makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia organik
MAKALAH KIMIA ORGANIK
-
Upload
pangiastika -
Category
Documents
-
view
195 -
download
18
description
Transcript of MAKALAH KIMIA ORGANIK
MAKALAH KIMIA ORGANIK
PEMICU I
KELOMPOK 6
Anggota:
Adinda Sofura Azhariyah/1306370505
Binarri Augustya/1306446553
Geraldi Andika P./1306403705
Manggala Pasca Wardhana/1306409375
Yolla Miranda/1306414841
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
PETA KONSEP
IndustriPelarutBahan Bakar
Pelumas
Reaksi WurtzS. Grignard yg dihidrolisis
Reaksi alkil halida dan logam
CrackingSulfonasiHalogenasi
NitrasiOksidasi
Kurang reaktifTidak larut di airLarut pd NonpolarCbg, T.Didih turunMr Naik, T.Didih naik
Non Polar
Sifat Fisika dan Kimia
Alkana
CnH2n+2
Struktur Umum
dst. pentanabutanapropanaetanametana
Kegunaan
Proses Pembuatan
Reaksi
Tata Nama
Kegunaan
Pembuatan
Sifat
Tata Nama
Struktur Umum
Alkena
-ana jadi -ena
Aturan Markovnikov & Anti-Markovnikov
Adisi Elektrofilik
Identik dengan Alkana
Rantai Bercabang
Rantai Lurus
Dehidrasi Alkohol
Reduksi Alkuna
Kimia
Fisik
Industri
CnH2n
Isomer Optis
Isomer Geometri
Isomer Posisi
Isomer Gugus Fungsi
ISOMER
Enantiomer
Diastereoisomer
E dan Z
Aldehid
Cis-Trans
Asam KArboksilat
Ester
Keton
Eter
Alkohol
Stereoisomer(Ruang)
Constitutional(Struktural)
Isomer Rangka
PENDAHULUAN
AlkanaHidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa
yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana atau paraffin.
karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya.
Beberapa sifat dari Alkana yaitu:
1. Nonpolar ( tidak larut dalam air )
2. Berat jenisnya lebih kecil dari air ( terapung dalam air )
Senyawa yang mengandung rantai cabang mempunyai titik didih yang lebih
rendah daripada isomernya yang mempunyai rantai lurus.
Dua bentuk dari alkana yang penting adalah gas alam dan minyak bumi.
Minyak bumi/petroleum adalah cairan campuran kompleks dari senyawa organik,
yaitu alkana dan sikloalkana. Gas alam (natural gas) sering terdapat bersama-sama
dengan minyak bumi, terutama terdiri dari metana (80%), etana (5-10%) dan
alkana yang lebih tinggi.e
Alkena
Alkena atau olefin merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh
yang memiliki satu ikatan rangkap (C=C). Alkena memiliki rumus umum CnH2n.
Sistem penamaan alkena rantai lurus sama dengan alkana, dengan mengubah
akhiran –ana menjadi –ena.
Sifat fisika alkena identik dengan alkana induknya. Alkena dapat
mengalami beberapa macam reaksi, seperti reaksi adisi, reaksi polimerisasi dan
reaksi pembakaran. Alkena dapat dibuat melalui beberapa cara, antara lain reduksi
alkuna, dehidrohalogenasi haloalkana, dehidrasi alkohol, dan cracking. Alkena
banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa organik di industri.
Alkena dapat mengalami adisi, salah satunya adalah adisi elektrofilik.
Dalam adisi ini terdapat aturan empiris, yang disebut Aturan Markovnikov, yaitu
dalam adisi HX kepada alkena tak simetris, H+ dari HX menuju ke karbon
berikatan rangkap yang telah lebih banyak memiliki hidrogen. Reaksi yang terjadi
dengan cara sebaliknya disebut Anti-Markovnikov.
Polimer
Molekul polimer dapat diandaikan dengan sebuah rantai yang setiap mata
rantainya mewaliki satu unit pembangunan. Unit pembangunan ini berasal dari
molekul sederhana yang disebut monomer. Reaksi pembentukan polimer
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi. Proses polimerisasi yang menggunakan senyawa alkena sebagai
monomernya adalah polimerisasi adisi. Contoh yang paling umum dari
polimerisasi adisi adalah pembentukan polietilena (PE) dan polipropilena (PP).
PE banyak digunakan untuk pembungkus makanan, kantung plastik,
ember, panci, dll. Plastik polietilena dibagi menjadi dua jenis, yaitu polietilena
densitas tinggi (HDPE) dan polietilena densitas rendah (LDPE). Polipropilena
hampir serupa dengan polietilena, namun plastik ini lebih kuat dan lebih tahan
terhadap zat-zat kimia dari polietilena. Polipropilena memiliki sifat fisis lebih
kaku dari polietilena dan memiliki permukaan yang mengkilat. Banyak digunakan
untuk membuat karung, pengemas rokok, keripik, minyak, dibuat tali, botol, dll.
Alkuna
Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai
gugus fungsi berupa ikatan ganda tiga karbon-karbon (-C≡C-). Seperti halnya
ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna juga disebut ikatan
tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan ganda tiga karbon-karbon lebih besar daripada
ikatan rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi-
pereaksi yang dapat bereaksi dengan alkena juga lebih besar. Hal inilah yang
menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan khusus dalam sintesis senyawa
organik.
Isomer
Isomer adalah dua atau lebih senyawa yang memiliki rumus molekul yang
sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Isomer dapat diklafikasikan dalam
beberapa jenis, yaitu isomer structural dan stereoisomer.
Isomer structural adalah isomer yang berbeda pada ikatan
rangkaiannya.Isomer struktur diklasifikasikan menjadi tiga jenis.Pertama, isomer
rangka.Isomer rangka adalah isomer yang muncul karena adanya kemungkinan
percabangan.Kedua, isomer posisi yaitu isomer yang kerangka utama karbon tidak
berubah, namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Dan yang terakhir isomer fungsional. Isomer fungsional terdiri dari alcohol, eter
aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester.
Stereoisomer disebut juga isomer ruang.Isomer ruang adalah isomer-
isomer yang berbeda pada tata letak atom C di dalam ruang.Isomer Geometrik
dikalsifikasikan menjadi dua jenis isomer.Pertama, isomer geometric.Pada isomer
ini, terdapat senyawa organic, senyawa alkena, da ssenyawa siklik. Terdapat tata
nama cis-trans, (E)-(Z), dan Cahn-Ingold-Prelog. Dan yang kedua adalah isomer
optis.Isomer optis terdiri dari enantiomer (memiliki sifat kiral) dan
diastereoisomer (memiliki sifat akiral).
Thalidomide
Dahulu thalidomide digunakan sebagai obat untuk morning sickness,
namun setelah terjadi krisis di mana ribuan bayi lahir cacat setelah orang tua
mereka mengonsumsi obat ini saat hamil, thalidomide-pun dilarang bagi ibu
hamil.
Thalidomide merupakan campuran resemik antara dua enantiomer. Salah
satu enantiomernya (R-enantiomer) efektif bekerja mengurangi mual-mual,
namun enantiomer yang lain (S-enantiomer) ternyata menyebabkan efek samping
yang parah berupa kecacatan (anggota tubuh tidak berkembang) pada bayi.
Setelah terjadinya krisis ini, aturan dalam pembuatan obat diubah dan diperketat.
PEMBAHASAN
PART A
I.Tuliskan struktur umum alkana, bagaimana tata nama senyawa alkana?
Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimianya, proses pembuatan alkana serta fungsinya
secara umum danjelas. Tuliskan BAB (chapter) buku kimia organik yang anda
gunakan?
Rumus umum alkana: CnH2n+2
Tata nama:
Tata Nama
Bila gugus alkil atau gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana,
rantai lurus itu disebut akar atau induk. Gugus-gugus itu ditandai dalan nama
senyawa oleh awalan dan akhiran pada nama induknya. Suatu gugus alkil rantai
lurus dinamai menurut induk alkananya dengan mengubah akhiran –ana menjadi –
il (Ch4 ialah metana, maka gugus CH3- ialah gugus metil. CH3 CH3 ialah etana,
maka gugus CH3 CH2- ialah gugus etil).
Teknik penamaan senyawa alkana rantai bercabang adalah:
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga rantai cabang
menempel pada atom C yang bernomor paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai
lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), nama rantai cabang yang
menyambung dengan nama rantai lurus.
Teknik penamaan senyawa alkana rantai bercabang lebih dari satu
adalah:
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk terpanjang dan jumlah rantai cabangnya yang paling
banyak.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga salah satu rantai
cabang menempel pada atom C yang paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai
lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang 1 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang
1, nomor cabang 2 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 2,
ditulis bersambung dengan nama rantai lurus. Nama alkil disusun
berdasarkan abjad.
7. Jika rantai cabang memiliki gugus alkil yang sama, rantai cabang diberi
nama sesuai jumlah atom C dan jumlah rantai cabangnya.
Penamaan sikloalkana:
Penamaan sikloalkana sama dengan penamaan alkana dengan
menambahkan awalan ‘siklo’ di depan nama alkana yang sesuai dengan jumlah
atom C dalam cincin. Sikloalkana yang memiliki substituen atau gugus pengganti
lebih dari 1 pada cincin karbonnya, penamaan dilakukan dengan cara memberi
nomor 1 pada atom C yang mengikat salah satu substituen dan yang lain diatur
agar memiliki nomor yang rendah.
Penamaan senyawa turunan alkana:
Golongan Struktur Tatanama
IUPAC
Tatanama IUPA untuk
rantai siklik
(jika beda dari rantai
lurus)
Tatanam
a umum
Gugus
alkil
R— Alkil - Alkil
Halogen R—X
(halogen)
Halo'alkana - Alkil
halida
Alkohol R—OH Alkanol - Alkil
alkohol
Amina R—NH2 Alkamina/
Amino Alkana
- Alkil
amina
Asam
karboksil
at
Asam (Alk +
1)anoat
Asam
sikloalkanakarbosilat
-
Aldehida Alkanal Sikl
oalkanakarbaldehida
-
Keton Alkanon - Alk(1)il
Alk(2)il
keton
Thiol R—SH Alkanathiol - -
Amida (Alk +
1)anamida
Sikl
oalkanakarboksamida
-
Eter R1—O—
R2
Alkoksialkana - Alk(1)il
Alk(2)il
eter
Ester Alk(1)il
Alk(2)anoat
Alk(1)il
Sikl
oalk(2)anakarboksilat
Alk(1)il
(Alk + 1)
(2)anoat
Sifat Fisika dan Kimia Alkana
1. Senyawa nonpolar, akibatnya gaya tarik antar molekul lemah.
2. Alkana rantai lurus sampai butana adalah gas pada suhu kamar, alkana C5
sampai C17 cairan, dan rantai lurus dengan 18 atom C zat padat.
3. Titik didih senyawa dalam deret homolog, bertambah sekitar 30°C untuk
tiap gugus metilena (CH2) tambahan. Kenaikan titik didih ini disebabkan
oleh membesarnya gaya tarik van der Waals antara molekul yang makin
panjang.
4. Percabangan dalam bagian hidrokarbon menurunkan titik didih karena
terganggunya gaya tarik van der Waals.
5. Alkana larut dalam pelarut non polar atau sedikit polar, seperti dietil eter
atau benzena, kalarutan ini disebabkan gaya van der Waals antara pelarut
dan zat terlarut.
6. Alkana tidak larut dalam air dan lebih ringan daripada air.
7. Alkana kurang reaktif sehingga sering disebut sebagai parafin (Latin:
parum affins, “afinitas kecil sekali”).
8. Reaksi alkana yang terkenal adalah halogenasi, oksidasi, sulfonasi, nitrasi,
dan pirolisis (cracking)
Proses pembuatan alkana
Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halida dan logam, misalnya logam Zn
(campuran Zn + Cu) atau logam Na dan alcohol.
b) Alkana dapat diperoleh dari alkil halida melalui terbentuknya senyawa grignard
kemudian dihidrolisis.
c) Alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logan Na (reaksiWurtz), dimana
alkana yang dihasilkan mempunyai atom karbon dua kali banyak dari atom
karbon alkil halida yang digunakan.
Kegunaan Alkana
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan
alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
1. Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar. Minyak bumi
merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, yaitu golongan
alifatik, asiklik, dan aromatik, serta unsur lain dalam jumlah sedikit,
misalnya belerang (6%), oksigen (3,5%), dan nitrogen (0,5%).Golongan
alifatik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon terbuka,
baik rantai lurus maupun rantai bercabang. Alkana rantai lurus merupakan
komponen utama dalam minyak bumi.
2. Pelarut. Berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta,
digunakan sebagai pelarut dalam industri dan pencucian kering (dry
cleaning).
3. Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber
hidrogen dalam industri, misalnya industri amonia dan pupuk.
4. Pelumas. Pelumas adalah alakana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap
molekulnya cukup besar, misalnya C18H38)
5. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam
merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik
seperti alkohol, asam cuka, dll.
6. Bahan baku industri. Berbagai produk industri seperti plastik, deterjen,
karet sintetis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi
atau gas alam.
(Dari BAB 3 Kimia Organik Jilid 1, Fessenden)
II. Jelaskan hubungan sifat fisika hidrokarbon dengan strukturnya, seperti
kepolaran, ikatan, elektronegativitas maupun bentuk molekulnya? Bagaimana
hubungan struktur hidrokarbon dengan titik didih dan titik cair ataupun interaksi
intermolekulernya? Tunjukkan dengan grafik (gambar) sehingga lebih mudah.
Sebutkan jenis-jenis interaksi intermolekuler?
Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah ukuran dari kecenderungan sebuah atom untuk
menarik elektron. Skala Pauling adalah yang paling sering digunakan. Flourin
(element yang paling elektronegatif) memiliki nilai 4.0, nilai tersebut turun
sampai dengan sesium dan fransium dengan elektronegatif terendah 0.7. Contoh
yang paling jelas adalah ikatan diantara dua buah karbon. Kedua atom akan
menarik elektron dengan kekuatan yang sama. Ini berarti bahwa jika dirata-rata
pasangan elektron ikatan akan ditemukan pada pertengahan dari dua nuklei
seperti gambar berikut:
Suatu hal yang penting untuk menyadari bahwa gambar ini hanyalah rata-
rata dari yang terjadi. Elektron sebenarnya berada dalam orbital sigma, dan
bergerak secara konstan dalam orbital itu. Fluorin jauh lebih elektronegatif dari
karbon.Nilai aslinya dalam skala Pauling adalah
Karbon 2.5
Fluorine 4.0
Ini berarti bahwa fluorin menarik elektron lebih kuat daripada karbon.
Ikatan pada rata-rata akan berbentuk seperti ini:
Contoh gambar garis-dan-titik dari ikatan C-F sangat tepat untuk
menjelaskan hal ini.
Pasangan elektron ikatan berada di tingkat energi kedua dari flourin
maupun Karbon, Jadi tanpa adanya efek dari luar, jarak pasangan elektron ikatan
akan berjarak sama dari kedua nuklues.
Pasangan elektron ikatan dilindungi dari gaya dari kedua nuklei oleh
elektron 1s, sekali lagi tidak ada hak yang menarik pasangan elektron ikatan lebih
dekat ke salah satu atom.
Namun, nukleus Fluorin mempunyai sembilan proton sedangkan karbon
hanya memiliki 6.
Melewati efek perlindungan dari elektron 1s, pasangan elektron ikatan
tertarik dengan gaya4+ dari karbon dan sekitar 7+ dari fluorine. Gayainilah yang
akan menarik pasangan elektron ikatan lebih dekat ke fluorin.
Ikatan karbon-klorin, elektronegatifitas-nya adalah:
Karbon 2.5
Klorin 3.0
Pasangan ikatan elektron akan ditarik menuju klorin tapi tidak sekuat
seperti pada florin. Karena klorin tidak senegatif florin.
Klorin merupakan atom yang lebih besar dari florin. fluorin:
1s22s22px22py
22p z1
klorin: 1s22s22px22py
22p z23s23px
23py23p z
1
Dalam kasus klorin pasangan ikatan akan terlindungi oleh elektron di
tingkat energi satu dan dua. 17 proton dari nukleus akan terhalangi oleh 10
elektron sehingga gaya tarik total klorin hanya sebesar 7+.
Hal itu sama dengan tarik pada flourin, namun pada klorin jarak pasangan
elektron ikatan jauh berada di level energi tingkat 3. Karena jarak yang lebih jauh
itu gaya tarik dari nukleus-pun menjadi lebih lemah.
Perbedaan Elektronegativitas Jenis Ikatan yang Terbentuk0,0 sampai 0,2 Kovalen nonpolar0,3 sampai 1,4 Kovalen polar> 1,5 Ionik
Titik Didih dan Titik Leleh Hidrokarbon
Semakin banyak jumlah atom karbon maka jumlah massa molekul relatif
juga semakin besar dan titik didih dari senyawa karbon tersebut semakin tinggi.
Senyawa alkana yang memiliki rantai cabang, seperti isopentana dan neopentana
memiliki titik didih lebih kecil dibandingkan dengan senyawa yang memiliki
rantai karbon lurus. Senyawa alkana ini memiliki rumus molekul sama, namun
struktur molekulnya bisa berbeda, ada yang rantai lurus ada juga rantai karbon
bercabang.
Interaksi Antarmolekul
Terdapat lima jenis interaksi antarmolekul, yang disusun berdasarkan
kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat, yaitu:
1. Gaya London atau Gaya Dispersi
Jenis gaya tarik yang sangat lemah ini umumnya terjadi di antara
molekul-molekul kovalen nonpolar, seperti N2, H2, atau CH4. Ini
dihasilkan oleh menyurut dan mengalirnya orbital-orbital elektron,
sehingga memberikan pemisahan muatan yang sangat lemah dan sangat
singkat di sekitar ikatan. Gaya London meningkat seiiring bertambahnya
jumlah elektron. Gaya London juga meningkat seiiring bertambahnya
massa molar zat, sebab molekul yang memiliki massa molar besar
cenderung memiliki lebih banyak elektron. Adanya percabangan pada
molekul akan menurunkan kekuatan Gaya London, sebab adanya
percabangan akan memperkecil area kontak antarmolekul. Titik didih
senyawa sebanding sekaligus mencerminkan kekuatan Gaya London.
2. Interaksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi)
Gaya antarmolekul ini terjadi saat molekul polar mengimbas
(menginduksi) molekul nonpolar. Sebagai contoh, molekul air (H2O) yang
bersifat polar dapat menginduksi molekul oksigen (O2) yang bersifat
nonpolar. Dipol terimbas inilah yang menyebabkan gas oksigen larut
dalam air.
3. Interaksi Dipol-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi bila ujung positif dari salah satu
molekul dipol ditarik ke ujung negatif dari dipol molekul lainnya. Gaya ini
lebih kuat dari Gaya London, namun tetap saja sangat lemah. Interaksi ini
terjadi pada senyawa kovelen polar, seperti HCl dan HBr.
4. Interaksi Ion-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi saat ion (kation maupun anion)
berinteraksi dengan molekul polar. Kekuatan interaksi ini bergantung pada
muatan dan ukuran ion serta kepolaran dan ukuran molekul polar. Kation
memiliki interaksi yang lebih kuat dengan molekul polar dibandingkan
anion. Salah satu contoh interaksi ini adalah hidrasi senyawa NaCl dalam
air (proses ion-ion dikelilingi oleh molekul air).
5. Ikatan Hidrogen
Interaksi dipol-dipol yang sangat kuat, yang terjadi bila atom
hidrogen terikat pada salah satu dari ketiga unsur yang sangat
elektronegatif, yaitu F, O, dan N. Ketiga unsur ini memiliki tarikan yang
sangat kuat pada pasangan elektron yang berikatan sehingga atom yang
terlibat pada ikatan mendapatkan muatan parsial yang sangat besar. Ikatan
ini sangat polar, sehingga interaksi antarmolekul menjadi sangat kuat.
Akibatnya, titik didih senyawa yang memiliki ikatan hidrogen relatif tinggi
(walapun massa molarnya paling rendah) bila dibandingkan senyawa lain
pada golongan yang sama.
Bentuk molekul (geometri molekul) dari suatu molekul adalah cara
atom-atom tersusun dalam ruang tiga dimensi. Hal ini penting untuk
diketahui oleh para ahli kimia, sebab hal ini sering menjelaskan mengapa
reaksi-reaksi tertentu dapat terjadi, sedangkan yang lain tidak. Sebagai
contoh, dalam ilmu farmasi, geometri molekul dari suatu obat dapat
mengakibatkan reaksi-reaksi samping. Selain itu, geometri molekul juga
menjelaskan mengapa air mempunyai dwikutub (ujung positif pada atom
H dan ujung negatif pada atom O), sementara karbondioksida tidak.
III.Mengapa alkana banyak digunakan untuk industri BBM? Parafin banyak
digunakan sebagai pelarut, mengapa? Sebutkan fungsi parafin dalam industri apa
saja? Apa yang anda ketahui tentang solubilitas? Bagaimana prinsipnya?
Berikan contoh untuk menjelaskan pendapat anda.
Parafin
Parafin merupakan kelompok senyawa yang memiliki ciri khas sebagai
senyawa hidrokarbon jenuh (alkana), CnH2n+2. Senyawa ini juga dapat kita
kelompokkan ke dalam normal paraffin, dan yang memiliki gugus cabang.
Kelompok normal paraffin meliputi metana(CH4), etan (C2H6), n-butana
(C4H10), dan yang memiliki gugus cabang seperti isobutana (2-metilpropane,
C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil
pentane, C8H18). Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa yang
memiliki gugus cabang jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong
normal paraffin.
Parafin mempunyai sifat alrut dalam eter, benzene, CS2, seidkit berbau dan
berasa, tidak larut dalam air, alkohol dan gliserin, dan minyak transparan. Parafin
mempunyai kegunaan sebagai berikut:
o Campuran minyak bumi
o Industri kompot
o Industri cleansing cream
o Industri lipstik
o Industri briliantine
o Industri hair cream
o Perekat (pada industri gelas)
Solubilitas
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut
dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di
dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni
ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.
Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut,
seperti perak klorida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan
pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit
kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi,
titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan
yang disebut lewat jenuh (supersaturated) yang metastabil.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain :
1. PH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
4. Bentuk dan ukuran partikel zat
5. Konstanta dielektrik pelarut
6. Adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks, ion sejenis,
dan lain-lain.
IV.Reaksi cracking banyak digunakan dalam industri di pertamina? Apa yang
anda tahu tentangnya. Kerosin masuk dalam golongan senyawa apa? Sebutkan
klasifikasi fraksi minyak bumi berdasarkan jumlah atom karbonnya.
Cracking
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan
jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan
dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek
Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan
karbon-black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur
bahan bakar minyak, yaitu, berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan
mendapatkan senyawa alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik.
Cracking biasanya dilakukan pada tekanan tinggi dengan penambahan suatu
katalis (tanah liat aluminium silikat).
Fraksi Minyak Bumi
V.LPG (Liquified Petroleum Gas)
Komposisi LPG
LPG memiliki jumlah karbon yang lebih sedikit dibandingkan kerosin. Hal
ini membuat LPG lebih ramah lingkungan. Maka dari itu banyak negara di dunia
yang kini mempromosikan penggunaan gas secara besar-besaran.
Komposisi produk LPG sesuai Direktorat Jendral Minyak & Gas Bumi
No. 26525.K/10/DJM.T/2009 minimal mengandung campuran Propane (C3) &
Butane (C4) sebesar 97% dan maksimum 2% merupakan campuran Pentane (C5)
dan hidrokarbon yang lebih berat. Batasan komposisi Propane (C3) dan Butane
(C4) dalam spesifikasi tersebut dibatasi dengan parameter makimum tekanan uap
yang ditentukan (145 psi).
Pembuatan LPG
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom
fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam
furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga
suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air
panas dan bertekanan tinggi).
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka
komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana
hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang
lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan
terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian
dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung
dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai,
karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi
spesifikasi atau persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI
untuk masing-masing produk tersebut.
Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian
dikirim ke tempat produksi.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi. Dimana gas merupakan hidrokarbon ringan berada di
atas atau Pemisahan gas dari minyak (Associated gas) dan masuk kedalam
kedalam tangki pengolahan gas.
Pada prinsipnya pengolahan LPG dilakukan dengan tahapan :
o Pemisahan Impurites seperti CO2 dan H2S (gas beracun, berbau dan
korosif)
o Pengeringan gas dari air (yang terkandung di dalamnya)
o dan refrigerasi (pendinginan) untuk mendapatkan gas cair yang disebut
LPG.
VI. Strategi Penyelesaian Masalah
Pengoplosan LPG sebenarnya dilakukan akibat permintaan konsumen
yang sangat tinggi, namun tidak seimbang dengan ketersediaan yang ada. Di
samping itu juga tujuan para oknum nakal yang menginginkan untung berlebih.
Namun hal ini akan lebih bisa diantisipasi ketika Indonesia bisa memenuhi
kebutuhan dalam negerinya secara maksimal, bahkan masih banyak sumber daya
alam yang dimiliki.
Eksplorasi sampai ke pengolahan LPG memang tidak mudah. Proses ini
pula yang mempengaruhi harga LPG, di samping karena terbatasnya sumber daya.
Namun saat ini yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan membuat biofuel
dari bahan-bahan organik seperti limbah ataupun kotoran ternak. Cara ini lebih
ekonomis dan ramah lingkungan karena jumlah karbon yang dihasilkan tidak
sebanyak kerosin atau fraksi minyak lain.
PEMBAHASAN
PART B
I.Tuliskan struktur umum alkena? Bagaimana tata nama senyawa alkena, berikan
contoh? Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimianya, salah satu proses pembuatan
serta fungsinya dalam industri yang anda ketahui?
Rumus umum Alkena : CnH2n
Tata nama Alkena :
Untuk senyawa rantai lurus, penamaan alkena sama dengan alkana, namun
dengan penggantian akhiran –ana menjadi –ena. Contoh :
C2H4 : Etena
C3H6 : Propena
C4H8 : Butena
Penamaan untuk alkena rantai bercabang :
1. Temukan rantai karbon terpanjang yang mengandung karbon dengan
ikatan rangkap.
2. Memberi nomor urut karbon dari salah satu ujung sehingga karbon
berikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
3. Penamaan, dengan urutan:
a.) Nomor atom C yang mengikat cabang.
b.) Nama cabang. Jika terdapat cabang lebih dari satu, urutkan cabang-
cabang tersebut secara alfabetis.
c.) Nomor atom C ikatan rangkap.
d.) Nama rantai induk (alkena)
Contoh penamaan Alkena :
4-etil 2-heptena
Sifat-sifat fisika Alkena
Sifat fisik alkena identik dengan alkana induknya, seperti :
1. Wujud fisik : Etena, Propena, dan Butena memiliki wujud gas tak
berwarna, C5-C17 berwujud cair, dan C18 ke atas berwujud padat.
2. Solubilitas : Alkena bersifat nonpolar, sehingga sukar larut dengan
pelarut air, namun larut pada pelarut nonpolar, seperti etanol.
3. Densitas : Alkena lebih ringan daripada air.
4. Titik didih dan titik leleh : naik seiring dengan pertambahann Mr. Titik
didih deret homolog alkena naik sekitar 30 derajat tiap gugus CH2. Titik
didih dan leleh rantai lurus lebih tinggi daripada rantai bercabang. Titik
didih alkena pada struktur cis lebih tinggi dari trans.
Sifat-sifat kimia Alkena
1. Alkena dapat mengalami adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap (tak
jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus
lain.
2. Alkena dapat mengalami polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-
molekul sejenis menjadi molekul-molekul raksasa dengan rantai karbon
sangat panjang.
3. Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O.
Proses pembuatan Alkena
1. Reduksi Alkuna
a. Reduksi alkuna dengan kehadiran litium amonia menghasilkan
trans-alkena
b. Reduksi alkuna dengan katalis Lindlar menghasilkan cis-alkena
2. Dehidrohalogenasi Haloalkana
Ketika haloalkana dipanaskan dengan larutan kalium hidroksida alkoholis,
molekul hidrogen halida akan tereliminasi membentuk alkena.
3. Dehidrasi Alkohol
Dehidrasi alkohol dengan adanya asam seperti asam sulfat akan
menghasilkan alkena. Reagen yang lain untuk dehidrasi adalah alumina
pada suhu 623 K.
4. Cracking
Cracking adalah pemecahan molekul hidrokarbon berukuran besar menjadi
lebih kecil menggunakan suhu tinggi. Cracking C15H32 membentuk
campuran etena, propena, dan oktana.
C15H32 → 2 C2H4 + C3H6 + C8H18
Kegunaan Alkena
Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa organik di
industri, contohnya :
1. Etena : adalah bahan baku pembuatan polietilena (PE) dan
senyawa organik intermediet pada kloroetena (vinyl klorida) dan
stirena.
2. Propena : digunakan untuk membuat polipropena (PP), suatu
polimer untuk membuat serat sintetis, materi pengepakan dan peralatan
memasak.
3. Butadiena : adalah salah satu alkadiena yang melalui reaksi
polimerisasi sehingga membentuk polibutadiena. Polibutadiena
digunakan sebagai komponen adhesif dan semen.
II.Apa yang anda ketahui tentang reaksi adisi elektrofilik, aturan Markovnikov
dan anti-Markovnikov? Berikan contoh reaksi dan mekanismenya.
Reaksi adisi elektrofilik
1. Struktur
Ikatan rangkap merupakan dua pasang elektron, namun pasangan
elektron tersebut tidaklah sama. Garis antara dua karbon mewakili ikatan
normal, ikatan ini disebut ikatan sigma, sedangkan ikatan yang ditemukan
pada bagian atas dan bawah molekul dan bebas bergerak di daerah itu
disebut ikatan pi. Ikatan pi tidak sepenuhnya berada di bawah pengaruh
inti atom karbon sehingga lebih rentan terhadap serangan elektrofil.
2. Elektrofil
Elektrofil merupakan sesuatu yang tertarik pada elektron, karena
itu, elektrofil haruslah membawa muatan positif penuh atau setidaknya
memiliki sedikit muatan positif. Elektrofil biasanya ujung yang sedikit
lebih positif dari sebuah molekul seperti HBr.
Elektrofil tertarik kuat ke elektron yang terekspos pada ikatan pi
hingga ikatan kovalenpun terbentuk. Reaksi adisi yang diawali dengan
serangan elektrofil ini disebut Adisi Elektrofilik.
3. Mekanisme
a. Serangan Elektrofil
Hidrogen halida mengandung ikatan H-X yang sangat polar dengan
mudah melepaskan H+ ke ikatan pi suatu alkena. Hasil serangan
H+ adalah suatu karbokation antara.
b. Karbokation antara yang bermuatan positif dengan cepat bereaksi
dengan ion negatif halida, menghasilkan suatu alkil halida.
Contoh reaksi : C3H6 + HBr C3H7Br
Aturan Markovnikov
Pada 1869, ahli kimia Russia, Vladimir Markovnikov merumuskan aturan
empiris berikut: “Dalam adisi HX kepada alkena tak simetris, H+ dari HX menuju
ke karbon berikatan rangkap yang telah lebih banyak memiliki hidrogen.” Hal ini
terjadi karena karbokation sekunder (mengikuti aturan Markovnikov) lebih stabil,
memiliki energi lebih rendah dan laju pembentukan lebih cepat daripada
karbokation primer.
Mekanisme :
Proton ditambahkan ke ikatan rangkap karbon. Karbon yang membawa
substituen lebih banyak membentuk ion karbonium yang lebih stabil. Setelah itu,
serangan ion bromida masuk.
Anti-Markovnikov
Aturan Anti-Markovnikov menjelaskan regiokimia di mana substituen
terikat pada karbon dengan lebih sedikit hidrogen. Proses ini jarang terjadi, karena
biasanya substituen akan terikat ke karbon dengan lebih banyak hidrogen karena
lebih stabil.
Mekanisme :
1. Tahap inisiasi
Hidrogen peroksida adalah molekul yang tidak stabil, jika
dipanaskan, atau terkena sinar UV, dua OH radikal akan terbentuk. OH
radikal ini akan menyerang HBr, membentuk air dan Br radikal.
2. Tahap propagasi
Bromin radikal akan menyerang karbon dengan substituen lebih
sedikit pada alkena. Hal ini dikarenakan setelah bromin radikal menyerang
alkena, karbon radikal akan terbentuk. Karbon radikal lebih stabil ketika
berada di karbon dengan lebih banyak substituen. Karbon radikal itu akan
menyerang hidrogen dari HBr, membentuk Br radikal.
3. Tahap terminasi
Pada tahap ini radikal-radikal bergabung membentuk waste
product. Contohnya dua Bromin radikal membentuk Bromin. Reaksi adisi
bromin ke alkena dengan adisi radikal ini akan berlangsung hingga semua
alkena berubah menjadi bromoalkana.
III.Bagaimana reaksi pembuatan polimer berbasis alkena? Berikan contoh proses pembuatan PE dan PP yang anda ketahui atau polimer jenis lain yang banyak digunakan di industri!
Jenis reaksi pembuatan polimer alkena yang digunakan adalah
polimerisasi adisi karena membutuhkan ikatan rangkap untuk saling berikatan.
Polimerisasi alkena dapat menghasilkan polimer-polimer seperti polietena
(polietilena), polipropena (polipropilena), polivinilklorida (PVC), dan PTFE.
Reaksi pembuatan polimer berbasis alkena
Pembuatan polietilena densitas rendah (LDPE)
LDPE memiliki banyak cabang di sepanjang rantai hidrokarbon, dan ini
mencegah rantai tersebut berdekatan satu sama lain dalam susunan yang rapi.
Daerah-daerah pada polietena yang ditempati oleh rantai-rantai yang saling
berdekatan satu sama lain dan terkemas secara beraturan dikatakan berhablur
(kristalin). Apabila rantai-rantai bercampur baur, maka daerah tersebut
dikatakan amorf. Polietena berkepadatan rendah memiliki banyak daerah amorf.
Sebuah rantai terikat dengan rantai lain di dekatnya melalui gaya dispersi
Van der Waals. Gaya tarik tersebut akan semakin besar jika rantai-rantai tersebut
saling berdekatan satu sama lain. Daerah-daerah amorf dimana rantai-rantai tidak
terkemas secara beraturan dapat mengurangi efektifitas gaya tarik Van der Waals
sehingga juga mengurangi titik lebur dan kekuatan polimer. Daerah amorf ini juga
akan mengurangi kepadatan polimer sehingga disebut dengan LDPE. Jumlah
molekul yang bergabung sangat bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara 2000
sampai 20000 dengan tekanan sekitar 2000 atm dan suhu 200oC. Membutuhkan
sedikit oksigen sebagai inisiator dan zat pengganggu kemurnian.
Pembuatan polietilena densitas tinggi (HDPE)
HDPE memiliki cabang yang sangat sedikit di sepanjang rantai-rantai
hidrokarbon – kristalinisasinya sebesar 95% atau lebih. Pengemasan cabang yang
lebih baik ini berarti bahwa gaya tarik Van der Waals antara rantai-rantai lebih
besar sehingga plastik lebih kuat dan memiliki titik lebur yang lebih tinggi.
Kepadatannya juga lebih tinggi karena pengemasan yang lebih baik dan jumlah
ruang yang tidak terpakai dalam struktur lebih kecil.
Pembuatan HDPE hanya membutuhkan suhu sekitar 60oC dan tekanan
beberapa atmosfir saja. Katalis yang digunakan adalah Ziegler-Natta. Ziegler-
Natta adalah campuran antara senyawa-senyawa titanium seperti titanium(III)
klorida, TiCl3, atau titanium(IV) klorida, TiCl4, dan senyawa-senyawa aluminium
seperti aluminium trietil, Al(C2H5)3. Masih banyak katalis lain yang terus
dikembangkan. Katalis-katalis ini bekerja melalui mekanisme yang sangat
berbeda dengan proses bertekanan tinggi yang digunakan untuk membuat LDPE.
Rantai-rantai terbentuk dengan cara yang jauh lebih terkontrol.
Pembuatan polipropilena (PP)
Polimerisasi propilena menjadi polipropilena berlangsung secara adisi
dengan mekanisme radikal bebas dengan adanya suatu inisiator peroksida atau
melalui mekanisme senyawa komplek dengan adanya katalis Ziegler-Natta.
Katalis ini mampu mengarahkan monomer ke orientasi spesifik sehingga
menghasilkan polipropilena isotaktik dengan derajat kristalinitas yang tinggi.
Kristalinitas yang tinggi pada polipropilena mengakibatkan polimer ini
mempunyai daya regang tinggi dan kaku.
Polimerisasi propilena secara radikal bebas umumnya akan menghasilkan
polipropilena ataktik dengan derajat kristalinitas rendah dan cendrung amorf, hal
ini disebabkan tingginya reaktifitas hidrogen alilik. Tahapan reaksi polimerisasi
polipropilena meliputi tahap inisiasi, propagasi dan terminasi. Pencampuran
polipropilena dengan bahan pengisi dan penguat memungkinkan polipropilena
mejadi bahan yang tahan terhadap tekanan meskipun pada suhu tinggi. Kerapuhan
pada suhu rendah juga dapat dihilangkan dengan menggunakan bahan pengisi dan
penguat
IV.Apakah mengubah plastik menjadi minyak bisa dianggap sebagai “daur
ulang”? Apa yang anda ketahui tentang proses tersebut, jelaskan secara baik dan
detail, dapatkan gambar prosesnya kalau ada? Carilah literatur yang mendukung
pendapat saudara!
Mengubah plastik menjadi minyak dapat dikatakan sebagai “daur ulang”
karena mengubah sesuatu yang sudah tidak terpakai (sampah) menjadi sesuatu
yang berguna dan bisa dimanfaatkan kembali.
Plastik tebuat dari minyak. Bila didistilasi atau dipanaskan melalui proses
penyulingan, plastik bisa menjadi BBM. Namun, itu bergantung pada jenis
plastiknya. Plastik yang bisa disuling antara lain plastik polietilena (PE),
polypropylene carbonate (PPC), polyethylene terephthalate (PET), density
polyethylene (DPE), dan low-density polyethylene (LDPE). PE lebih mudah
diekstraksi dan relatif murni sehingga tidak sulit memurnikannya.
Akinori Ito, sang penemu, dengan mesinnya mengubah produk plastik ke
materi aslinya melalui proses negatif-karbon. Karbon memanaskan plastik,
memerangkap uap dalam sebuah sistem pemipaan, lalu kamar-kamar air yang
berfungsi mendinginkan uap, mengembunkan mereka kembali menjadi minyak
mentah. Proses itu dipaparkan dalam situs online Clean Technica. Minyak mentah
tentu cocok untuk penggunaan generator dan beberapa tipe kompor. Ia juga dapat
disuling lebih jauh menjadi bensin.
V.Jika anda adalah seorang peneliti sekaligus pengusaha, strategi apa yang akan
anda lakukan apabila melihat potensi limbah plastik yang sangat tinggi di
Indonesia yang belum diolah secara optimum? Bagaimana menciptakan atau
meningkatkan proses daur ulang plastik?
Potensi pengolahan limbah plastik di Indonesia dapat dioptimalkan dengan
membuat pengolahan limbah plastik menjadi sesuatu yang diperlukan dan pasti
digunakan banyak orang serta dibutuhkan dalam jumlah besar, tidak hanya
sekedar memakai kembali atau menjadikannya kerajinan tangan. Meskipun
termasuk daur ulang, hasil dari kerajinan tangan limbah plastik sangat jauh lebih
kecil daripada produksi limbah, sehingga tidak optimum.
Salah satu metode pengolahan yang sudah banyak dilakukan adalah
Recycle (daur ulang). Metode ini mengubah plastik bekas menjadi plastik baru
lagi. Umumnya ada empat persyaratan agar limbah plastik dapat diolah lagi oleh
industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji,
pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta
diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum
digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan,
pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan
sebagainya.Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-
barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%)
dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan
pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas.
Selain itu, salah satu inovasi pengolahan limbah plastik yang kini banyak
dibicarakan dan punya potensi besar adalah pengolahan limbah plastik menjadi
bahan bakar minyak. Dengan menggunakan konsep pirolisis, sampah plastik
dipanaskan pada suhu sekitar 500 derajat Celcius sehingga berubah fase menjadi
gas, kemudian akan terjadi proses perengkahan (cracking). Selanjutnya gas
tersebut dikondensasikan sehingga menjadi fase cair.Hasil kondensasi inilah yang
bisa digunakan sebagai bahan bakar cair yang setara dengan bensin dan solar.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah limbah plastik
menjadi bahan konstruksi. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur
ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang
kayu atau besi.Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik
untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat
dibandingkan bata yang umum dipakai.
VI.Tuliskan struktur umum alkuna! Bagaimana tata nama senyawa hidrokarbon
tersebut, berika contoh! Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimianya dan fungsinya
dalam industri? Tuliskan bab buku kimia organik yang anda gunakan?
Struktur Umum
Alkuna merupakan golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga
(istilah "ganda tiga" digunakan untuk membedakan "rangkap dua" milik alkena).
Dengan demikian alkuna juga termasuk hidrokarbon tidak jenuh.
Rumus umum untuk senyawa alkuna adalah CnH2n+2 dan menggunakan
akhiran –una pada sistem tata namanya. Karena sebuah senyawa alkuna memiliki
minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna yang paling kecil adalah
etuna (C2H2) dengan rumus struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa bentuk tiga dimensi dari etuna adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar
180º dengan panjang ikatan sebesar 0,121 nm.
Tabel tata nama senyawa alkuna
Jumlah C Rumus Struktur Rumus Molekul Nama Kimia
2 HC ≡ CH C2H2 Etuna
3 HC ≡ C – CH3 C3H4 Propuna
4 HC ≡ C – CH2 – CH3 C4H6 1-butuna
5 HC ≡ C – (CH2)2 – CH3 C5H8 1-pentuna
6 HC ≡ C – (CH2)3 – CH3 C6H10 1-heksuna
7 HC ≡ C – (CH2)4 – CH3 C7H12 1-heptuna
8 HC ≡ C – (CH2)5 – CH3 C8H14 1-oktuna
9 HC ≡ C – (CH2)6 – CH3 C9H16 1-nonuna
10 HC ≡ C – (CH2)7 – CH3 C10H18 1-dekuna
Sifat Fisika Alkuna
1. Wujud Alkuna
Tiga alkuna dengan rantai anggota terpendek (etuna, propuna, dan butuna)
merupakan gas tak berwarna dan tak berbau. Adanya pengotor berupa gas
fosgen (ClCOCl), etuna (asetilena) berbau seperti bawang putih. Delapan
anggota selanjutnya berwujud cair, dan jika rantai semakin panjang maka
wujud alkuna adalah padatan pada tekanan dan temperatur standar. Semua
alkuna mempunyai massa jenis lebih kecil daripada air.
2. Kelarutan Alkuna
Alkuna tidak larut dalam air, namun cukup larut dalam pelarut organik seperti
benzena, eter, dan karbon tetraklorida.
3. Titik Leleh dan Titik Didih Alkuna
Titik leleh dan titik didih alkuna semakin meningkat seiring dengan kenaikan
massa molekul. Selain itu, titik leleh dan titik didih alkuna dipengaruhi oleh
percabangan, seperti halnya alkana dan alkena. Contoh titik leleh alkuna
adalah:
Sifat Kimia Alkuna
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan
jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah
pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap
yang sama.
Contoh :
Reaksi penjenuhan etena oleh gas hidrogen
CH2 = CH2 (etena) + H2→ CH3 – CH3 (etana)
Reaksi oksidasi. Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, alkuna jika dibakar
sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O.
C3H4 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
Manfaat alkuna dalam bidang industri
1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las.
2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga
digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan
poliakrilonitril.
3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa
digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk
melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk
menambah panjang rantai senyawa organik.
(Dari BAB 9 Buku Kimia Organik Jilid 1, Fessenden)
VII. Bagaimana proses untuk menghasilkan gas asetilena, jelaskan! Telah
diketahui bahwa asetilena sangat bermanfaat untuk mengelas besi dan baja,
mengapa hal itu bisa terjadi dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut?
Proses produksi asetilen yang dibahas ada empat proses, yaitu produksi
dari reaksi kalsium karbida-air, proses BASF (partial combustion), produksi
asetilen sebagai produk samping steam cracking, dan produksi asetilen dari
batubara.
Asetilen dari Reaksi Kalsium Karbida-Air
Dua buah reaktor disusun dimana air dan kalsium karbida dicampur dan
dialirkan. Reaksi berlangsung dalam fasa liquid dengan residence time dan reaksi
berjalan 60%-90% saat di reaktor pertama. Aliran produk reaksi dan material
umpan yang tak bereaksi yang terdiri dari fasa padat menuju reaktor ke dua
dengan tipe laminar plug-flow. Kalsium hidroksida yang dihasilkan diendapkan
dan dipisahkan dari bagian bawah reaktor. Air yang tak bereaksi dipisahkan dari
kalsium hidroksida dan kemudian di-recycled menuju reaktor pertama.
BASF proses
Pertama-tama umpan berupa natural gas dan oksigen dipanaskan terlebih
dahulu di fire preheaters secara terpisah. Kemudian keluaran dari fire preheaters,
masuk dan dicampur ke dalam zona pencampuran kemudian reaksi pembakaran
terjadi di dalam ruang pembakaran. Kemudian pembakaran dipadamkan dari
bawah ruang pembakaran dengan menyemprotkan air proses. Gas yang dihasilkan
yakni asetilen dan pengotor masuk ke kolom pendingin kira-kira pada temperatur
kolom pendingin yang terbatas dan uap jenih. Gas yang masuk didinginkan
dengan tambahan air dingin proses dan sebagian besar dari steam
dikondensasikan. Api dibutuhkan untuk proses startup dan rundown. Gas
keluaran kolom bagian atas kemudian didinginkan pada suhu sekitar 40oC.(45000
m3 (S.T.P)/h dry), yang kemudian dikompresikan dengan stwo-stage screw
compressor. Pertama-tama dari 1.1 ke 4.2 dan kemudian ke 11 bar (abs), pengotor
kemudian diendapkan. 7.5 m3/h air proses disemprotkan ke tiap stage komprosor.
Untuk mengunci dari atmosfer, air demineralisasi yang disebut dengan sealing
liquid, ditambah nitrogen, dengan hasil 4m3/h masuk ke sirkulasi air proses.
Keluaran dari stage pertama, bersuhu 85oC dan pengotor yang terkandung dalam
air sebesar 0.22% berat. Setelah dikompres di tiap stage kompresi, gas keluaran
didinginkan ke suhu 40oC oleh air dingin proses dari kolom pendingin. Setelah
dikompresi, gas keluaran dipisahkan menjadi unsur-unsurnya. Air yang
dikondensasikan selama kompresi dan pendinginan berikutnya dan air dari proses
demineralisasi disirkulasikan dan kemudian dikeluarkan.
Normalnya, burner proses dapat menghasilkan 25 ton asetilen per hari dari natural
gas.
Produksi asetilen sebagai produk samping steam cracking
Di dalam steam cracking hidrokarbon jenuh dikonversi menjadi produk
olefin seperti ethylene dan propylene. Selain itu masih banyak produk yang
dihasilkan seperti asetilena sebagai produk samping. Konsentrasi asetilena
tergantung pada jenis umpan, waktu tinggal, dan temperature. .Konsentrasi
acetylene dalam gas keluaran dari furnance antara 0,25 dan 1,2% wt. Pabrik etilen
yang memproduksi 400 000 t / a etilena menghasilkan 4500-11 000 t / a asetilena.
Pada produksi etilen, asetilen yang dihasilkan dipisahkan dengan hidrogenasi
katalitik yang selektif atau dengan ekstraksi.
Hidrogenasi asetilena.
Kebanyakan produksi etilen dilengkapi dengan unit hidrogenasi dengan
bantuan katalis Pd. Kondisi operasi meliputi suhu sekitar 40oC-120oC, tekanan 15
bar-40 bar, dan kecepatan 1000-120000 kg/L.h. kondisi ini bergantung pada jenis
umpan yang digunakan.
Acetylene recovery
Asetilen diekstrak dari fraksi C2 steam cracker dengan bantuan solven. Solven
yang paling sesuai untuk proes yaitu DMF.
Deskripsi proses :
Campuran gas C2 yang terdiri dari etilena, etana, dan asetilen, diumpankan ke
absorber acetylene, aliran gas dihubungkan dengan counterflowing DMF pada
tekanan 0,8-3,0 MPa. Seluruh asetilen dan beberapa etilena dan etana terlarut oleh
pelarut. Fraksi C2 yang telah dimurnikan, mengandung <1 ppm asetilen,
diumpankan ke C2 splitter. Aliran yang kaya akan pelarut dikirim ke stripper
ethylene, yang beroperasi sedikit di atas tekanan atmosfer. Etilena dan etana yang
terpisah didaur ulang menuju kompresor tahap pertama untuk cracked gas.
Asetilen keluaran kemudian dicuci dengan pelarut dingin di bagian atas splitter.
Dalam stripper asetilen, asetilena murni terisolasi dari bagian atas kolom. Setelah
pendinginan dan heat recovery, asetilena bebas pelarut didaur ulang ke absorber
dan etilen stripper. Produk asetilena memiliki kemurnian> 99,8% dan kandungan
DMF kurang dari 50 ppm dan tersedia pada tekanan 10 kPa dan suhu ambien.
Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa asetilena petrokimia tetap menarik bahkan
meskipun harga etilena dua kali lipat. Hal ini ekonomis untuk retrofit penyerapan
asetilena di pabrik olefin yang ada dilengkapi dengan hidrogenasi katalitik.
Produksi Asetilen dari Batu bara (arc coal process).
Banyak tes laboratorium konversi batubara menjadi asetilen menggunakan proses
arc atau plasma telah dilakukan sejak awal 1960-an. Secara ringkas proses yang
didapat yaitu:
1. Acetylene yang dihasilkan mencapai 30%.
2. Karena pemanasan batubara yang cepat di jet plasma, total yield gas yang
dihasilkan lebih tinggi dibandingkan yang ditunjukkan oleh pengukuran
volatil batubara dalam kondisi standar.
3. Hidrogen (bukan argon) gas plasma dapat meningkatkan hasil asetilena.
PEMBAHASAN
PART C
I.Apa yang anda ketahui tentang isomer? Buatlah peta konsep tentang klasifikasi
isomer berikan definisi singkat?
Isomer adalah dua atau lebih senyawa yang memiliki rumus molekul yang
sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Isomer dapat diklasifikasikan dalam
beberapa jenis, isomer structural dan sterereoisomer.
Isomer Struktur
Adalah isomer yang berbeda pada ikatan rangkaiannya. Isomer Struktur dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Isomer Rangka Isomer yang muncul karena adanya kemungkinan
percabangan.
C4H10
2. Isomer Posisi Kerangka utama karbon tidak berubah, namun atom-atom
yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.
C5H10O
3. Isomer Fungsional
Senyawa Nama
IUPAC
Rumus
Umum
Gugus
Fungsi
Contoh
Alkohol Alkohol CnH2n+2O R-OH
Eter Alkoksi
Alkana
-O-
Aldehid Alkanal
CnH2nO
R-COH
Keton Alkanon
R-CO-R’
Asam
Karboksilat
Alkil
CnH2nO2
R-COOH
Ester AlkanoatR-COO-
R’
Isomer Ruang (Stereoisomer )
1. Isomer Geometrik : terdapat senyawa organic, senyawa alkena, dan
senyawa siklik
Tata Nama cis-trans
Cis dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan phi
Trans dua gugus atau atom yang terletak pada sisi yang berlawanan
2. Isomer Optis : dihasilkan karena efek yang terjadi pada polarisasi sinar.
Isomer Optis dapat bersifat enantiomer dan diastereoisomer.
II.Kiralitas sangat penting dalam kimia organk terutamanya dalam pembuatan
obat? Jelaskan apa itu kiral? Apa itu enantiomer,stereoisomer, dan
diastereoisomer?
Kiralitas
Kiralitas adalah sifat enantiomer yaitu molekul aslinya dan bayangannya
tidak bisa diimpitkan. Kiralitas sangat penting dalam pembuatan obat karena sifat
aktif optis dan kiralitas molekul sangat berperan penting dalam aktivitas
biologis.bentuk (+) dari molekul obat tersebut aman dan efektif, namun bentuk (-),
pasangan enantiomernya adalah mutagen aktif (agen yang menyebabkan mutasi
biologis). Berbagai senyawa obat-obatan lain memiliki kasus serupa, memiliki
sifat aktivitas biologis yang berbeda pada enantiomernya, sehingga harus
dipisahkan sedemikian rupa untuk mendapatkan molekul yang diinginkan.Atau
mencari jalan sintesis organik yang hanya menghasilkan satu jenis enantiomer.
Enantiomer
Enantiomer adalah sepasang stereoisomer yang memiliki sifat molekul asli
dan bayangannya tidak bisa diimpitkan. Sepasang enantiomer adalah senyawa
yang berbeda.
Contoh:
Stereoisomer
Stereoisomer adalah atom yang menghasilkan isomer berada pada
posisiyang sama namun memiliki pengaturan keruangan yang berbeda
Diastereoisomer
Stereoisomer yang bukan enantiomer. Senyawa asli dan bayangannya
adalah senyawa yang sama. Biarpun bayangannya adalah rotasi 180o dari molekul
asli, tetap diastereoisomer.
III.Tuliskan beberapa peraturan untuk penandaan stereoisomer E dan Z, yang
disebut sebagai peraturan Cahn – Ingold – Prelog. Berikan contohnya!
Peraturan penamaan E dan Z
Dilihat dari prioritas tertinggi
1. (E) berasal dari kata “entegen” yang artinya berseberangan. Jika gugus/
atom berprioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan. Contohnya:
CH2CH3
CH3
CH2CH3C
CH2CH2CH3
CH2CH3
CH3
CH2CH3C
CH2CH2CH3
(E) 1-bromo 2-cloro 2-Fluoro 1-iodo etena
I dan Cl menunjukkan atom berprioritas tinggi (dilihat dari nomor atom).
Karna letaknya bersebrangan maka termasuk E
2. (Z) berasal dari kata “Zusamen” yang artinya bersama-sama. Jika gugus/
atom berprioritas tinggi berada pada satu sisi. Contohnya:
(Z) 1-bromo 2-cloro 2-Fluoro 1-iodo etena
I dan Cl menunjukkan atom berprioritas tinggi(dilihat dari nomor atom).Karna
letaknya sejajarmaka termasuk Z.
Peraturan Chan-Ingold-Prelog
a. (R)Rectus(kanan)
b. (S) Sinister (kiri)
c. Jika suatu enantiomer adalah R, maka pasangannya adalah S
d. Campuran enantiomer (R dan S) adalah campuran resemik
e. Cara menentukan konfigurasi terhadap karbon kiral:
1. Urutkan ke-4 gugus/atom pada karbon kiral menurut prioritas.
2. Taruh gugus berprioritas rendah di belakang
3. Tarik panah dari gugus berprioritas tertinggi ke prioritas tinggi selanjutnya
F
Br
C=C
I
C
FBr
C=C
I C
IV.Tuliskan struktur dari enantiomer dari thalidomide?Bagaimana sifat kimia
dan fisika dari senyawa tersebut? Gugus fungsi apa saja yang ada pada senyawa
tersebut dan hitunglah formal charges pada masing-masing atom O dan N dari
struktur diatas?
Sifat Fisika:
1. Terdiri dari gugus keton, benzene, dan aniline.
2. Senyawa siklik
3. Rumus kimia C13H10N2O4
Sifat Kimia:
1. Mr= 258,23 g/mol
2. Nomor pusat kiral=1
3. Sepasang enantiomer: (R) isomer efektif dan (S) isomer mutagen
Gugus Fungsi:
1. Benzena
2. Keton
3. Anilin
Formal Charges:
O = 6-4-2=0
N = 5-2-3=0
Total= 0 + 0 = 0
V.Bagaimana thalidomide bisa menyebabkan kecacatan pada bayi yang
dilahirkan sedangkan, pada mulanya thalidomide dipercaya dapat mengatasi
morning sickness pada wanita hamil? Jelaskan? Adakah obat pengganti
thalidomide untuk mengatasi morning sickness? Kalau ada, berikan contoh dan
jelaskan.
Thalidomide merupakan campuran dari sepasang stereoisomer. Salah satu
isomernya (R-enatiomer) efektif bekerja untuk mengatasi morning sickness,
namun isomer yang lain (S-enatiomer) menyebabkan kecacatan pada bayi.
S-enatiomer dari Thalidomide menyebabkan cacat lahir pada bayi melalui
beberapa mekanisme, termasuk bioaktivasi zat perantara reaktif oleh embrio
prostaglandin H sintase (PHS) yang meningkatkan pembentukanspesies oksigen
aktif (ROS). ROS merupakan zat yang sangat beracun, termasuk hidrogen
peroksida dan radikal bebas yang mengganggu perkembangan embrio,
menyebabkan cacat lahir.
Saat ini obat pengganti thalidomide untuk mengatasi morning sickness
yang umum digunakan adalah metoclopramide. Metoclopramide bekerja dengan
memblokir reseptor dopamin di CTZ sehingga mencegah sinyal mual agar tidak
terkirim ke pusat muntah. Hal ini mengurangi sensasi sakit dan mencegah muntah.
Metoclopramide juga bertindak di ujung atas sistem pencernaan, di mana
ia meningkatkan aksi senyawa kimia alami yang disebut asetilkolin. Hal ini
menyebabkan pengetatan otot-otot di pintu masuk ke perut, relaksasi otot-otot di
pintu keluar lambung dan meningkatkan kontraksi otot-otot di perut itu sendiri.
Tindakan ini mempercepat perjalanan makanan melalui lambung ke dalam usus,
yang secara fisik membantu untuk mencegah muntah.
VI.Campuran resemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang
enantiomer dalam jumlah yang sama. Bagaimana caranya memperoleh suatu
enantiomer dengan enantiomeric excess (EE) yang tinggi? Berikan contoh
prosesnya?
Enantiomeric Excess (EE) didefinisikan sebagai selisih antara fraksi-fraksi
mol dari setiap enantiomer. EE menghitung kemurnian untuk senyawa kiral. EE
menunjukkan tingkat di mana jumlah salah satu enantiomer lebih banyak daripada
yang lain di dalam sampel. Campuran resemik memiliki EE 0%, sedangkan
enantiomer tunggal yang murni memiliki EE 100%.
Untuk meningkatkan EE, bisa dilakukan melalui pemisahan enantiomer.
Pemisahan enantiomer menimbulkan masalah khusus bagi ahli kimia. Enantiomer
memiliki titik didih yang sama, titik leleh, kelarutan, dll, begitu banyak teknik
yang digunakan untuk memisahkan senyawa lain tidak bekerja pada campuran
rasemat. Jawaban untuk masalah ini adalah untuk separatee nantiomers dalam
lingkungan kiral, di mana mereka berinteraksi secara berbeda .
Salah satu teknik adalah dengan menggunakan chiral resolving agent.
Teknik ini bergantung pada fakta bahwa sementara enantiomer memiliki sifat fisik
yang identik, diastereomer umumnya memiliki sifat yang berbeda. Misalnya, kita
ingin memisahkan enantiomer dari asam 2-hydroxylpropionic. Kemudian, ( R )-2-
fenil-etilamin ditambahkan sebagai resolving agent. Kedua enantiomer
berinteraksi dengan ( R )-2- phenyl ethylamine membentuk dua spesi garam yang
berbeda satu sama lain berupa diastereomer. Diastereomer kemudian dapat
mengkristal secara terpisah.
Teknik lain adalah dengan menggunakan kromatografi kiral. Dalam proses
ini, rasemat dijalankan melalui kolom yang diisi dengan zat kiral. Enansiomer
akan berinteraksi secara berbeda dengan substansi dan kemudian akan mengelusi (
atau menyaring melalui substansi ) pada tingkat yang berbeda. Teknik ini juga
diterapkan untuk campuran enantiomer samping campuran rasemat, misalnya
untuk memurnikan spesies dari sejumlah kecil enantiomer nya.
Solusi lain adalah dengan menggunakan pereaksi selektif yang
menghasilkan satu enantiomer di atas yang lain. Tentu saja reagen tersebut harus
kiral. Masalah dengan pendekatan ini adalah bahwa reagen kiral habis dalam satu
kali reaksi. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan menggunakan katalis kiral
yang dapat digunakan berulang-ulang. Bidang katalisis kiral merupakan usaha
yang relatif baru dan menarik dalam kimia organik yang menjanjikan banyak
untuk meningkatkan kekuatan sintesis organik.
VII.Anggaplah diri anda sebagai seorang dokter dengan latar belakang ilmu
kimia yang kuat dan anda ditugaskan di sebuah kota kecil terpencil. Suatu hari,
ada seorang ibu hamil mengeluh sering muntah di pagi hari. Ibu hamil tadi
meminta thalidomide untuk mengurangi sakitnya. Apa yang akan anda lakukan
dan sarankan kepada ibu hamil tersebut? Sedangkan anda ketahui kalau
penggunaan thalidomide untuk ibu hamil sudah distop. Berikan penjelasan anda
secara baik.
Saat ini konsumsi thalidomide untuk mengurangi mual-mual saat
kehamilan sudah dilarang. Thalidomide akan mengganggu pertumbuhan anggota
tubuh pada janin, sebagai bukti, beberapa puluh tahun yang lalu konsumsi
thalidomide oleh ibu hamil menyebabkan ribuan bayi lahir cacat. Untuk itu,
thalidomide tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada ibu hamil. Saya
menyarankan obat lain seperti Metoclopramide yang sudah umum digunakan dan
terbukti tidak memberi efek samping yang berbahaya.
VIII.Apa yang anda ketahui tentang QSAR? Bagaimana peran dan manfaat
QSAR dalam industri pembuatan obat berbahan kimia?
Quantitative Structure-Activity Relationships (QSAR) adalah hubungan
matematis yang menghubungkan struktur kimia dan aktivitas farmakologi
(aktivitas biologis sistem molekular) secara kuantitatif untuk serangkaian
senyawa. Metode yang dapat digunakan dalam QSAR meliputi berbagai teknik
regresi dan pengenalan pola. QSAR mencoba untuk menemukan hubungan
konsisten antara aktivitas biologis dan karakteristik molekular sehingga aturan-
aturan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas senyawa baru. Dengan
menyintesis senyawa-senyawa dalam jumlah kecil dan dari datanya diturunkan
aturan untuk memprediksi aktivitas biologis senyawa lain. Hal ini sangat
bermanfaat dalam pembuatan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. (2010). Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Clayden, Jonathan, dkk. (2011). Organic Chemistry. Inggris: Oxford University
Press.
Fessenden dan Fessenden (2010). Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Prasojo, Layli S. (2013). Kimia Organik Jilid I Buku Pengangan Kuliah untuk
Mahasiswa Farmasi.
K. Peter, C. Vollhardt, Neil E. Schore (2007).Organic Chemistry: Structure and
Function Fifth Edition. New York:W. H. Freeman and Campany.
Vollhardt, K. P.C. & Shore, N. (2007).Organic Chemistry 5th Edition. New
York: W. H. Freeman (453-454)
Sumber lain:
http://www.migas.esdm.go.id/wap/?op=Berita&id=1942
http://www.kendali.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=192:daurulang-plastik&catid=38:daur-
ulang&Itemid=228
http://olahsampah.com/index.php/teknologi/42-melongok-model-pengolahan-
sampah-plastik-menjadi-bbm-di-jepang
http://www.fasebj.org/content/21/7/1410.full
http://www.fasebj.org/content/early/2011/04/15/fj.10-178814.abstract
http://www.netdoctor.co.uk/cancer/medicines/maxolon-injection.html
http://www.sparknotes.com/chemistry/organic3/stereoisomers/section2.rhtml
http://www.netsci.org/Science/Compchem/feature19.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/
sifat-sifat-alkena/
http://www.ilmukimia.org/2013/02/pembuatan-alkena.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/
sifat-alkuna/
http://www.ilmukimia.org/2013/02/golongan-alkuna.html