Makalah Sistem Reproduksi 1

23
MAKALAH SISTEM REPRODUKSI 1 INISIASI MENYUSUI DINI Di susun oleh kelompok 2 : 1. Aan Julianto 131420129530001 2. Adella Ary Dianty 131420129540002 3. Achmad Bisu A.S 131420129560004 4. Akhmad Sulukhi 131420129580006 5. Alfiati Saputri 131420129600008 6. Badi Nurwaluyo 131420129740022 7. Badrus Salam 131420129750023 8. Chabib Zen 131420129780026 9. Dewi Priyani 131420129820030 10. Dian Febrianti 131420129830031

description

makalah

Transcript of Makalah Sistem Reproduksi 1

Page 1: Makalah Sistem Reproduksi 1

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI 1

INISIASI MENYUSUI DINI

Di susun oleh kelompok 2 :

1. Aan Julianto 1314201295300012. Adella Ary Dianty 1314201295400023. Achmad Bisu A.S 1314201295600044. Akhmad Sulukhi 1314201295800065. Alfiati Saputri 1314201296000086. Badi Nurwaluyo 1314201297400227. Badrus Salam 1314201297500238. Chabib Zen 1314201297800269. Dewi Priyani 13142012982003010. Dian Febrianti 131420129830031

STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

S1 KEPERAWATAN 4A

2015/2016

Page 2: Makalah Sistem Reproduksi 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang “Inisiasi Menyusui Dini” dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi tugas perkuliahan. Makalah ini kami buat sebagai pedoman atau panduan dalam ilmu keperawatan bagi mahasiswa yang mengambil jurusan ilmu keperawatan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan banyak-banyak masukan dan saran untuk perbaikan dalam penyusunan makalah berikutnya. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa keperawatan.

Purwokerto, 13 Mei 2015

Tim Penyusun

Page 3: Makalah Sistem Reproduksi 1

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Tujuan

BAB II ISI

A. Definisi Inisiasi Menyusui Dini

Page 4: Makalah Sistem Reproduksi 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI (Air Susu Ibu) eksklusif adalah pemberian ASI tidak disertai pemberian tambahan

cairan lain,seperti susu formula, jeruk, madu, teh, bahkan air putih. Selain itu, bayi juga tidak

diberi makanan padat lain seperti biscuit, nasi, tim, buah-buahan, pisang, bubur, susu dan

makanan lainnya. Pemberian ASI sangat dianjurkan untuk jangka waktu 6 bulan.Menurut

penelitian dan pedoman internasional ASI mampu mencukupi semua kebutuhan gizi dan energi

bayi selama 6 bulan pertama hidupnya (Fadlyana, 2005:19).

World Health Organization (WHO), United Nations Childtren’s Fun (UNICEF), dan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia melaluiSK.Menkes No.450/Menkes./SK/IV/2004

tanggal 7 April 2004 telahmenetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

Dalamrekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan,perkembangan dan

kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASIeksklusif selam 6 bulan pertama.Selanjutnya demi

tercukupinya nutrisibayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan

ASIhingga bayi berusia 2 tahun (Prasetyono, 2012).

Menyusui merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi sang buah hati. Manfaat ASI adalah

bayi mendapatkan nutrisi dan enzim terbaik yang dibutuhkan, bayi mendapatkan zat kekebalan

tubuh serta perlindungan dan kehangatan melalui kontak kulit dengan ibunya, meningkatkan

sensifitas ibu akan kebutuhan bayinya, mengurangi perdarahan serta konservasi zat besi, protein

dan zat lainya, mengingat ibu tidak haid selama menyusui sehingga menghemat zat yang

terbuang. Manfaat lain dari ASI eksklusif yaitu dapat menurunkan angka kejadian alergi,

terganggunya pernafasan, diare, dan obesitas pada anak (Riksani, 2012:31).

ASI dapat membentuk sistem kekebalan tubuh atau imunitas.Sistem imun merupakan semua

mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan

terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan di lingkungan sekitar.Di dalam

Page 5: Makalah Sistem Reproduksi 1

ASI, sebagian besar komponen sistem imun sudah lengkap tersedia, sehingga sangat baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyono, 2012).

Imunoglobin ASI berperan untuk memperkuat sistem imun lokal usus.ASI juga dapat

meningkatkan sIg pada mukosa traktus respiratorus dan kelenjar saliva bayi pada empat hari

pertama kehidupan.Kondisi ini dikarenakan faktor dalam kolostrum merangsang perkembangan

sistem imun lokal bayi.ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan

kelebihan.Diantaranya ialah menurunkan resiko terjadinya penyakit otitis media, pneumonia,

bakteriemia, meningitis, dan infeksi traktus urinarius pada bayi yang memperoleh ASI

ketimbang bayi yang mendapatkan PASI (pendamping ASI).Fakta tersebut lebih nyata pada

enam bulan pertama, namun bisa tampak hingga tahun kedua.Dan, angka kematian bayi yang

memperoleh ASI lebih rendah dari pada bayi yang mendapatkan PASI.Selain itu ASI dapat

meningkatkan IQ dan EQ anak (Prasetyono, 2012).

Pemberian cairan tambahan pada bayi yang kurang dari usia 6 bulan dapat meningkatkan

resiko terkena penyakit. Pemberian cairan dan makanan tambahan dapat menjadi sarana

masuknya bakteri pathogen. Bayi di usia dini sangat rentan terhadap bakteri penyebab diare,

terutama di lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi buruk (Maryunani, 2012:101).

Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI harus diantisipasi sejak

awal seperti tahap-tahap inisiasi dini, rawat gabung, memerah ASI, berpikir positif dan ciptakan

suasana menyenangkan, menyusui setelah operasi sesar, susui kapanpun bayi menginginkannya,

dan dukungan kelurga (Melinda, 2012).

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah keberhasilan ASI eksklusif yaitu

menyusui dalam satu jam setelah kelahiran (Inisiasi menyusu dini), menyusui secara eksklusif

artinya tidak ditambahkan makanan atau minuman lain bahkan air putih sekalipun, menyusui

kapanpun bayi menginginkan sesering bayi mau, tidak menggunakan botol susu maupun

empeng, mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan disaat tidak

bersama anak, dan mengendalikan emosi agar tenang.

Keberhasilan ASI eksklusif menurut Menkes RI dapat dipengaruhi oleh faktor tenaga

kesehatan yaitu menetapkan kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu yang secara rutin

dikomunikasikan kepada semua petugas,  melakukan pelatihan bagi petugas untuk menerapkan

kebijakan tersebut, memberikan penjelasan kepada ibu hamil tentang manfaat menyusui dan

pelaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir, sampai umur 2 tahun, 

Page 6: Makalah Sistem Reproduksi 1

membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah melahirkan di ruang bersalin, 

membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui

meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis, tidak memberikan makanan atau minuman

apapun selain asi kepada bayi baru lahir, melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu

bersama bayi 24 jam sehari, membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan

terhadap lama dan frekuensi menyusui, tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang

diberi ASI dan mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI di masyarakat dan

merujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah bersalin/sarana

pelayanan kesehatan. Menurut Damayanti Rusli kunci keberhasuilan pemberian Asi eksklusif

adalah inisiasi menyusui dini yaitu 1 jam pertama sesudah lahir, cara menyusui yaitu posisi dan

perletakan menyusui yang benar, dan mengenali tanda kecukupan ASI (Damayanti, 2010).

Berdasarkan UU Nomor 33 tahun 2012 pasal 9 tenaga kesehatan dan penyelanggara fasilitas

pelayanan kesehatan wajib melakakukan inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap bayi yang baru

lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 jam. Inisiasi menyusu dini (IMD ) sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan cara meletakan bayi secara tengkurap di dada ibu atau di

perut ibu sehingga kulit bayi melekat di kulit ibu.

Peran Millenium Developmen Goals (MDGs) dalam pencapaian Inisiasi Menyusu Dini

(IMD) dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif dan lama menyusui. Pelaksanaan ASI

Eksklusifdan lama menyusui akan membantu mengurangi kemiskinan, membantu mengurangi

kelaparan karena ASI dapat memenuhi kebutuhan makan bayi sampai usia 2 tahun, membantu

mengurangi angka kematian anak dan balita (Roesli, 2008:32).

Inisiasi menyusu dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi

dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi menyusu

dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama

menyusui. Dengan demikian bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan

mencegah anak kurang gizi (Maryunani, 2012:58).

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses pemberian kesempatan kepada sang bayi

untuk memulai (inisiasi) menyusu sendiri segera setelah lahir (dini). Dengan IMD, dapat

menurunkan angka kematian bayi secara signifikan. Salah satu studi di Ghana menunjukkan

bahwa dengan pemberian ASI di hari pertama kelahiran, dapat menurunkan angka kematian bayi

sebesar 16%. Dan apabila ASI diberikan dalam 1 jam pertama setelah melahirkan, maka angka

Page 7: Makalah Sistem Reproduksi 1

kematian bayi dapat diturunkan hingga 22%. Ketika sang bayi lahir, segera bayi diletakkan di

atas perut dada ibu sedemikian rupa sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu (skin to skin

contact) dan dibiarkan dalam posisi ini selama 1 jam, sampai bayi menemukan ASI sendiri.

Angka keberhasilan menyusui khususnya ASI eksklusif jelas meningkat di negara maju,

namun hal ini tidak terjadi di negara berkembang seperti indonesia (roesli,2006). Menurut data

survei kesehatan nasional (SUSENAS) 2010 diketahui baru sebanyak 33,6% bayi d indonesia

mendapatkan ASI eksklusif.

Dari Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 menunjukkan pemberian ASI di

Indonesia saat ini memprihatinkan, presentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6

bulan hanya 15,3%. Hal ini di sebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan

pemberian ASI masih relativ rendah (Depkes, 2011). Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif

bergantung pada keberhasilan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama (departemen

kesehatan, 2007). Data riskesdas tahun 2010 diketahui jumlah pemberian ASI eksklusif

berdasarkan usia bayi yaitu bayi Usia 0 bulan 39,8%,Usia 1 bulan 32,5%,Usia 2 bulan

30,7%,Usia 3 bulan 25,2%,Usia bayi 4 bulan 26,3%,Usia bayi 5 bulan 12,3%.berdasarkan data

yang diperoleh dari dinas Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2012 di Jawa Barat terdapat

31,14% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.

Berdasarkan penelitian Mashudi, (2012) yang berjudul inisiasi menyusu dini awal

keberhasilan ASI Eksklusif menerangkan, bahwa bayi yang begitu lahir dilakukan teknik IMD

pada usia 50 menit mampu menyusu lebih baik, sedangkan bayi yang tidak dilakukan teknik

IMD pada usia yang sama 50% tidak dapat menyusu dengan baik. Pada usia enam bulan dan

setahun, bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, hasilnya 59 % dan 38% yang masih

disusui. Sedangkan bayi yang tidak diberi kesempatan menyusui dini pada usia yang sama

tinggal 29 % dan 8 % yang masih disususi.

Data dari Puskesmas Sariwangi pada tahun 2012 terdapat 741 bayi yang berusia 0-6 bulan, 

471 bayi (63,64%) yang masih diberikan ASI eksklusif. Angka pencapaian tersebut belum

memenuhi target yang di tetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dan

merupakan target Nasioal yaitu sebesar 80%.

 Survei awal yang dilakukan pada tanggal 28 mei 2013 dengan mewawancarai kepada ibu

bayi, diketahui  dari 10 bayi terdapat 8 (80%) bayi yang melakukan IMD. Dari 8 bayi yang

Page 8: Makalah Sistem Reproduksi 1

melakukan IMD tersebut terdapat 4 (50%) bayi yang berhasil ASI eksklusif dan 4 (50%) bayi

yang tidak berhasil ASI Eksklusif.

B. Tujuan1. Memenuhi tugas sistem reproduksi 12. Agar mahasiswa keperawatan dapat mengetahui dan mampu menerapkan pola piker

ilmiah dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi yang baru lahir.

Page 9: Makalah Sistem Reproduksi 1

BAB II

ISI

A. Definisi Inisiasi Menyusui DiniInisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi

mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli, 2008).

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir (Prasetyono, 2009).

Inisiasi  menyusu dini (IMD) adalah proses bayi mulai menyusu sendiri segera setelah  lahir. Pada satu jam pertama bayi harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi tetapi untuk belajar menyusu atau membiasakan mengisap puting susu dan mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI (Air Susu Ibu) kolostrum. (www.depkes.co.id)

Sesaat setelah ibu melahirkan maka biasanya bayi akan dibiarkan atau diletakkan di atas dada si ibu agar sang anak mencari sendiri puting ibunya, ini disebut dengan inisiasi menyusu dini/IMD (Kodrat, 2010).

Pemberian ASI secara dini juga membiasakan bayi agar terbiasa mengkonsumsi ASI untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sebab ASI merupakan makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi yang didalam ASI mengandung unsur-unsur gizi lengkap yang diperlukan bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya kelak (Saleha, 2008).

B. Prinsip Inisiasi Menyusui DiniSegera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di

dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri. Apabila ruangan bersalin dingin, bayi di beri topi dan di selimuti. Ayah atau keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu selama proses bayi menyusu ini. Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk menyusu, menolong bayi bila diperlukan (JNPK, 2007).

C. Pentingnya Kontak Kulit dan Menyusu Sendiri1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari

payudara. Ini akan menurunkan kematian karena kedinginan (hypotermia).2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.

Bayi akan lebih jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.3. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya

dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri baik di kulit ibu. Bakteri baik

Page 10: Makalah Sistem Reproduksi 1

ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, menyaingi bakteri jahat dari lingkungan.

4. “Bonding” (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.

5. Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.

6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu lebih dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan lebih lama disusui.

7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, emutan, jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

8. Bayi mendapatkan ASI kolostrum  yaitu ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.

9. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan, ayah mendapat kesempatan mengazankan anaknya di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang amat indah.

D. Persiapan melakukan Inisiasi Menyusu Dini1. Pertemuan pimpinan rumah sakit, dokter kebidanan, dokter anak, dokter anastesi,

bidan, tenaga kesehatan yang bertugas di kamar bersalin, kamar operasi, kamar perawatan ibu melahirkan untuk mensosialisasikan Rumah Sakit Sayang Bayi yang direvisi 2006.

2. Melatih tenaga kesehatan terkait yang dapat menolong, mendukung ibu menyusui, termasuk menolong inisiasi menyusu dini yang benar.

3. Setidaknya antenatal (ibu hamil), dua kali pertemuan tenaga kesehatan bersama orang tua, membahas keuntungan ASI dan menyusui, tatalaksana menyusu dini termasuk inisiasi dini pada kelahiran dengan obat-obatan atau tindakan.

4. Di Rumah Sakit Ibu Sayang Bayi, inisiasi menyusu dini termasuk langkah ke-4 dari 10 langkah keberhasilan menyusui.

E. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini Secara Umum1. Dianjurkan untuk suami dan keluarga menemani saat persalinan.2. Disarankan untuk tidak mengurangi penggunaan obat kimiawi saat persalinan.

Dapat diganti dengan cara non-kimiawi misalnya pijat, aromaterapi, gerakan atau hypnobirthing.

3. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya melahirkan normal, di dalam air atau dengan jongkok.

Page 11: Makalah Sistem Reproduksi 1

4. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangannya. Lemak putih (vernix) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan.

5. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti, jika perlu gunakan topi bayi.

6. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.

7. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.

8. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit pada ibu yang melahirkan dengan tindakan seperti operasi Caesar.

9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.

10. Rawat gabung yaitu ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu dan bayi tetap tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman pre-laktal (cairan yang diberikan sebelum ASI keluar) dihindarkan.

F. Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang TepatMenurut Roesli (2008) tatalaksana IMD yang kurang tepat adalah:

1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.2. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong lalu diikat.3. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi.4. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak kulit

dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum.

5. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi.

6. Setelah itu, bayi di bawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery room) untuk di timbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K dan kadang di beri tetes mata.

G. Inisiasi Menyusu Dini yang di AnjurkanMenurut Ambarwati (2009) Inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan antara lain:

1. Begitu lahir bayi diletakkan di atas perut ibu yang sudah di alasi kain kering.2. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya.3. Tali pusat dipotong lalu diikat.

Page 12: Makalah Sistem Reproduksi 1

4. Vernik (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.

5. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau diperut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.

H. Penghambat Inisiasi Menyusu DiniBerikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya kontak dini kulit ibu dengan kulit bayi, yaitu:

1. Bayi kedinginan.Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan

sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit jika bayi diletakkan di dada ibu.

Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1º lebih panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1ºC. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2ºC untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal (Roesli, 2008).

2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya.Terbentuknya oksitosin akibat sentuhan bayi dan menyusui justru

membantu menenangkan ibu setelah melahirkan (Rosita, 2008).3. Tenaga kesehatan kurang tersedia.

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu (Roesli, 2008).

4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk.Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar

perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini (Roesli, 2008).

5. Ibu harus dijahit.Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang

dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu (Roesli, 2008).6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore (gonorrhea)

harus segera diberikan setelah lahir.Menurut American College of Obstetrics and Gyneology dan Academy

Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi (Roesli, 2008).

7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur.Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan

bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai (Roesli, 2008).

Page 13: Makalah Sistem Reproduksi 1

8. Bayi kurang siaga.Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert).

Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk bonding (Roesli, 2008).

9. Kolostrum dan ASI saja tidak cukup bagi bayiSebagai makanan pertama, kolostrum justru sangan mencukupi. Normal

terjadi berat badan bayi sedikit turun setelah dilahirkan (Rosita, 2008).10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi.

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Kolostrum merupakan imunisasi pertama yang diterima bayi (Rosita, 2008).

11. Bayi memerlukan cairan lain sebelum menyusui.Justru cairan ini akan meningkatkan risiko bayi terhadap infeksi, serta

dapat mempengaruhi pemberian ASI secara ekslusif (Rosita, 2008).

I. Keuntungan Inisiasi Menyusu DiniMenurut Departemen Kesehatan (2007) kontak kulit dengan kulit mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

1. Keuntungan kontak kulit bayi dengan kulit ibu untuk bayi.a. Mengendalikan temperatur tubuh bayi.b. Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif.c. Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan

lebih cepat).d. Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi.e. Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama.f. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi

sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.g. Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih

cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.h. Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa

jam pertama hidupnya.2. Keuntungan kontak kulit bayi dan ibu untuk ibu

a. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.1) Oksitosin2) Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan

lebih rendah.3) Merangsang pengeluaran kolostrum.4) Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi.5) Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat placenta lahir

dan prosedur pasca persalinan lainnya.b. Prolaktin

1)  Meningkatkan produksi ASI.2)  Membantu ibu mengatasi stres. Mengatasi stres adalah fungsi oksitosin.

Page 14: Makalah Sistem Reproduksi 1

3)  Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu.4)  Menunda ovulasi.

c. Keuntungan menyusu dini untuk bayiMenurut Ambarwati (2009) keuntungan IMD bagi bayi meliputi :1)    Makanan dengan kualitas dan kuantitas agar kolostrum segera keluar yang di sesuaikan dengan kebutuhan bayi.2)    Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.3)    Meningkatkan kecerdasan.4)    Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas.5)    Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.6)    Mencegah kehilangan panas.7)    Merangsang kolostrum segera keluar.

d. keuntungan menyusu dini untuk ibu

1)    Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.2)    Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.3)    Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

Page 15: Makalah Sistem Reproduksi 1

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanInisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi

mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli, 2008).

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir (Prasetyono, 2009).

B. SaranBagi ibu yang baru saja menjalani persalinan sebaiknya si bayi langsung di

berikan inisiasi menyusu dini, karena salah satu keuntungannya yaitu bisa mempererat ikatan batin antara ibu dengan si bayi.

Page 16: Makalah Sistem Reproduksi 1

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-

JHPIEGO.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva Press.

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda