makalah mikro metabolisme

32
MAKALAH MIKROBIOLOGI METABOLISME MIKROORGANISME OLEH : KELOMPOK IV NAMA : SITTI HAWA (F1F1 13 049) SRI HUTAMI LETY GRASHELLA (F1F1 13 050) SUPRIYATI SELLY TOLLA (F1F1 13 051) TRI PUTRI INDAHYANTI RUSLI (F1F1 13 052) VILYA VIDYA WATI R. (F1F1 13 053) WADE MARLINDA (F1F1 13 054) WA ODE IDA FITRIAH (F1F1 13 055) WA ODE INDAH WULAN H.H. (F1F1 13 058) WA ODE MASRIDA (F1F113059) WA ODE YEYEN PURNAMA SARI (F1F113060) WA ODE RAHMA SRIYANINGSIH (F1F113061) KELAS : B

description

metabolisme

Transcript of makalah mikro metabolisme

BAB 1MAKALAH MIKROBIOLOGIMETABOLISME MIKROORGANISME

OLEH :KELOMPOK IVNAMA: SITTI HAWA (F1F1 13 049) SRI HUTAMI LETY GRASHELLA (F1F1 13 050) SUPRIYATI SELLY TOLLA (F1F1 13 051) TRI PUTRI INDAHYANTI RUSLI (F1F1 13 052) VILYA VIDYA WATI R. (F1F1 13 053) WADE MARLINDA (F1F1 13 054) WA ODE IDA FITRIAH (F1F1 13 055) WA ODE INDAH WULAN H.H. (F1F1 13 058) WA ODE MASRIDA (F1F113059) WA ODE YEYEN PURNAMA SARI (F1F113060) WA ODE RAHMA SRIYANINGSIH (F1F113061)KELAS: B

JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi WabarakatuhPertama-tama tidak lupa kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah S.W.T, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul metabolisme mikroorganisme.Kami berharap makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai metabolisme mikroorganisme, khususnya berkaitan dengan mikrobiologi. Selain itu, dalam makalah ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami juga berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi adanya perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.

Kendari, Mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR..DAFTAR ISI..BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.B. Rumusan Masalah.C. Manfaat.BAB II PEMBAHASANA. Definisi Metabolisme.B. Proses Metabolisme.C. Perbedaan Metabolit Primerdan Metabolit Sekunder MikroorganismeD. Manfaat Metabolit Primerdan Metabolit Sekunder dalam KehidupanBAB III PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMakhluk hidup untuk dapat melangsungkan hidup, tumbuh dan reproduksinya perlu melakukan transformasi dan interkonversi sejumlah besar senyawa organik. Proses transformasi dan interkonversi senyawa organik tersebut dilaksanakan melaui sistem yang terintegrasi yang terdiri atas reaksi-reaksi kimia beraturan yang dikatalisis dan dikontrol secara ketat oleh sistem enzimatik (yang secara kolektif disebut sebagai metabolisme intermedier) dengan jalur-jalur reaksi yang terlibat (yang disebut sebagai jalur metabolit). Sedangkan senyawa-senyawa organik yang dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme itu disebut sebagai metabolit. Beberapa metabolit penting dalam metabolisme. Makhluk hidup mempunyai kemampuan yang bervariatif dalam melakukan sintesis dan transformasi senyawa organik tersebut, khususnya mikroorganisme. Berdasarkan hal ini, maka perlu diketahui metabolit mikroorganisme serta manfaatnya dalam bidang kehidupan.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini adalah :1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme ?2. Bagaimana proses metabolisme pada mikroorganisme ?3. Apa perbedaan antara metabolit primer dan metabolit sekunder mikroorganisme?4. Apakah manfaat metabolit primer dan metabolit sekunder mikroorganisme dalam kehidupan ?

C. TujuanTujuan dalam makalah ini adalah :1. Untuk menjelaskan pengertian dari metabolisme.2. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme pada mikroorganisme.3. Untuk menjelaskan perbedaan antara metabolit primer dan metabolit sekunder mikroorganisme.4. Untuk menjelaskan manfaat metabolit primer dan metabolit sekunder mikroorganisme dalam kehidupan.5.

BAB IIPEMBAHASANA. Definisi MetabolismeMetabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup, dan merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim. Secara singkat, metabolisme adalah proses pembentukan metabolit. Metabolit adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme. Metabolisme pada mikroorganisme meliputi semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel mikrooganisme yang berperan penting dalam regenerasi energi dan metabolit. Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik yaitu:1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya energi dari lingkungan atau dari energi solar.2. Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi prekursor unit pembangunbagi makrmolekul sel.3. Untuk menggabungkan unit-unit pembngunan ini menjadi protein, asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen selainnya.4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang di perlukan dalam fungsi khusus sel.Metabolisme terdiri dari dua proses yag berlawanan, keduanya berlangsung serempak. Aspek metabolisme yang pertama adalah anabolisme, yaitu proses sintesis makromolekul kompleks misalnya asam nukleat, lipid, dan polisakarida serta penggunaan energi. Aspek metabolisme yag kedua adalah suatu proses yang berlawanan disebut katabolisme. Proses katabolisme merupakan proses penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana atau bahan anorganik dan menghasilkan energi, misalnya adenosine trifosfat (ATP) atau guanosine trifosfat (GTP). Dalam proses metabolisme diperlukan bantuan enzim. Enzim adalah proten denggan aktivitas katalitik yang mempercepat reaksi kimia tanpa ikut dalam reaksi tersebut.Penghambatan umpan balik (Feedback Inhibition)adalah penghambatan yang dilakukan ketika terjadi penumpukan produk akhir dengan cara menghambat kerja enzim pertama dalam rangkaian reaksi tersebut sehingga produksi enzim selanjutnya ditunda.

B. Proses Metabolisme1. KatabolismeKatabolisme merupakan reaksi yang menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi molekul sederhanan. Semua sel mikoba memerlukan energi secara kontinyu untuk proses yang terkait dengan pertumbuhan, transportasi, gerakan dan pemeliharaan. Respirasi merupakan proses terjadinya pembongkaran suatu zat makanan sehingga menghasilkan energi yang diperlukan oleh mikroorgnisme tersebut. Jika oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi maka disebut respirasi aerob. Ada juga spesies bakteri yang mampu melakukan respirasi tanpa adanya oksigen, maka peristiwa itu disebut respirasi anaerob.1) Respirasi aerobRespirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O dan menghasilkan energi. Reaksi-reaksi tersebut dibedakan menjadi tiga tahap yakni glikolisis, siklus krebs dan tranfer elektron. GlikolisisGlikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi dua molekul asam piruvat (terdiri dari 3 atom C). Sebagian besar mikroorganisme memanfaatkan karbohidrat sebagai sumber karbon dan energi. Jalur glikolisis dibagi menjadi empat yakni: Jalur EMP (The Embden-Mayerhof-Parnas)Jalur EMP merupakan jalur yang banyak ditemukan di semua kelompok organisme, termasuk jamur, yeasts dan bakteri. Jalur ini dapat beroperasi di bawah kondisi anaerobik atau aerobik dan terdiri dari 10 enzim-katalis reaksi terletak di dalam matriks sitoplasma. Kunci pembeda ketiga jalur lainnya (heksokinase, fosfofruktokinase dan kinase piruvat) yakni reaksi terjadi secara reversibel. Sedangkan jalur EMP reaksinya yang terjadi yakni secara irreversible. Gambar . Embden-Mayerhof-Parnas

Untuk setiap molekul glukosa dioksidasi menjadi dua piruvat molekul, keuntungan bersih hanya dua ATP, karena yang Konsumsi dalam reaksi sebelumnya.

Jalur PP (The Pentose Phosphate)The fosfat pentosa (PP) atau jalur heksosa jalur monofosfat ditemukan di banyak bakteri dan sebagian besar organisme eukariotik. Jalur ini seringkali beroperasi pada waktu yang sama dengan jalur EMP.

Gambar Jalur PP ( the phentose phosphat )

Jalur PP merupakan siklus dan seperti semua jalur glycolytic, enzim ini berada di matrik sitoplasma. Ini dimulai dengan oksidasi dua langkah glucose 6-phospate (G6P) ke pentose (C5) fosfat, ribulosa 5-fosfat (Rump), melalui 6-phosphogluconate. Proses Ini melibatkan satu karbon yang hilang sebagai CO2 dan pembentukan dua NADPH. Setelah fase oksidatif ini, RuMP mengalami serangkaian penataan ulang menjadi serangkaian dua-karbon dan tiga-karbon pertukaran fragmen, dikatalisis oleh enzim transketolase dan transaldolase.Untuk setiap tiga unit glukosa diproses, satu GAP, enam NADPH dan dua fruktosa 6-fosfat (F6P) molekul yang dihasilkan. Molekul F6P dikonversi kembali ke G6P untuk mempertahankan operasi dari siklus. Itu GAP dapat dioksidasi menjadi piruvat dengan jalur EMP enzim atau juga dapat dikembalikan ke awal jalur melalui konversi dari dua GAP satu G6P. Jalur ED (The Entner-doudoroff)Jalur ED adalah jalur metabolisme yang relatif sedikit digunakan oleh mikroorganisme yang tidak memiliki jalur EMP. Kebanyakan bakteri Gram-negatif, termasuk spesies Azotobacter, Pseudomonas, Rhizobium, Xanthomonas dan Zymomonas, tapi jarang dalam jamur. Jalur dimulai dengan pembentukan 6-phosphogluconate, seperti di jalur PP. Meskipun kemudian mengalami dehidrasi, bukan teroksidasi, untuk membentuk 2-okso-3-deoksi-6-phosphogluconate. Molekul enam-karbon dipecah oleh Aldolase untuk membentuk dua senyawa C3, piruvat dan GAP, dan terakhir juga dapat dikonversi menjadi piruvat. Secara keseluruhan, dari glukosa setiap molekul dimetabolisme, pada jalur yang dapat menghasilkan dua molekul piruvat, satu ATP, satu NADH dan satu NADPH, yang merupakan hasil energi yang lebih rendah daripada jalur EMP

Jalur ED (The Entner-doudoroff)

Jalur PK (phosphoketolase)The phosphoketolase (PK) atau jalur Warburg-Dickens jalur metabolisme yang ditemukan di beberapa bakteri asam laktat, terutama dari spesies Lactobacillus dan Leuconostoc. Ini melibatkan oksidasi dan dekarboksilasi glukosa 6-fosfat seperti di jalur PP. RuMP yang berisomer dengan xylulose fosfat 5-(C5) dan dibelah oleh phosphoketolase menjadi GAP (C2) dan asetil fosfat (C2). Pada akhirnya dikonversike laktat dan kedua ke etanol. Jalur ini menghasilkan hanya setengah ATP dibandingkan dengan jalur EMP. Namun, tidak dimungkinkan pembentukan pentosa dari heksosa gula untuk sintesis asam nukleat dan katabolisme pentosa. Siklus KrebsSiklus krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil koA yang direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan membentuk oksaloasetat lagi.Asetil KoA masuk siklus krebs bersama empat molekul karbon (oksaloasetat). Selanjutnya menjadi senyawa enam carbon atau asam asitrat. Selama berturut-turut, dua atom karbon dari asetil KoA teroksidasi menjadi dua molekul CO2, meninggalkan empat Oksaloasetat untuk menerima asetil KoA lainnya. Siklus ini beberapa energi di keluarkan dari oksidasi asam sitrat yang digunakan untuk memproduksi satu molekul ATP. Kebanyakan energi ditranfer oleh empat pasangan elektron dari tiga molekul NAD+ (membentuk NAD + H+) dan satu molekul FAD (membentuk FADH2 ). Energi dari elektron ini kemudian digunakan untuk membentuk ATP pada sistem transport elektron. Pada jalanya satu asetil KoA menghasilkan 12 molekul ATP kemudian dioksidasi oleh siklus krebs. Sejak dua molekul asetil KoA diproduksi untuk masing-masing oksidasi glukosa, energi akhir yang dihasilkan dari siklus krebs adalah 12 molekul ATP. Transfer elektronSetelah proses siklus krebs, maka yang terakhir adalah proses transfer elektron. Transfer elektron merupakan reaksi pemindahan elektron melelui reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Karena respirasi mebutuhkan jumlah ATP dari proses oksidasi NADH dan FADH. Maka dibutuhkan senyawa senyawa yang memiliki potensial reduksi rendah sebagai akseptor elektron, dan O2 sangat ideal sebagai akseptor. Elektron yang berasal dari oksidasi substrat NADH atau FADH2, melalui serangkaian redoks atau reduksi-oksidasi reaksi, lalu ke terminal akseptor. Dalam proses ini, energi dilepaskan selama aliran elektron digunakan untuk membuat gradien proton.Energi yang ditangkap dalam ikatan energi yang tinggi ketika P (fosfat) anorganik bergabung dengan molekul ADP untuk membentuk ATP. Proses ini disebut fosforilasi oksidatif. Energi (ATP) dalam sistem transpor elektron terbentuk melalui reaksi fosforilasi oksidatif, Energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol NADH atau NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol ATP.

2) Respirasi anaerobBeberapa bakteri fakultatif anaerob dan obligatif anaerob melakukan respirasi anaerob. Dengan melibatkan electron transport system (ETS), tetapi terminal akseptor elektron selain oksigen. FermentasiBila respirasi tidak bisa dilakukan, organisme harus menggunakan mekanisme alternatif untuk membentuk pasokan Koenzim, selama oksidasi glukosa menjadi piruvat. Jika NAD(P)H tidak teroksidasi kembali ke NAD (P)+, katabolisme akan berhenti. Akibatnya, akseptor terminal elektron yang cocok harus ditemukan untuk mengambil elektron.

Respirasi vs FermentasiFermentasi adalah proses perombakan senyawa organik dalam kondisi anaerob menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan gas, yang kemudian dikeluarkan dari sel. Fermentasi itu bermacam-macam seperti: Fermentasi alkohol dilakukan oleh yeasts, jamur dan bakteri. Ini proses dua langka, dimana piruvat dari jalur EMP, atau dari jalur ED seperti Zymomonas, melakukan dekarboksilasi pertama menjadi asetaldehida, NAD+ kemudian terbentuk selama reduksi asetaldehida menjadi etanol. Fermentasi asam laktat yang dilakukan oleh sejumlah bakteri, seperti Streptococcus, Lactobacillus, Lactococcus dan Leuconostoc, serta beberapa jamur, alga dan protozoa. Turunan piruvat, adalah akseptor elektron dan membentuk laktat. Fermentasi 2,3-Butanediol dilakukan oleh Enterobacter, Erwinia, Klebsiella dan Serratia. Sama seperti fermentasi campuran asam, namun menghasilkan butanadiol,netanol dan asam. Fermentasi asam propionat dilakukan oleh beberapa bakteri di usus, seperti Propionibacterium dan sejenisnya, beberapa terlibat dalam produk komersil Swiss-keju dan vitamin B12 (cobalamin). Propionat yang terbentuk dari piruvat yang melalui jalur methylmalonyl CoA, dimana piruvat terkarboksilasi menjadi oksaloasetat, dan kemudian direduksi menjadi propionat melalui malate, fumarate dan suksinate. Fermentasi asam butirat dilakukan oleh spesies Clostridium. Bakteri ini memproduksi aseton, butanol, propanol, alkohol dan asam lainnya. Bakteri ini juga memfermentasi asam amino dan senyawa nitrogen lainnya, serta karbohidrat.2. Anabolisme Anabolisme adalah suatu proses reaksi kimia yang membentuk suatu molekul besar dari molekul yang lebih kecil. Dan selama proses anabolisme membutuhkan energi dalam reaksinya. Atau dapat dikatakan segala bentuk sintesa dalam mikroorganisme. Proses metabolisme mikroorganisme dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan sumber energinya yaitu fototrof dan heterotrof. Sedangkan apabila berdasarkan kemampuan mendapat sumber karbonnya menjadi dua juga yaitu autotrof dan heterotrof.Mikroorganisme fototrof adalah mikroorganisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi utamanya. Fototrof dibagi menjadi dua yakni: fotoautotrof dan fotoheterotrof.Organisme yang termasuk fotoautrotrof melakukan fotosintesis. Sedangkan fotosintesis adalah proses mensintesis senyawa organik kompleks dari unsur-unsur anorganik dengan menggunakan energi cahaya matahari. Fotosintesis tidak hanya dilakukan oleh tumbuhan namun juga dilakukan oleh mikroba. Mikroba yang melakukan fotosintesis seperti Cyanobacteria, serta beberapa jenis algae. Dalam fotosintesis terjadi dua tahapan reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang atau fosforilasi reaksi ini terjadi di tilakoid dan reaksi gelap terjadi di dalam stromokloroplas.

Aktivitas biosintesis Salah satu bentuk anabolisme adalah biosintesis. Ada berbagai macam biosintesis seperti biosintesis polisakarida, biosintesis asam amino, biosintesis lipid, biosintesis purin dan pirimidin. Biosintesis polisakarida tejadi pada saat glikolisis. Polisakarida dihasilkan dari produk intermediete. Hal ini terjadi ketika bakteri sudah mensintesis glukosa, maka glukosa akan dibentuk menjadi senyawa yang lebih komplek sperti glikogen. Lipid adalah senyawa kimia yang paling bervariasi komposisi kimianya. Lipid disintesis melalui beberapa rute. Sel menghasilkan lipid dar gliserol dan asam lemak. Gliserol dihasilkan dari zat perantara dalam proses glikolisis yakni dihidroksiaseton fosfat. Asam lemak adalah suatu hidrokarbon yang berantai karbon panjang, yang terbuat dari dua fragment asetil CoA. Biosintesis lipid membutuhkan energi yang besar, dan tidak harus ATP. Asam amino dibutuhkan untuk biosintesis protein. Ada beberapa mikroorganisme yang memilki enzim yang mereka butuhkan dalam proses biosintesis asam amino. Hal ini menyebabkan bakteri seperti E. Coli mampu mensintesis asam amino dari zat perantara yang dihasilkan pada metabolisme karbohidrat baik secara langsung atau tidak. Asam amino terbentuk dari piruvat atau asam organik lain yang ditambah dengan gugus amina, proses tersebut dikenal dengan aminasi. Dari asam amino tersebut terbentuk protein yang berpengaruh pada seluruh kegiatan ezimatis sel.3) Perbedaan Metabolit Primer dan Metabolit Sekunder MikroorganismeMetabolit adalah hasil dari metabolisme. Metabolit dibedakan menjadi dua macam, yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder. Terdapat dua bentuk dasar metabolit mikroorganisme yang disebut metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase pertumbuhan primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder merupakan salah satu yang dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali menjelang atau fase stationer pertumbuhan.1. Metabolit PrimerMetabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir atau produk antara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Metabolit primer berhubungan dengan pertumbuhan dan mempertahankan hidup. Metabolit primer secara mendasar sama pada diseluruh mahluk hidup yang berhubungan dengan pelepasan energi dan sintesis makromolekul penting seperti protein, asam nukleat, dan material sel lainnya. Ketika metabolisme primer berhenti, maka organisme tersebut mati. Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer, misalnya etanol; dan metabolit sekunder, misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan logaritmiknya, dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit sekunder dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme dapat merupakan konversi dari metabolit primer mikroorganisme.Ciri-ciri metabolit primer yaitu :a. Terbentuk melalui metabolisme primerb. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin, ukleotida, asam nukleat dan lemak).c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).e. Dibuat dan dismpan secara intraseluler.f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak

2. Metabolit SekunderMetabolit sekunder diproduksi oleh mikroorganisme setelah fase pertumbuhan aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya tidak diperlukan untuk metabolisme atau pemeliharaan sel tujuan penting. Meskipun tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, namun metabolit sekunder dapat pula berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk bertahan hidup. Fungsi metabolit sekunder bagi mikroorganisme penghasil itu sendiri sebagian besar belum jelas. Metabolit sekunder dibuat dan disimpan secara ekstraseluler. Metabolit sekunder tidak diproduksi pada saat pertumbuhan sel secara cepat (fase logaritmik) tetapi biasanya disintesis pada akhir siklus pertumbuhan sel, yaitu pada fase stasioner saat populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Pada fase ini sel mikroorganisme lebih tahan terhadap keadaan ekstrm, misalnya suhu yang lebih panas atau dingin, radiasi, bahan-bahan kimia, dan metabolit yang dihasilkannya sendiri (antibiotik). Ciri-ciri metabolit sekunder adalah :a. Dibuat mealui proses metabolisme sekunderb. Diproduksi selama fase stasioner c. Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak behubungan dengan sintesis komponen sel atau pertumuhand. Hanya dibuat oleh spesies tertentu dan dalam jumlah terbatase. Umumnya diproduksi oleh fungi filamemntus dan bakteri pembentuk sporaf. Merupakan kekhasan bagi spesies tertentug. Biasanya berhubungan dengan aktivitas anti ikroba enzim spesifik, penghambatan, pendorong pertumbuhan, dan sifat-sifat farmakologis.

3. Hubungan Metabolit Primer Dengan Metabolit Sekunder Sebagian besar metabolit sekunder merupakan molekul organik kompleks yang dibutuhkan untuk sintesis sejumlah besar reaksi enzimatik spesifik. Sebagai contoh, saat ini diketahui paling sedikit 72 tahap enzimatik yang dilibatkan dalam sintesis antibiotika tetrasiklin dan lebih dari 25 tahap enzimatik pada sintesis eritromisin, tidak satupun reaksi tersebut terjadi selama metabolisme primer, karena bahan pemula untuk metabolisme datang dari jalur biosintetik utama. Starting material (precursor) biosintesis metabolit sekunder didapatkan dari proses metabolisme primer. Struktur dan jumlah dari prekursor menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu precursor-prekursor ini sering disebut sebagai building blocks dari metabolit sekunder. Secara garis besar hanya ada 3 senyawa antara (intermedier) pokok, yaitu : asetat, shikimat dan mevalonat, ditambah beberapa L-asam amino (seperti ornitin dan lisin) yang berasal dari proses metabolisme primer, seperti fotosintesis, glikolisis, siklus pentosa dan krebs (gambar 2, didalam kotak), degradasi -oksidasi, dll. Jadi senyawa antara tersebut merupakan jembatan antara metabolisme primer dan sekunder.Berdasarkan pada macam senyawa antara sebagai sumber precursor, maka biosintesis metabolit sekunder dapat dikelompokkan menjadi beberapa jalur (pathway), yaitu: jalur asam asetat (Acetic pathway), jalur asam shikimat (Shikimate pathway), jalur asam mevalonat (Mevalonate pathway), dan jalur-jalur biosintesis alkaloid, protein/peptide, dan karbohidrat. Berdasarkan jalur biosintesis tersebut maka : senyawa-senyawa asam lemak (baik jenuh maupun tidak jenuh), prostaglandin, makrolid, poliketid aromatic biosintesisnya masuk ke dalam jalur asam asetat; sedangkan senyawa-senyawa asam amino aromatic, flavonoid, terpenoid, lignan, lignin, flavonolignan, dll. Biosintesisnya masuk ke dalam jalur shikimat. Biosintesis kelompok terpen (seperti monoterpen, seskuiterpen, diterpen, triterpen, dan tetraterpen), steroid, dll. Masuk ke dalam jalur mevalonat. Sedangkan biosintesis bermacam-macam alkaloid (seperti kafein, teofilin, kinin, kuinidin, kodein, morfin dan lain-lain) masuk ke dalam jalur precursor asam amino; dan bermacam-macam protein/enzim, hormone, oligopeptida, masuk ke dalam jalur peptide dengan precursor asam amino protein. Adapun biosintesis bermacam-macam gula (baik monosakarid, olgosakarid, maupun polisakarid) masuk ke dalam jalur karbohidrat.4) Manfaat Metabolit Primer dan Metabolit Sekunder dalam Kehidupana. Metabolit PrimerMetabolit primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya pertumbuhan pada setiap organism, oleh karena itu bersifat growth link.

b. Metabolit SekunderMetabolit sekunder banyak bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lain karena banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen, vitamin ataupun hormone serta kebanyakan diantaranya adalah antibiotik. Contohnya adalah kloramfenikol dari Streptomyces venezuellae, Penicillin dari Penicillium notatum dan lainnya.

Pembentukan metabolit sekunder sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan, terutama komposisi medium. Metabolit sekunder tidak esensial untuk pertumbuhan atau reproduksi orgaisme itu sendiri dan hanya diproduksi dalam jumlah sedikit, namun karena efek farmakologi yang dimilikinya, beberapa metaboit sekunder berpengaruh pada kehidupan manusia baik menguntungkan maupun merugikan.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanKesimpulan dalam makalah ini adalah :1. Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup, dan merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim.2. Proses metabolisme pada mikroorganisme terbagi menjadi dua yaitu katabolisme dan anabolisme.3. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase pertumbuhan primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder merupakan salah satu yang dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali menjelang atau fase stationer pertumbuhan.4. Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya pertumbuhan pada setiap organisme; oleh karena itu bersifat growth link. Sedangkan, Metabolit sekunder banyak bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lain karena banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen, vitamin ataupun hormone serta kebanyakan diantaranya adalah antibiotik. Contohnya adalah kloramfenikol dari Streptomyces venezuellae, Penicillin dan lainnya.B. SaranSarannya adalah sebagai mahasiswa perlu memperbanyak referensi mengenai metabolisme agar kedepannya makalah dapat lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKADewick, P.M, 1999, Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach, John Willey & Sons Ltd, England.

Hogg, S., 2005, Essential Microbiology, John Willey & Sons Ltd, England.

Sudibyo, R.S., 2002, Metabolit Sekunder : Manfaat dan Perkembangannya dalam Dunia Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta..