Makalah Kimia Organik

8
BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan penggunaan kertas terbanyak. Hal ini ditunjang dengan banyaknya pabrik kertas dan hutan di Indonesia. Di Indonesia banyak sekali terdapat pabrik kertas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. salah satu contohnya. Indusri tersebut bergerak di bidang pembuatan kertas yang berfokus di daerah Jawa Timur, khususnya Sidoarjo. Kertas adalah adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah nusantara beberapa abad lampau.

description

Diagram Proses Pembuatan Kertas

Transcript of Makalah Kimia Organik

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Indonesia merupakan salah satu negara dengan penggunaan kertas

    terbanyak. Hal ini ditunjang dengan banyaknya pabrik kertas dan hutan di

    Indonesia. Di Indonesia banyak sekali terdapat pabrik kertas, PT Pabrik Kertas

    Tjiwi Kimia Tbk. salah satu contohnya. Indusri tersebut bergerak di bidang

    pembuatan kertas yang berfokus di daerah Jawa Timur, khususnya Sidoarjo.

    Kertas adalah adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan

    kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah

    alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Pulp adalah hasil pemisahan

    serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses

    pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Adanya kertas merupakan revolusi

    baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban

    dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari

    tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa

    Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan

    daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah nusantara

    beberapa abad lampau.

  • BAB II

    SEJARAH PERUSAHAAN

    PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (Tjiwi Kimia) fasilitas manufaktur

    berlokasi di Sidoarjo, dekat Surabaya di Jawa Timur - Indonesia. Pabrik yang

    dimulai sebagai tanaman soda kaustik, sekarang memiliki banyak state-of-the-art

    paper dan mesin mengkonversi membuatnya menjadi salah satu produsen alat

    tulis terbesar di dunia di bawah satu atap. Pabrik mulai berproduksi pada tahun

    1978 dengan kapasitas produksi kertas tahunan 12.000 metrik ton. Pada tahun

    2006, kapasitas produksi kertas dan papan tahunan tumbuh lebih dari 1.200.000

    metrik ton bersama dengan kapasitas alat konversi tambahan sekitar 320.000

    metrik ton per tahun.

    Rangkaian produk ini termasuk produk bernilai tambah seperti dilapisi art,

    cor dilapisi, kertas khusus, kertas karbon dan sejumlah besar sekolah dan kantor

    alat tulis. Buku latihan, bantalan, spiral, hard buku kembali, buku gambar, tas

    belanja, alat tulis mewah, amplop, bentuk terus menerus, file folder dan lain-lain

    membuat berbagai produk alat tulis dikonversi. Tjiwi Kimia adalah salah satu

    pabrik kertas APP di Indonesia yang telah aktif mempromosikan penggunaan

    kertas sampah pasca-konsumen. Serat daur ulang digunakan dalam pembuatan

    Tjiwi Kimia baik-baik saja kertas dan alat tulis berbagai produk. Tjiwi Kimia

    memperoleh berbagai sertifikasi yang menyediakan verifikasi pihak ketiga untuk

    komitmennya dalam operasi yang efisien dan berkelanjutan.

  • BAB III

    DESKRIPSI PROSES PEMBUATAN

    1. Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)

    Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi

    dengan pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang

    berbeda. Pulp bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-

    senyawa yang terdiri dari selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat

    ekstraktif. Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan

    serat-serat dari komponen lain yang terkandung dalam pulp tersebut.

    Pelepasan serat-serat ini dapat dikerjakan baik secara mekanik maupun

    secara kimia. Dalam pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat)

    digunakan white liquor (lindi putih) sebagai cairan pemasak. White liquor

    adalah larutan yang bersifat basa yang terdiri dari NaOH dan Na2S.

    Derajat keasaman (pH) dari larutan yang tidak berwarna ini berkisar antara

    13,5-14. Senyawa kimia aktif dalam white liquor adalah NaOH dan Na2S

    yang dinyatakan sebagai Na2O.

    Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin

    dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa

    dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai

    memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang

    dilakukan selama proses. Proses pulping atau pembuatan bubur kertas

    dapat diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut:

    1) Woodyard

    Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan

    yang selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan kecil-

    kecil & penyaringan potongan kayu.

    2) Barker

    Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana gelondongan kayu

    dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder berputar

  • mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan bergesekan satu

    dengan yang lain melucuti kulit kayunya.

    3) Chipper

    Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil

    yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm dengan menggunakan

    mesin.

    4) Screen

    Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang

    lebih besar dari target ukurannya, dan menghilangkan debu hasil

    potong yang tidak perlu.

    5) Digester

    Merupakan proses pengukusan potongan kayu yang dimasak dengan

    suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur.

    Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya

    memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu

    semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.

    6) Chemical Recovery and Regeneration

    Merupakan proses memasak bahan kimia buangan dari proses

    memasak sebelumnya atau biasa disebut dengan proses sampingan

    kimia inorganik.

    7). Blow Tank

    Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah jadi,

    dimana serat kayunya sudah terpisah satu sama lain

    8). Washing

    Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan lignin

    yang masih tertinggal, yang nantinya akan dikembalikan ke proses

    tahap ke 6 yaitu chemical recovery process. Bubur kertas yang

    dihasilkan merupakan bubur kertas alami yaitu berwarna coklat dan

    pada umumnya digunakan untuk membuat kertas kantong dan

    corrugated box yang coklat.

    9). Bleaching

  • Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan

    menggunakan zat kimia pemutih atau bleach, yang tujuan khususnya

    adalah untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses

    pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan

    dibuat.

    Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester, adapun

    proses yang berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua metode yaitu :

    Metoda proses basa

    Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai

    dengan bahan yang digunakan dalam pemasak yaitu :

    - Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.

    - Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na2S dan

    Na2CO3

    Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.

    Reaksi pada proses ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat

    disederhanakan sebagai berikut:

    Larutan pemasak

    Kayu > pulp (selulosa) + senyawa-senyawa

    alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.

    Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam

    mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk

    membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus

    dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan

    menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa,

    bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah

    kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan

    mencegah pencemaran lingkungan

    Proses Asam

    Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama

    dengan proses basa tetapi larutan yang digunakan adalah:

  • SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2

    2. Proses Pembuatan Kertas Pulp

    Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp

    kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer

    dan tumbuhan berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak

    yang lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45% berat

    sellulosa, 15-25% berat hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud

    dari proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa

    merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen

    lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke dalam fiber kayu itu

    sendiri.

    Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit

    proses dan operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan

    berbagai zat additive kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas

    khusus. Secara sederhana proses pembuatan lembaran kertas dapat

    diuraikan menjadi 6 bagian atau tahapan, sebagai berikut:

    1). Pemurnian

    Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat

    pemurnian yang berbentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi

    penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih

    lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas

    kertas yang dihasilkan.

    2). Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)

    Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan

    pewarnaan dengan tujuan untuk menghasilkan spesifikasi kertas

    yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan

    permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen,

    pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan

    pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox,

    dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.

  • 3). Pengepresan

    Proses ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering, yang

    diperoleh dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada

    calendar stack.

    4). Pengeringan

    Merupakan proses penghilangan sebagian besar air yang terkandung

    didalam lembaran kertas, dikeringkan dengan melewatkan lembaran

    pada silinder yang berpemanas uap air.

    5). Calender Stack

    Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan

    pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder

    dengan jarak tertentu untuk mengontrol ketebalan dan kehalusan hasil

    akhir kertas.

    6). Pope Reel

    Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas

    yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas

    yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang

    diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.

    Gambar-1 Proses Pembuatan Kertas

  • DAFTAR PUSTAKA

    Darmawan, A. 2012. Makalah Kertas. www.academia.edu/4657886/Makalah_-

    kertas. (diakses pada Selasa, 5 Mei 2015 pukul 15.07)

    id.wikipedia.org/wiki/Kertas. (diakses pada Selasa, 5 Mei 2015 pukul 14.13)

    id.wikipedia.org/wiki/Pulp. (diakses pada Selasa, 5 Mei 2015 pukul 14.30)

    www.tjiwi.co.id. (diakses pada Selasa, 5 Mei 2015 pukul 15.43)