Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

19
MAKALAH STRES DAN ADAPTASI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA KABUPATEN MUNA 2013/2014

Transcript of Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

Page 1: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

MAKALAH

STRES DAN ADAPTASI

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA

KABUPATEN MUNA

2013/2014

Page 2: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

NAMA KELOMPOK

1. Rari Fatima 15. Dewi Kusumaningsih

2. Rahmi Awanda 16. Fatkhi Nurani H.

3. Intan Lestari 17. Fibriyanti

4. Ice Nursia 18. Fitri Andriani

5. Arin Alhurulin Man Syarif 19. Hartina

6. Arni 20. Haslia

7. Astuti 21. Hikma Wati

8. Ayu Intan Nuari 22. Indah Nirwana

9. Desi Hidayanti 23. Ismayanti

10. Desi 24. Jumhirah

11. Erna Dalia 25. Kiky Resky Amalia

12. Lisnawati Kole 26. Nirwana

13. Mariani 27. Novitasari

14. Munawira Fadliyawati

Page 3: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karna atas limpahan berkah dan

hidayahnya kami kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul STRES DAN

ADAPTASI.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

DOSEN KDPK. yang telah membimbing kami,dan kepada teman-teman semua yang

memberikan dukungannya kepada kami.

Kami menyadari bahwa daalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal

pembuatan,penyusunan,ataupun materi yang disajikan belum lengkap.untuk itu kami

harapkan kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan makalah

selanjutnya.

Sekian dan terima kasih.

Raha,Desember 2013

penulis

Page 4: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Stres

2. Pandangan Stres

3. Macam-macam Stres

4. Sumber Stresor

5. Model Stres Kesehatan

6. Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor

7. Tahapan Stres

8. Reaksi Tubuh Terhadap Stres

9. Manejemen Stres

10. Homeostatis

11. Konsep Adaptasi

12. Macam-Macam Adapatasi

BAB III. PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya tuntutan dan kebutuhan hidup akan sesuatu yang lebih baik,

menyebabkan individu berlomba untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Tapi pada

kenyataannya sesuatu yang diinginkan tersebut kadangkala tidak dapat tercapai sehingga

dapat menyebabkan individu tersebut bingung, melamun hingga stres.

Stres yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda tergantung pada masalah yang

dihadapi dan kemampuan menyelesaikan masalah tersebut atau biasa disebut dengan koping

yang digunakan. Jika masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik maka individu tersebut

akan senang, sedangkan jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat

menyebabkan individu tersebut marah-marah, frustasi hingga depresi.

Berikut akan dijelaskan tentang stres, koping dan adaptasi yang biasa terjadi pada

setiap individu, salah satu contoh individu yang akan menghadapi ujian masuk kerja.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

2. Agar mahasiswa dapat memahami pengertian tentang stres dan adaptasi

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari stres dan adaptasi

Page 6: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Stres

Stres biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif padahal tidak. Seseorang yang

mengalami stres karena sebuah jabatan disebut sebagai eustres. Terjadinya stres dapat

disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stresor. Bentuk stresor ini dapat dari lingkungan,

kondisi dirinya serta pikiran. Dalam pengertian stres itu sendiri juga dapat dikatakan sebagai

stimulus di mana penyebab stres dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Stres juga dapat

dikatakan sebagai respons artinya dapat merespons apa yang terjadi, juga disebut sebagai

transaksi yakni hubungan antara stresor dianggap positif karena adanya interaksi antara

individu dengan lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan mengalami stress karena adanya

stimulus (stressor), dimana stimulus tersebut dapat menimbulkan perubahan atau masalah

(stress) yang memerlukan cara menyelesaikan atau menyesuaikan kondisi terhadap masalah

tersebut (koping) sehingga individu dapat menjadi lebih baik atau menjadi adaptif .

Stres menurut:

1. Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres disebabkan oleh

perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, B.A., 1999).

2. Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan seorang individu untuk

berespon atau melakukan tindakan (Selye, 1976).

3. Stres psikologis sebagai hubungan khusus antara seseorang dengan lingkungannya yang

dihargai oleh orang lain tersebut sebagai pajak terhadap sumber dayanya dan membahayakan

kemapanannya (Lazarus Folkman, 1994).

4. Stres dianggap sebagai faktor predisposisi atau pencetus yang meningkatkan kepekaaan

individu terhadap penyakit (Rahe, 1975).

Page 7: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

2.2 Pandangan Stres

Dalam memahami tentang stres, para ahli berbeda-beda mendefinisikannya karena

memiliki pandangan teori yang tidak sama. Untuk lebih jelas tentang stres sebenarnya, maka

dapat diketahui beberapa pandangan diantaranya :

a. Pandangan Stres Sebagai Stimulus

Pandangan ini menyatakan stres sebagai suatu stimulus yang menuntut, di mana

semakin tinggi besar tekanan yang dialami sesorang, maka semakin besar pula stres yang

dialami.

b. Pandangan Stres Sebagai Respons

Mengidentifikasikan stres sebagai respons individu terhadapstresor yang diterima, di

mana ini sebagai akibat respons fisiologis dan emosional.

c. Pandangan Stres Sebagai Transaksional

Pandangan ini merupakan suatu interaksi antara individu dengan lingkungan dengan

meninjau dari kemampuan individu dalam mengatasi maslah dan terbentuknya sebuah

koping. Dalam interaksi dengan lingkungan ini dapat diukur situasi yang potensial

mengandung stres dengan mengukur dari persepsi individu terhadap masalah, mengkaji

kemampuan seseorang atau sumber-sumber yang tersedia yang diarahkan mengatasi masalah.

2.3 Macam-Macam Stres

Ditinjau dari penyebabnya, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di antaranya :

1. Stres fisik

Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau

yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena tegangan arus listrik.

2. Stres kimiawi

Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun asam

basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia.

3. Stres mikrobiologik

Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri, atau parasit.

Page 8: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

4. Sres fisiologik

Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh dsiantaranya gangguan

dari struktur tubuh, fungsi jaringa, organ dan lain-lain.

5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan

Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkemabangan seperti pada

pbertas, perkawinan dan proses lanjut usia.

6. Stres psikis atau emosional

Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan

kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya

stau faktor keagamaan.

2.4 Sumber Stresor

Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat mempengaruhi sifat

dari stresor seperti lingkungan, baik secara fisik, psikososial maupun spiritual. Sumber

stresor lingkungan fisik dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum, makan atau tempat-

tempat umum sedangkan lingkungan psikososial dapat berupa suara kesehatan atau orang

yang ada disekitarnya, sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan

keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya.

Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam

tubuh, seperti adanya operasi, obat-obatan atau lainnya. Sedangkan sumber stresor dari

pikiran adalah berhubungan dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang

dialami serta pengaruh terhadap dirinya.

Selain sumber stresor di atas, stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai

sumber dari dalam diri seseorang, keluarga dan lingkungan.

A. Sumber Stres di Dalam Diri

Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik yang terjadi antara

keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi

yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatsi, maka dapat menimbulkan suatu

stres.

Page 9: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

B. Sumber Stres di Dalam Keluarga

Stres ini bersumber dari masalah kelurga ditandai dengan adanya perselisihan masalah

keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga

permasalahan ini akan selalu menimblkan suatu keadaan yang dinamakan stres.

C. Sumber Stres di Dalam Lingkungan

Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya, seperti

lingkungan pekerjaan, secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik,

dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di

masyarakat sehingga tidak dapat berkembang.

2.5 Model Stres Kesehatan

Model stres kesehatan merupakan suatu model di mana stres dapat mempengaruhi status

kesehatan seseorang, model ini terdiri dari beberapa unsur di antaranya :

Unsur langsung di mana stres dapat menghasilkan atau mempengaruhi secara langsung

dari perubahan fisiologis dan psikologis, seperti adanya ketegangan (stres) akan

menyebabkan terjadinya proses pelepasan hormon secara langsung yaitu hormon katekolamin

dan kortikosteroid yang kondisi jantung berdebar-debar, denyut nadi cepat dan lain-lain

1. Unsur kepribadian, bahwa stres dapat dipengaruhi karena adanya tipe kepribadian yang

memudahkan timbulnya kesakitan.

2. Unsur interaktif, stres dapat menyebabkan ketidakkebalan tubuh sehingga tubuh akan

menjadi mudah terjadi gangguan pada tubuh baik biologis maupun psikologis. Proses ini

dikarenakan adanya interaksi antara faktor dari dalam untuk mempertahankan keseimbangan

tubuh.

3. Unsur perilaku sehat, stres dapat secara tidak langsung mempengaruhi kesakitan akan

tetapi dapat merubah perilaku terlebih dahulu seperti adanya peningkatan konsumsi alkohol,

rokok, dan lain-lain.

4. Unsur perilaku sakit, stres dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kesakitan

tanpa menyebabkan adanya perilaku sakit seperti mencari bantuan pengobatan.

Page 10: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

2.6 Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor

Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor

yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan koping yang dimiliki individu, di antara

stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain :

1. Sifat stresor

Sifat streor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap

stresor. Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap

individudapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor.

2. Durasi stresor

Lamanya durasi stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh.

Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respons yang dialaminya juga akan lebih lama

dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain.

3. Jumlah stresor

Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respons tubuh. Semakin

banyak stresor yang dialami seseorang , dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi

tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan mampu

menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya

akan semakin baik pla.

4. Pengalaman masa lalu

Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor yang

dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya,

maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan

semakin baik pula.

5. Tipe kepribadian

Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor.

Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian ambisius, agresif, kompetitif, kurang

sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, bekerja tidak kenal waktu, bicara

cepat, pandai berorganisai dan memimpin, lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan,

kaku terhadap waktu, ramah, berpendirian kuat akan lebih rentan terkena stres dibandingkan

Page 11: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

seseorang yang tipe kepribadian tidak agresif, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung,

lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain.

6. Tingkat perkembangan

Semakin matang perkembangan seseorang, maka semakin baik pula kemampuan

untuk mengatasinya. Dalam perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi stresor

dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang dihadapinya pun berbeda yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tahap Perkembagan Jenis Stresor

Anak

Remaja

Dewasa muda

Dewasa tengah

Dewasa tua

Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua

Mulai sekolah

Hubungan dengan teman sebaya

Kompetisi dengan teman

Perubahan tubuh

Hubungan dengan teman

Seksualitas

Mandiri

Menikah

Meninggalkan rumah

Mulai bekerja

Melanjutkan pendidikan

Membesarkan anak

Menerima proses menua

Satus sosial

Usia lanjut

Penyesuaian diri masa pensiun

Proses kematian

Page 12: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

2.7 Tahapan Stres

Tahapan stres menurut Van Amberg tahun 1979, yang terbagi enam tahapan di antaranya:

1. Tahap pertama

Merupakan tahap yang ringan dari stres yang ditandai dengan adanya semangfat

bekerja besar, pengelihatannya tajam tidak seperti pada umumnya, merasa mampu

menyelesaikan pekerjaan yang tidak tidak biasanya, kemudian merasa senang akan pekerjaan

akan tetapi kemampuan yang dimilikinya semakin berkurang.

2. Tahap Kedua

Pada stres tahap ini seseorang memiliki ciri sebagai berikut adanya perasaan letih

sewaktu bangun pagi yang semestinya segar, terasa lelah sesudah makan siang, cepat lelah

menjelang sore, sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, denyut jantung berdebar-

debar lebih dari biasanya, otot-otot punggung dan tengkuk semakin tegang dan tidak bisa

santai.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ini apabila seseorang mengalami gangguan seperti pada lambung dan usus

seperti adanya keluhan gastritis, buang air besar tidak teratur ketegangan otot semakin terasa,

perasaan tidak tenang, gangguan pola tidur seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah

malam dan sukar kembali tidur, lemah, terasa seperti tidak memiliki tenaga.

4. Tahap Keempat

Tahap ini seseorang akan mengalami gejala seperti segala pekerjaan yang

menyenangkan terasa membosankan, kehilangan kemmampuan untuk merespons secara

adekuat, tidak mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari, adanya gangguan pola tidur,

sering menolak ajakan karena tidak bergairah, kemampuan mengingat dan konsentrasi

menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak diketahui

penyebabnya.

5. Tahap Kelima

Stres tahap in ditandai dengan adanya kelelahan fisik secara mendalam, tidak mampu

menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan pada sistem pencernaan

semakin berat dan perasaan ketakutan dan kecemasan semakin meningkat.

Page 13: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

6. Tahap Keenam

Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang mengalami panik dan perasaan

takut mati dengan ditemukan gejala seperti detak jantung semakin keras, susah bernafas,

terasa gemetar seluruh tubuh dan berkeringat, kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.

2.8 Reaksi Tubuh Terhadap Stres

Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi yang ada pada tubuh baik secara

fisiolgis maupun psikologis. Di antara reaksi tubuh tersebut seperti terjadi perubahan warna

rambut, menurunnya ketajaman mata karena kekenduran pada otot-otot mata, pada telinga

terjadi gangguan seperti adanya suara berdenging, penurunan konsentrasi, sering sakit kepala,

ekspresi wajah tampak tegang, mulut dan bibir terasa kering, kulit sering berkeringat dan

kadang-kadang panas, dingin dan juga akan dapat menjadi kering atau gejala lainnya, terjadi

sesak nafas, jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau menyempit.

2.9 Manajemen Stres

Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia. Apabila stres tidak cepat

ditanggulangi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut seperti mudah

terjadi gangguan atau terkena penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak

sampai ke tahap yang paling berat, maka dapat dilakukan dengan cara :

1. Pengaturan Diet dan Nutrisi

Pengaturan diet dan nutrisi merupakan cara yang efektif dalam mengurangi dan

mengatasi stres melalui makan dan minum yang halal dan tidak berlebihan, dengan mengatur

jadwal makan secara teratur, menu bervariasi, hindari makan dingin dan monoton karena

dapat menurunkan kekebalan tubuh.

2. Istirahat dan Tidur

Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena dengan

istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan keadaan tubuh. Tidur yang cukup akan

memberikan kegairahan dalam hidup dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

3. Olah Raga atau Latihan Teratur

Olah raga dan latihan teratur adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan

dan kekebalan fisik maupun mental. Olah raga dapat dilakukan dengan cara jalan pagi, lari

Page 14: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

pagi minimal dua kali seminggu dan tidak perlu lama-lama yang penting menghasilkan

keringat setelah itu mandi dengan air hangat untuk memulihkan kebugaran.

4. Berhenti Merokok

Berhenti merokok adalah bagian dari cara menanggulangi stres karena dapat

meningkatkan ststus kesehatan dan mempertahankan ketahanan dan kekebalan tubuh.

5. Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras

Minuman keras merupakan faktor pencetus yang dapat mengakibatkan terjadinya

stres. Dengan tidak mengkonsumsi minuman keras, kekebalan dan ketahanan tubuh akan

semakin baik, segala penyakit dapat dihindari karena minuman keras banyak mengandung

alkohol.

6. Pengaturan Berat Badan

Peningkatan berat badan merupakan faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stres

karena mudah menurunkan daya tahan tubuh terhadap stres. Keadaan tubuh yang seimbang

akan meningkatkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.

7. Pengaturan Waktu

Pengaturan waktu merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan menanggulangi

stres. Dengan pengaturan waktu segala pekerjaaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik

dapat dihindari. Pengaturan waktu dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara

efektif dan efisien serta melihat aspek prokdutivitas waktu. Seperti menggunakan waktu

untuk menghasilkan sesuatu dan jangan biarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat.

8. Terapi Psikofarmaka

Terapi ini dengan menggunakan obat-obatan dalm mengalami stres yang dialami

dengan cara memutuskan jaringan antara psiko neuro dan imunologi sehingga stresor

psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitifafektif atau psikomotor yang

dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang digunakan biasanya digunakan

adalah anti cemas dan anti depresi.

9. Terapi Somatik

Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang dialami

sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh yang lain.

10. Psikoterapi

Page 15: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

Terapi ini dengan menggunakan teknik psikologis yng disesuaikan dengan kebutuhan

seseorang. Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan psikoterapi redukatif di mana

psikoterapi suportif memberikan motivasi atau dukungan agar pasien mengalami percaya diri,

sedangkan psikoterapi redukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang.

Selain itu ada psikoterapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif dan lain-lain.

11. Terapi Psikoreligius

Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan

psikologis mengingat dalam mengatasi permasalahn psikologis mengingat dalam mengatasi

atau mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, dan sehat

spiritual sehingga stres yang dialami dapat diatasi.

2.10 Homeostatis

Merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam

menghadapi kondisi yang dialaminya. Proses homeostatis ini dapat terjadi apabila tubuh

mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme

pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa

homeostatis adalah suatu proses perubahaan yang terus menerus untuk memelihara stabilitas

dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Homeostatis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem

endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostatis dapat terjadi dalam tubuh

manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostatis ini dapat melalui

empat cara di antaranya:

1. Self regulation di mana sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat sepserti

dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.

2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.

3. Dengan cara sistem umpann balik negatif, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan

normal segera dirasakan dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan

tidak normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk

menyeimbangkan dari keadaan yang ada.

4. Cara umpan balik untuk mengkoreksi suatu ketidakseimbangan fisiologis.

Page 16: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

2.11 Konsep Adaptasi

Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespons

terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik

secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.

2.12 Macam-Macam Adaptasi

1. Adaptasi Fisiologis

Adaptasi ini merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisilogis

untuk mempertahankan keseimbangan dari berbagai faktor yang menimbulkan atau

mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang. Adaptasi fisiologis dibagi menjadi dua yaitu

:

1. LAS (Local Adaptation Syndroma), yaitu apabila kejadiannya atau adaptasi bersifat lokal

seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena infeksi, maka akan terjadi daerah sekitar kulit

tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas, dan lain-lain yang sifatnya lokal atau pada daerah

sekitar yang terkena.

2. GAS (General Adaptation Syndroma), yaitu reaksi lokal yang tidak dapat diatasi dapat

menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan melakukan proses penyesuaian.

Pada adaptasi fisiologi melalui tiga tahap yaitu tahap alarm reaction, tahap resistensi dan

tahap akhir.

2. Adaptasi Psikologi

Seseorang yang menghadapi stress akan mengalami kondisi-kondisi yang tidak

mengenakkan secara psikis seperti timbulnya rasa cemas, frustasi, terancam, tak tentram yang

semuanya itu berdampak pada munculnya suatu kontak konflik dalam jiwa mereka. dan

konflik tersebut diekspresikan dalam bentuk kemarahan atau ekspresi-ekspresi lain yang

dapat membuat orang tersebut merasa sedikit nyaman atau terlepas dari stress yang

dihadapinya.

3. Adaptasi Sosial Budaya

Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan budaya masing-,masing.

Antara lingkungan satu dan yang lainnya tentu memiliki budaya berbeda-beda. Perbedaan

tersebut yang akhirnya menuntut setiap orang beradaptasi jika hal itu dapat dilakukan dengan

Page 17: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

baik maka akan tercipta keseimbangan. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan

bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika orang tersebut akan mengalami stress.

4. Adaptasi Spiritual

Setiap agama dan kepercayaan mengandung ajaran yang hendaknya harus dijalankan

oleh penganutnya. Ajaran-ajaran ini tentunya juga harus turut andil dalammengatur perilaku

manusia ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi ajaran-ajaran tersebut pasti terjadi

perubahan dalam perilaku manusia.

Page 18: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran.

Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon apa yang

terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya interaksi individu dan

lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik,

psikososial maupun spiritual serta dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

Stress yang dialami seseorang tidak mungkin secara langsung beberapa tahap akan

muncul dalam diri seesorang tersebut, apabila stress tidak dapat ditanggulangi maka akan

berdampak lebih lanjut. Oleh, sebab itu terapkanlah sebuah manajemen agar keadaan

seesorang tersebut masih bisa terkontrol.

3.2 Saran

Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak referensi agar

materi yang disajikan lengkap.pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak belajar

agar dapat menguasai materi yang dibawakan

Page 19: Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha

DAFTAR PUSTAKA

http://wwwnursekep.blogspot.com/2011/12/makalah-stress-dan-

adaptasi.html?zx=efc76ab65fdb58f7

http://kakilangi.blogspot.com/2012/02/stress-dan-adaptasi.html

Wolf, Weitzel, Fuerst, 1984, Dasar-dasar Ilmu Keperawatan, buku kedua, Gunung Agung,

Jakarta.