Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

46
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF I WAYAN REDHANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Makalah Disajikan pada Seminar Nasional I dalam Rangka Memperingati HUT PGRI Kota Ternate 12 Desember 2009

Transcript of Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Page 1: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

I WAYAN REDHANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Makalah Disajikan pada Seminar Nasional I dalam Rangka Memperingati HUT PGRI Kota Ternate

12 Desember 2009

Page 2: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PENDAHULUAN

• PP No. 19 Th. 2005 ttg. Standar Nasional Pendidikan:

Seorang guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini haruslah memiliki kompetensi PEDAGOGIK, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional; dan kompetensi sosial

Page 3: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

• UU No. 20 Th. 2003 ttg. Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan SUASANA BELAJAR DAN PROSES PEMBELAJARAN agar siswa secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keserdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

Page 4: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

• Untuk mewujudkan amanah PP dan UU di atas:

Guru-guru perlu mengembangkan MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

Page 5: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL)

• PBL berkembang th. 1970-an di Sekolah Medis Universitas McMaster Canada

• Sekolah Medis Maastrict di Belanda dan Newcastle di Australia

• Program sains kesehatan di Mexico

• Skr. diterapkan: bisnis, pendidikan, kerja sosial, dan administrasi

Page 6: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

TUJUAN PBL

• Membantu siswa belajar reflektif dan mandiri yang dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan (Tan, 2004).

• Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi/berpikir kritis Yuzhi (2003).

Page 7: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

MASALAH DALAM PBL (Kolmos et al., 2008):

• masalah berhubungan dengan dunia nyata

• masalah bersifat kompleks dan ill-structured

• masalah bersifat open-ended

• masalah memacu kerja tim

• masalah mengembangkan pengalaman sebelumnya

Page 8: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PEMECAHAN MASALAH DLM PBL = KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

(dalam Arends, 2004):

• nonalgoritmik • kompleks • menghasilkan solusi jamak • pertimbangan dan interpretasi • aplikasi dari banyak kriteria • ketidaktentuan • pengendalian diri dan proses berpikir • penemuan struktur dalam ketidakteraturan • penuh dengan semangat • melibatkan kerja mental

Page 9: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PERANAN GURU

• guide on the side, sage on the stage,fasilitator

• hanya memberi bantuan, bukan mencampuri cara belajar siswa

• pelatih metakognisi

Page 10: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

KARAKTERISTIK PBL:

Savoi & Hughes (1994):

• Memulai pembelajaran dengan masalah

• menggunakan masalah dunia nyata

• mengorganisasi materi subyek di sekitar masalah

• memberikan siswa tanggung jawab belajar

• menggunakan kelompok kecil

• mendemonstrasikan produk atau kinerja

Page 11: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

KARAKTERISTIK PBL:

Arends (2004):

• Mulai dengan masalah

• Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

• Penyelidikan otentik

• Menghasilkan karya/produk dan memamerkannya

• Kerjasama

Page 12: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

SINTAKS PBL (Arends, 2004):

Tahapan Prilaku Guru

Tahap 1: Orientasi

siswa pada masalah

Mengyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa dalam aktivitas pemecahan masalah

Tahap 2: Mengor-

ganisasi siswa

untuk belajar

Membimbing siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar

Tahap 3: Membim-

bing penyelidikan

individu maupun

kelompok

Mendorong siswa mengumpulkan

informasi, melaksanakan

eksperimen, dan memperoleh

penjelasan dan pemecahan masalah

Page 13: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

SINTAKS PBL (lanjutan):

Tahapan Prilaku Guru

Tahap 4: Mengem-

bangkan,

menyajikan, dan

memamerkan hasil

karya

Membimbing siswa merencanakan

dan menyiapkan karya, seperti

laporan, video, dan model, dan

membantu mereka untuk berbagi

tugas dengan temannya

Tahap 5: Menga-

nalisis dan menge-

valuasi proses

pemecahan

masalah

Mmembantu siswa melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan dan proses-proses yang

mereka lakukan

Page 14: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh masalah ill-structured:

1. TV lokal melaporkan bahwa banyak anggota masyarakat Ternate menderita demam berdarah. Sekitar 150 orang sedang dirawat di umah sakit. Pemerintah kota Ternate telah meminta bantuan kepada kelompok ahli untuk memikirkan cara pengendalian ledakan populasi nyamuk tersebut dan pihak pemerintah siap menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan. Jika Anda termasuk anggota kelompok ahli tersebut, apa yang Anda rekomendasikan?

Page 15: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh masalah ill-structured (lanjutan):

2. ABC adalah sebuah perusahaan yang memproduksi AC (air conditioning). AC yang telah diproduksi dan dipasarkan ini tidak hemat listrik. Sekarang ini, negara sedang mengalami krisis listrik. Anda seorang konsultan di perusahaan tersebut dan Anda ditugaskan oleh perusahaan untuk merancang AC yang dapat menghemat penggunaan energi listrik.

Page 16: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh masalah ill-structured (lanjutan):

3. Di sebuah desa akan didirikan sebuah pabrik pengolahan sampah. Beberapa warga tidak setuju dengan pendirian pabrik tersebut, sementara yang lain setuju. Anda seorang pemimpin di desa dan bermaksud mengadakan rapat berkaitan dengan pendirian pabrik pengolahan sampah tersebut. Apa persiapan rapat yang Anda lakukan dan bagaimana Anda mengantisipasi jika terjadi ketegangan antara warga yang setuju dan warga yang tidak setuju?

Page 17: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh masalah ill-structured (lanjutan):

4. Para produsen kue mulanya menggunakan bahan pewarna alami untuk memberi warna pada kue yang dibuat. Namun, karena diperlukan dalam jumlah banyak, biaya yang dikeluarkan juga banyak. Sebagai penggantinya, para produsen kue menggunakan bahan pawarna sintetis.

Page 18: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh masalah ill-structured (lanjutan):

Sayang sekali, penggunaan bahan pewarna sintetis ini disinyalir dapat menimbulkan penyakit kanker pada manusia. Bagaimana Anda menjelaskan terjadinya kanker yang disebakan oleh bahan pewarna sintetis dan upaya apa yang dilakukan untuk mengobati penyakit kanker tersebut?

Page 19: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Pemecahan masalah: K N L

Pewarna kue

alami &

sintetis

Diperlukan jml

banyak, biaya

banyak

Penggantinya,

pewarna

sintetis

pewarna

sintetis dapat

menimbulkan

kanker

Perbedaan bahan

pewarna alami &

sintetis

Makanan

dicerna?

Makanan diserap

oleh tubuh

Makanan

ditransport?

Makanan sebagai

sumber energi?

Sel kanker?

Ciri-ciri pewarna alami & sintetis

Contoh pewarna alami & sintetis

Kandungan kimia pewarna alami

& sintetis

Alasan pemilihan pewarna

sintetis

Alasan tidak menggunakan

pewarna alami

Perhitungan biaya

Komponen sistem pencernaan

Peranan kelenjar pencernaan

Enzim-enzim yang terlibat dalam

sistem pencernaan

Page 20: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Pemecahan masalah (lanjutan):

K N L

Pewarna

sintetis

menye-

babkan

kanker?

Pencernaan mekanis & kimiawi

Sistem peredaran darah pada manusia

Fungsi darah

Proses peredaran darah

Metabolisme zat-zat makanan

Energi yang dihasilkan pada metabolisme makanan

Ekspresi gen

Faktor-faktor yang menyebabkan mutasi gen

Hubungan pewarna alami & mutasi gen

Hubungan mutasi gen dan kanker

Hubungan pewarna sintetis & kanker

Upaya yang dilakukan untuk mengobati kanker

Page 21: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PERTANYAAN SOCRATIK

Socrates:

• Salah seorang ahli filosofi yang sangat terkenal dan sangat berpengaruh pada pengembangan berpikir kritis

• Seorang pemikir kritis yang ideal

• Untuk menghormati: pertanyaan Socratik

Page 22: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PERTANYAAN SOCRATIK:

• strategi pembelajaran yang sangat baik untuk mengembangkan KBK siswa

• jantung dari KBK

• bertujuan untuk mengklarifikasi informasi, mengidentifikasi pendapat atau ide, menemukan asumsi, dan mendeteksi kesalahan dalam penalaran

Page 23: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):

Perta-nyaan

Penjelasan

Klarifika-si

memperoleh verifikasi, informasi tambahan, klarifikasi pendapat/ide utama, memfrase konten, atau menjelaskan pernyataan khusus

Menyeli-diki asumsi

pertanyaan tentang klarifikasi, verifikasi, eksplanasi, atau reliabilitas suatu masalah

menyelidiki alasan & bukti

meminta contoh tambahan, bukti/alasan, kecukupan alasan, proses yang menghasilkan keyakinan, sesuatu yang mungkin mengubah pikiran siswa

Page 24: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Perta-nyaan

Penjelasan

Penda-pat/ per-spektif

menemukan alternatif tertentu, membandingkan kemiripan dan perbedaan di antara pendapat

Menyeli-diki im-plikasi/ akibat

mendorong siswa menguraikan dan mendiskusikan implikasi dari apa yang dikatakan, alternatif, pengaruh, dan/atau penyebab dari tindakan

tentang perta-nyaan

menguraikan pertanyaan menjadi pertanyaan yang lebih kecil atau menentukan apakah suatu evaluasi diperlukan atau tidak

Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):

Page 25: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Perta-nyaan

Penjelasan

Klarifikasi 1) Apa yang Anda maksudkan dengan __?

2) Apa pendapat utama Anda?

3) Dapatkah Anda memberikan saya contoh?

4) Apa Anda berpikir isu utama ada di sini?

Menyeli-diki asumsi

1) Apa yang Anda asumsikan?

2) Bgmn. Anda mempertanggungjawabkan hal ini?

3) Apakah ini berupa kasus?

menyelidiki alasan & bukti

1) Apa contohnya?

2) Dapatkah Anda menjelaskan alasan kepada saya?

3) Apakah alasan yang Anda sampaikan sudah cukup?

Contoh pertanyaan Socrates (Paul, 1990):

Page 26: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Perta-nyaan

Penjelasan

Penda-pat/ per-spektif

Bagaimana kelompok lain merespon? Mengapa?

Bagaimana menjawab keberatan bahwa __ terjadi?

Bagaimana mengetahui dengan cara yang lain?

Menyeli-diki im-plikasi/ akibat

Apa implikasi yang Anda buat?

Apa akibat yang akan terjadi?

Apa yang menjadi alternatif?

Jika ini suatu kasus, maka apa lagi yang harus benar?

tentang perta-nyaan

Bagaimana kita dapat menemukan?

Dapatkah kita menguraikan pertanyaan ini?

Apa yang diasumsikan dari pertanyaan ini?

Mengapa pertanyaan ini penting?

Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):

Page 27: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Tahap pelaksanaan (Redhana & Maharani, 2008)

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Guru menyajikan masalah, fenomena, prosedur, hasil percobaan

Siswa mempelajari masalah, fenomena, prosedur, atau hasil percobaan

Guru mengajukan pertanyaan awal untuk menggali ide siswa

Siswa menghasilkan ide-ide

Guru mengajukan pertanyaan Socratik untuk mengembang-kan ide siswa

Siswa memperdalam pemahamannya

Guru memberikan situasi baru/masalah

Siswa mengaplikasn konsep yang dipelajari pada situasi baru

Guru melaksanakan evaluasi Siswa terlibat dalam evaluasi

Page 28: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI

Inkuiri (Gallagher,2007 ): invesitigasi ttg,fenomena, dg.: (1) mengajukan pertanyaan, (2) melakukan observasi, (3) menggunakan mengkomunikasikan hasil observasi dan untuk menggambarkan pola, (4) menarik kesimpulan, mengidentifikasi pola, dan merumuskan prediksi dan hipotesis, (5) merancang eksperimen untuk menguji prediksi dan hipotesis, (6) melakukan eksperimen, (7) mencatat hasil observasi, (8) menganalisis dan menginterpretasi data untuk memberikan makna pada informasi yang direkam, dan (9) menarik kesimpulan

Page 29: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Karakteristik penting

Variasi

Siswa terlibat dalam pertanyaan ilmiah

Siswa mengajukan pertanyaan

Siswa me-ngajukan pertanyaan berdasarkan pertanyaan yang dise-diakan

Siswa mempertajam atau mengklari-fikasi pertanya-an yang dise-diakan guru, materi ajar

Siswa terlibat dalam perta-nyaan yang disediakan guru, materi ajar

Siswa mem-berikan prioritas pada bukti dalam merespon pertanyaan

Siswa me-nentukan apa yang menyusun bukti dan mengumpulkannya

Siswa diarah-kan me-ngumpulkan data tertentu

Siswa diberikan data dan ditugaskan menganali-sisnya

Siswa diberi-kan data dan diberitahu bagaimana cara menga-nalisisnya

Page 30: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Karakteristik penting

Variasi

Siswa mem-formulasikan penjelasan dari bukti

Siswa mem-formulasi-kan penjela-san setelah mering-kaskan bukti

Siswa dibim-bing dalam proses mem-formulasikan penjelasan dari bukti

Siswa diberikan cara-cara menggunakan bukti untuk memformulasi-kan penjelasan

Siswa dise-diakan bukti dan diberikan cara menggu-nakan bukti untuk mem-formulasikan penjelasan

Siswa meng-hubungkan antara penje-lasan dan pengetahuan ilmiah

Siswa me-meriksa sumber & bentuk yang berhu-bungan dg penjelasan

Siswa diarah-kan pada bidang dan sumber pengetahuan ilmiah

Siswa diberikan hubungan-hubungan yang mungkin

-

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri (lanjutan)

Page 31: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri (lanjutan)

Karakteristik penting

Variasi

Siswa meng-komunikasi-kan dan men-justifikasi penjelasan

Siswa mem-bentuk argumen yang logis untuk mengkomunikasikan penjelasan

Siswa berlatih mengem-bangkan komunikasi

Siswa disediakan bimbingan untuk mengembang-kan komunikasi

Siswa diberikan tahap-tahap dan prosedur untuk berkomunikasi

Banyak --------------------- Kemandirian siswa ------------------------- Sedikit Sedikit ----------------- Arahan dari guru atau materi ------------------ Banyak

Page 32: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Tahap pembelajaran MPBI (NRC, 2000)

Fase Aktivitas Siswa

1. Siswa terlibat dalam pertanyaan ilmiah, peristiwa, atau fenomena

2. Siswa mengekplorasi ide-ide melalui pengalaman hands-on, merumuskan dan menguji hipotesis, memecahkan masalah

3. Siswa menganalisis dan menginterpretasi data, mensintesis ide-idenya, membuat model, dan mengklarifikasi konsep dan penjelasan

4. Siswa memperluas pemahaman dan kemampuan-kemampuan baru dan menerapkan apa yang mereka sudah pelajari pada situasi baru

5. Siswa, bersama guru, mengkaji dan mengases apa yang mereka sudah pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya

Page 33: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PEMBELAJARAN BERBASIS PETA ARGUMEN

• Argumen: mengandung daftar pernyataan

yang mengandung kesimpulan (klaim),

yang didukung oleh premis

• Untuk dapat berpikir secara kritis, siswa

harus dapat mengidentifikasi,

mengkonstruksi, dan mengevaluasi

argumen (Lau & Chan, 2009)

• Seorang pemikir kritis yang baik: orang

yang terampil dalam mengartikulasikan dan

mengevaluasi argumen (Twardy , 2004)

Page 34: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Pembelajaran Berbasis Peta Argumen

Peta argumen:

• diagram kotak dan garis yang menyajikan struktur logis dari argumen secara visual

• mengklarifikasi dan mengorganisasikan pikiran seseorang

• mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami argumen kompleks (Twardy, 2004)

• membuat informasi lebih mudah diproses oleh pikiran

Page 35: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

• Peta argumen: meningkatkan kemampuan

siswa mengartikulasikan, memahami, dan

mengkomunikasikan penalaran (van Gelder,

2003)

• Efektif meningkatkan keterampilan berpikir

kritis siswa (Redhana, 2009a; Redhana et

al., 2009)

Pembelajaran Berbasis Peta Argumen

Page 36: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Pembuatan peta argumen (Lau & Chan, 2009):

• Mengidentifikasi kesimpulan utama/bagian yang

paling penting dari argumen

• Mengidentifikasi premis yang mendukung

kesimpulan

• Jika argumen tambahan mendukung beberapa

premis, maka identifikasi dilakukan terhadap

premis dari argumen tambahan tersebut, kemudian

mengulangi lagi prosedur ini. Label premis dan

kesimpulan ditulis menggunakan bilangan

• Menulis label dalam “struktur pohon” dan

menggambar panah dari sejumlah premis menuju

kesimpulan yang didukung oleh premis

Page 37: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Keuntungan membuat peta argumen:

• tayangan struktur argumen sangat efisien di mana

peta argumen dapat meringkaskan beberapa

halaman buku/isu

• tayangan dari struktur argumen dapat ditampilkan

dengan jelas

• masing-masing ko-premis dapat ditunjukkan

secara eksplisit

Pendek kata, peta argumen: cara efektif menyajikan

argumen dan membuat operasi keterampilan

berpikir kritis menjadi lebih jelas sehingga

menghasilkan perkembangan keterampilan berpikir

kritis yang lebih cepat.

Page 38: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh pembuatan peta argumen:

1. Argumen terdiri dari satu klaim

dan satu premis (argumen

sederhana)

2. Argumen terdiri dari satu klaim

dan dua premis, tetapi kedua

premis ini saling tergantung

satu satu sama lain

3. Argumen terdiri dari satu klaim

dan dua premis, tetapi premis

yang satu tidak tergantung

pada premis yang lain

2

1

2

1

3

1

3

2

Page 39: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Contoh pembuatan peta argumen (lanjutan):

4. Argumen terdiri dari satu

premis dan dua klaim, tetapi

antara klaim yang satu

dengan yang lain tidak

tergantung satu sama lain

4. Argumen dengan sistem

bertingkat, di mana suatu

klaim dapat menjadi premis

bagi klaim yang lain

(argumen kompleks)

2

1

3

2

6

4 5

1 3

Page 40: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Langkah pembelajaran pembelajaran berbasis peta argumen (Redhana, 2009a; Redhana et al., 2009)

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Guru membagi siswa ke dalam

kelompok kecil, 4-5 orang

Peserta membagi diri dalam

kelompok kecil

Guru membagikan bahan ajar,

Guru dapat menyediakan

bimbingan, jika diperlukan

Siswa mempelajari bahan ajar,

mendiskusikan peta argumen

dalam kelompok

Guru melaksanakan diskusi kelas

Guru bertindak sbg.muderator

dan fasilitator

Salah satu klp menyajikan

peta argumen, kelompok lain

memberi tanggapan

Guru memberikan perbaikan jika

terdapat kesalahan konsep

Siswa memperbaiki konsepnya

yang salah, jika ada

Guru melaksanakan evaluasi:

proses dan hasil

Siswa terlibat dalam evaluasi

yang dilaksanakan oleh guru

Page 41: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF

Pada pembelajaran konstruktivist, guru-guru

harus mampu menumbuhkan kebiasan

berpikir produktif, yang ditandai dengan

menumbuhkan (Marzano, dalam Wena,

2009):

1) kemampuan berpikir dan belajar yang teratur secara mandiri,

2) sikap kritis dalam berpikir, dan 3) sikap kreatif dalam berpikir dan belajar.

Page 42: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Karakteristik pembelajaran kreatif-produktif:

• Keterlibatan siswa secara intelektual dan

emosional dalam pembelajaran.

• Siswa didorong untuk

menemukan/mengkonstruksi konsep sendiri.

• Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung

jawab menyelesaikan tugas bersama.

• Pada dasarnya untuk menjadi kreatif,

seseorang harus bekerja keras, berdedikasi

tinggi, antusias, dan percaya diri.

Page 43: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Karakteristik pembelajaran kreatif-produktif:

• Keterlibatan siswa secara intelektual dan

emosional dalam pembelajaran.

• Siswa didorong untuk

menemukan/mengkonstruksi konsep sendiri.

• Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung

jawab menyelesaikan tugas bersama.

• Pada dasarnya untuk menjadi kreatif,

seseorang harus bekerja keras, berdedikasi

tinggi, antusias, dan percaya diri.

Page 44: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Orientasi Menyampaikan tujuan,

dan penilain Mendiskusikan tujuan & sistem penilaian

Eksplo-rasi

Mengarahkan dan memberikan bimbingan belajar

Membaca, observasi, wawancara, percobaan, browsing internet, dsb.

Interpre-tasi

Membimbing dan mengarahkan belajar siswa

Melakukan analisis, diskusi, tanya jawab, atau melaku-kan percobaan kembali

Re-kreasi Membimbing, dan menumbuhkan daya cipta

Mengambil keputusan, menghasilkan sesuatu/produk baru

Evaluasi Melakukan evaluasi dan memberi balikan

Mendiskusikan hasil evaluasi

Tahapan pembelajaran kreatif-produktif:

Page 45: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

PEMBELAJARAN GENERATIF

• Pertama kali diperkenalkan oleh

Osborne & Cosgrove (dalam Wena,

2009).

• Pembelajaran generatif ini terdiri

dari empat tahap: eksplorasi,

pemokusan, tantangan atau

pengenalan konsep, dan penerapan

konsep

Page 46: Profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif

Tahapan pembelajaran generatif:

Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Eksplo-rasi

Memberikan aktivitas melalui demonstrasi/ mengajuan pertanyaan

Mengeksplorasi pengetahuan, ide atau konsepsi awal, merumuskan hipotesis

Pemfo-kusan

Membimbing siswa melakukan pengujian hipotesis

Melakukan pengujian hipotesis, menarik kesimpulan

Tantangan

Mengarahkan dan memfasilitasi agar terjadi pertukaran ide di antara siswa

Memberikan pertimbangan ide kepada: (a) siswa lain, (b) semua siswa dalam kelas

Aplikasi Membimbing siswa memecahkan masalah

Mengaplikasikan konsep pada situasi baru