makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
-
Upload
iftitah-indriani -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
1/18
1
TUGAS MATA KULIAH KONSELING AGAMA
“PROSEDUR DAN TEKNIK-TEKNIK
KONSELING AGAMA”
DISUSUN OLEH
1. IFTITAH INDRIANI (1114500081)
2. RIZKY ADEN PERDANA (1114500096)
SEMESTER/KELAS : 4/C
YAYASAN PENDIDIKAN PANCASAKTI TEGAL
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGALFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Jalan Halmahera KM. 1 (0283) 357122
2016
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
2/18
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Konseling Agama.
Kami ucapkan terima kasih kepada Yth. Bapak Agus Maemun,
S.Pd.I, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konseling Agama yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi
lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan semoga karya
tulis ini bermanfaat untuk kami dan untuk pembaca.
Tegal, 28 Maret 2016
Penulis
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
3/18
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prosedur Konseling....................................................................... 3
2.2 Teknik-Teknik Konseling Agama................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................14
3.2 Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
4/18
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
5/18
5
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur konseling?
2. Bagaimana teknik-teknik konseling agama?
1.3. Tujuan
1. Untuk memahami prosedur konseling
2. Untuk mengetahui teknik-teknik konseling agama.
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
6/18
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Prosedur Konseling
Dalam prosedur konseling ada enam tahapan, yaitu: (A) Identifikasi kasus;
(B) Identifikasi masalah; (C) Diagnosis; (D) Prognosis; (E) Treatment ; (F)
Evaluasi dan Tindak Lanjut.
A. Identifikasi kasus
Identifikasi kasusmerupakan langkah awal untuk menemukan peserta didik
yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Robinson
(Abin Syamsuddin Makmun, 2003) memberikan beberapa pendekatan yang
dapat dilakukan untuk mendeteksi peserta didik yang diduga mebutuhkan
layanan bimbingan dan konseling, yakni :
1. Call them approach; melakukan wawancara dengan memanggil
semua peserta didik secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan
dapat ditemukan peserta didik yang benar-benar membutuhkan
layanan konseling.
2. Maintain good relationship; menciptakan hubungan yang baik,
penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru
pembimbing dengan peserta didik. Hal ini dapat dilaksanakan
melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan
kegiatan belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra
kurikuler, rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.
3. Developing a desire for counseling; menciptakan suasana yang
menimbulkan ke arah penyadaran peserta didik akan masalah yang
dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan peserta
didik yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
7/18
7
inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis
bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya.
4. Melakukan analisis terhadap hasil belajar peserta didik , dengan
cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan
belajar yang dihadapi peserta didik.
5. Melakukan analisis sosiometris,dengancaraini dapatditemukan
peserta didik yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian sosial.
B. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi peserta didik. Dalam konteks Proses
Belajar Mengajar, permasalahan peserta didik dapat berkenaan dengan
aspek : (1) substansial – material; (2) struktural – fungsional; (3) behavioral;
dan atau (4) personality.
Untuk mengidentifikasi kasus dan masalah peserta didik, Prayitno dkk. telah
mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah peserta didik,
dengan apa yang disebut Alat Ungkap Masalah (AUM). Instrumen ini
sangat membantu untuk menemukan kasus dan mendeteksi lokasi kesulitan
yang dihadapi peserta didik, seputar aspek : (1) jasmani dan kesehatan; (2)
diri pribadi; (3) hubungan sosial; (4) ekonomi dan keuangan; (5) karier dan
pekerjaan; (6) pendidikan dan pelajaran; (7) agama, nilai dan moral; (8)
hubungan muda-mudi; (9) keadaan dan hubungan keluarga; dan (10) waktu
senggang.
C. Diagnosis
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau
yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik. Dalam konteks
Proses Belajar Mengajar faktor-faktor penyebab kegagalan belajar peserta
didik, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H.
Burton membagi ke dalam dua faktor yang mungkin dapat menimbulkan
kesulitan atau kegagalan belajar peserta didik, yaitu : (1) faktor internal;
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
8/18
8
faktor yang besumber dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti :
kondisi jasmani dan kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap
serta kondisi-kondisi psikis lainnya; dan (2) faktor eksternal, seperti :
lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamnya faktor guru
dan lingkungan sosial dan sejenisnya.
D. Prognosis
Langkah ini dilakukan untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami
peserta didik masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai
alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan
dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses
mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu
dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait
dengan masalah yang dihadapi siswa untuk diminta bekerja sama guna
membantu menangani kasus – kasus yang dihadapi.
E. Treatment
Langkah ini merupakan upaya untuk melaksanakan perbaikan atau
penyembuhan atas masalah yang dihadapi klien, berdasarkan pada
keputusan yang diambil dalam langkah prognosis. Jikajenis dan sifat serta
sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem pembelajaran dan
masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru pembimbing
atau konselor, maka pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh
guru atau guru pembimbing itu sendiri (intervensi langsung), melalui
berbagai pendekatan layanan yang tersedia, baik yang bersifat direktif, non
direktif maupun eklektik yang mengkombinasikan kedua pendekatan
tersebut.
Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang
lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru
pembimbing/konselor sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli
yang lebih kompeten (referal atau alih tangan kasus).
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
9/18
9
F. Evaluasi dan Follow Up/Tindak Lanjut
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah
sebaiknya tetap dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh tindakan
bantuan (treatment ) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang
dihadapi peserta didik.
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan dan konseling, Depdiknas (2003)
telah memberikan kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling yaitu:
1. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh peserta didik
berkaitan dengan masalah yang dibahas;
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang
dibawakan melalui layanan, dan
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik
sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih
lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
Sementara itu, Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2004)
mengemukakan beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektivitas layanan
yang telah diberikan, yang terbagi ke dalam kriteria yaitu kriteria
keberhasilan yang tampak segera dan kriteria jangka panjang.
Kriteria keberhasilan tampak segera, diantaranya apabila:
1. Peserta didik (klien) telah menyadari (to be aware of ) atas adanyamasalah yang dihadapi.
2. Peserta didik (klien) telah memahami (self insight ) permasalahan
yang dihadapi.
3. Peserta didik (klien) telah mulai menunjukkan kesediaan untuk
menerima kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif (self
acceptance).
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
10/18
10
4. Peserta didik (klien) telah menurun ketegangan emosinya (emotion
stress release).
5. Peserta didik (klien) telah menurun penentangan terhadap
lingkungannya
6. Peserta didik (klien) telah melai menunjukkan sikap keterbukaannya
serta mau memahami dan menerima kenyataan lingkungannya
secara obyektif.
7. Peserta didik (klien) mulai menunjukkan kemampuannya dalam
mempertimbangkan, mengadakan pilihan dan mengambil keputusan
secara sehat dan rasional.
8. Peserta didik (klien) telah menunjukkan kemampuan melakukan
usaha – usaha perbaikan dan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya, sesuai dengan dasar pertimbangan dan keputusan
yang telah diambilnya.
9. Sedangkan kriteria keberhasilan jangka panjang, diantaranya
apabila:
10. Peserta didik (klien) telah menunjukkan kepuasan dan kebahagiaan
dalam kehidupannya yang dihasilkan oleh tindakan dan usaha-
usahanya.
11. Peserta didik (klien) telah mampu menghindari secara preventif
kemungkinan-kemungkinan faktor yang dapat membawanya ke
dalam kesulitan.
12. Peserta didik (klien) telah menunjukkan sifat-sifat yang kreatif dan
konstruktif, produktif, dan kontributif secara akomodatif sehingga ia
diterima dan mampu menjadi anggota kelompok yang efektif.
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
11/18
11
2.2.Teknik-Teknik Konseling Agama
Konseling merupakan suatu aktifitas yang hidup dan mengharapkan akan
lahirnya perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan yang sangat
didambakan oleh konselor dan klien. Untuk mencapai tujuan yang mulia itu
maka sangat diperlukan adanya beberapa teknik yang memadai. Apabila
tidak didukung dengan teknik-teknik itu, maka tujuan utama konseling tidak
akan dapat tercapai dengan baik kedua pihak, konselor maupun klien.
Rasulallah SAW bersabda:
وذلك ضعف
فبقلبھ
یستطع
لم
فإن
فبلسانھ
یستطع
لم
فإن
بیده
فلیغیره
منكرا
منكم
راى
من
(رواه مسلم عن ابى سعید الخد رى).اإلیمان
“S iapa saja diantara kalian telah mengetahui kemungkaran/penyimpangan,
maka ia harus mengubahnya dengan menggunakan tangannya, maka jika
tidak mampu, ia harus mengubahnya dengan lidahnya, maka jika tidak
mampu ia harus merubahnya dengan menggunakan qalbunya, dan itu
adalah selemah-lemah iman’’. (HR. Muslim dari Abu Said Al-Khuduri R.A)
Hadits ini mengandung pesan-pesan yang sangat luas dan memberikan
perjalanan tentang teknik dalam melakukan konseling dan terapi secara luas;
dan teknik itu ada dua macam, yaitu:
1. Teknik Yang Bersifat Lahir
Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat dilihat, didengar
atau dirasakan oleh klien, yaitu dengan menggunakan tangan dan lisan.
Dalam penggunaan tangan tersirat beberapa makna antara lain:
a) dengan menggunakan kekuatan, power dan otoritas:
.(ھود)ولقد ارسلنا موسى با یا تنا وسلطا ن مبین
Artinya: “dan sesunggunya kami telah mengutus musa dengan
ayat-ayat kami dan kekuatam yang nyata”. ( Hud, 11:96 )
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
12/18
12
b) keinginan, kesungguhan dan usaha yang keras.
:وھجا روالذین امنوا )فى سبیل هللا بأموالھم و نفسھم عظم درجة عند هللا. (التو بھ
“orang -orang yang telah beriman, berhijrah dan sungguh-sungguh
berjuang di jalan Allah dengan harta benda dan siapa mereka adalah lebih
agung derajatnya di sisi Allah”. (At -Taubah, 9:20)
Rasulallah .SAW bersabda:
بشي إن هللا تعالى قال: من عادى لى ولیا فقد اذنتھ با الحرب, وما تقرب الى عبده
احب الى مما افترضت علیھ, وما یزال عبده یتقرب الى باالنو افیل حتى احبھ فاذ
یبطش بھا ورجلیسمع بھ وبصر الذي یبصره بھ ویده التىاحببتھ كنت سمعھ الذى
رى
البخا
رواه
).ألعیذنھ
نى
ن
استعا
ولئن
,ألعطینھ
سألنى
ولئن
بھا
یمشى
التى
( عن ابى ھریرة
“Sesunggunya Allah Ta’ala telah berfirman: “siapa saja yang telah
memusuhi kekasihKu maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tidak
mendekat diri seorang hambaKu dengan sesuatu yang lebih Aku senangi
dari menjalankan kewajibannya; dan hambaKu itu senantiasa mendekatkan
diri kepadaKu dengan melakukan ibadah-ibadah sunnat sehingga aku
mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya Aku telah menjadi
pendengarnya yang ia akan mendengar dengannya. Menjadi
penglihatannya yang ia akan melihat dengannya, menjadi tangannya yang
ia akan berbuat dengannya, menjadi kakinya yang ia akan berjalan
dengannya, dan jika ia meminta kepadaKu niscaya Aku akan memberinya,
dan jika ia memohon perlindunganKu pasti Aku akan melindunginya’’. (HR.
Bukhori dari Hurairah RA.)
Seorang hamba yang memiliki kesungguhan perjuangan dan upaya yang
tidak kenal putus asa, niscaya ia akan memperoleh qudrat iradat Allah SWT.
Yang akan eksis dalam pendengaran, penglihatan tangan dan kaki serta
pembelaan pertolongan dan perlindungan.
Salah satu diantara anugerah yang agung itu adalah “tangan Allah akan
eksis dalam tangan hambanya” yang shalih dan bertauhid kepadanya secara
aplikasi, nyata yang trasendental. Dan dengan tangan itulah konselor dapat
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
13/18
13
berupaya dan menyentuh klien, dan hasilnya adalah memberikan rasa yang
nyaman dan kesembuhan atas izinnya.
c) Sentuhan Tangan
Terhadap klien yang mengalami stress atau ketegangan dapat diberikan
sedikit pijatan atau tekanan pada urat dan otot yang tegang sehingga akan
dapat mengendorkan urat dan otot-otot, khususnya pada bagian kepala, leher
dan pundak. Teknik ini disamping dapat meringankan secara fisik tetapi
dapat juga memberikan sugesti dan keyakinan awal, bahwa semua
permasalahan yang dihadapi akan dapat terselesaikan.
Hadits penyembuhan melalui tangan:
عن عثما ن بن ابى العا ص انھ شكا إلى رسول هللا ص.م وجعا یجده فى جسده من
بسم
جسدك
من
تألم
الذى
على
یدك
ضع
:وسلم
علیھ
هللا
صل
هللا
رسول
لھ
فقال
سلم
هللا ثالثا وقل سبع مرات عوذو با هللا وقدر تھ من شر ما جد و حا ذر( رواه مسلم)
“Dari Utsman bin Abil ‘Ash ra. Bahwasnnya ia pernah mengadukan
penderitaannya kepada Rasulullah saw, karena ia telah menemukan suatu
penyakit ditubuhnya sejak ia masuk Islam. Lalu Rasulullah saw, bersabda
kepadanya : ‘letakkanlah tanganmu pada tubuhmu yang merasa sakit, lalu
ucapkanlah bismillah sebanyak tiga kali dan ucapkanlah
(berdo’alah)dengan kalimat’ aku berlindung kepada Allah dari kejahatan
yang aku temui dan yang aku waspadai.”( HR. Muslim)
Teknik ini sering penulis lakukan pada klien yang sedang mengalami stres
dan kegelisahan. Sebelum proses konseling tentang bagaimama cara
mengatasi stres dan kegelisahan itu, penulis melakukan pemijatan dansentuhan pada leher, kepala dan pundaknya. Dan itu selalu penulis lakukan
sebelum aktitifitas konseling berlangsung.
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
14/18
14
Penggunaan teknik konseling dan terapi yang lain secara lahir adalah
dengan menggunakan lisan. Makna penggunakan lisan dalam hadits dalam
hadits ini memiliki makna yang konstektual, yaitu:
1) Nasehat, wejangan, himbauan dan ajakan yang baik dan benar.
Sabda Rasullah SAW:
( إتقو ا النا ر ولو بشق تمرة فمن لم یجد فبكلمة طیبة.( متفق علیھ
“peliharalah dirimu dari api neraka walau hanya sedekah, separuh dari biji
kurma, lalu siapa saja yang tidak dapat sedekah itu, maka dengan kata-kata
yang baik.”(HR.Bukhori dan Muslim dari Ady bin Hatim RA)
Dalam konseling konselor lebih banyak menggunakan lisan, yaitu berupa
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan
benar. Agar konselor bisa mendapatkan jawaban-jawaban dan pertanyaan-
pertanyaan yang jujur dan terbuka dari klien, maka kalimat-kalimat yang
dilontarkan konselor harus berupa kata-kata yang mudah dipahami, sopan
dan tidak menyinggung atau melukai hati dan perasaan klien.
2) M embaca do’a atau berdo’a dengan menggunakan l isan.
Untuk memantapkan klien, maka do’a yang diucapkan oleh konselor sangat
penting dan dapat didengar oleh klien agar ia dapat turut serta
mengaminkan, agar Allah berkenan mengabulkan do’a itu. Teknik ini dapat
dilakukan konselor pada konseling yang bersifat kelompok dan sangat besar
manfaatnya, baik bagi konselor lebih-lebih klien. Karena do’a itu optimisme
akan senantiasa muncul pada jiwa klien.
3) Sesuatu yang dekat dengan lisan, yakni dengan air liur atau hembusan (tiupan).
على نفسھ با لمعو ذات وینفث فلما اشتد وجعھ كنت علیھ كان إذا استكى یقر
( بر كتھا. (رواه مسلم عن عا ئشة وامسح عنھ بیده رجا
“Apabila Rasulullah SAW. menderita sakit, beliau membaca surat Al -Falaq
dan An-Nas untuk menyembuhkan dirinya dan ia membaca sambil
meniupkan. Maka tatkala sakitnya sangat keras, maka saya yang
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
15/18
15
membacanya lalu usapkan dengan tangan beliau demi mengharapkan
berkahnya.’’ (HR. Muslim dari Aisyah RA.)
Teknik itupun sering penulis lakukan ketika klien merasa belum mantap
selama proses konseling. Ia meminta agar penulis membaca beberapa ayat
atau surat yang memiliki potensi atau jalan agar Allah segera berkenan
menyembuhkan melalui doa yang dibaca.
2. Teknik Yang Bersifat Batin
Yaitu yang hanya dilakukan dalam hati dengan do’a dan harapan, namun
tidak ada usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan
menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rasulullah SAW.
mengatakan bahwa melakukan perbaikan dan perubahan dalam hati saja
merupakan selemah-lemah keimanan.
Teknik konseling yang ideal adalah dengan kekuatan, keinginan dan usaha
yang keras serta bersungguh-sungguh dan diwujudkan dengan nyata melalui
perbuatan-perbuatan, baik dengan menggunakan fungsi tangan dan lisan
maupun sikap-sikap yang lain.
W.S. Winkel dalam tulisannya "Bimbingan dan Koseling di Institusi
Pendidikan” membagi teknik konseling kepada kedua bagian:
a) konseling yang bersifat verbal.
b) konseling yang bersifat non verbal
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
16/18
16
Subandi, mengajukan beberapa metode dan teknik terapi yang ia bagi dalam
beberapa fase, yaitu:
1. Tahap Takhilli, yakni bertujuan mengobati dan membersihkan diri dari
segala kotoran, penyakit dan dosa yang menyebabkan berbagai
kegelisahan. Teknik yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah:
a. Teknik pengendalian diri
b. Teknik pengembangan kontrol diri melalui puasa dan teknik paradok
(kebalikan)
c. Teknik pembersihan diri melaui teknik dzikrullah, teknik puasa dan
teknik membaca Al-quran
2. Tahap Tahalli, yaitu tahap pengembangan untuk menumbuhkan sifat-
sifat yang baik, terpuji dan berbagai sifat yang harus diisikan pada klien
yang telah dibersihkan pada tahap takhilli.
Teknik yang dapat diterapkan pada tahap ini adalah:1) teknik teladan rasul;
2) teknik internalisasi asmaul husna; 3) teknik pengembangan hablum
minannas (hubungan sesama manusia).
3 . Tahap Tajalli, yaitu tahap peningkatan hubungan dengan Allah sehingga
ibadah bukan hanya bersifat ritual, tetapi dalam tahap ini harus berbobot
spiritual. Lebih dari itu tahap ini adalah bagaimana memunculkan sifat-sifat
ilahiyah dalam batas-batas kemanusiaan.
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
17/18
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Suatu usaha membantu individu dalam menanggulangi
penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia
kembali menyadari peranannya sebagai khalifah dibumi dan berfungsi untuk
menyembah kepada Allah SWT, sehingga akhirnya tercipta kembali
hubungan baik dengan allah manusia dan alam semesta.
Proses konseling akan menempuh beberapa langkah yaitu : A)
Identifikasi kasus; (B) Identifikasi masalah; (C) Diagnosis; (D) Prognosis;
(E) Treatment ; (F) Evaluasi dan Tindak Lanjut. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan ada perlunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
membutuhkan teknik teknik yang memadai, yakni: Teknik yang bersifat
lahir dan batin.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami berharap pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang prosedur dan teknik-teknik konseling
agama. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.
-
8/16/2019 makalah Prosedur dan teknik Konseling agama.pdf
18/18
18
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT
Rosda Karya Remaja.
Depdiknas, 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Bagian
Proyek Peningkatan Tenaga Akdemik Dirjen Dikti
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Depdiknas.
http://amarsuteja.blogspot.co.id/2014/07/metode-dan-teknik-bimbingan-konseling.html. (Diunduh pada tanggal 28 Maret 2016. Pukul 10.48 WIB)