Makalah Repro 2

21
BAB II TINJAUAN TEORITIS 1) Gangguan Haid dan Siklus Pengertian Haid atau menstruasi, yaitu proses meleburnya ovum yang gagal dibuahi bersama dengan lapisan dinding uterus berlangsung secara periodik. Pada saat terjadi menstruasi, pada wanita sering kali dihasilkan darah yang disertai jaringan-jaringan kecil tetapi bukan darah. Siklus pada saat menstruasi terjadi membutuhkan waktu sekitar 28 hari sampai satu bulan, itulah sebabnya siklus ini diberi nama mens yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya satu bulan. kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal: panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium. Klasifikasi Gangguan Haid dan siklus Gangguan menstruasi dan siklusnya dapat diklasifikasiskan dalam : a. Kelainan banyaknya darah haid dan lamanya perdarahan pada menstruasi (Normalnya darah haid = ±80ml, dengan lama 3-7 hari):

description

reproduksi2

Transcript of Makalah Repro 2

BAB IITINJAUAN TEORITIS

1) Gangguan Haid dan Siklus PengertianHaid atau menstruasi, yaitu proses meleburnya ovum yang gagal dibuahi bersama dengan lapisan dinding uterus berlangsung secara periodik. Pada saat terjadi menstruasi, pada wanita sering kali dihasilkan darah yang disertai jaringan-jaringan kecil tetapi bukan darah. Siklus pada saat menstruasi terjadi membutuhkan waktu sekitar 28 hari sampai satu bulan, itulah sebabnya siklus ini diberi nama mens yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya satu bulan. kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid.Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal: panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium.

Klasifikasi Gangguan Haid dan siklusGangguan menstruasi dan siklusnya dapat diklasifikasiskan dalam :a. Kelainan banyaknya darah haid dan lamanya perdarahan pada menstruasi (Normalnya darah haid = 80ml, dengan lama 3-7 hari):

1. Hipermenore atau menorgia adalah perdarahan haid yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah cukup berlebihan (lebih dari 80 ml).Hipermenore kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid.Penyebab dari hipermenore atau menorgia adalah: Infeksi saluran reporduksi Kelainan koagulasi (pembekuan darah) : kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan.

2. Hipomenore Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa (darah haid kurang dari 80 ml). Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.

b) Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):

1. Polimenore Polimenore adalah siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari. Polimenorea dapat terjadi akibat gangguan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis.

2. Oligomenore Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya.Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh.

3. Amenore (tidak haid) jika haid tidak terjadi selama 3 blnberturut turutAmenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.Amenore dibagi atas: Amenore primer : ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil. Penyebabnya kelainan anatomis kelamin Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina), kegagalan dari fungsi indung telur, Gangguan pada susunan saraf pusat, himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal. Amenore sekunder : pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan. Penyebab dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi.

c) Gangguan lain berhubungan dengan haid : 1. Premenstrual tension (ketegangan haid)Merupakam keluhan-keluhan yang biasanya mulai 1 minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya menstruasi, dan menghilang sesudah menstruasi datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai menstruasi berhenti. Gejala klinisnya dalam bentuk gangguan emosional yaitu mudah tersinggung, sukar tidur, gelisah, sakit kepala, perut kembung, mual sampai muntah, pada payudara terasa tegang dan sakit, bahkan kasus yang lebih berat sering individu yang mengalaminya menjadi tertekan. Penyebab yang jelas belum diketahui akan tetapi kemungkinan diakibatkan ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone. Dikemukan bahwa dominasi estrogen merupakan penyebab dan defisiensi fase luteal dan kekurangan progesterone. Akibat dominasi estrogen terjadi retensi air dan edama pada beberapa tempat. Terapi yang dapat diberikan seperti; olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin; konsultasi dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.a. Dismenore (nyeri bila haid)Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi. Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Dismenore primer : biasanya timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang. Dismenorea sekunder : gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon.b. MastalgiaMerupakan rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Mastalgia disebabkan dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hipermia didaerah payudara. Segera setelah menstruasi mastalgia menghilang dengan sendirinya.c. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) :Nyeri antara menstruasi, terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus menstruasi, pada saat ovulasi. Kadang-kadang Mittelschmerz diikuti oleh pendarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektropik yang pecah.d. Syndroma Pramenstruasi (Premenstual Syndrome)Kadar sindroma pramenstruasi (PMS) dan waktunya pada setiap wanita tidak selalu sama. Ada wanita yang merasa sangat sakit sampai menderita kram dan tidak dapat beraktifitas. Beberapa ahli mengatakan bahwa gejala tersebut berhubungan kadar hormon estrogen dan progesterone pada siklus haid. Menurut ahli lain memperkirakan gangguan menjelang haid berhubugan dengan masalah psikis, misalnya wanita menganggap masa haid sebagai beban sehingga tanpa sadar ia menolaknya.Gangguan ini bisa juga merupakan tanda dari penyakit yang serius seperti endometriosis, kista atau angioma uteri dan adanya infeksi Rahim. Gejala yang muncul akan terjadi pada separuh ahkir dari siklus menstruasi, yang menghilang saat mulainya menstruasi. Manifestasi klinis dapat berupa penuhnya payudara dan terasa nyeri, bengkak, kelelahan, sakit kepala, peningkatan nafsu makan, iritabilitas dan ketidakstabilan perasaan dan depresi, kesulitan dalam kosentrai.

2. Gangguan lain berhubungan dengan haid : Metroragi (haid diluar siklus) Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak.

Klasifikasi :a. Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik.b. Metroragia diluar kehamilanPenyebab a. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal.b. Perdarahan fungsional:1. Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.2. Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.

2) Masalah Menopause Definisi MenopauseKata menopouse berasal dari bahasa Yunani yang berarti bulan dan penghentian sementara. Berdasarkan definisinya, kata monopouse itu berarti masa istirahat. Sebenarnya secara linguistik, istilah yang lebih tepat adalah menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi. Monopause ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir.Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur.

Etiologi MenopauseSeseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan atau satu tahun. Menopause umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48 hingga 52 tahun (Rachmawati, 2006).Penyebab dari menopause antara lain:

1. Prematur Pembedahan Jika kedua ovarium diangkat, menopause terjadi dengan segera. Gejala yang dialami mungkin cukup parah walaupun hanya terjadi dalam waktu singkat.

2. AlamiPada laki-laki, spermatogenesis terus berlanjut sampai tua, sedangkan pada wanita tidak demikian. Oogenesis akan berakhir pada usia fetus 20 minggu dan yang tinggal hanya 7 juta oosit. Mulai usia 20 minggu sampai dengan saat lahir terjadi pengurangan jumlah primordial folikel secara bermakna. Pada saat seorang anak wanita lahir, primordial folikel tinggal 500.000 sampai 1.000.000 lagi, dan dalam perjalanan waktu akan terus berkurang jumlahnya.Jumlah folikel yang masih tersedia sangat berbeda pada setiap wanita. Sebagian wanita pada usia 35 tahun masih memiliki sebanyak 100.000 folikel, sedangkan wanita yang lain pada usia yang sama hanya memiliki 10.000 folikel. Penyebab berkurangnya jumlah folikel terletak pada folikel itu sendiri. Seperti sel-sel tubuh yang lain, oosit juga dipengaruhi oleh stres biologik seperti radikal bebas, kerusakan permanen dari DNA, dan bertumpuknya bahan kimia yang dihasilkan dari proses metabolisme tubuh. Karena oosit selalu mengalami kendali mutu yang ketat, oosit yang telah mengalami kelainan akan melalui proses apoptosis (kematian sel yang terprogram). Bila jumlah primordial folikel mencapai jumlah yang kritis, akan terjadi gangguan sistem pengaturan hormon, yang berakibat terjadinya insufisiensi korpus luteum, siklus haid anovulatorik, dan pada akhirnya terjadi oligomenorea. Bila sudah tidak tersedia lagi folikel, berarti wanita tersebut telah memasuki usia pascamenopause. Setiap wanita yang masih mengalami haid, meskipun sudah tidak teratur, ovariumnya masih memiliki kurang lebih 1000 folikel dan kemungkinan hamil selalu ada.

3. IATROGENIKMenopause dini iatrogenik, yaitu disebabkan oleh pengaruh luar, seperti kemoterapi atau radioterapi, dapat cukup traumatis, terutama jika wanita tersebut berhasil menghadapi penyakit keganasan, tetapi harus menghadapi menopause dini akibat pengobatan tersebut.Untuk memahami mengapa terjadi menopause, mengapa dan bagaimana menopause itu mempengaruhi perempuan, pertama-tama kita harus memiliki pemahaman dasar tentang sistem endokrin perempuan. Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur semua zat penting didalam tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon penting yang dihasilkan perempuan adalah esterogen dan progesteron. Salah satu bagian tubuh perempuan yang menghasilkan hormon estrogen adalah indung telur. Keduanya berfungsi dan diperlukan untuk pelepasan jaringan dinding rahim. Meskipun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain, hormon-hormon ini berbeda.Salah satu hal istimewa mengenai tubuh perempuan ialah jika salah satu organ melemah maka organ yang lain akan membantu. Itu pula yang terjadi dengan persediaan esterogen perempuan. Ketika indung telur, yang merupakan bagian tubuh yang berhubungan erat dengan produksi esterogen, kehilangan sel-selnya (sama halnya dengan bagian-bagian lain dari tubuh kita sejalan dengan bertambahnya usia) maka kelenjar-kelenjar adrenalin akan mengambil alih sebagian produksi. Oleh karenanya seorang perempuan yang mengalami menopause bukan berarti otomatis/ langsung menurun gairah seksualnya.

Faktor-faktor Predisposisi1. Usia saat haid pertama kali ( menarche )Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi terbilang dalam usia yang masih belia, maka menopause yang akan terjadi semakin lama.2. Faktor psikisMereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat mempengaruhi menopause itu lebih cepat terjadi dibanding dengan mereka yang tidak menikah dan tidak bekerja. Hal ini sangat mempengaruhi keadaan psikis wanita.3. Jumlah anakBeberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melahirkan banyak anak, cenderung lebih mudah dan lebih cepat mengalami penuaan dini dan mereka makin dekat dengan masa menopause.4. Usia melahirkanKetika seorang wanita melahirkan atau memilii seorang anak dalam usia yang cukup tua misalnya memiliki anak di usia 35 tahun, maka semakin lama wanita tersebut memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua akan berpengaruh pada lambannya proses sistem kerja dari organ reproduksi dan memperlambat proses penuaan dini5. Pemakaian kontrasepsiPemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat mempengaruhi seorang wanita mengalami keterlambatan dalam menopause.6. Merokok Rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyak penyakit. Wanita yang suka merokok cenderung lebih cepat mengalami masa menopause.7. Sosial ekonomiSecara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai penyebab menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR. Faisal mengungkapkan bahwa menopause dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi termasuk pendidikan dan pekerjaan.

Tahap-tahap Menopause1) Pramenopause Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan opla menstruasi, terjadi peubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fifik, berlangsung selama antara 4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55 tahun. (Bagus, ida. 1998. Memahami kesehatan reproduksi wanita. Hal 190)2) MenopauseMasa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh. Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol berlangsung sekitar 3-4 athun. Pada usia antara 56-60 tahun. (Bagus, ida. 1998. Memahami kesehatan reproduksi wanita. Hal 190) 3) PascamenopauseMasa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan hormonalnya. Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. Wanita dapat beradaptasi terhadap perubahan psikologi/fisik. Keluhan makin berkurang. (Bagus, ida. 1998. Memahami kesehatan reproduksi wanita. Hal 190)

Masalah MenopouseMasalah kesehatan pada wanita yang mengalami masalah menopause ada masalah organis dan psikologis:

Organis meliputi1. Wajah terasa panas, merah-merah di tubuh bagian atas, banyak keringat, pusing.2. Jantung sering berdebar.3. Frekuensi haid tidak teratur sejak beberapa tahun menjelang menopause.4. 40% mengalami insomnia berupa kesulitan untuk mulai tidur, terbangun dan lama tidak bisa tidur lagi, terbangun malam sehingga mengantuk di siang hari.5. Vertigo, cepat lelah.

Psikologis meliputi :1. Mudah marah.2. Gelisah, depresi.3. Sulit konsentrasi.4. Kompulsif maniak, kadang-kadang perangainya berubah.5. Ada kekecewaan karena merasa dirinya menjadi tua dan tidak menarik lagi

Komplikasia. Gejala menopauseGejala menopause cenderung lebih berat pada wanita yang mengalami menopause mendadak, misalnya akibat pembedahan, dibandingkan pada wanita yang mengalami gagal ovarium bertahap (Chakravati et al,,1977).

b. Penyakit kardiovaskulerPenelitian awal pada tahun 1950 an menunjukkan insiden penyakit jantung yang lebih tinggi pada wanita yang mengalami menopause dini (Oliver dan Boyd,1959). Baru-baru ini, US Nurses Study menunjukkan bahwa semakin muda usia terjadinya menopause, resiko infark miokardium semakin meningkat dan bahwa ooferoktomi bilateral yang dilakukan pada wanita dibawah usia 35 tahun meningkatkan resiko tersebut hingga tujuh kali lipat dibandingkan pada wanita pramenopause (Rosenberg et al,,1981). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi sulih hormon oral setelah ooforektomi tidak mengalami peningkatan resiko menderita penyakit kardiovaskuler (Colditz et al,,1987).

c. Osteoporosis Menopause prematur menyebabkan awitan dini osteoporosis. Kondisi ini dapat dicegah dengan menggunakan terapi sulih hormon jangka panjang (Eastell,,1998). Selama beberapa tahun pertama setelah menopause akan mengalami kehilangan kepadatan tulang dengan cepat yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis