MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

18
satyaexcel.blogspot.com | 1 MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati mendampingi serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bainya dengan baik. Zaman prasejarah dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh, mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah yang pada zaman modern ini disebut peran advokasi. Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan Filosofis yang dianut keilmuan metode kerja, standar praktek pelayanan serta kode etik yang dimilikinya. B. Tujuan

Transcript of MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

Page 1: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 1

MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL,

PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN

EKSISTENSI BIDAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di

dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita

terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan peran

dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena

tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati

mendampingi serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat

merawat bainya dengan baik.

Zaman prasejarah dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir

yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa

Yahudi yang diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh, mereka sudah

menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam

membela orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah yang pada

zaman modern ini disebut peran advokasi.

Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan

prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan Filosofis yang dianut keilmuan

metode kerja, standar praktek pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.

B. Tujuan

Page 2: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 2

1. Tujuan Umum

Untuk menambah pengetahuan tentang pengembangan profesi

kebidanan

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengertian Bidan

2. Pengertian Profesi

3. Ciri-ciri karakteristik profesi bidan

4. Cirri-ciri bidan sebagai profesi

5. Kewajiban bidan sebagai profesi

6. Profesionalisme bidan

7. Rencana pengembangan profesi bidan

8. Eksistensi bidan dan rencananya.

Page 3: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bidan

Dalam bahasa Inggris, kata Mid Wife (Bidan) berarti with women

(bersama wanita, Mid = together, wife = a women dalam bahasa Prancis, sage

femme (Bidan) berarti “Wanita bijaksana” sedangkan dalam bahasa latin Cum

– mater (bidan) berarti “Berkaitan dengan wanita” menurut Churchill bidan

adalah “a health worker who may of may not formally trained and is a

Physicial, that delivers babies and provides Associated material care”

(Seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun tidak dan

bukan seorang dokter, yang membantu pelahiran bayi serta memberi

perawatan maternal terkait).

Definisi bidan (ICM) : bidan adalah seseorang yang telah menjalani

program pendidikan bidan yang diakui oleh Negara tempat ia tinggal dan telah

berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk

terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan-bidan merupakan

salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban uamt manusia.

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang

terakreditasi, memiliki kualifikasi untuk deregister, sertifikasi dan atau secara

sah mendapat lisensi untuk praktek kebidanan yang diakui sebagai seorang

professional yang bertanggung jawab, bermitra dengan perempuan dalam

memberikan dukungan, Asuhan dan nasehat yang diperlukan selama

Page 4: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 4

kehamilan persalinan dan nifas, memfasilitasi kelahiran atas tanggung

jawabnya sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan anak.

Kep Menkes Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 Bab I Pasal 1

- Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan

bidan dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku.

Menurut WHO bidan adalah seseorang yang telah diakui secara regular

dalam program pendidikan kebidanan sebagai yang telah diakui skala Yuridis,

dimana dia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan

memperoleh izin melaksanakan praktek kebidanan.

Internbasional conferentation of Mid wife bidan adalah seorang yang telah

menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh

kualifikasi dan diberi izin untuk melaksanakn praktek bidan di Negara itu.

B. Pengertian Profesi

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan penguasaan

terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi

profesi, kode etik, serta profesi sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk

bidang profesi tersebut contohnya profesi adalah pada bidan hokum,

kedokteran, keuangan militer dan tehnik.

Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang

menuntut keahlian dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa

yang disebut profesionalisasi yang dilakukan baik sebelum seseorang

menjalani profesi itu (inservive training) (Djam’an Satori, dkk. 2008 ; 1,5)

Page 5: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 5

C. Ciri-Ciri Profesi

Mengenai ciri-ciri suatu jabatan disebut sebagai profesi, ada banyak

pengertian yang menjelaskannya. Beberapa ciri-ciri yang diberikan adalah

sebagaimana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi :

1. Bersifat unik

2. Dikembangkan dengan teliti

3. Mempunyai wadah organisasi

4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik

5. Pekerjaan yang mendapat imbalan jasa

6. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang yang memiliki profesi tersebut

Menurut Djama’an Satori, dkk ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut :

1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas

2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan

program dan jenjang pendidikan yang baku.

3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya.

4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para anggotanya

dalam memperlakukan kliennya.

5. Ada system imbalan jasa pelayanan yang adil dan baku.

6. Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai profesi.

Ciri-ciri profesi lainnya menurut Omstein dan Levine adalah :

1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan

sepanjang hayat.

2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan

khalayak ramai.

Page 6: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 6

3. Menggunakan hasil, penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik.

4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

5. Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan

masuk (memerlukan izin tertentu)

6. Otonomi dalam mengambil keptusan tentang ruang lingkup kerja tertentu.

7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan untuk

kerja yang ditambilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.

8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dank lien dengan penekanan

terhadap layanan yang diberikan.

9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya.

10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri

11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui

dan mengakui keberhasilan anggotanya.

12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau

menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.

13. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan

dari setiap anggotanya.

14. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi (bila dibanding dengan

jabtan lain)

D. Profesi Bidan

Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita

terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya

sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan

Page 7: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 7

pada pandangan filosofi yang dianut keilmuan, metode kerja, standar praktik,

pelayanan dank ode etik profesi yang dimiliki.

Bidan memiliki tugas-tugas yang sangat unik yaitu :

1. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.

2. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat

melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu.

3. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas

meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat.

4. Anggotanya memiliki jasa atau pelayanan yang dilakukan dengan tetap

memegang teguh kode etik profesi.

Hal tersebut akan tetap diupayakan oleh para bidan sehubungan

dengan anggota profesi yang harus memberikan pelayanan profesional

tentunya harus diimbangi dengan memperoleh pendidikan lanjutan pelatihan

dan selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan.

Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu dibahas

bahwa bidan tergolong jabatan profesional, jabatan dapat ditinjau dari dua

aspek yaitu jabatan structural dan jabatan fungsional. Jabatan structural

adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu

organisasi. Sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta

dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam dalam kehidupan masyarakat

dan Negara.

Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat

jabtan fungsional juga berorientasi kwailitatif. Dalam konteks inilah jabatan

Page 8: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 8

bidan adalah jabatan fungsional profesional dan wajarlah apabila bidan

tersebut mendapat tunjangan fungsional.

E. Peraturan dan Perundangan Yang Mendukung Keberadaan Profesi

Bidang

1. Kepmenkes No. 491/1968 tentang Peraturan Penyelenggaraan Sekolah

Bidang

2. No. 363/Menkes/Per /IX/1980 tentang Wewenang Bidan

3. No. 386/Menkes/SK/VII/1985 tentang Penyelenggaraan Program

Pendidikan Bidan.

4. No. 329/Menkes/VII/Per/ 1999 tentang Masa Bhakti Bidan

5. Instruksi Presiden Soeharto pada Sidang Kabinet Paripurna

tentang Perlunya Penempatan Bidan di Desa.

6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 572 tahun 1994 tentang Registrasi dan

Praktek Bidan

7. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 Lembaran Negara No. 49

tentang Tenaga Kesehatan.

8. Kepmenkes No. 077a/Menkes/SK/IV/97 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Masa Bakti PTT dan pengembangan karir melalui praktek

bidan perorangan di desa.

9. Surat Keputusan Presiden RI No. 77 Tahun 2000 tentang Perubahan atas

Keputusan Presiden No. 23

10. Tahun 1994 tentang Pengangkatan Bidan sebagai PTT.

Page 9: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 9

F. Ciri-Ciri Bidan Sebagai Profesi

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu yaitu :

1. Bidan disiapakan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat

melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara

profesional.

2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan

profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik dan etika

kebidanan.

3. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan

profesinya.

4. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya.

5. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

6. Bidan memiliki organisasi profesi

7. Bidan memiliki Karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan

masyarakat.

8. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama

kehidupan.

G. Pengertian Profesional

Pengertian profesional menunjuk pada dua hal, yaitu orang yang

menyandang suatu profesi dan penampilan seseorang dalam melakukan

pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Dalam pengertian kedua ini,

istilah profesional dikontraskan dengan “nonprofessional” atau “amatiran”.

Page 10: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 10

Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional melakukan pekerjaan sesuai

dengan ilmu yang telah dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.

Selanjutnya, Walter Johnson (1956) mengartikan petugas profesional

sebagai “…seseorang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai

tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu persiapan dan

pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemapuan,

keterampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi” (Djam’an Satori ; 2008).

Profesional juga dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai

dengan ilmu yang dimiliki dan manusiawi secara utuh/ penuh tanpa

mementingkan kepentingan pribadi melainkan mementingkan kepentingan

klien serta menghargai klien sebagaimana menghargai diri sendiri.

Seorang anggota profesi dalam melakukan pekerjaannya haruslah

profesional. Setiap anggota profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan

cara bersama melalui wadah organisasi profesi dapat belajar, yaitu belajar

untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari

masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan

datang sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin meningkat.

H. Ciri-Ciri Jabatan Profesional

1. Pelakunya secara nyata dituntut cakap dalam bekerja, memiliki keahlian

sesuai tugas-tugas khusus serta tuntutan jenis jabatannya (cenderung

spesialis)

2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja profesional bukan hasil

pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu memiliki

Page 11: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 11

wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan Profesional menuntut

pendidikan.

3. Pekerja profesional dituntut berwawasan luas sehingga pilihan jabatan

serta kerjanya harus disadari oleh nilai-nilai tertentu sesuai jabatan

profesinya. Pekerja profesional bersikap positif terhadap jabatan dan

perannya, bermotivasi dan berusaha berkarya sebaik-baiknya.

4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat atau

negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang

harus dipenuhi oleh pelakunya. Ini menjamin kepantasan berkarya dan

sekaligus merupakan tanggung jawab profesional.

I. Bidan Profesional

Bidan sebagai tenaga profesional termasuk rumpun kesehatan untuk

menjadi jabatan profesional bidan harus menunjukkan ciri-ciri jabatan

profesional.

J. Syarat Bidan Profesional

1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau

spesialis.

2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan.

3. Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat.

4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas

5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah

6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah

Page 12: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 12

7. Memiliki kode etik bidan

8. Memiliki etika bidan

9. Memiliki standar pelayanan

10. Memiliki standar praktik

11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi

sebagai kebutuhan masyarakat.

12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana

pengembangan kompetensi.

K. Tanggung Jawab Bidan Profesional

Sebagai bidan profesional, selain memiliki syarat-syarat jabatan

profesional bidan juga dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus menembangkan

keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup

semua aspek peran seorang bidan.

2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak

berupaya melampaui wewenangnya dalam praktik klinik.

3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi

dalam keputusan tersebut.

4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (Bidan, dokter dan

perawat) dengan rasa hormat dan martabat.

5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit

pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal.

Page 13: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 13

6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian

sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit

maternal/perinatal.

7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidang praktek, meningkatkan

akses dan mutu asuhan kebidanan.

8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup

mereka dan menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti merugikan

kaum wanita.

L. Profesionalisme

Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional / ahli secara popular

seorang pekerja apapun sering dikatakan profesional, seorang profesional

dalam bahasa keseharian adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap

dalam kerjanya biarpun keterampilan tersebut produk dari fungsi minat dan

belajar dari kebiasaan.

M. Rencana Pengembangan Bidan

Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya

peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri

pada suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam

organisasinya.

Pengembangan karir bidan meliputi :

1. Pendidikan lanjutan

Page 14: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 14

Pendidikan berkelanjutan adalah suatu untuk meningkatkan

kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah ditentukan

oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal.

2. Job Fungsionl

Job fungsional (jabatan fungsional) merupakan kedudukan yang

menunjukkan tugas, kewajiban hak dan wewenang pegawai negeri sipil

yang dalam melaksanakan tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta

kenaikan pangkatnya menggunakan angka kredit.

3. Pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan

tanggungjawab bidan.

Peran fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai :

a. Pelaksana

b. Pengelola

c. Pendidik

d. Peneliti

e. Tanggung jawab bidan

f. Konsling

g. Pelayanan kebidanan normal

h. Pelayanan kebidanan abnormal

i. Pelayanan kebidanan pada anak

j. Pelayanan KB

k. Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Page 15: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 15

N. Eksistensi Bidan

1. Dosen – Praktisi

Bidan bisa menjadi dosen, walaupun sebagian besar dosen

kebidanan saat ini bekerja di universitas, mereka juga cenderung

memegang kontrak honorer untuk melanjutkan praktek bidan. Walaupun

beberapa dosen kebidanan menangani suatu beban kasus Chesney (1995)

telah mengembangkan hal ini lebih jauh dan melibatkan mahasiswa

sebagai asisten profesionalnya.

2. Peneliti ahli klinis

Bidan dapat menjadi peneliti oleh karena itu agar beberapa bidan

menghabiskan bagian penting dari waktu mereka dalam menjalankan riset

dan membantu rekan kerja mereka untuk mengembangkan keterampilan

meneliti.

3. Pendidikan kebidanan

Untuk mengejar karir dalam pendidikan bidan harus menjadi

praktisi yang berpengalaman (setidaknya selama 3 tahun penuh) dan telah

terlibat dalam pengajaran dan pembimbing mahasiswa dalam area praktek

kebidanan untuk diterima ke dalam suatu perkuliahan yang kompeten

diakui untuk persiapan menjadi dosen kebidanan. Para pelamar harus

sudah lulus sarjana dan telah melewati pendidikan kebidanan yang lebih

tinggi.

4. Supervisi Kebidanan

Bidan sebagai seorang supervisor memiliki tanggung jawab hukum

yang penting untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan serta

Page 16: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 16

kesejahteraan ibu dan bagi persiapan program supervisor merupakan

program belajar jarak jauh dengan dosen dan atau konselor serta

supervisor dan atau mentor pendukung setiap supervisor berwenang

memberikan pedoman untuk supervisi yang efektif dalam areo geografik

mereka – bidan umumnya dinominasikan untuk memegang peranan ini

oleh supervisor kebidanan mereka sendiri.

5. Manager Kebidanan

Para bidan yang menunjukkan keahlian dalam managemen dapat

menjadi manager kebidana atau manager dalam pelayanan maternitas

namun sangat penting agar beberapa bidan mengikuti jenjang karir

management yang umum sehingga kebutuhan khusus ibu dan bayi tidak

terlupakan ketika dewan (Trust board) terlibat dalam membuat strategi

perencanaan.

Page 17: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 17

BAB III

PENUTUP

Beberapa saran MDGS telah di bahas secara mendalam tentang sasaran

kelima untuk meniungkatkan kesehatan ibu. Oleh karena itu mutu pelayanan

bidan adalah factor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian secara serius. Untuk

itu diperlukan upaya-upaya yang sistematis agar penyediaan, didistribusi dan

mutu tenaga bidan dapat dijamin pelaksanaannya.

Secara garis besar di rekomendasikan untuk melaksanakan peningkatan

peran bidan dalam mensukseskan MDGS mengikuti sistem dan strategi nasional

dan global yang telah disepakati bersama.

Page 18: MAKALAH PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALISME RENCANA PENGEMBANGAN EKSISTENSI BIDAN

satyaexcel.blogspot.com | 18

DAFTAR PUSTAKA

Bryar, R. 1995. Theory For Midwifery Practie. Edisi I Mac Milian = Houn

d’millo

Cahyani, A, 2003. Dasar-dasar Organisasi dan Managemen. PT. Grasindo, Jakarta

Depkes RI. 1995. Pusdiknakes, Konsep Kebidanan, Jakarta

www profesi bidan di masa depan.com

Makalah Pelatihan Managemen Asuhan Kebidanan (2002)

Tim Pusat Pengembangan Keperawatan Corolus (PPK.C), Yogyakarta

Prawiroharjo, Suryono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.

Sarwono Prawiroharjo.

Henderson, Christine, dkk. 2006. Konsep Kebidanan EGC. Jakarta.