Makalah Plh

19
TUGAS MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN HIAS PURING (Codiaeum variegatum) Nama Anggota : 1. Abid Nano 2. Ahmad Abiyu Tsani 3. Faisal Haris Hidayatulloh 1

description

Makalah Plh

Transcript of Makalah Plh

Page 1: Makalah Plh

TUGAS MAKALAH BUDIDAYA

TANAMAN HIAS PURING (Codiaeum

variegatum)

Nama Anggota : 1. Abid Nano

2. Ahmad Abiyu Tsani

3. Faisal Haris Hidayatulloh

4. Catur Nasikhudin

1

Page 2: Makalah Plh

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

kita dan Maha Guru dari segala ilmu yang senantiasa menuntun hambanya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas menyusun Makalah Tumbuhan Hias Puring (Codiaeum variegatum). Pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Ahmad Nova serta

pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah tumbuhan hias puring.

Makalah ini berisi tentang definisi tumbyhan puring seperti batang dan daun tumbuhan purin

(Codiaeum variegatum).

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan

kekeliruan, maka untuk itu penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang

membangun agar lebih sempurnanya makalah ini .

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Allah swt membalas budi baik kepada semua

pihak yang telah banyak berperan dalam pembuatan makalah ini. Dan kami berharap makalh ini

memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

2

Page 3: Makalah Plh

DAFTAR ISI

Sampul……………………………………………..........................1

Kata pengantar…………………………………………………….2

Daftar Isi……………………………………………………………3

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………..4.

B. Manfaat Bagian-Bagian Puring………………………………….5

C. Penyakit Yang Dapat Sembuh Dengan Penggunaanya………….7

D. Manfaat Bagi Lingkungan……………………………………….7

BAB II : Langkah Penanaman Tumbuhan Hias Puring

A. Langkah-Langkah Penanaman Tumbuhan Puring……………….9

B. Cara Mencangkok………………………………………………..10

BAB III : Kesimpulan

A. Kesimpulan……………………………………………………….11

B. Penutup……………………………………………………………11

Alat & Langkah Penanaman Tahap Menggunakan Gambar........13

Daftar Isi……………………………………………………………...14

3

Page 4: Makalah Plh

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan populer

berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah

dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya.

Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-

putus", dan sebagainya.Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri

yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang

merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae.Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini

telah tersebar di seluruh daerah tropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.

Tanaman ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga daerah subtropika.

Hingga saat ini belum ada data pasti yang menunjukkan asal tanaman ini. Menurut beberapa

sumber pustaka, puring sudah lama ada di Indonesia dan pertama kali ditemukan di kepulauan

Maluku yang dimanfaatkan sebagai tanaman pagar atau pekuburan. Di setiap daerah puring

memiliki nama berbeda-beda. Di Sumatra dikenal dengan nama tarimas, siloastam (Batak),

nasalan (Nias), Pudieng (Minangkabau, Lampung). Di jawa dikenal dengan nama puring (Sunda,

Jawa), Karoton (Madura). Di Nusa Tenggara dikenal dengan nama demung, puring (Bali), daun

garida (Timor). Di kalimantan di kenal dengan nama uhung dan dolok. Di Sulawesi : dendiki

(Sangir), Kejondon, Kalabambang, dudi, leleme, kelet, kedongdong disik (Minahasa), nuniki

balano (Buol), balenga semangga (Makassar), dahengora, mendem (Manado). Di Maluku dikenal

dengan nama susurite, salu-salu, fute, ai haru,sinsite, siri-siri (Seram), galiho, dahengaro,

salubuto (Halmahera), dahengora, daliho (Ternate, Tidore).

Secara garis besar ada empat jenis puring, yaitu Meidum baill, Pictum hook, Croton

pictus lood, dan phylovren lour. Jenis yang paling umum diperdagangkan adalah Croton.

Varietas puring yang terkenal adalah puring nuri (C. variegatum ’Miami’), puring gelatik (C.

variegatum ‘Belvalen’), puring ketapang (C. variegatum ‘Miami’), puring banci (C. variegatum

‘Imperialis), Poring bor (C. variegatum ‘Jan Bier), puring buntut ayam (C. variegatum

4

Page 5: Makalah Plh

‘Majestic’), Puring jet (C. variegatum ‘exotica’), cactus tiang/petung (C. variegatum ‘Majestic’),

dan cactus gendong (C. variegatum ‘Mac Art’) dan lain-lain.

Bentuk daun tanaman puring bervariasi, ada yang berbentuk pita yang panjangnya 5 cm – 30

cm, elips, oblong, bulat, hingga seperti ujung tombak. Permukaan daun ada yang rata,

bergelombang, dan berpilin. Warna daun juga bervariasi, ada yang berwarna hijau tua polos dan

ada pula yang memiliki lebih dari tiga macam warna dengan variasi hijau, coklat, merah, biru

dan kuning. Coraknya ada yang berbintik-bintik, bergaris-garis, dan belang-belang. Daun dan

tangkainya memiliki getah berwarna bening hingga putih. Bunga telanjang dengan benang sari

yang banyak dan tersusun berangkai dalam satu tangkai bunga. Batang berkayu dan bergetah,

tinggi mencapai 3 meter dan memiliki percabangan yang banyak.

II. MANFAAT PURING

Tanaman puring selain sebagai penghias pagar dan pekarangan rumah pucuk daun

mudanya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalapan (sayuran), tanaman hias, dan obat-obatan

tradisional. Kegunaan penting, antara lain adalah sebagai berikut :

1.     Akar dan kulit tanaman puring digunakan untuk menyamak kulit karena tanaman puring

mengandung zat penyamak.

2.     Air rebusan daun puring bias digunakan untuk memperlancar keluarnya keringat. Caranya,

air rebusan tersebut digunakan untuk mandi. Jika diminum, air rebusan daun puring juga dapat

membantu menurunkan panas badan karena demam.

3.     Air rebusan daun puring jenis air mancur dapat digunakan untuk mencegah penyakit

rajasinga.

4.     Papagan kulit batang yang diseduh dengan air panas lalu diminum dapat mengurangi rasa

sakit perut akibat diare

5.     Dalam farmakologi Cina disebutkan tanaman ini memiliki rasa pahit, dingin, beracun.

Melancarkan peredaran darah, peluruh keringat dan pencahar ringan. Akar dan kulit batang

mempunyai rasa pedas, yang berkurang bila digodok bersama dengan scutellaria. Efek

farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, ranting muda, akar dan kulit batang. 

5

Page 6: Makalah Plh

6.     Sebagian dari ibu - ibu mungkin kebingungan ketika buah hatinya sakit, sakit perut

misalnya. jika ibu mempunyai tanaman puring bisa memanfaatkannya sebagai obatnya. berikut

ini caranya;

-       ambil secukupnya daun puring muda, yang beerwarna kuning dan masih segar

-       lumatkan sampai halus

-       tambahkan sedikit air bersih, aduk sampai menjadi bahan seprti bubuk

-       oleskan pada perut ana.

DAUN

Bentuk daun puring sangat bervariasi, ada yang berbentuk bulat telur (ovatus), lonjong

(oblongus), jorong (ellipticus), ada juga yang berbentuk pita( linear), masing-masing daun

mempunyai corak warna yang berbeda.

- Tepi daun : Ada yang rata, bergelombang bahkan ada yang berpilin

- Ujung daun : bervariasi, ada yang runcing (acutus), tumpul (obtusus), dan runcing

(acuminatus).

- Daun puring tersusun berselang-saling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas

batang tanaman.

- Daun puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol. Itulah sebabnya

tanaman ini dimanfaankan sebagai obat tradisional.

BATANG

Sosok batang puring ada 2 macam yaitu bulat dan bersudut, pertumbuhan batang tegak

menjulang k atas dengan percabangn banyak. Batang puring bergetah semakin bertambah umur

tanaman batang berkayu dan mengeras.

BUNGA

Berumah satu monoecious, jd bunga jantan dan betina terpisah dalam tandan bunga yang

berbeda. Bunga puring termasuk bunga telanjang, bunga jantan merupakan kumpulan benang

sari. Puring termasuk tanaman protandri yaitu bunga jantn akan muncul dan masak terlebih

dahulu dari bunga betina.

6

Page 7: Makalah Plh

BUAH DAN BIJI

Buah puring berbentuk bulat, buah muda berwarna hijau berkilat, setelah tua berubah menjadi

hijau tua kusam. Biji juga berbentuk bulat terdapat dalam buah.

III. PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN PENGGNAANYA(http://id.answers.yahoo.com)

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalamansecara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah,tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :1. Perut mulas. Akar puring sepanjang satu jari ditambah 3 lembar daun sesuru(Euphorbia nerifolia L.) ditumbuk sampai halus,tambahkan air secukupnya lalu disaring dan diminum. Setelah minum ramuan ini akan sedikit diare karena berkhasiat pencahar, tapi sakit perutnya menghilang.2.  Sakit perut pada anak-anak. Daun puring berwarna kuning yang masih muda dan segar,secukupnya dilumatkan sampai halus, tambahkan sedikit air bersih sampai menjadi bahan seperti bubur. Balurkan pada perut anak.3.  Sifilis. Satu batang puring seutuhnya dicuci bersih lalu digodok dengan 5 gelas airsampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 3 kali minum. Diminum dengan air gula seperlunya.4.  Sukar berkeringat, eksema. Rebus daun secukupnya, minum.5.  Cacingan, nafsu makan berkurang. Rebus ranting muda secukupnya, minum.6.  Sembelit, kejang lambung, kehilangan selera, penyakit saluran kencing pada anak- anak. Rebus akar dan kulit batang secukupnya, minum.

IV. MANFAAT BAGI LINGKUNGAN

Udara di dalam rumah bisa saja tercemar zat-zat berbahaya.  Untuk mengurangi risiko terkena paparan polusinya, bisa dilakukan dengan cara menghadirkan tanaman hijau di dalam ruangan. Berada di dalam rumah bukan berarti terbebas dari polusi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh United State Environmental Protection Agency (USEPA) mengindikasikan bahwa derajat polusi dalam ruang bisa 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruangan. (http://www.tabloidrumah.com)

Parahnya, gas CO yang dihasilkan rokok maupun sumber lain (asap kendaraan, asap kompor), jika terhirup oleh hidung akan masuk ke dalam aliran darah, termasuk aliran darah jantung. Bila ini terjadi, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO dan ini bisa menyebabkan kadar CO berlebihan dalam darah. Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan terjadinya hipoksia. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler. (http://www.tabloidrumah.com)

Untuk mengatasi masalah polusi dalam ruangan, selain memperbaiki sirkulasi udara, juga juga dapat diminimalisir dengan meletakkan tanaman di dalam ruangan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) awal 1970-an menemukan 50 jenis tanaman yang mampu mengurangi konsentrasi polutan di dalam ruangan, terutama tiga polutan utama, yaitu benzena, trikhloroetilen (TCE), dan formaldehid. Bintang

7

Page 8: Makalah Plh

Nugroho dari Green Building Council Indonesia (GBCI) mengatakan, sejumlah tanaman yang dimaksud NASA ada di Indonesia, misalnya lidah mertua (Sanseviera), palem bambu, sri rejeki (Aglaonema), beringin, garbera yang biasa kita jadikan bunga potong, puring (Janet crane), dan hanjuang (Marginata). (http://www.tabloidrumah.com)

Menurut penelitian di laboratorium, kelima jenis pohon itu bisa mengurangi polusi udara sekira 47 – 69 persen. Mereka adalah pohon felicium (Filicium decipiens), mahoni (Swietenia mahagoni), kenari (Canarium commune), salam (Syzygium polyanthum), dan anting-anting (Elaeocarpus grandiforus). Sementara itu, jenis tanaman perdu yang baik untuk mengurangi polusi udara adalah puring (Codiaeum variegiatum), werkisiana, nusa indah (Mussaenda sp), soka (Ixora javanica), dan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).

8

Page 9: Makalah Plh

BAB II

LANGKAH PENANAMAN TANAMAN HIAS

PURING (Codiaeum variegatum)

V. LANGKAH-LANGKAH PENANAMAN TUMBUHAN

PURING(Codiaeum variegatum).

Pembibitan

Cara membibitnya sangatlah mudah, cukup dengan stek batang atau cangkok.

1. Pilihlah batang yang akan distek atau dicangkok.

2. Kerat kulit batang dengan pisau tajam, lalu buang lendirnya sampai habis.

3. Berikan tanah pada keratan batang lalu bungkus dengan tanah.

4. Ikat bungkusaan pada kedua ujungnya lalu siram setiap hari sampai keluar akarnya sekitar 3 minggu.

5. Potong lalu tempatkan di tempat lembab.

Penanaman

1. Persiapkan tanah yang dicampur pupuk kandang/kompos (1:1) sebagai media tanamnya.

2. pengolahan dapat dilakukan sambil diberikan air sedikit agar tanah basah.

3. Selanjutnya tanam bibit yang sudah disiapkan dalam posisi tegak lurus keatas. Tanaman ini memiliki

akar serabut, jadi sebaiknya ditanam dalam lubang yang agak dalam sekitar 15-20 cm.

4. Padat tanah disekitar tanaman untuk mencegah tanaman roboh.

Perawatan

Siram secara berkala saat tanaman kering dan membutuhkan air saja. Tanaman ini dapat bertahan dalam

keadaan tanah kering cukup baik. Jika ditanam di pekarangan bahkan cukup disiram seperlunya saja.

Lakukan juga penyiangan dan pemupukan setiap 1-1,5 bulan sekali dengan pupuk organic.

9

Page 10: Makalah Plh

VI. CARA MENCANGKOK TUMBUHAN PURING

Pencangkokan pada tanaman merupakan salah satu teknik pengembangbiakan vegetatif buatan. Pencangkokan biasanya sering digunakan pada tanaman berbuah.  Tujuan pencangkokan adalah memperbanyak tanaman agar turunan atau anakan yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sangat berbeda jika pengembangbiakan dilakukan dengan teknik menanam biji. Hasil yang didapat biasanya tidak sama dengan kriteria yang dimiliki oleh induknya.

Beberapa keuntungan pencangkokan di antaranya sebagai berikut. 1.    Tanaman lebih cepat berbuah dibandingkan dengan tumbuhan hasil teknik menanam biji. 2.    Tanaman memiliki  karakter dan sifat yang sama dengan induknya.3.    Lebih praktis dan mudah dilakukan.4.    Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau  di  pematang  kolam  ikan.

Sebelum melakukan pencangkokan, perlu dperhatikan juga waktu yang tepat untuk melakukannya, yakni saat awal musim hujan dan pagi hari.  Hal ini dilakukan agar ketersediaan air dan kelembapan media cangkok terjaga. Selain itu, akan membantu proses fotosintesis secara optimal.

Alat-alat yang diperlukan untuk melakukan pencangkokan adalah

1. Siapkan Alat-alat untuk mencangkok : 1. Pisau yang tajam,

2. Tali plastik/raffia,

3. Moss,

4. Larutan fungsida,

5. Larutan perangsang akar dan,

6. Plastik transparan).

Setelah semuanya siap, berikut tahapan-tahapan mencangkok tanaman1.    Pilih cabang atau ranting yang sehat dan vigor. Pilih tajuk yang memiliki struktur tegak dan simetris untuk dicangkok.

2.    Buat sayatan secara melingkar di ruas cabang atau ranting. Posisi sayatan minimum 10 cm dari pangkal cabang atau ranting. Panjang sayatan 3―5 cm tergantung pada diameter cabang atau ranting yang akan dicangkok.

3.    Lepaskan kulit kayu yang telah disayat secara hati-hati agar tidak melukai jaringan kayu.

10

Page 11: Makalah Plh

4.    Setelah kulit kayu hilang, bersihkan lendir kambium hingga kering dengan cara mengeroknya menggunakan pisau yang bersih. Gunakan sisi pisau yang tidak tajam agar tidak melukai jaringan kayu.

5.    Oleskan Perangsang akar dan juga moss yang sudah dilarutkan dengan air di pangkal keratan bagian atas yang akan menjadi tempat tumbuhnya akar.

6.    Tutup keratan dengan media cangkok yang sudah dibasahi terlebih dahulu agar media lembap.

7.    Bungkus cangkokan dengan plastik, lalu ikat erat. Bidang cangkokan harus terbungkus seluruhnya oleh media cangkok dan kelembapan media harus tetap terjaga dengan baik hingga cangkokan berakar.

Biasanya, media cangkok akan dipenuhi akar dalam waktu 2―3 bulan tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok. Hal tersebut juga menandakan pencangkokan telah berhasil. Pisahkan hasil pencangkokan dengan hati-hati dari batang induk. Selanjutnya sudah siap di media pembesaran untuk ditanam.

11

Page 12: Makalah Plh

BAB III

KESIMPULAN

VII. KESIMPULAN

Tumbuhan puring merupakan tanaman perdu yang termasuk famili Euphorbiaceae. Daun

puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol. Itulah sebabnya tanaman ini

dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dan pada daunnya banyak terdapat stomata yang

berpotensi mengurangi pencemaran udara.daun ini memiliki nilai kegunaan yang sangat tinggi

selain dimanfaatkan untuk obat trdisional juga bermanfaat untuk menghilangkan polusi yang

ditimbulkan asap-asap kendaraan,asap pabrik,asap hasil pembakaran dan semua gas yang

memiliki senyawa karbon dioksida. jadi nilai kegunaan yang dimiliki tumbuhan puring ini sangat

banyak yang seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia untuk mengurangi senyawa-

senyawa berbahaya.

VII. PENUTUP

Jika ada kemauan pasti ada jalan, itulah peribahasa yang selalu kita dengar, dengan kata

lain janganlah berputus asa dalam berusaha sekalipun kita tidak memiliki modal yang bahkan

tidak ada, tapi jika berkemauan yang tinggi maka cobalah berusaha tanaman hias yang mudah

dan murah untuk dikerjakan.

Berawal dari kemauan dan kesabaran maka usaha kita akan berkembang dan menjadi

usaha andalan yang dapat menjadi penopang kehidupan keluarga.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan bagi yang memerlukan cara

membudidayakan tanaman hias puring dan cara untuk peningkatan usaha.

12

Page 13: Makalah Plh

ALAT DAN TAHAP PENANAMAN DENGAN PENGGUNAA GAMBAR

13

Page 14: Makalah Plh

DAFTAR PUSTAKA

Penyusun : 1. Abid Nano

2. Ahmad Abiyu Tsani

3. Faisal Haris Hidayatulloh

Pengertian Puring : (Sumber) https://id.wikipedia.org/wiki/Puring

http s ://www.kaskus.us

Manfaat Puring : (Sumber) http s ://www.kaskus.us

Kegunaan Puring : (Sumber) https://id.answers.yahoo.com

Manfaat Pada Lingkungan : (Sumber) http://anekaplanta.wordpress.com

Langkah Penanamanya : (Sumber) http://www.agromedia.net/kabar-agromedia/cara-mudah-mencangkok-tanaman.html

Cara Pencakokanya : (Sumber) http://zarnadi.blogspot.co.id/2011/12/cara-mencangkok

puring.html

14