makalah lingkungan
-
Upload
ulien-djunior -
Category
Documents
-
view
60 -
download
7
Transcript of makalah lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupannyatidak bisa lepas dari yang namanya
energi. Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan energikimia berupa
makanan dimana energi tersebut akan diolah dalam bentukmetabolisme. Selain
makanana manusia juga memerlukan bentuk energi lain agardapat menjalani
aktivitasnya seperti energi panas yang digunakan untuk memasak,energi mekanik
yang digunakan dalam industry dan bentuk-bentuk energi yanglain.
Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang
palingbanyak dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik
sangatmudah diubah menjadi bentuk energi yang lain, sehingga hanya
denganmemanfaatkan energi listrik maka kebutuhan energi yang lain akan
dapatterpenuhi, selain itu energi listrik juga dapat disimpan dan digunakan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih hemat.
Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begitu besar, maka sesuai
dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “aset yang menyangkut harkat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara” pemerintah mengambil alih pengelolaan
listrik yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara (PLN).
PLN berkewajiban menyuplai listrik untuk kemudian dimanfaatkan sebesar -
besarnya untuk kepentingan masyarakat dan negara.
Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka PLN bertugas
untuk mendistribusikan listrik dari sumber pembangit listrik ke daerah- daerah
lain yang membutuhkan. Mengingat luas negara Indonesia yang sangat luas
sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan
juga sangat jauh. Jika ditinjau maka ini merupakan suatu masalah, karena apabila
listrik ditransmisikan pada jarak yang jauh melalui suatu konduktor, maka lama-
kelamaan energi listrik tersebut akan berkurang karena telah berubah menjadi
energi panas pada kebel listrik. Untuk menghindari hal tersebut maka salah satu
cara yang dilakukan oleh PLN yaitu dengan menaikan tegangan listrik, hal
tersebut sesuai dengan hukum fisika yaitu pada tegangan yang sangan tinggi dan
kuat arus yang rendah maka listrik tidak akan berubah menjadi energi panas saat
dilewatkan pada suatu konduktor. Maka dari itulah dalam pendistribusian listrik
dikenal istilah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).Saluran tersebut merupakan kabel-kabel yang
dihubungkan pada menara yang sangat tinggi.
Pada awal-awal pembangunan SUTT maupun SUTET, tidak ada masyarakat
yang memprotes kehadirannya, namun sejak adanya kasus sengketa tanah pada
areal yang dilalui SUTET maka mulailah muncul isu bahwa SUTT dan SUTET
adalah penyebab dari berbagai penyakit dari masyarakat yang tinggal di
sekitarnya.
Dalam perkembangannya muncullah berbagai tanggapan terhadap isu
tersebut, baik dari masyarakat awam sampai para ahli. Diantara mereka terbagi
menjadi dua kelompok, kelompok pertama mengatakan bahwa SUTET
berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, sedangkan
kelompok kedua mengatakan bahwa penyakit yang dialami oleh masyarakat
tersebut tidak ada hubungannya dengan pembangunan SUTET di daerah tersebut,
mereka menganggap bahwa isu tersebut hanya untuk mencari sensasi agar
pemerintah mau memberikan ganti rugi terhadap penyakit yang mereka alami.
Walaupun banyak para ahli yang melakukan penelitian mengenai dampak SUTET
terhadap kesehatan masyarakat tetep saja hasil dari penelitian tersebut berbeda-
beda.
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan,
mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di
rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali
radiasi.Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal
televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan
contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Sumber elektromagnetik ada dimana-
mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari
gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti
ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode
microwave, laser antena radio dan banyak lagi.
Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah
secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan
kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan
gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah
gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa
berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi
elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra
tinggi.
Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang sanggat
berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang berada atau bermukim di sekitarnya.
Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak
sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang
ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) terhadap
kesehatan manusia?
2. Berapah jauh jarak aman Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
dengan pamukiman supaya supaya pengaruh radiasi gelombang
elektromagnetik tidak membahayakan warga .
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang
ditimbulkan SUTET.
2. Jarak aman antara pemukiman dan SUTET.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan dapat membantu dan memahami pengaruh radiasi gelombang
elektromagnetik yang ditimbulkan SUTET terhadap lingkungan khususnya
kesehatan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radiasi Tegangan Tinggi
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan,sesuatu yang membahayakan,
mengganggu kesehatanbahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik dirumah,
di kantor, maupun di tempat-tempat umum,ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi
pada dasanyaadalah suatu cara perambatan energi dari sumberenergi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan panas.Beberapa contoh adalah perambatan
panas, cahaya,dan gelombang radio.
Ada dua jenis radiasi.Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang
berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon
adalah jenis yang kedua.Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada
gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah.
Pada spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa
peralatan besar maupun lecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri
dari sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah terdapat Frekuensi radio(RF)
gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM dan
siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan komunikasi yang
sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau membocorkan gelombang
elektromagnetik RF.
Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau
sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada
jalur yang dilalui.Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi
dalam jumlah besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian
pada manusia.
Efek biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui
dengan baik pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum
ditemukan bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik
frekuensi rendah dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.
Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang
frekuensi yang lebar.Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak
terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang
elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini semuanya merambat dengan
kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana,
matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang
elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir,
rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser
antena radio dan banyak lagi.
Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetik
yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai
frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang
menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini
dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan
gangguan tersebut adalah electrical sensitivity.
Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala
neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini
umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan
listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor
maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave, oven
ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.
Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan
orang-orang yang berdiri di sekitarnya.Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa
pihak yang menyangkal sebaliknya.
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari
pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga
energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi listrik
tersebut radiasi baik radiasi medan magnetik maupun radiasi medan listrik yang
sangat membahayakan. Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak
SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati
jalur saluran transmisi tersebut. Sehingga kita harus mengetahui apa akibat yang
ditimbulkan oleh saluran transmisi tersebut.
Begitu banyak pendapat yang dikelurkan para ahli tentang bahaya radiasi
SUTET terhadap kesehatan manusia, ada yang kontra maupun pro terhadap
bahaya radiasi ini terhadap kesehatan manusia.Apakah radiasi SUTET dapat
terpengaruh terhadap kesehatan manusia yang ada disekitar saluran SUTET
tersebut.
Masalah radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan
oleh para ahli semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang ”A
dynamic theory of the electromagnetic field ”, suatu teori revolusioner tentang
pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet
yang merambat dengan kecepatan cahaya. Secara teoritis elektron yang membawa
arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih cepat bila perbedaan
tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan
interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya
medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara
di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet
dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat
menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron
sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan
dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan
elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan
tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda
terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena
adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat
terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat
berlipatgandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan
korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara
mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche
dan timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada
jaringan tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang
elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi.
Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet
terhadap kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut
menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada
anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan
tinggi. Banyak ahli yang meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk
berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat
medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang
diteliti. Koreksi yang dilakukan oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh
Savitz dan kawan-kawan serta temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata
hubungan tersebut tidak ada.Hasil penelitian dengan metoda yang lebih
disempurnakan pernah dilakukan oleh Maria Linett dan kawan-kawan dari
National Cancer Institute -Amerika tahun 1997. Penelitian yang melibatkan lebih
kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian
leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan medan magnet dengan anak-
anak yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan penolakan terhadap hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper tersebut.
Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal
dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan
konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehinga tidak mampu
mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel
tubuh manusia mempunyai kuat medan listri sekitar 10 juta volt/meter yang lebih
kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi
ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang
dapat terjadi pada efek medan elektromagnetik gelombang mikro, frekuensi radio,
dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya orang yang
tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluan-keluan seperti
sakit kepala, pusing, jantung berdebar kencang, dan susah tidur serta kelemahan
sexsual adalah bersifat subjektif, karena minimnya pengetahuan yang mereka
miliki dan persepsi yang kurang tepat.
2.2 Aplikasi Gelombang Elektromagnet Serta Dampak Terhadap Kesehatan
Manusia
Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi
elektromagnetik untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain.
Apapun tujuannya, sebuah system harus menstransmisikan energi tersebut dalam
cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan adalah melalui saluran
transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara microwave
titik ke titik.
Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang
lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam
berkomunikasi, dengan diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan
alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga
dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun akan melakukan panggilan,
suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio dan
selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station terdekat
dimana akan melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan
radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam
menggunakan ponsel.
Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah
tergantung pada beberapa hal yaitu :
1. Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik
2. Polarisasi medan elektromagnetik
3. Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik
4. Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber
radiasi
5. Sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam
tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan
dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air
tinggi
Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris.
Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon
seluler dibagi menjadi dua yaitu :
1. Efek fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ
tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan
pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada
reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
2. Efek psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya
timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-
ulang.
2.3 Radiasi Elektromagnetik Dari Saluran Transmisi Tenaga Listrik
Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang
dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia.
Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat
menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla.
Dari penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kuat medan listrik di
halaman atau luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam rumah,
sehingga dalam rangka peningkatan kondisi lingkungan , lingkungan disekitar
SUTET perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit.
2. Menanam pohon sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang
kosong.
3. Bagian atap rumah yang terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan
(grounding)
4. Penduduk disarankan tidak keluar rumah terutama pada malam hari,
karena pada malam hari arus yang mengalir pada kawat penghantar
SUTET lebih tinggi dari pada siang hari.
5. Alat-alat yang terbuat dari logam yang berukuran besar (mobil dll)
sebaiknya ditanahkan (grounding)
Ketika hal diatas telah dilakukan dan medan magnet tidak melebihi 0,5 mili
tesla maka penduduk tidak perlu risau dengan pembuatan tower SUTET 500 KV
dilingkungan perumahan penduduk, karena medan magnet yang ditimbulkan
SUTET radiasinya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu
mempunyai dampak langsung dan tidak langsung. Dampak tidak langsung sarana
transmisi yang aman, dituangkan dalam UU No.15 tahun 1985 tentang
kenagalistrikan, Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No
01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran
Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975
K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk
Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah
mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang
ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan SNI 04.6950-2003
tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan
SUTET.
Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh
medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang aman
untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya tegangan listrik,
Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR) di daerah tersebut
dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm. Artinya jika tegangan di
kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20 cm atau 0,2 m. Untuk
transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan
70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan
untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu
menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m,
untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.
PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan
jarak aman serta secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik
dengan menggunakan alatElektromagnetic Field Meter. Menurut WHO (World
Health Organization) ambang batas kekuatan medan listrik dan medan magnet
yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m untuk medan listrik dan
0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang dilakukan PLN
sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magnet di berbagai daerah SUTT dan
SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut. Selain pengukuran
berkala, PLN juga memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman kepada
masyarakat. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pengertian yang benar tentang
pengaruh medan listrik dan medan magnet sehingga masyarakat yang bermikim di
sekitar sarana transmisi ini, Memiliki persepsi yang benar dan rasa aman tinggal
di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada saat awal
pengoperasian SUTT dan SUTET, Tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan
pada kesempatan lain jika masyarakat membutuhkanya.
2.4 Jarak Aman Pemukiman Penduduk dari Radiasi SUTET
Telah dijelaskan di atas bahwa medan magnet tidak melebihi 0,5 mill Tesla
maka radiasi medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET tidak berbahaya dan
pembangunan SUTET tidak perlu dirisaukan.Tapi untuk tidak mendapatkan
bahaya SUTET maka ada ketentuan-ketentuan didalamnya supaya radiasi tidak
dirasakan makhluk hidup. Untuk ketentuan jarak aman SUTET (500 KV)
terhadap perumahan, silakan mereferensikan pada atuaran berikut :
1. Lampiran V Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No.
1457 K/28/MEM/2000 tangal 3 November 2000 tentang ”Kriteria Tata
Ruang Aspek Pertambangan dan Energi”. Disana disebutkan jarak
minimum bangunan tidak tahan api dengan saluran SUTET minimal 14
meter (sirkit ganda) dan 15 meter (sirkit tungal).
2. SNI 04-6918-2002 tentang ”Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada
SUTET”. SNI mempunyai pendapat yang berbeda dengan kepmen ESDM
di atas mengenai jarak runag aman, yang dapat kita lihat dibawah ini :
a. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu
9 meter untuk SUTET.
b. Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu menara, yaitu :
22 meter untuk SUTET 500 KV sirkit tunggal.
17 meter untuk SUTET 500 KV sirkit ganda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengaruh radiasi yang ditimbulkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV tidaklah berbahaya ketika
keberadaan SUTET tersebut telah mengikuti setandar yang telah
ditentukan seperti diantaranya ; medan magnet pada sekitar SUTET tidak
melebihi 0,5 mili Tesla.
2. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu 9
meter untuk SUTET.
3. Ada dua jenis radiasi jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang
berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau
photon.
3.2 Saran
1. Jangan lah kita terlalu cepat menolak pembanggunan SUTET disekitar
pemukiman penduduk dengan alasan bahaya radiasi SUTET tersebut
karena semua itu masih dalam penelitian dan SUTET yang sesuai setandar
kesehatan medan magnet disekitar SUTET tidak melebihi 0,5 mili Tesla.
2. Ketika ada gangguan tehadap kesehatan jangan lah kita langsung
menyalakan kberadaan SUTET, kita telitih terlebih dahulu kederadaan
medan magnet SUTET tesebut telah sesuai setandar kesehatan apa belum.
DAFTAR PUSTAKA
Indoskripsi. 2008. Resiko Bahaya Oprator Generator Terhadap Radiasi
Elektromagnetik dan Efeknya bagi Kesehatan.
Arismunandar, Artono.1994. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta : 2004
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=98506&lokasi=lokal
MAKALAH
DAMPAK PEMBANGUNAN SUTET TERHADAP
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MANUSIA
Disusun Oleh :
1. Sony Purnomo (091910201069)2. Moh. Ulin Nuha (091910201073)3. Iqbal Rifki (101910201069)4. Fatullah H (101910201086)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Pada gedung UPPTI Universitas Jember terdapat wilayah yang tidak terproteksi
dan tidak adanya evaluasi terhadap penangkal petir yang sudah terpasang,
akibatnya gedung UPPTI pernah mengalami kegagalan dalam memproteksi petir,
dimana petir menyambar salah satu server yang sangat penting yang membantu
proses pemrograman serta pendataan kegiatan akademik di kampus, seperti yang
terdapat pada sistem pengecekan NIM card untuk meminjam buku di
perpustakaan, serta hal yang paling penting adalah melakukan pemrograman
online melalui SIAM oleh para mahasiswa yang akan memilih mata kuliahnya,
Kerusakan ini sangat parah, sehingga server tersebut tidak dapat digunakan lagi
dan harus diganti dengan server yang baru.
Untuk itu agar kejadian ini tidak terjadi lagi dan untuk mengurangi
dampak kerusakan akibat sambaran petir maka perlu untuk menganalisis
kegagalan serta evaluasi dengan mengetahui tingkatan proteksi melalui beberapa
metode penempatan terminasi udara dan pengadaan sistem pentanahan yang ada
untuk meningkatakan kehandalan instalasi proteksi petir pada gedung tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana menganalisis kegagalan untuk meningkatakan kehandalan
sistem proteksi petir pada gedung UPPTI Universitas Jember ?
b. Bagaimana mengevaluasi sistem proteksi petir yang sudah terpasang ?
c. Bagaimana cara memperbaiki system proteksi petir untuk mengantisipasi
kegagalan?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas adalah:
a. Mengevaluasi area proteksi petir eksternal.
b. Area yang diproyeksikan dalam penelitian ini adalah gedung UPPTI
Universitas Jember.
c. Metode yang dipakai pada sistem proteksi petir ini menggunakan 3
metode.
d. Data sambaran petir di BMKG pada tahun 2000 – 2012.
e. Peninjauan tahanan pembumian pada proteksi eksternal yang sudah
terpasang.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Mendapatkan kehandalan yang lebih baik untuk sistem proteksi petir
eksternal pada gedung UPPTI Universitas Jember.
b. Dapat menganalisis dan mengetahui kegagalan sistem proteksi yang
sudah terpasang menggunakan 3 metode.
c. Mengetahui lokasi yang tepat untuk proteksi eksternal sehingga kerusakan
akibat sambaran petir bisa diatasi.
d. Memberikan analisis perbandingan unjuk kerja ketiga metode tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai referensi tentang kegagalan sistem proteksi petir eksternal.
b. Memberikan pengetahuan dalam mengantisipasi gangguan yang
disebabkan oleh petir.
c. Memberikan pemahaman secara umum dalam mengidentifikasi persoalan
operasi sistem tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, sehingga memiliki
solusi penanggulangan yang lebih efektif dan efisien.
.
ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMALISASI
SISTEM PROTEKSI PETIR
( STUDI KASUS GEDUNG UPPTI UNIVERSITAS JEMBER )
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Sony Purnomo
NIM 091910201069
PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2013