Makalah Reporting Kasus 3

21
MAKALAH REPORTING KASUS 3 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Integumen Disusun oleh: Kelompok Tutoria 2 Destia Khairunnisa 220110120002 Ghina Nur Jannah 220110120008 Kiki Rusdian 220110120014 Kharismanisa Nurul 220110120020 Viska Ayu Nirani 220110120026 Astri Chahya Pertiwi 220110120033 Diah Lutfiana Dewi 220110120039 Nurmawanty 220110120045 Ridillah Vani J 220110120051 Suci Nofita Sari 220110120057 Rika Riyanti Teresa 220110120064 Intan Sulamtiani Pratiwi 220110120070 Aisyah Lestari Prihandani 220110120076 FAKULTAS KEPERAWATAN UNVERSITAS PADJADJARAN 2014

description

astri chahya pertiwi

Transcript of Makalah Reporting Kasus 3

MAKALAH REPORTING KASUS 3Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Integumen

Disusun oleh:Kelompok Tutoria 2

28

1Tutor 2 Makalah Kasus 1 SkabiesDestia Khairunnisa 220110120002Ghina Nur Jannah 220110120008Kiki Rusdian 220110120014Kharismanisa Nurul220110120020Viska Ayu Nirani 220110120026Astri Chahya Pertiwi 220110120033Diah Lutfiana Dewi 220110120039Nurmawanty 220110120045Ridillah Vani J 220110120051Suci Nofita Sari 220110120057Rika Riyanti Teresa 220110120064Intan Sulamtiani Pratiwi 220110120070Aisyah Lestari Prihandani 220110120076

FAKULTAS KEPERAWATANUNVERSITAS PADJADJARAN2014KASUS

Seorang pemuda warga Dusun Warung Jarak, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Yadi, terserang penyakit aneh. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan berisi cairan mirip penyakit kutil. Bahkan di bagian depan serta belakang kepala tumbuh menyerupai tanduk. Khawatir penyakit tersebut menular, keluarganya di Cianjur menelantarknya sehingga kini terpaksa menumpang di rumah keponakannya di Ciamis. Tetapi karena dianggap pendatang, Pemda Ciamis menolak membantu biaya pengobatan pemuda tersebut.Penyakit aneh ini pertama kali menyerang Yadi saat berusia 4 tahun. Kala itu dia mengeluh pusing namun disertai benjolan di bagian bekalang kepala.Semula pihak keluarga mengira benjolan tersebut adalah bisul, namun lama kelamaan semakin membesar, sehingga Yadi dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi.Bukannya sembuh, benjolan tersebut jutru kembali tumbuh bahkan semakin banyak dan membesar hingga di sekujur tubuh. Bahkan di bagian depan serta belakang kepala menyerupai tanduk.Khawatir penyakit aneh tersebut menular, Yadi kemudian ditelantarkan pihak keluarganya di Cianjur. Namun beruntung salah seorang keponakannya bersedia merawat dan membawanya ke Ciamis.Sudah hampir tiga puluh tahun Yadi hidup terkurung di kamar, karena selain rasa gatal dan pusing, kedua kaki dan tangannya tak bisa digerakan, sehingga untuk duduk saja mengandalkan bantuan orang lain.Keterbatasan ekonomi membuat pihak keluarga pasrah. Jangankan biaya berobat, untuk makan sehari-hari saja mereka hanya mengandalkan bantuan beras miskin yang disalurkan pemerintah desa setempat.Pemerintah Desa Muktisari mengaku sudah berulangkali mengujakan SKTM. Namun karena dianggap warga pendatang, Pemda Ciamis menolaknya. Padahal yang bersangkutan sudah tinggal hamipr 10 tahun di wilayah tersebut.Keterang data fisik lain : semua dalam batas normal, klien didiagnosa neurofibromatosis.

Step 1 -Step 21. Diah : setelah di operasi malah semakin banyak, kenapa ?1. Suci : menular ?1. Ghina : kenapa pasien mengeluh pusing + ada benjolan di kepala belakang ?1. Intan : kenapa benjolannya gatal ?1. Destia : penyebab tangan dan kaki tidak bias digerakan ?1. Viska : hasil pemeriksaan penunjang yang normalnya ?1. Rika : penyebab benjolan bertambah ?1. Aisya : pengobatan lain selain operasi ?1. Riri : jenis cairan dari benjolan ?1. Nurul : tanduk berasal dari kutil atau penyakit lain ?1. Suci : ada factor genetic ?1. Destia : penyebab awal benjolan ?1. Aisya : pencegahan penularan ?1. Kiki : tindakan keperawatan ?1. Viska : klasifikasi / bentuk lain ?1. Intan : komplikasi ?1. Diah : bedannya dengan manusia akar ?1. Astri : benjolannya sakit ngga ?1. Riri : bisa normal kembali ?1. Rika : benjolannya keras ? ga bisa gerak, karena takut pecah ?1. Viska : factor resiko ?1. Riri : jika kutil terluka akan mengakibatkan apa ?1. Destia : apa itu kutil ?1. Ghina : cara penularannya ?1. Kiki : pemeriksaan diagnostic ?1. Riri : insidensi (usia) ?Step 31. Nurma : operasi tidak tuntas. Adanya poliferasi sehingga kutil tubuh menjadi kutil ibu lalu muncul anak-anaknya kutil.1. Rika: tidak menular Viska : menular Nurul: dari human papilloma virus menular 1. LO1. LO1. Ghina : karena banyak kutil di tubuh, sehingga sulit bergerak dan takut pecah.1. LO1. Suci : pengobatan pasca operasi belum baik .Bu titin : sel ganas terangsang jika terkena benda logam sehingga bertambah banyak .1. Riri : getah papaya Nurma : bagian dalam papaya di kukus lalu di oleskan 1. Semua jawab : Sel epitel, leukosi,eritrosit (bening)1. Semua jawab : kulit yang mengeras.1. Semua jawab : tidak 1. Semua jawab : HPV1. Nurul : bula jangan sampai pecah 1. LO1. Nurma : Veruka/warts1. Veruca vulgaris : Muka, Mukosa,ekstremitas yang suka di gerakan.1. Verruca plantar : karena tekanan 1. Plana juvenilis : muka, leher1. Verruca genitalia : genital 1. Keganasan 1. Beda bentuk 1. Riri : ga sakitSemua jawab : sakit 1. semua jawab : tidak Nurma : kutil yang tidak ganas bisa sembuh dan pengobatan selama 6-26 hari 1. Riri: jika berisi cairan tidak keras, tapi jika dari sel tanduk mengeras keras Kiki : ga gerak karena sakit, pergerakan jadi terbatas. 1. Ghina : personal hygine Diah : daya tahan tubuh Kiki : lingkungan tidak bersih.Suci : keganasa, tindakan bedah (pemicu bertambah banyak)1. Diah : infeksi jika di gunting tidak steril.1. LO1. LO1. Nurma : biopsy kulit apusan,radiologi 1. Kiki : semua usia

STEP 4

STEP 5 kenapa pasien mengeluh pusing + ada benjolan di kepala belakang ? kenapa benjolannya gatal ? hasil pemeriksaan penunjang yang normalnya ? tindakan keperawatan ? apa itu kutil ? cara penularannya ?

STEP 7

Reporting Kasus 3Hasil diskusi kelompok kami terhadap kasus di atas menyatakan bahwa penyakit yang diderita Klien tersebut adalah Neurofibromatosis .Berikut hasil reporting kami mengenai kasus Neurofibromatosis. Neurofibromatosis A. DEFINISI Neurofibromatosis adalah sekelompok kondisi heterogen. Menurut National Institutes of Health (NIH) hanya dua jenis neurofibromatosis didefinisikan: neurofibromatosis tipe 1 (NF1) juga disebut penyakit von Recklinghausen ini, dan neurofibromatosis tipe 2 (NF2) atau bilateral saraf sindrom schwannomas kedelapan. Definisi "perifer" dan "pusat" neurofibromatosis, yang disebut di masa lalu untuk NF1, dan NF2 masing-masing, kini telah ditinggalkan sejak dua kondisi sering memiliki manifestasi pusat dan perifer bersama-sama. Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) NF1 adalah gangguan autosomal dominan dengan penetrasi yang tinggi namun ekspresivitas variabel. Neurofibromatosis tipe 2 (NF2) NF2 adalah gangguan autosomal dominan dengan penetrasi tinggi karena cacat kromosom 22.

B. INSIDENSI Neurofibromatosis mempengaruhi kedua jenis kelamin dan semua kelompok etnis. NF1 memiliki tingkat kejadian dari 1 di 4.000. Kedua NF2 dan Schwannomatosis memiliki tingkat insiden dari 1 di 33.000 - 40.000.Insidensi Neurofibromatosis adalah 1 dari 3.000 bayi baru lahir, baik Pria maupun wanita

C. ETIOLOGI Genetic, NF-1 dan NF-2 dapat di wariskan dengan cara dominan autosomal,serta melalui mutasi acak.Kedua NF-1 dan NF-2 adalah gangguan dominan aoutosomal, yang berarti hanya satu salinan mutasi gen perlu di wariskan untuk lulus gangguan tersebut. Seorang anak dari orang tua dengan NF-1 atau NF-2 dan orang tua tidak terpengaruh akan memiliki kemungkinan 50% - 100% dari mewarisi gangguan.

D. MANIFESTASI KLINIS Sekitar sepertiga penderita tidak mengeluhkan adanya gejala dan penyakit ini pertama kali terdiagnosis ketika pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya benjolan dibawah kulit, di dekat saraf. Pada sepertiga penderita lainnya penyakit ini terdiagnosis ketika penderitanya berobat untuk masalah kosmetik. Sepertiga sisanya memiliki kelainan neurologis. Tampak bintik-bintik kulit yang berwarna coklat (bintik cafe au lait) di dada, punggung, pinggul, sikut dan lutut. Bintik-bintik ini bisa ditemukan pada saat anak lahir atau baru timbul pada masa bayi. Pada usia 10-15 tahun mulai muncul berbagai ukuran dan bentuk neurofibroma di kulit. Jumlahnya bisa kurang dari 10 atau bisa mencapai ribuan. Pada beberapa penderita, pertumbuhan ini menimbulkan masalah dalam kerangka tubuh, seperti kelainan lengkung tulang belakang (kifoskoliosis), kelainan bentuk tulang iga, pembesaran tulang panjang pada lengan dan tungkai serta kelainan tulang tengkorak dan di sekitar mata. Neurofibromatosis bisa mengenai setiap saraf tubuh tetapi sering tumbuh di akar saraf spinalis. Neurofibroma menekan saraf tepi sehingga mengganggu fungsinya yang normal. Neurofibroma yang mengenai saraf-saraf di kepala bisa menyebabkan kebutaan, pusing, tuli dan gangguan koordinasi. Semakin banyak neurofibroma yang tumbuh, maka semakin kompleks kelainan saraf yang ditimbulkannya.Diagnosis NF1 dibuat bila dua atau lebih dari anomali yang tercantum dalam Tabel I yang hadir.

Neurofibromatosis, Tabel 1. Anomali terlihat di NF1. 1. Enam atau lebih kafe-au-lait spots> 5 mm

2. Dua atau lebih Neurofibroma dari jenis apa pun atau satu neurofibroma plexiform

3. Dua atau lebih Lisch nodul (iris hamartomas)

4. Freckling di daerah aksila atau inguinalis

5. Glioma saraf optik

6. Sebuah lesi khas displasia tulang seperti sayap sphenoid

7. Tingkat pertama relatif dengan NF1

E. KLASIFIKASI Nurofibroma tipe 1 (NF-1 atau penyakin von Recklinghausen)Neurofibroma tipe 1 disebabkan oleh mutasipada gen yang terletak di kromosom17. Organ target utamanya adalah sistem saraf perifer, sistem saraf pusat (SSP), kulit, dan hampir tersebar luas di seluruh tubuh

Neurofibroma tipe 2 (NF-2)Neurofibroma tipe 2 disebabkan oleh mutasipada gen yang terletak di kromosom 22. NF-2 ditandai dengan terbentuknya tumor saraf di sistem saraf pusat dan sumsum tulang belakang dan kondisi ini bersifat herediter

F. PATOFISIOLOGIHilangnya pendengaran, bunyi berdenging dan hilangnya keseimbangan

Menekan sarafNyeri

Faktor Pencetus(faktor genetic/spontan)Terjadi mutasi genKromosom 22Kromosom 17Hilangnya protein merlinPertumbuhan sel tubuh tidak terkontrolTumor intrakranialMenekan saraf intrakranialHilangnya protein neurofibrominPertumbuhan sel tubuh tidak terkontrol

Tumbuhnya sel schwannNeurofibroma (tumor jaringan saraf) Pertumbuhan sel tubuh tidak terkontrol

Kulit

FibromatosisEkonomi keluarga

Ketakutan tertular penyakit

Pusing, sakit kepalaTimbul bercak caf-au-lait

Timbul benjolan di seluruh tubuh

Harga diri rendah

Defisit pengetahuan

Koping tidak efektif

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

pengujian lebih lanjutPemeriksaan lebih lanjut mungkin disarankan untuk menilai apakah anak Anda telah mengembangkan gejala tambahan atau kondisi sekunder yang diketahui terkait dengan NF1 . Beberapa tes ini dijelaskan sebagai berikut:1. Sinar - X dapat memeriksa setiap masalah dengan perkembangan normal tulang .2. MRI dapat menghasilkan gambar yang lebih rinci dari jaringan lunak tubuh dan memeriksa tumor non-kanker di sepanjang jalur optik , otak dan sistem saraf . Mereka juga bisa mendeteksi Neurofibroma internal yang mendalam .3. Sebuah tes tekanan darah sederhana akan sering digunakan untuk mengukur tekanan darah anak Anda .4. Biopsi , di mana sampel jaringan kecil dikeluarkan dari tubuh untuk pengujian lebih lanjut , dapat digunakan untuk memeriksa sel-sel kanker . Ini hanya dilakukan di pusat-pusat spesialis .5. Sebuah electroencephalogram ( EEG ) , yang mengukur aktivitas listrik di otak , dapat digunakan jika anak Anda mengalami kejang ( cocok ) .6. pengujian genetikJika ada ketidakpastian tentang diagnosis , anak Anda dapat diuji untuk melihat apakah mereka memiliki gen NF1 bermutasi . Hal ini melibatkan ekstraksi DNA dari sampel darah mereka dan menganalisanya untuk memeriksa apakah mereka telah mewarisi gen yang rusak . Namun, tes ini tidak selalu benar-benar dapat diandalkan . Sekitar 5 % anak-anak yang dites negatif untuk gen bermutasi masih mengembangkan NF1 .7. Untuk yang mempunyaai riwayat NF-1Ada juga sejumlah tes yang dapat dilakukan selama kehamilan untuk memeriksa apakah bayi akan mengembangkan NF1 . Ini termasuk :chorionic villus sampling ( CVS ) - di mana sampel kecil dari plasenta dikeluarkan dari rahim dan diuji untuk gen NF1 , biasanya selama minggu 10 sampai 13 kehamilanamniosentesis - di mana sampel cairan ketuban diambil untuk pengujian , biasanya selama minggu 15 sampai 20 kehamilanNamun, tes ini tidak dapat menentukan seberapa parah kondisi akan . Bahkan jika orang tua sangat terpengaruh oleh kondisi tersebut , bukan berarti anak-anak mereka akan menjadi .8. Diagnosis genetik pre - implantasiUntuk pasangan yang berisiko memiliki anak dengan NF1 , diagnosis genetik pre - implantasi ( PGD ) dapat menjadi pilihan .PGD melibatkan menggunakan fertilisasi in-vitro ( IVF ) , di mana telur dikeluarkan dari ovarium seorang wanita sebelum dibuahi dengan sperma di laboratorium . Setelah beberapa hari , embrio yang dihasilkan dapat diuji untuk NF1 dan maksimal dua embrio tidak terpengaruh ditransfer ke dalam rahim .Namun, dana untuk PGD ditentukan secara individual . Sebagai contoh, Anda mungkin akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk PGD pada NHS jika Anda sudah memiliki anak terpengaruh atau jika peluang keberhasilan dianggap rendah. Dalam kasus ini anda dapat memilih untuk mendanai PGD sendiri , meskipun kemungkinan untuk biaya antara 6.000 dan 10.000.

H. PENATALAKSANAAN Saat ini tidak ada obat untuk NF1, sehingga manajemen melibatkan pemantauan dan pengobatan rutin untuk masalah dan ketika mereka muncul. Sebaliknya, orang dengan kondisi tersebut dipantau secara teratur untuk masalah lebih lanjut dan diobati jika dan ketika ini berkembang. Hal ini dapat melibatkan operasi untuk mengangkat tumor dan meningkatkan kelainan tulang, obat-obatan untuk mengontrol kondisi sekunder seperti tekanan darah tinggi, dan terapi untuk masalah perilaku. Dalam banyak kasus, pemantauan dan pengobatan hati-hati dapat membantu orang dengan NF1 menjalani kehidupan yang penuh. Sebagai NF1 adalah suatu kondisi yang relatif jarang terjadi, kemungkinan perawatan Anda akan dikelola oleh tim profesional kesehatan yang bekerja di sebuah pusat spesialis. Pemantauan ini direkomendasikan bahwa sebagian besar anak-anak dengan NF1 memiliki pemeriksaan menyeluruh setiap tahun. Ini mungkin termasuk: mengukur perkembangan fisik anak Anda menilai kemampuan anak Anda dalam kegiatan seperti membaca, menulis, pemecahan masalah dan pemahaman

I. KOMPLIKASI

Neurofibromatosis 1 (NF1) : Epilepsi. Stroke. Hydrocephalus. Gangguan pada tulang termasuk tingkat kekuatan dan pembentukannya. Gangguan penglihatan. Gangguan kardiovaskular. Termasuk tekanan darah tinggi Kanker. Termasuk kanker payudara, leukemia dan tumor otak.Salah satu masalah yang paling serius yang dapat mempengaruhi seseorang dengan NF1 adalah saraf perifer ganas selubung tumor ( MPNST ). MPNSTs adalah jenis kanker yang berkembang dalam neurofibroma plexiform ( lihat di atas ) . Diperkirakan bahwa orang dengan NF1 memiliki kesempatan 10 % selama hidupnya mengembangkan MPNST a . Sebagian besar kasus pertama berkembang antara usia 20 dan 35 . Gejala MPNST meliputi: tekstur dari neurofibroma yang ada berubah dari lembut untuk keras sebuah neurofibroma yang ada tiba-tiba tumbuh jauh lebih besar nyeri persisten yang berlangsung selama lebih dari sebulan atau bangun Anda di malam hariNeurofibromatosis 2 (NF2) Tuli. Gangguan saraf wajah.

J. PERAN PERAWAT

Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 19891. Pemberi asuhan keperawatanmemperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks1. Advokat pasien/klien- menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien- mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.1. Pendidik / Edukatormembantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan1. Koordinatormengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien1. KolaboratorPeran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya1. Konsultantempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan1. Penelitimengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan

K. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian:1. Identitas KlienNama:Tn. YadiUmur: -Jenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: -Diagnosa Medis: Neurofibromatosis tipe I

1. Keluhan UtamaKlien mengeluh gatal dan pusing, kedua kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan sehingga membutuhkan bantuan orang lain.

1. Riwayat Kesehatan SekarangKlien pernah dioperasi, tetapi benjolan semakin besar dan banyak hingga di sekujur tubuh. Klien hidup terkurung di kamar karena untuk bergerak klien membutuhkan bantuan orang lain.

1. Riwayat Kesehatan DahuluSejak berusia 4 tahun klien sudah mengeluh pusing disertai benjolan di bagian belakang kepala, mulanya dikira bisul, tetapi ternyata semakin membesar.

1. Riwayat Kesehatan Keluarga-

1. Pemeriksaan Fisik1. Tanda Tanda Vital: Normal

1. Benjolan di sekujur tubuh

1. Analisa DataNoDataEtiologiMasalah

1.DS : DO : Tumbuh benjolan di sekujur tubuhmutasi gen pd kromosom 17

hilangnya protein neurfibromin

sel tumbuh tidak terkontrol

tumbuhnya sel schawn

neurofibroma (tumor jaringan saraf)

bercak caf au lait di kulit

fibromatosis (benjolan)

timbulnya benjolan di seluruh tubuh

gangguan harga diri rendah

Gangguan Harga Diri Rendah

2.DS : Keluarga takut tertularDO : Kurang pengetahuanfibromatosis (benjolan)

ekonomi rendah

kurangnya pengetahuan

ketakutan tertular

penurunan koping keluarga

Penurunan koping keluarga

1. Diagnosa KeperawatanNO DXDIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA KEPERAWATAN

TUJUANINTERVENSIRASIONAL

Harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh.

DO :DS : klien malu untuk keluar rumah. Dan hanya mengurung dirinya di kamar.Harga diri rendah dapat teratasi

Kriteria : Klie dapat menerima keadaan dirinya

Tidak malu untuk bersosialisasi dengan orang lain Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.

Diskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien.

Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif.

Utamakan memberi pujian yang realistik pada kemampuan dan aspek positif klien

hubungan saling percaya merupakan dasar untuk hubungan interaksi selanjutnya. Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas ego diperlukan sebagai dasar asuhan keperawatannya.

-Reinforcemen positif akan meningkatkan harga diri klien

-Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian.

2.Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan isolasi sosialDO :DS

1. Klien dapat menunjukkan tindakan yang tepat untuk mengubah situasi propokatif dalam lingkungan pribadi.1. menghindarkan klien dari resiko stes (depresi) Kaji status koping individu saat ini.

Berikan dukungan jika individu berbicara

Bantu individu untuk memcahkan masalah dengan cara yang konstruktif.

Untuk memberikan harapan yang realistis terhadap klien.

3.Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif karena ekonomi rendah.

DO :DS :pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.

Kriteria :klien Mengenal kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya.

Jelaskan tentang proses penyakit (tanda dan gejala), identifikasi kemungkinan penyebab. Jelaskan kondisi tentang klien.

Jelaskan tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi

Diskusikan tentang terapi dan pilihannya

Mempermudah dalam memberikan penjelasan pada klien.

Meningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas

Mempermudah intervensi

Mencegah keparahan penyakit

Memberi gambaran tentang pilihan terapi yang bisa digunakan

DAFTAR PUSTAKA

http://indonesian.orthopaedicclinic.com.sg/?p=1147http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/neurofibromatosis-tipe-1-_-9510001031582http://meetdoctor.com/topic/neurofibromatosishttp://www.zona-ibu.com/?p=88http://www.terapikristal.com/?226,neurofibromatosis-kode-372