Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

61
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PKL Pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas diselenggarakan untuk mewujudkan perubahan pertumbuhan dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal dan menyeluruh. Satu sarana yang menyiapkan tenaga kerja dibidang kesehatan adalah SMK Farmasi dengan menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang ahli pada bidang farmasi. Untuk menghasilkan tenaga farmasi tingkat menengah maka penyelenggaraan pendidikan terutama proses belajar mengajar perlu ditingkatkan secara terus menerus baik kwantitas maupun kwalitas. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan PKL dengan tujuan dapat memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik dapat terjun ke lapangan kerja yang sesungguhnya. Dengan mengikuti PKL diharapkan peserta didik dapat melatih, menerima, mengetahui dan menangkap teknologi kesehatan masyarakat. PKL juga bisa dijadikan sarana informasi di dunia pendidikan kesehatan sehingga dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Agar hasil yang diperoleh peserta didik selama praktek kerja lapangan dapat diserap dan digunakan 1

description

pkl puskesmas

Transcript of Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Page 1: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas

diselenggarakan untuk mewujudkan perubahan pertumbuhan dan

pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal dan menyeluruh.

Satu sarana yang menyiapkan tenaga kerja dibidang kesehatan adalah

SMK Farmasi dengan menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan untuk

menghasilkan tenaga kesehatan yang ahli pada bidang farmasi. Untuk

menghasilkan tenaga farmasi tingkat menengah maka penyelenggaraan

pendidikan terutama proses belajar mengajar perlu ditingkatkan secara terus

menerus baik kwantitas maupun kwalitas. Salah satu kegiatan yang dilakukan

adalah dengan melaksanakan PKL dengan tujuan dapat memberikan

pengalaman kerja kepada peserta didik dapat terjun ke lapangan kerja yang

sesungguhnya.

Dengan mengikuti PKL diharapkan peserta didik dapat melatih,

menerima, mengetahui dan menangkap teknologi kesehatan masyarakat. PKL

juga bisa dijadikan sarana informasi di dunia pendidikan kesehatan sehingga

dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Agar hasil yang diperoleh peserta didik selama praktek kerja lapangan

dapat diserap dan digunakan sebagai bahan dokumentasi untuk mengingat

kembali apa yang telah diperoleh maka peserta didik sekolah SMK Farmasi

Nasional Surakarta diharuskan membuat laporan tertulis, laporan dibuat

sedemikian rupa sehingga merupakan hasil karya peserta didik yang

berkualitas, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Tujuan Kegiatan PKL

1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan

teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya.

2. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang

membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki

lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan

yang ditetapkan.

1

Page 2: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan

pengalaman kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan farmasi rumah sakit,

puskesmas, PBF, gudang farmasi, apotek, dan penyuluhan obat

kepada masyarakat.

4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memasyaratkan

diri pada suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya.

5. Memberikan kesempatan masuk penempatan kerja.

6. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan

mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan

SMK Farmasi.

7. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggaraan program kesehatan

masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi

maupun teknik sosial budaya.

8. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis,

profesionalisme dan nasionalisme yang diperlukan peserta didik untuk

memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.

C. Tujuan Penulisan Laporan PKL

1. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan dan

dirinya.

2. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah untuk menunjang

peningkatan pengetahuan peserta didik angkatan selanjutnya.

3. Peserta didik mampu mencari alternatif pemecahan masalah

kefarmasian sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan

secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan yang

disusun per kelompok.

2

Page 3: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Perangkat Daerah Surakarta

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta yang berlaku

secara efektif mulai tanggal 2 Januari 2002, dibentuk Perangkat Daerah yang

terdiri dari :

a. Sekretariat Daerah.

b. Dinas- dinas Daerah yang terdiri dari:

Dinas Pekerja Umum

Dinas Kesehatan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Dinas Pendapatan Daerah

c. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari:

Kepegawaian Daerah

Keuangan Daerah

Lingkungan Hidup

d. Kecamatan- kecamatan

e. Kelurahan- kelurahan

f. Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah.

Besarnya Retribusi Pelayanan Kesehatan diatur dengan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 7 Tahun 1998. Adapun tarif

dari Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut:

Hasil dari pungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan ini, 100%

disetorkan ke kas daerah yang digunakan sebagai pembiayaan

pembangunan daerah.

Hasil dari pungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar 100% dari

total penerimaan Retribusi, setiap hari disetorkan oleh Unit Pelayanan

Teknis ke Bank Pembangunan Daerah ( BPD ). Kemudian BPD

menyetorkan Retribusi Pelayanan Kesehatan tersebut ke Dinas

Kesehatan Sub Bagian Keuangan. Setelah menerima laporan dari

BPD, Sub Bagian Keuangan kemudian melaporkannya ke Kepala Tata

Usaha. Kemudian Kepala Tata Usaha melaporkan ke Kepala Dinas

Kesehatan untuk mengadakan evaluasi atas kinerja dari UPTD.

3

Page 4: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

B. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, dan Aset

Berdasarkan keputusan DPRDS Kota Besar Surakarta Nomor 4 Tahun 1956

tentang Perubahan Struktur Pemerintahan, pada perubahan struktur

pemerintah atau dijelaskan bahwa penanganan pajak sebagai pendapatan

daerah yang sebelumnya masuk dalam Jawatan Keuangan kemudian

ditangani lebih khusus oleh Dinas Urusan Pajak. Berdasarkan Surat

Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta tanggal 23

Februari 1970 Nomor 259/X/KP70 tentang Struktur Organisasi Pemerintahan.

Dinas Urusan Pajak diganti menjadi Bagian Pajak. Berdasarkan Surat

Keputusan Walikota Kepala Daerah Surakarta tanggal 30 Juni 1972 Nomor

163/Kep.Kdh.IV/KP72 bagian pajak dihapuskan karena bertalian dengan

pembentukan dinas baru. Dinas baru tersebut adalah Dinas Pendapatan

Daerah.

Menurut Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya

Surakarta Nomor 163/Kdh.IV/KP72 tersebut, Dinas Pendapatan Daerah

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan langsung dan

bertanggung jawab kepada Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta.

Dipenda Kotamadya Dati II Surakarta mempunyai tugas pokok seperti

tercantum pada Perda Nomor 6 Tahun 1990 pasal 3 yaitu :

Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang

pendapatan daerah dan tugas- tugas lainnya yang diserahkan oleh

Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta kepadanya.

Dipenda Kotamadya Dati II Surakarta mempunyai fungsi sebagaimana

terdapat dalam Perda Nomor 6 Tahun 1990 pasal 4, yaitu :

Melakukan urusan Tata Usaha.

Melakukan penetapan besarnya pajak daerah dan retribusi daerah.

Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pemungutan dan

penyetoran pajak daerah, retribusi daerah, serta pendapatan daerah.

Melakukan penyuluhan mengenai pajak daerah, retribusi daerah, dan

pendapatan daerah lainnya.

Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta adalah

sebagai berikut ini :

Kepala Dinas.

Sub Bagian Tata Usaha.

Seksi Pendaftaran dan Pendataan.

4

Page 5: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Seksi Penetapan.

Seksi Pembukuan dan Pelaporan.

Seksi Penagihan.

Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional.

Unit Penyuluhan.

Unit Pelaksana Teknis Dinas.

C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Surakarta

1. Gambaran Umum

Setelah otonomi daerah diberlakukan di Indonesia, terjadi perubahan

terhadap tatanan penyelenggaraan pemerintah di daerah. Hal tersebut

menjadikan kewenangan dan urusan yang dahulu berada di tangan

pemerintah pusat maupun Propinsi sekarang menjadi hal di daerah untuk

mengelola berdasarkan potensi dan kemampuan masing- masing daerah.

Dalam penyelenggaraan kesehatan di Kota Surakarta maka Dinas

Kesehatan Kota Surakarta melaksanakan tugas pokok dan fungsi, dimana

tugas pokok dan fungsi ( TUPOKSI ) tersebut menjadi andalan dalam

pelaksanaan tugas pekerjaan bagi setiap pegawai Dinas Kesehatan serta di

bawahnya.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Kepegawaian maka dibentuklah Dinas Kesehatan Kota Surakarta

yang berfungsi sebagai Lembaga Pemerintah Kota Surakarta yang

berperan sebagai regulator dalam memberikan pelayanan kesehatan yang

bermutu dan profesional.

2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pokok Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang

kesehatan, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah tanggung jawab Walikota melalui

Sekretaris Daerah.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok seperti tercantum dalam

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001, yaitu:

Menyelenggarakan pemerintahan dibidang kesehatan.

Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan tugasnya, mempunyai fungsi yang

tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001, yaitu:

a. Penyelenggaraan tata usaha Dinas.

b. Penyusunan rencana program pengendalian evaluasi dan pelaporan.

5

Page 6: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

c. Pembinaan teknis rumah sakit dan kesehatan khusus.

d. Pengawasan dan pengendalian kefarmasian, makanan, minuman, dan

obat tradisional.

e. Penyelenggaraan registrasi dan akreditasi.

f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.

g. Peningkatan kesehatan lingkungan.

h. Peningkatan kesehatan masyarakat dan peran serta masyarakat.

i. Peningkatan kesehatan ibu, anak, dan gizi keluarga.

j. Pembinaan kesehatan reproduksi dan usia lanjut.

k. Penyelenggaraan penyuluhan.

l. Pembinaan tenaga profesional.

m. Pengelolaan Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ).

3. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Dinas Kesehatan mempunyai tujuan dalam melaksanakan tugas-

tugasnya. Tujuan tersebut tertuang dalam visi dan misi Dinas Kesehatan.

Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah tercapainya Kecamatan

Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat, sedangkan misi Dinas

Kesehatan Kota Surakarta adalah :

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya.

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,

dan masyarakat.

4. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Tahun 2001 tentang Pedoman

Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Surakarta, maka susunan organisasi

Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

2. Sub Bagian Tata Usaha.

3. Sub Dinas Bina Program.

4. Sub Dinas Upaya Kesehatan.

5. Sub Dinas Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

6

Page 7: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

6. Sub Dinas Pergerakan Peran Serta Masyarakat.

7. Sub Dinas Kesehatan Keluarga.

8. Unit Pelayanan Teknis Dinas.

D. Puskesmas Secara Umum

1. Pengertian

Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ), adalah organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh

masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan

hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,

dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat

kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada

perorangan.

2. Wilayah Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan

geografis, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran

penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata- rata 30.000

penduduk setiap Puskesmas.

3. Visi

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia

Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa

depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni

masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, akan

memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.

Kecamatan sehat meliputi 4 indikator utama, yaitu:

1. Lingkungan sehat.

2. Perilaku sehat.

3. Cukupan pelayanan kesehatan yang bermutu.

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

7

Page 8: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Visi Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan

Puskesmas, yaitu :

Terwujudnya pelayanan prima dan kemandirian masyarakat di

Bidang Kesehatan.

4. Misi

Puskesmas mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan

nasional antara lain :

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan di wilayah

kerjanya.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

Puskesmas.

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,

keluarga, dan masyarakat beserta lingkungan.

5. Tujuan

a. Tujuan Umum

Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang bermutu dan

terjangkau untuk mencapai kemampuan serta agar terwujud

kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat.

b. Tujuan Khusus

Pengurangan kesakitan, cacat fisik akibat penyakit atau

kecelakaan, gangguan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika

atau bahan dan pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

Peningkatan status gizi masyarakat melalui perbaikan gizi

keluarga, perubahan perilaku dan gaya hidup.

Pengembangan keluarga sehat sejahtera dan makin

diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera

( NKKBS ).

6. Fungsi Puskesmas

Puskesmas memiliki fungsi, yaitu:

Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan.

Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

8

Page 9: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.

7. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan

sistem kesehatan nasional, sistem kesehatan kabupaten atau kota dan

sistem pemerintahan daerah, antara lain :

a. Sistem Kesehatan Nasional ( SKN )

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional ( SKN )

adalah sebagai sarana pelayanan strata pertama yang bertanggung

jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Sistem Kesehatan Kabupaten atau Kota

kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten atau

kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Dinas

Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan

kabupaten atau wilayah kerjanya.

c. Sistem Pemerintahan Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah

sebagai Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Dinas Kesehatan

Kabupaten atau Kota yang merupakan unit struktural

pemerintahan daerah kabupaten atau kota di bidang kesehatan di

tingkat kecamatan.

d. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan

swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,

poliklinik, dan balai kesehatan masyarakat. Disamping

Puskesmas, ada pula organisasi pelayanan kesehatan yang

setingkat misalnya posyandu, pos UKK, pos obat, dan polindes.

8. Struktur Organisasi

Pola struktur organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

2. Kepala sub bidang tata usaha yang bertanggung jawab membantu

Kepala Puskesmas dalam pengelolaan :

Data dan informasi

9

Page 10: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Perencanan dan penilaian

Umum dan kepegawaian

Keuangan

3. Unit pelaksana teknis fungsional Puskesmas

Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan

terhadap UKBM

Upaya kesehatan perorangan

4. Jaringan pelayanan Puskesmas

Unit Puskesmas Pembantu ( Pustu )

Unit Puskesmas Keliling ( Pusling )

Unit bidan desa atau komunitas

9. Tata Kerja

Tata kerja Puskesmas dapat dilakukan dengan :

a. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota

Puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis ( UPT ) Dinas

Kesehatan Kabupeten atau Kota yang harus bertanggung jawab

kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dan sebaliknya,

dinas harus membina serta memberikan bantuan administratif dan

teknis kepada Puskesmas.

b. Kantor Kecamatan

Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui

pertemuan berkala yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, dan pengadilan serta penilaian.

c. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Puskesmas menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai sarana

pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti dinas kesehatan

kabupaten atau kota, balai laboratorium kesehatan, balai teknis

kesehatan lingkungan, serta berbagai kesehatan masyarakat.

d. Lintas Sektor

Tanggung jawab Puskesmas adalah menyelenggarakan

pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan

kabupaten atau kota, untuk hasil yang optimal, Puskesmas dapat

mengkoordinasi kegiatan tersebut dengan berbagai lintas sektor

terkait dengan yang ada di tingkat kecamatan dan kegiatan

tersebut harus berdampak positif terhadap kesehatan.

10

Page 11: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

e. Jaringan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan tingkat pertama, Puskesmas

menjalin kerjasama dalam menyelenggarakan rujukan dan

memantau kegiatan yang diselenggarakan. Disamping itu

Puskesmas juga melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan,

dan rujukan sesuai dengan kebutuhan.

f. Masyarakat

Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan

memerlukan dukungan aktif dari berbagai objek pembangunan.

10. Pelayanan Kesehatan Integrasi ( terpadu )

Rencana kegiatan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta

evaluasi kegiatan dilaksanakan bersama di bawah satu administrasi

dan program kesehatan berdasarkan atas bantuan.

Agar jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat dapat merata dan

mudah dinikmati, maka perlu ditunjang dengan adanya Puskesmas

Pembantu dan Puskesmas Keliling, serta penempatan bidan- bidan

desa.

11. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi :

a. Preventif ( pencegahan )

Hal- hal yang dapat dilakukan dalam upaya preventif adalah

memberikan penyuluhan- penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat.

b. Kuratif ( pengobatan )

Pengobatan secara medis dengan tenaga ahli kesehatan.

c. Promotif ( peningkatan kesehatan )

Bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan keadaan

lingkungan, misalnya perbaikan sanitasi lingkungan.

d. Rehabilitasi ( pemulihan kesehatan )

Berguna untuk memulihkan kembali fungsi alat tubuh yang sakit.

Rehabilitasi juga berfungsi untuk mengidentifikasi kasus yang

membutuhkan pemulihan atau rujukan ke rumah sakit atau pusat

rehabilitasi untuk mendapatkan petunjuk teknis.

12. Lokakarya Mini Puskesmas

1. Pengertian

11

Page 12: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Dalam kerangka Puskesmas yang terdiri dari P1 ( perencanaan ),

P2 ( penggerakan, pelaksanaan ), dan P3 ( pengawasan,

pengendalian, penilaian ) lokakarya mini Puskesmas merupakan

P2 dari managemen Puskesmas.

2. Tujuan

Meningkatkan fungsi Puskesmas dengan meningkatkan

kemampuan tenaga Puskesmas untuk bekerja sama dengan

tim dan lintas program juga lintas sektoral.

Terlaksananya penggalangan kerja tim, lintas sektoral

dalam rangka pengembangan managemen sederhana,

terutama pengembangan tugas dan pembuatan rencana

program harian.

Terlaksananya penggalangan kerjasama lintas sektoral

dalam rangka pembinaan peran serta masyarakat.

3. Ruang Lingkup

Pegawai Puskesmas harus dapat membina kerjasama tim dan

masing- masing anggota harus mempunyai rasa bangga, sehingga

mempunyai semangat membela keberhasilan timnya.

Lokakarya Puskesmas mini terdiri atas 4 komponen :

Penggalangan kerjasama dalam tim Puskesmas.

Penggalangan kerjasama lintas sektoral.

Rapat kerja bulanan Puskesmas.

Rapat kerja tri bulan lintas sektoral.

13. Sistem Informasi Managemen Puskesmas ( SIMPUS )

1. Tujuan Umum

Puskesmas dapat menghasilakan kegiatan yang

bersangkutan, melaporkan data tersebut kepada instansi

terkait yang lebih tinggi dengan benar, teratur untuk

menunjang pengolahan upaya peningkatan kesehatan

masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Tercatatnya semua hasil kegiatan Puskesmas dalam format

yang telah ditentukan.

Terlapornya data ke instansi terkait lebih tinggi sesuai

kebutuhan.

12

Page 13: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Pada instansi terkait yang lebih tinggi, diolah agar dapat

dipakai sebagai sumber pemberian obat ke Puskesmas,

untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi

masyarakat di bidang kesehatan dan untuk merumuskan

cara penanggulangan yang tepat.

Mantapnya pelaksanaan SIMPUS di semua instansi terkait

sehingga dapat berhasil dan berdaya guna.

Agar diperoleh hasil pelaporan yang baik, mekanisme yang baik

diperlukan dan yang terpenting adalah pengisian formulir dengan

benar, tepat, dan teliti. Mekanisme pencatatan diperlukan sistem

sentralisasi dan desentralisasi. Macam- macam formulir tersebut

antara lain :

a. Family folder ( berkas keluarga ).

b. Kartu tanda pengenal keluarga ( KTPK ).

c. Kartu rawat jalan.

d. Kartu indeks penyakit.

e. Kartu rawat tinggal.

f. Kartu tanda pengenal penderita kusta.

g. Kartu penderita kusta.

h. Kartu indeks penyakit khusus kusta.

i. Kartu tanda pengenal TB paru.

j. Kartu indeks penyakit khusus TB paru.

k. Kartu ibu.

l. Kartu anak.

m. Kartu tumbuh kembang.

n. Kartu rumah.

o. Kartu register, yang meliputi :

Register kesehatan ibu, bayi, dan balita.

Register PKM.

Register pelayanan Posyandu.

Register obat- obatan.

Register pemeriksaan anak- anak sekolah.

Register kegiatan Puskesmas Keliling.

13

Page 14: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

BAB III

SEJARAH PERKEMBANGAN

A. Sejarah Puskesmas

Sejarah perkembangan konsep Puskesmas yang dimulai pada tahun 1968,

ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (RAKERNAS) I di Jakarta.

RAKERNAS I membahas upaya mengorganisir sistem pelayanan kesehatan di Tanah

Air untuk pelayanan tingkat pertama yang dirasakan kurang memadai. Rapat Kerja

Kesehatan Nasional I menimbulkan gagasan untuk menyatukan semua pelayanan

kesehatan tingkat pertama di dalam suatu pengorganisasian. Organisasi ini diberi

nama Pusat Kesehatan Masyarakat ( PUSKESMAS ) yang kemudian pada

RAKERNAS pertama ini dibedakan menjadi empat macam puskesmas yaitu

Puaskesmas tingkat desa, Puskesmas tingkat kecamatan,Puskesmas tingkat

kawedanan, Puskesmas tingkat kabupaten. RAKERNAS II dilangsungkan tahun

1969 untuk memperbaharui pembagian Puskesmas menjadi 3 macam Puskesmas

yaitu: Puskesmas tipe A yaitu Puskesmas yang dipimpin oleh seorang dokter,

Puskesmas tipe B yaitu Puskesmas yang dipimpin oleh seorang dokter tidak penuh,

dan Puskesmas tipe C yaitu Puskesmas yang dipimpin oleh tenaga para medik .

Pada RAKERNAS III yang dilakukan pada tahun 1970 menetapkan hanya

ada satu macam Puskesmas dengan wilayah kerja tingkat Kecamatan atau pada satu

daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000 sampai dengan 50.000 jiwa. Pada

waktu itu pelaksanaanya adalah seorang perawat. Sebelum tahun 1968 sebenarnya

sudah ada balai-balai pengobatan, namun satu sama lain tidak ada kerja sama dan

pelayanannya belum dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada tahun

1968 Pemerintah merencanakan untuk mendirikan Pusat Kesehatan Masyarakat

( PUSKESMAS ) yang merupakan balai pengobatan sebagai wadah pelayanan

kesehatan untuk masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah

Pada tahun 1974 Pemerintah meresmikan berdirinya Puskesmas sebagai

unit terdepan bagi pelayanan kesehatan masyarakat dan dibawahi oleh seorang

dokter. Hal ini sesuai dengan impres kesehatan No. 5 tahun 1974, No. 7 tahun 1975

dan No. 4 tahun 1976. Sejak Repelita II Puskesmas hanya mencakup suatu wilayah

dengan penduduk sekitar 30.000 jiwa.

14

Page 15: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

B. Puskesmas Jayengan

1. Geografi

a. Letak Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Jayengan terletak di wilayah Kecamatan Serengan Kota

Surakarta, dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta

2. Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

3. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Kabupaten Sukoharjo

4. Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Banjarsari Surakarta

b. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Jayengan

Wilayah kerja UPT Puskesmas Jayengan mempunyai wilayah sebesar 1,908

km², dan terdiri dari 100% daratan.

c. Pembagian Wilayah Kerja

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan terdiri dari 4 kelurahan, 45 RW,

dan 187 RT yaitu:

1. Kelurahan Kemlayan meliputi 6 RW dan 24 RT

2. Kelurahan Jayengan meliputi 9 RW dan 30 RT

3. Kelurahan Tipes meliputi 15 RW dan 69 RT

4. Kelurahan Serengan meliputi 15 RW dan 64 RT

2. Demografi

Jumlah penduduk wilayah kerja binaan UPT Puskesmas Jayengan tahun2011

sebanyak 37.120 jiwa dengan perincian sebagai berikut:

15

Page 16: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Jenis

Kelamin

Kelurahan Jumlah

Kemlayan Jayengan Tipes Serengan

1 Laki-laki 2.335 2.844 6.807 6.305 18.291

2 Perempuan 2.589 2.920 6.854 6.466 18.829

Total 40.924 5.764 13.661 12.771 37.120

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Kelompok

Umur

Kelurahan Jumlah

Kemlayan Jayengan Tipes Serengan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

0-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

14-19 tahun

20-24 tahun

25-29 tahun

30-39 tahun

40-49 tahun

50-59 tahun

>60 tahun

943

107

378

395

414

457

361

286

296

377

370

437

573

556

729

758

865

632

455

381

1372

1191

1196

1171

1380

1550

2266

1652

1258

625

621

1465

1535

1561

1495

1479

1252

1219

1224

920

4646

4745

3385

3850

4210

3707

4125

3512

2728

1722

Total 4.924 5.756 13.661 12.771 37.120

Tabel 1.3

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Mata

Pencarian

Kelurahan Jumlah

Kemlayan Jayengan Tipes Serengan

1.

2.

3.

Tamat PT/D3

Tamat SLTA

Tamat SLTP

456

578

604

144

764

1411

1045

3557

2646

1454

2175

1889

2515

6566

6845

16

Page 17: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

4.

5.

6.

Tamat SD

Belum Tamat SD

Tidak Sekolah

523

990

393

1737

607

6

2717

1628/686

0

2012

504/979

17

7005

2231

588

total 3981 4669 12289 9040 25750

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata

pencaharian

Kelurahan Jumlah

Kemlayan Jayengan Tipes Serengan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Petani sendiri

Buruh tani

Nelayan

Pengusaha

Buruh industry

Buruh bangunan

Pedagang

Pengangkutan

PNA/TNI

Pensiunan

Lain-lain

0

0

0

296

649

889

751

68

191

119

1

0

0

0

102

763

74

449

48

607

81

2825

0

0

0

142

578

369

756

251

341

203

8458

0

0

0

409

913

579

1061

612

335

244

6227

0

0

0

1041

4007

2106

2683

934

1104

668

13628

Jumlah 2964 4949 11098 10380 26171

3. Data Sarana Kesehatan Dan Sumber Daya Puskesmas

a. Sarana Kesehatan

1) Puskesmas Pembantu : 2 wilayah Kelurahan Serengan dan Tipes

2) Puskesmas Keliling : 2 meliputi Kelurahan Kemlayan dan Tipes

3) Jumlah BP / DPS : 4/9

4) Jumlah BPS / RB : 3/1

5) Apotek /Toko Obat : 5/2

6) Sarana Laborat Swasta : 5/2

7) Jumlah RS / RSS : 0

17

Page 18: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

b. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM )

1) Jumlah Posyandu / Lansia : 32/9

2) Jumlah UKS TK/ SD /SLTP : 15/15/6

3) Jumlah UKS SLTA /Pondok : ½

c. Sumber Daya Puskesmas

1) Tenaga Kesehatan

a) Dokter Umum : 2

b) Dokter Gigi : 1

c) Bidan : 5

d) Perawat : 5

e) Perawat Gigi : 1

f) Gizi : 1

g) Sanitarian : 1

h) Asisten Apoteker : 3

i) Analis Laborat : 1

j) Administrasi / TU : 10

k) Tenaga Harian Lepas ( THL ) : 0

2) Tenaga Non Kesehatan

Kader Kesehatan : 292

C. Visi dan Misi UPT Puskesmas Jayengan

Visi UPT Puskesmas Jayengan :

Terwujudnya pelayanan prima dan kemandirian masyarakat di bidang

kesehatan.

Misi UPT Puskesmas Jayengan :

1. Meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

2. Meningkatkan promosi kesehatan di masyarakat.

3. Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat ber- PHBS.

4. Meningkatkan kompetensi SDM yang profesional.

5. Memelihara dan menjaga hubungan kerja sama lintas sektoral.

6. Menjalin dan menjaga kemitraan dengan pihak swasta.

7. Menjalin dan menjaga sarana dan prasarana kesehatan.

18

Page 19: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL )

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini dilaksanakan di UPT Puskesmas

Jayengan Kota Surakarta, selama kurang lebih satu bulan yang dimulai pada tanggal

25 Juli – 24 Agustus 2011. Hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di

UPT Puskesmas Jayengan Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

A. Mekanisme Pelayanan Kesehatan Di UPT Puskesmas Jayengan

Secara umum, proses atau mekanisme pelayanan kesehatan di UPT

Puskesmas Jayengan Kota Surakarta terhadap masyarakat dapat digambarkan

dalam skema berikut ini :

19

PASIEN DATANG PENDAFTARAN RUANG TUNGGU

RUANG PERIKSA

R. POLI GIGI

R. KIA

R. BP. UMUM

R. IMUNISASI

R. KB

R. LABORATORIUM

R. GIZI

RUJUKAN

PASIEN PULANG

APOTEK

PERIKSA UMUM

Page 20: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Berdasarkan skema di atas, akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

1. Pasien datang

Pasien yang datang harus mengambil nomor urut kedatangan pasien untuk

mendaftarkan diri di ruang pendaftaran ketika sudah dipanggil oleh petugas yang

bertugas di pendaftaran.

2. Pendaftaran

Pendaftaran dilakukan di loket pendaftaran, baik untuk pasien UMUM,

ASKESKIN, ASKES PNS, maupun PKMS. Berikut adalah penjelasan alur

pendaftaran pasien :

1. Pasien umum

Pasien yang datang, terlebih dahulu mendaftar di loket pendaftaran, dimana

petugas akan melakukan konfirmasi apakah pasien sudah pernah berobat ke

UPT Puskesmas Jayengan atau belum. Jika belum, pasien tersebut akan

ditanyai, apakah ada keluarga yang sudah pernah berobat ke UPT Puskesmas

Jayengan, jika belum, pasien dibuatkan KTPK ( Kartu Tanda Pengenal

Keluarga ) dan diberi nomor registrasi dalam wilayah jika pasien tersebut

berasal dari Kemlayan, Jayengan, Tipes, dan Serengan atau nomor registrasi

luar wilayah atau luar kota, jika pasien tersebut berasal dari luar wilayah

tersebut atau luar kota dan memasukkan data pasien secara lengkap ke dalam

SIMPUS ( Sistem Informasi Managemen Puskesmas ) agar saat pasien

kembali berobat, datanya sudah ada. Jika ada salah satu anggota keluarga

sudah ada yang pernah berobat ke UPT Puskesmas Jayengan, maka nomor

registrasi ikut nomor registrasi keluarga tersebut. Setelah semua data lengkap,

barulah dibuatkan kartu rawat jalan berwarna putih, kemana pasien tersebut

akan berobat, apakah di BP Umum, KIA, GIGI, LABORATORIUM, atau KB.

Kemudian kartu rawat jalan tersebut diantarkan oleh petugas ke ruang periksa

yang akan dituju oleh pasien. Saat kegiatan berobat selesai, semua kartu rawat

jalan yang tadinya berada di ruang periksa, diambil dan dimasukkan kedalam

amplop sesuai dengan nomor Rekam Medis keluarga kemudian diletakkan ke

rak sesuai dengan nomor urut. Untuk pasien umum, ketika berobat akan

dikenakan biaya sebesar Rp 7500,00. Informasi yang penting disampaikan

kepada pasien baru adalah agar KTPK selalu dibawa ketika berobat ke UPT

Puskesmas Jayengan.

2. Pasien ASKESKIN, ASKES PNS, dan PKMS

20

Page 21: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Pasien yang datang, terlebih dahulu melakukan pendaftaran di loket

pendaftaran. Kemudian pasien diminta menunjukkan kartu ASKESKIN,

ASKES PNS, atau PKMS untuk dilakukan pendataan pada buku registrasi

pasien dan dicarikan kartu rawat jalan sesuai dengan nomor Rekam Medis

( RM ). Kartu rawat jalan yang disediakan oleh UPT Puskesmas Jayengan

untuk pasien ini meliputi :

a. Kartu rawat jalan berwarna hijau : untuk pasien ASKESKIN

b. Kartu rawat jalan berwarna kuning : untuk pasien ASKES PNS

c. Kartu rawat jalan berwarna merah muda : untuk pasien PKMS

Setelah data pasien lengkap, petugas akan mengantarkan kartu rawat jalan

tersebut ke ruang periksa yang menjadi tujuan pasien.

3. Ruang Tunggu

Pasien yang telah mendaftar, dipersilahkan untuk menunggu di ruang tunggu

sebelum menuju ruang periksa. Fasilitas yang disediakan di ruang tunggu

dibuat senyaman mungkin, agar pasien tetap sabar dan nyaman pada saat

menunggu.

4. Ruang Periksa

Pasien kemudian menuju ruang pengobatan atau pelayanan sesuai dengan

jenis pemeriksaan yang telah dipilih. Selama proses pengobatan atau

pelayanan berlangsung, biasanya dokter atau petugas kesehatan memberi

catatan kesehatan ( anamnase atau diagnosa ) lalu pasien diberi resep untuk

diteruskan lagi ke bagian lain seperti apotek atau laboratorium. Ruang

pengobatan berfungsi sebagai tempat pengobatan pasien. Pengobatan pasien

di UPT Puskesmas Jayengan hanya sebatas penyakit yang bersifat umum dan

dapat dilayani. Sedangkan untuk pasien yang berat dan tidak dapat dilayani,

biasanya langsung dirujuk ke Rumah Sakit, yang sebelumnya ditanyakan

kepada pasien, mau ke rumah sakit mana. Hal ini disebabkan karena

Puskesmas hanya untuk pengobatan dasar. Ruang Pengobatan atau Ruang

Periksa yang disediakan oleh UPT Puskesmas Jayengan antara lain :

a. Pengobatan Umum

Pengobatan umum melayani pengobatan yang sederhana, misalnya

konsultasi kesehatan, penyakit yang sederhana : masuk angin, batuk,

pilek, panas, dll.

b. Poliklinik Gigi

21

Page 22: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Poliklinik gigi melayani pengobatan, pencabutan gigi, penambalan

gigi, dan konsultasi kesehatan gigi. Peralatan di ruangan ini sudah

memadai dan dikelola oleh 2 orang dokter gigi, sehingga pelayanan

dapat berjalan dengan baik.

c. Ruang KB dan KIA

Ruang KB dan KIA melayani konsultasi ibu hamil, konsultasi masalah

perawatan bayi dan anak, pemeriksaan pada pasien anak dengan usia

dibawah 5 tahun, pelayanan KB, penimbangan bayi, pemberian

imunisasi, serta masih banyak lagi pelayanan yang berkaitan dengan

peningkatan kesehatan ibu dan anak.

d. Laboratorium

Laboratorium melayani pemeriksaan yang dapat membantu diagnosa

suatu penyakit, namun tidak untuk semua penyakit. Untuk penyakit

yang sulit, test pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Dinas

Kesehatan Kota maupun Laboratorium yang lebih lengkap. Adapun

pelayanan laboratorium yang biasa dilakukan di UPT Puskesmas

Jayengan adalah :

1. Hematologi dan kimia darah.

Darah rutin.

Darah lengkap.

Golongan darah.

Hemoglobin.

Angka leukosit ( AL ).

Angka eritrocit ( AE ).

Angka trombosit ( AT ).

Waktu pendarahan.

Waktu pembekuan.

Hematocrit ( HCT ).

Malaria.

MCV.

MCH.

MCHC.

Bilirubin.

SGOT.

SGPT.

22

Page 23: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Ureum.

Creatinin.

Cholesterol.

HDL Cholesterol.

LDL Cholesterol.

Tryglyserid.

Asam Urat.

Glukosa sewaktu.

Glukosa puasa.

Widal.

Gamma GT.

BBS/ LED.

VDRL.

Hitung jenis leukosit.

HBsAg.

Protein total.

Albumin.

Globulin.

Bilirubin Direct.

Bilirubin Indirect.

2. Urine.

Urine lengkap.

Urine rutin.

Reduksi.

Eiwit ( Protein ).

Test kehamilan.

Bilirubin.

Sedimentasi.

3. Faeces.

Faeces rutin.

Telur cacing.

Darah samar.

4. Preparat apus atau mikrobiologi.

Syphilis.

GO.

23

Page 24: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Diptheri Baksil.

BTA/ TBC.

Pap Smear.

5. Ruang Gizi

Ruang gizi melayani konsultasi berbaikan gizi anak, pemberian vitamin

seperti vitamin A, vitamin B, dll.

6. Apotek

Setelah petugas apotek menerima resep dari pasien, maka pasien harus

menunggu dan antre sesuai nomor urutan untuk memperoleh obat yang

tengah diracik oleh Asisten Apoteker ( AA ). Setelah obat siap untuk

diserahkan, maka Asisten Apoteker ( AA ) menjelaskan bagaimana aturan

minumnya, apa khasiat obat tersebut, serta informasi penting ketika

menyerahkan obat tersebut kapada pasien.

Setiap obat yang keluar, harus ada di laporan LPLPO ( Lembar Pemakaian

dan Lembar Permintaan Obat) dan SIMPUS. Jumlah obat di lapangan harus

sama dengan data yang ada pada laporan tersebut.

Alur pelayanan yang dilakukan di apotek adalah sebagai berikut :

1. Pasien menyerahkan resep dokter.

2. Pasien diberi nomor urut untuk mengambil obat.

3. Asisten Apoteker mengambil resep sesuai dengan nomor urut antrian.

4. Asisten Apoteker mengambil plastik pembungkus obat dan menuliskan

tanggal pembuatan obat, nomor urut pasien, nama pasien, aturan pakai

yang sesuai dengan resep yang dituliskan oleh dokter, serta kapan

meminum obat tersebut.

5. Asisten Apoteker mengambil obat sesuai dengan apa yang dituliskan oleh

dokter, dimasukkan ke plastik pembungkus, melipatnya, dan

mensteplesnya.

6. Meneliti ulang obat yang akan diserahkan kepada pasien.

7. Memanggil pasien sesuai dengan nomor urut.

8. Menyerahkan obat kepada pasien, serta menjelaskan aturan pakainya,

kapan obat itu diminum.

Adapun kegiatan yang dilakukan di apotek adalah sebagai berikut :

a. Pemberian etiket

Pemberian etiket meliputi : memberi tanggal R/ tersebut dilayani pada

waktu itu, memberi nomor urut sesuai dengan yang diambil oleh pasien,

24

Page 25: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

mencantumkan nama pasien, aturan pemakaian obat, dan kapan obat itu

diminum atau digunakan.

b. Pengambilan obat

Obat diambil dengan menggunakan sendok obat yang telah disediakan

oleh apotek, dan harus sesuai dengan apa yang dituliskan oleh dokter,

apabila obat yang dituliskan oleh dokter tidak ada dipersediaan, maka

Asisten Apoteker harus memberi tahu dan bertanya kepada dokter, bahwa

obat tersebut tidak ada dan akan diganti dengan obat apa. Setelah itu, obat

diambil dan dimasukkan ke dalam plastik pembungkus, setelah semua

selesai dikerjakan, plastik pembungkus dijadikan satu, dilipat, dan

disteples. Sebelum diserahkan ke pasien, obat tersebut diteliti lagi, setelah

semua benar, barulah diserahkan kepada pasien.

c. Pengambilan obat untuk dijadikan sediaan serbuk.

Pengambilan obat untuk dijadikan sediaan serbuk biasanya ditujukan untuk

pasien yang tidak bisa menelan tablet atau kapsul, untuk balita, dan untuk

bayi. Seperti pada umumnya, obat diambil dengan sendok obat, kemudian

dimasukkan ke plastik pembungkus, sebelum digerus diteliti terlebih

dahulu. Kemudian tablet tersebut dimasukkan ke tablet cruscer sampai

menjadi serbuk yang halus. Kantong serbuk diatur dalam wadah yang

sudah disediakan, serbuk tersebut dituang ke kertas perkamen, kemudian

dibagi ke wadah tersebut sesuai dengan pandangan mata, kemudian

dituang ke dalam kantong serbuk, lalu dilekatkan dengan mesin pelekat.

Kantong serbuk dilipat dengan rapi, kemudian dimasukkan ke plastik

pembungkus, dilipat, kemudian disteples. Sebelum diserahkan, Asisten

Apoteker meminta tanda tangan dan nama terang kepada pasien untuk

laporan di buku sasaran mutu.

d. Sediaan sirup kering.

Biasanya sediaan sirup kering diberikan untuk balita 2 tahun kebawah,

sebelum diserahkan biasanya disuspensi terlebih dahulu. Caranya yaitu

dengan menambahkan aqua dest steril sebanyak yang diperlukan kemudian

botol dikocok kuat- kuat hingga menjadi cairan kental. Sambil

menyerahkan obat, Asisten Apoteker juga memberi informasi bahwa

penggunaan sediaan suspensi maksimal 7 hari setelah segel dibuka.

7. Pasien Pulang.

25

Page 26: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Pasien dipersilahkan pulang, jika sudah mendapatkan pelayanan dari

Puskesmas. Dengan harapan, pasien tersebut mendapatkan pelayanan

kesehatan yang semaksimal mungkin.

Nama- nama obat yang digunakan di UPT Puskesmas Jayengan antara lain:

Chloramphenicol

tetes telinga 3%.

Bioplacenton.

Acyclovir 5%.

Betametason 0,1%.

Colipred.

Hydrocortisone 2,5%.

Ichtiyol.

Mytaderm Zalf.

Oxytetracycline 3%.

PK.

Chloramphenicol

Salep Mata 1%.

Chloramphenicol

Tetes Mata 5%.

Gentamicin

Tetes Mata 0,3%.

Sulfacetamid Tetes Mata.

Gentian Violet.

Albendazole.

Allopurinol 100mg.

Ambroxol 30mg.

Asam Mefenamat 500mg.

Aspilet.

Betahistine 6mg.

Bromifar.

Captopril 12,5mg.

Caviplex.

Cefadroxil 500mg.

Cavicur.

Clindamycin 300mg.

Ciprofloxacin 500mg.

Dexteem.

Digoxin 0,25mg.

Dulcolax 5mg.

Erythromycin 500mg.

Ferolat.

Flumin.

Furosemid 40mg.

Glibenclamide 5mg.

Gricin 125mg.

Hemorograd.

ISDM 5mg.

Lincomycin 500mg.

Loratadine 10mg.

Livron B plex.

Metformin 500mg.

Metronidazole

250mg, 500mg.

Natrium Diklofenak 25mg.

Nifedipine 10mg.

Novadium.

Oralit.

Piroksicam 10mg.

Pyrantel 125mg.

Ranitidine.

Salbutamol 2mg.

Simvastatin 10mg.

Zinc Dispersibel.

Anti Fungi.

26

Page 27: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Levertraan Zalf.

Salep 2-4.

Antalgin 500mg.

Antasida Doen.

Aminophylline 200mg.

Asifit.

Calcium AD.

Calcium Lactate.

Chloramphenicol 250mg.

CTM.

Cotrimoksazole.

Dexamethasone.

New Diaform

DMP.

Dimenhydrinate 50mg.

Ephedrine 25mg.

Ergotamine.

Glyceryl Guaiacolate.

HCT (Hydrochlorothiazide).

Paracetamol 500mg.

Paracetamol 100mg.

Phenylbutazone.

Phytomenadion.

Prednisone.

Vitamin B6.

Vitamin B12.

Vitamin B Complek.

Vitamin B1.

Vitamin C.

Cotrimoksazol

syrup suspensi 60ml.

Baby’s cough syrup.

Antasida Doen 60ml.

Coredryl 100ml.

Erythromycin sirup kering

200ml.

Recovit 100ml.

Paracetin sirup 100ml.

Paracetamol sirup 60ml.

Obat Batuk Hitam 100ml

Aludonna D.

Selama Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) berlangsung, bentuk pelayanan obat yang

diobservasi tidak hanya bertempat di apotek UPT Puskesmas Jayengan saja, namun

juga unit- unit lain yang berada di bawah naungan UPT Puskesmas Jayengan, seperti:

1. Puskesmas Pembantu ( Pustu ).

UPT Puskesmas Jayengan mempunyai 2 Puskesmas Pembantu ( Pustu ), yaitu

:

a. Pustu Makam Cilik.

b. Pustu Pringgolayan.

Mekanisme pelayanan obat di Puskesmas Pembantu adalah sebagai berikut:

a. Pasien datang, mengambil nomor antrian pendaftaran dan menunggu

instruksi dari petugas.

b. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut, pasien datang ke

loket pendaftaran, menyerahkan KTPK, kartu PKMS, kartu ASKESKIN,

27

Page 28: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

kartu ASKES PNS, atau pasien tersebut belum pernah periksa

sebelumnya dan dinyatakan sebagai pasien baru yang akan dikenakan

biaya pengobatan sebesar Rp 7500,-

c. Petugas loket mencatat data pasien dan memberi kartu rawat jalan sesuai

dengan nomor Rekam Medis.

d. Pasien masuk ke ruang periksa, kemudian dokter akan memberikan resep

obat.

e. Pasien menyerahkan resep obat tersebut ke apotek dan menunggu obat

tersebut selesai diracik oleh Asisten Apoteker.

f. Asisten Apoteker mengambil obat sesuai dengan resep, meneliti ulang

sebelum menyerahkan, menyerahkan kepada pasien disertai dengan

penjelasan tentang aturan pakainya, kapan memakai atau meminumnya.

2. Puskesmas Keliling ( Pusling ).

PUSLING UPT Puskesmas Jayengan dilakukan di rumah ketua RT yang

dijadikan sebagai POS pelayanan kesehatan Pusling di daerah Tipes dan

Kemlayan.

Mekanisme pelayanan obat di PUSLING adalah sebagai berikut :

a. Obat- obatan yang diperlukan untuk PUSLING dipersiapkan terlebih

dahulu.

b. Obat- obat tersebut dimasukkan dalam boks dan di masukkan ke mobil

PUSLING.

c. Mobil PUSLING menuju Pos pelayanan kesehatan.

d. Pasien yang datang menuju meja pendaftaran dan menyerahkan data diri

untuk dicarikan kartu rawat jalan sesuai dengan nomor Rekam Medis.

e. Petugas memberikan kartu rawat jalan kepada pasien.

f. Pasien datang ke meja periksa, kemudian dokter akan memeriksa keluhan

pasien dan memberi resep obat.

g. Pasien menyerahkan resep ke Asisten Apoteker ( AA ).

h. Asisten Apoteker mengambil obat sesuai dengan resep, memasukkan ke

dalam plastik pembungkus, menyerahkan kepada pasien disertai

penjelasan singkat tentang aturan pakainya.

3. Posyandu.

Posyandu bertujuan untuk memantau tumbuh kembang bayi dan balita,

kesehatan ibu hamil, serta kesehatan lansia. Dalam memantau tumbuh

kembang bayi dan balita, Posyandu melakukan penimbangan berat badan

28

Page 29: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

bayi dan balita, pengukuran tinggi badan bayi dan balita, pemberian vitamin

A, serta peningkatan gizi. Posyandu binaan UPT Puskesmas Jayengan antara

lain :

Posyandu Kantil.

Posyandu Anggrek Berseri.

Posyandu Kamboja.

Posyandu Flamboyan.

Posyandu Kepodang.

Setiap setelah dilakukan penimbangan berat badan bayi dan balita, dan

pengukuran tinggi badan bayi dan balita, hasil dicatat pada Kartu Menuju

Sehat ( KMS ).

B. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas.

Tugas dan tanggung jawab pengelolaan obat di Puskesmas antara lain :

1. Kepala Puskesmas

Tugas :

a. Membina petugas pengelola obat.

b. Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat.

c. Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang

rusak atau kadaluwarsa dan atau obat yang tidak

dibutuhkan kepada Kepala Dinkes Kabupaten/ Kota

setempat.

d. Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes Kabupaten/

Kota.

e. Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

setempat.

Tanggung jawab :

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan

kesehatan di Puskesmas.

2. Petugas gudang obat di Puskesmas

Petugas gudang obat di Puskesmas mempunyai tugas malaksanakan :

a. Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/ Kota.

29

Page 30: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

b. Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.

c. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.

d. Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit

pelayanan.

e. Pengendalian penggunaan persediaan.

f. Pencatatan dan pelaporan.

g. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan.

h. Penyusunan persediaan obat perbekalan kesehatan.

i. Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/ Kota.

j. Penyusunan laporan ke Dinkes Kabupaten/ Kota.

3. Petugas kamar obat Puskesmas

Petugas kamar obat Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan

kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat

Puskesmas dalam bentuk buku catatan mutasi obat.

b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan.

c. Menyerahkan kembali obat rusak atau kadaluwarsa kepada petugas

gudang obat.

d. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat

kepada pasien.

4. Petugas kamar suntik

Petugas kamar suntik mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan

kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterimanya.

b. Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan

perbekalan kesehatan.

c. Menyerahkan kembali obat rusak atau kadaluwarsa kepada petugas

gudang obat.

5. Petugas lapangan Puskesmas Keliling

Petugas lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan

obat yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas.

b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan.

30

Page 31: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya, segera mengembalikan

sisa obat kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat.

6. Petugas lapangan Posyandu

Petugas lapangan Posyandu mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan

obat yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas.

b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan.

c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangan, segera mengembalikan sisa

obat kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat.

7. Petugas obat Puskesmas Pembantu

Petugas obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan

maupun yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk kartu

stok/ buku.

b. Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan

permintaan obat kepada Kepala Puskesmas.

c. Menyerahkan kembali obat rusak atau kadaluwarsa kepada Kepala

Puskesmas melalui petugas gudang obat.

8. Bidan Desa

Bidan desa mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan

maupun yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu

stok/ buku.

b. Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan

permintaan obat kepada Kepala Puskesmas.

c. Menyerahkan kembali obat rusak atau kadaluwarsa kepada Kepala

Puskesmas melalui petugas gudang obat.

C. Managemen Pengelolaan Obat.

Ruang lingkup pengelolan obat secara keseluruhan mencangkup :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan

kebutuhan Puskesmas.

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :

31

Page 32: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang

mendekati kebutuhan.

Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di

Puskesmas.

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu

faktor utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat

tahunan. Oleh karena itu data ini sangat penting untuk perencanaan

kebutuhan obat di Puskesmas.

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap

ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di

Kabupaten/ Kota. Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun

Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian obat dengan

menggunakan LPLPO. Selanjutnya UPOPPK ( Unit Pengelola Obat

Publik dan Perbekalan Kesehatan) yang akan melakukan kompilasi dan

analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di wilayah kerjanya.

2. Permintaan

Tujuan dari permintaan obat adalah :

Memenuhi kebutuhan obat dimasing- masing unit pelayanan kesehatan

sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.

Menentukan jumlah permintaan obat :

Data yang diperlukan :

Data pemakaian obat periode sebelumnya

Jumlah kunjungan resep

Data penyakit

Frekuensi distribusi obat oleh UPOPPK

Sumber data :

- LPLPO

- Laporan Bulanan 1 ( LB1 )

Cara menghitung kebutuhan obat :

32

Page 33: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan

pemakaian pada periode sebelumnya.

Keterangan :

SO = Stok optimum

SK = Stok kerja ( stok pada periode berjalan )

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu

SP = Stok penyangga

SS = Sisa stok

3. Penerimaan

Tujuan dari penerimaan adalah :

Agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas.

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di

bawahnya.

Setiap penyerahan obat oleh UPOPPK, kepada Puskesmas dilaksanakan

setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu.

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat

bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan,

pemeliharaan dan penggunaan obat berikut kelengkapan catatan yang

menyertainya.

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas

Pembantu dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab

Kepala Puskesmas Induk.

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-

obat yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah

obat, bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda

tangani oleh petugas penerima/ diketahui Kepala Puskesmas. Bila tidak

memenuhi syarat, petugas penerima dapat mengajukan keberatan.

33

SO = SK + WK + WT +SP - SS

Page 34: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Jika terdapat kekurangan, penerima obat wajib menuliskan jenis yang

kurang (rusak, jumlah kurang dan lain-lain). Setiap penambahan obat-

obatan, dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.

4. Penyimpanan

Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan

yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik

maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.

1. Persyaratan gudang dan pengaturan penyimpanan obat

a. Persyaratan gudang

- Cukup luas minimal 3 x 4 m²

- Ruangan kering tidak lembab

- Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas

- Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai

pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung

dan berteralis

- Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan

bertumpuknya debu dan kotoran lain. Bila perlu diberi alas

papan (palet)

- Dinding dibuat licin

- Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

- Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

- Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan

psikotropika yang selalu terkunci

- Sebaiknya ada pengukur suhu ruangan

b. Pengaturan penyimpanan obat

- Obat disusun secara alfabetis

- Obat dirotasi dengan sisitem FIFO dan FEFO

- Obat disimpan pada rak

- Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan di atas

palet

- Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk

- Cairan dipisahkan dari padatan

- Sera, vaksin, supositoria disimpan dalam lemari pendingin

c. Kondisi penyimpanan

34

Page 35: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Untuk menjaga mutu obat perlu diperhatikan factor-faktor

sebagai berikut :

a. Kelembaban

Udara lembab dapat mempengaruhi obat-obatan yang tidak

tertutup sehingga mempercepat kerusakan. Untuk

menghindari udara lembab tersebut maka perlu dilakukan

upaya-upaya berikut :

Ventilasi harus baik, jendela dibuka

Simpan obat ditempat yang kering

Wadah harus selalu tertutup rapat, jangan dibiarkan

terbuka

Bila memungkinkan pasang kipas angina tau AC.

Karena makin panas udara di dalam ruangan maka

udara semakin lembab.

Biarkan pengering tetap dalam wadah tablet dan kapsul

Kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki

b. Sinar matahari

Kebanyakan cairan, larutan dan injeksi cepat rusak karena

pengaruh sinar matahari.

Cara mencegah kerusakan karena sinar matahari :

Gunakan wadah botol atau vial yang berwarna gelap

(coklat)

Jangan letakkan botol atau vial di udara terbuka

Obat yang penting dapat disimpan di dalam lemari

Jendela-jendela diberi gorden

Kaca jendela dicat putih

c. Temperatur / panas

Obat seperti salep, krim, dan supositoria sangat sensitif

terhadap pengaruh pengaruh panas, dapat meleleh. Oleh

karena itu hindarkan obat dari udara panas.

Ruangan obat harus sejuk, beberapa jenis obat harus

disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-8 derajat

celcius, seperti :

Vaksin

35

Page 36: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Sera dan produk darah

Antitoksin

Insulin

Injeksi antibiotika yang sudah dipakai (sisa)

Injeksi oksitosin

Ingat DPT, DT, TT, vaksin atau kontrasepsi jangan

dibekukan karena akan menjadi rusak.

Cara mencegah kerusakan karena panas adalah sebagai

berikut :

Pasang ventilasi udara.

Atap gedung jangan dibuat dari metal.

Buka jendela sehingga terjadi sirkulasi udara

a. Kerusakan fisik

b. Kontaminasi bakteri

Dalam penyimpanan dan penyusunan obat juga ada tata caranya,

antara lain sebagai berikut :

a. Pengaturan penyimpanan obat

Pengaturan obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan

disusun secara alfabetis berdasarkan nama generiknya. Sediaan

tablet dikelompokkan ke sediaan tablet, sediaan sirup

dikelompokkan ke sediaan sirup.

b. Penerapan system FIFO dan FEFO

Penyusunan dilakukan dengan system First In First Out ( FIFO )

untuk masing- masing obat artinya obat datang pertama kali harus

dikeluarkan terlebih dahulu dari obat yang datang kemudian dan

First Expired First Out ( FEFO ) untuk masing- masing obat

artinya obat yang lebih awal kadaluwarsa harus dikeluarkan lebih

dahulu dri obat yang kadaluwarsa kemudian. Hal ini sangat

penting karena :

- Obat yang terlalu lama biasanya kekuatan atau potensinya

berkurang.

- Beberapa obat seperti antibiotik mempunyai batas waktu

pemakaian artinya waktu dimana obat mulai berkurang

efektifitasnya.

36

Page 37: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

c. Obat yang sudah diterima

Obat yang sudah diterima disusun sesuai dengan pengelompokan

untuk memudahkan pencarian, pengawasan, dan pengendalian

stok obat.

d. Golongan antibiotik

Golongan antibiotik harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,

terhindar dari cahaya matahari, dan disimpan di tempat yang

kering.

e. Vaksin dan serum

Vaksin dan serum harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,

terlindung dari cahaya dan disimpan dalam lemari es. Kartu

temperatur yang terdapat dalam lemari es harus selalu diisi.

f. Obat injeksi

Obat injeksi harus disimpan dalam tempat yang terhindar dari

cahaya matahari.

g. Bentuk dragee ( tablet salut )

Tablet salut harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan

pengambilannya menggunakan sendok.

Setiap petugas pengelola yang melakukan penyimpanan obat, perlu

melakukan pengamatan mutu obat secara berkala, paling tidak setiap

awal bulan.

Pengamatan mutu obat antara lain sebagai berikut :

a. Mutu obat yang disimpan dapat mengalami perubahan baik

secara fisik maupun kimia.

b. Secara sederhana pengamatan dilakukan dengan visual,

dengan melihat tanda- tanda sebagai berikut :

1. Tablet

Terjadi perubahan warna, bau, dan rasa, serta lembab.

Kerusakan fisik seperti pecah, retak, sumbing, gripis,

dan rapuh.

Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi

mutu obat.

Untuk tablet salut, disamping informasi di atas juga

basah dengan lengket satu dengan yang lainnya,

37

Page 38: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

bentuknya sudah berbeda.

2. Kapsul

Cangkangnya terbuka, kosong, rusak atau melekat satu

dengan yang lainnya, wadah rusak.

Terjadi perubahan warna baik cangkang maupun yang

lainnya.

3. Cairan

Cairan jernih menjadi keruh, timbul endapan.

Cairan suspensi tidak bisa dikocok.

Cairan emulsi memisah dan tidak tercampur kembali.

4. Salep

Konsistensi, warna, dan bau berubah ( tengik ).

Pot atau tube rusak atau bocor.

5. Injeksi

Kebocoran.

Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang

seharusnya jernih sehingga keruh atau pertikel asing

dalam serbuk untuk injeksi.

Wadah rusak atau terjadi perubahan warna.

Jangan menggunakan obat yang sudah kadaluwarsa

karena:

Efektifitas obat berkurang.

Hal ini penting untuk diketahui, mengingat

penggunaan antibiotik yang sudah kadaluwarsa dapat

menimbulkan resistensi mikroba. Resistensi mikroba

berdampak terhadap mahalnya biaya pengobatan.

Obat dapat berubah menjadi toksik.

Selama penyimpanan beberapa obat dapat terurai menjadi

substansi- substansi yang toksik. Contohnya tetrasiklin.

Tetrasiklin dari serbuk warna kuning dapat berubah

menjadi warna coklat yang toksik.

2. Distribusi

Penyaluran atau distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan

penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan

38

Page 39: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

sub- sub unit pelayanan kesehatan antara lain :

a. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas

b. Puskesmas pembantu

c. Puskesmas keliling

d. Posyandu

e. Polindes

Kegiatan :

a. Menentukan frekuensi distribusi

b. Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

c. Melaksanakan penyerahan obat

3. Pengendalian penggunaan

Tujuan dari pengendalian obat adalah agar tidak terjadi kelebihan dan

kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.

Pengendalian obat terdiri dari :

a. Pengendalian persediaan

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan

tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan

program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan

dan kekurangan atau kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan

dasar.

b. Pengendalian penggunaan

Tujuan pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas

pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan obat.

Pengendalian penggunaan meliputi:

a. Prosentase penggunaan antibiotik

b. Prosentase penggunaan injeksi

c. Prosentase rata- rata jumlah R/

d. Prosentase obat penggunaan obat generik

e. Kesesuaian dengan pedoman

c. Penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluwarsa

Penanganan obat hilang

Tujuan dari penanganan obat hilang adalah sebagai bukti

pertanggung jawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui

persediaan obat saat itu.

Penanganan obat rusak dan kadaluwarsa

39

Page 40: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

Tujuan dari penanganan obat rusak dan kadaluwarsa adalah

untuk melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat

rusak atau kadaluwarsa.

D. Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :

Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan.

Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.

Sumber data untuk membuat laporan.

E. Penanganan Limbah

UPT Puskesmas Jayengan tidak memiliki penanganan limbah

secara khusus. Karena, limbah- limbah yang dihasilkan oleh UPT Puskesmas

Jayengan tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar UPT Puskesmas Jayengan.

Limbah- limbah yang dihasilkan oleh UPT Puskesmas Jayengan antara lain

adalah kardus- kardus obat, botol- botol obat, kaleng plastik obat, kertas-

kertas, dll. Limbah- limbah kardus- kardus obat, botol obat, kaleng plastik

obat, kertas- kertas, dibuang ke tempat sampah. Untuk limbah jarum suntik,

disimpan terlebih dahulu sampai waktu tertentu, kemudian diserahkan ke RS

PKU Muhammadiyah untuk dimusnahkan dengan cara incenerasi. Limbah

botol flacon atau ampul bekas vaksin polio, dapat disimpan terlebih dahulu,

tetapi untuk botol flacon atau ampul bekas vaksin BCG dan campak,

langsung di buang, ikut pemusnahan jarum suntik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

40

Page 41: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

1. Puskesmas adalah alat atau program pemerintah yang berperan dalam

usaha membina dan mengembangkan kesehatan masyarakat serta

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dalam bentuk

kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

2. Untuk mewujudkan masyarakat dengan tingkat kesehatan yang optimal,

Puskesmas Jayengan mengarahkan serta melayani masyarakat melalui

peran aktif antar petugas kesehatan dan masyarakat.

3. Puskesmas merupakan sarana penting dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat, karena daya jangkaunya meliputi seluruh lapisan masyarakat.

B. Saran

1. Memberikan informasi tentang obat kepada pasien secara lebih terperinci

dan dengan sepenuh hati, sehingga pasien dapat menerima informasi yang

diberikan dan merasa senang karena telah datang ke tempat yang tepat

karena mendapat pelayanan yang baik terutama bagi pasien usia lanjut.

2. Para tenaga kesehatan di Puskesmas Jayengan diharapkan mampu

mempertahankan dan meningkatkan keramahan serta kesabaran dalam

melayani dan menangani pasien di Puskesmas.

3. Mengembangkan kegiatan – kegiatan pokok Puskesmas yang positif bagi

terwujudnya kesejahteraan masyarakat terutama di bidang kesehatan.

4. Meningkatkan target kerja di Puskesmas sehingga dapat membantu

terwujudnya perkembangan yang baik bagi Puskesmas Jayengan.

C. Penutup

Demikian Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang dapat kami

selesaikan dan kami sampaikan, semoga apa yang kami persembahkan ini,

dapat menambah pengalaman dan wawasan kami, serta memberikan manfaat

bagi pembaca, khususnya di bidang kefarmasian.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja

Lapangan ( PKL ) masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon kritik

dan saran pembaca agar dapat menjadi motivasi bagi kami untuk lebih baik

lagi dalam tugas – tugas selanjutnya.

Cukup sekian dari kami. Kami mohon maaf, apabila terdapat

kesalahan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ). Kami

ucapkan terimakasih atas waktu yang telah diberikan kepada kami.

41

Page 42: Makalah PKL Puskesmas Jayengan Word 2003

42