Makalah Metode Pembelajaran Klinik

22
MAKALAH PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN “METODE PEMBELAJARAN DI KLINIK” Dosen : Hasriani, S.Kep,Ns, M.Kep KELOMPOK II DEWI PURNAMA SARI 2110043 LA ODE FARDIANSYAH 2110045 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR i.

Transcript of Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Page 1: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

MAKALAH PENDIDIKAN DALAM

KEPERAWATAN “METODE PEMBELAJARAN

DI KLINIK”

Dosen : Hasriani, S.Kep,Ns, M.Kep

KELOMPOK II

DEWI PURNAMA SARI 2110043

LA ODE FARDIANSYAH 2110045

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2013

i.

Page 2: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

KATA PENGANTAR

ح�م�ن� الر � ا ــــــــــــــــم �س� هللاب ح�يم اار

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subbhana Wa

Ta’ala karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah

sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas tentang “Metode

Pembelajaran Klinik”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penulis banyak

mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan

bantuan dari teman-teman kelompok tantangan itu bisa teratasi.

Oleh dari itu, saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman kelompok

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga

bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah

Subbhana Wa Ta’ala.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari

pembaca sangat penulis harapkan untuk penyusunan

selanjutnya.

Akhir kata semoga makalh ini dapat memberikan manfaat

kepada kita semua.

Makassar, 17 Juli 2013

ii.

Page 3: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Kelompok II

DAFTAR ISI

Hal.

Kata pengantar...................................................................... i.

Daftar Isi................................................................................ ii.

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang .................................................. 1.

1.2. Tujuan ............................................................... 2.

Bab II Pembahasan

2.1. Defenisi ............................................................. 3.

2.2. Keunggulan pembelajaran Klink ....................... 3.

2.3. Tantangan Pembelajaran Klinik ........................ 3.

2.4. Masalah Pembelajaran Klinik ............................ 4.

2.5. Metode-metode Pembelajaran Klinik ................ 4.

2.6. Evaluasi Praktik Keperawatan ........................... 11.

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan........................................................ 13.

Daftar Pustaka....................................................................... iii.

iii.

Page 4: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan tinggi keperawatan merupakan tingkatan

pendidikan yang bertujuan menghasilkan perawatan

professional. Proses pendidikan ini dilaksanakan melalui

dua tahap, yaitu tahap akademik dan tahap profesi. Proses

pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan

pembelajaran klinik dan lapangan, yang bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menerapkan ilmu yang dipelajari dikelas (pada tahap

akademik) ke praktik klinik. Program profesi (pengalaman

belajar klinik – PBK dan pengalaman belajar lapangan- PBL)

merupakan proses transformasi mahasiswa menjadi

perawat professional. Dengan kata lain, peserta didik

dengan perilaku awal sebagai mahasiswa keperawatan,

setelah memperoleh PBK dan PBL dia akan memiliki

perilaku sebagai perawat professional. Dalam fase ini,

peserta didik mendapat kesempatan beradaptasi pada

perannya sebagai perawat professional dalam masyarakat

keperawatan dan lingkungan pelayanan atau askep.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang

pemberian metode pembelajaran di klinik atau bisa disebut

dengan model bimbingan praktik pada pendidikan

keperawatan. Program Profesi Pengalaman belajar klinik

(PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL) adalah suatu

proses transformasi mahasiswa menjadi perawat

iv.

Page 5: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

professional yang memberikan kesempatan mahasiswa

untuk beradaptasi dengan perannya sebagai perawat

professional dalam melakasanakan praktik keperawatan

professional di situasi nyata pada pelayanan kesehatan

klinik.

1.2. Tujuan

a) Mahasiswa mampu memahami tentang metode

pembelajaran di klinik.

b) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan,

kesalahan dan evaluasi dari satu metode.

v.

Page 6: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Pembelajaran praktisi klinik adalah suatu bentuk

pengalaman belajar profesional yang menekankan pada

pentingnya klien, mahasiswa dan konteks situasional

proses pembelajaran terjadi.

2.2. Keunggulan Pembelajaran Klinik

Belajar di lingkungan klinik memiliki banyak

keunggulan. Pembelajaran klinik berfokus pada masalah

nyata dalam konteks praktik profesional. Peserta didik

termotivasi oleh kesesuaian kompetensi yang di lakukan

melalui partisipasi aktif pembelajaran klinik; sedangkan,

pemikiran, tindakan, dan sikap profesional di perankan oleh

pembimbing klinik (clinical instruction – CI). Lingkungan

klinik merupakan wadah bagi mahasiswa untuk belajar

pemeriksaan fisik, argumentasi klinik, pengambilan

keputusan, empati, serta profesionalisme yang di ajarkan

dan di pelajari sebagai satu kesatuan.

2.3. Tantangan Pembelajaran Klinik

Tantangan dari pengajaran klinik adalah sebagai

berikut :

Di batasi oleh waktu.

vi.

Page 7: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Berorientasi pada tuntutan klinik (jumlah klien dan

mahasiswa).

Meningkatnya jumlah mahasiswa.

Jumlah klien yang sedikit (hari rawat inapnya pendek,

ada klien yang menolak inform consent).

Lingkungan klinik terkadang kurang kondusif bagi

pembelajaran (sarana dan prasarana).

Reward yang di terima oleh pembimbing klinik kurang

memenuhi standar.

2.4. Masalah Pembelajaran Klinik

Masalah utama dalam pembelajarn klinik adalah

sebagai berikut :

Belum jelasnya tujuan yang ingin di capai.

Lebih cenderung untuk fokus pada aspek pengetahuan

berdasar fakta daripada pengembangan sikap serta

keterampilan memecahkan masalah.

Peserta didik lebih banyak melakukan observasi pasif di

bandingkan partisipasi aktif.

Supervisi yang belum adekuat dan kurangnya masukan

dari pembimbing klinik.

Kesempatan untuk berdiskusi masih kurang.

Kurangnya penghargaan terhadap privasi dan harga diri

klien.

Berbagai prinsip mengajar yang baik dapat

diintegrasikan ke dalam pengajaran klinik, salah satu hal

penting yang perlu di lakukan adalah perencanaan. Fungsi

perencanaan adalah memberikan panduan pada

pembimbing dan mahasiswa dalam struktur dan konteks

seperti kerangka kerja untuk refleksi dan evaluasi.

2.5. Metode Pembelajaran Di Klinik

vii.

Page 8: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Metode pembelajaran merupakan salah satu metode

mendidik peserta didik di klinik, yang memungkinkan

pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang

sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual peserta

didik berdasarkan kerangka konsep pembelajaran.

Jenis metode pembelajaran klinik/lapangan yang

biasanya digunakan adalah eksperinsial, konferensi,

observasi, ronde keperawatan dan bed side teaching.

A. Experensial

Pengertian Experensial

Suatu metode yang dipergunakan pembimbing

akademik dalam membatu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan

terhadap kasus yang terjadi dengan pasien atau

keluarga pasien.

Kegunaan dari metode eksperinsial adalah sebagai

berikut :

1. Membantu menganalisis situasi klinik melalui

proses identifikasi masalah.

2. Menentukan tindakan yang akan diambil.

3. Mengimplementasikan pengetahuan ke dalam

masalah klinik.

4. Menekankan hubungan antara pengalaman

belajar lalu dan pengalaman terhadap masalalu

lalu.

5. Berasal dari teori kognitif yang dipadukan

dengan teori proses informasi dan teori

pengambilan keputusan.

6. Kegiatan pada metode ini meliputi :

viii.

Page 9: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

situasi penyelesaian masalah.

membantu peserta didik meningkatkan sikap

professional.

mampu menerapkan masalah konseptual

keperawatan dalam kurikulum berdasarkan

masalah actual.

7. Menggambarkan secara tertulis kejadian atau

peristiwa dengan tujuan :

menanggulangi masalah yang terdapat di

klinik ;

mengidentifikasi data relevan yang

menunjang masalah ;

mengajukan hipotesis yang relevan ;

merencanakan tindakan keperawatan yang

tepat ;

menerapkan teori ke dalam praktek.

8. Situasi pengambilan keputusan.

9. Merupakan situasi penyelesaian masalah yang

memerlukan pengambilan keputusan.

10. Peserta didik melakukan :

Pengujian data yang ada.

Pengidentifikasian alternatif tindakan.

Penentuan prioritas tindakan.

Pembuatan keputusan.

11. Melengkapi situasi pengambilan keputusan

secara indidvidual atau kelompok.

12. Berdiskusi dan menggali proses berpikir dalam

menanggapi situasi.

Proses Insiden

Keguanaan dari proses insiden adalah sebagai

berikut :

ix.

Page 10: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

a. Membantu peserta didik mengembangkan

keterampilan reflektif berdasarkan kejadian

klinik/insiden.

b. Insiden berasal dari pengalaman praktik aktual

atau dikembangkan secara hipotetikan.

c. Bisa dalam bentuk insiden terkait klien, staf atau

tatanan praktik.

B. Konferensi

Keguanaan dari metode konferensi adalah sebagai

berikut :

1. Dirancang melalui diskusi kelompok

2. Meningkatkan pembelajaran penyelesaian masalah

dalam kelompok, melalui analisis kritikal, pemilihan

alternatif pemecahan masalah, dan pendekatan

kreaktif.

3. Memberikan kesempatan mengemukakan pendapat

dalam menyelesaikan masalah.

4. Menerima umpan balik dari kelompok atau

pengajar.

5. Memberi kesempatan terjadi peer review, diskusi

kepedulian, issue, dan penyelesaian masalah oleh

disiplin lain.

6. Berinteraksi dan menggunakan orang lain sebagai

narasumber.

7. Meningkatkan kemampuaan memformulasikan idea.

8. Adanya kemampuan konstribusi peserta didik.

9. Meningkatkan percaya diri dalam berinteraksi

dengan kelompok.

10. Kemampuan menggali perasaan, sikap dan nilai-

nilai yang mempengaruhi praktik.

11. Mengembangkan keterampilan beragumentasi.

x.

Page 11: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

12. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

Jenis konferensi adalah sebagai berikut :

pre dan post konferensi,

peer review,

issue dan

multidisiplin.

C. Observasi (Ronde Keperawatan)

Manfaat dari observasi adalah sebagai berikut ;

Mendapatkan pengalaman atau contohnya.

Mengembangkan perilaku baru untuk pembelajaran

masa mendatang.

Kegiatannya meliputi ; observasi lapangan, fieldrip,

demonstrasi dan ronde keperawatan.

Ronde Keperawatan

Ronde keperawatan merupakan suatu metode

pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta

didik menstranfer dan mengaplikasikan

pengetahuan teoritis kedalam praktik keperawatan

langsung.

1. Tujuan

a. Menumbuhkan cara berpikir kritis.

b. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan

keperawatan berasal dari masalah klien.

c. Meningkatkan pola pikir sistematis.

d. Meningkatkan validitas data klien.

e. Menilai kemampuan menentukan diagnosa

keperawatan.

xi.

Page 12: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

f. Meningkatkan kemampuan membuat

jastifikasi, menilai hasil kerja, dan

memodifikasi Renpra.

2. Karakteristik

a. Klien dilibatkan langsung

b. Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik

c. Peserta didik dan pembimbing melakukan

diskusi

d. Pembimbing memfasilitasi kreaktifitas pesrta

didik adanya ide-ide baru.

e. Pembimbing klinik membantu

mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk meningkatkan kemampuan dalam

mengatasi masalah.

3. Kelemahan

Klien dan keluarga merasa kurang nyaman dan

privacy terganggu

4. Tujuan Ronde Keperawatan

a. Menumbuhkan cara berpikir kritis

b. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan

keperawatan berasal dari masalah klien.

c. Meningkatkan pola pikir sistematis

d. Meningkatkan validitas data klien

e. Menilai kemampuan menentukan diagnosa

keperawatan.

f. Menilai kemampuan membuat justifikasi

g. Menilai kemampuan menilai hasil kerja

h. Menilai kemampuan memodifikasi rencana

keperawatan.

xii.

Page 13: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

5. Peran/tugas Peserta Didik

a. Menjelaskan data demografi

b. Menjelaskan masalah keperawatan utama

c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan

d. Menjelaskan hasil yang didapat

e. Menentukan tindakan selanjutnya

f. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang

diambil

6. Peran Pembimbing

a. Membantu peserta didik untuk belajar.

b. Mendukung dalam proses pembelajaran

c. Memberikan justifikasi

d. Memberikan Reinforcement

e. Menilai kebenaran dari masalah dan

intervensi keperawatan serta rasional

tindakan.

f. Mengarahkan dan mengoreksi.

g. Mengintegrasikan teori, dan konsep yang

telah dipelajari.

7. Masalah

a. Berorientasi pada prosedur keperawata

b. Persiapan sebelum praktik kurang memadai

c. Belum ada keseragaman tentang hasil ronde

keperawatan.

d. Belum ada kesepakatan tentang rmodel

ronde keperawartan.

D. Bed Side Teaching

1. Pengertian

xiii.

Page 14: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Bed Side Teaching merupakan metode mengajar

pada peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur

klien meliputi kegiatan mempelajari kondisi klien dan

asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien.

2. Manfaat

Agar pembimbing klinik dapat mengajarkan dan

mendidik peserta didik untuk menguasai

keterampilan prosedural, menumbuhkan sikap

profesional, mempelajari perkembangan

biologis/fisik, melakukan komunikasi melalui

pengamatan langsung.

3. Prinsip

a. Sikap fisik maupun psikologis dari pembimbing

klinik peserta didik dan klien.

b. Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)

c. Diskusi pada awal dan paska demonstrasi

didepan klien dilakukan seminimal mungkin.

d. Lanjutkan dengan redemonstrasi

e. Kaji pemahaman peserta didik sesegera mungkin

terhadap apa yang didapatnya saat itu.

f. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu

yang belum pernah diperoleh peserta didik

sebelumnya, atau apabila peserta didik

menghadapi kesulitan menerapkan.

4. Persiapan

a. Mendapatkan kasus yang sesuai yang dapat

memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk menerapkan keterampilan teknik

prosedural dan interpersonal.

xiv.

Page 15: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

b. Koordinasi dengan staff diklinik agar tidak

mengganggu jalannya rutinitas perawatan klien.

c. Melengkapi peralatan atau fasilitas yang akan

digunakan.

2.6. Evaluasi Praktik Keperawatan

Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang

pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai

keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu

sistem pembelajaran.

Evaluasi belajar mengajar merupakan bagian integral

dalam proses pendidikan. Karena itu harus dilakukan oleh

setiap pendidik sebagai bagian dari tugasnya dalam

merancang sistem pembelajaran. Setiap merancang sistem

pembelajaran, sebaiknya telah  ditetapkan terlebih dahulu

tujuan-tujuan yang ingin dicapai yang akan dituangkan

dalam rumusan rencana evaluasi. Evaluasi 10 atau

penilaian tidak hanya dilakukan terhadap hasil belajar

tetapi juga dilakukan terhadap proses pengajaran itu

sendiri.

Banyak keuntungan yang didapat apabila evaluasi

telah direncanakan sebelumnya dan dikelola dengan baik.

Keuntungan-keuntungan itu antara lain:

Memberikan kemudahan dalam mengkaji

ulang model atau rancangan pembelajaran yang telah

disusun.

Membantu dalam mengumpulkan

informasi tentang pemahaman peserta didik terhadap

suatu materi dan memberikan waktu yang cukup untuk

merancang tes sehingga tes yang dilakukan tidak

terkesan asal-asalan. 

xv.

Page 16: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Pengelolaan evaluasi pembelajaran klinik adalah

pelaksanaan evaluasi terhadap pembelajaran di klinik.

Pembelajaran di klinik tidak sama dengan pembelajaran di

kelas atau pun di laboratorium. Mahasiswa yang

melaksanakan praktik biasanya terbagi menjadi kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah 8-12 mahasiswa untuk

setiap bagian. Masing-masing bagian melaksanakan praktik

klinik selama tiga sampai dengan empat minggu,

tergantung kompetensi yang harus dicapai mahasiswa dan

bobot SKS yang harus ditempuh pada setiap bagian.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran klinik ada

kecenderungan dilaksanakan pada minggu terakhir di

setiap siklusnya.

Pengelolaan evaluasi pada setiap bagian bisa saja

berbeda, akan tetapi prinsip, syarat, alat dan model

evaluasi sebaiknya dipahami instruktur klinik. Sehingga

evaluasi yang dilaksanakan benar-benar mampu menilai

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi

bukan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif atau

keberuntungan. Baik buruknya hasil evaluasi akan menjadi

indikator suatu institusi, bahkan turut menentukan apakah

suatu program masih layak dipertahankan seandainya

berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan adalah

kurang memuaskan. Oleh karena itu baik tidaknya

pengeloaan evaluasi ikut menentukan penguasaan

mahasiswa terhadap kompetensi yang harus dicapainya

dan berdampak pada mutu suatu institusi.

BAB III

xvi.

Page 17: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengalaman belajar klinik dan lapangan merupakan

proses pembelajaran yang penting diberikan kepada

peserta didik untuk mempersiapkan mereka menjadi

perawat profesional pemula. Melalui pengalaman belajar

klinik dan lapangan diharapkan dapat membentuk

kemampuan akademik dan profesional, mampu

mengembangkan ketrampilan dalam memberikan

pelayanan atau asuhan keperawatan profesional, serta

dapat berorientasi dengan peran profesionalnya.

Untuk mencapai tujuan dari BK atau PBL, secara

efektif, diperlukan berbagai metode pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan belajar dan fasilitas belajar serta

komunikasi profesional yang kondusif, baik di rumah sakit

pendidikan maupun dikomunitas.

Daftar Pustaka

xvii.

Page 18: Makalah Metode Pembelajaran Klinik

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan

Pendekatan Sistem. Bumi Aksara : Jakarta

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam

Keperawatan Profesional. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba

Medika.

Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam

Keperawatan Profesional. Edisi ke-2. Jakarta : Salemba

Medika.

Nursalam & Ferry E. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

xviii.