makalah lingkungan

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupannyatidak bisa lepas dari yang namanya energi. Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan energikimia berupa makanan dimana energi tersebut akan diolah dalam bentukmetabolisme. Selain makanana manusia juga memerlukan bentuk energi lain agardapat menjalani aktivitasnya seperti energi panas yang digunakan untuk memasak,energi mekanik yang digunakan dalam industry dan bentuk-bentuk energi yanglain. Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang palingbanyak dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik sangatmudah diubah menjadi bentuk energi yang lain, sehingga hanya denganmemanfaatkan energi listrik maka kebutuhan energi yang lain akan dapatterpenuhi, selain itu energi listrik juga dapat disimpan dan digunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih hemat. Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begitu besar, maka sesuai dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “aset yang menyangkut harkat hidup orang banyak dikuasai oleh negara” pemerintah mengambil alih pengelolaan listrik yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN berkewajiban menyuplai listrik untuk kemudian

Transcript of makalah lingkungan

Page 1: makalah lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam menjalani kehidupannyatidak bisa lepas dari yang namanya

energi. Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan energikimia berupa

makanan dimana energi tersebut akan diolah dalam bentukmetabolisme. Selain

makanana manusia juga memerlukan bentuk energi lain agardapat menjalani

aktivitasnya seperti energi panas yang digunakan untuk memasak,energi mekanik

yang digunakan dalam industry dan bentuk-bentuk energi yanglain.

Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang

palingbanyak dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik

sangatmudah diubah menjadi bentuk energi yang lain, sehingga hanya

denganmemanfaatkan energi listrik maka kebutuhan energi yang lain akan

dapatterpenuhi, selain itu energi listrik juga dapat disimpan dan digunakan

sewaktu-waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih hemat.

Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begitu besar, maka sesuai

dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “aset yang menyangkut harkat hidup

orang banyak dikuasai oleh negara” pemerintah mengambil alih pengelolaan

listrik yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN berkewajiban menyuplai listrik untuk kemudian dimanfaatkan sebesar -

besarnya untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka PLN bertugas

untuk mendistribusikan listrik dari sumber pembangit listrik ke daerah- daerah

lain yang membutuhkan. Mengingat luas negara Indonesia yang sangat luas

sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan

juga sangat jauh. Jika ditinjau maka ini merupakan suatu masalah, karena apabila

listrik ditransmisikan pada jarak yang jauh melalui suatu konduktor, maka lama-

kelamaan energi listrik tersebut akan berkurang karena telah berubah menjadi

energi panas pada kebel listrik. Untuk menghindari hal tersebut maka salah satu

cara yang dilakukan oleh PLN yaitu dengan menaikan tegangan listrik, hal

tersebut sesuai dengan hukum fisika yaitu pada tegangan yang sangan tinggi dan

kuat arus yang rendah maka listrik tidak akan berubah menjadi energi panas saat

Page 2: makalah lingkungan

dilewatkan pada suatu konduktor. Maka dari itulah dalam pendistribusian listrik

dikenal istilah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara

Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).Saluran tersebut merupakan kabel-kabel yang

dihubungkan pada menara yang sangat tinggi.

Pada awal-awal pembangunan SUTT maupun SUTET, tidak ada masyarakat

yang memprotes kehadirannya, namun sejak adanya kasus sengketa tanah pada

areal yang dilalui SUTET maka mulailah muncul isu bahwa SUTT dan SUTET

adalah penyebab dari berbagai penyakit dari masyarakat yang tinggal di

sekitarnya.

Dalam perkembangannya muncullah berbagai tanggapan terhadap isu

tersebut, baik dari masyarakat awam sampai para ahli. Diantara mereka terbagi

menjadi dua kelompok, kelompok pertama mengatakan bahwa SUTET

berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, sedangkan

kelompok kedua mengatakan bahwa penyakit yang dialami oleh masyarakat

tersebut tidak ada hubungannya dengan pembangunan SUTET di daerah tersebut,

mereka menganggap bahwa isu tersebut hanya untuk mencari sensasi agar

pemerintah mau memberikan ganti rugi terhadap penyakit yang mereka alami.

Walaupun banyak para ahli yang melakukan penelitian mengenai dampak SUTET

terhadap kesehatan masyarakat tetep saja hasil dari penelitian tersebut berbeda-

beda.

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan,

mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di

rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali

radiasi.Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber

energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal

televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan

contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Sumber elektromagnetik ada dimana-

mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari

gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti

ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode

microwave, laser antena radio dan banyak lagi.

Page 3: makalah lingkungan

Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah

secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan

kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat

berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan

gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah

gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa

berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi

elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra

tinggi.

Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang sanggat

berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang berada atau bermukim di sekitarnya.

Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak

sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang

ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) terhadap

kesehatan manusia?

2. Berapah jauh jarak aman Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

dengan pamukiman supaya supaya pengaruh radiasi gelombang

elektromagnetik tidak membahayakan warga .

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang

ditimbulkan SUTET.

2. Jarak aman antara pemukiman dan SUTET.

1.4 Manfaat

1. Diharapkan dapat membantu dan memahami pengaruh radiasi gelombang

elektromagnetik yang ditimbulkan SUTET terhadap lingkungan khususnya

kesehatan manusia.

Page 4: makalah lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Radiasi Tegangan Tinggi

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan,sesuatu yang membahayakan,

mengganggu kesehatanbahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik dirumah,

di kantor, maupun di tempat-tempat umum,ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi

pada dasanyaadalah suatu cara perambatan energi dari sumberenergi ke

lingkungannya tanpa membutuhkan panas.Beberapa contoh adalah perambatan

panas, cahaya,dan gelombang radio.

Ada dua jenis radiasi.Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang

berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon

adalah jenis yang kedua.Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada

gelombang elektromagnetik.

Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah.

Pada spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan

elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa

peralatan besar maupun lecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri

dari sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah terdapat Frekuensi radio(RF)

gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM dan

siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan komunikasi yang

sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau membocorkan gelombang

elektromagnetik RF.

Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau

sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada

jalur yang dilalui.Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi

dalam jumlah besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian

pada manusia.

Efek biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui

dengan baik pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum

ditemukan bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik

frekuensi rendah dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.

Page 5: makalah lingkungan

Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang

frekuensi yang lebar.Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak

terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang

elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini semuanya merambat dengan

kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana,

matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang

elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir,

rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser

antena radio dan banyak lagi.

Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetik

yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai

frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang

menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini

dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan

gangguan tersebut adalah electrical sensitivity.

Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala

neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini

umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan

listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor

maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave, oven

ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.

Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan

orang-orang yang berdiri di sekitarnya.Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli

bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa

pihak yang menyangkal sebaliknya.

SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi

dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari

pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga

energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi listrik

tersebut radiasi baik radiasi medan magnetik maupun radiasi medan listrik yang

sangat membahayakan. Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak

Page 6: makalah lingkungan

SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati

jalur saluran transmisi tersebut. Sehingga kita harus mengetahui apa akibat yang

ditimbulkan oleh saluran transmisi tersebut.

Begitu banyak pendapat yang dikelurkan para ahli tentang bahaya radiasi

SUTET terhadap kesehatan manusia, ada yang kontra maupun pro terhadap

bahaya radiasi ini terhadap kesehatan manusia.Apakah radiasi SUTET dapat

terpengaruh terhadap kesehatan manusia yang ada disekitar saluran SUTET

tersebut.

Masalah radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan

oleh para ahli semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang ”A

dynamic theory of the electromagnetic field ”, suatu teori revolusioner tentang

pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet

yang merambat dengan kecepatan cahaya. Secara teoritis elektron yang membawa

arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih cepat bila perbedaan

tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan

interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya

medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara

di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet

dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat

menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron

sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan

dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan

elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan

tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda

terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena

adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat

terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat

berlipatgandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan

korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara

mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche

dan timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada

Page 7: makalah lingkungan

jaringan tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang

elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi.

Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet

terhadap kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh

Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut

menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada

anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan

tinggi. Banyak ahli yang meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk

berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat

medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang

diteliti. Koreksi yang dilakukan oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh

Savitz dan kawan-kawan serta temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata

hubungan tersebut tidak ada.Hasil penelitian dengan metoda yang lebih

disempurnakan pernah dilakukan oleh Maria Linett dan kawan-kawan dari

National Cancer Institute -Amerika tahun 1997. Penelitian yang melibatkan lebih

kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian

leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan medan magnet dengan anak-

anak yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan penolakan terhadap hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper tersebut.

Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal

dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan

konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehinga tidak mampu

mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel

tubuh manusia mempunyai kuat medan listri sekitar 10 juta volt/meter yang lebih

kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi

ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang

dapat terjadi pada efek medan elektromagnetik gelombang mikro, frekuensi radio,

dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya orang yang

tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluan-keluan seperti

sakit kepala, pusing, jantung berdebar kencang, dan susah tidur serta kelemahan

sexsual adalah bersifat subjektif, karena minimnya pengetahuan yang mereka

miliki dan persepsi yang kurang tepat.

Page 8: makalah lingkungan

2.2 Aplikasi Gelombang Elektromagnet Serta Dampak Terhadap Kesehatan

Manusia

Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi

elektromagnetik untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain.

Apapun tujuannya, sebuah system harus menstransmisikan energi tersebut dalam

cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan adalah melalui saluran

transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara microwave

titik ke titik.

Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang

lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam

berkomunikasi, dengan diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan

alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga

dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun akan melakukan panggilan,

suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio dan

selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station terdekat

dimana akan melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan

radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam

menggunakan ponsel.

Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah

tergantung pada beberapa hal yaitu :

1. Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik

2. Polarisasi medan elektromagnetik

3. Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik

4. Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber

radiasi

5. Sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam

tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan

dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air

tinggi

Page 9: makalah lingkungan

Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris.

Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon

seluler dibagi menjadi dua yaitu :

1. Efek fisiologis

Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang

elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ

tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan

pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada

reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.

2. Efek psikologis

Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya

timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-

ulang.

2.3 Radiasi Elektromagnetik Dari Saluran Transmisi Tenaga Listrik

Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra

Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang

dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia.

Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat

menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla.

Dari penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kuat medan listrik di

halaman atau luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam rumah,

sehingga dalam rangka peningkatan kondisi lingkungan , lingkungan disekitar

SUTET perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit.

2. Menanam pohon sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang

kosong.

3. Bagian atap rumah yang terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan

(grounding)

4. Penduduk disarankan tidak keluar rumah terutama pada malam hari,

karena pada malam hari arus yang mengalir pada kawat penghantar

SUTET lebih tinggi dari pada siang hari.

Page 10: makalah lingkungan

5. Alat-alat yang terbuat dari logam yang berukuran besar (mobil dll)

sebaiknya ditanahkan (grounding)

Ketika hal diatas telah dilakukan dan medan magnet tidak melebihi 0,5 mili

tesla maka penduduk tidak perlu risau dengan pembuatan tower SUTET 500 KV

dilingkungan perumahan penduduk, karena medan magnet yang ditimbulkan

SUTET radiasinya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu

mempunyai dampak langsung dan tidak langsung. Dampak tidak langsung sarana

transmisi yang aman, dituangkan dalam UU No.15 tahun 1985 tentang

kenagalistrikan, Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No

01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran

Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975

K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi

No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk

Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah

mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang

ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan SNI 04.6950-2003

tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan

SUTET.

Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh

medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang aman

untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya tegangan listrik,

Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR) di daerah tersebut

dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm. Artinya jika tegangan di

kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20 cm atau 0,2 m. Untuk

transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan

70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan

untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu

menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m,

untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.

Page 11: makalah lingkungan

PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan

jarak aman serta secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik

dengan menggunakan alatElektromagnetic Field Meter. Menurut WHO (World

Health Organization) ambang batas kekuatan medan listrik dan medan magnet

yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m untuk medan listrik dan

0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang dilakukan PLN

sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magnet di berbagai daerah SUTT dan

SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut. Selain pengukuran

berkala, PLN juga memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman kepada

masyarakat. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pengertian yang benar tentang

pengaruh medan listrik dan medan magnet sehingga masyarakat yang bermikim di

sekitar sarana transmisi ini, Memiliki persepsi yang benar dan rasa aman tinggal

di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada saat awal

pengoperasian SUTT dan SUTET, Tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan

pada kesempatan lain jika masyarakat membutuhkanya.

2.4 Jarak Aman Pemukiman Penduduk dari Radiasi SUTET

Telah dijelaskan di atas bahwa medan magnet tidak melebihi 0,5 mill Tesla

maka radiasi medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET tidak berbahaya dan

pembangunan SUTET tidak perlu dirisaukan.Tapi untuk tidak mendapatkan

bahaya SUTET maka ada ketentuan-ketentuan didalamnya supaya radiasi tidak

dirasakan makhluk hidup. Untuk ketentuan jarak aman SUTET (500 KV)

terhadap perumahan, silakan mereferensikan pada atuaran berikut :

1. Lampiran V Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No.

1457 K/28/MEM/2000 tangal 3 November 2000 tentang ”Kriteria Tata

Ruang Aspek Pertambangan dan Energi”. Disana disebutkan jarak

minimum bangunan tidak tahan api dengan saluran SUTET minimal 14

meter (sirkit ganda) dan 15 meter (sirkit tungal).

Page 12: makalah lingkungan

2. SNI 04-6918-2002 tentang ”Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada

SUTET”. SNI mempunyai pendapat yang berbeda dengan kepmen ESDM

di atas mengenai jarak runag aman, yang dapat kita lihat dibawah ini :

a. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu

9 meter untuk SUTET.

b. Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu menara, yaitu :

22 meter untuk SUTET 500 KV sirkit tunggal.

17 meter untuk SUTET 500 KV sirkit ganda.

Page 13: makalah lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengaruh radiasi yang ditimbulkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra

Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV tidaklah berbahaya ketika

keberadaan SUTET tersebut telah mengikuti setandar yang telah

ditentukan seperti diantaranya ; medan magnet pada sekitar SUTET tidak

melebihi 0,5 mili Tesla.

2. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu 9

meter untuk SUTET.

3. Ada dua jenis radiasi jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang

berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau

photon.

3.2 Saran

1. Jangan lah kita terlalu cepat menolak pembanggunan SUTET disekitar

pemukiman penduduk dengan alasan bahaya radiasi SUTET tersebut

karena semua itu masih dalam penelitian dan SUTET yang sesuai setandar

kesehatan medan magnet disekitar SUTET tidak melebihi 0,5 mili Tesla.

2. Ketika ada gangguan tehadap kesehatan jangan lah kita langsung

menyalakan kberadaan SUTET, kita telitih terlebih dahulu kederadaan

medan magnet SUTET tesebut telah sesuai setandar kesehatan apa belum.

Page 14: makalah lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Indoskripsi. 2008. Resiko Bahaya Oprator Generator Terhadap Radiasi

Elektromagnetik dan Efeknya bagi Kesehatan.

Arismunandar, Artono.1994. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta : 2004

http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=98506&lokasi=lokal

Page 15: makalah lingkungan

MAKALAH

DAMPAK PEMBANGUNAN SUTET TERHADAP

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MANUSIA

Disusun Oleh :

1. Sony Purnomo (091910201069)2. Moh. Ulin Nuha (091910201073)3. Iqbal Rifki (101910201069)4. Fatullah H (101910201086)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 16: makalah lingkungan

Pada gedung UPPTI Universitas Jember terdapat wilayah yang tidak terproteksi

dan tidak adanya evaluasi terhadap penangkal petir yang sudah terpasang,

akibatnya gedung UPPTI pernah mengalami kegagalan dalam memproteksi petir,

dimana petir menyambar salah satu server yang sangat penting yang membantu

proses pemrograman serta pendataan kegiatan akademik di kampus, seperti yang

terdapat pada sistem pengecekan NIM card untuk meminjam buku di

perpustakaan, serta hal yang paling penting adalah melakukan pemrograman

online melalui SIAM oleh para mahasiswa yang akan memilih mata kuliahnya,

Kerusakan ini sangat parah, sehingga server tersebut tidak dapat digunakan lagi

dan harus diganti dengan server yang baru.

Untuk itu agar kejadian ini tidak terjadi lagi dan untuk mengurangi

dampak kerusakan akibat sambaran petir maka perlu untuk menganalisis

kegagalan serta evaluasi dengan mengetahui tingkatan proteksi melalui beberapa

metode penempatan terminasi udara dan pengadaan sistem pentanahan yang ada

untuk meningkatakan kehandalan instalasi proteksi petir pada gedung tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diambil rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana menganalisis kegagalan untuk meningkatakan kehandalan

sistem proteksi petir pada gedung UPPTI Universitas Jember ?

b. Bagaimana mengevaluasi sistem proteksi petir yang sudah terpasang ?

c. Bagaimana cara memperbaiki system proteksi petir untuk mengantisipasi

kegagalan?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas adalah:

a. Mengevaluasi area proteksi petir eksternal.

b. Area yang diproyeksikan dalam penelitian ini adalah gedung UPPTI

Universitas Jember.

c. Metode yang dipakai pada sistem proteksi petir ini menggunakan 3

metode.

Page 17: makalah lingkungan

d. Data sambaran petir di BMKG pada tahun 2000 – 2012.

e. Peninjauan tahanan pembumian pada proteksi eksternal yang sudah

terpasang.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Mendapatkan kehandalan yang lebih baik untuk sistem proteksi petir

eksternal pada gedung UPPTI Universitas Jember.

b. Dapat menganalisis dan mengetahui kegagalan sistem proteksi yang

sudah terpasang menggunakan 3 metode.

c. Mengetahui lokasi yang tepat untuk proteksi eksternal sehingga kerusakan

akibat sambaran petir bisa diatasi.

d. Memberikan analisis perbandingan unjuk kerja ketiga metode tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai referensi tentang kegagalan sistem proteksi petir eksternal.

b. Memberikan pengetahuan dalam mengantisipasi gangguan yang

disebabkan oleh petir.

c. Memberikan pemahaman secara umum dalam mengidentifikasi persoalan

operasi sistem tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, sehingga memiliki

solusi penanggulangan yang lebih efektif dan efisien.

.

Page 18: makalah lingkungan

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMALISASI

SISTEM PROTEKSI PETIR

( STUDI KASUS GEDUNG UPPTI UNIVERSITAS JEMBER )

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

Sony Purnomo

NIM 091910201069

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2013