makalah kimor.polisakarida

download makalah kimor.polisakarida

of 13

description

makalah kimia organik mengenai polisakarida

Transcript of makalah kimor.polisakarida

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Alhamdulillahi rabbil alamin. Segala puji bagi Allah subhana wa taala atas berkat rahmat dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salam dan salawat semoga senantiasa tercurahkan atas junjungan Nabiullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliaulah utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh umat.Pada kesempatan ini, kami penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dosen kami, Prof. Dr. Hanapi Usman, yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan dan pelajaran kepada kami, baik menyangkut mata kuliah, maupun di luar materi perkuliahan. Kepada teman-teman dan kepada seluruh pihak yang turut memberikan sumbangsihnya dalam penyusunan makalah ini, diucapkan terima kasih yang sama.Kami penyusun, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses belajar, menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih jauh dari kesempurnaan dan memang sampai kapanpun tidak akan pantas dikatakan sudah sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan dalam penyusunan makalah-makalah berikutnya. Akhirnya, penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi penyusun sendiri. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Mei 2011

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

I.1PengertianKarbohidrat seringkali disebut sakarida, karena terdiri dari rantai molekul gulsa yang disebut monosakarida. Beberapa molekul. Beberapa molekul mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Dua molekul monosakarida saling berkaitan disebut disakarida. Babarapa buah disakarida dan trisakarida membentuk polisakarida.Polisakarida merupakan polimer yang disusun oleh rantai monosakarida. Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan monosakarida.Polisakarida juga dapat disebut untaian monosakarida yang sangat panjang. Untaian ini dapat lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida dapat berupa selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asma hialuronat yang merupakan salah satu substansi antar sel pada jaringan ikat, amilum, dan glikogen.

1.2Tujuan PenyusunanMakalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen, juga untuk menambah pemahaman kita mengenai karbohidrat kompleks (polisakarida), di antaranya yaitu mengenai pengertian dan klasifikasi polisakarida itu sendiri.

BAB IIISI

II.1PolisakaridaPolisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan monosakarida. Dalam bagian ini, akan diuraikan beberapa polisakarida yang terpenting, yaitu selulosa, pati, glikogen, dan kitin.

Berdasarkan fungsinya polisakarida dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu polisakarida struktural dan polisakarida nutrien.Sebagai komponen struktural, polisakarida berperan sebagai pembangun dan penyusun komponen organel sel serta sebagai molekul pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golongan ini adalah selulosa (ditemukan dalam dinding sel tanaman), kitin yang dibangun oleh turunan glukosa yaitu glukosamin diketemukan pada cangkang udang, kepiting dan lainnya.Polisakarida tidak larut dalam air. Dapat juga membentuk koloid, seperti tepung tapioka dalam air panas. Tepung tidak larut, molekulnya hanya tersebar halus (dispersi) di antara molekul air.Monomernya ialah glukosa atau gula sederhana. Jumlah monomer satu molekul polisakarida ratusan sampai ribuan, bahkan ada yang sampai puluhan ribu.Polisakarida yang umum dalam makanan dan jadi bahan makanan utama ialah amilum dan glikogen. Amilum ialah pati tumbuhan, karena berasal dari tumbuhan, seperti pada pucuk, biji, buah, dan umbi. Sedangkan glikogen adalah pati hewan, karena berasal dari tubuh hewan.

II.2Klasifikasi PolisakaridaPolisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan: sebagai bahan bangunan (architectural), bahan makanan (nutritional), dan sebagai zat spesifik. Polisakarida arsitektural misalnya selulosa, yang memberikan kekuatan pada pokik kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin (chitin), komponen struktur dari kerangka-luar serangga. Polisakarida nutrisi yang lazim ialah pati (starch), yang terdapat dalam padi dan kentang, dan glikogen, karbohidrat yang siap dipakai dalam tubuh hewan. Heparin, suatu contoh zat spesifik, adalah suatu polisakarida yang mencegah koagulasi darah.1. SelulosaSelulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui ikatan 1,4--glikosida 300 - 1.500 unit D-glukosa membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-unit selobiosa. Makromolekul selulosa dapat beragregasi membentuk fibril yang terikat melalui ikatan hidrogen antara gugus hidroksil pada rantai yang bersebelahan. Serat selulosa yang mempunyai kekuatan fisik yang tinggi terbentuk dari fibril-fibril ini, tergulung seperti spiral dengan arah yang berlawanan menurut sumbu. Diperkirakan sekitar 1011 ton selulosa dibiosintesis tiap tahun, sekitar 50% karbon di alam ini terikat dalam bentuk selulosa, kayu mengandung sekitar 50%, kapas 90%, daun kering 20%.

Gambar A.1 Struktur selulosa cenderung membentuk rantai lurusSelulosa tidak termasuk gula pereduksi, karena relatif tidak lati memiliki atom karbon hemiasetal. Walaupun selulosa memiliki karbon hemisetal pada ujung ranting, tetapi pengaruhnya tidaklah nyata, karena sangat kecil jika dibandingkan dengan molekulnya yang besar.2.Pati (Amilum)Pati merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa. Berfungsi sebagai penyimpan energi. Pati banyak terdapat pada padi-padian, kentang, jagung, dan lain-lain. Pati dapat dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% adalah amilopektin (tidak larut).

Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan di mana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.

Amilosa

Pati, selain dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, digunakan dalam makanan sebagai zat pengental dan pen-jel. Penerapan utama pati di luar bidang pangan ialah sebagai zat perekat untuk memperbaiki kekuatan tenunan dan mutu penulisan permukaan kertas.a. AmilosaAmilosa adalah polimer linier dari -D-glukosa, sekitar 50 sampai 300 unit-unit glukosa yang dihubungkan antara satu dengan lainnya, melalui ikatan 1,4--glikosa. Dalam larutan, rantai amilosa berbentuk heliks menyerupai kumparan, karena adanya ikatan dengan konfigurasi a pada setiap unit glukosa. Kumparan yang berbentuk tabung ini memungkinkan terbentuknya senyawa kompleks dengan molekul lain, terutama molekul-molekul kecil yang dapat masuk ke dalam kumparannya. Warna biru tua yang ditimbulkan pada penambahan yodium pada pati adalah contoh pembentukan kompleks tersebut.Hidrolisis lengkap dari amilosa menghasilkan hanya D-glukosa, hidrolisis parsial menghasilkan maltosa sebagai satu-satunya disakarida.b. AmilopektinSuatu polisakarida yang jauh lebih besar dari pada amilosa, mengandung + 1.000 satuan glukosa per molekul. Sebagaimana rantai amilosa, amilopektin pun memiliki rantai utama yang terdiri dari rantai glukosa dengan ikatan 1,4--D-glikosida. Perbedaan antara amilosa dengan amilopektin adalah amilopektin memiliki percabangan. Setiap percabangan, memiliki kira-kira 24-30 unit glukosa ikatan pada titik percabangan adalah 1,6--glikosida.Hidrolisis lengkap terhadap amilopektin menghasilkan hanya glukosa. Namun, hidrolisis parsial akan menghasilkan maltosa dan isomaltosa. Isomaltosa tersebut berasal dari percabangan -1,6. Campuran oligosakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial amilopektin, dikenal sebagai dekstrin yang dipergunakan sebagai lem, pasta, dan kanji tekstil.Amilopektin dekstrin maltosa + isomaltosaD-glukosa 3.GlikogenGlikogen adalah polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam hewan (terutama dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip amilopektin, yaitu mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4- dengan percabangan 1,6-. Molekul glikogen jauh lebih besar dan lebih bercabang dibanding amilopektin. Glikogen mempunyai bibit molekul tinggi, memiliki sekitar 100.000 unit glukosa, dengan percabangan terdapat pada setiap 8-12 unit glukosa. Glikogen dihasilkan jika glukosa diserap ke dalam darah dan diangkut ke hati, otot, lalu membentuk polimer dengan bantuan enzim. Glikogen membantu mempertahankan keseimbangan gula dalam tubuh, dengan jalan menyimpan kelebihan gula yang dicerna dari makanan dan mensuplainya ke dalam darah jika diperlukan.

4.DekstrinDekstrin adalah karbohidrat polimer yang terbentuk selama hidrolisis pati dengan gula oleh panas, oleh asam, dan enzim. (Maltosa, sukrosa dan laktosa adalah disakarida dari rumus empiris sama (C 12 H 22 O 11) tetapi isomer berbeda dari dalam struktur). Dekstrin dan pati memiliki rumus umum, - [C x (H2O) y)] n - (y = x - 1), di mana unit glukosa bergabung satu sama lain biasanya head-to-ekor, tapi dekstrin memiliki lebih kecil dan kurang kompleks molekul dari pati.

Dekstrin larut dalam air tetapi diendapkan dengan alkohol. Ini sifat kimia bergantung pada sejauh mana pati dari mana mereka berasal. Beberapa dekstrin bereaksi dengan iodin memberikan warna biru dan larut dalam alkohol 25% (amylodextrin disebut), yang lain yang berwarna cokelat kemerahan dan larut dalam alkohol 55% (erythrodextrin disebut), dan yang lainnya menghasilkan warna sama sekali dengan yodium dan larut dalam alkohol 70% (achrodextrin disebut). Hal ini juga diidentifikasi dengan kesetaraan dekstrosa (DE) yang merupakan ukuran mengurangi tenaga dibanding standar 100 (dekstrosa). DE tinggi adalah tingkat lebih depolimerisasi pati. dekstrin penyaluran barang adalah produk dari DE rendah. Dekstrin membentuk pasta penganut kuat bila dicampur dengan air dan digunakan sebagai perekat dalam pembuatan kaset dilekatkan, tekstil dan kertas. oligomer struktur glukosa siklik (siklodekstrin disebut) yang diperoleh dari mencerna pati dari macerans bakteri Bacillus. Unit-unit glukosa individu dihubungkan dengan 1,4 obligasi. Yang paling siklodekstrin melimpah adalah alfa, beta dan gamma yang siklodekstrin 6,7 dan 8 unit glukosa masing-masing. Rongga interior hidrofobik dan bagian luar molekul adalah hidrofilik. Yang disempurnakan karakteristik seperti stabilitas, kelarutan air, dan volatilitas yang menurun, dapat dimodifikasi melalui terutama reaksi propoxylation dari mereka. Potensi aplikasi-larut siklodekstrin termasuk obat-obatan air, pelepasan obat berkepanjangan, tablet dan herbisida dan pestisida. Dekstrin dapat dihasilkan dari pati dengan menggunakan enzim seperti amilase. Dekstrin adalah, kuning atau coklat bubuk putih yang sebagian atau seluruhnya larut dalam air, menghasilkan optis aktif solusi rendah viskositas Sebagian besar dapat dideteksi dengan larutan yodium, memberikan warna merah, salah membedakan erythrodextrin (dekstrin yang warna merah) dan achrodextrin (pemberian tidak berwarna). 5.KitinKitin adalah aminopolisakarida yang terdapat dalam jumlah yang paling banyak. Seperti selulosa, kitin adalah polisakarida struktur yang penting. Kulit keras pada banyak serangga dan hewan yang terdapat di laut terdiri dari kira-kira 30% kitin.

Kitin adalah polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamin terikat b. Hidrolisis kitin menghasilkan 2-amino-2-deoksi-D-glukosa. Kitin banyak terikat dalam protein dan lipida, merupakan komponen utama dalam bangunan serangga. Hidrolisis kitin dalam suasana asam menghasilkan glukosamina dan asam asetat dalam jumlah ekuimolar. Pemaksapisahan polisakarida dengan lebih hati-hati memberikan satuan monomer sebenarnya, 2-asetamido-2-deokso-D-glukosa. Kitin adalah poli--glikosida yang memiliki sambungan 1,4 glikosida.

BAB IIIRANGKUMAN

1. Polisakarida adalah suatu polimer yang tersusun atas banyak monomer-monomer monosakarida dengan untaian yang sangat panjang, baik dengan untaian/rantai lurus maupun bercabang.2. Polisakarida memiliki tiga fungsi dalam sistem kehidupan, yakni sebagai bahan bangunan (architectural), bahan makanan (nutritional), dan sebagai zat spesifik.3. Polisakarida diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yakni selulosa dan kitin (architectural), pati atau amilum dan glikogen (nutrisi), serta heparin (zat spesifik).4. Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.5. Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer glukosa penyusunnya dihubungkan dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan.6. Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.7. Dekstrin adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabnga alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kaya akan dekstrin. Dekstrin juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstrin sintetis.8. Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba, krustase). Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp dan Joan Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga.Pine, Stanley H., dkk. 1988. Kimia Organik 2. Bandung: ITB Bandung.Tim Dosen Kimia. 2011. Kimia Dasar 2. Makassar: UPT-MKU Universitas Hasanuddin.http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrathttp://luckyanto.wordpress.com/kimia-organik/http://www.chem-is-try.org/materikimia/kimiakesehatan/biomolekul/polisakarida/

Tugas Kimia Organik

KARBOHIDRAT KOMPLEKS(POLISAKARIDA)

Oleh:

KELOMPOK B.41. Raisya Utami Ridwan (K21110278)2. Helida Hatta (K21110279)3. Ika Aprilyanti (K21110281)4. H. A. Ahmad Taqwa (K21110282)5. Suci Qadrianty Sakinah (K21110283)6. Yunita ( )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDI ILMU GIZIUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2011