makalah kimia
-
Upload
vizzy-fani -
Category
Documents
-
view
363 -
download
5
Transcript of makalah kimia
TUGAS KIMIAKOROSI
PADA TULANGAN BETON
Oleh :
Fani Fakhrurozi
H1D007060
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIKPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PURBALINGGA2011
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui kemajuan teknologi yang sangat pesat di era ini telah banyak
membuahkan suatu penemuan, teknologi ini diciptakan untuk dapat membantu dan
mempermudah pekerjaan manusia. Namun ada juga suatu permasalahan yang hingga
sekarang belum dapat diselesaikan ataupun dipecahkan dengan baik oleh sebuah teknologi.
Seperti korosi, dimana seluruh manusia di dunia ini tidak ada yang menginginkan hal tersebut.
Korosi adalah salah satu masalah yang belum dapat terselesaikan dengan baik oleh
sebuah teknologi, korosi merupakan suatu reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat
yang ada di lingkungannya sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam kehidupan sehari-hari korosi kita kenal dengan sebutan perkaratan. Korosi juga
menjadi sebuah topik permasalahan yang tidak terlewatkan dalam dunia teknik sipil dan
arsitektur.Korosi ini dianggap sangat menggangu karna korosi ini mampu menghancurkan
suatu struktur yang telah dibangun.
Apalagi jika kita melihat iklim di Indonesia, Iklim Indonesia yang tropis menyebabkan
setiap harinya perubahan temperatur dan kelembaban cukup besar. Kondisi seperti ini
menyebabkan berbagai jenis “penyakit” atau kerusakan pada bahan bangunan sebagai tubuh
bangunan. Kerusakan - kerusakan yang mungkin terjadi adalah susut dan korosi baja
tulangan. Susut diakibatkan oleh perubahan temperatur di sekitar bangunan beton, sedangkan
korosi baja tulangan diakibatkan oleh perubahan kondisi dalam beton dari basa menjadi asam
dan kondisi lingkungan di sekitar bangunan beton.
Beton adalah bahan bangunan yang bersifat basa Sifat beton ini menyebabkan baja
tulangan aman terhadap korosi. Akan tetapi, kondisi basa dalam beton itu dapat berubah
akibat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Gas CO2 atau ion asam dapat masuk ke dalam
beton melalui pori-pori kapiler yang terdapat dalam beton. Gas CO2 yang masuk ke dalam
beton akan bereaksi dengan Ca(OH)2 dan menghasilkan H2CO3 yang menyebabkan pH dari
beton turun, selain itu, ion Cl−dari laut yang berinfiltrasi ke beton menyebabkan konsentrasi
asam naik. Perubahan kondisi dalam beton menjadi asam menyebabkan lapisan tipis di
permukaan baja tulangan hilang, baja mudah mengalami korosi jika kadar gas O2 dan air di
dalam beton cukup.
Korosi pada baja tulangan selain menyebabkan diameter baja tulangan berkurang, juga
menimbulkan volume senyawa hasil reaksi korosi yang lebih besar daripada volume baja
yang bereaksi. Hal ini menyebabkan tekanan pada beton di sekeliling baja tulangan. Selimut
beton yaitu bagian beton yang melindungi baja tulangan dapat mengalami keretakan atau
terkelupas akibat tekanan dari pengembangan volume senyawa hasil reaksi korosi. Kerusakan
ini menyebabkan kinerja bangunan beton menurun, dan jika kerusakan terus berlanjut maka
bangunan beton tidak layak dipakai lagi (‘mati’). Karena itu, korosi baja tulangan beton dapat
dijadikan dasar untuk memprediksi waktu layan bangunan beton, terutama untuk bangunan di
sekitar laut.
KOROSI PADA TULANGAN BETON
Baja adalah bahan yang mempunyai kuat tarik yang tinggi dan koefisien pemuaian
yang hampir sama dengan beton. Sedangkan beton sebagai bahan bangunan mempunyai
kelemahan utama yaitu kuat tariknya kecil. Karena itu, baja dapat digunakan sebagai tulangan
pada bagian beton yang menerima gaya tarik.
Pada permukaan baja terdapat lapisan pasif baja yang tipis. Lapisan pasif baja ini
berguna untuk melindungi baja dari korosi. Lapisan pasif baja akan bereaksi dengan larutan
asam atau akan larut dalam kondisi asam. Karena beton bersifat alkali, yaitu basa dengan pH
sekitar 12-13, baja tulangan di dalam beton aman terhadap korosi. Beton secara makro terlihat
sebagai material yang kuat dan masif, tetapi jika dilihat secara mikro maka beton adalah
material yang berpori dengan diameter yang kecil. Pori-pori di dalam beton pada umumnya
menerus. Pori-pori ini dinamakan pori kapiler, dan ukurannya berdiameter 3nm−2μm. Ukuran
diameter pori-pori kapiler tersebut masih memungkinkan senyawa-senyawa di sekitar beton
untuk berinfiltrasi ke dalam beton dengan cara berdifusi. Proses ini dapat terjadi karena ada
perbedaan konsentrasi di dalam beton dan di luar beton.
Beton yang selama ini dikenal sebagai material yang “tahan karat”, sebenarnya bisa
juga mengalami korosi sebagaimana korosi atau karat yang terjadi pada struktur baja. Korosi
yang dimaksud di sini adalah kerusakan material beton tersebut akibat proses kimia yang
terjadi di dalamnya. Tentu saja bentuk korosi beton ini tidak sama dengan korosi yang terjadi
pada besi baja.
Struktur beton yang rentan terhadap korosi adalah :
struktur yang terletak di lingkungan laut, seperti platform offshore, dermaga, jetty,
dsb.
struktur yang terletak di dalam tanah, seperti pondasi, basement, terowongan, dsb.
struktur yang terletak di lingkungan karbondioksida yang tinggi
Korosi pada struktur beton bertulang ada 2 jenis, yaitu :
1. Korosi pada baja tulangan
2. Korosi pada beton
1. Korosi Pada Baja Tulangan
Pada korosi jenis ini, kerusakan terjadi pada tulangan di dalam beton. Ini disebabkan
karena tulangan di dalam beton bereaksi dengan air dan membentuk karat. Karat yang
terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan pengembangan volume besi tulangan tersebut.
Pengembangan volume ini kemudian mendesak beton sehingga beton tersebut terkelupas atau
pecah.
Terjadinya karat ini disebabkan adanya reaksi antara unsur besi (Fe+) di dalam
tulangan dengan unsure hidroksi (OH-) dari air.
2Fe2+ + 4OH- → 2Fe(OH)2.
Fe(OH)2 Sebagai bentuk awal senyawa hasil korosi akan berada di permukaan baja
yang mengalami korosi. Setelah itu tergantung konsentrasi O2 dalam air yang terdapat pada
pori pori beton. Jika konsentrasi O2 tinggi maka akan terbentuk Fe(OH)3 dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
4Fe (OH)2 + O2 + 2H2O → 4Fe (OH)3
Korosi pada tulangan Proses korosi pada
baja tulangan
Jika pada waktu pembentukan senyawa Fe(OH)2 jumlah air tidak cukup sedangkan
konsentrasi O2 cukup maka terbentuk korosi yang berwarna merah (FeOOH). Tetapi, jika
konsentrasi O2 juga tidak cukup maka terbentuk korosi berwarna hitam (Fe2O3) atau berwarna
hijau (2FeO·Fe2O3·H2O). Karena korosi adalah senyawa yang berpori maka proses korosi
akan terus berlanjut asalkan konsentrasi Cl−, O2 dan H2O di dalam beton cukup
Air dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke tulangan melalui 2 cara, yaitu:
Air yang masuk dari luar atau uap air di udara melalui pori-pori beton karena beton
tidak kedap air.
Proses karbonasi, yaitu reaksi antara karbondioksida (CO2) dengan unsur kalsium
hidroksida di dalam beton (Ca(OH)2) karena beton tidak kedap udara. Ca(OH)2 + CO2
→ CaCO3 + H2O
2. Korosi Pada Beton
Korosi pada beton
Foto di atas adalah contoh korosi pada beton yang terjadi di permukaan bagian bawah
lantai dermaga. Korosi pada beton terjadi akibat terbentuknya ettringite akibat reaksi kimia
antara unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. Sama seperti karat pada
besi, ettringite yang terjadi menyebabkan pengembangan volume beton sehingga
menyebabkan massa beton terdesak dan pecah.Secara lengkapnya, proses terjadinya ettringite
ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Proses hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air menjadi pasta semen (3CaO.2SiO2.3H2O disingkat CSH).
C3S + H2O → CSH + Ca(OH)2
C2S + H2O → CSH + Ca(OH)2
Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam sulfat dari tanah atau laut
Ca(OH)2 + MgSO4 → Mg(OH)2 + CaSO4
CaSO4 yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari semen dan air menjadi ettringite
C3A + CaSO4 + H2O → ettringite
2.1. Ettringite
Ettringite (6CaO.Al2O3.32H2O, atau disingkat C6AS3H32) merupakan hasil reaksi dari
unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. C3A + CaSO4 + H2O →
ettringite. Memiliki bentuk kristal memanjang seperti jarum. Ettringite ini menyebabkan
pengembangan volume beton sehingga mebuat beton pecah.
Kristal Ettringrite
KESIMPULAN
Korosi pada baja tulangan secara umum hampir sama dengan korosi pada
umumnya,namun memerlukan proses yang lebih lama mengingat proses karbonasi dan
penetrasi klorida berjalan lambat.
Pada korosi baja tulangan sering terjadi korosi local atau pitting corrosion yang
menyebabkan pengecilan diameter sehingga kekuatanya turun.korosi uniform juga terjadi
pada korosi baja tulangan.korosi tersebut manghasilkan pertambahan volume dari baja
tulangan akibat produk korosi pada permukaan baja tulangan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya spalling pada beton bertulang.
Produk korosi pada korosi beton bertulang dilingkunagn laut secara umum sama yaitu
karat hitam (Fe2O3), karat merah (FeOOH), dan karat hijau (2FeO·Fe2O3·H2O).
DAFTAR PUSTAKA
Hernandar .A (2008).korosi pada beton bertulang ,from
(http://aguzher.wordpress.com/2008/12/16/korosi-pada-beton-bertulang/)
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9884-2199100014-Conclusion.pdf