Makalah Pengertian Budaya Organisasi

19
BAB I PENDAHULUAN Budaya Organisasi merupakan bagian dari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teori Organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia Budaya O rganisasi dilihat diri aspek prilaku, sedangkan Teori organisasi dilihat dari aspek sekelompok individu yang berkerjasama untuk mencapai tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional dan sistematis untuk mencapai tujuan.. Dalam pekembangannya, pertama kali Budaya Organisasi dikenal di Amerika dan Eropa pada era 1970-an. Salah satu tokohnya : Edward H. Shein seorang Profesor Manajemen dari Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology dan juga seorang Ketua kelompok Studi Organisasi 1972-1981, serta Konsultan Budaya Oraganisasi pada berbagai perusahaan di Amerika dan Eropa. Salah satu karya ilmiahnya : Organizational Culture and Leadership. Di Indonesia Budaya Organisasi mulai dikenal pada tahun 80 - 90-an, saat banyak dibicarakan tentang konflik budaya, bagaimana mempertahankan Budaya Indonesia serta pembudayaan nilai-nilai baru. Bersamaan dengan itu para akademisi mulai mengkajinya dan memasukkannya ke dalam kurikulum berbagai pendidikan formal dan infomal. Salah satu pakar yang cukup gigih mengembangkan Budaya Organisasi adalah Prof Dr. Taliziduhu Ndraha, seorang pakar Ilmu Pemerintahan. A. Latar Belakang 1

description

makalah

Transcript of Makalah Pengertian Budaya Organisasi

Page 1: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

Budaya Organisasi merupakan bagian dari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teori

Organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia Budaya O rganisasi dilihat diri aspek prilaku,

sedangkan Teori organisasi dilihat dari aspek sekelompok individu yang berkerjasama untuk

mencapai tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional

dan sistematis untuk mencapai tujuan.. Dalam pekembangannya, pertama kali Budaya

Organisasi dikenal di Amerika dan Eropa pada era 1970-an. Salah satu tokohnya : Edward H.

Shein seorang Profesor Manajemen dari Sloan School of Management, Massachusetts

Institute of Technology dan juga seorang Ketua kelompok Studi Organisasi 1972-1981, serta

Konsultan Budaya Oraganisasi  pada berbagai perusahaan di Amerika dan Eropa. Salah satu

karya ilmiahnya : Organizational Culture and Leadership.

Di Indonesia Budaya Organisasi mulai dikenal pada tahun 80 - 90-an, saat banyak

dibicarakan tentang konflik budaya, bagaimana mempertahankan Budaya Indonesia serta

pembudayaan nilai-nilai baru. Bersamaan dengan itu para akademisi mulai mengkajinya dan

memasukkannya ke dalam kurikulum berbagai pendidikan formal dan infomal. Salah satu

pakar yang cukup gigih mengembangkan Budaya Organisasi adalah Prof Dr. Taliziduhu

Ndraha, seorang pakar Ilmu Pemerintahan.

A. Latar Belakang

Pada era tahun 1970-an, bidang studi budaya organisai telah dikenal di Amerika Serikat dan

Eropa. Salah satu tokoh yang mengenalkan budaya organisasi adalah Edward H. Schien.

Sejak tahun 80-an, disaat sektor swasta mendapatkan kesempatan mengembangkan usaha di

bidang non migas, kebutuhan akan pembudayaan nilai-nilai baru tetang kewirausahaan dan

manajemen baru mulai terasa. Sejak dasawarsa 90-an orang mulai ramai berbicara tentang

pembudayaan nilai-nilai baru, konflik budaya, dan bagaimana mempertahankan budaya.

Di Indonesia, budaya organisasi mulai diperkenalkan pada era 1990-an ketika pada saat itu

banyak dibicarakan perihal konflik budaya, bagaimana mempertahankan budaya Indonesia

serta pembudayaan nilai-nilai baru. Seiring dengan itu baru mulailah budaya organisasi

dimasukan dalam kurikulum berbagai program pembelajaran.

Dalam era globalisasi, perusahaan yang berpusat disuatu Negara dapat beroprasi dinegara

lain, salah satu yang dapat menjaga eksistensi perusahaan secara berkesinambungan dalam

1

Page 2: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

persaingan global adalah dimilikinya budaya yang kuat. Dengan budaya yang kuat,

perusahaan kecil sampai besar dapat memberikan pelayanan dan menghasilkan produk yang

khas atau unik sesuai dengan budaya yang dikembangkan oleh perusahaan yang

bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka pada makalah ini penulis mengambil

rumusan masalah sebagai berikut:

1.    Apakah pengertian dari budaya organisasi?

2.    Apa saja tingkatan-tingkatan budaya organisasi?

3.    Apakah Ciri-ciri dari budaya organisasi?

4.    Bagaimana peranan atau fungsi budaya organisasi?

5.    Apakah aspek-aspek dari budaya organisasi?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1.    Pengertian budaya organisasi.

2.    Tingkatan-tingkatan budaya organisasi.

3.    Ciri-ciri dari budaya organisasi.

4.    Peranan atau fungsi budaya organisasi.

5.    Aspek-aspek budaya organisasi.

2

Page 3: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Pengertian

1.    Budaya

Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International Encyclopedia of the

Social Science” (1972) dapat dilihat menurut dua pendekatan yaitu pendekatan proses

(process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942)

dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional

(structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw

Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudian dari dua pendekatan itu

Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture

or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes

knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by

man as a memmmber of society” atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh sistem

gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan

bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 )

sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).

Arti Kata Budaya Secara Etimologis menurut kamus Bahasa Indonesia, kata budaya berasal

dari bahasa Sansekerta “Bodhya” yang berarti akal budi, sinonimnya adalah kultur yang

berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri

berasal dari bahasa Latin Colere (dengan akar kata “Calo” yang berarti mengerjakan tanah,

mengolah tanah atau memelihara ladang dan memelihara hewan ternak.

Arti Kata Budaya Secara Terminologis, budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau daya,

cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat

diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Dikatakan membudaya bila kontinu.

2.    Organisasi

Arti Kata Organisasi Secara Etimologis Tubuh atau alat tubuh, aturan, susunan, perkumpulan

dari kelompok tertentu dengan dasar ideologi yang sama.

Arti Kata Organisasi Secara Terminologis, Organisasi adalah kesatuan (Entity) sosial yang

dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang

bekerja atas dasar yang relative terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau

sekelompok tujuan.

James D. Mooney memberikan pengertian Organisasi adalah sebagai bentuk setiap

3

Page 4: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama  (Organization is the form of

every human association for the attainment of common purpose).

Chester L. Barnard Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua

orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian

besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two

or more person something intangible and impersonal.  Largely a matter of relationship).

Dwight Waldo Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan

kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi

(Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an

administrative system),

Prof Dr. Sondang P. Siagian, organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang

atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu

tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang

yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” dan

masih banyak lagi lainnya.

B.    Asal muasal budaya organisasi

Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah

organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan

seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber

tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.

Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal

organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi

sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan

pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya

terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang

sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan

menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri

sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri

dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut.

Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu

utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam

budaya organisasi.

4

Page 5: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

Pada dasarnya apabila dilihat dari bentuknya, organisasi merupakan sebuah masukan (input)

dan luaran (output) serta bisa juga dilihat sebagai living organism yang memiliki tubuh dan

kepribadian, sehingga terkadang sebuah organisasi bisa dalam kondisi sakit (when an

organization gets sick). Sehingga organisasi dianggap Sebagai suatu output (luaran) memiliki

sebuah struktur (aspek anatomic), pola kehidupan (aspek fisiologis) dan system budaya

(aspek kultur) yang berlaku dan ditaati oleh anggotanya.

Dari pengertian Organisasi sebagai output (luaran) inilah melahirkan istilah budaya

organisasi atau budaya kerja ataupun lebih dikenal didunia pendidikan sebagai budaya

akademis.

5

Page 6: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Budaya Organisasi

Ada banyak definisi tentang budaya. Salah satu diantaranya Kroeber dan beberapa ahli

tentang budaya, yang terkait dengan budaya organisasi :

1. Vijay Sathe, Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama

anggota masyarakat.

2. Edward Burnet, Budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu

pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan

dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat.

3. Terrence Deal and Allan Kennedy, Budaya adalah suatu sistem pewarisan nilai dan

bermanfaat yang berinteraksi dengan orang dalam suatu organisasi, striktur

organisasi, dan siste kontrol untuk menghasilkan norma perilaku.

Dari definisi tersebut unsur yang terdapat dalam budaya adalah ilmu pengetahuan,

kepercayaan , seni, moral, hukum, adat istiadat, prilaku atau kebiasaan, asumsi dasar, sistem

nilai, pembelajaran atau pewarisan dan adaptasi eksternal dan integrasi internal serta cara

mengatasinya.

Beberapa ahli menyampaikan definisi organisasi sebagai berikut :

1. Chester J. Bernard menyatakan organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih

suatu sistem dari aktifitas-aktifitas tau kekuatan-kekuatan perorangan yang di

koordinasikan secara sadar.

2. J.R. Schermerhorn menyatakan organisasi adalah kumpulan orang yang bekerjasama

untuk mencapai tujuan bersama.

3. Philips Selznick menyatakan organisasi adalah pengaturan personil guna memudahan

pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tngung

jawab.

Budaya organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli antara lain sbb :

1. Petter F. Drucker dalam buku Robert G. Owens budaya organisai adalah pokok

peyelesaian terhadap masalah-masalah eksternal dan internal yang

pelaksanaannyadilakukan secara konsisten oehsuatu kelompok yang kemudian

6

Page 7: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

diwariskan kepada anggota baru sebaai cara yang tepat untuk memahami,

memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti di atas.

2. Phithi Cithi Amnuai dalam tulisannya ‘how tu build corporation culture’ menyatakan

budaya organisai adalah seperngkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh

anggota-aggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi

masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.

Berdasarkan difinisi tersebut budaya organisasi mengandun unsur-unsur sbb :

1. Asumsi dasar : ini berfungsi sebagai pedoman bagi angota maupun kelompok dalam

oganisasi untuk berprilaku.

2. Keyakinan yang dianut : keyakinan ini mengandung nilai-niali yang dapat berbentuk

slogan atau motto, asumsi dasar, tujuan umum organisasi atau perusahaan, filosofi

usaha, atau prinsip-prinsip menjelaskan usaha.

3. Pemimpin atau kelompok pencipt dan pengembang budaya organisasi : Budaya

organisai perlu diciptakan dan dikembangkan oleh pemimpin organisasi atau

kelompok tertentu.

4. Pedoman mengatasi masalah : Terdapat dua masalah pokok yang sering muncul,

yakni masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal. Kedua masalah

tersebut dapat diatasi dengan asumsi dasar dan keyakinan yang di anut bersama

anggota organisasi.

5. Berbagaai nila (haring of value) : Perlu berbagai nilai terhadap apa yang paling

diinginkan atau apa yang paling baik atau berharga bagi seseorang.

6. Pewarisan (learning process) : Asumsi dasar atau keakinan yang di anut perlu

diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam organisai ebagai pedoman untuk

bertindak dan berprilaku.

7. Penyesuaian (adaptation) : Anggota kelompok perlu melakukan penyesuaian terhadap

peraturan atau norma yang berlaku dalam kelompo atau organisasi tersebut, serta

adapasi organisasi terhadap organisasi terhadap perubahan lingkungan.

Dilhat dari analisis itu, budaya organisai merupakan genus dan budaya perusahaan salah satu

spesiesnya. Dalam hubungan itu, temuan-temuan kajian budaya perusahaan mungkin tidak

seluruhnya berlaku buat budaya organisasi.

1. Budaya Organisasi dan Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan telah dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain ;

7

Page 8: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

1. Robbins, menyatakan bahwa budaya perusahaan adalah sekumpulan sistem nilai yang

diakui dan dibuat oleh semua anggotanya, yang membedakan perusahaan yang satu

dengan yang lainnya.

2. J.Scherriton dan J.L Stern menyatakan, budaya perusahaan umumnya terkait dengan

lingkungan atau personalitas organiasi dengan segala dimensi masalah yang

dihadapi.

3. Deal and Kenedy menyatakan bahwa budaya perusahan adalah nilai inti sebagai

esensi falsafah perusahaan untuk mencapai sukses yang didukung semua warga

organisasi dan memberikan pemahaman bersama tentang arah bersama dan menjadi

pedoman perilaku mereka dari hari ke hari. Factor pembentuk budaya perusahaan

adalah lingkungan bisnis, nilai-nilai, pahlawan/pelopor, dan ritual serta jaringan

budaya.

Dapat disimpulkan, budaya organisasi dan budaya perusahaan terkait karena keduanya ada

kesamaan, meskipun dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal khusus seperti gaya

manajemen dan system manajemen dan sebgainya, tetapu semuanya masih tetap dalam

rangkaian budaya organisasi.

2. Jenis-Jenis Budaya Organisasi

Bourantas et al (1998), dalam kerangka konseptual tentang budaya organisasi,

menyatakan bahwa budaya organisasi dapat dibagi menjandi 4, yaitu:

1. Budaya Klub (Zeus)

Organisasi yang mengikuti budaya ini umumnya dibagi dalam fungsi atau lini produk.

Gaya manajemen mengarah pada sentralisasi yang kuat.

2. Budaya Peran (Apollo)

Organisasi dengan role culture lebih menempatkan peran (role) jabatan, dan bukan orang

sebagai pusat budaya organisasi. Budaya organisasi ini berasumsi bahwa manusia

bersifat rasional dan segala sesuatu dapat dianalisis secara logis. Peran atau sekumpulan

tugas bersifat tetap dalam organisasi sesuai dengan jabatan, sehingga individu dalam

organisasi adalah bagian dari system dan melakukan tugas yang secara bebas dapat

diganti sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan.

3. Budaya Tugas (Athena)

Organisasi dengan Talk Culture mengutamakan pengumpulan sumber daya dari

berbagai pihak untuk memecahkan masalah.

4. Budaya Eksistensi (Dionysus)

8

Page 9: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

Organisasi dengan exixtential culture menganggap keberadaan individu dalam organisasi

dimaksudkan untuk membantu organisasi mencapai tujuan organisasi dan keberadaan

organisasi dimaksudkan untuk membantu anggota organisasi dalam mencapai tujuan

anggota organisasi.

Robert dan Michael membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi sebagai berikut

:

1. Budaya Rasional

Dalam kondisi ini, proses informasi individual diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan

pencapaian kinerja. Dalam hal ini kinerja yang ingin dicapai adalah : efisiensi,

produktivitas, dan keuntungan. Otoritas berada pada pucuk pimpinan, dimana dasar

kekuasaan adalah kompetens, pengambilan keputusan dilakukan secara formal dan selalu

berorientasi pada sasaran.

2. Budaya ideologis

Dalam budaya ini, pemrosesan informasi intuitif diasumsikan sebgai sarana bagi tujuan

revitalisasi. Kinerja yang ingin dicapai adalah : pertumbuhan, dan perolehan sumber

daya dari pihak eksternal. Kekuasaan didasarkan atas nilai-nilai yang disepakati bersama

dan pemimpin berorientasi pada pengmabilan keputusan yang memiliki resiko.

3. Budaya Konsensus

Dalam budaya ini, pemrosesan budaya kolektif diasumsikan untuk menjadi sarana bagi

tujuan kohesi. Organisasi berusaha memelihara kekompakan kelompok, kinerja

didasarkan atas kekuatan moral, otoritas berada pada anggota serta keputusan diambil

berdasarkan partisipasi dan kepemimpinan selalu memperhatikan dukungan dari anggota

organisasi.

4. Budaya Hierarkis

Dalam budaya ini, pemrosesan informasi formal diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan

kesinambungan. Organisasi selalu melaksanakan aturan, stabilitas keuangan dijaga

secara ketat, keputusan diambil berdasarkan analisis factual, dan kepemimpinan bersifat

konservatif serta berhati-hati.

Berdasarkan tujuan organisasi, maka organisasi dapat dikelompokan ke dalam tiga bentuk

yang masing-masing membentuk budaya sesuai dengan tujuannya.

1. Budaya Organisasi Perusahaan

Budaya organisasi perusahaan adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang

dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna

9

Page 10: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal dalam

organisasi ekonomi-bisnis atau perusahaan.

2. Budaya Organisasi Publik

Budaya organisasi public adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut

oleh anggota-naggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna

mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal dalam

organisasi public.

3. Budaya organisasi Sosial

Budaya organisasi social adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut

oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna

mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal dalam

organisasi social.

4. Tingkatan-tingkatan budaya organisasi

Selanjutnya budaya organisasi dapat ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu:

1. Artefak

Pada tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan, misalnya

lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada tingkat ini cukup

rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.

2. Nilai

Nilai memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati

secara langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan wawancara dengan

anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan menganalisis kandungan

artefak seperti dokumen.

3. Asumsi dasar

Merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu

saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula dari

nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran akan menjadi tersisih.

Dengan kata lain perbedaan antara asumsi dengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-nilai

tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa adanya atau tidak.

5. Ciri-ciri budaya organisasi

Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:

1.    Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif

dan mengambil resiko.

2.    Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan,

10

Page 11: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

analisis dan perhatian terhadap detail.

3.    Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan

proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

4.    Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-

orang di dalam organisasi itu.

5.    Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya

individu.

6.    Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.

7.    Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah

baik.

Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran

majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman

bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan

di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289).

11

Page 12: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok

kesimpulan sebagai berikut:

• Budaya organisasi tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota organisasi, tetapi

perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan adalah sekumpulan

nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama, oleh semua anggota organisasi dan

diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

• Budaya organisasi sangat penting peranannya dalam mendukung terciptanya suatu

organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya organisasi dapat

berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan

perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.

12

Page 13: Makalah Pengertian Budaya Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Suparta, Wayan Gede. 2008. Budaya Organisasi Teori Praktis, Kasus dan aplikasi penelitian.

Udayana University Press.

Adam Ibrahim Indrawijaya, Teori, Prilaku dan Budaya Organisasi, Refika Aditama, Bandung, 2010

Sondang P Siagian, Filsafat Administrasi, Edisi Revisi cetakan kelima, Bumi Aksara,

Jakarta,  2008

http://arulmind83.wordpress.com/2011/04/06/budaya-organisasi/

13