MAKALAH REKSADANA
-
Upload
lorens-atie -
Category
Documents
-
view
498 -
download
82
description
Transcript of MAKALAH REKSADANA
MAKALAH
REKSADANA
SEBAGAI PILIHAN BERINVESTASI
OLEH :
MARNI ADRIANA NOMLENI
122100053
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mendengar kata investasi belakangan ini saya rasa bukanlah hal yang asing
lagi. Salah satu investasi yang kita kenal yaitu menabung di bank. Menabung
merupakan sebuah upaya melakukan penyimpan dari uang yang kita miliki untuk
memperoleh laba. Banyak orang mengatakan bahwa menabung adalah investasi
jangka panjang, namun kategori menabung yang bisa di katakan sebagai bentuk
investasi ialah menabung dengan pintar. Artinya menabung dengan
memperhatikan kebutuhkan yang akan datang atau dengan kata lain kebutuhan
akan masa depan. Mengkalkulasi tabungan dengan mempersiapkan kebutuhan kita
mendatang.
Investasi adalah salah satu bentuk dari pengendalian keuangan untuk
berjaga akan kebutuhan yang akan datang atau untuk memperoleh laba maksimal
dari uang yang kita miliki. Mendirikan sebuah usaha adalah salah satu bentuk
investasi yang memiliki keuntungan besar, namun juga memiliki resiko yang
cukup besar. Dalam kegiatan berinvestasi hendaknya memperhatikan prinsip,
etika, dan hukum ekonomi.
Semakin bervariasi bentuk investasi maka semakin kecil risiko yang
dihadapi. Tetapi untuk dapat melakukan diversifikasi portofolio saham, obligasi
dan sekuritas lainnya diperlukan biaya yang relative tinggi dan waktu yang cukup
banyak untuk melakukan pengamatan dan pengawasan secara terus-menerus, serta
dituntut pengetahuan dan profesionalisme yang memadai. Reksadana merupakan
suatu pemecahan baru dimana seorang pemodal dapat melakukan diversifikasi
tanpa harus mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak perlu mengorbankan
waktu untuk memilih dan mengawasinya terus-menerus untuk memperhatikan
kondisi dan perkembangan pasar.
Reksadana merupakan kumpulan saham-saham, obligasi-obligasi atau
sekuritas lainnya yang dimiliki oleh sekelompok pemodal dan dikelola oleh
perusahaan investasi profesional. Reksadana merupakan fenomena baru sebagai
salah satu alternatif investasi selain saham, obligasi dan instrumen derivatif.
Definisi Reksadana menurut UUPM No. 8/1995 adalah “ Institusi jasa keuangan
yang menerima uang dari para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana
tersebut dalam portofolio yang terdiversifikasi pada efek/sekuritas”.
Berinvestasi di reksa dana merupakan alternatif berinvestasi masyarakat
yang diinginkan memperoleh return investasi dari sumber yang jelas tanpa harus
turut serta dalam menjalankan investasi dengan tersedianya laporan return dari
manager investasi atau pihak lain yang memberikan tempat atau jasa berinvestasi.
Jadi reksa dana hadir sebagai wadah yang dapat dipergunakan pemodal atau pihak
yang ingin berinvestasi, namun memiliki waktu dan pengetahuan terbatas.
Berinvestasi dengan reksadana memiliki banyak manfaat, terutama bagi
para investor kecil yang akan melaksanakan investasi tidak secara langsung,
mengingat investasi secara langsung membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Dalam berinvestasi dengan menggunakan reksa dana investor akan diuntungkan
dengan pengelolaan portofolio secara profesional oleh manager investasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu reksa dana?
b. Bagaimana pengelolaan dan sifat reksa dana?
c. Bagaimana bentuk dan jenis reksa dana?
d. Apa manfaat dan resiko reksa dana?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian reksa dana
b. Untuk mengetahui pengelolaan dan sifat reksa dana
c. Untuk mengetahui bentuk dan jenis reksa dana
d. Untuk mengetahui manfaat dan resiko reksa dana
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Reksa Dana sebagai Alternatif Berinvestasi
Secara etimologi kata reksa dana berasal dari dua kata yaitu “reksa” yang
berarti jaga atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara sederhana dapat kita
simpulkan bahwa reksa dana adalah kumpulan uang yang di jaga atau dipelihara.
Reksadana merupakan institusi jasa keuangan yang menerima uang dari
para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio
yang terdiversifikasi pada efek atau sekuritas. Jadi reksadana merupakan suatu
wadah investasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio efek
berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh institusi jasa keuangan.
Reksadana bersifat fleksibel, karena mampu memberikan berbagai pilihan dan
alternatif bagi para investor sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dalam
berinvestasi. Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
a) Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi.
b) Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah
terdiversifikasi
c) Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat
investor.
2.2 Pengelolaan dan Sifat Reksa Dana
a. Pengelolaan Reksa Dana
Bentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksa dana hanya dapat
dilakukan oleh perusahan yang telah terdaftar atau mendapatkan izin dari
BAPEPAM. Pengelolaan reksa dana terdapat tiga yaitu:
1) Manajer Investasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan
investasi, yang meliputi analisa, pemilih jenis investasi, pengambilan
keputusan investasi, monitor pasar investasi, dan melakukan tindakan yang
dibutuhkan investor. Menajer investasi dalam hal ini dapat berupa perusahan
efek atau PT yang bergerak dalam reksa dana, maupun perusahaan khusus
sebagai perusahan Manajemen Investasi.
2) Bank Kustondian adalah bank yang bertindak sebagai penyimpan kekayaan
(safe keeper) serta administrator reksa dana. Dana yang terkumpul bukan
merupakan bagian kekayaan manajaner maupun bank kustondian, akan tetapi
milik investor yang disimpan atas nama bank kustondian.
3) Pelaku (Perantara) di pasar modal (broker, Underwriter) maupun di pasar
uang (bank).
b. Sifat Reksa Dana
Sifat reksa dana menurut karakteristiknya dapat digolongkan menjadi dua
yaitu:
1) Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds)
Reksadana terbuka merupakan reksadana yang dapat menawarkan dan
membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah
yang telah dikeluarkan. Pemegang saham atau unit reksadana yang sifatnya
terbuka ini dapat menjual kembali saham penyertaan setiap saat.
2) Reksa Dana Tertutup (Close-End Funds)
Reksadana tertutup yaitu reksadana yang dapat menawarkan saham-saham
kepada masyarakat pemodal tetapi tidak dapat membeli kembali saham-
saham tersebut (yang telah dijual kepada masyarakat pemodal).
2.3 Bentuk dan Jenis Reksa Dana
a. Bentuk Reksa dana
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18,
ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana
berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1) Reksa Dana berbentuk Perseroan (Investemet companies)
Perusahaan penerbit reksadana kegiatan usahanya adalah menghimpun dana
dan menjual saham, selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal
dan pasar uang. Reksadana berbentuk perseroan ini menerbitkan saham yang
dapat diperjual-belikan oleh masayarakat pemodal. Masyarakat pemodal yang
membeli saham adalah pemegang saham atas perseroan tersebut.
Suatu perusahaan (perseroan terbatas) yang dari sisi bentuk hukum tidak
berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha,
yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Reksa dana berbentuk
perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi dua yaitu reksa dana
terbuka (open end foud) dan reksa dana tertutup (close end foud).
Ciri-ciri reksadana berbentuk perseroan yaitu :
a) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT)
b) Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara Direksi
Perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk
c) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara
Manajer Investasi dengan Bank Kustodian
2) Kontrak Investasi Kolektif (Unit Investement Trust)
Kontrak Investasi Kolektif merupakan instrumen penghimpun dana dengan
menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya
dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi dipasar modal dan
pasar uang. Reksadana ini menghimpun dana melalui penjualan unit
penyertaan.
Bentuk kontrak investasi kolektif ini dapat dijelaskan sebagai kontrak antara
Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit
penyertaan, dimana manajer investasi bertugas dan bertanggungjawab untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodion bertugas dan
bertanggungjawab dalam pengadministrasian dan penyimpanan atas kekayaan
reksadana. Bank Kustodian merupakan Bank umum yang telah mendapat ijin
usaha sebagai Bank Kustodian dari Bapepam. Kinerja reksadana yang
terdaftar di Bapepam akan memberikan hasil yang lebih baik dari kinerja
pasar, bila dikelola secara profesional oleh manajer investasi, dan
perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang stabil. Karakteristik dari
reksa dana kontrak investasi kolektif adalah :
a) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor
yang membeli.
b) Unit penyertaan tidak tercatat di bursa
c) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada
manajer investasi (MI) yang mengelola.
d) Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan
akan dibebankan pada kekayaan reksa dana.
e) Harga jual atau beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva bersih
(NAB) perunit dihitung oleh bank kustondian secara harian.
b. Jenis-jenis Reksa Dana
Jenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio yakni
sebagai beirkut :
1) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelola dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya memberikan
penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi dan instrument
lain. RDPT merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang paling
baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3 tahun) dengan
resiko menengah
2) Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham
memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik, dalam
bentuk countak gain dengan pertumbuhan harga-harga saham dan dividen.
Banyak perspeksi yang menganggap bahwa berinvensti pada saham lebih
cenderung spekulatif, atau berjudi. Namun secara teori dan pengalaman
dilapangan mengatakan bahwa investasi pada saham adalah salah satu bentuk
investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan.
3) Reksadana Campuran (Siscretionary Fund)
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek
saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga
reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel
dalam menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi
dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi atau ke
deposit tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading.
4) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh
tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi dalam kategori reksa
dana pasar uang meliputi deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang lainnya.
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun
keuntungan yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah
perlindungan modal dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga
ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan
nilai investasi yang hampir tidak ada.
2.4 Manfaat dan Resiko Reksa Dana
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksadana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
a. Manfaat Reksa Dana
Secara umum Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya
sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain :
1) Dikelola oleh manajemen professional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer
Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan
dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu
pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu sehingga tidak dapat
melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta
mengakses informasi ke pasar modal.
2) Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan
mengurangi risiko karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan
pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata
lain risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis
saham atau efek secara individu.
3) Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya
dan biayanya secara kontinu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat
memantau keuntungan, biaya dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa Dana
wajib mengumumkan Nilai Aktivas Bersih (NAB) setiap hari di surat kabar
serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta
prospektus secara teratur sehingga investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin.
4) Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil maka setiap instrumen investasi harus
mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Pemodal dapat mencairkan
kembali unit penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-
masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
5) Biaya Rendah
Reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian
dikelola secara professional maka besarnya kemampuan untuk melakukan
investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
b. Risiko Reksa Dana
Dalam berinfestasi tentulah kita perlu seorang investor mengenal jenis risiko
yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
1) Risiko menurunnya NAB Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio. Reksadana tersebut mengalami penurunan
dibanding dengan harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar
portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya
akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang
memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih
banyak penyebab fundamental lainnya.
Salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana adalah
dengan melakukan pengukuran NAB. NAB per saham atau unit penyertaan
adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya
operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah
beredar pada saat tersebut
2) Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit
Penyertaan reksadana melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar
pada hari dan waktu yang sama. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor
negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk
melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar
biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang
memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik
yang saham atau obligasinya menjadi portofolio reksadana serta
dilikuidasinya perusahaan.
3) Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar
obligasi secara drastis. Pasar sedang mengalami kondisi berisiko, yaitu harga-
harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga
yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan
mengakibatkan NAB mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila
ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan
tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4) Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi membeli obligasi milik
emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja
keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten
tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya
dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi
pembelian portofolio investasi secara ketat.
Bagaimana Memilih Reksadana?
1 Kenali tujuan investasi Anda
Dengan mengenali tujuan investasi, maka dapat diketahui profil resiko &
investasi dari Anda sendiri, yang selanjutnya menjadi dasar mempermudah
mencari reksa dana yang cocok.
2 Kenali profil resiko dan investasi Anda
Hal ini memungkinkan anda dapat memperkirakan tipe calon investor seperti
apakah Anda sehingga dapat disimpulkan beberapa hal seperti batas investasi
sesuai dengan kemampuan dan profil Anda. Apabila tujuan investasi Anda
adalah jangka panjang, seperti mempersiapkan biaya anak kuliah atau
kebutuhan pensiun, maka reksadana yang tepat untuk anda adalah reksadana
jenis pertumbuhan dan pendapatan.
3 Saring reksa dana yang sesuai dengan profil risiko & investasi Anda
Dengan panduan profil resiko dan investasi tersebut, Anda dapat melakukan
penyaringan jenis reksa dana apa yang sesuai dengan jangka waktu investasi
yang Anda inginkan.
4 Seperti halnya produk lain (misal komputer,kulkas), Anda bisa mendapatkan
katalog yang menjelaskan tentang produk tersebut. Melalui Manajer Investasi
(MI) atau agen penjual, mintalah prospektus produk reksadana yang tersaring
oleh Anda dan pelajari terutama kebijakan dan resiko investasi.
5 Pelajari Kinerja masa lalu reksa dana melalui imbal hasil historis reksa dana,
prestasi masa lalu relatif terhadap reksa dana sejenis dan pasar secara
keseluruhan (indeks). Beberapa hal penting yang perlu dipelajari pada isi
kinerja : garis besar komposisi/alokasi portofolio, imbal hasil, dan strategi
investasi manajer investasi ke depan.
6 Kenali Manajer Investasi
Pilihlah Manajer Investasi yang memiliki reputasi baik. Tentunya Anda
menginginkan MI Anda memiliki beberapa kualitas seperti : Integritas,
dimana jujur dan keterbukaan informasi dalam melaporkan perkembangan
investasi Anda merupakan kunci.
Pengalaman, jika investasi Anda dalam suatu reksadana dalam kurun waktu
yang cukup panjang, maka manajemen dan sistem yang baik dan terujilah
yang akan menjadi pilihan. Hal ini dapat dipelajari dari berapa lama dan
kinerja MI tersebut menjalankan bisnis reksadana.
7 setelah Anda menentukan reksadana mana yang Anda pilih, sebelum Anda
melakukan investasi, pelajari tata cara investasi pada reksadana tersebut,
termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada.
Setelah Anda berinvestasi, jangan lupa untuk terus memantau kinerja dari
reksadana Anda melalui laporan yang biasanya dikirimkan oleh Manajer Investasi
Anda secara rutin. Ada kalanya Anda harus beralih ke reksadana lain, sekiranya
kebijakan, strategi maupun kinerja investasinya tidak sesuai lagi dengan tujuan
investasi Anda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan maka dirumuskan sebagai berikut :
a) Reksa Dana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non
perbankan yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan
atau perencanaan investasi keuangan untuk jangka waktu kedepan sebagai
bentuk alfernatif berinvestasi
b) Pengelolaan reksa dana hanya dapat dilakukan oleh perusahan yang telah
terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam. Sifat dari reksa dana yaitu
reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup
c) Bentuk reksa dana terbagi menjadi dua yaitu perseroan dan kontrak investasi
kolektif. Jenis reksa terbagi menjadi empat yaitu Reksadana Pendapatan
Tetap, Reksadana Saham, Reksadana Campuran dan Reksadana Pasar Uang
d) Manfaat reksa dana salah satunya yaitu dikelola oleh manajemen
professional. Risiko reksa dana salah satunya yaitu menurunnya NAB Unit
Penyertaan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono E. Jaka. 2000. Cara Jitu Meraih Untung dari Reksa Dana. Alex Media
Komputindo. Jakarta.
Sharpe F. William Dkk. Pristina Hermastuti Dkk. 2005. Investasi Jilid 1 Edisi 6,
Bahasa Indonesia. Indeks. Jakarta.
Syamsul Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga.
Jakarta