MAKALAH PPMDI

33
PENGERTIAN, LANDASAN NORMATIF dan EMPAT ORIENTASI GERAKAN MODERN (KOSERVATIF-TRADISIONAL, MODERNIS-REFORMIS, MODERNIS- SEKULER, dan PURITAN-FUNDAMENTALIS PENULIS : Jamuna Ulfah Rissha Novertha PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DUNIA ISLAM (PPMDI) DOSEN PENGAMPU : Suhari,S.Pd.I,M.S.I PRODI PGRA

description

PENGERTIAN, LANDASAN NORMATIF dan EMPAT ORIENTASI GERAKAN MODERN (KOSERVATIF-TRADISIONAL, MODERNIS-REFORMIS, MODERNIS-SEKULER, dan PURITAN-FUNDAMENTALIS

Transcript of MAKALAH PPMDI

Page 1: MAKALAH PPMDI

PENGERTIAN, LANDASAN NORMATIF

dan

EMPAT ORIENTASI GERAKAN MODERN

(KOSERVATIF-TRADISIONAL, MODERNIS-REFORMIS, MODERNIS-

SEKULER, dan PURITAN-FUNDAMENTALIS

PENULIS :Jamuna Ulfah

Rissha Novertha

PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DUNIA ISLAM(PPMDI)

DOSEN PENGAMPU :Suhari,S.Pd.I,M.S.I

PRODI PGRA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 2: MAKALAH PPMDI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini

dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih

kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak

pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat

kepada kami.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah

ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur

penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan

dikemudian hari.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan

sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Sambas, 09 April 2015

Penulis,

i

Page 3: MAKALAH PPMDI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Normatif serta Pembaharuan dalam Islam......... 3

B. Latar Belakang Pembaharuan dalam Islam dan Sedikit Sejarahnya..... 4

C. Kelahiran dan Perkembangan Pembaharuan Islam di Indonesia

merupakan Wujud Respon Terhadap Tiga Hal..................................... 7

D. Landasan Teologis Gerakan Pembaharuan dalam Islam...................... 7

E. Tokoh-tokoh Pembaharuan dalam Islam.............................................. 7

F. Tahapan Gerakan Pembaharuan dalam Islam....................................... 8

G. Tiga Jalur Ide-ide Pembaharuan dalam Islam dari Luar Negeri

bisa Masuk ke Indonesia....................................................................... 9

H. Empat Bidang Garap Pembaharuan dalam Islam di Indonesia............. 10

I. Tipologi Gerakan Pembaharuan atau Empat Orientasi Pemikiran

Idiologis................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 12

B. Saran..................................................................................................... 13

Daftar Pustaka.............................................................................................. 14

ii

Page 4: MAKALAH PPMDI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Landasan normatif jika dikaitkan dengan pembaharuan dalam Islam

maka mengandung sebuah makna yaitu sebuah perubahan besar-besaran

terhadap faham-faham yang telah bergeser dari nilai/kaidah yang berasal

dari Al-Qur’an dan hadis. Yang diubah bukanlah nilai kebenaran dalam

sebuah peraturan/kebiasaan namun dapat dikatakan yang diubah itu ialah

proses ataupun ketetapan yang melenceng dari nilai-nilai Islami. Interaksi

yang terjadi antara dua budaya yaitu Barat dan Indonesia menyebabkan

timbulnya berbagai pemikiraan dan faham yang saling bertabrakan dan

saling berbaur. Hal ini menimbulkan evek negatif bagi perkembangan Islam

di Indonesia.

Majunya IPTEK di negara Barat telah membutakan para umat di

Indonesia. Selain itu para umat Indonesia juga terbuai dan pasif dalam

berusaha dan berfikir. Awal pemikiran untuk melakukan pembaharuan salah

satunya terjadi ketika Kerajaan Usmani mengalami kekalahan di tangan

Barat, padahal sebelumnya Kerajaan yang satu ini selalu mengibarkan

bendera kemenangan melawan negara-negara Eropa. Nah. Kekalahan ini

memicu para pemikir Islam/ulama besar untuk bersama-sama menyelidiki,

menggali saerta mempelajari sistem dari segi apapun, yang di anut oleh

Barat.

Dengan lahirnya pemikiran para ulama besar itu, maka ilmu

pengetahuan lahir dan berkembang dengan pesat sampai ke puncaknya, baik

dalam bidang agama, non-agama maupun dalam bidang kebudayaan

lainnya.

Namun, kebangkitan Islam tidaklah sama dengan Barat. Barat

meninggalkan ajaran-ajaran agama mereka untuk memajukan negara

mereka di berbagai bidang, namun Indonesia menggunakan ajaran, akidah,

1

Page 5: MAKALAH PPMDI

serta nilai-nilai yang ada dalam sebuah agama untuk dijadikan patokan dan

tuntunan/dasar dalam memperbaharui Islam dan negara Indonesia.

Kali ini kami akan sedikit membahas mengenai pembaharuan Islam,

tipologi gerakan pembaharuan, dan masih banyak lagi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian landasan normatif dan pembaharuan dalam Islam?

2. Bagaimana latar belakang dan sejarah pembaharuan Islam?

3. Apa hal yang menyebabkan terjadinya respon berupa kelahiran dan

perkembangan pembaharuan Islam?

4. Apa landasan teologis gerakan pembaharuan dalam Islam?

5. Siapa tokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam?

6. Bagaimana tahapan gerakan pembaharuan dalam Islam?

7. Apa tiga jalur yang menyebabkan ide-ide pembaharuan dalam Islam

dari luar bisa masuk ke Indonesia?

8. Apa empat bidang garap pembaharuan dalam Islam di Indonesia?

9. Apa saja tipologi gerakan pembaharuan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami landasan normatif dan pembaharuan dalam Islam.

2. Mengetahui latar belakang dan sejarah pembaharuan Islam.

3. Mengerti akan hal yang menyebabkan terjadinya respon berupa

kelahiran dan perkembangan pembaharuan Islam.

4. Mengetahui landasan teologis gerakan pembaharuan dalam Islam.

5. Mengatahui tokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam.

6. Mengerti mengenai tahapan gerakan pembaharuan dalam Islam.

7. Mengetahui tiga jalur yang menyebabkan ide-ide pembaharuan dalam

Islam dari luar bisa masuk ke Indonesia.

8. Mengetahui empat bidang garap pembaharuan dalam Islam di

Indonesia.

9. Mengetahui tipologi gerakan pembaharuan.

2

Page 6: MAKALAH PPMDI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Normatif serta Pembaharuan dalam Islam

Landasan dapat diartikan sebagai alas, dasar atau tumpuan1. Dimana

landasan dapat diartikan sebagai alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal;

suatu titik tumpu atau titik tolak dari suatu hal; atau suatu tempat berdirinya

sesuatu hal. Sementara itu normatif secara leksikal berarti berpegang teguh

pada norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku. Dari dua definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa landasan normatif merupakan pijakan

yang mengandung norma dimana didalamnya terikat dengan kaidah-kaidah

yang sudah berlaku. Barkaca pada masa lalu, terdapat satu peristiwa yang

memperlihatkan bahwa Barat lebih maju daripada Islam, hal ini memacu

rangsangan berpikir bagi kaum elite muslim untuk melakukan pembaharuan.

Pembaharuan identik dengan kata modern, modernisasi, dan

modernisme, yang dalam masyarakat Barat mengandung arti fikiran,

gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat-istiadat dan

sebagainya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh

kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut tajdîd,

secara harfiah tajdîd berarti pembaharuan (yang mana secara bahasa berarti

“mengembali kan sesuatu kepada kondisi yang seharusnya”) dan pelakunya

disebut mujaddid dimana kedua hubungan tersebut melakukan upaya-upaya

untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru

yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern

dengan berdasarkan pada ide-ide rasionalisme, nasionalisme, dan

demokrasi2. Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah

keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan

1 1995. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. hlm 560. 2 Harun Nasution, op. cit., hlm.11

3

Page 7: MAKALAH PPMDI

Al-Sunnah3 dengan cara menyesuaikan paham atas keduanya serta

memperbaharui hasil pemahaman terhadap Al-Qur’an dan hadis4.

Tajdid dalam Islam mempunyai dua bentuk. Pertama, Memurnikan

agama dan kedua, memberikan jawaban/penjelasan terhadap setiap

persoalan baru yang muncul dan berbeda dari satu zaman dengan zaman

yang lain.

Fikiran, gerakan dan usaha untuk merubah system pendidikan Islam

yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

baru/modern yang pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran

pembaruan pendidikan islam. Ketiga pola pemikiran itu ialah :

1. Pola pembaharuan pendidikan islam berorientasi pola pendidikan

modern.

2. Berorientasi dan bertujuan untuk memurnikan kembali ajaran islam.

3. Berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya masing-masing dan

bersifat nasionalisme.

B. Latar Belakang Pembaharuan dalam Islam dan sedikit Sejarahnya

Di antara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan

Islam adalah:

1. Paham tauhid5 yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan

kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan

terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada

kekufuran.

2. Sifat Jumud6 membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha. Umat

Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu

pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud

dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami

3 Abudin, Nata. Metodologi Studi Islam. Pt. Raja Grafindo.4 Abdul Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam.5 Kepercayaan bahwa Allah hanya satu.6 Kebekuan;sifat malas untuk berusaha dan melakukan sesuatu.

4

Page 8: MAKALAH PPMDI

kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha

memberantas kejumudan.

3. Umat Islam selalu berpecah belah. Hal ini menyebabkan umat Islam

tidak akan mengalami kemajuan karena kemajuan hanya dapat ditempuh

apabila umat Islam menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan, yang

berdasarkan pada persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka

untuk mempersatukan kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan

pembaharuan.

4. Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat. Dengan

adanya kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka mengalami

kemunduran dibandingkan dengan Barat, terutama sekali ketika

terjadinya peperangan antara kerajaan Usmani dengan negara-negara

Eropa, yang biasanya tentara kerajaan Usmani selalu memperoleh

kemenangan dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-

kekalahan di tangan Barat, hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani

untuk menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang baru muncul.

Menurut mereka rahasianya terletak pada kekuatan militer modern yang

dimiliki Eropa, sehingga pembaharuan dipusatkan di dalam lapangan

militer, namun pembaharuan di bidang lain disertakan pula.

Pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaisans7 Barat.

Renaisans Barat muncul dengan menyingkirkan agama, sedangkan

pembaharuan dalam Islam adalah sebaliknya yaitu untuk memperkuat

prinsip dan ajaran-ajaran Islam kepada pemeluknya dengan menghidupkan

kembali prinsip-prinsip Islam yang dilalaikan umatnya. Oleh karena itu

pembaharuan dalam Islam bukan hanya mengajak maju kedepan untuk

melawan segala kebodohan dan kemelaratan tetapi juga untuk kemajuan

ajaran-ajaran agama Islam itu.

Gerakan yang diusung oleh tiga tokoh pembaharu, Jamaluddin Al-

Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha, dikenal

7 masa peralihan dr abad pertengahan ke abad modern di Eropa (abad ke-14—ke-17) yg ditandai oleh perhatian kembali kpd kesusastraan klasik, berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru, dan tumbuhnya ilmu pengetahuan modern

5

Page 9: MAKALAH PPMDI

dengan gerakan Salafiyah yaitu suatu aliran keagamaan yang berpendirian

bahwa untuk dapat memulihkan kejayaannya, umat Islam harus kembali

kepada ajaran Islam yang masih murni seperti yang dahulu diamalkan oleh

generasi pertama Islam.

Kemunculan ide pembaruan dilatarbelakangi oleh suatu proses yang

panjang. Sejak awal abad ke-2 H (8M). Islam dalam perkembangan

dakwahnya yang makin meluas mengharuskan Islam berinteraksi dengan

peradaban dan agama lain. Sehingga timbul pergolakan pemikiran antara

Islam dengan pemikiran asing. Hal ini mendorong para pemikir Islam untuk

membahas aqidah Islam dari berbagai segi. Metode ini menjadikan akal

sebagai dasar pemikiran untuk membahas segala hal tentang iman.

Dua hal yang mengakibatkan Islam semakin mengalami

kemerosotan yaitu pertama, masuknya orang-orang munafik kedalam tubuh

umat Islam dimana mereka merekayasa pemikiran dan pemahaman yang

bukan berasal dari Islam dan justru menimbulkan saling pertentangan.

Kedua, umat islam mengalami kendala/kelalaian dalam penguasaan bahasa

Arab.

Disaat kaum muslimin mengalami kemerosotan berfikir dan

terkikisnya pemahaman Islam yang terus berlanjut sampai awal abad ke-13

H, cara pandang mereka mulai teracuni oleh cara pandang asing. Hal ini

menyebabkan upaya-upaya pembaruan semakin merebak untuk memahami

syariat Islam yang akan diterapkan dalam masyarakat. Para pembaru

memandang perlunya mengatasi masalah dengan melakukan interpretasi8

hukum-hukum Islam agar sesuai dengan kondisi yang ada. Mereka

mengeluarkan kaidah-kaidah umum dan hukum-hukum terperinci sesuai

dengan pandangan tersebut.

Sampai dengan perempat ketiga abad ini, gerakan Islam lebih

merupakan pembaharuan dalam pengertian revitalitas atau semacam

romantisme dimana hampir seluruh gerakan Islam dimotori oleh semangat

menghidupkan kembali tradisi Islam Klasik sebagai reaksi atas

8 Pemberian kesan, pendapat atau pandangan teoretis terhadap sesuatu;tafsiran

6

Page 10: MAKALAH PPMDI

kebangkrutan kekuasaan politik Islam yang sementara itu didomonasi

politik serta intelektual Barat modernyang merupakan fenomena mondial9.

C. Kelahiran dan Perkembangan Pembaharuan Islam di Indonesia merupakan

Wujud Respon terhadap Tiga Hal

1. Kemunduran Islam sebagai agama karena praktek-praktek penyimpangan

2. Keterbelakangan para pemeluknya

3. Adanya invansi politik, kultural dan intelektual dari dunia Barat.

D. Landasan Teologis Gerakan Pembaharuan dalam Islam

1. Pemurnian ajaran Islam dari syirik takhayul, bid’ah, khurafat, animisme,

kembali pada Al-Qur’an dan hadis.

2. Menghargai akal.

3. Pembukaan ijtihad.

4. Menolak taklid10.

5. Persatuan umat islam/ukhuwah islamiyah.

6. Penolakan paham fatalisme11.

E. Tokoh-tokoh Pembaharuan dalam Islam

1. KH. Ahmad Dahlan

2. Sultan Mahmud II

3. Mustafa Rasyid Pasya

4. Ziya Pasya

5. Muhammad Ali Pasya (1765-1849)

6. Al-Tahtawi (1801-1873)

7. Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897)

8. Muhammad Abduh (1849-1905)

9. Rasyid Ridha (1865-1935)

9 Berkaitan dengan seluruh dunia10 Keyakinan atau kepercayaan kepada suatu paham (pendapat) ahli hukum yang sudah-sudah tanpa mengetahui dasar atau alasannya;peniruan tanpa dasar/sebab11 Ajaran atau paham bahwa manusia dikuasai oleh nasib

7

Page 11: MAKALAH PPMDI

F. Tahapan Gerakan Pembaharuan dalam Islam

1. Revalisme pramodernis (premodernism revivalish) atau disebut juga

revivalis awal (early revivalish). Model gerakan ini timbul sebagai reaksi

atas merosotnya moralitas kaum muslim yang dimana pada saat itu

masyarakat Islam diliputi oleh kebekuan pemikiran karena terperangkap

dalam pola tradisi yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan

zaman. Dasar yang kelak juga dijadikan slogan gerakan adalah “kembali

kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw”. Ciri pertama yang menandai

gerakan ini adalah perhatian yang lebih mendalam dan saksama untuk

melakukan transormasi (yang menuntut adanya dasar-dasar yang kuat,

baik dari segi argumentasi maupun kultural) secara mendasar guna

mengatasi kemunduran moral dan sosial masyarakat Islam. Ciri lain

gerakan ini, adalah digunakannya konsep jihad dengan sangat bergairah.

2. Modernisme klasik. Di sini pembaharuan Islam termanifestasikan dalam

pembaharuan lembaga-lembaga pendidikan yang didasari argumentasi

bahwa lembaga pendidikan merupakan media yang paling efektif untuk

mensosialisasikan gagasan-gagasan baru dan media untuk “mencetak”

generasi baru yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami

agama sehingga mampu menghadapi tantangan zaman.

3. Revivalisme pascamodernis (posmodernist revivalist), atau disebut juga

neorevivalist (new revivalist). Ide-ide Barat, terutama di bidang sosial

politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah

Islam. Sejalan dengan itu, pada tahap ini muncul pandangan dikalangan

muslim, bahwa Islam di samping merupakan agama yang bersifat total,

juga mengandung wawasan-wawasan, nilai-nilai dan petunjuk yang

bersifat langgeng dan komplit meliputi semua bidang kehidupan. Tak

heran jika salah satu corak tahap ini adalah memperlihatkan sikap

apologi12 yang berlebihan terhadap Islam dan ajaran-ajarannya.

12 tulisan atau pembicaraan formal yg digunakan untuk mempertahankan gagasan, kepercayaan, dsb; pembelaan

8

Page 12: MAKALAH PPMDI

4. Neomodernisme. Tahap ini sebenarnya masih dalam proses pencarian

bentuknya. Meskipun demikian, Fazlur Rahman sebagai “pengibar

bendera” neomodernisme menegaskan bahwa  gerakan ini dilancarkan

berdasarkan krtik terhadap gerakan-gerakan terdahulu. Menurut Fazlur

Rahman, gerakan-gerakan terdahulu hanya mengatasi tantangan Barat

secara satu kasus tertentu saja. Karena mengambil begitu saja istilah

Barat dan kemudian mengemasnya dengan simbol-simbol Islam tanpa

disertai sikap kritis terhadap Barat dan warisan Islam. Dengan sikap

kritis, baik terhadap Barat maupun warisan Islam sendiri, maka kaum

muslim akan menemukan solusi bagi masa depannya.

G. Tiga Jalur ide-ide Pembaharuan dalam Islam dari Luar bisa Masuk ke

Indonesia

1. Jalur haji dan mukim. Yakni tradisi (pemuka) umat Islam Indonesia yang

menunaikan ibadah haji ketika itu bermukim untuk sementara waktu

guna menimba dan memperdalam ilmu keagamaan atau pengetahuan

lainnya. Sehingga ketika mereka kembali ke tanah air, kualitas keilmuan

dan pengamalan keagamaan mereka umumnya semakin meningkat. Ide-

ide baru yang mereka peroleh tak jarang kemudian juga mempengaruhi

orientasi pemikiran dan dakwah mereka di tanah air.

2. Jalur publikasi, yakni berupa jurnal atau majalah-majalah yang memuat

ide-ide pembaharuan Islam baik dari terbitan Mesir maupun Beirut.

Wacana yang disuarakan media tersebut kemudian menarik muslim

nusantara untuk mengubah bahasa tersebut ke dalam bahasa lokal, seperti

Di Sumatera Barat pernah terbit al-Munir yang sebagian materinya

diubah bahasanya oleh K.H. Ahmad Dahlan kedalam bahasa Jawa agar

mudah dikonsumsi anggota masyarakat yang hanya menguasai bahasa

ini.

3. Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di Timur-Tengah. Menurut

Achmad Jainuri, para pemimpin gerakan pembaharuan Islam awal di

Indonesia hampir merata adalah alumni pendidikan Mekah.

9

Page 13: MAKALAH PPMDI

H. Empat Bidang Garap Pembaharuan dalam Islam di Indonesia

1. Menyerang formalisme dari ortodoksi13 Islam serta realitas sinkretisme14

ajaran karena pengaruh animisme15 dan Hindu-Budha.

2. Menyerang institusi16 pra-Islam yang menghalangi perkembangan,

dengan representasi17 institusi adat dan kaum priyayi18.

3. Melawan tekanan westernisasi (keBarat-Baratan) dan dominasi nilai-nilai

Barat

4. Melawan kekuasaan status quo (negara yang mempunyai urusan maupun

hubungan) dengan kolonial Belanda.

I. Tipologi Gerakan Pembaharuan atau Empat Orientasi Pemikiran Idiologis

1. Konservatif-Tradisional

Pendekatan yang digunakan oleh gerakan pembaharuan Islam tipe

ini biasanya berusaha mempertahankan tradisi lama tanpa adanya

perubahan. Dimana mereka menentang kecendrungan pembaratan

(westernizing/westernisasi) dengan mengatasnamakan Islam yang secara

pemahaman dan pengamalan melestarikan tradisi-tradisi yang bercorak

lokal yang terjadi pada beberapa abad yang lalu atas nama Islam. Usaha

Islamisasi untuk segala aspek kehidupan Muslim menjadi agenda utama.

Dari masalah etika, tingkah laku secara individu maupun sosial, hingga

ilmu dan landasan epistemologi yang akan diserap oleh mereka, harus

diislamkan, agar seluruh gerak dan tindakan yang hendak dilakukan oleh

kaum Muslim adalah Islamis. Pendukung kelompok ini rata-rata dari

kalangan ulama, tarekat dan penduduk pedesaan.

13 Ketaatan kepada peraturan dan ajaran resmi. 14 paham (aliran) baru yg merupakan perpaduan dr beberapa paham (aliran) yg berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan.15 kepercayaan kpd roh yg mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dsb).16 sesuatu yg dilembagakan oleh undang-undang, adat atau kebiasaan.17 Perwakilan.18 orang yg termasuk lapisan masyarakat yg kedudukannya dianggap terhormat

10

Page 14: MAKALAH PPMDI

2. Modernis-Reformis

Menggunakan sikap adoptif19 rasionalnya berusaha

mengaplikasikan Islam dalam kehidupan realita yang penuh dengan

dinamika perubahan. Mereka memandang Islam dengan sangat relevan

untuk semua lapangan kehidupan, publik, dan pribadi. Islam dipandang

memiliki karakter fleksibilitas20 dalam berinteraksi dengan

perkembangan zaman.

3. Modernis-Sekuler

Mereka yang telah menjadikan sekularisasi sebagai upaya yang

perlu dilakukan dalam rangka pembaharuan Islam yang orientasi

ideologisnya modernis sekuler telah menggunakan pendekatan

identifikatif iyalah bahwa kebangkitan Islam hanya dapat dilakukan

dengan cara identifikasi hal-hal yang datang dari barat apa adanya.

Dengan demikian sekularisasi dipandang sebagai sesuatu yang dapat

memberikan kebebasan lagi manusia.

4. Puritan-Fundamentalis

Dengan bermaksud menguatkan keententikan dan keorisinilan

Islam, gerakan pembaharuan Islam yang orientasi ideologisnya puritan-

fundamentalis telah berusaha memberikan respon terhadap tantangan

modernisasi yang dilakukan Barat. Pokok pemikiran dari gerakan ini

adalah segala aspek kehidupan kaum muslimin harus di Islamisasikan

kembali.

19 mengenai penyerahan suatu urusan dilakukan dng undang-undang yg memuat syarat bahwa penyerahan hanya direalisasi thd daerah yg menyatakan sanggup untuk menerima urusan itu20 penyesuaian diri secara mudah dan cepat; keluwesan; ketidakcanggungan

11

Page 15: MAKALAH PPMDI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Landasan normatif merupakan pijakan yang mengandung norma dimana

didalamnya terikat dengan kaidah-kaidah yang sudah berlaku.

Pembaharuan dalam Islam dapat diartikan sebagai upaya-upaya untuk

menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang

ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dengan

berdasarkan pada ide-ide rasionalisme, nasionalisme, dan demokrasi.

Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat

agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah

dengan cara menyesuaikan paham atas keduanya serta memperbaharui

hasil pemahaman terhadap Al-Qur’an dan hadis.

2. Di antara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan

Islam adalah: paham tauhid, sifat jumud (malas untuk

berusaha/melakukan sesuatu dan malas berpikir), umat Islam selalu

berpecah belah, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan

Barat (terutama sekali ketika terjadinya peperangan antara kerajaan

Usmani dengan negara-negara Eropa, yang biasanya tentara kerajaan

Usmani selalu memperoleh kemenangan dalam peperangan, akhirnya

mengalami kekalahan di tangan Barat, hal ini membuat pembesar-

pembesar Usmani untuk menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang

baru muncul). Sejak awal abad ke-2 H (8M) muncul sebuah metode yang

menjadikan akal sebagai dasar pemikiran untuk membahas segala hal

tentang iman. Awal abad ke-13 H, disaat kaum muslimin mengalami

kemerosotan berfikir, terkikisnya pemahaman Islam yang terus berlanjut

dan cara pandang mereka mulai teracuni oleh cara pandang asing maka

menyebabkan upaya-upaya pembaruan semakin merebak untuk

memahami syariat Islam yang akan diterapkan dalam masyarakat.

Sampai dengan perempat ketiga abad ini, hampir seluruh gerakan Islam

dimotori oleh semangat menghidupkan kembali tradisi Islam Klasik.

12

Page 16: MAKALAH PPMDI

3. Kemunduran Islam sebagai agama karena praktek-praktek

penyimpangan, keterbelakangan para pemeluknya, adanya invansi

politik, kultural dan intelektual dari dunia Barat.

4. Pemurnian ajaran Islam dari syirik takhayul, bid’ah, khurafat, animisme,

kembali pada Al-Qur’an dan hadis, menghargai akal, pembukaan ijtihad,

menolak taklid, persatuan umat islam/ukhuwah islamiyah, penolakan

paham fatalisme.

5. KH. Ahmad Dahlan, Sultan Mahmud II, Mustafa Rasyid Pasya, Ziya

Pasya, Muhammad Ali Pasya (1765-1849), Al-Tahtawi (1801-1873),

Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897), Muhammad Abduh (1849-1905),

Rasyid Ridha (1865-1935).

6. Revalisme pramodernis, modernisme klasik, revivalisme pascamodernis,

neomodernisme.

7. Jalur haji dan mukim, jalur publikasi, peran mahasiswa yang sempat

menimba ilmu di Timur-Tengah.

8. Menyerang formalisme dari ortodoksi Islam serta realitas sinkretisme

ajaran karena pengaruh animisme dan Hindu-Budha, menyerang institusi

pra-Islam yang menghalangi perkembangan, dengan representasi institusi

adat dan kaum priyayi, melawan tekanan westernisasi (keBarat-Baratan)

dan dominasi nilai-nilai Barat, melawan kekuasaan status quo (negara

yang mempunyai urusan maupun hubungan) dengan kolonial Belanda.

9. Konservatif-Tradisional, Modernis-Reformis, Modernis-Sekuler, Puritan-

Fundamentalis.

B. Saran

Pembaharuan Islam telah berjalan dalam waktu yang lama dan

melalui proses yang panjang dan sulit. Hingga sekarang, kita bisa

merasakan ketenangan iman dalam beribadah. Sudah sepatutnya sebagai

generasi penerus kita harus menjaga agam Islam dan mengajarkan nilai-nilai

keislaman pada adik-adik dan orang-orang sekitar kita dengan cara saling

mengingatkan dan menasehati dalam melakukan amal ibadah yang ikhlas

karena Allah semata.

13

Page 17: MAKALAH PPMDI

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Charles C. Islam and Moderism “A Study of the Modern Reform Movement Inaugurated by Muhammad ‘Abduh”

Asmuni, Yusran. 1998. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kemala, Intan Dwita. 2008. Makalah Gerakan Islam. Indonesia: FIB UI.

Nasution, Harun. 1996. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.

http///www.google.com

http///www.google.com Afifi Fauzi Abbas

http///ww.google.com. Gunawan’s Site, Gerakan Pembaharuan Islam

http///www.google.com. Muhammad Ikhsan, Tajdid dalam Syariat Islam Antara

14