Makalah Q
Transcript of Makalah Q
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 1/24
Karya Tulis
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Tentang :
PROFESIONALISME GURU SEBAGAI PENDIDIK
Disusun oleh :
Nama : Siti Atiqah
NPM : 306.09.12.121
Kelas : Sore B
Prodi : Bahasa Inggris
Dosen Pembimbing :
Drs. H.M Husni Thamrin
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
(STKIP PGRI)
2010
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 2/24
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat,rahmat dan izin-Nya lah akhirnya karya tulis yang berjudul ³
PROFESIONALISME GURU SEBAGAI PENDIDIK´. Ini telah selesai
dirampungkan.
Karya tulis ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah
Perjuangan dan Jati Diri PGRI tentang Tugas Guru di Bidang Profesi. Yang
merupakan mata kuliah Pengembangan Kepribadian (AMPK). Dan bertujuan agar
semua mahasiswa-mahsiswi dapat memahami dan mengerti tentang problematika
seorang guru dalam dunia pendidikan serta solusinya.
Sebelumnya tidak lupa pula saya ucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Drs. H.M Husni Thamrin Selaku dosen dalam mata kuliah ini,yang
telah mendidik dan membimbing saya dalam pembuatan Karya tulis ini. Serta semua
mahasiswa-mahasiswi kelas sore B yang turut membantu baik dari segi materiil
maupun moril dalam proses pembuatannya.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis ini banyak sekali terjadi
kekurangan baik dari sumber yang digunakan sebagai referensi maupun dari
redaksinya yang masih kurang sistematis. Oleh karenanya kritik dan saran sangat saya
harapkan,agar nantinya sangat berguna dalam penyempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata,semoga karya tulis ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Khususnya
bagi mahasiswa-mahasiswi STKIP PGRI yang merupakan cikal-bakal seorang guru
di dunia pendidikan. Amin.
Banjarmasin, 19 April 2010
Penyusun
Siti Atiqah
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 3/24
Daftar Isi
Halaman Judul«««««««««««««««««««««. i
Kata Pengantar ««««««««««««««««««««« ii
Daftar isi «««««««««««««««««««««««. iii
Bab I : Pendahuluan««««««««««««««««««« 1
A. Latar Belakang««««««««««««««««...
B. Tujuan«««««««««««««««««««..
C. Pembatasan Masalah««««««««««««««
D.
Pembatasan Istilah«««««««««««««««
Bab II : Permasalahan«««««««««««««««««««
Bab III : Penyelesaian Masalah«««««««««««««««
A. Pemaparan Penyelesaian Masalah«««««««««««
B. Pendapat Para Ahli«««««««««««««««««
Bab IV : Penutup««««««««««««««««««««..
A. Kesimpulan«««««««««««««««««.
B. Saran-saran«««««««««««««««««.
Daftar Pustaka«««««««««««««««««««««
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 4/24
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang
pantas,layak,dan berkedudukan di masyarakat serta tidak selalu bergantung dan
menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang
paling maju mengakui bahwa pendidik atau Guru merupakan satu diantara sekian
banyak profesi pembentuk utama calon anggota masyarakat. Karena guru merupakan
pengayom utama generasi penerus bangsa Indonesia dalam pendidikan formal.
Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat dan
masyarakat yang lain. Sebagian mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara
yang lebih konkrit, sementara yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung
jawab seorang guru. Bahkan sebagian masih meragukan kemampuan mengajar
seorang guru. Karena hal tersebut orang tua kadang-kadang merasa cemas ketika
menyaksikan anak-anak mereka berangkat ke sekolah, karena masih ragu akan
kemampuan atau keprofesioanalitasan guru mereka.
Profesionalitas berasal dari kata profesi yang mempunyai makna menunjuk pada
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,tanggung jawabdan kesetiaan
pada pekerjaan yang diemban.
Guru adalah jabatan profesi, sehingga seorang guru harus mampu melaksanakan
tugas secara profesional. Sebagai seorang Pendidik, seorang guru memegang peranan
dan memikul tanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya selama dalam
lingkungan sekolah atau dalam proses belajar mengajar. Disinilah dituntut
profesionalisme seorang guru dalam mendidik siswanya.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 5/24
Namun pada kenyataannya masih terdapat banyak kendala bagi seorang guru
untuk menjadi pendidik yang professional. Terutama dalam hal mendidik,
pengembangan kepribadian dan kemampuan anak didik, serta metode pembelajaran
yang akan diterapkannya.
Berdasarkan pada kenyataan dilapangan, dan banyaknya literatur-literatur atau
artikel-artikel yang memaparkan masalah problematika guru sebangai pendidik serta
profesionalismenya. Maka disusunlah karya tulis ini.
Dalam karya tulis ini akan memaparkan tentang masalah profesionalitas seorang
guru sebagai pendidik serta solusi pemecahan masalahnya.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Memaparkan tentang Problematika guru sebagai pendidik. Solusi atau
pemecahan masalahnya. serta memaparkan tentang prinsip profesionalisme seorang
guru sebagai pendidik.
2. Memberikan informasi seputar profesionalitas Guru sebagai pendidik dan
permasalahannya dalam dunia pendidikan.
3. Melalui karya tulis ini, Mahasiswa dan mahasiswi STKIP PGRI yang
notabenenya adalah calon guru, dapat mengetahui prinsip kprofesionalitasan seorang
guru, problematika yang dihadapi seorang guru sebagai pendidik , serta pemecahan
masalahnya.
4. Mahasiswa atau mahasiswi dapat menarik kesimpulan dari isi pokok keseluruhan
pemaparan masalah. Dan Inti pokok dari tugas pembuatan Karya tulis ini.
5. Guna memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 6/24
C. Pembatasan Masalah
Dalam karya tulis ini masalah yang dipaparkan adalah seputar problematika guru
sebagai pendidik serta pemecahan masalahnya atau solusinya,dan bagaimana
profesionalisme guru sebagai pendidik.
D. Pembatasan Istilah
Didalam Karya tulis ini terdapat beberapa istilah yang digunakan, antara lain :
Profesional : Bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya, dan menuntut keahlian,tanggung jawab dan kesetiaan
pada pekerjaan yang diemban.
Pedagogis : Ilmu pendidikan atau bersifat mendidik.
Personalitas : KEseluruhan reaksi psikologis dan social seorang individu,sintesis
kehidupannya emosionalnya dan kehidupan mentalnya, serta tingkah laku dan reaksi
terhadap lingkungannya.
Nurturer : Pendidik
Kolaboratif : Bersifat kerja sama
Partisipatif : Bersifat turut serta dalam suatu kegiatan
Expertise : Menuntut keahlian
Educator : Pendidik
Dogmatis : Mengenai ajaran serta keyakinan agama atau kepercayaan yang tak
boleh di persoalkan.
Indoktrin : pemberian ajaran secara mendalam tanpa kritik,dan hanya melihat
kebenarannya dari satu arah saja.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 7/24
Bab II
PERMASALAHAN
A. Penguraian Masalah
Dahulu profesi guru sangat tidak diminati. Karena memiliki pamor yang
kurang,gaji kecil,dan kesejahteraannya belum dijamin pemerintah. Namun,sekarang
profesi guru sangat diminati,karena pemerintah telah menaikkan derajat dan
kesejahteraan guru.
Sejak disahkankannya Undang-undang No.14 tentang Guru dan Dosen tahun
2005, profesi ini banyak mengalami peningkatan terutama dari segi sumber daya
manusianya. Apalagi dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan di tahun 2007.
Telah banyak guru yang mengikuti sertifikasi agar dapat memperoleh sertifikat guru,
guna dijuluki guru profesional.
Munculnya Undang-undang tersebut dilatar belakangi adanya kebutuhan tenaga
guru dan tuntutan dari guru-guru yang terhimpun dalam sebuah organisasi yang
menuntut akan kesejahteraan guru Indonesia.
Namun, hal tersebut menuntut akan profesionalisme sang guru jika mereka ingin
di sertifikasi.
Profesionalitas berasal dari kata profesi yang mempunyai makna menunjuk pada
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,tanggung jawab dan kesetiaan
pada pekerjaan yang diemban.
Guru adalah jabatan profesi,salah satu jabatan profesi tersebut adalah mendidik.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.
Kata "mendidik" itu sendiri berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam hal ini akhlak berarti budi
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 8/24
pekerti atau kelakuan. Sebagai Pendidik guru memiliki peran penting dalam
pembinaan serta pembentukan kepribadian anak didiknya.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua,
dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan
dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga,
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung
jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
Guru akan mendapat pengakuan Professional tergantung pada bagaimana guru
tersebut mendidik,dan bagaimana hasil akhir dari keberhasilan siswa yang di didiknya
dan pengalaman sang guru dalam hal mendidik.
Namun pada hakikatnya professional atau belum guru tersebut tetap akan
mendapat pengakuan dari masyarakat. Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda
antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui guru itu dengan
cara yang lebih konkrit, sementara yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung
jawab seorang guru. Bahkan sebagian masih meragukan kemampuan mendidik
seorang guru.
Permasalahan guru sebagai pendidik yang terbesar adalah dalam menentukan
metode mendidik yang tepat untuk siswa-siswi peserta didik,dan bagaimana cara guru
tersebut mengembangan kepribadian, bakat dan kemampuan anak didiknya. Serta
Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 9/24
Jika Masalah cara mendidiknya belum diperbaiki, serta tingkat keberhasilan dari
anak didiknya belum memadai atau tidak memenuhi standar yang hendak dicapai,
maka guru tersebut belum bisa dikatakan memiliki criteria professional.
Jika sang pendidik telah mengetahui tentang kekurangannya atau titik
permasalahannya,maka ia dapat memperbaikinya sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya. Agar paradigma masyarakat yang memandang rendah atau yang
menyangsikan kemampuan mendidiknya berubah menjadi lebih baik dan positif.
Keberhasilan guru tersebut dalam mendidik akan membawanya pada
profesionalisme.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 10/24
Bab III
PENYELESAIAN MASALAH
A. Pemaparan Penyelesaian Masalah
Profesionalitas berasal dari kata profesi yang mempunyai makna menunjuk pada
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,tanggung jawab dan kesetiaan
pada pekerjaan yang diemban.
Guru Merupakan jabatan Profesi, salah satu dari jabatan profesi tersebut adalah
Mendidik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan
kehidupan. Kata "mendidik" itu sendiri berarti memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam hal ini akhlak
berarti budi pekerti atau kelakuan. Sebagai Pendidik guru memiliki peran penting
dalam pembinaan serta pembentukan kepribadian anak didiknya. Dan juga dalam hal
pengembangan kemampuan dan bakat dari anak didiknya.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua,
dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan
dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga,
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung
jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 11/24
Namun, terdapat banyak masalah yang menjadi rintangan guru dalam proses
mendidik. Baik dari sang guru, maupun dari peserta didiknya itu sendiri.
Dari segi peserta didiknya, permasalahannya adalah tingkat pemahaman si murid
terhadap pendidikan yang diberikan, latar belakang lingkungan dan keluarga
tempatnya bermukim, dan kepribadiannya.
Sedang dari pihak pendidik, Diantara beberapa masalah tersebut adalah sang guru
belum menemukan metode mendidik dan pembelajaran yang tepat yang mudah
dicerna dan mudah diterapkan oleh siswanya. Guru tersebut belum mampu
mengarahkan dan mengembangan kepribadian, bakat dan kemampuan anak didiknya.
Serta kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
Hal ini tentu akan menghambat jalannya guru tersebut menuju profesionalisme
sebagai pendidik.
Guru yang professional pada umumnya akan cepat menentukan metode mendidik
yang tepat kepada siswa yang di didiknya, mereka juga dapat dengan mudah
mnenerapkannya kepada siswanya. Guru yang professional mampu mengembangkan
kemampuan dan kepribadian anak didiknya. Mampu menjalankan tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Telah mampu meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman
lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang
dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan
keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan
jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Mampu mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi pada saat mendidik. Serta mampu mengembangkan
kemampuannya atau profesionalitasnya sebagai pendidik.
Jika guru tersebut masih belum mampu mengatasi permasalahannya. Maka guru
tersebut belum bisa dikatakan sebagai guru yang professional. Karena professional
atau tidaknya seorang guru, tergantung dari lama waktu mengajar, skill atau
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 12/24
kemampuan sang guru dalam mendidik siswanya, pengalamannya dalam hal
mendidik,mengarahkan,dan mengembangkan kepribadian dan kemampuan anak
didiknya, kredibilitasnya dalam mengatasi masalahnya sebagai sendidik,dan
kemampuannya dalam mengembangkan profesionalismenya sebagai pendidik. Jika
hal ini tidak segera diperbaiki oleh sang pendidik, Hal ini akan berakibat pada
kelangsungan karirnya. Terutama saat sertifikasi.
Seperti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007 ditetapkan
tanggal 4 Mei 2007, bahwa sertifikat pendidik diperoleh setelah guru mengikuti uji
kompetensi yang dilakukan dalam bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan atas
profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang
mendeskripsikan sepuluh komponen meliputi: kualifikasi akademik; pendidikan dan
pelatihan; pengalaman mengajar; perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran;
penilaian dari atasan dan pengawas; prestasi akademik; karya pengembangan profesi;
keikutsertaan dalam forum ilmiah; pengalaman organisasi di bidang kependidikan
dan sosial; dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan (pasal 2 ayat 1,
2 dan 3).
Jika tidak segera diperbaiki tentu sang guru itu sendiri yang rugi. Karena selain
kemampuannya yang akan tetap diragukan, kemampuannya juga tak akan
berkembang.
Untuk menjadi seorang pendidik yang professional harus melalui berbagai proses,
selain dari tingkat waktu dia mengajar, guru tersebut harus memiliki kemampuan
dalam mendidik, dan kemampuan dalam mengembangkan kepribadian dan
kemampuan peserta didiknya,kemampuan dalam menerapkan metode
pembelajarannya. Guru tersebut juga mampu mengembangkan profesionalitasnya
sebagai pendidik. Guru profesional juga harus memiliki empat kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Dengan Dasar
profesionalisme adalah Kompetensi.
Dari uraian tersebut, Ada beberapa cara untuk memperbaiki permasalahan guru
sebagai pendidik professional. Antara lain :
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 13/24
1. Menyesuaikan dan mengubah metode mendidik sesuai dengan aturan dari
dinas pendidikan setempat, atau peraturan dari sekolah tempatnya bekerja dan
perkembangan zaman, terutama kemajuan tekhnologi informasi.
2. Guru tersebut selain mampu menyesuaikan metode mendidiknya, juga mampu
menerapkannya kepada peserta didik dengan mudah dengan cara
menyesuaikan metode pembelajarannya dengan keadaan peserta didiknya.
3. Memahami aturan-aturan yang berlaku disekolah, memegang teguh prinsip-
prinsip profesionalitas,dan kode etik sebagai profesi.
4. Melakukan sendiri Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalanmerencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif. Dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
pendidik, sehingga perkembangan kepribadian anak akan dapat diketahui.
5. Memperhatikan tingkat keberhasilannya sebagai pendidik,dengan
memperhatikan kepribadian,perilaku dan prestasi peserta didiknya. Jika anak
didiknya belum menncapai hasil yang memuaskan dari segi perkembangan
kepribadian, maka sebagai guru professional akan mencari tahu
permasalahannya, apakah permasalahan tersebut dikarenakan metode
mendidiknya, atau memang anak didiknya memiliki latar belakang yang
kurang mendukung perkembangan kepribadian anak tersebut.
6. Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai ³he does his job well´.
Artinya, guru memiliki insting pendidik, paling tidak mengerti dan memahami
peserta didik.
7. Guru tersebut harus menguasai secara mendalam minimal satu
bidang keilmuan yang sesuai dengan latar belakang Pendidikan yang di
enyamnya.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 14/24
8. Guru harus memiliki sikap integritas professional sebagai pendidik. Dengan
integritas, barulah sang guru menjadi teladan atau role model.
9. Guru sebagai pendidik juga mencakup peran sebagi Fasilitator. Dimana guru
Menyajikan materi pelajaran buat anak didiknya. Penyajian bahan ini sama
halnya dengan penyajian makanan. Seseorang akan makan dengan lahap jika
makanan itu baru dan enak. Demikian juga dengan bahan/materi pelajaran
yang diberikan oleh guru. Materi itu hendaknya sesuatu yang "baru" dalam
arti yang baru didapat dari persiapan guru. Sedangkan yang "enak" berarti
menarik dalam penyajian. Jadi, seorang guru harus selalu mempunyai
bahan/materi yang siap untuk diberikan kepada anak didik.
10. Dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik dalam proses belajar-
mengajar, seorang pendidik perlu memberi contoh-contoh penerapan praktis
kepada anak didik, menggunakan istilah-istilah yang sederhana tapi jelas,
serta menanyakan soal-soal yang penting supaya apa yang dipelajari dapat
lebih mudah dipahami.
11. guru juga perlu memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk mau
mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhan dan kesulitan mereka dalam
belajar. Dari pengungkapan ini akan terlihat kesulitan mereka sehingga guru
pun bisa menyajikan bahan yang sesuai dengan kebutuhan anak didik. Selain
itu, cara ini juga memungkinkan guru untuk dapat menolong anak didik yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
12. Megembangkan kemampuan profesinya dengan belajar kembali sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
Dengan memahami peran guru sebagai pendidik, prinsip profesionalisme, dan
permasalahan-permasalahan guru sebagai pendidik,serta mampu memahami
permasalahan para peserta didik. Maka solusinya akan mudah terpecahkan. Agar
setiap pendidik dapat menjadi pendidik yang professional.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 15/24
B. Pendapat Para Ahli
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau
bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan
mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi,
profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi
pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan
pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan
pekerjaan manual. Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu
pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik. (Danin, 2002)
. Di dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar
layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan
oleh orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh
pekerjaan lain.
Guru adalah sebuah profesi, sebagaimana profesi lainnya merujuk pada pekerjaan
atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan. Suatu profesi
tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk
itu. Suatu profesi umumnya berkembang dari pekerjaan (vocational), yang kemudian
berkembang makin matang serta ditunjang oleh tiga hal: keahlian, komitmen, dan
keterampilan, yang membentuk sebuah segitiga sama sisi yang di tengahnya terletak
profesionalisme. (Dedi Supriadi : 1999).
Jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya
menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang
jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).
Guru Merupakan jabatan Profesi, salah satu dari jabatan profesi tersebut adalah
Mendidik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan
kehidupan. Kata "mendidik" itu sendiri berarti memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam hal ini akhlak
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 16/24
berarti budi pekerti atau kelakuan. Sebagai Pendidik guru memiliki peran penting
dalam pembinaan serta pembentukan kepribadian anak didiknya. Dan juga dalam hal
pengembangan kemampuan dan bakat dari anak didiknya.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua,
dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan
dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga,
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung
jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.( WF Connell : 1972)
Problematika guru sebagai pendidik adalah sang guru belum menemukan metode
mendidik dan pembelajaran yang tepat yang mudah dicerna dan mudah diterapkan
oleh siswanya. Guru tersebut belum mampu mengarahkan dan mengembangan
kepribadian, bakat dan kemampuan anak didiknya. Serta Kurangnya kesempatan
untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan. Hal ini tentu akan
menghambat jalannya guru tersebut menuju profesionalisme sebagai pendidik.
Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi
pedagogis, kognitif, personaliti,dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar,
seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat
bersosialisasi dengan baik.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-
prinsip profesional. Mereka harus :
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 17/24
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Mematuhi kode etik profesi.
5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesionalnya.
9. Memiliki organisasi atau bernaung di bawah organisasi profesi yang berbadan
hukum. (sumbe UU tentang Guru dan Dosen).
guru yang profesional dituntut untuk memiliki :
1. guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya.
2. guru profesional hendaknya memiliki daya pandang masa depan dalam
melaksanakan profesinya.
3. guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya
serta cara mengajarkannya kepada para siswa. Bagi guru, ini merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan.
4. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil
belajar .
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 18/24
5. guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar
dari pengalamannya. Artinya, selalu ada waktu untuk guru guna mengadakan
refleksi dan koreksi terhadap apa yang dilakukannya. Untuk belajar dari
pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan buruk
dampaknya bagi proses belajar siswa.
6. guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya, misalnya kalau di kita, lingkungan profesi kita adalah di organisasi
PGRI. (Grandt : 1993 )
Tugas-tugas profesional dari seorang guru sebagai pendidik :
1. Meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain
yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.
2. Mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau
penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif
dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan
hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.
3. Memberi bantuan dan dorongan (supporter) kepada siswa untuk menjadi lebih
baik.
4. Mengawasi perkembangan kepribadian dan perilaku anak didiknya.
5. Mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan
sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
6. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani,
bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab
kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 19/24
perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang
bersifat personal dan spiritual.
7. Mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak
menyimpang dengan norma-norma yang ada.
8. Membimbing para peserta didiknya dalam konteks perbaikan sikap dan
pengembangan pribadi.
9. Membina anak didiknya agar mampu mengembangkan kemampuan dan
bakatnya sesuai dengan bidangnya.
10. Memberi contoh-contoh penerapan praktis dan konkrit kepada anak didik,
menggunakan istilah-istilah yang sederhana tapi jelas, serta menanyakan soal-
soal yang penting supaya apa yang dipelajari dapat lebih mudah dipahami.
(Zakiah Darajat : 1992)
Guru perlu memperhatikan karakteristik peralihan paradigma, dari paradigma
lama ke paradigma 1 baru, dari tingkat profesionalisme yang rendah ke
profesionalisme yang tinggi.
1. Guru dengan karakteristik professional akan mengajar dengan lebih banyak
menggunakan bahasa harapan masa depan, dan bukan bahasa nostalgia masa
lalu.
2. peralihan dari paradigma pendidikan yang hanya mengawetkan kemajuan, ke
paradigma pendidikan yang merintis kemajuan. Guru dengan orientasi
professional akan merangsang anak didiknya untuk mencari jawaban, untuk
meneliti masalah, dan mengembangkan sendiri berbagai informasi baru. Dia
tidak secara dogmatis atau indoktriner memaksakan informasi usang yang
sudah tidak berharga apa-apa di dalam kehidupan anak didik. (Winarno
Surakhmad : 2000)
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 20/24
sebagai pendidik guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar-
mengajar tugas ini pada garis besarnya meliputi minimal empat pokok, yaitu :
1. menguasai bahan pengajaran.
2. merencanakan program belajar-mengajar.
3. melaksanakan, memimpin dan mengelola proses belajar-mengajar serta,
4. menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar.(Daoed Yoesoef : 1980)
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 21/24
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah jabatan profesi,salah satu jabatan profesi tersebut adalah mendidik.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.
Kata "mendidik" itu sendiri berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Namun, sebagai pendidik banyak kendala atau problematika yang terjadi pada
perjalanan menuju profesionalisme sebagai seorang pendidik. Problematika yang
dialami guru sebagai pendidik adalah sulitnya menyesuaikan metode pembelajaran
yang selalu berubah-rubah, kesulitan dalam menerapkannya kepada siswanya, masih
membawa metode pembelajaran yang lama, ketidakmampuan dalam mengembangkan
kemampuan dan kepribadian anak, dan kurangnya kesempatan untuk
mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sebagai seorang pendidik, guru harus :
1. Menyesuaikan metode pembelajaran dengan perkembangan zaman dan aturan
dari dinas pendidikan setempat. Tidak membawa aturan masa lalu yang biasa
di bawa dan di terapkan.
2. Menerapkan metode pembelajarannya dengan menyesuaikan pada situasi atau
keadaan peserta didik.
3. Memberi contoh-contoh penerapan praktis kepada anak didik, menggunakan
istilah-istilah yang sederhana tapi jelas, serta menanyakan soal-soal yang
penting supaya apa yang dipelajari dapat lebih mudah dipahami.
4. Mengerti dan memahami kepribadian dan kemampuan masing-masing peserta
didik.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 22/24
5. Mengenal peserta didiknya lebih dekat dengan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
6. Memahami aturan-aturan yang berlaku disekolah, memegang teguh prinsip-
prinsip profesionalitas,dan kode etik sebagai profesi.
7. Memperhatikan tingkat keberhasilannya sebagai pendidik,dengan
memperhatikan kepribadian,perilaku dan prestasi peserta didiknya.
8. Memiliki sikap integritas professional sebagai pendidik. Dengan integritas,
barulah sang guru menjadi teladan atau role model.
9. Mengajar dengan lebih banyak menggunakan bahasa harapan masa depan, dan
bukan bahasa nostalgia masa lalu.
10. Memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk mau mengungkapkan
apa yang menjadi kebutuhan dan kesulitan mereka dalam belajar.
11. Megembangkan kemampuan profesinya dengan belajar kembali sesuai dengan
latar belakang pendidikannya. atau dbelajar dengan sesama guru yang lebih
professional.
Sehingga dari kegiatan tersebut, si pendidik akan mengetahui kelemahan para
peserta didik dalam hal menyerap pelajaran, dan kelemahannya dalam menerapkan
metode atau letak kesalahannya dalam menggunakan metode. Dan dari situlah si
pendidik akan mampu mengembangkan kemampuannya dan memperbaiki
kesalahannya dalam mendidik agar dapat menuju profesionalisme yang sempurna.
B. Saran-saran
Sebagai calon-calon pendidik atau guru, hendaknya kita mengambil pelajaran dari
tiap permasalahan yang selama ini telah terjadi dalam realita dunia pendidikan.
Terutama dalam hal mendidik. Mendidik adalah suatu profesi yang berhubungan
dengan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan, serta perkembangan
kepribadian anak.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 23/24
Sebagai inti dari permasalahan, guru hendaknya :
1. Mengetahui peran-perannya sebagai pendidik dalam mendidik peserta didik.
2. Mempelajari permasalahannya dalam mendidik dengan memperhatikan hasil
evaluasi siswa.
3. Memperhatikan perkembangan kepribadian anak didik.
4. Mengenal peserta didiknya lebih dekat dengan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
5. Mengerti dan memahami kepribadian dan kemampuan masing-masing peserta
didik.
6. Mengembangkan kembali kemampuan profesinya secara berkelanjutan.
Dengan hal tersebut, guru akan lebih mudah memahami metode mendidik yang
tepat dan baik, sehingga permasalahan guru sebagai pendidik akan teratasi, dan dari
hal ini pula semoga guru akan mendapat pengakuan sebagai pendidik professional.
5/12/2018 Makalah Q - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-q-55a4d3e286304 24/24
Daftar Pustaka
http://sma1candiroto.wordpress.com/2009/08/28/problematika-pendidikan-oleh-supardin .
http://maxnyitblog.blogspot
.com/2009_0
4 _2
4 _ar
chive
.html
diposting
10D
esember 2009
.
http://asbabulismu .blogspot.com/2009/07/peran-guru-dalam-proses-belajar .html
http://www.solopos.com/2009/pendidikan/pemda-didesak-lakukan-pemerataan-guru-
4235.
http://www.anneahira.com/artikel-pendidikan/pengertian-pendidikan .htm.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1785829-upaya-meningkatkan-profesionalisme-
guru/
http://www.docstoc.com/docs/21850785/Makalah-Pemerataan-Guru-di-Indonesia/
http://pakguruonline .pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_ 154.html
Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional . Bandung: Remaja Rosdakarya PT
http://umum.kompasiana.com/2009/01/08/profesi-guru-dan-problematika-yang-
dihadapinya/
http://semisuka.typepad.com/files/guru-sebagai-pendidik-profesional .
http://banjar cyberschool.blogspot.com/2008.
http://radarbanjar .com/berita/index.asp.