MAKALAH PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER YANG KUAT GUNA MERAIH KESUKSESAN
-
Upload
gita-nur-izzati -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
description
Transcript of MAKALAH PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER YANG KUAT GUNA MERAIH KESUKSESAN
MAKALAH
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN
KARAKTER YANG KUAT GUNA MERAIH KESUKSESAN
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan nilai UTS mata kuliah Pendidikan Karakter dan
Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Drs. Noto Suharto
Oleh:
GITA NUR IZZATI (13)
1401412450
Rombel III D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah, guna pemenuhan nilai UTS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Ilmu
Pendidikan.
Makalah yang berjudul Peran Pendidikan Karakter dalam Menumbuhkan Karakter
yang Kuat Guna Meraih Kesuksesan disusun berdasarkan berdasarkan hasil pengamatan
dari berbagai sumber informasi. Dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Noto Suharto. atas segala bantuan dan bimbingan kepada penulis.
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penulis sampai
tersusunnya makalah ini.
Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari para
pembaca. Sehingga semoga makalah berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan
dengan hasil yang lebih baik.
Tegal, 19 Desember 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................iKATA PENGANTAR.......................................................................................................iiDAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................................1B. Rumusan Masalah..............................................................................................1C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASANA. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan ...........................................................................22. Pengertian Karakter................................................................................23. Pengertian Pendidikan Karakter.............................................................34. Tujuan Pendidikan Karakter...................................................................45. Nilai-nilai Pendidikan Karakter.............................................................4
B. Karakter yang Kuat dan Pengaruhnya Terhadap Diri........................................7C. Hubungan Karakter yang Kuat dengan Kesuksesan..........................................8
BAB III PENUTUPA. Kesimpulan.........................................................................................................12B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-
sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta
keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa
membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa
depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin
diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa
tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebhinekaan, tanpa semangat
berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme.
Namun, adakah keterhubungan antara karakter kuat dalam diri seseorang dengan prestasi
yang diperoleh? Melalui makalah berjudul Peran Pendidikan Karakter dalam Menumbuhkan
Karakter yang Kuat Guna Meraih Kesuksesan inilah, penulis menelaah keterkaitan antar
keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat Pendidikan Karakter?
2. Apa pengertian Karakter yang Kuat?
3. Bagaimana pengaruh Karakter yang Kuat dalam diri?
4. Bagaimana hubungan Karakter yang Kuat dengan kesuksesan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Memenuhi nilai UTS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Ilmu Pendidikan.
2. Memahami hakikat Pendidikan Karakter.
3. Memahami pengertian Karakter yang Kuat.
4. Memahami pengaruh Karakter yang Kuat dalam diri.
5. Memahami hubungan Karakter yang Kuat dengan kesuksesan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan
Menurut George F Kneller, dalam bukunya: Foundations of Education, Pendidikan
dalam arti luas adalah suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang
berhubungan dengan pertumbuhan & perkembangan pikiran, watak atau kemampuan fisik
individu.
Sedangkan John Dewey, dalam bukunya; Democracy & Education menyatakan
bahwa Pendidikan adalah rekontruksi atau reorganisasi pengalaman yang menambah
makna pengalaman, dan yang menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman
selanjutnya.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut Driyarkara, pendidikan merupakan pemanusiaan manusia muda.
Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Maka dari beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana dalam merekonstruksi atau reorganisasi pengalaman dan
kemampuan individu sehingga terdapat perubahan baik mental, pengetahuan, sikap
individu menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesamanya.
2. Pengertian Karakter
Karakter merupakan titian ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan tanpa
landasan kepribadian yang benar akan menyesatkan, dan keterampilan tanpa kesadaran
diri akan menghancurkan. Karakter itu akan membentuk motivasi, yang dibentuk dengan
2
metode dan proses yang bermartabat. Karakter yang baik mencakup pengertian,
kepedulian, dan tindakan berdasarkan nilai-nilai etika, serta meliputi aspek kognitif,
emosional, dan perilaku dari kehidupan moral.
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang
relatif tetap (Dali Gulo, 1982: 29).
Pembentukkan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I
UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian
dan akhlak mulia. Amanah UU SISDIKNAS tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan
tidak hanya membentuk insan Indonsia yang cerdas, namun juga brkepribadian atau
berkarakter. Sehingga, lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter
yang bernapas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Karakter berupa kualitas kepribadian ini bukan barang jadi, tapi melalui proses
pendidikan yang diajarkan secara serius, sungguh-sungguh, konsisten, dan kreatif,
dimulai dari unit terkecil dalam keluarga, kemudian masyarakat, dan lembaga pendidikan
secara umum.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha
yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Menurut Thomas Lickona,
pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu
seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika
yang inti.
Menurut D. Yahya Khan, pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir
dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga,
masyarakat dan bangsa. Serta, membantu orang lain untuk membuat keputusan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, pendidikan karakter mengajarkan anak
3
didik berpikir cerdas, mengaktivasi otak tengah secara alami.
Menurut Suyanto, Pendidikan karakter adalah pendidikan budi perkerti plus, yaitu
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan (action).
Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak pada nilai-nilai
karakter dasar manusia yang bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolut)
agama, yang disebut juga sbagai the golden rule. Selanjutnya, dikembangkan menjadi
nilai-nilai yang lebih banyak atau tinggi (yang bersifat absolut, relatif) sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan.
Komponen tersebut meliputi isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas
atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, dan etos
kerja seluruh warga sekolah atau lingkungan.
4. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai-nilai dalam diri siswa dan
pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan
jangka panjangnya tidak lain adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif kontekstual
individu atas impuls natural sosial yang diterimanya, yang pada gilirannya semakin
mempertajam visi hidup yang diraih melalui proses pembentukan diri secara terus-
menerus. Tujuan panjang ini merupakan pendekatan dialektis yang semakin mendekatkan
dengan kenyataan yang ideal, melalui proses refleksi dan interaksi secara terus-menerus
antara idealisme, pilihan sasaran dan hasil langsung yang dapat dievaluasi secara objektif.
Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi
lulusan.
5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Berdasarkan kajian berbagai nilai agama, norma sosial, peraturan atau hukum, etika
akademik dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang
4
dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu:
a. Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan
Nilai ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan
seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan / ajaran
agama.
b. Nilai Karakter Hubungannya dengan diri sendiri
Ada beberapa nilai karakter yang hubungannya dengan diri sendiri. Berikut beberapa
nilai tersebut:
1) Jujur
Jujur atau kejujuran merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
diri sebagai orang yang selalu dipercaya. Baik terhadap diri sendiri maupun pihak
lain.
2) Bertanggung jawab
Merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, sebagaimana yang seharusnya ia lakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
3) Bergaya hidup sehat
Upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
4) Disiplin
Merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5) Kerja keras
Adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Percaya diri
Yaitu sikap yakin akan kemampuan pada diri sendiri terhadap pemenuhan
tercapainya setiap keinginan dan harapan-harapannya.
7) Berjiwa wirausaha
Merupakan sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
5
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara nyata atau logika untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dan mutakhir dari sesuatu yang telah ia miliki.
9) Mandiri
Merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
10) Ingin tahu
Merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
dalam dan luas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
11) Cinta Ilmu
Adalah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
c. Nilai Karakter Hubungannya dengan Sesama
1) Sadar Hak dan Kewajiban Diri dan Orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan sesuatu yang menjadi milik atau hak
diri sendiri dan orang lain, serta tugas atau kewajiban diri sendiri dan orang lain.
2) Patuh pada Aturan-aturan Sosial
Sikap meurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan
kepentingan umum.
3) Menghargai Karya dan Prestasi Orang lain
Merupakan sikap dan tindakan yang mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat. Serta mengakui dan menghormati keberhasilan
orang lain.
4) Santun
Merupakan sifat yang halusdan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata
perilakunya kepada semua orang.
5) Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban diri
sendiri dan orang lain.
d. Nilai Karakter Hubungannya dengan Lingkungan
6
Hal ini berkenana dengan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan. Nilai karakter
tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam sekitarnya.
e. Nilai Kebangsaan
Artinya, cara berpikir, bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompok.
1) Nasionalis
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsanya.
2) Menghargai Keberagaman
Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam hal, baik
berbentuk fisik, sifat, adat, suku maupun agama.
B. Karakter yang Kuat dan Pengaruhnya Terhadap Diri
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kuat berarti: Banyak tenaganya (gayanya,
dayanya); mampu mengangkat (mengangkut dan sebagainya) banyak; Tahan (tidak mudah
patah, rusak, putus, dsb); awet; Tidak mudah goyah (terpengaruh); teguh (tentang iman,
pendirian, kemauan, dan sebagainya). Terdapat tiga ciri karakter yang kuat, yaitu:
Pertama, karakter kuat itu memang ditunjukkan oleh banyaknya tenaga dan daya yang
digunakan untuk menjalani pekerjaan yang positif—menunjukkan giatnya dalam menjalani
pekerjaan dan peran yang dilakukan. Orang yang mobilitasnya tinggi, giat bekerja, dan aktif
dalam kegiatan yang membutuhkan gerak dan tindakan, tampak di hadapan kita sebagai
orang yang berkarakter baik dan tampak menyenangkan. Penulis suka sekali melihat anak-
anak muda yang energik, dan memiliki mobilitas tinggi, tampak bertenaga bagus, dan tidak
hanya diam dan malas. Sedangkan, yang malas bergerak dan hanya diam tak melakukan apa-
apa tampak sebagai manusia lemah.
Kedua, sesuatu yang kuat itu tidak mudah rusak, tahan, dan tidak mudah putus. Itu
kalau barang atau benda. Jika ditarik dalam karakter manusia, karakter yang kuat itu adalah
yang tidak mudah putus asa, semangatnya berkobar terus, konsisten melakukan sesuatu usaha
dan akan belajar untuk memperbaiki tindakan dan usahanya.
7
Karakter manusia yang kuat adalah yang tidak mudah putus asa atau pesimis. Jika
mendapatkan suatu musibah dan peristiwa yang mengecewakan, ia tak patah hati, tetapi akan
segera bangkit memperbaiki dirinya. Jiwa yang kuat adalah jiwa yang ketika menghadapi
masalah ia tak ditenggelamkan masalah itu, tetapi mampu mengatasinya. Sedangkan,
karakter yang lemah adalah kebalikannya, mudah patah hati, tak tahan cobaan, putus asa, dan
kadang sebagai reaksinya mengambil jalan pintas untuk mengatasi masalah yang
mengorbankan wataknya—yang bisq tampak menjadi kuat pada penampakan, tetapi sejatinya
rapuh.
Ketiga, karakter yang kuat itu menunjukkan adanya sifat (ciri-ciri) tidak mudah goyah
atau mudah dipengaruhi, teguh pendirian, punya kemauan yang teguh untuk mencapainya.
Artinya, ini berkaitan juga dengan prinsip dan kemampuan memersepsi sesuatu yang bisa
mengendalikan dirinya dan membuatnya dapat merespons sesuatu di luar dirinya secara arif
dan bijaksana. Apa yang datang padanya, rayuan, godaan, iklan, dan lain sebagainya tidak
mudah untuk memengaruhinya karena ia punya pendirian. Sedangkan, orang yang
berkarakter lemah itu sangat mudah ikut-ikutan, mudah tergoda, kompromis, konformis, dan
biasanya mudah terombang-ambing oleh keadaan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa karakter yang kuat berarti nilai-nilai
karakter baik berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan telah tertanam dengan baik di dalam benak dan mampu menjadi penguat dalam
menjalani hidup serta menjadi benteng dalam melindungi diri dari perbuatan yang tidak baik.
Dengan demikian, seseorang yang memiliki karakter yang kuat memiliki sikap pantang
menyerah (kerja keras) terhadap tantangan hidup yang dihadapinya. Pengaruhnya terhadap
diri adalah dapat menjadi sosok individu yang memiliki motivasi besar dalam menjalani
hidup. Ia memiliki semangat, tujuan, dan tanggung jawab untuk berusaha dalam mencapai
tujuannya. Tiga poin tersebut memberi pengaruh besar dalam hidup tiap individu.
C. Hubungan Karakter yang Kuat dengan Kesuksesan
Kelima pokok nilai karakter yang dimiliki individu akan mengantarkannya menuju
karakter positif yang menjadi akhlak. Dalam hidupnya selalu berprasangka baik, berbicara
baik, dan berperilaku dengan baik sesuai etika nilai dan moral sebagaimana pencapaian
8
tujuan Pendidikan Karakter. Sekarang penulis akan membahas tentang keterhubungan antara
karakter yang kuat dengan kesuksesan yang diraih seorang individu.
Selain lima pokok nilai karakter, setidaknya terdapat sepuluh karakter positif yang kuat
yang patut dimiliki individu dalam mencapai sukses menurut Marjohan dalam bukunya
Kisah Dahsyat Guru Berprestasi Selangit (2013:158), yaitu:
1. Memiliki tekad (motivasi) besar
Seseorang akan sukses jika mempunyai motivasi yang besar guna meraihnya. Satria Hadi
(2008) mengatakan bahwa setiap individu perlu memotivasi dirinya. Seorang manusia
akan menjadi berharga karena mempunyai nilai atau tingginya bobot motivasi (bobot
semangatnya), bukan dari banyak hartanya. Ketika motivasi meningkat, maka dorongan
guna bertingkah laku tertentu juga meningkat.
Guna mendapatkan motivasi yang hebat, terdapat langkah yang bisa dilakukan yaitu
melakukan banyak kegiatan agar kaya pengalaman, menyukai pekerjaan, kreatif, suka
berusaha, bertanggung jawab, bersemangat, memiliki visi serta diikuti dengan aksi.
2. Memiliki visi (tujuan) dalam berkarya
Guna meraih sukses, diperlukan mimpi atau visi. Tentunya visi mempunyai manfaat
besar yaitu memberi arah dan tuntutan dalam berusaha. Dengan demikian, upaya dan
kegiatan menjadi efektif sekaligus efisien. Bila seseorang tidak memiliki visi yang jelas,
maka ia akan mudah teralihkan dan terombang-ambing dalam menentukan masa depan.
3. Berkarakter tekun dan tabah
Tekun dalam mengerjakan sesuatu tentu memerlukan pengorbanan. Menunda sebuah
pekerjaan yang penting demi hal tidak berguna adalah contoh sifat yang tidak tekun
(malas).
4. Selalu berpikir positif
Pikiran positif menghasilkan sikap yang positif pula. Setiap individu perlu berpikir bahwa
bekerja itu sehat, kejujuran adalah modal hidup, komitmen sangat diperlukan dalam
kerja, kerjasama, ketabahan, serta memiliki sikap pemaaf. Berpikir positif dapat
menyehatkan jiwa agar menjadi pribadi yang positif.
5. Bersemangat dan Antusias
Menurut Echols dan Shadily, antusias berari kegairahan, semangat yang besar, dan
kegembiraan yang besar. Individu yang bekerja, berupaya dan berusaha mencapai tujuan
9
dengan emosional yang penuh semangat dan kegembiraan tentu akan membuahkan hasil
yang lebih baik dibandingkan bekerja atau berupaya tanpa semangat dan kebahagiaan.
6. Memiliki kemampuan dalam relasi antar manusia
7. Bersikap kreatif
Strategi adalah tugas otak yang kreatif. Ide-ide baru berasal dari otak yang kreatif yang
kaya dengan imajinasi. Otak yang kreatif tidak mutlak monopoli dari pendidikan formal
atau dari universitas sehingga siapapun bisa mengasah otak agar menjadi kreatif dan
menjadi orang yang punya peluang sukses lebih besar.
8. Bersikap jujur
Kejujuran adalah kunci sukses. Dengan kejujuranlah, seseorang akan mudah dipercaya
orang lain atas kemampuannya dan kejujurannya. Orang jujur akan memiliki jalan hidup
yang berkah sebab tidak berorientasi untuk membohongi/melukai orang lain,
9. Pandai berkomunikasi
Ada peribahasa yang mengatakan bahwa “Hewan diikat dengan tali dan manusia diikat
dengan kata”. Manusia diikat dengan kata berarti bahwa kata-kata sebagai alat
komunikasi sangat penting. Menjadi sukses di level apa saja tentu memerlukan
kemampuan berkomunikasi dengan baik, yaitu bagaimana mengkomunikasikan sesuatu
dengan cara yang baik dan membawa suasana yang menyenangkan di sekitarnya.
10. Selalu bersikap konsisten
Apa yang telah diupayakan harus mampu terus diterapkan secara terus-menerus sehingga
tujuan yang sudah diinginkan bisa terealisasi.
Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa karakter dapat mempengaruhi
kesuksesan seseorang. Diantaranya, hasil penelitian di Harvard University, Amerika Serikat,
yang menyatakan bahwa ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hand skill), tetapi oleh kemampuan mengelola diri dan
orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesuksesan ditentukan hanya
sekitar 20% oleh hand skill dan sisanya oleh soft skill.
Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting
untuk ditingkatkan sehingga dapat mewujudkan karakter yang kuat pada individu. Karakter
10
yang kuat inilah yang akan mengantarkan individu untuk bersungguh-sungguh dalam
menggapai tujuan/visi atau cita-cita yang selam ini diimpikan.
Dengan pendidikan karakter ini diharapkan kecerdasan luar dan dalam menjadi bersatu
dalam jiwa sebagai kekuatan dahsyat dalam menggapai cita-cita besar yang diimpikan
bangsa, yakni sebagai bangsa yang naju dan bernartabat, yang disegani inntegritas,
kredibilitas, prestasi dan karya besarnya dalam panggung peradaban manusia. Pendidikan
karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan maka akan membuat anak
memiliki emosi yang cerdas. Kecerdasan emosi ini merupakan bekal penting dalam
mempersiapkan anak menyongsong masa depan yang cerah termasuk kesuksesan.
Dengan demikian pendidikan karakter yang mampu menumbuhkan karakter yang kuat
pada individu sangatlah berperan dalam meraih kesuksesan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam merekonstruksi atau reorganisasi
pengalaman dan kemampuan individu sehingga terdapat perubahan baik mental,
pengetahuan, sikap individu menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesamanya. Karakter
adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Secara sederhana, pendidikan karakter
dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter
siswa.
Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai-nilai dalam diri siswa dan
pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Terdapat
lima nilai-nilai karakter yaitu nilai karakter yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan.
Karakter manusia yang kuat adalah yang tidak mudah putus asa atau pesimis. Jika
mendapatkan suatu musibah dan peristiwa yang mengecewakan, ia tak patah hati, tetapi akan
segera bangkit memperbaiki dirinya. Karakter yang kuat berarti nilai-nilai karakter baik
berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan telah
tertanam dengan baik di dalam benak dan mampu menjadi penguat dalam menjalani hidup
serta menjadi benteng dalam melindungi diri dari perbuatan yang tidak baik.
Dengan demikian, seseorang yang memiliki karakter yang kuat memiliki sikap pantang
menyerah (kerja keras) terhadap tantangan hidup yang dihadapinya. Pengaruhnya terhadap
diri adalah dapat menjadi sosok individu yang memiliki motivasi besar dalam menjalani
hidup. Ia memiliki semangat, tujuan, dan tanggung jawab untuk berusaha dalam mencapai
tujuannya.
Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa karakter dapat mempengaruhi
kesuksesan seseorang. Karakter yang kuat inilah yang akan mengantarkan individu untuk
bersungguh-sungguh dalam menggapai tujuan/visi atau cita-cita yang selam ini diimpikan.
Dengan demikian pendidikan karakter yang mampu menumbuhkan karakter yang kuat pada
individu sangatlah berperan dalam meraih kesuksesan.
12
B. Saran
1. Sadarilah bahwa kemampuan intelektual saja tidak dapat menentukan kesuksesan
seseorang, justru kecerdasan emosional yang erat kaitannya dengan karakter pribadilah
yang sangat berpengaruh.
2. Sebagai calon pendidik teruslah menempa karakter diri agar dapat memiliki karakter
yang kuat, sehingga masa depan cerah dan kesuksesan dapat diraih secara nyata.
3. Bulatkan semangat, motivasi, tujuan dan kuatkan aksi dalam meraih kesuksesan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta:
DIVA Press
http://hamiddarmadi.blogspot.com/2011/11/karakter-yang-kuat-dan-yang-lemah.html
Marjohan. 2013. Kisah Dahsyat Guru Berprestasi Selangit. Jogjakarta: DIVA Press.
14