Makalah sterilisasi dan desinfeksi
-
Upload
sentra-komputer-dan-foto-copy -
Category
Education
-
view
356 -
download
6
Transcript of Makalah sterilisasi dan desinfeksi
![Page 1: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/1.jpg)
0
MAKALAH STERILISASI DAN DESINFEKSI
Disusun oleh :
1. Febri Amalia 141540134270030
2. Wika Agustin 141540134770080
3. Sely Mizholla 141540134620065
4. Nur Kholifah 131540128160059
5. Yeni Indra Widiana 141540134780081
6. Nur Eisah 141540134520055
Kelas : 1A
Prodi : D3 Kebidanan
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2014/2015
![Page 2: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/2.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang kebidanan memberikan asuhan kebidanan baik pada
pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan mengenai
bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan
mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari ilmu
bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada ilmu
mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan
mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik
diperlukan pula pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang bisa
dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang
besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat
berkat penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah
atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep
steril ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan
lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan
yang membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi
dalam makalah ini.Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia
kebidanan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
2. Apa tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
3. Bagaimana macam-macam sterilisasi
4. Bagaimana macam-macam desinfeksi
5. Apa perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi
![Page 3: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/3.jpg)
2
6. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan
C. Tujuan
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka kami menyimpulkan beberapa tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1. Bagaimana konsep steril dan desinfeksi digunakan.
2. Mempelajari pengertian, tujuan maupun macam-macam tekhnik sterilisasi
dan desinfeksi.
3. Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang sterilisasi dan
desinfeksi.
![Page 4: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/4.jpg)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
1. Pengertian Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat,bahan,media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau
bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari
semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-
obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
miroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga
penting.
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk
membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom,
menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain
sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas (Formalin H2 O2),
dan radiasi ionnisasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label
yang jelas dengan menyebutkan jenis pera;latan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
![Page 5: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/5.jpg)
4
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.
B. Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.Disinfektan
yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini
dinamakan antiseptik.Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau
menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi
digunakan pada benda mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai
antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat
tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda
mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa
kelompok mikroorganisme, disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh
virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus
polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.Untuk
mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan
diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas "tingkat menengah" bila
permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit.
Kriteria desinfeksi yang ideal:
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu
kamar
![Page 6: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/6.jpg)
5
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan
kelembaban
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia
4. Tidak bersifat korosif
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6. Tidak berbau/ baunya disenangi
7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis.
C. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
D. Macam-Macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
![Page 7: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/7.jpg)
6
3. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung)
Membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum
inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas
penggunaanya.
b. Panas kering:
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll.Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln
tergnatung dengan waktu dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan
suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa
dicapai secara sempurna.
c. Uap air panas
Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung
air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi Teknik disinfeksi termurah Waktu 15 menit setelah air
mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini:
Clostridium perfingens dan Cl. Botulinum
d. Uap air panas bertekanan
Menggunalkan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan tekanan
15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk
mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus
stearothermophilus Bila media yang telah distrerilkan.diinkubasi
selama 7 hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka
otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya,
Keterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
4. Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah)
dengan Suhu 65 C/ 30 menit
![Page 8: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/8.jpg)
7
5. Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
a. Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
b. absorbsi as. NukleatDaya kerja
c. Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
d. penetrasi lemahKelemahan
6. Sinar ion bersifat hiperaktif
Sering digunakan padaGamma Daya kerjanya sterilisasi bahan
makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau
penampilan Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan
dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi
dingin”
7. Sterilisasi dengan Cara Kimia
a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
1) Rongga (space)
2) Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
3) Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4) Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5) Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman
biasanya bersifat sangat mudah menguap
6) Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah
berkontak dengan disinfekstan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
1) Jenis bahan yang digunakan
2) Konsentrasi bahan kimia
3) Sifat Kuman
4) pH
![Page 9: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/9.jpg)
8
8. Suhu
Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi
1. Alkohol
a. Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel rusak
b. Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi & enzim tdk aktif
2. Halogen
a. Mengoksidasi protein kuman
3. Yodium
a. Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
b. Efektif terhadap berbagai protozoa
4. Klorin
a. Memiliki warna khas dan bau tajam
b. Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
5. Fenol (as. Karbol)
a. Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel
menurunkan tegangan permukaan
b. Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
6. Peroksida (H2O2)
a. Efektif dan nontoksid
b. Molekulnya tidak stabil
c. Menginaktif enzim mikroba
7. Gas Etilen Oksida
a. Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
E. Macam-macam Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.Disinfektan
yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini
dinamakan antiseptik.
![Page 10: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/10.jpg)
9
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan
mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda
mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya
tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat
tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk
mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan
dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun
ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi
permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer
pada kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi.
Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat
dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas
dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang
dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada
instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M.
tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit,
sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan
secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok
plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical
scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air
![Page 11: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/11.jpg)
10
digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih
tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif
terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga
mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan
salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan
ion halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat
pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya
Chloros, Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
Dettol).
F. Desinfeksi permukaan
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda
mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa
kelompok mikroorganisme, disinfektan “tingkat tinggi” dapat membunuh
virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus
polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit :
![Page 12: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/12.jpg)
11
1. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik.Zat ini harus dilarutkan baru
setiap hari dengan akuades.Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap
efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik.
2. Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan
dengan perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu
60 hari. Keuntungannya adalah “efek tinggal” dan kurang menyebabkan
perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras.
3. Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang dilarutkan dengan
perbandingan 1 : 10 hingga 1 : 100, harganya murah dan sangat efektif.
Harus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif,
terutama untuk aluminium.Kekurangannya yaitu menyebabkan pemutihan
pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang.
4. Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga
desinfektan diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas “tingkat
menengah” bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10
menit.
G. Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik dari sumber lain
1. Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak
dalam jumlah yangkecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut
oligodinamik.Hal ini mudahsekali ditunjukkan dengan suatu
eksperimen.Namun garam dari logam berat itumudah merusak kulit,
makan alat-alat yang terbuat dari logam dan lagipula mahalharganya.
Meskipun demikian, orang masih biasa menggunakan
merkuroklorida(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh
manusia lazimnya kita pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.
2. Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya
bakteriostatis.Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram
positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah dihambat atau
![Page 13: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/13.jpg)
12
dimatikan, bergantung pada konsentrasi zatpewarna tersebut. Diperkirakan
zat pewarna itu berkombinasi dengan protein ataumengganggu mekanisme
reproduksi sel. Selain violet Kristal (bentuk kasar, violet gentian), zat
pewarna lain yang digunakan sebagai bakteriostatis adalah hijau malakhit
dan hijau cemerlang.
3. Klor dan senyawa klor
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum.persenyawaan
klor dengankapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang
banyak dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum.
4. Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau
kreolin lebih baikkhasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang
berupa campuran sabundengan kresol; lisol lebih banyak digunakan
daripada desinfektan-desinfektanyang lain. Karbol ialah nama lain untuk
fenol. Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga
desinfektan menjadi menarik.
5. Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol
tetapi jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif
sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan
organic. Namun, agen inimenimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan
hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai disinfektan untuk
benda mati. Satu persen lisol(kresol dicampur dengan sabun) telah
digunakan pada kulit, tetapi konsentrasiyang lebih tinggi tidak dapat
ditolerir.
6. Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan,
isoprofil dan benzylalcohol juga antiseptic.Benzyl alcohol biasa digunakan
terutama karena efekpreservatifnya (sebagai pengawet).
![Page 14: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/14.jpg)
13
7. Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan
sebagai gas.Agenini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida
dan fungisida.Dalamlarutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal sebgai
formalin.
8. Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan
agen pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat. Misalnya
agen ini telah digunakan secara komersialuntuk mensterilkan tong-tong
rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.Agen ini hanya
ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagianbesar
udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen oksida.
9. Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena
kemampuannyamengoksidasi.Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering
digunakan dalampembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di
dalamnya kemungkinandimasuki organisme aerob.
H. Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan,
media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.
![Page 15: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/15.jpg)
14
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan
yang sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi
secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
I. Aplikasi Sterilisasi Dan Desinfeksi Dalam Keseharian Dunia Kesehatan
Dan Keperawatan
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat
perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas
tinggi, atau bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi
panas kering, sterilisasi gas (formalin, H2O2).
Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang
bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien untuk
prosedur invasive sepeti:
1. Mengisap jalan napas pasien
2. Memasukkan kateter urinarius
3. Mengganti balutan luka
Daerah steril biasanya dibatasi engan duk steril atau lapisan tebal
kertas berlilin atau kemasan terbuka tempat bahan-bahan steri dikemas.
Banyak rumah sakit mempunyai pusat penyedian, yaitu tempat
kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta desterilkan.Hasil prose ini
dimonitor oleh laboratorium mirobiologi secara teratur.
Kecenderungan di rumah sakit untuk menggunakan alat-alat serta
bahan yang dijual dalam keadaan steril dan sekali pakai, seperti alat suntik,
jarum, srung tangan dan masker, tidak saja mengurangi waktu yang
diperlukan untuk membersihkan, menyiapkan, serta mensterilkan peralatan,
tetapi juga mengurangi pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.
![Page 16: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/16.jpg)
15
1. Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau menyingkirkan
pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.Untuk mengevaluasi prosedur
dan cara-cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan pengambilan
contoh mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan.Pinggan-pinggan
petri yang menunjukan adanya pertumbuhan mikrobe sebelum dan
sesudah pembersihan merupakan alat pengajar yang meyakinkan untuk
melatih para petugas yang baru.
Pengurangan kontaminasi oleh mikroba paling baik dicapai dengan
kombinasu pergeseran dan penggsokan, serta air dan deterjen. Ini sudah
cukup, kecuali bila spencemrannya hebat, maka perlu digunakan
desinfektan.Agar efektif, desinfektan digunakan dalam konsentrasi yang
cukup selama waktu tertentu.Penggunaan desinfektan, misalnya,
membantu menjaga air untuk mengepel agar tidak tercemar.Kain pel harus
di cuci dan di keringkan baik-baik setiap hari untuk mengurangi
pencemaran. Seember larutan dan kain pel basah sering kali di gunakan
untuk membersihkan permukaan benda lain selain lantai. Bila larutan yang
sam dipakai seharian, maka dapat mengakibatkan pencemaran oleh
mikrobe yang lebih parah dibandingkan sebelum di bersihkan.
Dengan keadaan yang bersih di rumah sakit maka keadaan asepsis
lebih mudah dicapai.
2. Universal Precaution
Pengendalian infeksi untuk penyakit-penyakit yang menular
malalui darah .Berlaku universal ,tidak memandang apa atau siapa yang
dirawat, tahu ataupun tidak tahu status infeksinya. Setiap tenaga medis
harus menyadari bahwa semua pasien berpotensi menularkan berbagai
penyakit.
3. Cuci Tangan
Pencegahan infeksi yang paling penting Harus merupakan
kebiasaan yang mendarah daging bagi tenaga kesehatan Harus selalu
dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan
![Page 17: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/17.jpg)
16
walaupun memakai sarung tangan atau yang lainya (cuci tangan tidak bisa
digantikan dengan sarung tangan).
Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap
ketika melakukan prosedur invasive, ataupun bedah. Seperti:
a. Gown/barakschort :
b. Masker :
c. Sarung Tangan
d. Kaca mata pelindung/goggles
4. Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah
Perlu diatur sedemikian rupa agar alat atau ruang tetap bersih atau
steril,tidak berdekatan dengan limbah atau sampah medis. Membakar
sampah medis sampai menjadi arang.
5. Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis
a. Desinfekatan :
1) Aseptik/Asepsis
Suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan
upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisem ke
dalam area tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi.
Tujuannya untuk mengurangi jumlah mikroorganisme baik
pada permukaan hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan
dapat dengan aman digunakan.
2) Antisepsis
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit,
selaput lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan
bahan antimikrobial (antiseptik)
3) Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
Proses yg menghilangkan semua mikroorganisme kecuali
beberapa endospora bakteri pada benda mati dengan merebus,
mengukus atau penggunaan desinfektan kimia
![Page 18: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/18.jpg)
17
b. Sterilisasi :
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk
kehidupan mikroba yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun
kimiawi.
Proses yang menghilangkan semua mikroorganisem (bakteri,
virus, fungi dan parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati
dengan uap air panas tekanan tinggi (otoclaf), panas kering (oven),
sterilan kimia atau radiasi.
1) Pemprosesan Alat
2) Dekontaminasi
Proses yg membuat benda mati lebih aman ditangani staff
sebelum dibersihkan. Tujuan dari tindakan ini dilakukan agar
benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman,
terutama petugas pembersih medis sebelum pencucian
berlangsung.
3) Pencucian/ bilas
Proses yg secara fisik membuang semua debu yg tampak,
kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko
bagi mereka yg menangani objek tersebut. Prosesnya terdiri dari
mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air,
membilas dengan air bersih dan mengeringkannya.
4) Sterilisasi/DTT.
![Page 19: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/19.jpg)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik,
hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
2. beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi: Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak Mencegah kontaminasi
mikroorganisme dalam industri Mencegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
3. sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi. Adapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan
seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.
B. Saran
1. Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan
menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme. Dan dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi.
2. Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
dalam proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.
![Page 20: Makalah sterilisasi dan desinfeksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55aa68401a28abf2758b4747/html5/thumbnails/20.jpg)
19
DAFTAR PUSTAKA
Dr. jan Tambayong; Mikrobiologi untuk keperawatan
Mikrobiologi kedokteran, Bina Rupa Aksara, Jakarta, FKUI 1994
Jawetz, J. Melnick, EA, Adeberg (1986), Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan,
EGC, Jakarta.
Azis, alimul H.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba
Medika Ester, Monica.2005.Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta:EGC