8 Ppt TI Cacingan
-
Upload
dinar-yudistira-firdaus -
Category
Documents
-
view
480 -
download
35
Transcript of 8 Ppt TI Cacingan
Kasus 3Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun
datang ke puskesmas diantar ibunya karena lesu, lekas lelah, tidak ada gairah untuk belajar, malas bermain dan tampak pucat. Pasien tinggal di daerah sekitar Jogjakarta, tanah dilingkungan tempat tinggalnya berpasir dan lembab, pasien sering bermain di tanah lapang dengan tanpa memakai alas kaki.
key word : lesu, lelah, pucat.
TerminologiLesu : berasa lemah, letihLelah : penat, tidak bertenagaPucat : Keadaan berkurangnya warna kulit
menjadi agak putih
MasalahLesuLekas lelahTidak bergairah belajarMalas bermainPucatBermain tanpa alas kaki di tanah pasir dan
lembab
Mind maplaki-laki berusia 7 tahun
lesu, lekas lelah, tidak ada gairah untuk belajar, malas bermain dan tampak
pucat
tanah dilingkungan
tempat tinggalnya
berpasir dan lembab
sering bermain di tanah lapang dengan tanpa memakai alas
kaki
AscariasisEtiologi : Ascaris lumbricoides
Epidemiologi :Di Indonesia prevalensi sangat tinggi, terutama anak-anakTanah liat, kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar antara 25°- 30°CPencemaran tanah dengan tinja manusiaMemakai tinja sebagai pupuk
Daur hidup :Telur yang dibuahi => telur infektif => tertelan => menetas di usus halus => larva menembus dinding usus halus => pembuluh darah atau saluran limfe => dialirkan ke jantung => arteri pulmonalis => paru-paru => dinding alveolus => rongga alveolus => melalui bronkiolus dan bronkus => trakea => faring => rangsangan => batuk => esofagus => usus halus => dewasa => bertelur
Gejala klinisLarva : panas, batuk, batuk darah, sesak nafas, pneumonitis ascaris, eosinofilia, pada foto toraks tampak infiltrat, sindrom loeffler.
Cacaing dewasa :ringan : mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi.berat : obstruksi usus
Diagnosis :Fase pulmonal ditemukan eosinofiliaMenemukan telur cacing pada tinjaCacing dewasa ditemukan keluar tubuh dan ditemukan di tinja.
PenatalaksanaanPiperazin (OPU) dosis :
-bb 0-15kg: 1 g sekali sehari selama 2 hari-bb 15-25kg: 2 g sekali sehari selama 2 hari-bb 25-50kg: 3 g sekali sehari selama 2 hari-bb >50kg: 3 1/2 g sekali sehari selama 2 hari
Oxantel pirantel pamoat (infeksi campuran A.lumbricoides & T.trichiura)Mebendazol 100 mg 2 kali sehari selama 3 hariAlbendazol dosis tunggal 400 mg
Prognosis : baik, tanppa pengobatan, infeksi cacaing ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun
Penyakit Cacing TambangEtiologi : Necator americanus, Ancylostoma duodenale
Epidemiologi :di daerah pedesaan, khususnya di perkebunan.kebiasaan defekasi di tanahpemakaian tinja sebagai pupuktanah gembur (pasir,humus) dengan suhu optimum N.americanus 28°-32°C, A.duodenale 23°-25°C
Daur hidup :Telur => larva rabditiform => larva filariform => menembus kulit => kapiler darah => jantung kanan => paru => bronkus => trakea => laring => usus halus
Gejala klinis:Stadium larva
-perubahan kulit (ground itch)-Perubahan pada paru ringan
Stadium dewasaAkut :sakit perut, kembung, sering flatus, diare.Kronik :-kehilangan darah
-N.americanus => 0,005-0,1 cc/hari-A.duodenale => 0,08-0,34 cc/hari
-anemia hipokrom mikrositer
Diagnosis :menemukan telur dalam tinja segarlarva dalam tinja yang lamabiakan tinja => harada mori untuk membedakan spesies
Penatalaksanaan :perawatan umum : nutrisi yang baik, suplemen preparat besimedikamentosa : Albendazol dosis tunggal 400mg, Mebendazol 100 mg 2x/hari selama 3 hari, pirantel pamoat 10mg/kgbb/hari dosis tunggal.
Prognosis : bonam
TrikuriasisEtiologi : Trichuris trichiura
Epidemiologi :Tanah liat, tempat lembab, teduh dengan suhu optimum 30°C
Daur hidup :Telur infektif tertelan => larva melekat pada usus halus => dewasa => menetap di sekum dan kolon bagian proksimal
Gejala klinis:Infeksi berat : Diare, sering diselingi sindrom disentri, berat badan turun, prolapsus recti, anemia hipochrom
Diagnosis :menemukan telur/cacing dewasa dalam tinja