Makalah tafsir lebih joss n oce
-
Upload
opissen-yudisyus -
Category
Documents
-
view
1.588 -
download
3
description
Transcript of Makalah tafsir lebih joss n oce
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Setiap individu, masyarakat, kelompok, bangsa dan negara mencita-citakan
kemakmuran, ketentraman, rasa aman, sentosa dan bahagia. Untuk mewujudkan itu
semua harus melalui proses atau harus mengerjakan beberapa faktor yang dapat
membawa kesana dan biasanya ukuran yang dipakai suatu negara atau bangsa adalah
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, maka tak heran banyak negara yang
mendengungkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Dalam hal ini banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama dari faktor ekonomi.
Dari faktor sumber daya alam, bangsa kita merupakan bangsa yang kaya raya, namun
penduduknya banyak yang menderita. Hal ini disebabkan beberapa faktor baik dari
individu ataupun dari pemerintah itu sendiri. Sebagai contoh permasalahan yang
dihadapi mulai dari ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan hingga ketimpangan
dalam distribusi pendapatan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat menengah
kebawah yang hidup dibawa garis kemiskinan, tak pelak kebijakan hanya untuk
menguntungksn kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat ada beberapa syarat yang harus
dilaksanakan dalam upaya meningkatkan ekonomi antara lain kerja keras, syarat ini
mutlak tidak bisa di ganggu gugat, dalam pepatah arab dikatakan “Man Jadda Wa
Jada”, barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia. Untuk memperoleh
sesuatu baik itu nilai yang bagus, pekerjaan dan lain-lain kita harus bekerja keras ,no
gains without paints. Syarat yang kedua, penggunaan sumber daya yang efisien
maksudnya, mengolah sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk kepentingan
publik bukan golongan ataupun kelompok. Yang perlu diperhatikan adalah
pengalokasian sumber daya dan distribusi pendapatan agar kesejahteraan tercapai.
Syarat yang ketiga, kehendak bersama, disini yang berperan adalah pemerintah atau
instansi tertentu yang mana akan mengatur, memutuskan kebijakan baik fiskal
Page | 1
maupun moneter dan syarat yang selanjutnya, tidak menyalahgunakan waktu, hal ini
penting tanpa manajemen waktu yang baik maka akan berdampak negatif terhadap
segala kegiatan terutama dalam meningkatkan perekonomian dalam hal ini berkaitan
dengan time value of money dan syarat yang tidak bisa ditinggalkan faktor Ilahi, tanpa
Allah SWT kita tidak ada apa-apanya maka dengan kerja keras perlu do’a dan
dibarengi dengan tawakkal yang mana tujuannya aman sentosa dan bahagia.
II. RUMUSAN MASALAH
Berbagai macam persoalan yang dialami oleh suatu bangsa dan negara dalam
meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, khususnya negara yang
sedang berkembang baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Untuk mencapai itu semua ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan karena ini
akan membawa kearah yang dicita-citakan yaitu aman, sentosa, adil dan makmur.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
I. KERJA KERAS
Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan
energi sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energi yang besar dalam bekerja,
artinya kita harus fokus pada pekerjaan kita dan untuk bisa bekerja keras kita harus
memiliki motivasi tinggi.
Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang
lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih
sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan apa
yang disebut daya ungkit.
Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil.
Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan
kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan menahan
mobil kita tanpa energi yang lebih besar.
Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang mulia, yang akan
membawa diri seseorang pada posisi terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT
maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja
merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah. Orang yang bekerja akan
mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja
dan berusaha keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan dengan
sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat . Sedangkan dalam pandangan
Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama
ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja misalnya), tanpa mau
bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan.
Page | 3
Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa
mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan
kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para pemalas
Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran
misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya
untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan
itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi.
Dalam hadits riwayat Bukhari “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan
sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang
lain”. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional
atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia
serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
Hadits yang disebutkan di atas bermakna memotivasi, memberi dorongan dan
semangat kepada kaum Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi kebutuhan
hidup diri dan keluarganya, agar tidak menjadi hina lantaran membebani orang lain
dengan menjadi parasit.
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan
Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat
Makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan
mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur? ( QS. Yaasin :
34-35 )
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah
Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.(QS Al-Kahfi : 30 )
Page | 4
Menyimak ayat di atas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya dituntut untuk bekerja
keras, dan disarankan untuk menjelajahi bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu
pengetahuan agar dapat rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
II. AMAN SENTOSA
Sabda Rasulullah ( � ".aman:"Maknanya adalah tidak takut dari musuh/( آمنًا
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,sentosa berarti bebas dari segala kesukaran
dan bencana; aman dan tenteram; sejahtera: dengan penghasilan yang cukup dan
lingkungan yang aman, ia hidup dengan -- bersama keluarganya di kampung;
Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling besar
yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan
merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang-
orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya Atau
seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang merusak harta
benda dan menghilangkan nyawa .
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan
Page | 5
Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka
Itulah orang-orang yang fasik. ( QS An Nuur : 55)
orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.(QS Al An’am :82 )
Sebab turun Surah Al An'aam 82
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Ubaidullah bin Zahrin dari Bakr bin
Sawwadah yang telah mengatakan, bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan musuh
yang telah melakukan penyerangan terhadap orang-orang muslim, lalu ia sempat
membunuh seorang dari mereka. Kemudian ia melakukan penyerangan lagi kepada
mereka dan sempat membunuh seseorang lagi dari kalangan mereka. Dan ia
melakukan penyerangan lagi kemudian sempat membunuh seseorang di antara
mereka. Setelah itu ia bertanya, "Apakah Islam bermanfaat bagi diriku sesudah
kesemuanya itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya." Lalu lelaki itu menghardik
kudanya terus langsung menyerang teman-temannya, hingga ia dapat membunuh satu
orang, kemudian seorang lagi, akhirnya ia sendiri terbunuh (gugur). Bakr bin
Sawwadah melanjutkan perkataannya, "Para sahabat berpendapat, bahwa ayat ini
diturunkan berkenaan dengan kisah lelaki itu, yaitu firman-Nya, 'Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan kelaliman (syirik)...'" (Q.S. Al-
An'am 82).
Dalam konteks pembangunan perekonomian Indonesia,kita menyadari bahwa
sekarang Indonesia berada dalam keadaan yang tidak seimbang atau dalam keadaan
krisis,maka dari itu keamanan di Indonesia juga sedang mengalami goncangan. Hal
ini dapat dikatakan jika pembangunan perekonomian melemah,maka aman dan
sentosa dari negara juga ikut melemah .
Page | 6
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keamanan bagi orang-orang yang beriman,
apabila mereka merealisasikan tauhid, mengikhlashkan (memurnikan) keimanan, dan
melakukan amal shalih.
Jika suatu keadaan perekonomian dalam suatu negara mengalami kemajuan yang
pesat, maka keadaan tersebut juga akan mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan
negara tersebut. Sebagai buktinya Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan adi
kuasa yang terkenal perekonomiannya yang bagus, maka kesejahteraan penduduknya
terpenuhi. Sebaliknya, Zimbabwe yang terkenal sebagai negara yang
miskin,kesejahteraan penduduknya sangat memprihatinkan.
Dari penjelasan tersebut,jelaslah bahwa siapa saja yang terkumpul di dalam dirinya
ketiga hal ini,yaitu kesehatan jasmaninya, keamanan dalam hatinya, kecukupan dalam
makanannya, dan keselamatan keluarganya maka pada hari itu seolah-olah dia
memiliki dunia seluruhnya. Dan sebenarnya pada kebanyakan manusia telah
terkumpul ketiga hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi dibandingkan
dengan yang disebutkan, namun demikian mereka mengingkarinya dan meremehkan
apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan.
III. PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG EFISIEN
Konsep ekonomi Islam berdasarkan Kemaha-kayaan Allah dan Keluasan IlmuNya.
Allah menyediakan kebutuhan kita secara cukup sampai hari kiamat, tugas kita-lah
untuk mencari karuniaNya tersebut. Untuk mencari karuniaNya tersebut, kita tidak
boleh berhenti mencari ilmu dan terus membaca ayat-ayatNya baik yang qauliyah
maupun yang qauniyah. Keterbatasan ilmu-lah yang membuat para ekonom
konvensional mengkambing hitamkan kelangkaan dalam menjelaskan fenomena
kenaikan harga-harga. Ilmu seluruh profesor ekonomi ditambah ilmuwan dari seluruh
bidang - hanya setitik air dilautan bila dibandingkan ilmu Allah.
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-
kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis
Page | 7
(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)".( QS Al Kahfi : 109 )
Adapun realitas yang menyatakan terjadi kelangkaan sumberdaya, hal tersebut
diakibatkan karena adanya distribusi yang tidak adil dan merata sebagai akibat sistem
ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
Yang kuat memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya,
sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi
sangat miskin. Karena itu masalah ekonomi sebenarnya muncul bukan karena
sumberdaya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.
Kalau masalah distribusi merupakan salah satu permasalahan utama dalam ilmu
ekonomi, Al-Qur’an telah memerintahkan agar sumber daya tidak hanya dikuasai oleh
segelintir orang saja, yaitu orang yang kaya dan pemilik modal.
Allah Swt. berfirman:
apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada
RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota
Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di
antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah.
dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumannya. ( QS Al Hasyr : 7)
Persoalan lain dari munculnya kelangkaan sumberdaya di dunia juga bisa diakibatkan
oleh ketidakmampuan manusia dalam mengelola asset sumberdaya tersebut. Untuk itu
Allah Swt. memerintahkan untuk mencari, menggali dan mengembangkan potensi
sumberdaya yang ada sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an (al-Mulk: 15, al-
Jum’ah: 10).
Page | 8
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu ( kembali setelah)
dibangkitkan. ( QS Al Mulk : 15 )
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.( QS Al Jumu’ah : 10 )
Disamping itu, kelangkaan bisa juga terjadi karena ulah dan perbuatan manusia yang
serakah dalam mengekploitasi sumberdaya serta sikap moral yang rusak dari manusia,
seperti penimbunan barang, peperangan serta fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN). Dalam hal ini Allah Swt. memperingatkan kembali bahwa segala kerusakan
(dalam kelangkaan) yang terjadi dibumi bukan karena karunia Allah Swt. yang
sedikit, namun karena rusaknya perilaku manusia sendiri .
telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). ( QS Ar Ruum : 41 )
Dari semua penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa
pada dasarnya Allah Swt. telah memberikan karunia sumber daya yang luar biasa
serta tidak terbatas pada diri manusia, semua yang ada di langit dan di dunia
diciptakan untuk kepentingan manusia sebagai khalifah yang bisa memimpin,
mengelola dan memakmurkan alam semesta ini. Sedangkan fenomena kelangkaan
yang terjadi Selama ini secara ekonomi bukan diakibatkan oleh keterbatasan
sumberdaya alam, namun lebih disebabkan oleh faktor manusia sendiri yang tidak
bisa melakukan distrubusi secara adil dan merata, tidak adanya kemampuan dalam
Page | 9
mengolah sumber daya serta prilaku manusia dalam mengeksploitasi sumber daya
secara berlebihan dan cenderung merusaknya.
IV. KEHENDAK BERSAMA
Kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari segi
jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik),
maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota
musyawarah bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah
diharapkan dapat diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga
keputusan yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan.
Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan
peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan
keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap
memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan
dasar musyawarah ini.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS Ali Imran : 159 )
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap
pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya.
Page | 10
Kebijakan fiskal dalam konvensional
Kemampuan pemerintah dalam masalah menghasilkan pendapatan untuk menutupi
kebutuhannya dan kemudian mengalokasikannya, mendistribusikannya agar tercapai
efisiensi anggaran dan Instrumen yang di gunakan :Pajak, transfer dan anggaran
Pada sistem ekonomi konvensional tingkat kesejahteraan hidup ini di batasi untuk
memaksimalkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia dan tidak adanya
sesuatu yang di berikan kepada masyarakat dalam pemenuhan spiritual kebutuhan
Kebijakan fiskal dalam pandangan islam
Pendapatan dan anggaran adalah merupakan alat yang efektif dalam mencapai tujuan ekonomi dan Instrumen yang di gunakan zakat
Tingkat kesejahteraan dalam islam itu luas meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat
Komponen kebijakan fiskal
1. Penerimaan negara
• Zakat,
• ghanimah(harta bergerak yang bisa di pindah, di dapat dari peperangan melawan musuh),
• Fai ( harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran)
• Kharaj ( pajak tanah)
• Jizyah ( pembayaran dari non muslim karena tinggal di daerah muslim dan di jamin oleh pemerintahannya)
2. Pengeluaran negara
Menggunakan keuangan tersebut dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.Pengeluaran semuanya di tujukan
untuk kemakmuran masyarakat.
3. Utang negara
di dalam islam penerimaan seharusnya bebas bunga, pinjaman dari negara lain
yang menggunakan sistem bunga pada hakikatnya susah untuk di dapatkan oleh
Page | 11
karenanya suatu negara tertentu mungkin akan mendapatkan dari negara lain yang
sepaham,
Isu yang dihadapi sekarang berkembangnya lembaga-lembaga pembiayaan yang
bertujuan untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia, terkesan masih
terkotak-kotak dan pengelolaannya hanya menjadi bagian dari sebuah institusi lain,
sehingga sifat charity-nya lebih mengedepan dibandingkan fungsi manfaatnya dalam
jangka panjang.
Sektor Fiskal merupakan salah satu sektor penting dalam pengelolaan negara terutama
yang berkenaan dengan barang dan hukum publik.
Dalam tahap implementasi, perkembangan sistem fiskal konvensional jauh lebih cepat
daripada Islam hal ini diakibatkan oleh :
– Tidak semua negara dibelahan dunia ini menerapkan konsep Islam secara
kaffah .
– Zakat hampir tidak dijadikan sebagai instrumen penting dalam pendanaan
negara saat ini
– Masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian untuk negara-negara yang
dulunya berpaham kapitalis maupun komunis untuk mentransfer sistem
fiskalnya menurut Islam.
V. TIDAK MENYALAHGUNAKAN WAKTU
Time Value of Money
Ekonomi Islam memiliki prinsip yang berasal dari sumber hukum baik al-Qur'an,
hadits maupun pemikiran cendikiawan muslim.
Fungsi uang ada dua menurut ekonomi islam yaitu:
1. sebagai alat pengukur harga
2. alat pembayaran.
Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai tidak diakui karena dianggap sesuatu yang
mendekati riba. Fungsi uang yang dilarang inilah yang sebenarnya melahirkan teori
Page | 12
time value of money. Konsekuensi logisnya, Ekonom muslim sendiri tidak sependapat
dengan konsep ini.
Isu yang dihadapi, teori keuangan konvensional mendasarkan argumen pembenaran
adanya bunga (interest) melalui konsep time value of money (nilai waktu dari uang).
Sedangkan, dalam Ekonomi Islam, validitas konsep ini dibantah dengan adanya
pelarangan riba dalam Islam. Sebagai gantinya, aktivitas bisnis dalam Ekonomi Islam
selalu menekankan kepada mekanisme sistem bagi hasil (profit and loss sharing).
Konsep kemitraan ini dirasa lebih tepat dan sesuai dengan prinsip keadilan yang
realistis.
ada dua hal yang menjadi pondasi konsep time value of money, yaitu:
1. Presence of Inflation
Dapat dimisalkan: katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun. Seseorang dapat membeli
10 pisang goreng hari ini dengan membayar Rp.10.000 Namun bila ia membelinya
tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama Rp.10.000 ia hanya dapat membeli 9
pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya daya
beli uangnya akibat inflasi.
2. Preference present consumption to future consumption
Diandaikan tingkat inflasi nol, sehingga dengan Rp.10.000 seseorang tetap dapat
membeli 10 pisang goreng hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang,
mengkonsumsi 10 pisang goreng sekarang lebih disenangi daripada mengkonsumsi 10
pisang goreng tahun depan. Dengan alasan ini, walaupun tingkat inflasi nihil,
Rp.10.000 lebih disukai dan dikonsumsi hari ini. Oleh sebab itu, untuk menunda
konsumsi, ia mensyaratkan kompensasi.
Argumen pertama disanggah karena tidak lengkap kondisinya. Dalam setiap
perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Seharusnya keadaan deflasi
menjadi alasan adanya negative time value of money. Katakanlah tingkat deflasi 10%
per tahun. 10 pisang goreng hari ini harganya Rp.10.000 Namun bila ia membelinya
tahun depan dengan uang sama maka dapat 11 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan
Page | 13
memberi kompensasi atas naiknya daya beli uangnya akibat deflasi. Tetapi pada
kenyataannya hal ini tidak berlaku, hanya satu kondisi saja yang diakomodir oleh time
value of money.
Ekonomi Konvensional sebenarnya juga memasukkan unsur ketidakpastian return dan
menyebut kompensasinya sebagai discount rate yang lebih bersifat umum
dibandingkan istilah interest rate. Ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu
kepastian melalui premium for uncertainty. Investasi tentu selalu ada kemungkinan
mendapat positif return, negative return, dan no return. Inilah yang menimbulkan
ketidakpastian (uncertainty), tetapi probabilitas negative return dan no return
dipertukarkan dengan sesuatu yang pasti, premium for uncertainty.
Keadaan inilah yang ditolak dalam Ekonomi Islam, yaitu keadaan al- ghunmu bi la
ghurmi (gaining return without responsible for any risk) dan al- kharaj bi la dhaman
(gaining income without responsible for any expense). Sebenarnya keadaan ini juga
ditolak oleh teori keuangan yang menjelaskan adanya hubungan searah antara risk dan
return.
konsep time value of money adalah qiyas jali atau dia berlandaskan dalil naqli yang
shahih (lihad lafadz nasaa dalam hadist riwayat Imam Bukhari hadist no. 938 dalam
kitab mukhatashar shahih Bukhari).
Secara prinsip, Islam sangat menghargai waktu, hal ini sangat berdasar dan
seyogyanya diimani oleh setiap muslim. Karenanya ada beberapa ayat dalam al Quran
al Karim menjadikan waktu sebagai obyek qasm atau sumpah oleh Allah SWT,
seperti wal ashr (demi masa), wadhuha (demi waktu pagi), wallaili (demi waktu
malam), wannahaari (demi waktu siang), walfajr (demi waktu fajar) dan yang lainnya.
Dalam sebuah hadist juga dianjurkan untuk selalu memperhatikan kesempatan
sebelum datang kesempitan (time utility) dan para ulama juga sangat menekankan
akan pentingnya waktu.
Jadi kesimpulannya dalam islam faktor yang menentukan nilai waktu adalah
bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan
efisien (tepat cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan
mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya. Oleh
Page | 14
karena itu, siapa pun pelakunya, secara sunnatullah dakan mendapatkan keuntungan
didunia.
Lebih dari itu, dalam Islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di dunia
tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya pemanfaatan waktu bukan saja harus efektif dan
efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan
mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya, jika keimanan tidak mampu
mendatangkan keuntungan di dunia, berarti ada faktor-faktor yang belum diamalkan.
VI. FAKTOR ILAHI
Teori Invisible Hand
Teori invisible hands dikenalkan oleh Adam Smith (1723-1790) di dalam
bukunya The Wealth of Nation(1776).
Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan tidak kelihatan (invisible hands).
Pandangan tersebut mengatakan bahwa pasar yang baik adalah pasar yang dibentuk
oleh kompetisi antara penawaran dan permintaan. Dan Negara tidak boleh
mengintervensi pasar dalam bentuk apapun .
Atau istilah yang melambangkan bahwa aktifitas ekonomi dalam sistem keuangan
pasar dikendalikan dan dipelihara oleh keseimbangan kepentingan, tanpa pengaturan
sebelumnya atau tanpa koordinasi antara pelaku di pasar. Semuanya berjalan begitu
saja di bawah satu motif yaitu merealisasikan kepentingan (pribadi atau kelompok.).
Tidak ada motif lain.
Contoh : Pembuat roti tidak memproduksi roti dengan motif memberi makan orang
miskin, melainkan untuk kepentingan sendiri. Pembeli roti juga tidak membeli roti
dengan motif memberi keuntungan kepada pembuatnya, tetapi didasari oleh keinginan
memenuhi hajatnya.
Invisible Hand dalam Islam
Page | 15
Tangan Tersembunyi, dalam islam adalah taqwa atau kesalehan yang dapat
menyelamatkan dari krisis dan bencana. Ia adalah sumber rizqi kita meskipun kita
tidak mengetahui bagaimana Allah mengatur mekanismenya.
tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( QS Ar Rahman : 60 )
Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik[325], niscaya ia
akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa
memberi syafa'at yang buruk[326], niscaya ia akan memikul
bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. ( QS An Nisaa : 85 )
[325] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan.
[326] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.
sebagaimana hadits yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan harga.
Hadits Nabi Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan
adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut :
“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu
mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah hendaklah
engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah
yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki.
Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”
Hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun)
mengajarkan konsep invisible hand atau mekanisme pasar dari pada Adam Smith.
Inilah yang mendasari teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah mengatakan
bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya.
Page | 16
Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi tertentu
untuk melakukan intervensi harga (price intervention) bila para pedagang melakukan
monopoli dan kecurangan yang menekan dan merugikan konsumen.
Menurut Ibnu taymiyah, penetapan harga diperlukan untuk mencegah pedagang
menjual makanan atau barang dengan harga sesuka hati dan hanya menjual kepada
kelompok tertentu saja.
Isu yang terjadi dengan adanya Ide invisible hands secara langsung mendorong
tuntutan kebebasan berekonomi termasuk diantaranya adalah kebebasan berproduksi
dan revolusi industri di Inggris dimana pihak yang diuntungkan mayoritas kaum
borjuis sedangkan rakyat jelata tidak tersentuh.
Kesimpulannya bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang
alamiah impersonal. Dan harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang
menentukannya .
BAB III
PENUTUP
Page | 17
KESIMPULAN
Timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan melahirkan berbagai macam cara
untuk mengatasinya terutama permasalahan dalam bidang ekonomi baik dari
pertumbuhan maupun pembangunan ekonomi maka muncullah kiat atau syarat untuk
mengatasi persoalan tersebut yang mana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
bagus diperlukan kerja keras plus kerja cerdas sebagaimana pepatah arab mengatakan
“Man Jadda Wa Jada” ( Barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia ) , tak
cukup itu saja perlu penggunaan sumber daya yang efisien dan maksimal terutama
sumber daya alam, mulai dari pengolahan, produksi hingga distribusi harus tepat
sasaran jangan sampai terjadi ketimpangan. Dan yang perlu diperhatikan yaitu
manajemen waktu, tanpa manajemen waktu yang baik akan berakibat fatal dalam
jangka panjang khususnya dalam bidang ekonomi dan faktor yang tidak bisa
diabaikan peran pemerintah melalui kebijakannya baik fiskal maupun moneter karena
tanpa pemimpin maka akan kehilangan arah dan muncul permasalahan yang lebih
besar untuk itu peran pemerintah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi
jangan sampai menambah bingung rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang memihak
golongan tertentu dan faktor yang amat menentukan yaitu faktor Ilahi karena Allah
SWT-lah yang mengatur rezeki makhluk di dunia ini, maka kerja keras harus
dibarengi dengan do’a dan tawakkal yang mana tujuan akhir untuk mencapai hidup
yang aman sentosa, bahagia dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Page | 18
Imamudin Yuliadi, Dr, S.E, M.Si, , Ekonomi Islam, Filosofi, Teori dan Implementasi edisi revisi,Yogyakarta, LPPI-UMY, 2007
Masyhuri, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta, Kreasi Kencana, 2005
Muhammad, Drs, M.Ag, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, Salemba Empat, 2002
Internet : http://www.islam-qa.com/
http://bagussweet.wordpress.com/2008/09/05/demokrasi-dan-musyawarah-dalam-
islam/
http://www.tazkiaonline.com/artikel.php3?sid=535
http://albaitalkuwaiti.wordpress.com.
http://penyegarhati.com/2009/09/bekerja-adalah-ibadah/
http://www.motivasi-islami.com/kerja-keras-atau-kerja-cerdas/
http://ekisopini.blogspot.com/2009/08/kritik-atas-time-value-of-money-dan_27.html
http://dnuxminds.wordpress.com/2009/10/21/absurditas-teori-invisible-hands-etika-
bisnis-adam-smith/
http://www.shariaheconomics.org/index.php/publikasi-tulisan/artikel-dan-opini/110-
teori-invisible-hands-dan-ekonomi-islam
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=261
Page | 19