MAKALAH SEJARAH

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik Palestina-Israel ini berawal dari sengketa tanah yang melibatkan antara Israel dan Palestina. Penduduk Israel sebagaian besar menganut agama Yahudi, sebagian dari mereka adalah pendatang dari Diaspora bangsa yahudi di seluruh dunia. Sedangkan penduduk Palestina merupakan penduduk yang beragama Islam dan Kristen dan mayoritas bermukim berabad-abad di Palestina. Hal ini terjadi karena banyaknya perlakuan yang tidak adil dialami oleh bangsa Yahudi di Eropa pasca Revolusi Peracis, maka muncullah gagasan Theodore Herz melalui bukunya ”Der Yuden Staff” yang terbit untuk membentuk gerakan-gerakan kaum Yahudi ”kembali ke Bukit Zion” (Zionisme). Buku ini mendapat dukungan dari masyarakat Yahudi yang tersebar di Manca Negara, sehingga Herz berhasil mengadakan Kongres Yahudi Internasional di Basel Swiss pada tahun 1897 dengan terbentuknya World Zionist Organization (WZO) dengan tepilihnya Herz sebagai ketua pertama WZO. Setelah Herz meninggal pada tahun 1904 WZO dipimpin oleh Chaim Weizman seorang ahli kimia di London, sehingga ia memiliki hubungan dengan pihak kerajaan. Ketika Perang dunia I, WZO 1

Transcript of MAKALAH SEJARAH

Page 1: MAKALAH SEJARAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konflik Palestina-Israel ini berawal dari sengketa tanah yang melibatkan antara Israel dan

Palestina. Penduduk Israel sebagaian besar menganut agama Yahudi, sebagian dari mereka

adalah pendatang dari Diaspora bangsa yahudi di seluruh dunia. Sedangkan penduduk Palestina

merupakan penduduk yang beragama Islam dan Kristen dan mayoritas bermukim berabad-abad

di Palestina.

Hal ini terjadi karena banyaknya perlakuan yang tidak adil dialami oleh bangsa Yahudi di

Eropa pasca Revolusi Peracis, maka muncullah gagasan Theodore Herz melalui bukunya ”Der

Yuden Staff” yang terbit untuk membentuk gerakan-gerakan kaum Yahudi ”kembali ke Bukit

Zion” (Zionisme). Buku ini mendapat dukungan dari masyarakat Yahudi yang tersebar di Manca

Negara, sehingga Herz berhasil mengadakan Kongres Yahudi Internasional di Basel Swiss pada

tahun 1897 dengan terbentuknya World Zionist Organization (WZO) dengan tepilihnya Herz

sebagai ketua pertama WZO.

Setelah Herz meninggal pada tahun 1904 WZO dipimpin oleh Chaim Weizman seorang

ahli kimia di London, sehingga ia memiliki hubungan dengan pihak kerajaan. Ketika Perang

dunia I, WZO bersedia membantu kerajaan, asalkan setelah perang usai Pemerintah Inggris dapat

membantu pengembalian orang-orang Yahudi ke Palestina, sebagai hasil dari pertemuan tersebut

keluarnlah ”Balfour Declaration” pada tanggal 2 Nofember 1917. isi pokok Deklarasi ini antara

lain menyatakan pengakuan Pemerintah Inggris akan eksistensi bangsa Yahudi di Dunia serta

persetujuan berdirinya negara Israel sebagai suatu ”National Home” di Palestina dan Pemerintah

Inggris akan memberikan segala sarana yang diperlukan bagi tercapainya tujuan tersebut.

Sejak dikeluarkannya Deklarasi Balfour di atas, para pemuka masyarakat Palestina sudah

mencapaikan protesnya kepada pemerintah Inggris di London dan meminta Raja Inggris juga

mengizinkan warga Palestina membentuk pemerintahan sendiri, akan tetapi tidak sampai 1

Page 2: MAKALAH SEJARAH

menjadi deklarasi sendiri seperti deklarasi Balfour. Sehingga sebagai akibatnya hanya bangsa

Yahudilah yang berani memproklamirkan berdirinya negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948.

Sebenarnya sejak tahun 1947 PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melakukan

pembagian wilayah negara Palestina dan Israel, akan tetapi pola pembagiaan itu ditolak oleh

kedua belah pihak, yang masing-masing tetap mengklaim seluruh wilayah Palestina untuk

mereka.

Dilain pihak, warga Palestina baru mulai membentuk organisasi perlawanan Al-Fatah

yang dipimpin oleh Nasser Arafat pada tahun 1957, yang kemudian bergabung dengan organisasi

Palestina yang diprakarsai oleh Presiden Mesir Gamal Abdeln Nasser, Palestine Liberation

Organization (PLO) pada tahun 1964 yang dipimpin oleh Khoduri, Invansi besar-besaran yang

dilakukan oleh Israel pada tahun 1967 dengan menduduki Tepi Barat Yordan, Dataran Tinggi

Golan, Jalur Gaza dan Gurun Sinai telah menyebabkan baban PLO san negara-negara Arab

lainnya semakin bertambah, sehingga konflik Arab – Israel telah semakin meningkat pula.

Semakin meningkatnya konflik yang terjadi antara palestina – Israel semakin juga

dibutuhkannya peran PBB dalam upaya penyelesaian konflik ini. Upaya-upaya pbb dalam

penyelesaian konflik menjadi sebuah harapan internasional dan menjadi tantangan kinerja PBB

kedepan dalam upaya perdamaian Timur tengah.

2

Page 3: MAKALAH SEJARAH

1.2 Rumusan Masalah

Apa penyebab konflik antara Palestina dan Israel?

Bagaimana sejarah konflik antara Palestina dengan Israel?

Penyebab lambannya penyelesaian konflik di antara kedua belah pihak?

Bagaimana sikap PBB dalam menangani konflik berkepanjangan di antara kedua belah

pihak?

Bagaimana kondisi pada saat ini?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas sejarah kelas XII

Semester 2 juga untuk mengetahui penyebab konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel

yang sampai saat ini masih belum menemukan titik terang dalam penyelesaian di antara kedua

belah pihak.Serta untuk mengetahui perkembangan konflik Palestina-Israel.

1.4 Metode Penulisan

Adapun makalah ini,penulis menggunakan metode pustaka dari buku-buku serta

mengumpulkan data dari internet.

3

Page 4: MAKALAH SEJARAH

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun makalah ini di susun dengan sistematika sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Metode Penulisan

1.5 Sistematika

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Konflik Palestina-Israel

2.2 Penyebab Lambannya Penyelesaian Konflik

2.3 Perkembangan Konflik Palestina-Israel

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: MAKALAH SEJARAH

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Konflik Palestina-Israel

pAda pun sejarah awal dari konflik Palestina-Israel yaitu di mulai pada:

Pada tahun 500 – 1700 M

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama/ gereja

dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa.

Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan

Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat

kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di

tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya

menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

Tahun 1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/ imperialisme serta

membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal.

Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam

terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

Tahun 1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis

di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

5

Page 6: MAKALAH SEJARAH

Tahun 1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan

nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai

lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

Tahun 1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi

pertama di sana . Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury,

anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah

Khilafah.

Tahun 1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di

Palestina.

Tahun 1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah

Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan

pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

Tahun 1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan

kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

6

Page 7: MAKALAH SEJARAH

Tahun 1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi

besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki

“the sick man at Bosporus ). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat

membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari

Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh

Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan

jalur kereta tersebut dihancurkan.

Tahun 1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta kongres I

Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun

adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi

itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah

yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat

Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi

“diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun.

Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan

umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi

!” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

Tahun 1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat

meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah

Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu,

Inggris mendapat control atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu

untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

7

Page 8: MAKALAH SEJARAH

Tahun 1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour

memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh

pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun

kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk

menguasai Palestina.

Tahun 1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi

kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu

“penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp

konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum

intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi

lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita

di dunia.

Tahun 1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik

“membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas.

Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana .” Kondisi Palestina pun

memanas.

Tahun 1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel .

Tanggal 14 Mei 1948

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi

memproklamirkan kemerdekaan negara Israel . Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap

8

Page 9: MAKALAH SEJARAH

rakyat Palestina yang masih lemah,hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon,

Yordania , Syria , Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka

menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula

kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya.

Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris maka Israel

mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

Tanggal 2 Desember1948

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan

fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul

Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan

Israel . Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk

yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-

tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

Tanggal 29 Oktober1956

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez .

Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahri (salah satu harakah

Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat

rakyat belum siap.

Tahun 1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization) . Dengan

ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak

lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa

Palestina.

9

Page 10: MAKALAH SEJARAH

Tahun 1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan,

Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat

dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya

karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik

USA ). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri

Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia

ada di udara.

Pada Nopember 1967

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah

penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua

negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

Tahun 1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO

dengan markas di Yordania.

Tahun 1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina

membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi

Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari

Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

Tanggal 6 Oktober 1973

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada

hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan

Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat

10

Page 11: MAKALAH SEJARAH

terpaksa berkompromi, karena dia Cuma siap untuk melawan Israel , namun tidak siap

berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya

harga minyak melonjak pesat.

Tanggal 22 Oktober 1973

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata,

pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

Tahun 1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar

Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel

mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah

politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

Pada September 1978

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS.

Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah

pendudukan Israel . Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian

1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi.

Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi

versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan

selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel .

Tahun 1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem

yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

Tahun 1982

11

Page 12: MAKALAH SEJARAH

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan

Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB

karena – lagi-lagi – veto dari AS. Terakhir Israel juga melakukan serangkaian pemboman atas

instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya, dan Tunis

Tahun 1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di

daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh

HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

Tanggal 15 Nopember1988

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota.Aljazair. Dengan

bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota

negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat. Setelah Yasser Arafat mangkat kursi

presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan

Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

Pada Desember 1988

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak

langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada

waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

Pada September1993

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji

memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for

peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel

maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara negara Arab ( Saudi Arabia ,

Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi

mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

12

Page 13: MAKALAH SEJARAH

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai

perjanjian dengan Israel , PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka

sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan

Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

Tahun 1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron,

seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap

orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib

militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat

Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil

itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “ Israel dapat tanah, dan Arab Palestina

tidak diganggu (bisa hidup damai).”

Pada tahun 1996

Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang

berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu

pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap

sekedar daerah otonom di dalam Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru

(pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania)

untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun

karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di

negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara

Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap

Israel .

Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif”

menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam

13

Page 14: MAKALAH SEJARAH

rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan

sendiri” tanpa bicara dengann Eropa.

Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993

13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan

masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel

Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari

Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga

semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel

untuk eksis secara aman dan damai".28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas

Palestina segera berdiri.

Kerusuhan terowongan Al-Aqsa

September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka

terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan

fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.

18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi

Barat.Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan

politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal

penjualan senjata ilegal.19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai

perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.

2000-sekarang: Intifada al-Aqsa

Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa

memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam.

Intifadah gelombang kedua pun dimulai.

KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel.Maret-April 2002 Israel

membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri

14

Page 15: MAKALAH SEJARAH

Palestina.Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan

menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.9 Januari 2005 Mahmud Abbas,

dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang

wafat pada 11 November 2004Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di

Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.Agustus 2005

Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.Januari

2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40

tahun.Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas.

Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail

Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk. November 2008 Hamas batal ikut serta dalam

pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di

wilayah Israel.

←Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi

Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban

dari warga sipil berjatuhan.Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju

palestina30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa

ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina.

Secara singkat konflik ini dimulai setelah perang dunia kedua. ketika masyarakat

israel (yahudi) berpikir untuk memiliki negara sendiri. (menurut sejarah mereka keluar dari tanah

israel setelah perang salib karena dituduh pro-kristen oleh tentara islam, yang kemudian

ditinggali oleh orang-orang filistin atau palestine).

Pikiran berbentuk zionisme yang didorong oleh genosida oleh NAZI pada perang

dunia kedua. pilihan letak negara itu tentu saja adalah tanah leluhur mereka yang pada saat itu

merupakan tanah jajahan inggris. karena secara leluhur mereka memilikinya tapi juga secara

religius beberapa tempat keagamaan Yahudi ada disana.

Meskipun tidak secara terbuka, negara-negara barat setuju dan

mendukung(alasannya karena sebelum orang palestina tinggal disana, tanah itu adalah milik

israel). sebaliknya negara-negara arab berargumen bahwa adalah karena jerman yang melakukan

genosida maka tanah jermanlah yang harus disisihkan untuk dijadikan negara yahudi.

15

Page 16: MAKALAH SEJARAH

Dibalik semua intrik politik dan keuntungan dan kerugian politik, strategis , dll.

inggris secara sukarela mundur dari negara dan memberikan siapa saja untuk mengklaimnya.

berhubung isreal lebih siap maka mereka lebih dahulu memproklamirkan negara.

Sebaliknya orang-orang palestina yang telah tinggal dan besar disana tidak mau

terima mejadi bagian negara Yahudi (dalam literatur doktrin Islam pemimpin negara harus

seorang Muslim). Sehingga bangsa Israel kemudian melihat orang palestina sebagai ancaman

dalam negeri, begitu juga dengan bangsa palestina yang menganggap Israel sebagai penjajah

baru.

Hasilnya bisa ditebak, perang dan konflik yang telah berbelit-belit. yang sebenarnya

adalah urusan antara dua negara/bangsa menjadi konflik antara agama (Yahudi vs. Islam) belum

lagi stabilitas kawasan timur tengah dan ikut campur Amerika dengan kebijakan minyak mereka.

Jadi, sebenarnya masalah dasarnya tidak ada hubungannya dengan orang palestina

itu beragama Islam atau orang israel itu beragama Yahudi, tapi masalahnya adalah tanah dan

kekuasaan.

2.2 Penyebab Lambannya Penyelesaian Konflik.

Ada dua penyebab terkatung-katungnya penyelesaian konflik antara Palestina dan

Israel, yakni:

1.  Perbedaan yang menonjol dan prinsip berupa pengakuan akan keberadaan kedua negara

dan bangsa tersebut di mata mereka sendiri khususnya, dan di mata negara-negara lain di

dunia termasuk Amerika Serikat yang sampai saat ini masih berpihak kepada pemerintah

Israel.

2. Kedudukan kota Jerusalem dengan mesjid Alaqsanya sebagai tempat ibadah dan

bersejarah bagi kedua bangsa yang secara umum berbeda agama tersebut.

2.3 Perkembangan Konflik Palestina- Israel

16

Page 17: MAKALAH SEJARAH

Pendudukan Israel di Palestina Awal dari Konflik Berkepanjangan setelah Kekaisaran

Turki runtuh, Palestina dikategorikan sebagai daerah mandat LBB dan kemudian diteruskan PBB

sebagai bagian dari trusteeship (perwalian). Inggris, sebagai pemegang mandat Palestina sejak

tahun 1922, tidak mampu mengendalikan bentrokan yang terjadi antara bangsa Arab Palestina

yang terdesak dengan imigran Yahudi yang semakin membanjir. Setelah mengalami proses yang

panjang akhirnya Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi No. 181 (II) pada 29 November

1947 yang kemudian dikenal sebagai UN Partition Plan yang isinya menyetujui rencana

membagi Palestina menjadi tiga bagian;

1. Negara Arab, dengan wilayah Acre, Nazareth, Jenin, Nablus, Ramallah, Hebron, Jalur

Gaza dan kota pelabuhan Jaffa

2. Negara Yahudi, dengan wilayah Safad, Tiberias, Beisa, Haifa, Tulkarm, Ramleh,

Sahara Negeb dan Jaffa

3. Jerusalem dan Bethlehem sebagai wilayah di bawah pengawasan internasional

Keputusan PBB ini diterima Yahudi namun ditolak Arab Palestina yang menganggap pembagian

tersebut tidak adil dan melawan kehendak mayoritas penduduk asli Palestina. Proklamasi

kemerdekaan Israel tepat sehari setelah berakhirnya mandat Inggris di Palestina yaitu pada

tanggal 14 Mei 1948 yang kemudian diperingati oleh bangsa Palestina sebagai Hari Nakbah (hari

bencana), merupakan puncak tercapainya cita-cita Kongres Zionis pada tahun 1897. Beberapa

jam kemudian Presiden Truman mengakui secara de facto negara baru ini atas nama AS. Dengan

kemerdekaan itu, cita-cita orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk

mendirikan negara sendiri, telah tercapai. Mulai hari itu, milisi bersenjata Yahudi menggunakan

momentum hengkangnya pemerintah protektorat Inggris dari wilayah Palestina dengan

merampas sebanyak mungkin wilayah dan mengusir penduduk asli Palestina. Situasi kacau balau

di Palestina saat itu memicu meletusnya perang Arab-Israel pertama.

Dalam periode 1947-1948 yang mengakibatkan kelahiran Israel, terorisme marak di

Palestina, dilancarkan terutama oleh kaum Zionis melalui anggota-anggota dua kelompok

utamanya, Irgun dan Lehi atau Stenr Gang yang melakukan kerusakan dan pembunuhan bangsa

Palestina tanpa membedakan prajurit atau rakyat sipil. Perang yang dimulai sesaat setelah

17

Page 18: MAKALAH SEJARAH

proklamasi kemerdekaan Israel ini melibatkan negara-negara Arab di sekitar Palestina dengan

masuknya tentara Arab dari Suriah, Libanon, Transjordania, Irak dan Mesir. Apa yang dilakukan

Israel pada Perang 1948 adalah suatu bentuk ekspansionisme. Secara signifikan, Deklarasi

Kemerdekaan Israel tidak menyebutkan adanya perbatasan dan negara Yahudi tidak pernah

secara terbuka menyatakan batas-batasnya. Di bawah pengawasan PBB, Arab (dalam hal ini

Mesir, Libanon, Trasnjordania dan Suriah) dan Israel menyepakati serangkaian gencatan senjata

(Januari-Juli 1949) yang pada dasarnya mempertahankan kedudukan teritorial yang dihasilkan

melalui perang. Ini berarti bahwa tiga perempat wilayah Palestina jatuh ke tangan Israel. Perang

ini secara de facto memperluas teritorial Israel yang sekarang meliputi bagian utara, barat dan

selatan Palestina. Bangsa Palestina sendiri hanya tinggal memiliki bagian tengah dan timur,

berdampingan dengan trasnjordania, namun dengan koridor Yahudi yang lebar antara Tel Aviv

dan Jerusalem, dan Jalur Gaza sepanjang Mediterania. Perang Arab-Israel 1948 ini membawa

perubahan besar pada situasi politik di Timur Tengah yang berpengaruh pada perkembangan

konflik Palestina-Israel selanjutnya.perubahan itu adalah Israel memperoleh kemenangan yang

kemudian menjadikannya lebih berambisi untuk terus memperluas daerah teritorial. Hal ini

terbukti ketika meletusnya Perang Enam Hari pada tahun 1967 di mana Israel berupaya merebut

Dataran Tinggi Golan dari Siria, sungai Yordan dan Jerusamel Timur dari Yordania, Jalur Gaza

dan Semenanjung Sinai dari Mesir (namun pada tahun 1982 Sinai dikembalikan)

Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina secara resmi

telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak

terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah:

Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang

mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan.

Keamanan Israel.

Keamanan Palestina.

Hakikat masa depan negara Palestina.

Nasib para pengungsi Palestina.

18

Page 19: MAKALAH SEJARAH

Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi

Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada

1967.

Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat

intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya.

Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang

berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-

taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan

tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka

merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-

orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak.

Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan

Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama

dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya

dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh

Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel

juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang

menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana

Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia

akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu

21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan

mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di

wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza."

Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa

Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila

pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk

menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di

Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"

19

Page 20: MAKALAH SEJARAH

Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa

rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan

campur tangan Israel yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya

terlalu mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang

Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likud -- hingga beberapa minggu sebelum 2005

berakhir merupakan partai Sharon -- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza

akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar

Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti

Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman

kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.

20

Page 21: MAKALAH SEJARAH

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi,konflik antara Palestina dan Israel disebabkan oleh peranan

politik,ekonomi,dan saling mencurigai anrata negara satu dan negara lainnya.Mereka saling

mengadu kekuatan yang justru merugikan diri mereka sendiri.Persaiangan dan permusuhan ini

juga disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal disebabkan perbedaan

kepentingan dan perebutan pengaruh karena masalah kepemimpinan.Sedangkan faktor

eksternalnya,yaitu karna terlibatnya negara-negara adikuasa dalam memperluas pengaruhnya di

kawasan Timur Tengah.

3.2 Saran

Sebaiknya Palestina dan Israel jangan saling mengadu kekuatan yang justru

merugikan negara mereka sendiri.Persaiangan dan permusuhan antara Palestina dan Israel juga

menyebabkan faktor-faktor yang berpengaruh pada masalah perbedaan kepemimpinan dan

berpengaruh di kawasan Timur Tengah.

21

Page 22: MAKALAH SEJARAH

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Master.2003.Sejarah Kelas 3 SMA.Surakarta:Cempaka Putih

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Israe li%25E2%2580%2593Palestinian_conflict...

www.mail-archive.com/eskolnet-l@linux.../msg01259.html

22