makalah lapkas firdha
description
Transcript of makalah lapkas firdha
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. V
No.rekam medis : 1887xx
TTL : Jakarta, 24 – 11- 1999
Usia : 14 th
Jenis Kelamin : P
Nama Ayah : Tn. D
Nama Ibu : Ny. N
Pekerjaan orang tua : ayah karyawan swasta
ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Baru Rt 07 Rw 07 No220
Kel : Cakung Kec : Cakung Barat (Jakarta Utara)
Tangal masuk RS : 18 Maret 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Demam sejak 6 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan: Pusing, mual, muntah, badan lemas, nyeri ulu hati.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os anak ♀ di antar orang tuanya dengan keluhan demam sejak + 6 hari
SMRS. Demam dirasakan mendadak meninggi sejak hari pertama dan kedua.
Keluhan batuk dan pilek disangkal. Keluhan mual dan muntah juga dirasakan
sejak 6 hari SMRS, frekuensi muntah + 1 x/hari berisi makanan yang dimakan. Os
mengeluh nyeri di perutnya, yaitu di daerah ulu hati.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sakitnya yang seperti ini sebelumnya di sangkal, riwayat operasi di
sangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami gejala yang sama seperti yang
dikeluhkan pasien, lingkungan sekitar tidak ada yang mengalami gejala yang sama
seperti pasien.
Riwayat Pengobatan
Belum pernah berobat selama ada keluhan ini.
Riwayat Alergi
Alergi obat di sangkal
Alergi makanan di sangkal
Riwayat Imunisasi
Lengkap
Riwayat Tumbuh Kembang
Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
- Kesadaran : compos mentis
- Kesan sakit : tampak sakit sedang
Tanda Vital
- Suhu : 38,5 0 C
- Nadi : 84 x/menit, reguler kuat angkat
- Pernapasan : 18 x/menit
- TD : 100/70 mmHg
Tinggi Badan : 150 cm
- BB sekarang : 60 kg
- BB sebelum sakit : 58 kg
Status Generalis
Kepala
• Bentuk : normocephal
• Rambut : hitam,distribusi merata
• Mata : cekung (-),
edema -/-
kunjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
• Hidung :simetris, secret -/-
• Mulut : mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, faring tidak
hiperemis, tonsil T1/T1 tenang
Leher :
pembesaran KGB-/-
retraksi suprasternal –
Thorax
Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris +/+
Palpasi : vocal premitus simetris +/+
Auskultasi : suara vesikuler, wheezing-/-, ronkhi -/-
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Jantung BJ 1 BJ 2 dalam batas normal
Abdomen
– Inspeksi
• Datar
• Tidak ada bekas luka
– Palpasi
• Supel, turgor baik
• Nyeri tekan epigastrium (+)
• Nyeri tekan supra pubik (-)
• Hepar, lien dan ginjal tidak teraba
– Perkusi : timpani seluruh abdomen
– Auskultasi :peristaltik usus normal
Ekstremitas atas
Akral : Hangat
Edema : Negatif (-/-)
Petekie : Negatif (-/-)
RCT : < 2 detik
Sianosis : -
Ekstremitas bawah
Akral : Hangat
Edema : Negatif (-/-)
Petekie : -/-
RCT : < 2 detik
Sianosis : -
RESUME
Anamnesis
Demam mendadak tinggi dan terus menerus sejak 6 hari SMRS disertai sakit
kepala tanpa batuk dan pilek. Mual dan muntah dengan frekuensi 1 x/ hari berisi
makanan. Os juga mengeluh nyeri di ulu hati.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran composmentis kesan sakit sedang
Suhu 38,5 C, nadi 84x.mnt reguler kuat angkat,
napas 18 x/mnt, TD 100/70 mmHg
BB 58kg Status gizi baik
Abdomen nyeri ulu hati
Hasil Laboratorium sebelum masuk Rumah Sakit tanggal 05/07/2010
Tgl/jam Hemoglobin
(gr/dl)
Leukosit
(ribu/mm3)
Trombosit
(ribu/mm3)
Hematokrit
(%)
18/3/14 (12.30) 12,9 4,400 27 37,1
21/3/14 (07.00) 14 post
transfusi 4
labu
5000 98 35
Hasil test imunoserologi 18/3/13 (12.30)
IgG (+)
IgM (-)
Salmonela Igm (+)
Working Diagnosis
Demam Berdarah dengue
Diagnosis Banding
1. Demam Dangue
2. Demam tifoid
Rencana pemeriksaan
1. Pantau darah tepi (hemoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit)
2. Ureum
3. Elektrolit
4. SGOT, SGPT
5. Serologi test
Hasil Follow Up
18/03/14 (12.00) 19/03/14 (11.00) 20/03/14 (13.00)
S Demam hari ke-6, demam
mulai turun, pusing +, mual
+ dan muntah (-), lemas,
nafsu makan ↓, nyeri ulu
hati +
Demam hari ke-7, demam
turun, pusing, mual, muntah
(-),nafsu makan menurun,
lemas, nyeri epigastrium +,
edema palpebra +
Demam -, pusing- , mual –
muntah -, nafsu makan
menurun, nyeri epigastrium -
O Suhu 37,1 ℃
Nadi 84 x/mnt reguler kuat
angkat, pernapasan 18
x/menit, nyeri ulu hati(+),
Suhu 36,7℃, nadi 84
x/menit kuat angkat,
reguler. Pernapasan 185
x/menit nyeri ulu hati +,
petekie +/+
Suhu 36,5℃, nadi 84
x/menit, kuat angkat, akral
hangat, nyeri ulu tekan ulu
hati +
A DHF Grade II DHF Grade II DHF Grade II
P IVFD: RL 10tpm +
minum air putih
Paracetamol 4 x ½ tab p.c
Rantidin 3x ½ ampul a.c
Starmuno 1x 1cth a.c
Domperidon 3x 1 ½ cth a.c
HHTL/12 jam
IVFD: RL 10tpm
Rantidin 3x ½ ampul a.c
Starmuno 1x 1cth a.c
Domperidon 3x 1 ½ cth
p.r.n
HHTL/12 jam
Transfusi darah 4 labu
IVFD: RL 10 tpm
Rantidin 3x ½ ampul a.c
Starmuno 1x 1cth a.c
Domperidon stop
HHTL/12 jam
Diagnosis Akhir Demam Dengue dengan perdarahan
PEMBAHASAAN KASUS
Infeksi Virus Dengue
Definisi
Suatu pemyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi virus genus flavivivus
yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus
Etiologi
Disebabkan oleh virus genus Flavivirus , mempunyai
4 serotipe yaitu:
1. Den-1
2. Den-2
3. Den-3 serotipe yg dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat
4. Den-4
Perbedaan Gejala Klinis demam dengue dan demam berdarah dengue
DD GEJALA KLINIS DBD
++ Nyeri Kepala +
+++ Muntah ++
+ Mual +
++ Nyeri otot +
++ Ruam kulit +
++ Diare +
+ Batuk +
+ Pilek +
++ Limfadenopati +
0 Obstipasi +
+ Uji turniquet + ++
++++ Petekie +++
0 Perdarahan sal cerna +
++ Hepatomegali +++
+ Nyeri perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++
Diagnosis Demam Dengue
Trias sindrom:
1. Demam tinggi
2. Nyeri pada anggota badan
3. Timbul ruam (rush)
Diagnosis Demam Berdarah Dengue
Tanda klinis: Laboratorium:
1.Demam tinggi mendadak dan terus menerus 2-7 hari 1. Trombositopenia
2. Manifestasi Perdarahan 2. Hemokonsentrasi
3. Hepatomegali
4. Syok
dua dari tanda klinis pertama di tambah satu dari laboratorium, sudah cukup
untuk menegakkan diagnosis Demam Berdarah Dengue.
WHO (1975) membagi derajat penyakit DBD dalam 4 Derajat
Derajat I Demam di sertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet +
Derajat II Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan/
perdarahan lain
Derajat III Ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat
dan lembut, Tekanan nadi menurun (<20 mmHg) atau
hipotensi disertai kulit dingin, lembab,dan pasien
menjadi gelisah
Derajat IV Syok berat, nadi tdk teraba dan TD tidak dapat di ukur.
Kurva panas pada DBD
Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer
• NS1
• Uji serologi
• Elektrolit
• Tubek TF à untuk membedakan dengan demam tifoid
• Foto thorax
Penatalaksanaan
Demam:
- Antipiretik (parasetamol) 10-15 mg/kgBB/x :3-4
- Pemberian cairan
- Penggantian volume plasma
Kebutuhan cairan rumatan:
100ml/kgBB(BB 10 kg), +50 ml/kgBB(BB > 10 kg)
Jenis cairan: kristaloid (RL,RLD,RA,RAD,NaCL 0.9%) dan koloid
Kriteria memulangkan Pasien:
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Klinis perbaikan hematokrit stabil
• Trombosit > 50.000/ul dan cenderung meningkat
• Tidak dijumpai distres pernapasan
• 3 hari setelah syok teratasi
Pencegahan Demam Berdarah :
1. Upaya Preventif: penyemprotan massal di daerah
DBD derajat I dan II tanpa peningkatan HTGejala klinis: demam 2-7 hari, uji tourniquet + / perdarahan spontan
Lab: HT tdk meningkatTrombositopenia ringan
Pasien tidak dapat minumPasien muntah terus
menerus
Pasien masih dapat minumBeri minum1-2 L/hr
Jenis minuman:air putih,teh manis,sirup,jus buah,susu,oralitBila suhu >38,5 0C beri
parasetamolBila kejang beri obat antikunfulsif
Pasang infus NaCl 0,9%: dekstrosa 5%(1:3)
Periksa HHTL 6-12 jam
HT naik / TR turun
Monitor gejala klinis dan LabPerhatikan tnd syok
Palpasi hati setiap hariUkur diuresis setiap hari
Awasi prdrhnPeriksa HHTL 6-12jam
Infus ganti RLPerbaikan klinis n lab
Pulang
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
3. Penanggulangan fokus di rumah pasien dan sekitarnya untuk cegah KLB :
fogging dan abatisasi selektif( membunuh larva)
4. Penyuluhan kepada masyarakat
Komplikasi
1. kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal
ginjal akut
2. edema paru seringkali terjadi akibat overloading cairan,dll.