Makalah penyakit jamur

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari konsumsi jamur beracun. Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia. Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali menjangkiti masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia.

Transcript of Makalah penyakit jamur

Page 1: Makalah penyakit jamur

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

         Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur

tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian,

bahkan di tubuh manusia sendiri.

           Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang

disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari

konsumsi jamur beracun.

Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit

ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora

jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan,

jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa

dan orang lanjut usia.

         Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia

menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali

menjangkiti masyarakat.

B.    Rumusan Masalah

 1.    Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia.

2.    Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia.

3.    Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur.

C.  Tujuan

       Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui jenis-jenis jamur

penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau faktor dari infeksi

penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.

Page 2: Makalah penyakit jamur

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Penyakit  jamur pada manusia

Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan

mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan

rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan

Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat

dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.

1. JENIS MIKOSIS SUPERFISIAL

a.Tineacapitis

       Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut

kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah

rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek

pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan

bernanah.

b.Tineafavosa

      Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku.

Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada

kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini

sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.

c.Tineabarbae

        Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher,

rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton

violaceum, Microsporum cranis.

d.Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot)

Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela

jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.

Page 3: Makalah penyakit jamur

e.Tineacruris

Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada

kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton

floccosum atau Trichophyton sp.

f.Tineaversicolor(panu)

        Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan

disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian

atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.

g.Tineacircinata(Tineacorporis)

      Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan

granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula

kemerahan yang melebar.

h.Otomycosis(Mryngomycosis)

        Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya

yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.

Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.

2. JENIS MIKOSIS SISTEMATIK

    Nocardiosis

Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan

jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya

berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides.

    Candidiasis

Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-

paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya

diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida

albicans.

    Actinomycosis

Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai

dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.

Page 4: Makalah penyakit jamur

    Maduromycosis(Madurafoot)

Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang

biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi

pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian

terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris

boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea.

    Coccidioidomycosis

Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis.

Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang

biasanya disertai dengan pleuritis.

    Sporotrichosis

Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma,

ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.

Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di

bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk

ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.

    Blastomycosis

Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.

Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis

kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan

jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan

kaki. Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.

B.    Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur

    Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat.

    Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.

    Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.

  Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau

hormonal dalam jangka panjang.

Page 5: Makalah penyakit jamur

         Malassezia furfur (dahulu dikenal sebagai Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum

ovale) merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel rambut

manusia saat masa pubertas dan di luar masa itu. Alasan mengapa organisme ini

menyebabkan panu, pada beberapa orang sementara tetap sebagai flora normal pada beberapa

orang lainnya, belumlah diketahui. Beberapa faktor, seperti kebutuhan nutrisi organisme dan

respon kekebalan tubuh inang (host’s immune response) terhadap organisme sangatlah

signifikan.

      Sebagai organisme yang lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk

pertumbuhan in vitro dan in vivo. Lebih lanjut, tahap miselium dapat dirangsang in vitro

dengan penambahan kolesterol dan ester kolesterol pada medium yang tepat. Karena

organisme ini lebih cepat berkoloni/mendiami kulit manusia saat pubertas dimana lemak kulit

meningkat lebih banyak dibandingkan pada masa remaja (adolescent) dan panu

bermanifestasi di area yang “kaya minyak” atau sebum-rich areas (misalnya: di dada,

punggung), variasi lemak di permukaan kulit individu dipercaya berperan utama dalam

patogenesis penyakit.

        Bagaimanapun juga, penderita panu dan subjek kontrol tidak memperlihatkan perbedaan

kuantitatif atau kualitatif pada lemak di permukaan kulit. Lemak di permukaan kulit penting

untuk kelangsungan hidup M furfur pada kulit manusia normal, namun M furfur mungkin

sedikit berperan pada perkembangan (pathogenesis) panu. Bukti-bukti yang ada menunjukkan

bahwa dibandingkan lemak, asam amino lebih berperan di dalam kondisi sakit (diseased

state) atau dengan kata lain sedang terkena panu. Secara in vitro, asam amino asparagin

menstimulasi pertumbuhan organisme, sedangkan asam amino lainnya, glisin, menginduksi

(menyebabkan) pembentukan hifa. Pada dua riset yang terpisah, tampak bahwa secara in

vivo, kadar asam amino meningkat pada kulit pasien yang tidak terkena panu.

              Faktor kausatif lainnya yang juga signifikan adalah sistem kekebalan tubuh/imun

penderita. Meskipun sensitization melawan antigen M furfur biasa terlihat pada populasi

umum (sebagaimana dibuktikan oleh studi/riset transformasi limfosit), fungsi limfosit pada

stimulasi organisme terbukti lemah (impaired) pada penderita yang terserang panu. Hasil

(outcome) ini sama dengan situasi sensitization dengan Candida albicans. Singkatnya,

kekebalan tubuh yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immunity) berperan pada penyebab

(timbulnya) penyakit.

             Udara panas dan lembab, kehamilan, pil KB, faktor genetik, pemakaian obat

golongan steroid (antialergi anti-inflamasi, misalnya: prednison, deksametason, betametason,

dan lain-lain)

Page 6: Makalah penyakit jamur

 Panu disebabkan oleh organisme lipofilik dimorfik, Malassezia furfur, yang hanya dapat

dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran C12- sampai C14.

Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama singkat M furfur, merupakan salah

satu anggota dari flora kulit manusia normal (normal human cutaneous flora) dan ditemukan

pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang dewasa mencapai 90-100%.

Pityrosporon orbiculare, Pityrosporon ovale, dan Malassezia ovalis merupakan nama lain

(sinonim) dari Malassezia furfur.

              Sebelas spesies M furfur telah teridentifikasi, dan Malassezia globosa merupakan

salah satu organisme yang biasa ditemukan pada penderita panu. Organisme ini dapat

ditemukan pada kulit yang sehat dan pada area kulit yang terkena penyakit kulit (cutaneous

disease). Pada penderita dengan penyakit klinis, organisme ini ditemukan baik pada tingkat

spora/ragi (yeast/spore stage) dan bentuk filamentosa (hyphal).

C.    Cara Memastikan Penyakit Jamur

o    Pemeriksaan tampilan secara klinis.

o    Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk

pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya

Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari spora dan hifa yang saling

bergabung satu sama lainnya.

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur :

Kerajaan         : Fungi

Divisio            : Basidiomycota

Kelas               : Hymenomycetes

Ordo                : Tremellales

Familia            : Filobasidiaceae

Genus              : Malassezia

Spesies            : Malassezia furfur

Sebagian besar kasus panu dialami oleh orang yang sehat tanpa disertai penurunan sistem

kekebalan tubuh (immunologic deficiencies). Meskipun demikian, beberapa faktor dapat

memengaruhi beberapa orang terkena panu sekaligus memicu berubahnya bentuk

(conversion) dari ragi saprofit (saprophytic yeast) menjadi bentuk morfologis miselium,

parasitik.

Page 7: Makalah penyakit jamur

D. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur

Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun sering

bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam darah, dan

tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit

jamur. 

1.    Penyakit jamur ada di mana-mana.

         Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin di

toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu

bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur candida albicans, misalnya.

Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis ini juga acap

tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran

pencernaan, serta bagian tubuh lain. Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita

mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang

ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa

berbeda-beda.

             Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus

pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain

tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan

mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur

tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab

gatalnya, namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet

dan terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal.

         Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-

batuk berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-

paru akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru. Demikian pula

jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama,

selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah

diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya.

2.    Penyakit jamur menular.

         Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur

menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat

persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau

pada bagian lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat

Page 8: Makalah penyakit jamur

bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut, kemungkinan

lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar tangan,

kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering menjalar

sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur dapat

memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya.

3.    Jamur kulit sukar sembuh

         Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu kambuh

lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya, pertama,

lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah memilih obat

antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur berbeda dengan obat

eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak menyembuhkan. Begitu juga jika

penyakit jamur diobati sebagai eksim.

          Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak

dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci,

deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat

lainnya yang dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak

dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit

jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di

selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau

di lipatan bokong.

             Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap kali habis

mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal di bagian kulit

tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya kutu air. Padahal bukan

betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan

basah dan lembab.

4.    Jamur kulit bukan eksim

           Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda. Namun,

acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim, karena sudah

sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau cairan lotion obat yang

tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran

penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain

kelainan kulitnya bertambah parah.

Page 9: Makalah penyakit jamur

           Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan

kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim akan

tetap berkembang sebagai jamur kulit.

            Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang terkena,

namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit,

corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar

peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-

duanya. Ada eksim pada awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus

demikian, selain diberi obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga.

E.    Pengobatan Penyakit Jamur

         Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering

digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti

ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah

infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh.

Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur

kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus

demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah

kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya

mereda, mulai diberikan obat antijamurnya.

          Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung diberi

antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu

dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak

boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep,

atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya.

Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum.

Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah (penyakit jamur

dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus penyakit jamur keputihan,

jamur usus, jamur paru-paru.

Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh.

           Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat,

kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa.

Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis

Page 10: Makalah penyakit jamur

jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat

antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu

dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta

yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah

yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan

sederhana di kamar praktik.

Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya?

            Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya

keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan menjalar

merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga, atau ke mana-

mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara.

Jamur di sela jari kaki, berbahayakah?

Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa

ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana

umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang

kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan

warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika

jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak

dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak

sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang

jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan.

Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama.

Jika pakaian dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang

bersarang, khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di

selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada anak-

anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering terluput dari

sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang daun telinga tampak

kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela lipatan daun telinga

sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika yang lama juga mengganggu

keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup berdampingan di tubuh

kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang tadinya jinak dan ramah

menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang

Page 11: Makalah penyakit jamur

seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan

terserang jamur.

D.    MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT

       Human peptide cathelicidin LL-37 berperan dalam pertahanan kulit melawan Malassezia

globosa. Meskipun merupakan bagian dari flora normal, M furfur dapat juga menjadi patogen

yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga berperan pada penyakit kulit lainnya,

termasuk Pityrosporum folliculitis, confluent and reticulate papillomatosis, seborrheic

dermatitis, dan beberapa bentuk dermatitis atopik.

          Sebagai tambahan, panu merupakan penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin

disease) yang menyebabkan papula atau makula bersisik pada kulit. Sebagaimana namanya,

tinea versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya

perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah menjadi

coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif (causative fungal pathogen)

merupakan penghuni normal pada kulit.Kulit penderita panu dapat mengalami

hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Pada kasus hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase [hasil

dari aksi/kerja inhibitor tyrosinase dari asam dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi

beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulit]

secara kompetitif menghambat enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte.

Pada kasus panu dengan makula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran

melanosom yang dibuat oleh melanosit di lapisan basal epidermis.

        Perubahan bentuk Malassezia dari blastospora menjadi miselium dipengaruhi oleh

berbagai faktor predisposisi. Asam dikarboksilat, yang dibentuk oleh oksidasi enzimatis asam

lemak pada lemak di permukaan kulit, menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan

dengan demikian memicu hipomelanosis. Enzim ini terdapat pada organisme (Malassezia).

          Indonesia yang wilayahnya berada di daerah tropis membuat penduduknya mudah

berkeringat. Keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan

menjadi tempat tumbuhnya panu dengan subur.Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat

menyukai bagian bagian tubuh yang tertutup pakaian dan daerah yang berminyak (terkena

keringat). Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka dan

anggota tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu bisa berukuran kurang dari

1 milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter.

Berikut ini beberapa penyebab hingga jamur dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam

Page 12: Makalah penyakit jamur

darah manusia seperti dilansir dari Livestrong.

1. Pemakai Antibiotik

Jamur juga mudah menyerang pada orang-orang yang mengonsumsi antibiotik dalam waktu

yang lama. Antibiotik memang membunuh bakteri, sayangnya obat ini juga membunuh

bakteri baik yang dalam tubuh sehingga mengundang jamur untuk tumbuh dengan cepat.

Dalam kondisi ini, jamur biasanya sering berkembang di mulut dalam bentuk sariawan.

Sariawan biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut Candida, yang merupakan jamur yang

agresif dan bersaing dengan bakteri baik untuk tumbuh di mulut Anda. Jika terjadi Candida

sistemik, maka akan timbul gejala seperti demam, shock yang ditandai dengan penurunan

tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sulit bernapas, tekanan multi organ, ruam

sistemik dan kulit mengelupas.

2. Diabetes

Penderita diabetes terutama dengan diet terbatas, lebih rentan terhadap jamur yang dapat

menyebar ke dalam darah karena adanya kelebihan gula di dalam aliran darahnya.

Berdasarkan laporan Quest Diagnostics, jamur tertentu dapat tumbuh di lingkungan glukosa

dan mengurangi fungsi kekebalan tubuh.

3.Infeksi sinus

        Infeksi sinus kronis adalah penyebab paling umum tumbuhnya jamur dalam darah. Sinus

biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi jika antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri,

jamur dapat mengambil alih dengan sangat cepat. Selaput lendir yang hangat serta

lingkungan yang lembab memungkinkan jamur untuk tumbuh. Para peneliti di Mayo Clinic

menemukan jamur pada 96 persen orang dengan sinusitis kronis. Kondisi ini dapat diobati

dengan obat anti-jamur atau prosedur pembedahan yang mana jamur harus dikorek keluar

dari sinus.

          Jika jamur di sinus menyebar ke darah akan menimbulkan gejala seperti demam,

menggigil, shock, pembekuan darah, sakit kuning dan kesulitan bernafas. Biasanya jamur ini

adalah jenis Aspergillus yang dapat melakukan perjalanan dari sinus ke otak, hati dan ginjal.

Penyebaran yang cepat biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan

tubuh lemah.

Page 13: Makalah penyakit jamur

4.Kanker

Penderita kanker dan menjalani kemoterapi akan meningkatkan risiko serbuan jamur

sistemik. Kemoterapi didasarkan pada obat yang membunuh sel-sel kanker bersamaan

dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika sel-sel sehat mati, sistem kekebalan tubuh akan

terganggu karena terbunuhnya sel darah putih, yang merupakan pejuang infeksi dalam tubuh.

Seperti halnya sel-sel sehat dikurangi dengan kemo, jamur jahat juga dapat berkembang

dengan sangat cepat. Jamur yang paling sering menyerang adalah Alternaria, Penicillium,

Cladosporium, Aspergillus, Candida dan Fusarium.

5.AIDS

AIDS menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh yang menjadi lebih buruk dari waktu

ke waktu. Orang yang hidup dengan penyakit ini akan menjadi rumah yang nyaman bagi

jamur, terutama di jaringan dan darahnya. jamur yang menyerang orang dengan HIV/AIDS

(ODHA) biasanya dapat mengancam jiwa.

E.    TIPS MENCEGAH PENYAKIT JAMUR

•    Mandi yang pakai sabun sehari dua kali

Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau asam, juga

meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu akan mudah sekali

tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat berkurang, sehingga jamur

panu sulit tumbuh. 

•    Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan

Panu adalah penyakit menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan bertukar

pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang

memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap

kering wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang

tinggi pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur

untuk tumbuh.

•         Menggunakan handuk

Page 14: Makalah penyakit jamur

Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit

kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini bisa muncul

jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini, sebab pada

prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat

sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena

tidak pernah dijemur atau dicuci.

•        Memotong kuku

Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan

sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin

rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu

justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan

di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain

tubuh kita.

•         Air bersih

Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan langkah yang efektif

untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga harus memperhatikan sumbernya.

Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur bisa menjadi sarana penularan yang sangat

baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan

kelima pencegahan di atas untuk menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi

jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan.

Sebenarnya bila kita selalu menerapkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk

menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya

udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah,

pemakaian obat-obatan yang lama, adanya penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan

penyakit endokrin (diabetes mellitus).

Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka

keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap

keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus

sesering mungkin mengganti baju tersebut.

Page 15: Makalah penyakit jamur

Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, karena jamur senang

dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian, ataupun handuk

secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah terkena panu atau

penyakit jamur lainnya, maka bila memakai handuk atau baju secara bergantian, jamur akan

menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya nanti seluruh keluarga

akan menderita panu.

Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat badan. Sebab, pada orang yang mengalami

kegemukan (obesitas), umumnya lebih banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin

menyeka keringat ataupun menggunakan baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan

sangat besar ia akan menderita panu.

Bagaimana dengan seseorang yang rajin berenang? Memang, bila berenang di kolam renang

umum, kebersihan air kolam belum tentu terjaga. Untuk mencegah terkena penyakit panu

yang dapat ditularkan, maka sebaiknya sesudah berenang, segera mandi dengan sabun

antiseptik seperti yang banyak dijual di pasaran dan segera mengeringkan seluruh tubuh bila

sudah selesai mandi

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis

sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut

terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan

Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat

dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.

Tips mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa

panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang

dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju

yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.

Page 16: Makalah penyakit jamur

DAFTAR PUSTAKA

Mawar Pratiwi, (2012), Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur

Hernawan, (2010), penyebab jamur berkembang biak ditubuh manusia

Burkhart CG. Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12.

Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja, (2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-

Hari.

Blogspot.dranak, (2007), penyakit panu

Dr. Handrawan Nadesul, (2012), 10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur