Makalah Penyakit Lupus

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit lupus adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit lupus mencapai 5 juta orang, dan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya. Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Penyakit ini tergolong misterius. Dokter kadang bingung mendiagnosis penyakit ini. Jumlah penderita lupus ini tidak terlalu banyak. Menurut data pustaka, di Amerika Serikat ditemukan 14,6 sampai 50,8 per 100.000. Di Indonesia bisa dijumpai sekitar 50.000 penderitanya. Sedangkan di RS Ciptomangunkusumo Jakarta, dari 71 kasus yang ditangani sejak awal 1991 sampai akhir 1996 , 1 dari 23 penderitanya adalah laki-laki. Saat ini, ada sekitar 5 juta pasien lupus di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000 pasien 1

Transcript of Makalah Penyakit Lupus

Page 1: Makalah Penyakit Lupus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit lupus adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan

kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia

terdeteksi penyandang penyakit lupus mencapai 5 juta orang, dan lebih dari

100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga

tetap sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan tubuh justru menyerang organ

tubuh yang sehat. Penyakit lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi

yang berlebih. Penyakit ini tergolong misterius. Dokter kadang bingung

mendiagnosis penyakit ini.

Jumlah penderita lupus ini tidak terlalu banyak. Menurut data pustaka,

di Amerika Serikat ditemukan 14,6 sampai 50,8 per 100.000. Di Indonesia

bisa dijumpai sekitar 50.000 penderitanya. Sedangkan di RS

Ciptomangunkusumo Jakarta, dari 71 kasus yang ditangani sejak awal 1991

sampai akhir 1996 , 1 dari 23 penderitanya adalah laki-laki. Saat ini, ada

sekitar 5 juta pasien lupus di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih

dari 100.000 pasien baru, baik usia anak, dewasa, laki-laki, dan perempuan.

Penyakit lupus masih sangat awam bagi masyarakat. Penyakit Lupus

biasanya menyerang wanita produktif. Meski kulit wajah penderita Lupus dan

sebagian tubuh lainnya muncul bercak-bercak merah, tetapi penyakit ini tidak

menular. Terkadang kita meremehkan rasa nyeri pada persendian, seluruh

organ tubuh terasa sakit atau terjadi kelainan pada kulit, atau tubuh merasa

kelelahan berkepanjangan serta sensitif terhadap sinar matahari. Semua itu

merupakan sebagian dari gejala penyakit Lupus.

Faktor yang diduga sangat berperan terserang penyakit lupus adalah

faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat,

dan virus. Oleh karena itu, bagi para penderita lupus dianjurkan keluar rumah

sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00. Saat bepergian, penderita

1

Page 2: Makalah Penyakit Lupus

memakai sun block atau sun screen (pelindung kulit dari sengatan sinar

matahari) pada bagian kulit yang akan terpapar.

B. Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian penyakit lupus.

2. Mendiskripsikan gejala-gejala yang timbul akibat penyakit lupus.

3. Mendiskripsikan penyebab timbulnya penyakit lupus.

4. Mendiskripsikan cara pencegahan penyakit lupus.

5. Mendiskripsikan cara pengobatan penyakit lupus.

2

Page 3: Makalah Penyakit Lupus

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Lupus dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai

dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira

mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi.

Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah

berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul

sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat

menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Dr. Rahmat

Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus

adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap

benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ

tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem

kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan,

mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah, (Anonim, 2009).

Buku kecil Care for Lupus (Syamsi Dhuha) menjelaskan, lupus adalah

sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai Lupus

Erythematosus. Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita

penyakit Lupus Erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya

sendiri. Lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti Serigala,

(Anonim, 2009).

Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai

oleh sistem imun, dimana seharusnya sistem ini melindungi tubuh dari

berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Penyakit

Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan. Antibodi tersebut

bukannya menyerang virus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh,

justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Untuk

mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau

biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul

ketika lupus sedang aktif.

3

Page 4: Makalah Penyakit Lupus

Ada tiga jenis lupus, yaitu :

1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan komplikasi

seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh darah jari-jari

tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung, lupus darah,

lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.

2. Lupus Diskoid, lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan

kulit. Termasuk paling banyak menyerang.

3. Lupus Obat, yang timbul akibat efek samping obat dan akan sembuh

sendiri dengan memberhentikan obat terkait. Umumnya berkaitan

dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide

(untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur), (Aulawi, 2008).

B. Gejala-Gejala

Penyakit lupus adalah penyakit sistem daya tahan, atau penyakit

autoimun, artinya tubuh pasien lupus membentuk antibodi yang salah arah,

merusak organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah,

leukosit, atau trombosit. Antibodi seharusnya ditujukan untuk melawan

bakteri ataupun virus yang masuk ke dalam tubuh. Karena organ tubuh yang

diserang bisa berbeda antara pasien yang satu dan yang lain, maka gejalanya

juga sering kali berbeda, misalnya pasien yang satu dengan kaki dan perut

bengkak akibat kerusakan di ginjal, pasien yang lain bisa dengan anemia

berat atau jumlah trombosit yang amat rendah

Umumnya penderita lupus mengalami gejala seperti. kulit yang

mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan,

penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-

pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa

remisi (nonaktif) menghilang. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang

membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash).

Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh,

menonjol dan kadang-kadang bersisik.

4

Page 5: Makalah Penyakit Lupus

Gejala-gejala penyakit lupus dikenal sebagai Lupus Eritomatosus

Sistemik (LES). Eritomatosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik

bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau

Lupus.

Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan

pencernaan.

2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang

berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada

masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.

3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi,

mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah

menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan

kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka

wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai

mengidap Lupus.

4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh

penyakit lupus ini.

5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan, (Dahlan Iskan,

2007).

Menurut American College Of Rheumatology 1997, diagnosis SLE

harus memenuhi 4 dari 11 kriteria yang ditetapkan. Adapun penjelasan

singkat dari 11 gejala tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Ruam kemerahan pada kedua pipi melalui hidung sehingga seperti ada

bentukan kupu-kupu, istilah kedokterannya Malar Rash/Butterfly Rash.

2. Bercak kemerahan berbentuk bulat pada bagian kulit yang ditandai adanya

jaringan parut yang lebih tinggi dari permukaan kulit sekitarnya.

3. Fotosensitif, yaitu timbulnya ruam pada kulit oleh karena sengatan sinar

matahari

4. Luka di mulut dan lidah seperti sariawan (oral ulcers).

5. Nyeri pada sendi-sendi. Sendi berwarna kemerahan dan bengkak. Gejala

ini dijumpai pada 90 % odapus.

5

Page 6: Makalah Penyakit Lupus

6. Gejala pada paru-paru dan jantung berupa selaput pembungkusnya terisi

cairan.

7. Gangguan pada ginjal yaitu terdapatnya protein di dalam urine.

8. Gangguan pada otak atau sistem saraf mulai dari depresi, kejang, stroke,

dan lain-lain.

9. Kelainan pada sistem darah di mana jumlah sel darah putih dan trombosit

berkurang. Dan biasanya terjadi juga anemia.

10. Tes ANA (Antinuclear Antibody) positif.

11. Gangguan sistem kekebalan tubuh, (Kusnandari, 2008).

C. Penyebab

Faktor yang diduga sangat berperan untuk seseorang terserang

penyakit lupus adalah faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres,

beberapa jenis obat, dan virus. Faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi

faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-

obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres. Penyakit

ini kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun namun

ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu diduga penyakit ini

berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga

berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan

perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang

berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk gejala lupus. Sering

dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga

tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang

organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem

imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang

berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh.

Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul

berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh

yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini,

bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

6

Page 7: Makalah Penyakit Lupus

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel

tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan

hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah

atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang

pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.

Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di

pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan

normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam

keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Sel-sel

radang tersebet bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang

menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan

akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu

fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau

hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan

terganggu, (Anonim, 2009).

D. Pencegahan

Dalam melakukan pencegahan ada berbagai masalah yang dihadapi

pengidap lupus. Masalah pertama adalah seringnya penyakit pasien terlambat

diketahui dan diobati dengan benar karena cukup banyak dokter yang tidak

mengetahui atau kurang waspada tentang gejala penyakit lupus dan dampak

lupus terhadap kesehatan. Di Indonesia, rendahnya kompetensi dokter untuk

mendiagnosis penyakit secara dini dan mengobati penyakit lupus dengan

tepat tercermin dari pendeknya survival 10 tahun yang masih sekitar 50

persen, dibandingkan dengan negara maju, yang 80 persen.

Biasanya paramedis akan melakukan pemeriksaan ANA (Anti Nuclear

Antibodi) bisa positif, di laboratorium dan patologi. Bila sudah diketahui

diagnosanya lupus, maka pihak medis akan memberikan pengobatan berupa

terapi, theraphy sintomatik (penghilangan gejala), kortikortiroid (antipenurun

kekebalan tubuh), serta menekan daya tahan tubuh berlebihan, dengan

pemberian obat demam dan penghilang rasa sakit. Hanya saja, untuk terapi

yang dilakukan berbeda-beda dengan setiap penderita. Penyembuhannya pun

7

Page 8: Makalah Penyakit Lupus

bisa memakan waktu berbulan-bulan, itupun dengan catatan penderita rajin

memeriksakan diri. Bahkan tak jarang, terkadang diagnosa baru didapat justru

setelah penderita meninggal. Atau penyakit lupusnya tiba-tiba sembuh

sendiri. Karena itulah, fokus pengobatan dokter adalah dengan melakukan

pencegahan dengan meminimalisir meluasnya penyakit sehingga tidak

menyerang organ vital tubuh lainnya. Oleh karena itu, untuk melakukan

upaya preventif terhadap penyakit lupus perlu ditingkatkan pelayanan

kesehatan di Indonesia, baik oleh pemerintah maupun semua pihak yang

terkait dengan pelayanan kesehatan. Selain itu, peningkatan kompetensi

petugas-petugas pelayan kesehatan juga harus di tingkatkan agar tidak terjadi

kesalahan-kesalahan yang akan membahayakan jiwa pasien. Pengembangan

metode pengobatan yang lebih baik dan efisien juga perlu dilakukan. Pasien

juga harus diberi penyuluhan tentang apa itu lupus, apa bahayanya dan

bagaimana gejalanya agar pasien bisa turut berperan aktif dalam upaya

pencegahan penyakit lupus.

Masalah berikutnya adalah belum terpenuhinya kebutuhan pasien

lupus dan keluarganya tentang informasi, pendidikan, dan dukungan yang

terkait dengan lupus. Dirasakan penting sekali meningkatkan kewaspadaan

masyarakat tentang dampak buruk penyakit lupus terhadap kesehatan.

Masalah lupus tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan pasien, namun

juga mempunyai dampak psikologi dan sosial yang cukup berat untuk pasien

maupun keluarganya. Dalam hal ini peran sarjana kesehatan masyarakat

selaku tenaga kesehatan yang berorientasi pada upaya preventif dan promotif

sangat diperlukan. Masyarakat harus secara intensif diberi penyuluhan

tentang apa itu lupus, gejala yang ditimbulkan, dampak yang

ditimbulkan,serta bagaimana cara pencegahannya. Kebersiahan dan kesehatan

lingkungan juga harus diperhatikan karena, seperti yang telah dijelaskan

dalam subbab “penyebab” bahwa faktor yang diduga menyebabkan lupus ada

berberapa macam diantaranya faktor lingkungan.

Masalah lain adalah kurangnya prioritas di bidang penelitian medik

untuk menemukan obat-obat penyakit lupus yang baru, yang aman dan

efektif, dibandingkan dengan penelitian penyakit-penyakit lain, yang

8

Page 9: Makalah Penyakit Lupus

sebanding besaran masalahnya. Upaya preventif yang harus dilakukan adalah

berusaha mengembangkan penelitian-penelitian mengenai penyakit lupus

mengingat bahaya dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh penyakit

ini.

Hal yang harus dilakukan penderita lupus (odipus) agar penyakit

lupusnya tidak kambuh adalah :

1. Menghindari stress

2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari

3. mengurangi beban kerja yang berlebihan

4. menghindari pemakaian obat tertentu.

Odipus dapat memeriksakaan diri pada dokter-dokter pemerhati

penyakit ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultasi hematologi,

rheumatology, ginjal, hipertensi, alergi imunologi, jika lupus dapat

tertanggulangi, berobat dengan teratur, minum obat teratur yang di berikan

oleh dokter (yang biasanya diminum seumur hidup), odipus akan dapat hidup

layaknya orang normal, (Anonim, 2009). Dukungan keluarga juga sangat

dibutuhkan, mengingat keluarga adalah orang yang paling dekat dan yang

selalu berinteraksi dengan odipus. Dukungan (social support) dalam teori

ilmu psikologi merupakan salah satu media bertahan dari stress (coping

stress) yang mampu memberi pengaruh besar.

E. Pengobatan

Pengobatan Lupus tergantung dari :

1. Tipe Lupus.

2. Berat ringannya Lupus.

3. Organ tubuh yang terkena.

4. Komplikasi yang ada.

Tujuan pengobatan Lupus adalah :

1. Mengurangi peradangan pada jaringan tubuh yang terkena.

2. Menekan ketidaknormalan sistem kekebalan tubuh.

9

Page 10: Makalah Penyakit Lupus

Pada pengobatan Lupus digunakan dua kategori obat :

1. Kortikosteroid. Golongan ini berfungsi untuk mencegah peradangan dan

merupakan pengatur kekebalan tubuh. Bentuknya bisa salep, krem, pil

atau cairan. Untuk Lupus ringan, digunakan dalam bentuk tablet dosis

rendah. Jika kondisi sudah berat, digunakan kortikosteroid bentuk tablet

atau suntikan dosis tinggi. Bila kondisi teratasi maka penggunaan dosis

diturunkan hingga dosis terendah untuk mencegah kambuhnya penyakit.

2. Nonkortikosteroid. Kegunaan obat ini adalah untuk mengatasi keluhan

nyeri dan bengkak pada sendi dan otot, (Stephanie, 2007).

Kongres Internasional Lupus di New York melaporkan beberapa obat

baru untuk lupus. Salah satu obat baru adalah LymphoStat-B, bekerja

menghambat protein yang menstimulasi limfosit B (BLyS= B lymphocyte

stimulator). Limfosit B adalah sel yang berkembang menjadi sel plasma yang

memproduksi antibodi, antibodi yang salah arah pada pasien

lupus.LymphoStat-B termasuk obat golongan antibodi monoklonal, yang

mengenal secara khusus aktivitas biologis protein BLyS yang menstimulasi

limfosit B , kemudian menghambat aktivitas protein tersebut sehingga

limfosit B tidak bisa berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi

antibodi. Berkurangnya produksi antibodi menyebabkan aktivitas penyakit

lupus mudah dikontrol.

Obat baru ini telah mendapat persetujuan FDA, melalui jalur cepat,

karena dianggap amat potensial sebagai obat penyakit SLE. Uji klinik telah

membuktikan manfaat dan keamanan obat ini untuk mengobati penyakit

lupus. Aktivitas penyakit lupus menurun. Obat tersebut juga memulihkan

aktivitas auto imun kembali ke normal. Pada uji klinik tersebut juga dijumpai

pengurangan jumlah limfosit B sebesar 12 persen-40 persen serta

pengurangan kadar anti-dsDNA (double-stranded DNA); anti-dsDNA adalah

salah satu kriteria penting untuk penyakit lupus. Obat lain yang serupa

LymphoStat B yang dilaporkan hasil uji kliniknya adalah rituximab

(antilimfosit B) dan infliximab, yang mempunyai aktivitas anti-TNF (Tumor

Necrosing Factor).

10

Page 11: Makalah Penyakit Lupus

Peneliti lain melaporkan dehydroepiandrosterone (DHEA) dapat

mengurangi keperluan dosis prednisone untuk pasien lupus. Khusus untuk

pasien lupus dengan gangguan di ginjal (lupus nefritis), setelah mendapat

obat siklofosfamid, sekarang ada 2 pilihan untuk obat pemeliharaan

(maintenance), yaitu azatioprin atau mycophenolate mofetil yang ternyata

hasilnya lebih baik dibandingkan dengan siklofosfamid. Masih dalam

penelitian awal adalah pengobatan lupus dengan cangkok sumsum tulang,

yang hasilnya cukup memberi harapan, (Djoerban, 2002).

F. Etika Keperawatan

Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum. Pertama, etik

mengacu pada metode penyelidikan yang membantu orang memahami

moralitas perilaku manuia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika

digunakan dalam acara ini, etik adalah suatu aktifitas; etik adalah cara

memandang atau menyelidiki isu tertentu mengenai perilaku manusia. Kedua,

etik mengacu pada praktek, keyakinan, dan standar perilaku kelompok

tertentu (misalnya : etik dokter, etik perawat).

Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber

dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan

kepercayaan dari profesi.

Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin yang berarti adat dan

kebiasaan. Pengertian moral adalah perilaku yang diharapkan oleh

masyarakat yang merupakan “standar perilaku” dan nilai-nilai” yang harus

diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal.

Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang,

serta menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau

suatu bentuk perbuatan yang nyata.

11

Page 12: Makalah Penyakit Lupus

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh

sistem imun, dimana seharusnya sistem ini melindungi tubuh dari berbagai

penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri atau, penyakit

lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh

dianggap benda asing (terjadi autoinfeksi). Penyakit Lupus terjadi akibat

produksi antibodi berlebihan. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai

berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal,

sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru,

hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel

darah. tiga jenis lupus, yaitu :

• Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan

komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh

darah jari-jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus

jantung, lupus darah, lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-

lain.

• Lupus Diskoid, lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis

kelainan kulit. Termasuk paling banyak menyerang.

• Lupus Obat, yang timbul akibat efek samping obat dan akan

sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait. Umumnya

berkaitan dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan

procainamide (untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur),

(Aulawi, 2008).

12

Page 13: Makalah Penyakit Lupus

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Apa Itu Lupus?? http://DokterSehat.com. Diakses tanggal 30 Mei

2009

Anonim. 2009. Lupus. http://nusaindah.tripoid.com. Diakses tanggal 30 Mei

2009Djoerban, Zubairi. 2002. Kemajuan Pengobatan Penyakit Lupus.

http://www.kompas.com. Diakses tanggal 30 Mei 2009

Anonim. 2009. Lupus Eritematosus Sistemik. http://www.

WikipediaIndonesia.co.id. Diakses tanggal 30 Mei 2009

Aulawi, Dede Farhan. 2008. Mengeal Penyakit Lupus.

http://www.panduankesehatan.com. . Diakses tanggal 30 Mei 2009

Kusnandari, Mifa Putri. 2008. Gejala Penyakit Lupus. http://

Melilea021.blogspot.com. Diakses tanggal 30 Mei 2009

Stephanie. 2007. Kemana Harus Berobat dan Bagaimana Pengobatan Lupus?

http://stelicia.blogspot.co.id. Diakses tanggal 30 Mei 2009

13

Page 14: Makalah Penyakit Lupus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian......................................................................................................3

B. Gejala-Gejala................................................................................................4

C. Penyebab.......................................................................................................6

D. Pencegahan....................................................................................................7

E. Pengobatan....................................................................................................9

F. Etika Keperawatan......................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

14