Makalah Kimia Lingkungan

44
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang Makalah Kimia Lingkungan 1

description

makalah tentang kimia lingkungan

Transcript of Makalah Kimia Lingkungan

Page 1: Makalah Kimia Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu

kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan

yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi

yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia

banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka

panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, pembangunan kawasan industri di daerah-daerah

pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran

tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian,

terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan

kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta

kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya

bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara

terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk

memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan

alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu

saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu

mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan

pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa

mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap

kesehatan makhluk hidup.

Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988,

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau

komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh

kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak

dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Makalah Kimia Lingkungan 1

Page 2: Makalah Kimia Lingkungan

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai

aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap

pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu

lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat

di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan

atau benda lainnya.

Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana

dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah

semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk

logam berat. Dimana, pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

pencemaran air

pencemaran tanah

pencemaran udara

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian

kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan

berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik

serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang

kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”

Tetapi akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No.

150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah

berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.

Salah satuan bagian terpenting tanah adalah air tanah, dimana Air tanah adalah

air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah

merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya

dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.

Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat

penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk

kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa

daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%.

Makalah Kimia Lingkungan 2

Page 3: Makalah Kimia Lingkungan

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

1. Sebagai bahan kajian mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan, terutama

pencemaran tanah.

2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran

tanah.

3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran tanah.

4. Sebagai bahan penambah wawasan tentang adanya air tanah.

III. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran dan pencemaran tanah?

2. Adakah persamaan dari pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara?

3. Apa sajakah yang menjadi penyebab pencemaran tanah?

4. Apa sajakah dampak adanya pencemaran tanah?

5. Adakah cara untuk menanggulangi pencemaran tanah?

6. Apakah ada penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh

pencemaran tanah?

7. Apakah ada kriteria untuk tanah tercemar dan tanah tidak tercemar?

8. Apakah yang dimaksud dengan air tanah?

9. Bisakah mendapatkan air bersih dengan lahan yang tidak terlalu memadai?

Makalah Kimia Lingkungan 3

Page 4: Makalah Kimia Lingkungan

BAB IIPEMBAHASAN

Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988,

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen

lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan

manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas

industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan

dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang

diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan

gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju

yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat

dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Dimana,

pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

pencemaran air

pencemaran tanah

pencemaran udara

Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran

lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara. Ada banyak

persamaan diantara ketiganya, salah satunya adalah dampaknya bagi manusia. Pembakaran

bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya

kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di

atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas

dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi.

Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house

effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal

dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau

lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi

berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-

Makalah Kimia Lingkungan 4

Page 5: Makalah Kimia Lingkungan

pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan

ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.

Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika

hujan asam. Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai

menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di

dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan

ekosistem dan kehidupan manusia.

Tanah adalah hasil proses penghancuran atau pelapukan batuan dan tumbuhan. Proses

tersebut dipengaruhi oleh iklim, batuan induk, vegetasi (tumbuh-tumbuhan), relief (penampang

bumi) dan waktu. Penguraian atau pelapukan batuan dapt terjadi secara kimia, fisika dan biologi.

Proses terbentuknya tanah ada 3 macam, yaitu :

Proses fisika : penghancuran batu yang disebabkan oleh energy potensial (daya hantam air),

tekanan dan sinar matahari,

Proses kimia : pelapukan batuan yang disebabkan oleh zat kimia

Proses biologi : penghancuran batuan oleh tumbuh-tumbuhan serta penghancuran atau

penguraian tumbuhan oleh hewan-hewan kecil

Proses-proses di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Batu terkena sinar matahari akan mengalami proses mengembang dan pada malam hari akan

mengalami proses penyusutan. Jika batu tersebut terkena air maka akan lapuk.

2. Pada waktu hujan turun, zat kimia seperti : asam karbonit (H2CO3), asam karbonat (H2SO4),

asam sulfite (H2SO3), asam sulfat (H2SO4), asam nitrit (H2NO3), asam nitrat (H2SO4), dan

lain-lain akan menghancurkan / menguraikan batuan.

3. Akar tumbuh-tumbuhan dan binatang akan memecah batu menjadi kerikil dan pasir.

4. Air sungai akan memecah batu menjadi kerikil dan pasir.

5. Hewan kecil (hewan-hewan decomposer) seperti : rayap, kaki seribu, dan lain-lain akan

mengubah menjadi humus.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan

merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair

atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air

permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut

minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Makalah Kimia Lingkungan 5

Page 6: Makalah Kimia Lingkungan

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam

tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat

berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan

udara di atasnya.

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya

termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir

sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat

disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),

industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi

sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup,

seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari

limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.

Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh

mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat

menurunkan kualitas tanah

Penyebab Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah organik dan anorganik,

misalnya dari kegiatan rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.

Sampah organik dapat dihancurkan oleh jasad-jasad reunik menjadi mineral, gas, dan

air sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan,

kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan

sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik sulit atau

tidak dapat diuraikan. Bahan pencemaran itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan

datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan

ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.

Makalah Kimia Lingkungan 6

Page 7: Makalah Kimia Lingkungan

Tanah merupakan bagian penting

dalam menunjang kehidupan makhluk hidup

di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai

makanan bermula dari tumbuhan. Manusia,

hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada

tumbuhan dan hewan yang hidup di laut,

tetapi sebagian besar dari makanan kita

berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab

itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga

kelestarian tanah sehingga tetap dapat

mendukung kehidupan di muka bumi ini.

Akan tetapi, sebagaimana halnya

pencemaran air dan udara, pencemaran tanah

pun akibat kegiatan manusia juga.

Pencemaran tanah anorganik dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan

limbah pertanian . Dimana Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,

disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water),

dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki

kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini

terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan

kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama

bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat

bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik

limbah.

A. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor

pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

Makalah Kimia Lingkungan 7

Page 8: Makalah Kimia Lingkungan

1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng

minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.

2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak

kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

Makalah Kimia Lingkungan 8

Page 9: Makalah Kimia Lingkungan

B. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Merupakan zat yang sangat

beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan

kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan

tanah.

1. Limbah industri berupa limbah

padat yang merupakan hasil

buangan industri berupa padatan,

lumpur, bubur yang berasal dari

proses pengolahan. Misalnya sisa

pengolahan pabrik gula, pulp,

kertas, rayon, plywood, pengawetan

buah, ikan daging dll.

2. Limbah cair yang merupakan

hasil pengolahan dalam suatu

proses produksi, misalnya sisa-

sisa pengolahan industri pelapisan

logam dan industri kimia lainnya.

Tembaga, timbal, perak, khrom,

arsen dan boron adalah zat-zat

yang dihasilkan dari proses

industri pelapisan logam.

C. Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,

misalnya pupuk urea, Pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.

Page 10: Makalah Kimia Lingkungan
Page 11: Makalah Kimia Lingkungan

Dampak Pencemaran Tanah

Timbulan sampah yang berasal dari

limbah domestik dapat mengganggu/

mencemari karena: lindi (air sampah), bau

dan estika. Timbulan sampah juga menutupi

permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa

dimanfaatkan.

Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida,

adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan

terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain

seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.

Sampah anorganik tidak ter-

biodegradasi, yang menyebabkan lapisan

tanah tidak dapat ditembus oleh akar

tanaman dan tidak tembus air sehingga

peresapan air dan mineral yang dapat

menyuburkan tanah hilang dan jumlah

mikroorganisme di dalam tanahpun akan

berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh

bahkan mati karena tidak memperoleh

makanan untuk berkembang.

Limbah cair rumah tangga berupa;

tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap

kedalam tanah akan merusak kandungan air

tanah bahkan zat-zat kimia yang terkandung

di dalamnya dapat membunuh mikro-

organisme di dalam tanah.

Page 12: Makalah Kimia Lingkungan

Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari

proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang

menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.

Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah menjadi

rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang

mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan

mengering dan mengundang bahaya kebakaran.

Limbah cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti

tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron merupakan zat yang sangat beracun terhadap

mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi

mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

Page 13: Makalah Kimia Lingkungan

Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,

yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman

tertentu karena hara tanah semakin berkurang.

Penggunaan pestisida bukan saja

mematikan hama tanaman tetapi juga

mikroorga-nisme yang berguna di dalam

tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung

pada jumlah organisme di dalamnya. Selain

itu penggunaan pestisida yang terus menerus

akan mengakibatkan hama tanaman kebal

terhadap pestisida tersebut.

Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur

masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam

pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat

berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal

pada seluruh populasi.

Page 14: Makalah Kimia Lingkungan

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat

meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal

dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan

siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan

gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan

pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak

kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk

paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran

tanah dapat menyebabkan Kematian.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan

mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat

dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada

kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila

dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan

kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan

pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme

dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.

Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang

dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan

Page 15: Makalah Kimia Lingkungan

tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian

bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan

terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini

terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang

telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak

lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari

erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain

bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah

1. Limbah domestik yang berjumlah sangat

banyak memerlukan penanganan khusus

agar tidak mencemari tanah. Pertama

sampah tersebut kita pisahkan ke dalam

sampah organik yang dapat diuraikan

oleh mikroorganisme (biodegradable)

dan sampah yang tidak dapat diuraikan

oleh mikroorganisme

(nonbiodegradable). Oleh karena itu,

sangatlah bijaksana jika setiap rumah

tangga dapat memisahkan sampah atau

limbah atas dua bagian yakni organik

dan anorganik dalam dua wadah yang

berbeda sebelum diangkut ketempat

pembuangan akhir.

2.  Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan,

ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita

pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.

Page 16: Makalah Kimia Lingkungan

2. Sampah anorganik yang tidak dapat

diurai oleh mikroorganisme. Cara

penanganan yang terbaik dengan pendaur-

ulangan sampah.

3. Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan

hama seperti pestisida.

4. Mengolah limbah industri dalam

pengolahan limbah, sebelum dibuang

kesungai atau kelaut.

Page 17: Makalah Kimia Lingkungan

5. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme

(nonbiodegradable). Misalnya mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus

dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.

Page 18: Makalah Kimia Lingkungan

Penanganan Untuk Mengurangi Dampak Pencemaran Tanah

Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh

pencemaran tanah. Diantaranya:

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada

dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan

on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri

dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa

ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat

pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat

pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar

dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini

jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi

zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan

air).

Kriteria Tanah Tercemar dan Tanah Tidak Tercemar

Tanah tercemar

Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia

pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk

mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh

polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak

dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung

logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :

1. Tanah tidak subur

2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)

3. Berbau busuk

4. Kering

Page 19: Makalah Kimia Lingkungan

5. Mengandung logam berat

6. Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemar

Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya

sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar

bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah

tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat

kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan

keuntungan berlipat ganda.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :

1. Tanahnya subur

2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8

3. Tidak berbau busuk

4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal

5. Tidak Mengandung logam berat

6. Tidak mengandung sampah anorganik

Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah

permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas

dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.

Air tanah – Air bawah tanah atau sering disangka dengan air tanah, adalah air yang

terdapat pada ruang antar butir batuan atau celah-celah batuan. Letak air tanah dapat mencapai

beberapa puluh bahkan beberapa ratus meter di bawah permukaan bumi. Lapisan batuan ada

yang lolos air (permeable) dan ada pula yang tidak lolos/kedap air (impermeable). Lapisan lolos

air misalnya terdiri dari kerikil, pasir, batuapung, dan batuan yang retak-retak, sedangkan lapisan

kedap air antara lain terdiri dari napal dan tanah liat atau tanah lempung. Sebetulnya tanah

lempung dapat menyerap air, namun setelah jenuh air, tanah jenis ini tidak dapat lagi menyerap

air.

Secara umum airtanah akan mengalir sangat perlahan melalui suatu celah yang sangat

kecil dan atau melalui butiran antar batuan.

Page 20: Makalah Kimia Lingkungan

(Model aliran airtanah melewati rekahan dan butir batuan)

Batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air tanah ini kita sebut dengan akifer.

Bagaimana interaksi kita dalam penggunaan air tanah? Yang alami adalah dengan mengambil air

tanah yang muncul di permukaan sebagai mata air atau secara buatan. Untuk pengambilan air

tanah secara buatan, mungkin analogi yang baik adalah apabila kita memegang suatu gelas yang

berisi air dan es. Apabila kita masukkan sedotan, maka akan terlihat bahwa air yang berada di

dalam sedotan akan sama dengan tinggi air di gelas. Ketika kita menghisap air dalam gelas

tersebut terus menerus pada akhirnya kita akan menghisap udara, apabila kita masih ingin

menghisap air yang tersimpan diantara es maka kita harus menghisapnya lebih keras atau

mengubah posisi sedotan. Nah konsep ini hampirlah sama dengan teknis pengambilan air tanah

dalam lapisan akifer (dalam hal ini diwakili oleh es batu) dengan menggunakan pompa (diwakili

oleh sedotan).

Hal yang menarik, jika kita tutup permukaan sedotan maka akan terlihat bahwa muka air

di dalam sedotan akan berbeda dengan muka air didalam gelas. Perbedaan ini akan

mengakibatkan pergerakan air. Sama dengan analog ini, airtanahpun akan bergerak dari tekanan

tinggi menuju ke tekanan rendah. Perbedaan tekanan ini secara umum diakibatkan oleh gaya

gravitasi (perbedaan ketinggian antara daerah pegunungan dengan permukaan laut), adanya

lapisan penutup yang impermeabel diatas lapisan akifer, gaya lainnya yang diakibatkan oleh

pola struktur batuan atau fenomena lainnya yang ada di bawah permukaan tanah. Pergerakan ini

secara umum disebut gradien aliran airtanah (potentiometrik). Secara alamiah pola gradien ini

dapat ditentukan dengan menarik kesamaan muka airtanah yang berada dalam satu sistem aliran

air tanah yang sama.

Mengapa pergerakan atau aliran ai rtanah ini menjadi penting? Karena disinilah kunci

dari penentuan suatu daerah kaya dengan airtanah atau tidak. Perlu dicatat : tidak seluruh daerah

memiliki potensi air tanah alami yang baik.

Model aliran air tanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau sering

juga disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge zone). Daerah ini adalah wilayah

dimana air yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami

proses penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau

celah/rekahan pada tanah/batuan.

Page 21: Makalah Kimia Lingkungan

(Model siklus hidrologi, dimodifikasi dari konsep Gunung Merapi-GunungKidul)

Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui

suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi ini

akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai daerah

luahan airtanah (discharge zone). Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air

dalam zonasi ini akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol

struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang disebut sebagai aliran airtanah.

Daerah aliran airtanah ini selanjutnya disebut sebagai daerah aliran (flow zone).

Dalam perjalananya aliran airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer yang

diatasnya memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) hal ini

mengakibatkan perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan penutup dan

airtanah yang berada diatasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan sebagai airtanah

tertekan (confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined aquifer). Dalam kehidupan

sehari-hari pola pemanfaatan airtanah bebas sering kita lihat dalam penggunaan sumur gali oleh

penduduk, sedangkan airtanah tertekan dalam sumur bor yang sebelumnya telah menembus

lapisan penutupnya.

Air tanah bebas  (water table) memiliki karakter berfluktuasi terhadap iklim sekitar,

mudah tercemar dan cenderung memiliki kesamaan karakter kimia dengan air hujan.

Kemudahannya untuk didapatkan membuat kecenderungan disebut sebagai airtanah dangkal

(Padahal dangkal atau dalam itu sangat relatif lho).

Airtanah tertekan/ airtanah terhalang inilah yang seringkali disebut sebagai air sumur

artesis (artesian well). Pola pergerakannya yang menghasilkan gradient potensial,

mengakibatkan adanya istilah artesis positif ; kejadian dimana potensial airtanah ini berada

diatas permukaan tanah sehingga airtanah akan mengalir vertikal secara alami menuju

kestimbangan garis potensial khayal ini. Artesis nol ; kejadian dimana garis potensial khayal ini

sama dengan permukaan tanah sehingga muka airtanah akan sama dengan muka tanah. Terakhir

Page 22: Makalah Kimia Lingkungan

artesis negatif ; kejadian dimana garis potensial khayal ini dibawah permukaan tanah sehingga

muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah..

Jadi, kalau tukang sumur bilang bahwa dia akan membuat sumur artesis, itu artinya dia akan

mencari airtanah tertekan/airtanah terhalang ini, belum tentu airnya akan muncrat dari tanah.

Tiap jenis airtanah memerlukan metode pencarian yang spesifik. Tapi secara umum bisa kita

bagi menjadi :

1. Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika) : Penekanannya pada aspek fisik yaitu

merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita

dengar dalam metode ini adalah pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan

jenis, induce polarisation (IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya adalah dengan

menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak lagi.

2. Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia) : Penekanannya pada aspek kimia yaitu

mencoba merunut pola pergerakan airtanah. Secara teori ketika air melewati suatu media,

maka air ini akan melarutkan komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah

lama mengalir di bawah permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral yang berasal

dari batuan yang dilewatinya secara melimpah.

Kombinasi dari kedua metode ini akan saling melengkapi dan akan memudahkan kita

untuk mengetahui lebih lengkap mengenai informasi keberadaan airtanah di daerah kita.

Page 23: Makalah Kimia Lingkungan

Jenis-jenis air tanah:

Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan atas: air tanah dangkal (air tanah preatik) yaitu

air tanah yang terdapat di atas lapisan kedap air yang paling dekat dengan permukaan bumi,

dan air tanah dalam (air tanah aretesis) yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan lolos air

yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air.

Air tanah jenis ini memungkinkan terjadinya sumber air artesis, manakala ia dapat muncul

sebagai mata air dengan tekanan cukup tinggi.

Menurut asal airnya, air tanah dapat dibedakan atas: air tanah yang berasal dari atmosfer (air

meteorik), yaitu air tanah yang berasal dari serapan presipitasi baik dari hujan atau salju; dan

air taanah yang berasal dari dalam bumi, misalnya:

- Air tanah turbir (conate water), yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen;

- Air tanah juvelin (juvelin water), yaitu air tanah yang bersumber dari air yang naik dari

maagma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

Potensi air tanah

Di daerah endapan, air tanah pada umumnya berupa air payu, kecuali di daerah

bentukan endapan sungai delta, tanggul pantai, dan tanggul sungai, airnya berasa tawar. Air

tanah bergerak secara sangat lambat baik gerak vertikal maupun horizontal, gerakan air tanah

ini rata-rata hanya mencapai dua meter per hari. Pada lapisan batuan padas misalnya,

gerakannya akan jauh lebih lambat, yakni hanya sekitar lima belas meter per tahun.

Page 24: Makalah Kimia Lingkungan

Di daerah pantai sering terdapat kantong-kantong air tawar di antara serapan air asin.

Kantong air tawar ini ada karena air hujan yang jatuh di atas wilayah ini mengalami perembesan

ke arah bawah (infiltrasi dan perkolasi) dan akhirnya terakumulasi di bawah permukaan bumi,

sehingga menyerupai suatu kantong yang sangat besar.

Wilayah air tanah

Secara vertikal, di dalam bumi terdapat berbagai wilayah air tanah, yaitu:

- Wilayah yang masih dipengaruhi oleh udara luar

Pada bagian atas wilayah ini terdapat lapisan tanah yang mengandung air, yang dimanfaatkan

oleh tanaman. Bila lapisan/zona ini telah jenuh maka disebut “tanah jenuh air” (field capacity).

Karena adanya gaya berat, maka air di zona ini akan bergerak turun. Air yang bergerak bebas

karena gravitasi lini disebut “air bebas”, yang satuannya dinyatakan dalam prosen terhadap

volume tanah. Air tanah yang tidak bebas akan ditahan oleh butir-butir batuan. Jumlah air yang

ditahan oleh butir-butir batuan ktersebut juga dinyatakan dengan prosen terhadap volume tanah

dan disebut “kemampuan menahan air” (holding capacity).

- Wilayah jenuh air

Wilayah jenuh air mengacu kedapa kedalaman muka air tanah, yang dapat diamati dari

beberapa sumur. Kedalaman wilayah jenuh air sangat ditentukan oleh kondisi topografi dan

jenis batuannya.

- Wilayah kapiler air

Wilayah kapiler air merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah

jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilarisasi (perambatan kie arah atas).

- Wilayah air dalam

Wilayah ini terdapat di dalam batuan, dan biasanya terletak di antara dua lapisan kedap air.

Page 25: Makalah Kimia Lingkungan

Sungai dan air tanah mempunyai hubungan yang sangat erat. Misalnya, sebagian air

sungai berasal dari air tanah, sebaliknya ada air tanah yang berasal dari remebesan air sungai.

Air sungai yang berasal dari air tanah dapat terjadi apabila permukaan (freatik) air tanah lebih

tinggi dari pada muka air sungai. Namun apabila permukaan air tanah lebih rendah dari pada

muka air sungai, maka air tanah mendapat rembesan dari air sungai.

Air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri, di wilayah urban dan

dataran rendah memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi atau asam organik tinggi.

Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia yang secara alami memiliki deposit Fe

tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan pula oleh aktivitas manusia.

Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi bisa disebabkan oleh adanya lahan

gambut atau daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air yang

mengandung kadar besi tinggi atau kandungan senyawa organik tinggi bisa dilihat sebagai

berikut :

1. Air mengandung zat besi

Air dengan kandungan zat besi tinggi akan menyebabkan air berwarna kuning. Pertama

keluar dari kran, air nampak jernih namun setelah beberapa saat air akan berubah warna

menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena air yang berasal dari sumber air sebelum keluar

dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan teroksidasi

menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.

2. Air kuning permanen

Air kuning permanen biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya akan

kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi tinggi, air kuning

permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran sampai beberapa saat

kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning.

Ketika limbah cair dibuang ke tanah, partikel tanah berfungsi sebagai filter, mencegah

kandungan limbah yang berukuran besar dan meloloskan cairan untuk meresap ke dalam tanah.

Zat berbahaya yang terlarut dalam air ikut meresap ke dalam tanah mencemari air tanah yang

ada.

Pencemaran air tanah berbeda dengan pencemaran air permukaan seperti sungai dan

danau karena beberapa fenomena berikut:

1)      Pada umumnya air tanah bergerak relatif lambat dibanding air permukaan (sekitar 30 cm

per hari), dan tidak banyak bercampur dengan air atau bahan lainnya selama

Page 26: Makalah Kimia Lingkungan

pergerakannya, sehingga tidak terjadi pengenceran zat pencemar sebagaimana pada air

sungai.

2)      Air tanah tidak memiliki akses terhadap udara bebas sebagaimana air permukaan,

sehingga  oksidasi yang memurnikan dan menetralkan racun yang terjadi pada air

permukaan tidak akan terjadi pada lapisan akuifer di kedalaman.

Oleh sebab itu, pencemaran air tanah resapan maupun air tanah dalam, pada volume dan

konsentrasi yang sama, relatif lebih merugikan dan lebih berbahaya dibanding pencemaran pada

air tanah permukaan. 

Kegiatan manusia yang menimbulkan pencemaran air tanah antara lain sebagai berikut.

1. Limbah cair yang disimpan di kolam, danau, lembah, atau cekungan lain, tanpa dilapisi

penyekat.

2. Pestisida yang bioresisten, yang digunakan secara berlebihan untuk membasmi serangga,

yang seringkali meresap ke dalam tanah.

3. Tailing atau ampas dari pengolahan bahan tambang, yang seringkali mengandung mineral

beracun.

4. Limbah cair kimiawi yang dibuang dengan cara diinjeksikan ke dalam lapisan tanah dalam

di bawah lapisan akuifer, seringkali bocor dan mencemari air tanah di atasnya.

5. Virus yang dapat berkembangbiak dalam limbah, seringkali sukar dihilangkan dari air,

karena akan dapat melewati filter yang biasa, dan bertahan dari klorinasi.

  Sebagian besar air tanah belum tercemar dan aman untuk digunakan, namun apabila

sampai tercemar, maka pembersihan dan pemurnian akan sangat sukar. Ditambah lagi

pemurnian secara alami berjalan dengan sangat lambat. Untuk itu tindakan yang patut adalah

menjaga dengan ketat agar air tanah tidak terkontaminasi.

(http://ewr.cee.vt.edu/environmental/teach/gwprimer/btex/pollute2.gif)

Page 27: Makalah Kimia Lingkungan

Cara Mendapatkan Air Bersih di Lahan yang Tidak Terlalu Luas

Banjir di musim hujan, kekeringan di musim kemarau. Begitulah masalah di banyak kota

di negeri ini. Ini akibat pembangunan kota yang tak mengindahkan kelestarian lingkungan. Cara

yang diyakini bisa menjaga ketersediaan sumber air adalah membuat sumur resapan dan lubang-

lubang biopori.

Konsepnya adalah bagaimana semaksimal mungkin memasukkan kembali ke dalam bumi air

yang jatuh dari langit alias hujan, sehingga tidak terbuang percuma.

BIOPORI

Dinamakan teknologi biopori atau mulsa vertikal karena teknologi ini mengandalkan

hewan-hewan tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori alami dalam tanah,

dengan bantuan sampah organik, sehingga air bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki.

Page 28: Makalah Kimia Lingkungan

Lubang biopori tidak memerlukan lahan yang luas. Untuk daerah dengan intensitas hujan

tinggi dan laju peresapan air sekitar 3 liter permenit, setiap 100 meter persegi luas tanah, hanya

membutuhkan sekitar 28 lubang. Karena itu, teknologi ini bisa diaplikasikan di semua jenis

kawasan, termasuk kawasan yang 100% kedap air atau sama sekali tidak ada tanah terbuka. Dan

jika biopori itu berada diantara pepohonan, dijamin tetumbuhan itu akan makin subur.

Membuat Sumur Biopori:

1. Gali lubang bentuk silinder, diameter 10-30 cm, kedalaman 80-100 cm (boleh kurang

jika muka air tanah dangkal).

2. Buat jarak antarlubang 50-100 cm.

3. Isi lubang dengan sampah organik (sampah dapur, daun, rumput). Tambah terus sampah

organik jika isi lubang berkurang akibat pembusukan.

4. Perkuat mulut lubang dengan memasukkan paralon (10 cm) dan pinggir mulut lubang di

semen agar tidak longsor.

5. Tutup dengan loster atau tutup saluran WC agar tidak membahayakan anak-anak.

SUMUR RESAPAN

Page 29: Makalah Kimia Lingkungan

Yang disebut sebagai sumur resapan adalah sumur gali yang berfungsi untuk

menampung, meresapkan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh dipermukaan tanah, bangunan,

juga atap rumah. Dengan denikian, bermanfaat untuk dapat menambah atau meninggikan

permukaan air tanah dangkal (water table), menambah potensi air tanah, mengurangi genangan

banjir, mengurangi amblesan tanah, serta mengurangi beban pencemaran air tanah.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang tata cara perencanaan sumur

resapan air hujan untuk lahan pekarangan, persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah sumur

resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil. Selain

itu, sumur harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, septic tank (minimum lima meter

diukur dari tepi) dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.

Bentuknya boleh bundar atau persegi empat. Penggalian maksimal dua meter di bawah

permukaan air tanah. Persyaratan teknis lainnya ialah kedalaman air tanah minimum 1,50 meter

pada musim hujan, struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah lebih besar atau sama

dengan 2,0 cm/jam, dengan tiga klasifikasi. Pertama, permeabilitas tanah sedang (geluh

kelanauan) 2,0-3,6 cm/jam, kedua permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36

cm/jam dan ketiga, permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm/jam.

Spesifikasi sumur resapan meliputi penutup, dinding bagian atas dan bawah, pengisi dan

saluran air hujan. Untuk penutup dapat digunakan, misalnya pelat beton bertulang tebal 10

sentimeter dicampur satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil. Atau beton

dengan ketebalan yang sama berbentuk cubung namun tidak diberi beban diatasnya atau

ferocement setebal 10 sentimeter.

Untuk dinding sumur bagian atas dan bawah dapat menggunakan besi beton. Dinding

bagian atas juga dapat hanya menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian

semen, empat bagian pasir, diplester dan diaci semen. Semenetara pengisi sumur dapat

menggunakan batu pecah ukuran 10-20 senti meter, pecahan bata merah ukuran 5-10 sentimeter,

ijuk, serta rang. Pecahkan batu tersebut disusun berongga. Untuk saluran air hujan, dapat

digunakan pipa PVC berdiameter 110 milimeter, pipa beton berdiameter 200 milimeter, dan pipa

beton setengah lingkaran berdiameter 200 milimeter.

Page 30: Makalah Kimia Lingkungan

BAB IIIPENUTUP

A. SARAN

Sebaiknya kita dapat lebih menjaga lingkungan, sehingga akan mengurangi adanya

dampak dari pencemaran lingkungan. Karena dampak pencemaran lingkungan tidak

hanya pada ekosistem dan lingkungan, tapi juga dapat mempengaruhi hal sekecil apapun

terhadap kesehatan manusia.

B. KESIMPULAN

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan

merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang

kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula

dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan

hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari

permukaan tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air

permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air

limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke

tanah secara tidak memenuhi syarat.

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya

dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan

permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses

pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Page 31: Makalah Kimia Lingkungan

BAB IVDAFTAR PUSTAKA

- http://afghanaus.com/air-tanah/

- http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-lingkungan.html

- http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html

- http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah

- http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

- http://lasonearth.wordpress.com/artikel/pencemaran/

- http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/

- http://rovicky.wordpress.com/2006/08/24/airtanah-apa-dan-bagaimana-mencarinya/

- http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Lingk.Hidup/

Pencemaran.Tanah/all.htm

- http://www.rudydewanto.com/2011/01/menangkap-air-hujan.html