Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional...

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, negara Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, Alinea ke 4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan negara tersebut, pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata, materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut di atas, pemerintah telah berupaya melakukan berbagai kegiatan, termasuk salah satu diantaranya adalah mendorong laju perekonomian nasional. Pertumbuhan laju industri merupakan andalan pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian di Indonesia. Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang sangan dominan di jaman sekarang. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis berkeinginan mengangkat masalah perkembangan perindustrian terhadap perekonomian ke dalam bentuk penulisan makalah sekaligus

Transcript of Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional...

Page 1: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat sekarang ini, negara Indonesia sedang giat-giatnya

melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan

rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi

seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan

tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945, Alinea ke 4, yaitu melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan negara tersebut, pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan suatu

masyarakat yang adil dan makmur yang merata, materiil dan spiritual

berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu

dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang

aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia

yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut di atas,

pemerintah telah berupaya melakukan berbagai kegiatan, termasuk salah

satu diantaranya adalah mendorong laju perekonomian nasional.

Pertumbuhan laju industri merupakan andalan pemerintah dalam upaya

meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari

peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang

sangan dominan di jaman sekarang. Berdasarkan uraian tersebut di atas,

penulis berkeinginan mengangkat masalah perkembangan perindustrian

terhadap perekonomian ke dalam bentuk penulisan makalah sekaligus

Page 2: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

sebagai bahan diskusi yang berjudul “PERKEMBANGAN INDUSTRI DI ERA

GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL

INDONESIA”. Di makalah ini juga terdapat sejumlah faktor industri yang

berperan penting dalam perkembangan ekonomi di era globalisasi ini.

1.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini, permasalahan yang akan dibahas

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh perkembangan perindustrian terhadap

perekonomian?

2. Bagaimanakah upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di

Indonesia?

1.3 TUJUAN dan MANFAAT

Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan perindustrian terhadap

perekonomian.

2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian

di Indonesia

Page 3: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki

nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau

assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri

tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan

dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat

di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya.

Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari

usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan

bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang

berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari

tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

2.2 Jenis Industri

A. Jenis Industri berdasarkan Bahan Baku

1. Industri ekstraktif

Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari

alam sekitar.

- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan,

pertambangan, dan lain lain.

2. Industri nonekstaktif

Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat

lain selain alam sekitar.

3. Industri fasilitatif

Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk

jasa yang dijual kepada para konsumennya.

- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain

sebagainya.

Page 4: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

B. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal

1. Industri padat modal

adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk

kegiatan operasional maupun pembangunannya

2. Industri padat karya

adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga

kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

C. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau

penjenisannya

= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =

1. Industri kimia dasar

contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb

2. Industri mesin dan logam dasar

misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll

3. Industri kecil

Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak

goreng curah, dll

4. Aneka industri

misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-

lain.

D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

1. Industri rumah tangga

Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4

orang.

2. Industri kecil

Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-

19 orang.

3. Industri sedang atau industri menengah

Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-

99 orang.

4. Industri besar

Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100

orang atau lebih.

Page 5: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi

1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market

oriented industry)

Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target

konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana

konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi

lebih baik.

2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja /

labor (man power oriented industry)

Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk

karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja /

pegawai untuk lebih efektif dan efisien.

3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku

(supply oriented industry)

Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada

untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

E. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan

1. Industri primer

adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan

langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu

Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan, dan sebagainya.

2. Industri sekunder

industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga

menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.

Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan

sebagainya.

3. Industri tersier

Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.

Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan

masih banyak lagi yang lainnya.

Page 6: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Perkembangan Perindustrian Terhadap Perekonomian

Arti penting perindustrian terhadap perkembangan perekonomian dapat

dilihat dari arah kebijakan ekonomi yang tertuang dalam GBHN 2000-2004,

yaitu “Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai

kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif

berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris

sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama

pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata

serta industri kecil dan kerajinan rakyat, serta mengembangkan kebijakan

industri, perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan daya

saing global dengan membuka aksesbilitas yang sama terhadap kesempatan

kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui

keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan SDA dan SDM

dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan”.

Selanjutnya disebutkan dalam Undang-Undang No 25 tahun 2001 tentang

Program Pembangunan Ekonomi Nasional (Propenas) yang mengamanatkan

bahwa dalam rangka memacu penigkatan daya saing global dirumuskan

lima strategi utama, yaitu pengembangan ekspor, pengembangan industri,

penguatan institusi pasar, pengembangan pariwisata dan peningkatan

kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas dapat diketahui bahwa

perkembangan industri sangat penting untuk menghadapi persaingan

ketat, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor dalam era

globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Hal tersebut kembali

dipertegas dalam konsiderans Undang-Undang Perindustrian (Undang-

Undang Nomor 5 Th. 1984) yang menyatakan bahwa untuk mencapai

sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam pembangunan nasional,

Page 7: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu

lebih dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan

peran serta masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara optimal

seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia.

Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik pengertian bahwa perkembangan

industri membawa pengaruh yang sangat besar sekali terhadap

perkembangan perekonomian Indonesia. Industri

memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan perekonomian

sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan perkembangannya.

3.2 Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Perindustrian Di

Indonesia.

Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya

mendorong laju perkembangan perindustrian di Indonesia. Baik kegiatan di

bidang penyusunan regulasi yang diperkirakan dapat mendorong laju

perkembangan perindustrian, maupun kebijakan riil melalui pemberdayaan

departemen yang terkait.

Sasaran pembangunan sektor industri dan perdagangan pada tahun 2008

adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya pengembangan industri yang mempunyai keunggulan

kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif dengan mengacu kepada

pengembangan klaster industri, sehingga tercipta struktur industri yang

kokoh dan seimbang;

b. Terwujudnya peningkatan daya saing nasional melalui peningkatan

kemampuan profesionalisme sumber daya manusia, penguasaan

penggunaan teknologi dan inovasi, serta pemenuhan ketentuan standar

keamanan, kesehatan, dan lingkungan baik nasional maupun

internasional;

c. Terciptanya perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja secara

merata di sektor industri dan perdagangan;

d. Terciptanya peningkatan utilisasi kapasitas produksi, sehingga mampu

Page 8: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

meningkatkan kinerja sektor industri dan perdagangan;

e. Tersedianya kebutuhan masyarakat luas dengan harga yang wajar dan

mutu yang bersaing melalui kelancaran distribusi barang dan peningkatan

pelayanan informasi pasar yang terintegrasi;

f. Terciptanya profesionalisme pelaku usaha dan kelembagaan

perdagangan, sehingga kegiatan perdagangan barang dan jasa di dalam

negeri semakin berkembang;

g. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif dengan menerapkan mekanisme

pasar tanpa distorsi, serta terjaminnya perlindungan konsumen sehingga

tercipta pemahaman konsumen akan hak dan kewajibannya dalam upaya

tertib mutu, tertib usaha dan tertib ukur;

h. Terselenggaranya kegiatan Bursa Berjangka sebagai tempat lindung nilai

(hedging) dan tempat pembentukan harga (price discovery) secara efisien

dan memiliki daya saing yang kuat;

i. Terselenggaranya pengembangan Ware House Receipt System (WRS) yang

mendukung peningkatan efisiensi distribusi nasional dan memperlancar

pembiayaan dalam perdagangan komoditi (trade financing);

j. Terselenggaranya sistem Pasar Lelang Lokal (PLL) melalui mekanisme

pasar yang transparan dan

efisien yang memungkinkan produsen/petani memperoleh pendapatan yang

proporsional dengan harga yang terjadi di tingkat nasional atau

internasional;

k. Terwujudnya peningkatan partisipasi Indonesia melalui peningkatan

diplomasi perdagangan, baik dalam kegiatan kerjasama bilateral, regional

maupun multilateral yaitu dalam forum negosiasi persetujuan-persetujuan

WTO, ASEAN, APEC, Kerjasama Komoditi Internasional, serta kerjasama

Badan-Badan Dunia lainnya;

l. Terwujudnya peningkatan penyediaan dan penyebarluasan informasi

pasar mengenai peluang pasar internasional dan hasil-hasil kerjasama

industri dan perdagangan kepada dunia usaha, khususnya usaha kecil

menengah;

m. Terwujudnya peningkatan penggunaan bahan baku dalam negeri;

Page 9: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

n. Terwujudnya budaya organisasi yang lebih berorientasi kepada

pencapaian sasaran;

o. Terwujudnya keterpaduan peran pemerintah di sektor industri dan

perdagangan;

p. Terwujudnya peningkatan sinergi dalam pemanfaatan sumber daya serta

peningkatan kinerja pelayanan sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam

era otonomi daerah.

Di bidang regulasi, untuk mewujudkan sasaran di atas, diperlukan

perangkat hukum yang secara jelas mampu melandasi upaya pengaturan,

pembinaan, dan pengembangan dalam arti yang seluas-luasnya tatanan

dan seluruh kegiatan industri. Dalam rangka kebutuhan inilah sudah

saatnya untuk melakukan pembaharuan Undang-Undang Perindustrian

yang berlaku, dimana Undang-Undang tersebut sudah sangat dirasakan

tidak sesuai lagi dengan perkembangan perekonomian dan perindustrian

yang ada pada saat ini.

Masalah ini menjadi semakin terasa penting, terutama apabila dikaitkan

dengan kenyataan yang ada hingga saat ini bahwa peraturan-peraturan

yang digunakan bagi pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri

selama ini dirasakan kurang mencukupi kebutuhan karena hanya

mengatur beberapa segi tertentu saja dalam tatanan dan kegiatan industri,

dan itupun seringkali tidak berkaitan satu dengan yang lain.

Selanjutnya di bidang birokrasi, optimalisasi atas pemberdayaan

departemen-departemen yang terkait sangat dibutuhkan dalam rangka

mewujudkan perkembangan perindustrian sebagaimana yang telah

digariskan dalam cita-cita pembangunan nasional. Kegiatan tersebut dapat

dilakukan melalui peningkatan SDM, pemangkasan birokrasi dalam

perijinan usaha dan lain sebagainya yang tujuan utamanya adalah

meningkatkan perkembangan perindustrian.

3.3 Tahap Perkembangan Industri

Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat

kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan

Page 10: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka

bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan

kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.

· Sistem Domestik

Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri).

Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka

miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah

selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan

jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan

yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau

hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.

· Manufaktur

Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus

untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara

mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan

puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian be lakang

rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian

depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan

pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah

buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga

masih berdasarkan pesanan.

· Sistem pabrik

Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin.

Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di

luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan

tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri

diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah

puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk

dipasarkan.

Page 11: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

3.4 Pertumbuhan Industri di Indonesia Era Globalisasi

Pertumbuhan Ekonomi (PDB) Indonesia pada Triwulan II-2011

dibandingkan Triwulan II-2010 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar

6,49 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua sektor, yang mana

pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Pengangkutan dan Komunikasi

sebesar 10,65 persen, Perdagangan Hotel & Restoran sebesar 9,64 persen,

dan Konstruksi sebesar 7,4 persen. Industri pengolahan non migas tumbuh

sebesar 6,61 persen. Hal ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan yang sama tahun 2010 yang hanya tumbuh sebesar 5,12 persen.

Sampai pada tahun 2011 triwulan II, struktur Perekonomian

Indonesia masih tetap didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar

24,30 persen ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sektor pertanian,

peternakan, kehutanan dan perikanan (15,6 persen) dan sektor

perdagangan, hotel dan restoran (13,7 persen). Kontribusi sektor industri

pada Triwulan II-2011 ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I

tahun 2011 sektor industri pengolahan non migas pada triwulan I tahun

2011 menyumbang sekitar 21,1 persen. Sektor industri telah memberikan

sumber pertumbuhan ekonomi yang terbesar yaitu sebesar 1,6 persen.

Sama halnya dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang juga

memberikan sumber pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6 persen. Sektor

pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,0 persen, sedangkan sumber

pertumbuhan dari sektor lainnya masih kecil yaitu dibawah 1,0 persen.

Ditinjau dari komponen-komponen penggunaan PDB bahwa

pengeluaran konsumsi rumah tangga mempunyai konstribusi terbesar

terhadap PDB yaitu sebesar 54,3 persen pada triwulan II tahun 2011

dengan laju pertumbuhan sebesar 2,6 persen, pembentukan modal tetap

bruto sebesar 31,63 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,1

persen.

Berdasarkan analisis pertumbuhan per cabang industri Triwulan II/

2011, untuk pertama kalinya sejak 2005 pertumbuhan industri non migas

berada di atas pertumbuhan ekonomi (ekonomi hanya sebesar 6,4 persen

dan sektor pengolahan industri non-migas 6,61 persen). Dan dari 9 cabang

Page 12: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

industri non migas seluruhnyamemiliki pertumbuhan positif. Pertumbuhan

industri non migas tertinggi dicapai oleh Industri Logam Dasar, Besi dan

Baja sebesar 15,48 persen diikuti Industri Makanan, Minuman dan

Tembakau sebesar 9,34 persen dan Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas

Kaki sebesar 8,03 persen. Adapun nilai pertumbuhan industri non migas

terendah dicapai oleh Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya

sebesar 3,01 persen. Namun, secara keseluruhan hasil tersebut cukup

menggembirakan karena pertumbuhan sektor industri barang kayu

tersebut pada beberapa tahun sebelumnya memiliki nilai negatif.

Sampai dengan Triwulan II ini pertumbuhan industri yang dapat

dicapai sebesar 6,61 persen dengan nilai PDB sebesar Rp. 144.750,6 miliar.

Pertumbuhanpada triwulan II tahun 2011 mengalami peningkatan yang

signifikan dibandingkan pada triwulan yang sama tahun 2010 (5,12

persen). Hal ini didukung oleh kinerja semua cabang industri yang semakin

membaik, dan memiliki pertumbuhan positif seperti industri logam dasar,

besi dan baja; industri Makanan, Minuman dan Tembakau; serta industri

tekstil, barang kulit & alas kaki.

Pertumbuhan industri non-migas selama semester I/2011

dibandingkan dengan semester I/2010 mencapai pertumbuhan

sebesar 6,20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2010

sebesar 4,72 persen, namun masih lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan ekonomi semester I/2011 yang sebesar 6,48

persen.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa perkembangan sektor

industri sudah bangkit. Dalam rangka menjaga nilai pertumbuhan Industri

Non Migas yang saat ini sudah berada di atas pertumbuhan ekonomi perlu

diciptakan iklim investasi yang kondusif dan meminimalkan biaya ekonomi

tinggi melalui akselerasi pembangunan infrastruktur dan hilirisasi. Di

samping itu, perlu diperhatikan lingkungan global saat ini yang

persaingannya semakin ketat sehingga pembangunan industri perlu

dipercepat dan dilakukan secara terintegrasi dengan sektor ekonomi

lainnya.

Page 13: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

Ditinjau dari aspek regional, struktur perekonomian Indonesia pada

Triwulan II-2011 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa dan

Sumatera. Kelompok provinsi di Jawa memberikan kontribusi terhadap

Produk Domestik Bruto sebesar 57,7 persen, kemudian diikuti

oleh Sumatera sebesar 23,5 persen, Kalimantan 9,5 persen, Sulawesi

4,7 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen serta Maluku dan Papua

2,1 persen.

Provinsi yang memberikan sumbangan terbesar di Jawa adalah DKI

Jakarta (16,2 persen), Jawa Timur (14,8 persen), Jawa Barat (14,3 persen)

dan Jawa Tengah (8,4 persen). Sedangkan provinsi penyumbang

terbesar di Sumatera adalah Riau (6,6 persen), Sumatera Utara

(5,3 persen) dan Sumatera Selatan (3,1persen). Adapun provinsi

penyumbang terbesar di Kalimantan adalah Kalimantan Timur sebesar

6,4 persen, sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Sulawesi adalah

Sulawesi Selatan sebesar 2,3 persen.

Berdasarkan hal tersebut, percepatan pembangunan industri di daerah

perlu terus dilakukan melalui pendekatan:

Pertama, mengkonsentralisasikan lokasi pembangunan industri pada

wilayah yang memiliki potensi keunggulan komperatif yang besar melalui

pembangunan pusat-pusat pertumbuhan industri (growth center),

dilengkapi dengan mengembangkan klaster industri dan pengembangan

kompetensi inti industri daerah. Pendekatan ini dilakukan secara terpadu

dengan sektor ekonomi lainnya.

Kedua : meningkatkan kemampuan masyarakat dilokasi industri

tersebut, sehingga dituntut masyarakat untuk investasi di bidang

pendidikan di dukung oleh fasilitas yang disediakan pemerintah dan

swasta, sehingga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan

industri yang semakin efisien dan efektif serta memberikan dampak

berguna bagi daerah setempat.

Page 14: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

Ketiga : Meningkatkan investasi di sektor industri yang dapat

dilakukan oleh pihak swasta dan investasi infrastruktur yang diharapkan

dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta.

Keempat : Peningkatan penguasaan pasar dalam negeri melalui upaya

pemanfaat produk dalam negeri dan penguasaan pasar internasional.

Pendekatan yang digunakan dalam mempercepat pembangunan

industri dilakukan dengan mengkombinasikan pendekatan

sektoral yaitu mengembangkan klaster industri dan pendekatan regional

yang berlandaskan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-

masing daerah.

Page 15: Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap pendapatan nasional indonesia

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Pengaruh atau dampak perkembangan industri sangat besar sekali

terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Industri memegang

peranan yang menentukan dalam perkembangan perekonomian sehingga

benar-benar perlu didukung dan diupayakan perkembangannya.

2. Upaya pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di Indonesia dapat

dilakukan melalui dua cara, yaitu dari segi regulasi yang dilakukan dengan

memperbarui Undang-Undang Perindustrian yang sudah tidak sesuai lagi

dengan keadaan, dan dari segi birokrasi yang dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan kualitas SDM dan mempermudah pengurusan ijin usaha.

4.2 Saran

Dengan melihat pengaruh perindustrian terhadap perkembangan

perekonomian, maka sudah selayaknya apabila pemerintah bersikap serius

dan segera melakukan perubahan, baik terhadap regulasi maupun

birokrasi yang terkait dengan perindustrian agar pendapatan ekonomi

nasional ikut semakin meningkat seiring berkembangnya era globalisasi.