Makalah ppg

19
Meningkatkan Kemampuan Mengajar Melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) by : Gilang Nur Darmawijaya (12 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN ROHANI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

description

ppg

Transcript of Makalah ppg

Meningkatkan Kemampuan Mengajar Melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG)

by :Gilang Nur Darmawijaya (12

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN ROHANIFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kata Profesional menunjukan bahwa seorang guru harus mampu bersaing di dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional dan juga harus selalu meningkatkan keahlian dan kecakapan dalam melakukan tugas sebagai seorang guru. Guru merupakan sebuah profesi. Dalam hal ini profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Seorang profesional menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya. Seorang profesional menjalankan kegiatannya berdasarkan profesionalisme, dan bukan secara amatiran. Profesionalisme bertentangan dengan amatirisme. Dapat saja hasil karya seorang amatir sangat tinggi mutunya. Seorang profesional akan terus-menerus meningkatkan mutu karyanya secara sadar, melalui pendidikan dan pelatihan.Abad 21 merupakan abad global. Kehidupan masyarakat berubah dengan cepat karena dunia semakin menyatu apalagi ditopang oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sehingga batas-batas masyarakat dan negara menjadi kabur. Ekonomi dunia berkembang dengan pesat yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Globalisasi mengubah hakikat kerja dari amatirisme menuju profesionalisme. Memang inilah dasar dari suatu masyarakat yang berdasarkan merit sistem. Termasuk di dalam perubahan global ialah profesi guru. Sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat, profesi guru juga menuntut profesionalisme. Guru yang profesional bukan hanya sekadar alat untuk transmisi kebudayaan tetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya yang dinamis yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan, produktivitas yang tinggi, dan kualitas karya yang dapat bersaing. Guru profesional bukan lagi merupakan sosok yang berfungsi sebagai robot, tetapi merupakan dinamisator yang mengatur potensi-potensi peserta didik ke arah kreativitas. Tugas seorang guru yang professional meliputi tiga bidang utama: 1) dalam bidang profesi, 2) dalam bidang kemanusiaan, dan 3) di dalam bidang kemasyarakatan.Dalam bidang profesi, seorang guru profesional berfungsi untuk mengajar, mendidik, melatih, dan melaksanakan penelitian masalah-masalah kependidikan. Dalam bidang kemanusiaan, guru profesional berfungsi sebagai pengganti orang tua khususnya di dalam bidang peningkatan kemampuan intelektual peserta didik. Guru profesional menjadi fasilitator untuk membantu peserta didik mentrasformasikan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi kemampuan serta keterampilan yang berkembang dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian pendidikan profesi guru?2. Apa tujuan pelaksanaan pendidikan profesi guru?3. Apa landasan yang digunakan dalam melaksanakan PPG?4. Apa manfaat pelaksanaan pendidikan profesi guru? 5. Apakah pendidikan profesi guru dapat meningkatkan kualitas mengajar? C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian tentang pendidikan profesi guru2. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan profesi guru3. Untuk mengetahui landasan yang digunakan dalam melaksanakan PPG4. Untuk mengetahui manfaat pelaksanaan pendidikan profesi guru5. Untuk mengetahui kualitas mengajar melalui pendidikan profesi guru

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Pendidikan Profesi GuruMenurut Kartadinata profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai. Keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Sedangkan menurut Galbreath J. profesi guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani, sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik.Nasanius Y. mengatakan profesi guru merupakan kemampuan yang tidak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik antara lain: 1. Sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih.2. Pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang ia miliki.3. Sebagai petugas kemaslahatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik.

B. Tujuan Dilaksanakannya Pendidikan Profesi Guru1. Tujuan Umum Tujuan dilaksanakannya pendidikan profesi guru adalah untuk menghasilkan calon guru yang mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan umum PPG tersebut tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2. Tujuan khusus Tujuan khusus dilaksanakannya pendidikan profesi guru tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2 yaitu untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, pelatihan peserta didik, dan melakukan penelitian, serta mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.Sedangkan menurut Oemar Hamalik ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mengadakan pelatihan antara lain:a) Pelatihan berfungsi memperbaiki perilaku atau performance kerja. Hal ini sangat diperlukan agar pendidik lebih mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan diharapkan berhasil dalam upaya pelaksanaan program kerja organisasi atau lembaga.b) Pelatihan berfungsi mempersiapkan promo ketenagaan untuk jabatan yang lebih rumit dan sulit.c) Pelatihan berfungsi untuk mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi.

C. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Profesi GuruDalam pelaksanaan pendidikan profesi guru tentunya memiliki landasan yang digunakan sebagai acuan yang mengatur keseluruhan bagian program tersebut. Beberapa landasan tersebut diantaranya adalah:1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.Dalam undang-undang tersebut terdapat beberapa pasal yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan profesi guru, diantaranya adalah:a. Pasal 42. Pasal tersebut berbunyi:1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.b. Pasal 43 ayat 2Bunyi pasal tersebut adalah (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.c. Pasal 44. Pasal tersebut berbunyi:1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.2) Penyelenggaraan pendidikan oleh masyarakat berkewajiban membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakannya.3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.

2. UU Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.Diantara pasal-pasal yang mengatur mengenai pendidikan profesi guru yang terdapat pada UU No 14 Tahun 2005 adalah:a. Pasal 8Bunyi dari pasal tersebut adalah Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.b. Pasal 111) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.c. Pasal 13Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Peraturan pemerintah ini menekankan perlunya masyarakat pendidikan merujuk pada perangkat standar mutu sebagai acuan formal dan baku dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.[footnoteRef:2] Selain itu, dalam peraturan pemerintah juga ditentukan kriteria minimal mengenai sistem pendidikan yang berlaku nasional, karna itu setiap lembaga pendidikan minimal mungkin dapat memenuhi seluruh kriteria tersebut agar dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. [2: ]

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.Dalam peraturan ini disebutkan beberapa standar kompetensi yang guru yang diharapkan dapat terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru terdiri atas empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

D. Manfaat Pendidikan Profesi GuruKegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bermanfaat untuk : 1. Bagi gurua. Menambah pengalaman dan penghayatan guru tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat memahami tentang keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada disekolah.c. Mempertajam daya nalar dalam penelaahan perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membentuk pemikiran sebagai problem solver dalam pembelajaran.2. Bagi sekolahMenemukan penyegaran serta ide-ide baru dalam proses belajar mengajar baik sistem pengajarannya maupun tugas-tugas kependidikan lainnya sehingga diharapkan model pembelajaran akan menjadi lebih baik. Selain itu, dengan adanya calon guru praktikan dapat menberikan warna baru walaupun dalam waktu yang relative singkat. Sehingga memungkinkan siswa mendapat masukan ataupun motivasi terutama yang berkaitan dengan prndidikan tinggi yang akan mereka tempuh/jalani pada masa-masa berikutnya.3. Bagi masyarakat Tersedianya calon-calon tenaga pendidik ( guru) yang memiliki kualitas yang baik akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang cukup memuaskan. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih turut aktif menggalakkan program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah.Sedangkan kelebihan dan kekurangan PPG dapat dilihat dari tabel di bawah ini:Kelebihan PPGKekurangan PPG

a. Meciptakan guru yang profesional.a. Biayanya dalam menempuh PPG mahal.

b. Meningkatkan kesejahteraan guru.b. Semua sarjana non kependidikan bisa masuk PPG.

E. Kualitas Mengajar Melalui Pendidikan Profesi Guru

Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di tingkat operasonal, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan di Indonesia. Ini mengandung makna, guru mempunyai posisi yang strategis dalam upaya pembangunan bangsa. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru melakukan tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran dan latihan. Semua kegiatan itu terkait dengan upaya pengembangan para peserta didik melalui keteladanan, penciptaan lingkungan pendidikan yang kondusif, membimbing, mengajar dan melatih peserta didik sebagai unsur bangsa.Atas dasar itu, seorang pendidik memang harus selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal. Guru harus selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan standar ideal. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada figur yang dipandang memiliki standar ideal. Selain itu, harus berupaya meningkatkan dan memelihara citra profesi. Profesionalisme yang tinggi dari seorang harus ditunjukkan dengan besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudkan perilaku profesional. Perwujudan dilakukan melalui berbagai cara seperti penampilan, cara bicara, penggunaan bahasa, postur, sikap hidup sehari-hari, hubungan antar pribadi dan sebagainya.Lebih lanjut, guru harus memiliki keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesi yang akan dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan ketrampilannya. Oleh karenanya, guru yang profesional harus selalu berusaha mencari dan memanfaatkan kesempatan yang dapat mengembangkan profesinya, misalanya: (1) mengikuti kegiatan ilmiah seperti loka karya, seminar, dan sebagainya; (2) mengikuti penataran dan pendidikan lanjutan; (3) melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; (4) menelaah kepustakaan, membuat karya ilmiah; (5) memasuki organisasi profesi.Guru juga harus berusaha mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi. Hal ini mengandung makna bahwa guru yang profesional harus berupaya untuk selalu mencapai kualitas dan cita-cita yang sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Guru tersebut juga harus selalu aktif dalam seluruh kegiatan dan perilakunya untuk menghasilkan kualitas yang ideal. Secara kritis ia juga harus selalu mencari dan secara aktif memperbaiki diri untuk memperoleh hal-hal yang lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.Akhirnya, guru juga harus memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Karena profesionalisme seorang guru ditandai dengan kualitas derajat kebanggaan akan profesi yang pegangnya. Dalam kaitannya dengan ini, diharapkan agar para guru memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya. Rasa bangga ini ditunjukkan dengan penghargaannya akan pengalamannya di masa lalu, berdedikasi tinggi terhadap tugas-tugas sekarang dan meyakini akan potensi dirinya bagi perkembangan di masa depan.Dengan demikian, seorang guru yang profesional memiliki penguasaan yang cukup dalam hal : (1) Ilmu atau bidang studi yang ditekuni; (2) Ketrampilan mengajar; (3) informasi yang diperoleh dan dikelola; (4) keyakinan yang tidak mudah digoyahkan; dan (5) Teknologi yang digunakan dan dimanfaatkan. Guru tersebut harus dapat mengaktualisasikan penguasaan terhadap kelima butir tersebut secara konsisten dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, guru yang bersangkutan harus berupaya agar aktivitas/kegiatannya selalu terintegrasi dalam hidupnya, berusaha memiliki kompetensi/ketrampilan mengajar diatas orang lain, menghadapi pekerjaan secara kreatif dan proaktif, komited terhadap life long education, serta memiliki personal vision yang berdaya tarik untuk terus maju ke depan.Profesionalisme guru akan sangat dirasakan oleh para siswanya, karena siswa adalah pelanggan utama yang akan berhubungan langsung dengan kinerja guru. Jadi memang siswa harus diusahakan kepuasannya. Kepuasan tersebut dicapai manakala ilmu dan ketrampilan yang diberikan guru dapat diserap secara optimal. Ditambah lagi dengan terbentuknya akhlak luhur siswa. Maka yang puas tidak hanya siswa, tetapi kepuasan tersebut akan dirasakan oleh pelanggan lain, yaitu keluarga, orangtua siswa dan masyarakat.Atas dasar itu, harus diupayakan untuk mewujudkan guru yang profesional di masa depan yang bercirikan kreatif dan mandiri. Karena dengan daya kreativitas dan kemandiriannya, guru akan mampu menghasilkan berbagai buah karya yang lebih bermakna dalam dunia pendidikan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, masyarakat dan negara. Khusus untuk mencapai kemandirian, para pakar menyebutkan, guru memerlukan adanya kualitas atau keberhasilan, emotional intelegence atau kecerdasan emosional, dan menguasai berbagai ketrampilan.

BAB III PENUTUPKesimpulanJadi adanya pelatihan profesi guru itu sangat menguntungkan bagi guru, sekolah, dan masyarakat. Manfaat tersebut diantaranya adalah menambah pengalaman dan penghayatan guru tentang proses pendidikan serta pembelajaran di sekolah. Selain itu, dengan adanya calon guru praktikan dapat memberikan warna baru walaupun dalam waktu yang relative singkat. Sehingga memungkinkan siswa mendapat masukan ataupun motivasi terutama yang berkaitan dengan pendidikan tinggi yang akan mereka tempuh atau jalani pada masa-masa berikutnya. Peningkatan profesionalisme guru dalam rangka mengangkat derajad dan mutu pendidikan di Indonesia di masa sekarang dan dimasa yang akan datang, menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar. Hal ini mengingat guru adalah komponen terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Betapapun baiknya kurikulum yang digunakan ataupun betapapun lengkapnya sarana pra sarana belajar yang dimiliki, termasuk kemegahan gedung sekolah, tidak akan memberi arti apa-apa bila tidak ditunjang oleh guru yang profesional dan berdedikasi tinggi.Meningkatkan profesionalisme guru di sekolah harus dilakukan secara terpadu dan sistematis. Upaya perbaikan taraf hidup guru sebagai daya dorong bagi guru untuk dapat lebih berkonsentrasi dalam mengajar dan mendidik. Dengan tersedianya calon-calon tenaga pendidik ( guru) yang memiliki kualitas yang baik akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang cukup memuaskan. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih turut aktif menggalakkan program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah. Serta dengan guru yang profesional, maka dapat diharapkan output berupa anak didik yang tidak saja cerdas dan trampil, tetapi juga berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKAHamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. http://ppg-pgsd.blogspot.com/2011/12/manfaat-pendidikan-profesi-guru-ppg.html,diakses tanggal 28 Mei 2015, Pukul 16.30 WIB.Surakhmad. 2009. Pendidikan NasionalStrategi dan Tragedi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Transmedia Pusaka. www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-profesi-guru.html, diakses tanggal 28 Mei 2015, Pukul 17.00 WIB.