Makalah SPM (Harga Transfer)

24
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut . Salah satu yang mempengaruhi ialah harga transfer. Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang dikenanakan pada setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami perpindahan dari satu divisi ke divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan dalam menetapkan besaran harga transfer ini detentukan oleh masing-masing divisi. Harga transfer juga mempengaruhi keputusan manajemen dalam menetapkan besaran harga suatu produk atau jasa yang akan dijual ke masyarakat. Hal ini Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 1

Transcript of Makalah SPM (Harga Transfer)

Page 1: Makalah SPM (Harga Transfer)

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar belakang

Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa

membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan

konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan

biaya-biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut . Salah

satu yang mempengaruhi ialah harga transfer.

Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas

pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam

suatu perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang

dikenanakan pada setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami

perpindahan dari satu divisi ke divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan

dalam menetapkan besaran harga transfer ini detentukan oleh masing-masing

divisi.

Harga transfer juga mempengaruhi keputusan manajemen dalam

menetapkan besaran harga suatu produk atau jasa yang akan dijual ke masyarakat.

Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap divisi bahwa apabila harga transfer yang

ditentukan tinggi maka harga jual produk atau jasa tersebut juga akan menjadi

tinggi sehingga akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk membeli produk

tersebut.

Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba menjelaskan bagaimana

sebenarnya yang dimaksud harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan

sebagai referensi bagi para pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan

besaran harga transfer agar nantinya bisa ditetapakan dalam kehidupan sehari-

hari.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20141

Page 2: Makalah SPM (Harga Transfer)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian harga transfer

Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997), dalam suatu grup perusahaan,

transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian

manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu

grup perusahaan. 

Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar

dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan

oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk

produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang

sama. 

Menurut Ralph Estes dalam kamus akuntansi, harga transfer adalah

suatu harga internal yang dibebankan oleh satu unit (seperti divisi,

perusahaan anak, atau departemen) dari suatu perusahaan pada unit

lainnya dalam perusahaan yang sama. 

Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven dalam

management accounting, harga transfer adalah harga yang ditagihkan

untuk barang yang ditransfer dari satu divisi ke divisi lainnya. 

Menurut Sophar Lumbantoruan, harga transfer adalah penentuan harga

atau balas jasa atas suatu transaksi antar unit dalam satu perusahaan atau

antar perusahaan dalam satu grup. 

Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada

prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga

antar grup (divisi, segmen, departemen, subunit dll) dalam satu perusahaan yang

sama.

2.2 Sasaran dari harga transfer

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20142

Page 3: Makalah SPM (Harga Transfer)

Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika

pusat laba atau lebih bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan

pemasaran sesuatu sehingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang

dihasilkan ketika produk tersebut terjual.

Harga Transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya mencapai beberapa

sasaran sebagai berikut:

1) Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha

untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan

pendapatan perusahaan

2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem

harus dirancang sedemikian rupa agar keputusan yang meningkatkan laba

unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.

3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.

4) Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola

Harga transfer sering memicu masalah, terutama pada penentuan harga

sepakatannya karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual,

dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang

tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah

akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang

sangat penting.

Menurut Gunadi, pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian oleh tim UNTC

dari PBB yang diketuai oleh DR. Silvain Plasschaert tentang transfer pricing di

Indonesia. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan ada beberapa motivasi

transfer pricing di Indonesia yaitu :

Pengurangan obyek pajak terutama pajak penghasilan 

Pelonggaran pengaruh pembatasan kepemilikan luar negeri 

Penurunan pengaruh depresiasi rupiah

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20143

Page 4: Makalah SPM (Harga Transfer)

Menguatkan tuntutan kenaikan harga atau proteksi terhadap saingan

impor 

Mempertahankan sikap low profile tanpa mempedulikan tingkat

keuntungan usaha 

Mengamankan perusahaan dari tuntutan atas imbalan atau kesejahteraan

karyawan dan kepedulian lingkungan (ekologi dan masyarakat) 

Memperkecil akibat pembatasan, ketidakpastian atas resiko kegiatan

perusahaan luar negeri

Karakteristik Harga Transfer.

1) Harga transfer timbul jika divisi terkait diukur kinerjanya berdasarkan

laba

2) Harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya

penuh produk yang dibeli mengandung unsur laba

3) Harga transfer selalu mengandung unsur laba

4) Harga transfer sebagai alat untuk mempertegas diverifikasi dan integrasi

divisi yang dibentuk.

2.3 Metode-metode harga transfer

Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan

kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya

ada satu pusat laba yang terlibat didalamnya. Harga semacam ini biasanya

melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan yang independent tidak

akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent yang lain sebesar

biaya produksi atau lebih rendah dari itu.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20144

Page 5: Makalah SPM (Harga Transfer)

Prinsip Dasar

Prinsip dasar dari harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya

serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke

konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu

perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua

keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:

a) Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau

membelinya dari pemasok luar? (keputusan sourcing)

b) Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut

akan ditransfer antar pusat laba? ( keputusan harga transfer )

Situasi Ideal

Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-

cita jika kondisi-kondisi berikut ada, yaitu:

1. Orang-orang kompeten

Idealnya manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dan

jangka pendek dari pusat tanggung jawab mereka.

2. Atmosfer yang baik

Manajer harus menjadikan profitabilitas sebagai cita-cita yang penting

dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja pusat tanggung

jawab. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut adil.

3. Harga pasar

Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan hrga pasar normal dan

mapan dari produk identik yang sedang ditransfer, maksudnya harga pasar

mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman dan kualitas)

dengan produk yang dikenakan harga transfer.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20145

Page 6: Makalah SPM (Harga Transfer)

4. Kebebasan memperoleh sumber daya

Idealnya alternatif pusat tanggung jawab dalam memperoleh sumber

daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih

alternative yang baik bagi pusat tanggung jawab mereka.

5. Informasi penuh

Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta

biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut.

6. Negosiasi

Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan

negosiasi “kontrak” antar unit usaha.

Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya

Idealnya seorang manajer pembelian, bebas mengambil keputusan sourcing.

Demikian halnya dengan manajer penjualan, ia harus bebas untuk menjual

produknya ke pasar yang paling menguntungkan.

Akibat-akibat yang terjadi jika para manajer pusat laba tidak memiliki

kebebasan dalam mengambil keputusan sourcing:

1) Pasar yang Terbatas

Beberapa alasan pasar terbatas bagi pusat laba (pembeli dan penjual):

a) Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan

penjualan eksternal.

b) Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang

terdifferensiasi, tidak ada sumber dari luar.

c) Jika perusahaan telah melakukan investasi yang besar, cenderung tidak

akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar

mendekati biaya variable perusahaan.

Dalam kondisi pasar yang terbatas, harga transfer yang paling memenuhi

persyaratan sistem pusat laba adalah harga kompetitif. Dimana harga kompetitif

mengukur kontribusi dari setiap pusat laba terhadap laba perusahaan secara

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20146

Page 7: Makalah SPM (Harga Transfer)

keseluruhan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitiif jika

perusahaan tersebut tidak membeli atau menjual produknya ke pasar bebas

melalui cara-cara:

a. Jika ada harga pasar diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk

menentukan harga transfer.

b. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran.

c. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka

pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di

luar.

d. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar/bebas

mak pusat laba tersebut dapat meniru untuk harga kompetitif untuk produk-

produk eklusifnya.

2) Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri

Misalnya, jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk

ke pasar bebas atau memiliki kapasitas produksi yang berlebih. Perusahaan

mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian

membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam

masih memadai. Dan sebaliknya, jika pusat laba pembelian idak dapat

memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba

penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi ini terjadi ketika terdapat

kekurangan kapasitas produksi di dalam industry. Sehingga pusat laba

pembelian terhalang dan laba perusahaan tidak optimal.

Meskipun ada hambatan dalam pemerolehan sumber daya, harga pasar

tetap merupakan harga transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau

dapat diperkirakan maka gunakanlah. Meskipun demikian, jika tidak ada

cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah

mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer

price). Biasanya, perusahaan akan mengeliminasi unsur iklan, pendanaan,

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20147

Page 8: Makalah SPM (Harga Transfer)

atau pengeluaran lain yang tidak dikeluarkan oleh pihak penjual dalam

transaksi internal saat penentuan harga transfer.

Ada 2 cara dalam menentukan harga transfer yaitu:

1. Harga transfer berdasarakan biaya

Dasar biaya

Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak bole

digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba

pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu

insentif untuk menetapkan standar yang ketat da untuk meningkatkan standar

tersebut.

Markup laba

Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 (dua) keputusan: (1) apa

dasar markup laba dan (2) tingkat laba yang diperbolehkan.

Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase

dari biaya. Jika dasar tersebut digunakan maka tidak ada pertimbangan atas

modal yang diperlukan. Dasar yang secara konsep lebih baik adalah

persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung investasi yang akan

dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan

permasalahan teknis. Jika menggunakan dasar biaya historis suatu aktiva,

maka fasilitas baru yang dirancang untuk mengurangi harga secara aktual

dapat meningkatkan biaya karena aktiva yang lama menjadi dinyatakan

terlalu rendah.

Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba.

Persepsi dari manajemen senior atas kinerja keuangan dari sutau pusat laba

akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukan oleh pusat laba tersebut. Solusi

konseptual adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang

dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20148

Page 9: Makalah SPM (Harga Transfer)

Nilai investasi tersebut dihitung pada tingkat ‘standar’, dengan aktiva tetap

dan persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement cost).

2. Biaya tetap dan laba hulu

Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang

cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada

akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah

biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian

internal. Bahkan jika hal itu disadari, pusat laba mungkin enggan untuk

mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan.

Adapun metode yang dapat digunkan perusahaan untuk mengatasi

masalah ini adalah dengan cara berikut:

Persetujuan antarunit usaha

Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil

dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan

harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk

dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan. Mekanisme ini

hanya bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan

yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat

laba. Jika tidak demikian maka negosiasi ini akan sia-sia.

Dua langkah penentuan harga

Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga

transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual,

pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel

standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah

sama dengan biaya tetap yang erkaitan dengan fasilitas yang disediakan

untuk unit pembelian.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/20149

Page 10: Makalah SPM (Harga Transfer)

Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven, tiga metode yang lazim

digunakan dalam penetapan harga transfer adalah : 

1) Harga transfer berdasarkan harga pasar 

Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk

yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga

pasar. Dengan harga pasar tidak ada divisi yang memperoleh manfaat di

atas beban divisi lain. Dalam hal ini, harga pasar mencerminkan biaya

kesempatan (opportunity cost) divisi penjual dan divisi pembeli.

2) Harga transfer yang dinegosiasikan 

Dalam banyak kasus, pembeli atau penjual mampu mempengaruhi

harga sampai derajat tertentu (sebagai contoh melalui jumlah yang besar

atau melalui penjualan produk yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau

melalui penjualan produk yang unik). Apabila tidak terdapat pasar dengan

persaingan sempurna, harga transfer yang dinegosiasikan adalah pilihan

yang baik. Dalam hal ini, biaya kesempatan divisi penjual dan divisi

pembeli berbeda, dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas

bawah untuk harga transfer. Harga transfer yang dinegosiasi menawarkan

harapan untuk melengkapi ketiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan

akurasi evaluasi kinerja. 

3) Harga transfer berdasarkan biaya 

Penggunaan harga transfer berdasarkan biaya tidak lazim

direkomendasikan, tetapi, apabila transfer menimbulkan dampak yang

kecil terhadap profitabilitas kedua divisi, pendekatan ini dapat diterima.

Perusahaan yang menggunakan penetapan harga transfer berdasarkan

biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu bentuk

biaya. Tiga bentuk dari penetapan harga transfer berdasarkan biaya yang

akan dipertimbangkan adalah :

Full cost 

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201410

Page 11: Makalah SPM (Harga Transfer)

Full cost meliputi direct materials (bahan baku langsung),

direct labor (tenaga kerja langsung), variable overhead dan bagian

dari fixed overhead. Penetapan harga transfer full cost dapat

merusak insentif dan mengganggu ukuran-ukuran kinerja dan akan

menutup kemungkinan pemberlakuan harga transfer yang

dinegosiasikan. 

Full cost plus markup 

Rumusan full cost plus markup mungkin dapat digunakan

untuk menggambarkan harga transfer yang dinegosiasi. Dalam

beberapa kasus, suatu rumusan full cost plus markup mungkin

menjadi hasil dari negosiasi, bila demikian, cara ini hanyalah

sebuah contoh lain dari penetapan harga transfer yang dinegosiasi.

Variable cost plus fixed fee 

Seperti full cost plus markup, variable cost plus fixed fee

merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan

harga transfer, dengan tingkat fixed fee dapat dinegosiasikan.

Metode ini memiliki satu keunggulan dibandingkan full cost plus

markup yaitu apabila divisi penjual sedang beroperasi di bawah

kapasitas, maka variable cost adalah opportunity cost-nya. Dengan

mengasumsikan bahwa fixed fee dapat dinegosiasikan, pendekatan

variable cost adalah sama dengan penetapan harga transfer yang

dinegosiasi. 

2.4 Penetapan harga jasa dari unit staf

Pengendalian atas jumlah jasa

Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa

– jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Ada tiga teori

pemikiran mengenai jasa – jasa tersebut:

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201411

Page 12: Makalah SPM (Harga Transfer)

Teori pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya

variabel standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar kurang dari itu,

maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa – jasa dalam

jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis.

Teori pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya

variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu

biata penuh.

Teori pemikiran yang ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga

pasar, atau biaya penuh standar ditambah dengan margin laba. Harga

pasar akan digunakan jika memungkinkan, jika tidak maka harga sebesar

biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan

2.5 Administrasi harga transfer

Negosiasi

Unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan

dalam melakukan negosiasi harga tersebut. Dimana aturan harus mengatur

sedemikian rupa supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata

ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya aturan

semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun akan melakukan

negosiasi dengan harga yang paling pantas.

Arbitrase dan penyelesaian konflik

Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga transfer, mungkin

ada kasus dimana unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Maka

suatu prosedur harus dapat dibuat menengahi arbitrase harga transfer. Tingkat

formalitas dalam arbitrase harga transfer tergantung pada jenis dan luasnya

potensi harga transfer. Dalam berbagai kasus arbitrase harga transfer

merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat satu kantor

pusat karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat

mempengaruhi laba unit-unit usaha.

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201412

Page 13: Makalah SPM (Harga Transfer)

Cara arbitrase dalam sistem yang formal adalah kedua pihak

menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai

(arbitrator). Kemudian arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing

dan memutuskan harga yang ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf

kantor yang lain.

Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik

yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer.

Terdapat empat cara penyelesaian konflik: memaksa (forcing), membujuk

(smoothing), menawarkan (bargaining) dan penyelesaian masalah (problem

solving). Mekanisme penyelesaian konflik dapat bervariasi, dari menghindari

konflik melalui forcing dan smoothing, sampai penyelesaian konflik melalui

bargaining dan problem solving.

Klasifikasi produk

Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan

penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam

perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah

transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan semakin

spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka

perolehan nsumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat

atas keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah

tertentu.

BAB VI

PENUTUP

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201413

Page 14: Makalah SPM (Harga Transfer)

3.1 Kesimpulan

Bahwa dari berbagai definisi yang ada kami menarik suatu kesimpulan bahwa

pada prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan

harga antar perusahaan dalam satu grup yang sama.

Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi transfer pricing adalah

berkurangnya atau hilangnya potensi penerimaan pajak yang seharusnya

diperoleh. 

Harga transfer memiliki beberapa sasaran, antara lain:

1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk

menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan

perusahaan.

2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba

unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).

3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.

4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola

Terdapat tiga metode penentuan harga transfer yaitu:

1. Harga transfer berdasarkan pasar

2. Harga transfer berdasarkan biaya

3. Harga transfer hasil negosiasi

3.2 Saran

1)

2)

3)

Daftar Pustaka

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201414

Page 15: Makalah SPM (Harga Transfer)

http://pojokfekon.blogspot.com/2009/12/transfer-priceharga-transfer.html

http://jokmedia.blogspot.com/2011/04/makalah-harga-transfer.html

a Wajib Pajak

Harga Transfer

STIE PB PALU 2013/201415