Makalah Plh
-
Upload
faisal1hidayat -
Category
Documents
-
view
317 -
download
55
description
Transcript of Makalah Plh
TUGAS MAKALAH BUDIDAYA
TANAMAN HIAS PURING (Codiaeum
variegatum)
Nama Anggota : 1. Abid Nano
2. Ahmad Abiyu Tsani
3. Faisal Haris Hidayatulloh
4. Catur Nasikhudin
1
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita dan Maha Guru dari segala ilmu yang senantiasa menuntun hambanya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas menyusun Makalah Tumbuhan Hias Puring (Codiaeum variegatum). Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Ahmad Nova serta
pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah tumbuhan hias puring.
Makalah ini berisi tentang definisi tumbyhan puring seperti batang dan daun tumbuhan purin
(Codiaeum variegatum).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka untuk itu penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang
membangun agar lebih sempurnanya makalah ini .
Akhirnya penulis mengharapkan semoga Allah swt membalas budi baik kepada semua
pihak yang telah banyak berperan dalam pembuatan makalah ini. Dan kami berharap makalh ini
memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
2
DAFTAR ISI
Sampul……………………………………………..........................1
Kata pengantar…………………………………………………….2
Daftar Isi……………………………………………………………3
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………..4.
B. Manfaat Bagian-Bagian Puring………………………………….5
C. Penyakit Yang Dapat Sembuh Dengan Penggunaanya………….7
D. Manfaat Bagi Lingkungan……………………………………….7
BAB II : Langkah Penanaman Tumbuhan Hias Puring
A. Langkah-Langkah Penanaman Tumbuhan Puring……………….9
B. Cara Mencangkok………………………………………………..10
BAB III : Kesimpulan
A. Kesimpulan……………………………………………………….11
B. Penutup……………………………………………………………11
Alat & Langkah Penanaman Tahap Menggunakan Gambar........13
Daftar Isi……………………………………………………………...14
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan populer
berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah
dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya.
Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-
putus", dan sebagainya.Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri
yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang
merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae.Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini
telah tersebar di seluruh daerah tropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.
Tanaman ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga daerah subtropika.
Hingga saat ini belum ada data pasti yang menunjukkan asal tanaman ini. Menurut beberapa
sumber pustaka, puring sudah lama ada di Indonesia dan pertama kali ditemukan di kepulauan
Maluku yang dimanfaatkan sebagai tanaman pagar atau pekuburan. Di setiap daerah puring
memiliki nama berbeda-beda. Di Sumatra dikenal dengan nama tarimas, siloastam (Batak),
nasalan (Nias), Pudieng (Minangkabau, Lampung). Di jawa dikenal dengan nama puring (Sunda,
Jawa), Karoton (Madura). Di Nusa Tenggara dikenal dengan nama demung, puring (Bali), daun
garida (Timor). Di kalimantan di kenal dengan nama uhung dan dolok. Di Sulawesi : dendiki
(Sangir), Kejondon, Kalabambang, dudi, leleme, kelet, kedongdong disik (Minahasa), nuniki
balano (Buol), balenga semangga (Makassar), dahengora, mendem (Manado). Di Maluku dikenal
dengan nama susurite, salu-salu, fute, ai haru,sinsite, siri-siri (Seram), galiho, dahengaro,
salubuto (Halmahera), dahengora, daliho (Ternate, Tidore).
Secara garis besar ada empat jenis puring, yaitu Meidum baill, Pictum hook, Croton
pictus lood, dan phylovren lour. Jenis yang paling umum diperdagangkan adalah Croton.
Varietas puring yang terkenal adalah puring nuri (C. variegatum ’Miami’), puring gelatik (C.
variegatum ‘Belvalen’), puring ketapang (C. variegatum ‘Miami’), puring banci (C. variegatum
‘Imperialis), Poring bor (C. variegatum ‘Jan Bier), puring buntut ayam (C. variegatum
4
‘Majestic’), Puring jet (C. variegatum ‘exotica’), cactus tiang/petung (C. variegatum ‘Majestic’),
dan cactus gendong (C. variegatum ‘Mac Art’) dan lain-lain.
Bentuk daun tanaman puring bervariasi, ada yang berbentuk pita yang panjangnya 5 cm – 30
cm, elips, oblong, bulat, hingga seperti ujung tombak. Permukaan daun ada yang rata,
bergelombang, dan berpilin. Warna daun juga bervariasi, ada yang berwarna hijau tua polos dan
ada pula yang memiliki lebih dari tiga macam warna dengan variasi hijau, coklat, merah, biru
dan kuning. Coraknya ada yang berbintik-bintik, bergaris-garis, dan belang-belang. Daun dan
tangkainya memiliki getah berwarna bening hingga putih. Bunga telanjang dengan benang sari
yang banyak dan tersusun berangkai dalam satu tangkai bunga. Batang berkayu dan bergetah,
tinggi mencapai 3 meter dan memiliki percabangan yang banyak.
II. MANFAAT PURING
Tanaman puring selain sebagai penghias pagar dan pekarangan rumah pucuk daun
mudanya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalapan (sayuran), tanaman hias, dan obat-obatan
tradisional. Kegunaan penting, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Akar dan kulit tanaman puring digunakan untuk menyamak kulit karena tanaman puring
mengandung zat penyamak.
2. Air rebusan daun puring bias digunakan untuk memperlancar keluarnya keringat. Caranya,
air rebusan tersebut digunakan untuk mandi. Jika diminum, air rebusan daun puring juga dapat
membantu menurunkan panas badan karena demam.
3. Air rebusan daun puring jenis air mancur dapat digunakan untuk mencegah penyakit
rajasinga.
4. Papagan kulit batang yang diseduh dengan air panas lalu diminum dapat mengurangi rasa
sakit perut akibat diare
5. Dalam farmakologi Cina disebutkan tanaman ini memiliki rasa pahit, dingin, beracun.
Melancarkan peredaran darah, peluruh keringat dan pencahar ringan. Akar dan kulit batang
mempunyai rasa pedas, yang berkurang bila digodok bersama dengan scutellaria. Efek
farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, ranting muda, akar dan kulit batang.
5
6. Sebagian dari ibu - ibu mungkin kebingungan ketika buah hatinya sakit, sakit perut
misalnya. jika ibu mempunyai tanaman puring bisa memanfaatkannya sebagai obatnya. berikut
ini caranya;
- ambil secukupnya daun puring muda, yang beerwarna kuning dan masih segar
- lumatkan sampai halus
- tambahkan sedikit air bersih, aduk sampai menjadi bahan seprti bubuk
- oleskan pada perut ana.
DAUN
Bentuk daun puring sangat bervariasi, ada yang berbentuk bulat telur (ovatus), lonjong
(oblongus), jorong (ellipticus), ada juga yang berbentuk pita( linear), masing-masing daun
mempunyai corak warna yang berbeda.
- Tepi daun : Ada yang rata, bergelombang bahkan ada yang berpilin
- Ujung daun : bervariasi, ada yang runcing (acutus), tumpul (obtusus), dan runcing
(acuminatus).
- Daun puring tersusun berselang-saling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas
batang tanaman.
- Daun puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol. Itulah sebabnya
tanaman ini dimanfaankan sebagai obat tradisional.
BATANG
Sosok batang puring ada 2 macam yaitu bulat dan bersudut, pertumbuhan batang tegak
menjulang k atas dengan percabangn banyak. Batang puring bergetah semakin bertambah umur
tanaman batang berkayu dan mengeras.
BUNGA
Berumah satu monoecious, jd bunga jantan dan betina terpisah dalam tandan bunga yang
berbeda. Bunga puring termasuk bunga telanjang, bunga jantan merupakan kumpulan benang
sari. Puring termasuk tanaman protandri yaitu bunga jantn akan muncul dan masak terlebih
dahulu dari bunga betina.
6
BUAH DAN BIJI
Buah puring berbentuk bulat, buah muda berwarna hijau berkilat, setelah tua berubah menjadi
hijau tua kusam. Biji juga berbentuk bulat terdapat dalam buah.
III. PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN PENGGNAANYA(http://id.answers.yahoo.com)
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalamansecara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah,tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :1. Perut mulas. Akar puring sepanjang satu jari ditambah 3 lembar daun sesuru(Euphorbia nerifolia L.) ditumbuk sampai halus,tambahkan air secukupnya lalu disaring dan diminum. Setelah minum ramuan ini akan sedikit diare karena berkhasiat pencahar, tapi sakit perutnya menghilang.2. Sakit perut pada anak-anak. Daun puring berwarna kuning yang masih muda dan segar,secukupnya dilumatkan sampai halus, tambahkan sedikit air bersih sampai menjadi bahan seperti bubur. Balurkan pada perut anak.3. Sifilis. Satu batang puring seutuhnya dicuci bersih lalu digodok dengan 5 gelas airsampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 3 kali minum. Diminum dengan air gula seperlunya.4. Sukar berkeringat, eksema. Rebus daun secukupnya, minum.5. Cacingan, nafsu makan berkurang. Rebus ranting muda secukupnya, minum.6. Sembelit, kejang lambung, kehilangan selera, penyakit saluran kencing pada anak- anak. Rebus akar dan kulit batang secukupnya, minum.
IV. MANFAAT BAGI LINGKUNGAN
Udara di dalam rumah bisa saja tercemar zat-zat berbahaya. Untuk mengurangi risiko terkena paparan polusinya, bisa dilakukan dengan cara menghadirkan tanaman hijau di dalam ruangan. Berada di dalam rumah bukan berarti terbebas dari polusi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh United State Environmental Protection Agency (USEPA) mengindikasikan bahwa derajat polusi dalam ruang bisa 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruangan. (http://www.tabloidrumah.com)
Parahnya, gas CO yang dihasilkan rokok maupun sumber lain (asap kendaraan, asap kompor), jika terhirup oleh hidung akan masuk ke dalam aliran darah, termasuk aliran darah jantung. Bila ini terjadi, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO dan ini bisa menyebabkan kadar CO berlebihan dalam darah. Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan terjadinya hipoksia. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler. (http://www.tabloidrumah.com)
Untuk mengatasi masalah polusi dalam ruangan, selain memperbaiki sirkulasi udara, juga juga dapat diminimalisir dengan meletakkan tanaman di dalam ruangan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) awal 1970-an menemukan 50 jenis tanaman yang mampu mengurangi konsentrasi polutan di dalam ruangan, terutama tiga polutan utama, yaitu benzena, trikhloroetilen (TCE), dan formaldehid. Bintang
7
Nugroho dari Green Building Council Indonesia (GBCI) mengatakan, sejumlah tanaman yang dimaksud NASA ada di Indonesia, misalnya lidah mertua (Sanseviera), palem bambu, sri rejeki (Aglaonema), beringin, garbera yang biasa kita jadikan bunga potong, puring (Janet crane), dan hanjuang (Marginata). (http://www.tabloidrumah.com)
Menurut penelitian di laboratorium, kelima jenis pohon itu bisa mengurangi polusi udara sekira 47 – 69 persen. Mereka adalah pohon felicium (Filicium decipiens), mahoni (Swietenia mahagoni), kenari (Canarium commune), salam (Syzygium polyanthum), dan anting-anting (Elaeocarpus grandiforus). Sementara itu, jenis tanaman perdu yang baik untuk mengurangi polusi udara adalah puring (Codiaeum variegiatum), werkisiana, nusa indah (Mussaenda sp), soka (Ixora javanica), dan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
8
BAB II
LANGKAH PENANAMAN TANAMAN HIAS
PURING (Codiaeum variegatum)
V. LANGKAH-LANGKAH PENANAMAN TUMBUHAN
PURING(Codiaeum variegatum).
Pembibitan
Cara membibitnya sangatlah mudah, cukup dengan stek batang atau cangkok.
1. Pilihlah batang yang akan distek atau dicangkok.
2. Kerat kulit batang dengan pisau tajam, lalu buang lendirnya sampai habis.
3. Berikan tanah pada keratan batang lalu bungkus dengan tanah.
4. Ikat bungkusaan pada kedua ujungnya lalu siram setiap hari sampai keluar akarnya sekitar 3 minggu.
5. Potong lalu tempatkan di tempat lembab.
Penanaman
1. Persiapkan tanah yang dicampur pupuk kandang/kompos (1:1) sebagai media tanamnya.
2. pengolahan dapat dilakukan sambil diberikan air sedikit agar tanah basah.
3. Selanjutnya tanam bibit yang sudah disiapkan dalam posisi tegak lurus keatas. Tanaman ini memiliki
akar serabut, jadi sebaiknya ditanam dalam lubang yang agak dalam sekitar 15-20 cm.
4. Padat tanah disekitar tanaman untuk mencegah tanaman roboh.
Perawatan
Siram secara berkala saat tanaman kering dan membutuhkan air saja. Tanaman ini dapat bertahan dalam
keadaan tanah kering cukup baik. Jika ditanam di pekarangan bahkan cukup disiram seperlunya saja.
Lakukan juga penyiangan dan pemupukan setiap 1-1,5 bulan sekali dengan pupuk organic.
9
VI. CARA MENCANGKOK TUMBUHAN PURING
Pencangkokan pada tanaman merupakan salah satu teknik pengembangbiakan vegetatif buatan. Pencangkokan biasanya sering digunakan pada tanaman berbuah. Tujuan pencangkokan adalah memperbanyak tanaman agar turunan atau anakan yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sangat berbeda jika pengembangbiakan dilakukan dengan teknik menanam biji. Hasil yang didapat biasanya tidak sama dengan kriteria yang dimiliki oleh induknya.
Beberapa keuntungan pencangkokan di antaranya sebagai berikut. 1. Tanaman lebih cepat berbuah dibandingkan dengan tumbuhan hasil teknik menanam biji. 2. Tanaman memiliki karakter dan sifat yang sama dengan induknya.3. Lebih praktis dan mudah dilakukan.4. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
Sebelum melakukan pencangkokan, perlu dperhatikan juga waktu yang tepat untuk melakukannya, yakni saat awal musim hujan dan pagi hari. Hal ini dilakukan agar ketersediaan air dan kelembapan media cangkok terjaga. Selain itu, akan membantu proses fotosintesis secara optimal.
Alat-alat yang diperlukan untuk melakukan pencangkokan adalah
1. Siapkan Alat-alat untuk mencangkok : 1. Pisau yang tajam,
2. Tali plastik/raffia,
3. Moss,
4. Larutan fungsida,
5. Larutan perangsang akar dan,
6. Plastik transparan).
Setelah semuanya siap, berikut tahapan-tahapan mencangkok tanaman1. Pilih cabang atau ranting yang sehat dan vigor. Pilih tajuk yang memiliki struktur tegak dan simetris untuk dicangkok.
2. Buat sayatan secara melingkar di ruas cabang atau ranting. Posisi sayatan minimum 10 cm dari pangkal cabang atau ranting. Panjang sayatan 3―5 cm tergantung pada diameter cabang atau ranting yang akan dicangkok.
3. Lepaskan kulit kayu yang telah disayat secara hati-hati agar tidak melukai jaringan kayu.
10
4. Setelah kulit kayu hilang, bersihkan lendir kambium hingga kering dengan cara mengeroknya menggunakan pisau yang bersih. Gunakan sisi pisau yang tidak tajam agar tidak melukai jaringan kayu.
5. Oleskan Perangsang akar dan juga moss yang sudah dilarutkan dengan air di pangkal keratan bagian atas yang akan menjadi tempat tumbuhnya akar.
6. Tutup keratan dengan media cangkok yang sudah dibasahi terlebih dahulu agar media lembap.
7. Bungkus cangkokan dengan plastik, lalu ikat erat. Bidang cangkokan harus terbungkus seluruhnya oleh media cangkok dan kelembapan media harus tetap terjaga dengan baik hingga cangkokan berakar.
Biasanya, media cangkok akan dipenuhi akar dalam waktu 2―3 bulan tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok. Hal tersebut juga menandakan pencangkokan telah berhasil. Pisahkan hasil pencangkokan dengan hati-hati dari batang induk. Selanjutnya sudah siap di media pembesaran untuk ditanam.
11
BAB III
KESIMPULAN
VII. KESIMPULAN
Tumbuhan puring merupakan tanaman perdu yang termasuk famili Euphorbiaceae. Daun
puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol. Itulah sebabnya tanaman ini
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dan pada daunnya banyak terdapat stomata yang
berpotensi mengurangi pencemaran udara.daun ini memiliki nilai kegunaan yang sangat tinggi
selain dimanfaatkan untuk obat trdisional juga bermanfaat untuk menghilangkan polusi yang
ditimbulkan asap-asap kendaraan,asap pabrik,asap hasil pembakaran dan semua gas yang
memiliki senyawa karbon dioksida. jadi nilai kegunaan yang dimiliki tumbuhan puring ini sangat
banyak yang seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia untuk mengurangi senyawa-
senyawa berbahaya.
VII. PENUTUP
Jika ada kemauan pasti ada jalan, itulah peribahasa yang selalu kita dengar, dengan kata
lain janganlah berputus asa dalam berusaha sekalipun kita tidak memiliki modal yang bahkan
tidak ada, tapi jika berkemauan yang tinggi maka cobalah berusaha tanaman hias yang mudah
dan murah untuk dikerjakan.
Berawal dari kemauan dan kesabaran maka usaha kita akan berkembang dan menjadi
usaha andalan yang dapat menjadi penopang kehidupan keluarga.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan bagi yang memerlukan cara
membudidayakan tanaman hias puring dan cara untuk peningkatan usaha.
12
ALAT DAN TAHAP PENANAMAN DENGAN PENGGUNAA GAMBAR
13
DAFTAR PUSTAKA
Penyusun : 1. Abid Nano
2. Ahmad Abiyu Tsani
3. Faisal Haris Hidayatulloh
Pengertian Puring : (Sumber) https://id.wikipedia.org/wiki/Puring
http s ://www.kaskus.us
Manfaat Puring : (Sumber) http s ://www.kaskus.us
Kegunaan Puring : (Sumber) https://id.answers.yahoo.com
Manfaat Pada Lingkungan : (Sumber) http://anekaplanta.wordpress.com
Langkah Penanamanya : (Sumber) http://www.agromedia.net/kabar-agromedia/cara-mudah-mencangkok-tanaman.html
Cara Pencakokanya : (Sumber) http://zarnadi.blogspot.co.id/2011/12/cara-mencangkok
puring.html
14