Makalah Kti Kelompok 2 Tika

download Makalah Kti Kelompok 2 Tika

of 23

Transcript of Makalah Kti Kelompok 2 Tika

KARYA TULIS ILMIAH TEKNIK-TEKNIK PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:Kelompok 2 :1. Sartika Dwi Sulta

(06091413044) (06091413074) (06091413065) (06091413061) (06091413063) (06091413078) (06091413084) :

2. Adam Mochamad Ahdany (06091413046) 3. Eka Windi Safitri4. Septy Liana 5. Lissa

6. Imam Adi Nugroho 7. Dea Permata Sari8. Novita Tri Lestari

Dosen Pengasuh

1. Drs. Hairuddin, M. Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 / 2012

Persiapan Penulisan Karya Ilmiah Langkah-langkah persiapan penulisan karya ilmiah Hal terpenting dalam tahap persiapan adalah pemilihan topik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih topik, yaitu: 1. memilih topik/masalah untuk karya ilmiah caranya, yaitu: a. Merumuskan tujuan Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasanya. Tips memilih topik, yaitu: (1) usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana; (2) ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kalimat tanya seperti apa sebabnya, mengapa, atau bagaimana dan sebagainya terhadap rumusan tujuan yang telah Anda buat tersebut; (3) jika Anda menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berarti rumusan tujuan yang Anda buat sudah cukup jelas dan tepat. b. Menentukan topik Menentukan topik sendiri, yaitu dengan beberapa metode, yaitu: (1) tulis apa pun yang ingin Anda tulis mengenai topik yang Anda pilih selama dua puluh menit tanpa henti; (2) amati konflik yang pernah terjadi; (3) pilih topik yang ingin Anda ketahui lebih mendalam Merumuskan kembali topik yang telah ditentukan atau ditugaskan oleh orang lain c. Menelusuri topik Ini dilakukan setelah menentukan topik, dilakukan agar dapat memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Langkah-langkahnya, yaitu: fokuskan topik agar mudah dikelola ajukan pertanyaan

2. mengidentifikasi pembaca tulisan Ini dilakukan karena dengan mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca, akan mempermudah Anda dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaiannya danagar fokus pembicaraan semakin jelas dan spesifik. 3. menentukan cakupan materi tulisan Jika berdasarkan tujuan dan karakteristik pembaca Anda telah mampu membedakan mana materi yang penting dan mana yang tidak untuk dimasukkan dalam tulisan maka Anda telah menetapkan cakupan materi yang akan ditulis. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Cakupan materi sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan pengidentifikasian calon pembaca tepat. Pengumpulan Informasi untuk penulisan karya ilmiah Tiga sumber utama yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber data atau informasi adalah perpustakaan, wawancara langsung atau lewat kuesioner dan pengetahuan yang dimiliki penulis sendiri. Cara mengumpulkan bahan tulisan dengan riset pustaka dan wawancara, yaitu: 1. Memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber data, informasi, dan bahan untuk tulisan Langkah-langkahnya yaitu: (1) mencari di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan atau menuju bagian referensi yang berisi koleksi tentang ensyclopedia, indeks, bibliografi, atlas, dan kamus; (2) mencari buku dengan online catalog dan card catalog, dimana ini dilakukan setelah membuat daftar judul buku dan artikel yang dapat mendukung penulisan karya ilmiah; (3) memeriksa bahan-bahan pustaka yang telah diperoleh, dimana cara memeriksanya sebagai berikut: atur waktu membaca anda, bacalah secara selektif, bacalah secara bertanggung jawab, dan bacalah secara kritis; (4)

membuat catatan dari bahan-bahan pustaka; (5) membuat ringkasan dan paraphrasing; (6) membuat kutipan. 2. Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk tulisan Langkah-langkahnya yaitu: (1) menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai; (2) persiapan wawancara; (3) pelaksanaan wawancara; dan (4) pengolahan data wawancara. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah antara lain: jenis dan ukuran kertas, margin pengetikan, pemenggalan kata, cara membuat penomoran, cara mengutip dan teknik penulisan kutipan, cara penulisan catatan kaki dan penulisan daftar pustaka. A. Jenis dan Ukuran Kertas Jenis kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah, baik makalah, skripsi, tesis ataupun disertai adalah kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm) B. Margin Pengetikan 1. Pada setiap lembar kertas karya ilmiah, yang boleh digunakan untuk pengetikan hanya satu muka (halaman), tidak diperbolehkan bolak balik (dua muka/halaman) 2. Skripsi, tesis dan disertai diketik dua spasi. Batas pinggir kertas (margin) yang harus dikosongkan adalah 4 cm tepi kiri (left margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin, dan 4 cm pada tepi kanan (right margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf arab. 3. Batas pinggir kertas sebelah kanan (right margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin adalah 3 cm, dan batas pinggir kiri (left margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf arab juga 3 cm. 4. Tepi sebelah atas (top margin) dan tepi sebelah bawah (bottom margin) yang harus dikosongkan masing-masing adalah 3 cm, baik untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin maupun huruf arab.

5.

Pada setiap alenia (paragraf) baru, ketikan dimuali menjorok (tabbing) dari garis margin.

C. Penulisan dan Pemenggalan Kata 1. Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan baku tata bahasa Indonesia. 2. Pada akhir baris, dihindari pemenggalan suku kata baik diawal maupun diakhir kata, yang hanya terdiri dari satu huruf, contohnya : mempunya-i, menyadar-i, i-munisasi, a-pabila. 3. Bilangan bernama, seperti Rp. 50, pukul 12.00 tidak boleh dipenggali. Sementara bila nama itu ditulis sesudah nama bilangan dan bukan singkatan, pemenggalan boleh dilakukan seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan sebagainya. 4. Inisial nama orang tidak boleh dipisahkan dari nama keseluruhan (lengkap) seperti : R.A (dipisahkan dari) Kartini, H.A (dipisahkan dari) Salim. 5. Dalam tulisan arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan. 6. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau kata ditulis dengan huruf. Bilangan lebih dari dua kata ditulis dengan angka, contohnya: Rata-rata warga Bengkalis makan tiga kali sehari, Jarak Bengkalis Pekanbaru sejauh 120 kilometer dapat ditempuh dalam waktu 2 jam. 7. Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor telepon, pecahan decimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan harus ditulis dengan angka, contoh : 10%, 19 September 1985, Rp. 12.000, Jalan Pertanian Nomor 1 Bengkalis, telepon 085278814442, 0.81,7 km.

8.

Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah, kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.

9.

Judul buku, nama majalah, Koran, jurnal, dan kata asing termasuk kata yang berasal dari daerah yang bukan merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia, diketik miring (italic). Sementara nama-nama asing seperti nama lembaga, tidak diketik miring, contoh : World Health Organization, rabitah al-Alam al-Islamy.

10.

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama mereka nama diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialih aksarakan, contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nur Khalis Majid, Mohamad Roem, bukan Muhammad Rum, fazlur Rahman bukan Fadl al-Rahman. D. Sistem Penomoran 1. Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, berupa romawi kecil , yaitu i, ii, iii,, iv dan seterusnya. Dimulai dari halaman kata pengantar dan diletakkan ditengah bagian bawah (bottom center) halaman tersebut. Pada karya ilmiah yang menggunakan huruf arab angka romawi kecil diingati dengan abjad arab. 2. Pada bagian tengan dan bagian akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa angka latin, ditulis pada sudut kanan atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, dan sudut kiri atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab nomor halamannya berupa angka arab. Kecuali pada halaman pendahuluan (bab I), bab-bab selanjutnya dan daftar pustaka nomor pada halaman-halaman yang disebut terakhir ditempatkan ditengah bagian bawah (bottom

center) halaman sebagaimana nomor halaman pada bagian awal. Dibelakang nomor halaman tidak diberi tanda titik. 3. Nomor pada bab ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul bab untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, sedangkan untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab itu ditulis penuh dengan huruf. 4. Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut: angka romawi besar untuk nomor bab, huruf capital latin untuk sub bab, angka arab untuk sub bab dan seterusnya. 5. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap. E. Kutipan Langsung dari Buku atau Artikel Yang dimaksud dengan kutipan langsung dari buku atau artikel adalah pengambilan secara langsung bagian-bagian tertentu tulisan dari sumber yang digunakan. Ada dua bentuk kalimat yang dikutip langsung, yakni kalimat interpolasi (kutipan sebagaimana adanya baik dalam susunan kalimat maupun tanda baca) dan kalimat elips (kutipan yang mengambil bagian yang terpenting saja). Dalam pengutipan kalimat interpolasi, cara penulisan yang digunakan adalah: ditulis menjorok (tabbing) dalam satu spasi dengan mencantumkan tanda kutip ganda () pada awal dan akhir kutipan, dan sumber kutipan dalam catatan kutip. F. Kutipan tidak Langsung dari Buku atau Artikel

Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil artinya dalam bentuk saduran, kesimpulan, dan paraphrase. Pada akhir kutipan kalimat tidak langsung ini dicantumkan catatan kaki yang menjelaskan sumber ide, kesimpulan atau paraphrase itu berasal. G. kutipan Langsung Ayat Al-Quran dan Hadits atau Kitab Suci Lain Dalam pengutipan secara utuh Ayat Al-Quran, hadits, atau ayat-ayat kitab suci lain, maka kutipan itu ditulis terlebih dahulu dalam bahasa aslinya (jika memungkinkan) dan dicantumkan terjemahannya dengan tanda kutip ganda () pada awal dan akhir kutipan serta ditulis menjorok (tabbing) dalam 1 (satu) spasi. H. Kutipan Tidak Langsung Ayat Al-Quran dan Hadits atau Kitab Suci Lain Dalam pengutipan bagian-bagian terpenting (elipsing) dari ayat alQuran, hadits atau ayat-ayat dari kitab suci lain yang menjadi bagian dari naskah tulisan, maka penulisannya hampir sama dengan kutipan langsung tetapi tidak menggunakan tanda kutip ganda (). I. Penulisan Catatan Kaki (Foot Note) Penulisan catatan kaki mengikuti kaliamt atau bagian paragraf yang dikutip baik langsung maupun tidak langsung, dan ditandai dengan nomor yang tersusun secara urut dan ukurannya lebih kecil dari huruf atau angka yang digunakan dalam naskah (superscript) dalam satu spasi. Sumber tulisan yang digunakan pertama kali memuat secara utuh nama penulis, judul buku atau tulisan (ditulis miring/italic), tempat penerbitan, penerbit, tahun dan halaman yang dirujuk. Untuk penanda halaman digunakan huruf h. Untuk tulisan latin dan ? untuk tulisan arab. Jika sumber tulisan yang sama digunakan kembali, maka penulisannya hanya mencantumkan kata ibid. Dan bila sumber tulisan yang sama dipakai kembali setelah disela sumber tulisan yang lain, maka nama penulis (boleh dipendekkan dan tidak disingkat), judul buku atau tulisan (ditulis miring,

boleh dipendekkan dan tidak disingkat), dan halaman saja, yang harus ditulis. Jika penulis yang sama menulis karya yang berbeda, maka prosedur awal diulang kembali. J. Penulisan daftar Pustaka Dalam daftar pustaka, cantumkan sumber-sumber tulisan yang benarbenar digunakan dalam penulisan karya akademik itu. enteri sumber disusun secara alphabet dengan mendahulukan nama keluarga penulis, dan informasi lengkap karya yang dihasilkan.

CARA PENULISAN JENIS KARYA ILMIAH Artikel, Makalah, dan Paper 1. Artikel Menurut Sumadiria (dikutip Jauhari 2010: 137) artikel adalah tulisan hasil opini seseorang tentang suatu masalah yang bersifat aktual atau kontroversial untuk mempengaruhi, meyakinkan, dan menghibur pembaca. Artikel adalah jenis karya tulis ilmiah yang paling sederhana akan tetapi isi artikel harus dapat dipetanggungjawabkan secara ilmiah. Artikel biasanya diperuntukkan untuk masyarakat umum sehingga banyak menggunakan kata-kata yang populer. Struktur artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup akan tetapi sistematika ketiga unsur ini tidak diatur secara baku seperti pada majalah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi, yaitu artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau bab, tetapi pembedaan bagian atau bab ditandai dengan peralihan paragraf. Jenis-jenis artikel: a. Artikel praktis (petunjuk membuat, mengoperasikan, dan memperbaiki suatu alat). Ini menitikberatkan pada keterampilan dan penulisannya cenderung menggunakan bentuk karangan narasi (berdasarkan urutan waktu, peristiwa atau tahapan).

b. Artikel ringan (tidak memerlukan pemahaman mendalam saat membacanya). Biasa dikemas dalam bentuk informasi atau hiburan (terdapat dalam rubrik majalah remaja atau surat kabar). c. Artikel halaman opini (artikel ini adalah artikel yang ditempatkan dalam surat kabar atau majalah di bagian khusus opini seperti tajuk rencana dan surat pembaca). Ini mengupas tuntas suatu masalah secara akademis dan harus ditulis oleh ahli bidang tersebut. d. Artikel analisis ahli (lebih berat dari artikel opini). Harus ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik artikel. Berbeda dengan artikel lain yang harus ditulis dalam bahasa popular, maka artikel ini boleh menggunakan bahasa ilmiah. Ini ditempatkan pada ruangan khusus media cetak. Langkah-Langkah Menulis Artikel a. Mencari ide Ide adalah sesuatu yang melintas pada pikiran (berupa kata atau kalimat) setelah membaca, menyimak, melihat, mengalami. dan merenungkan sesuatu. Ditulis secara actual, relevan dan terjangkau. Setlah itu muncul gagasan (sesuatu yang akan kita perbuat berupa pernyataan, sikap, dan tindakan).

b. Menetapkan topik Topik adalah pokok permasalahan yang akan dibahas yang sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulis, menarik, sesuai dengan pengetahuan pembaca, aktual, fenomenal, kotroversial, dibatasi, dan harus ditunjang oleh referensi yang tersedia (Jauhari, 2010: 139). c. Menetapkan judul Judul adalah identitas karangan (harus provokatif, singkat, padat,relevan, yang berupa kata, frase, klausa, atau kalimat tanya). d. Merumuskan tesis

Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan isi karangan (sifatnya hampir sama dengan simpulan sementara ataupun hipotesis dengan mengemukakan faktor-faktor penyebabnya). e. Membuat kerangka karangan Kerangka karangan atau out line berguna untuk mengatur sistematika karangan agar tulisan tidak tumpang tindih. f. Mencari referensi Refrensi adalah sumber-sumber bacaan yang dirujuk (kutip). Buku-buku sumber referensi harus ada hubungannya dengan topik artikel maka pemilihan buku dilakukan setelah membuat kerangka karangan. 2. Resensi Menurut Keraf (dikutip Jauhari, 2010: 144) resensi adalah karya tulisan tentang sebuah hasil karya atau buku dengan tujuan untuk menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau karya itu layak dibaca masyarakat atau tidak. Faktorfaktor yang harus diperhatikan oleh pembuat resensi, yaitu: (1) penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya; dan (2) penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud membuat resensi itu (Keraf dikutip Jauhari, 2010: 145). Hal lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) latar belakang, (2) jenis buku, (3) keunggulan buku, dan (4) masalah teknik. Setelah mengetahui dan mengadakan unsur-unsur yang perlu diperhatikan oleh pembuat resensi, selanjutnya mengadakan penilaian. Sistematika penulisan resensi hampir sama dengan penulisan laporan buku, yaitu (1) pendahuluan berisi identitas buku, (2) isi, (3) komentar, (4) simpulan, dan (5) penilaian. 3. Makalah Makalah adalah karya tulis resmi tentang suatu pokok permasalahan yang akan dibacakan dalam suatu persidangan atau presentasi yang disusun untuk dicetak atau diterbitkan (KBBI dikutip Jauhari, 2010: 149). Makalah hampir sama

dengan artikel, perbedaannya terdapat pada masalah karena masalah pada makalah tidak harus aktual dan kontroversial. Unsur makalah, yaitu: (1) halaman sampul; (2) pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah dan masalah; (3) pembahasan; (4) penutup; dan (5) daftar pustaka atau referensi. Langkah-langkah menyusun makalah hampir sama dengan penyusunan artikel, yang berbeda yaitu pada makalah harus jelas masalahnya dan memiliki latar belakang masalah. Langkah-langkahnya: (1) menentukan ide; (2) menentukan topik; (3) membuat tesis; (4) membuat judul; dan (5) membuat kerangka karangan, yaitu terdiri dari: (a) pendahuluan: latar belakang masalah dan masalah; (b) pembahasan: penyebab dan akibat dari masalah; (c) penutup; dan (d) referensi. 4. Paper Paper sebenarnya merupakan makalah, tetapi perbedaannya pada unsur (lebih banyak dibanding makalah) dan tujuannya (untuk memenuhi tugas dari dosen dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah tertentu). Unsur paper, yaitu: (1) halaman sampul; (2) kata pengantar; (3) daftar isi; (4) bab I pendahuluan; (5) bab II pembahasan; (6) bab III simpulan. Langkah-langkah membuat paper, yaitu: (1) menentukan ide; (2) menentukan topik karangan; (3) membuat tesis; (4) membuat judul; (5) membuat pendahuluan pada bab ke-I; (6) membahas masalah pada bab ke-2; (7) membuat simpulan pada bab ke-3; (8) membuat daftar pustaka; (9) membuat daftar isi; (10) membuat kata pengantar; dan (11) membuat sampul. Laporan, Skripsi, dan Tesis 1. Laporan Ada tiga jenis laporan. yaitu: a. laporan buku (termasuk karya ilmiah sehingga ada aturan-aturan penulisannya). Kriterianya: (1) sumber harus aktual; (2) sumber lama

dapat dibuat laporan jika dinilai sangat mendasari kajian-kajian terbaru; dan (3) sumber yang dilaporkan harus terpilih kualitasnya. Sistematikanya sama dengan laporan-laporan lainnya, yaitu pendahuluan, isi, simpulan, dan saran. b. laporan penelitian. Bertujuan memberitahukan kegiatan penelitian. Dalam prosesnya, dilakukan pengumpulan data, percobaan-percobaan dan analisis data. Hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk tulisan (laporan) berdasarkan tata tulis yang lazim dan memenuhi persyaratan yang diperlukan. Format laporan penelitian, yaitu: format bebas (jumlah bab serta isi masing-masing babnya tidak dibatasi); dan format tetap (ada aturan tertentu tentang jumlah bab dan isi tiap babnya). 2. Skripsi Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Mahasiswa yang sedang menyiapkan diri untuk melakukan penelitian dan penulisan skripsi dituntut untuk melakukan penelaahan terhadap bahan bacaan, termasuk skripsi yang telah ditulis oleh para pendahulunya, dan bagi penelitian lapangan harus melakukan observasi. Bagian-bagian skripsi, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G. BAB II BAB III BAB IV Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan/ Manfaat Penelitian Kerangka Berfikir Langkah-Langkah/ Prosedur Penelitian Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI DATA DAN ANALISIS DATA SIMPULAN

TAHAPAN PENYUSUNAN SKRIPSI

1.

Pencarian topik dan pembimbing skripsi Mahasiswa disarankan untuk mulai memilih topik Skripsi sejak awal semester

ke-6, yaitu saat selesai mata kuliah Riset Teknologi Informasi (RTI) pada semester itu, yang sudah diidentifikasi antara lain judul tentatif dari Skripsi, apa motivasi untuk melakukan topik ini / latar belakang, sasaran akhir, dan metodologi untuk mencapai sasaran (survey, simulasi, studi kasus, benchmarking, disain spesifikasi, implementasi, dan lain-lain).

2. Penyusunan proposal skripsiMahasiswa mulai menyusun Proposal Skripsi. Format Proposal Skripsi dapat dilihat pada bagian Format Penulisan Proposal Skripsi.

3. Tesis atau Disertasi Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar magister. Tesis dari segi tata tulis dan unsur-unsurnya hampir sama dengan skripsi. Perbedaannya adalah skripsi diharapkan dapat menerapkan teori, tesis dapat menguji teori, sedangkan disertasi dapat menghasilkan teori. Tesis terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) bagian pelengkap pendahuluan (suplemen awal) yang mencakup: halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya; (2) bagian isi (naskah tesis); dan bagian penutup mencakup: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup. Bagian isi mencakup: BAB I PENDAHULUAN A. B. Latar Belakang Masalah Batasan dan Rumusan Masalah 1. 2. C. 1. Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. D. E. F. BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI

Manfaat Penelitian

Definisi Operasional Anggapan Dasar Kerangka Penelitian/ Kerangka Berfikir

LANDASAN TEORI METODELOGI/ PROSEDUR PENELITIAN DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PEMBAHASAN SIMPULAN DAN SARAN 1. 2. 3. Simpulan Umum Simpulan Khusus Saran (lihat Bab II)

Teknik Penulisan Tesis/Disertasi Bahan yang digunakan, yaitu: 1. 2. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21 X29,7cm) Sampul (kulit luar) berupa soft cover (Tipis, bukan hard cover) dari bahan karton buffalo atau linen hitam untuk tesis dan warna kuning tua untuk disertasi. 3. Cara Pengetikan Naskah Tesis 1. Pengetikan naskah tesis/disertasi dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out sebagai berikut: Pias (marjin) atas : 4 cm dari tepi kertas Pias (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas Pias (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas Pias (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas antara bab satu dengan yang lain diberi pembatas doorslag warna kuning mudah atau hijau mudah.

2. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik 3. Jenis huruf yang digunakan adalah Roman atau huruf yang setara dengan ukuran sebagai berikut : ukuran font .12 untuk isi naskah ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia serta .14 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Inggris ukuran font .12 dan tebal untuk nama penulis pada judul ukuran font .14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul ukuran font .10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul

SPASI (JARAK ANTAR BARIS) 1. Jarak antar baris adalah dua spasi 2. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi 3. Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi 4. Jarak antara tajuk sub bab (Judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi 5. Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan 6. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi 7. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi 8. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan dari pias (marjin) kiri teks isi naskah; jarak antara alinea adalah dua spasi 9. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru

ABSTRACT dan ABSTRAK 1. Pengetikan Abstract spasi Judul ABSTRACT dan seluruh teks abstract diketik dengan huruf Jarak pengetikan abstract adalah satu spasi Jarak antara judul ABSTRACT dengan teks pertama abstract adalah

empat spasi Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu

miring 2. Pengetikan Abstrak Pada dasarnya sama seperti pada Butir 1 di atas, akan tetapi judul

ABSTRAK dan seluruh isi teks abstrak diketik dengan huruf normal. Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama abstrak adalah

empat spasi Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf 1. Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya BAB I) 2. Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2 dst) 3. Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya 2.1.1, 2.1.2 dst) 4. Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Untuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dst. PENOMORAN HALAMAN (1) Halaman Bagian Awal

Penomoran pada bagian awal tesis / disertasi, mulai dari halaman

Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst) Halaman Judul dan halaman Persetujuan Pembimbing/Promotor

tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik) Halaman Abstrac/ Abstrak sampai dengan halaman Lampiran dari halaman Judul dan halaman Persetujuan

diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan Pembimbing/Promotor (halaman iii, iv, dst.) Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan

dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks

(2) Halaman Bagian Inti Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1,2 dst.) dan diletakkan pada pias (marjin) kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I

(PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (SIMPULAN DAN SARAN) diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) bawah teks Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka

Arab dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Dan (1), (2) dst.

(3) Halaman Bagian Akhir

Penomoran pada bagian akhir tesis.dan disertasi, mulai dari

halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, menggunakan angka Arab yang diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus dengan pias (marjin) kanan teks Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman

DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) bawah teks Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor

halaman bagian inti tesis / disertasi KODE DISERTASI Pada sampul luar (kulit luar) disertasi diketikkan Kode J.06 pada sudut kanan atas, berjarak 4 cm dari pinggir atas sampul luar (kulit luar) maupun pada halaman judul dalam, dengan huruf Roman tebal, font .12. Ketentuan ini khusus berlaku bagi disertasi. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Sembilan pedoman lengkap penulisan daftar pustaka masing-masing ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi profesi internasional yang menerbitkan publikasi berkala. 1. Pengarang tunggal : Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in Symbolic World. Cambridge: Black Well. 2. Pengarang bersama : Corcoran, K. & Fischer,J. 1987. Measures for Clinical Practice : a Source Book. New York : The Free Press. 3. Redaksi atau Suntingan : Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Penerbit PT Gramedia.

4.

Terjemahan :

Scott,J.C. 2000. Senjatanya Orang-orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joehaar. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. 5. Bab dalam buku : Fleishman, I.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman, I.A. & Hunt,J.G. (penyunting). Current Development in the Study of Leadership Selected Reading, hlm. 1-37. Carbondale : Southern Illinois University Press. 6. Jurnal : Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders of Indigenous People : the Political Discourse and its Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, WestSumatra). Antropologi Indonesia 68 : 25-39. 7. Boon. J Rujukan Elektronik : (tanpa tahun). Anthropology of Religion. melalui

http://www.indiana.edu/~wanthro/religion.htm> [10/5/03]

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah PopulerIlmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat (baca; orang awam). sudah menjadi budaya, journal ilmiah ditulis dengan bahasa ilmiah untuk kalangan elit, bukan milik masyarakat. Karya tulis ilmiah populer adalah salah satu jenis tulisan feature. namun seringkali muncul problematika tertentu, yang menjadi karakteristik penulisan ilmiah. Menurut Yons Revolta (2006) ada beberapa tips yang bisa membantu dalam penyusunan karya ilmiah populer, 1. Pada dasarnya, karya ilmiah populer adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar fakta, aktualitasnya tidak meningkat. 2. Jika dalam sebuah kolom, yang ditekankan adalah opini dan pandangan penulisnya, dalam karya ilmiah populer yang lebih ditekankan adalah unsur mendidiknya.

3. Sumber tulisannya bisa kita ambil dari karya-karya ilmiah akademik yang kaku. Alangkah lebih baik jika, hasil penelitian, paper, skripsi, tesis disebarkan ke masyarakat luas dengan bahasa sederhana, singkat dan jelass dalam bentuk karya ilmiah populer ini. 4. Karena dalam karya ilmiah populer yang ditekankan adalah sisi ilmiahnya, bukan keindahan bahasanya, penulis bisa menyelipkan humor yang tidak berlebihan agar tidak bosan membaca. 5. Karya ilmiah harus akurat, maka akan lebih baik jika penulisan menuliskan sesuatu yang benar-benar penulis kuasai.

Menyusun Strategi Sebelum MenulisBeberapa hal yang berkaitan dengan ruang lingkup, subjek, dan objek penulisan berikut ini: 1. Kepada siapa penulis menyajikan tulisan penulis? 2. Materi apa yang akan di tulis? 3. Data pendukung apa yang saya miliki? 4. Media apa yang penulis pilih (internet, televisi, Koran, majalah, radio, dsb) 5. Gaya penulisan apa yang paling tepat? 6. Kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan penulis?

Membidik Pembaca : pilih topik menarik Beberapa cara untuk menggugah motivasi pembaca: 1. mengaitkan dengan kondisi aktual 2. mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari

3. menyajikan value added 4. memperkenalkan ilmu atau teman baru.

Meramu Karya Ilmiah Populer Susunlah kerangka idea atau pemikiran dalam bentuk skematik atau pohon faktor, kembangkan ide atau pemikiran anda dalam bentuk informatif, persuasif, atau naratif.

Pemaparan Informasi Beberapa cara pemaparan yang baik yaitu sebagai berikut: 1. alur berbentuk piramida terbalik 2. alur kronologis dan proses 3. deduksi 4. induksi 5. reportase

DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, Heri. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmia Artikel, Resensi, Laporan, Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis. 2010. Bandung: CV. Pusaka Setia. Wardani, I.G.A.K, dkk. 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka. Dwiloka, Bambang, Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.