Makalah Selly Cacingan
-
Upload
fatur-apriadi -
Category
Documents
-
view
48 -
download
5
Transcript of Makalah Selly Cacingan
HEALTH EDUCATION
’’CACINGAN”
DISUSUN OLEH
SOLI MUALIM
113063A09090
S1 B SEMESTER IV KELAS B
DOSEN PENGAMPU : Bpk. Mohammad Basid, S.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : CACINGAN
Tempat : MARE ANNE 6
Sasaran : Mahasiswa/I STIKES Suaka Insan
Hari / Tanggal : KAMIS 29 2011
Waktu : 15 menit
A. Latar Belakang
Siapa mengira, 90 persen anak Indonesia mengidap cacingan? Rendahnya
mutu sanitasi menjadi penyebabnya. Pemiskinan fisik hingga IQ loss adalah
beberapa akibatnya.
Meski sering dianggap angin lalu, penyakit akibat diserapnya makanan
oleh cacing di dalam tubuh sebaiknya tidak diremehkan. Dampaknya bagi si
penderita ternyata tak kalah berbahaya ketimbang penyakit lain. Apalagi, yang
jadi korban kebanyakan adalah anak-anak.
Di Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan septictank untuk
keperluan buang air besar. “Khususnya di Jakarta, karena daerahnya sangat
padat, seharusnya tinja langsung dibuang ke tempat penampungan, seperti di
Singapura.”
Ketika seorang anak yang cacingan buang air besar di lantai, maka
telur atau sporanya bisa tahan berhari-hari, meskipun sudah dipel. “Sebelum
dapat rumah, larva tidak akan keluar (menetas). Begitu masuk ke usus, baru ia
akan keluar.”
Selain melalui makanan yang tercemar oleh larva cacing, cacing juga
masuk ke tubuh manusia melalui kulit (pori-pori). Dari tanah, misalnya lewat
kaki anak telanjang yang menginjak larva atau telur. Bisa juga larva cacing
masuk melalui pori-pori, yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal.
Setelah itu, cacing menggigit dinding usus bertelur dengan cepat di
usus. “Di usus inilah makanan dipecah menjadi nutrient (zat gizi elementer
yang sudah bisa diserap oleh usus). Ini yang “dibajak” oleh cacing. Jadi,
cacing itu memang berdomisili di usus, karena ia tidak bisa mencernakan
sendiri makanan. Ia harus makan yang sudah setengah cerna.”
Selain siklus normal, cacing juga bisa menyebar ke tempat-tempat lain, seperti
hati atau bagian tubuh lain.
Dampak cacingan ternyata tidak sepele. Dari pertumbuhan fisik yang
terhambat, hingga IQ loss. Dampak yang paling banyak adalah anemia atau
kadar haemoglobin (Hb) rendah. Adi melanjutkan, Hbsangat vital bagi
manusia.
Padahal, seorang anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak
nutrient. “Nutrisi itu dibagi dua, yaitu makro nutrient (karbohidrat, lemak,
protein, air) dan mikro nutrient (vitamin dan mineral). Nah, ini yang dibajak.
Jadi, yang gemuk cacingnya, bukan anaknya,” tandas Adi. “Di dalam tubuh,
cacing-cacing ini akan beranak lagi, lagi, dan lagi. Kadang-kadang, kalau
menggumpal, bentuknya seperti bola. Bisa juga terjadi “erratic”, cacing keluar
keluar lewat hidung atau mulut.”
Anemia membuat anak gampang sakit karena tidak punya daya tahan.
“Gimana mau sehat kalau zat-zat untuk membuat daya tahan, terutama
protein, sudah dibajak di usus oleh cacing,” lanjutnya. Anak juga akan
kehilangan berat badan, dan prestasi belajar turun.
B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, mahasiswa/I
STIKES Suaka Insan mampu memahami tentang bahaya cacingan.
C. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, mahasiswa/I STIKES Suaka Insan
dapat:
1. Mengerti definisi cacingan
2. Mengetahui Macam;macam cacing yang menyebabkan cacingan
3. Mengetahui tanda dan gejala cacingan
4. Mengetahui bahayanya cacingan
5. Mengetahui cara pencegahan penyakit
D. Materi
1. Definisi cacingan
2. Macam;macam cacing yang menyebabkan cacingan
3. Tanda dan gejala cacingan
4. Bahaya cacingan
5. Pencegahan cacingan
E. Kegiatan Pembelajaran
No Aktivitas fasilitator Aktivitas peserta Waktu
1 Memberikan salam dan mem
perkenalkan diri. Menjelaskan
maksud pertemuan dan
menjelaskan tujuan dari
Membalas salam dan
mendengarkan
2 menit
pembelajaran
2 Menayakan apakah ada yang
sudah atau pernah mengetahui
mengenai cacingan
Menjawab dan
menyampaikan pendapat2 menit
3 Menjelaskan pengertian
cacingan
Menyimak penjelasan
perawat dan bertanya3 menit
4 Menjelaskan macam;macam
cacing yang menyebabkan
cacingan dan tanda dan gejala
cacingan
Memperhatikan dan
mendengarkan3 menit
5 Menjelaskan bahayanya
cacingan
Memperthatikan
penjelasan perawat5 menit
6 Menayakan apakah ada
pertanyaan dan
menyampaikan salam penutup
Bertanya dan membalas
salam perawat5 menit
F. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
G. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Slide power point
H. Evaluasi
1. Sebutkan definisi cacingan ?
2. Sebutkan macam-macam cacing yang bisa menyebabkan cacingan?
3. Jelaskan bagaimana pencegahan cacaingan?
4. Sebutkan tanda dan gejala cacingan ?
MATERI PENYULUHAN
CACINGAN
A. Pengertian
Cacingan merupakan penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis, dan
biasanya meningkat ketika musim hujan. Pada saat tersebut, sungai dan
kakus meluap, dan larva cacing menyebar ke berbagai sudut yang sangat
mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Larva cacing
yang masuk ke dalam tubuh perlu waktu 1-3 minggu untuk berkembang.
Cacing yang biasa “menyerbu” tubuh manusia adalah cacing tambang,
cacing gelang, dan cacing kremi.
B. Macam-Macam cacing
1. Cacing Perut (Askariasis).
Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris
lumbricoides yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi
manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan
melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia
terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang
mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan
larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah
yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan
ditelan kembali ke usus. Penyulit yang timbul dari infeksi ini antara
lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus
buntu.
2. Cacing Kremi (Enterobiasis).
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius
vermikularis yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing
dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur
meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat
bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena
lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat
sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini
seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan
perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh
penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Sehingga
pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.
3. Cacing tambang.
Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas,
sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran
manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia,
yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit
telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di
dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru
lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal
atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.
4.Cacing Cambuk (Trichuriasis).
Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan
telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan
selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa
disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri
abdomen, diare dan usus buntu.
Demikianlah posisi empat besar cacing gelang yang sering
menginfeksi manusia. Mudah mudahan tidak satupun dari mereka yang
ngontrak di usus kita atau keluarga kita. Cara pencegahan sebenarnya
cukup simpel yaitu kita harus menjaga kebersihan diri sendiri dan
lingkungan terutama dalam penyajian makanan. Dalam membeli makanan,
kita harus memastikan bahwa penjual makanan memperhatikan aspek
kebersihan dalam mengolah makanan.
C. Tanda dan Gejala
1. Rasa mual
2. Lemas
3. Hilangnya nafsu makan
4. Rasa sakit di bagian perut
5. Diare
6. Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan.
D. Bahaya Cacingan
1. Cacingan juga bisa berakibat fatal. “Bisa ke empedu, meski jarang,
atau bikin usus bolong. Fatalnya memang tidak secara langsung, tapi
karena fisiknya lemah, daya tahan turun, maka penyakit lain pun
masuk. Nah, penyakit lain inilah yang bikin fatal.”
2. kualitas fisik dan IQ orang tersebut tentu akan berkurang juga. Contoh
lain, ketika kecil terkena penyakit infeksi yang tidak ketahuan.
“Setelah dewasa sakit ginjal, dan sebagainya.”
3. Parahnya, cacingan juga bisa merampas kecerdasan anak.
4. Anak yang kena cacingan pun akan menjadi sangat rentan sakit,
kurang gizi, hepatitis, rabun mata dan kecerdasan menurun.
E. Pencegahan Cacingan
Membiasakan hidup bersih dengan mandi dan cuci tangan teratur,
bermain menggunakan alas kaki dan rutin memotong kuku. Selain itu,
orang tua juga harus memutuskan daur hidup cacing dengan cara mencuci
sayuran dengan benar, tidak memakai pupuk tanaman yang dicampur
kotoran manusia dan memasak makanan sampai matang.
F. Kesimpulan
Cacing pada manusia dalam menginfeksi sesungguhnya tidak
memandang bulu. Asal bisa masuk, cacing akan masuk ke tubuh manusia.
Perantaranya pun bermacam macam namun yang paling sering adalah
makanan terutama makanan yang tidak bagus secara hygines dalam
penyajiannya. Walaupun menginfeksi manusia, cacing tidak
meninggalkan sifat aslinya yang senang dengan lingkungan yang kotor
dan lembab, itu sebabnya infeksi cacing sering ditemukan pada
lingkungan masyarakat yang kumuh dan lembab. Bukan berarti orang
orang yang selalu menjaga kebersihan akan bebas cacing 100 persen
karena walau diri kita sendiri bersih, kita tidak bisa menghindari kontak
dengan orang lain yang bisa saja membawa telur cacing maka oleh sebab
itu jaga selalu kesehatan karena kesehatan sangat berharga..
DAFTAR PUSTAKA
http : // cacingan-bisa-merampas-kecerdasan-anak.html
http :// blog Dokter_cacingan.htm
htpp :// cacingan-bukan-penyakit-sepele.htm