian seorang lagi, akhirnya ia sendiri terbunuh (gugur). Bakr bin

Sawwadah melanjutkan perkataannya, "Para sahabat berpendapat, bahwa ayat ini

diturunkan berkenaan dengan kisah lelaki itu, yaitu firman-Nya, 'Orang-orang yang

beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan kelaliman (syirik)...'" (Q.S. Al-

An'am 82).

Dalam konteks pembangunan perekonomian Indonesia,kita menyadari bahwa

sekarang Indonesia berada dalam keadaan yang tidak seimbang atau dalam keadaan

krisis,maka dari itu keamanan di Indonesia juga sedang mengalami goncangan. Hal

ini dapat dikatakan jika pembangunan perekonomian melemah,maka aman dan

sentosa dari negara juga ikut melemah .

Page | 6

Page 7: Makalah tafsir lebih joss n oce

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keamanan bagi orang-orang yang beriman,

apabila mereka merealisasikan tauhid, mengikhlashkan (memurnikan) keimanan, dan

melakukan amal shalih.

Jika suatu keadaan perekonomian dalam suatu negara mengalami kemajuan yang

pesat, maka keadaan tersebut juga akan mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan

negara tersebut. Sebagai buktinya Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan adi

kuasa yang terkenal perekonomiannya yang bagus, maka kesejahteraan penduduknya

terpenuhi. Sebaliknya, Zimbabwe yang terkenal sebagai negara yang

miskin,kesejahteraan penduduknya sangat memprihatinkan.

Dari penjelasan tersebut,jelaslah bahwa siapa saja yang terkumpul di dalam dirinya

ketiga hal ini,yaitu kesehatan jasmaninya, keamanan dalam hatinya, kecukupan dalam

makanannya, dan keselamatan keluarganya maka pada hari itu seolah-olah dia

memiliki dunia seluruhnya. Dan sebenarnya pada kebanyakan manusia telah

terkumpul ketiga hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi dibandingkan

dengan yang disebutkan, namun demikian mereka mengingkarinya dan meremehkan

apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan.

III. PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG EFISIEN

Konsep ekonomi Islam berdasarkan Kemaha-kayaan Allah dan Keluasan IlmuNya.

Allah menyediakan kebutuhan kita secara cukup sampai hari kiamat, tugas kita-lah

untuk mencari karuniaNya tersebut. Untuk mencari karuniaNya tersebut, kita tidak

boleh berhenti mencari ilmu dan terus membaca ayat-ayatNya baik yang qauliyah

maupun yang qauniyah. Keterbatasan ilmu-lah yang membuat para ekonom

konvensional mengkambing hitamkan kelangkaan dalam menjelaskan fenomena

kenaikan harga-harga. Ilmu seluruh profesor ekonomi ditambah ilmuwan dari seluruh

bidang - hanya setitik air dilautan bila dibandingkan ilmu Allah.

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-

kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis

Page | 7

Page 8: Makalah tafsir lebih joss n oce

(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)".( QS Al Kahfi : 109 )

Adapun realitas yang menyatakan terjadi kelangkaan sumberdaya, hal tersebut

diakibatkan karena adanya distribusi yang tidak adil dan merata sebagai akibat sistem

ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.

Yang kuat memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya,

sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi

sangat miskin. Karena itu masalah ekonomi sebenarnya muncul bukan karena

sumberdaya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.

Kalau masalah distribusi merupakan salah satu permasalahan utama dalam ilmu

ekonomi, Al-Qur’an telah memerintahkan agar sumber daya tidak hanya dikuasai oleh

segelintir orang saja, yaitu orang yang kaya dan pemilik modal.

Allah Swt. berfirman:

apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota

Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,

supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di

antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah.

dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras

hukumannya. ( QS Al Hasyr : 7)

Persoalan lain dari munculnya kelangkaan sumberdaya di dunia juga bisa diakibatkan

oleh ketidakmampuan manusia dalam mengelola asset sumberdaya tersebut. Untuk itu

Allah Swt. memerintahkan untuk mencari, menggali dan mengembangkan potensi

sumberdaya yang ada sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an (al-Mulk: 15, al-

Jum’ah: 10).

Page | 8

Page 9: Makalah tafsir lebih joss n oce

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka

berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari

rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu ( kembali setelah)

dibangkitkan. ( QS Al Mulk : 15 )

apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung.( QS Al Jumu’ah : 10 )

Disamping itu, kelangkaan bisa  juga terjadi karena ulah dan perbuatan manusia yang

serakah dalam mengekploitasi sumberdaya serta sikap moral yang rusak dari manusia,

seperti penimbunan barang, peperangan serta fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN). Dalam hal ini Allah Swt. memperingatkan kembali bahwa segala kerusakan

(dalam kelangkaan) yang terjadi dibumi bukan karena karunia Allah Swt. yang

sedikit, namun karena rusaknya perilaku manusia sendiri .

telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali

(ke jalan yang benar). ( QS Ar Ruum : 41 )

Dari semua penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa

pada dasarnya Allah Swt. telah memberikan karunia sumber daya yang luar biasa

serta tidak terbatas pada diri manusia, semua yang ada di langit dan di dunia

diciptakan untuk kepentingan manusia sebagai khalifah yang bisa memimpin,

mengelola dan memakmurkan alam semesta ini. Sedangkan fenomena kelangkaan

yang terjadi Selama ini secara ekonomi bukan diakibatkan oleh keterbatasan

sumberdaya alam, namun lebih disebabkan oleh faktor manusia sendiri yang tidak

bisa melakukan distrubusi secara adil dan merata, tidak adanya kemampuan dalam

Page | 9

Page 10: Makalah tafsir lebih joss n oce

mengolah sumber daya serta prilaku manusia dalam mengeksploitasi sumber daya

secara berlebihan dan cenderung merusaknya.

IV. KEHENDAK BERSAMA

Kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari segi

jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik),

maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota

musyawarah bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah

diharapkan dapat diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga

keputusan yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan.

Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan

peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan

keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap

memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan

dasar musyawarah ini.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].

kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS Ali Imran : 159 )

[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap

pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya.

Page | 10

Page 11: Makalah tafsir lebih joss n oce

Kebijakan fiskal dalam konvensional

Kemampuan pemerintah dalam masalah menghasilkan pendapatan untuk menutupi

kebutuhannya dan kemudian mengalokasikannya, mendistribusikannya agar tercapai

efisiensi anggaran dan Instrumen yang di gunakan :Pajak, transfer dan anggaran

Pada sistem ekonomi konvensional tingkat kesejahteraan hidup ini di batasi untuk

memaksimalkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia dan tidak adanya

sesuatu yang di berikan kepada masyarakat dalam pemenuhan spiritual kebutuhan

Kebijakan fiskal dalam pandangan islam

Pendapatan dan anggaran adalah merupakan alat yang efektif dalam mencapai tujuan ekonomi dan Instrumen yang di gunakan zakat

Tingkat kesejahteraan dalam islam itu luas meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat

Komponen kebijakan fiskal

1. Penerimaan negara

• Zakat,

• ghanimah(harta bergerak yang bisa di pindah, di dapat dari peperangan melawan musuh),

• Fai ( harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran)

• Kharaj ( pajak tanah)

• Jizyah ( pembayaran dari non muslim karena tinggal di daerah muslim dan di jamin oleh pemerintahannya)

2. Pengeluaran negara

Menggunakan keuangan tersebut dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan

meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.Pengeluaran semuanya di tujukan

untuk kemakmuran masyarakat.

3. Utang negara

di dalam islam penerimaan seharusnya bebas bunga, pinjaman dari negara lain

yang menggunakan sistem bunga pada hakikatnya susah untuk di dapatkan oleh

Page | 11

Page 12: Makalah tafsir lebih joss n oce

karenanya suatu negara tertentu mungkin akan mendapatkan dari negara lain yang

sepaham,

Isu yang dihadapi sekarang berkembangnya lembaga-lembaga pembiayaan yang

bertujuan untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia, terkesan masih

terkotak-kotak dan pengelolaannya hanya menjadi bagian dari sebuah institusi lain,

sehingga sifat charity-nya lebih mengedepan dibandingkan fungsi manfaatnya dalam

jangka panjang.

Sektor Fiskal merupakan salah satu sektor penting dalam pengelolaan negara terutama

yang berkenaan dengan barang dan hukum publik.

Dalam tahap implementasi, perkembangan sistem fiskal konvensional jauh lebih cepat

daripada Islam hal ini diakibatkan oleh :

– Tidak semua negara dibelahan dunia ini menerapkan konsep Islam secara

kaffah .

– Zakat hampir tidak dijadikan sebagai instrumen penting dalam pendanaan

negara saat ini

– Masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian untuk negara-negara yang

dulunya berpaham kapitalis maupun komunis untuk mentransfer sistem

fiskalnya menurut Islam.

V. TIDAK MENYALAHGUNAKAN WAKTU

Time Value of Money

Ekonomi Islam memiliki prinsip yang berasal dari sumber hukum baik al-Qur'an,

hadits maupun pemikiran cendikiawan muslim.

Fungsi uang ada dua menurut ekonomi islam yaitu:

1. sebagai alat pengukur harga

2. alat pembayaran.

Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai tidak diakui karena dianggap sesuatu yang

mendekati riba. Fungsi uang yang dilarang inilah yang sebenarnya melahirkan teori

Page | 12

Page 13: Makalah tafsir lebih joss n oce

time value of money. Konsekuensi logisnya, Ekonom muslim sendiri tidak sependapat

dengan konsep ini.

Isu yang dihadapi, teori keuangan konvensional mendasarkan argumen pembenaran

adanya bunga (interest) melalui konsep time value of money (nilai waktu dari uang).

Sedangkan, dalam Ekonomi Islam, validitas konsep ini dibantah dengan adanya

pelarangan riba dalam Islam. Sebagai gantinya, aktivitas bisnis dalam Ekonomi Islam

selalu menekankan kepada mekanisme sistem bagi hasil (profit and loss sharing).

Konsep kemitraan ini dirasa lebih tepat dan sesuai dengan prinsip keadilan yang

realistis.

ada dua hal yang menjadi pondasi konsep time value of money, yaitu:

1. Presence of Inflation

Dapat dimisalkan: katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun. Seseorang dapat membeli

10 pisang goreng hari ini dengan membayar Rp.10.000 Namun bila ia membelinya

tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama Rp.10.000 ia hanya dapat membeli 9

pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya daya

beli uangnya akibat inflasi.

2. Preference present consumption to future consumption

Diandaikan tingkat inflasi nol, sehingga dengan Rp.10.000 seseorang tetap dapat

membeli 10 pisang goreng hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang,

mengkonsumsi 10 pisang goreng sekarang lebih disenangi daripada mengkonsumsi 10

pisang goreng tahun depan. Dengan alasan ini, walaupun tingkat inflasi nihil,

Rp.10.000 lebih disukai dan dikonsumsi hari ini. Oleh sebab itu, untuk menunda

konsumsi, ia mensyaratkan kompensasi.

Argumen pertama disanggah karena tidak lengkap kondisinya. Dalam setiap

perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Seharusnya keadaan deflasi

menjadi alasan adanya negative time value of money. Katakanlah tingkat deflasi 10%

per tahun. 10 pisang goreng hari ini harganya Rp.10.000 Namun bila ia membelinya

tahun depan dengan uang sama maka dapat 11 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan

Page | 13

Page 14: Makalah tafsir lebih joss n oce

memberi kompensasi atas naiknya daya beli uangnya akibat deflasi. Tetapi pada

kenyataannya hal ini tidak berlaku, hanya satu kondisi saja yang diakomodir oleh time

value of money.

Ekonomi Konvensional sebenarnya juga memasukkan unsur ketidakpastian return dan

menyebut kompensasinya sebagai discount rate yang lebih bersifat umum

dibandingkan istilah interest rate. Ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu

kepastian melalui premium for uncertainty. Investasi tentu selalu ada kemungkinan

mendapat positif return, negative return, dan no return. Inilah yang menimbulkan

ketidakpastian (uncertainty), tetapi probabilitas negative return dan no return

dipertukarkan dengan sesuatu yang pasti, premium for uncertainty.

Keadaan inilah yang ditolak dalam Ekonomi Islam, yaitu keadaan al- ghunmu bi la

ghurmi (gaining return without responsible for any risk) dan al- kharaj bi la dhaman

(gaining income without responsible for any expense). Sebenarnya keadaan ini juga

ditolak oleh teori keuangan yang menjelaskan adanya hubungan searah antara risk dan

return.

konsep time value of money adalah qiyas jali atau dia berlandaskan dalil naqli yang

shahih (lihad lafadz nasaa dalam hadist riwayat Imam Bukhari hadist no. 938 dalam

kitab mukhatashar shahih Bukhari).

Secara prinsip, Islam sangat menghargai waktu, hal ini sangat berdasar dan

seyogyanya diimani oleh setiap muslim. Karenanya ada beberapa ayat dalam al Quran

al Karim menjadikan waktu sebagai obyek qasm atau sumpah oleh Allah SWT,

seperti wal ashr (demi masa), wadhuha (demi waktu pagi), wallaili (demi waktu

malam), wannahaari (demi waktu siang), walfajr (demi waktu fajar) dan yang lainnya.

Dalam sebuah hadist juga dianjurkan untuk selalu memperhatikan kesempatan

sebelum datang kesempitan (time utility) dan para ulama juga sangat menekankan

akan pentingnya waktu.

Jadi kesimpulannya dalam islam faktor yang menentukan nilai waktu adalah

bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan

efisien (tepat cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan

mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya. Oleh

Page | 14

Page 15: Makalah tafsir lebih joss n oce

karena itu, siapa pun pelakunya, secara sunnatullah dakan mendapatkan keuntungan

didunia.

Lebih dari itu, dalam Islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di dunia

tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya pemanfaatan waktu bukan saja harus efektif dan

efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan

mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya, jika keimanan tidak mampu

mendatangkan keuntungan di dunia, berarti ada faktor-faktor yang belum diamalkan.

VI. FAKTOR ILAHI

Teori Invisible Hand

Teori invisible hands dikenalkan oleh Adam Smith (1723-1790) di dalam

bukunya The Wealth of Nation(1776).

Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan tidak kelihatan (invisible hands).

Pandangan tersebut mengatakan bahwa pasar yang baik adalah pasar yang dibentuk

oleh kompetisi antara penawaran dan permintaan. Dan Negara tidak boleh

mengintervensi pasar dalam bentuk apapun .

Atau istilah yang melambangkan bahwa aktifitas ekonomi dalam sistem keuangan

pasar dikendalikan dan dipelihara oleh keseimbangan kepentingan, tanpa pengaturan

sebelumnya atau tanpa koordinasi antara pelaku di pasar. Semuanya berjalan begitu

saja di bawah satu motif yaitu merealisasikan kepentingan (pribadi atau kelompok.).

Tidak ada motif lain.

Contoh : Pembuat roti tidak memproduksi roti dengan motif memberi makan orang

miskin, melainkan untuk kepentingan sendiri. Pembeli roti juga tidak membeli roti

dengan motif memberi keuntungan kepada pembuatnya, tetapi didasari oleh keinginan

memenuhi hajatnya.

Invisible Hand dalam Islam

Page | 15

Page 16: Makalah tafsir lebih joss n oce

Tangan Tersembunyi, dalam islam adalah taqwa atau kesalehan yang dapat

menyelamatkan dari krisis dan bencana. Ia adalah sumber rizqi kita meskipun kita

tidak mengetahui bagaimana Allah mengatur mekanismenya.

tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( QS Ar Rahman : 60 )

Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik[325], niscaya ia

akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa

memberi syafa'at yang buruk[326], niscaya ia akan memikul

bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala

sesuatu. ( QS An Nisaa : 85 )

[325] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan.

[326] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.

sebagaimana hadits yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan harga.

Hadits Nabi Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan

adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut

diriwayatkan sebagai berikut :

“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu

mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah hendaklah

engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah

yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki.

Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang

pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”

Hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun)

mengajarkan konsep invisible hand atau mekanisme pasar dari pada Adam Smith.

Inilah yang mendasari teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah mengatakan

bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya.

Page | 16

Page 17: Makalah tafsir lebih joss n oce

Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi tertentu

untuk melakukan intervensi harga (price intervention) bila para pedagang melakukan

monopoli dan kecurangan yang menekan dan merugikan konsumen.

Menurut Ibnu taymiyah, penetapan harga diperlukan untuk mencegah pedagang

menjual makanan atau barang dengan harga sesuka hati dan hanya menjual kepada

kelompok tertentu saja.

Isu yang terjadi dengan adanya Ide invisible hands secara langsung mendorong

tuntutan kebebasan berekonomi termasuk diantaranya adalah kebebasan berproduksi

dan revolusi industri di Inggris dimana pihak yang diuntungkan mayoritas kaum

borjuis sedangkan rakyat jelata tidak tersentuh.

Kesimpulannya bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang

alamiah impersonal. Dan harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang

menentukannya .

BAB III

PENUTUP

Page | 17

Page 18: Makalah tafsir lebih joss n oce

KESIMPULAN

Timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan melahirkan berbagai macam cara

untuk mengatasinya terutama permasalahan dalam bidang ekonomi baik dari

pertumbuhan maupun pembangunan ekonomi maka muncullah kiat atau syarat untuk

mengatasi persoalan tersebut yang mana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang

bagus diperlukan kerja keras plus kerja cerdas sebagaimana pepatah arab mengatakan

“Man Jadda Wa Jada” ( Barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia ) , tak

cukup itu saja perlu penggunaan sumber daya yang efisien dan maksimal terutama

sumber daya alam, mulai dari pengolahan, produksi hingga distribusi harus tepat

sasaran jangan sampai terjadi ketimpangan. Dan yang perlu diperhatikan yaitu

manajemen waktu, tanpa manajemen waktu yang baik akan berakibat fatal dalam

jangka panjang khususnya dalam bidang ekonomi dan faktor yang tidak bisa

diabaikan peran pemerintah melalui kebijakannya baik fiskal maupun moneter karena

tanpa pemimpin maka akan kehilangan arah dan muncul permasalahan yang lebih

besar untuk itu peran pemerintah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi

jangan sampai menambah bingung rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang memihak

golongan tertentu dan faktor yang amat menentukan yaitu faktor Ilahi karena Allah

SWT-lah yang mengatur rezeki makhluk di dunia ini, maka kerja keras harus

dibarengi dengan do’a dan tawakkal yang mana tujuan akhir untuk mencapai hidup

yang aman sentosa, bahagia dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 18

Page 19: Makalah tafsir lebih joss n oce

Imamudin Yuliadi, Dr, S.E, M.Si, , Ekonomi Islam, Filosofi, Teori dan Implementasi edisi revisi,Yogyakarta, LPPI-UMY, 2007

Masyhuri, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta, Kreasi Kencana, 2005

Muhammad, Drs, M.Ag, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, Salemba Empat, 2002

Internet : http://www.islam-qa.com/

http://bagussweet.wordpress.com/2008/09/05/demokrasi-dan-musyawarah-dalam-

islam/

http://www.tazkiaonline.com/artikel.php3?sid=535

http://albaitalkuwaiti.wordpress.com.

http://penyegarhati.com/2009/09/bekerja-adalah-ibadah/

http://www.motivasi-islami.com/kerja-keras-atau-kerja-cerdas/

http://ekisopini.blogspot.com/2009/08/kritik-atas-time-value-of-money-dan_27.html

http://dnuxminds.wordpress.com/2009/10/21/absurditas-teori-invisible-hands-etika-

bisnis-adam-smith/

http://www.shariaheconomics.org/index.php/publikasi-tulisan/artikel-dan-opini/110-

teori-invisible-hands-dan-ekonomi-islam

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=261

Page | 19