Makalah Kewarganegaraan

25
MAKALAH PROSES PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA Disusun Oleh: Bunaya Mustaghfirin 12/330100/TK/39288 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

description

Sosial

Transcript of Makalah Kewarganegaraan

Page 1: Makalah Kewarganegaraan

MAKALAH

PROSES PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Bunaya Mustaghfirin 12/330100/TK/39288

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Makalah Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Demokrasi telah menjadi istilah yang sangat diagungkan

dalam sejarah pemikiran manusia tentang tatanan sosio-

politik yang ideal. Ajaran demokrasi merupakan ide besar

para filsuf untuk mengkonstruksi rasionalitas kekuasaan yang

sulit dijinakkan. Kekuasaan menjadi tema sentral dalam ide

demokrasi.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang

sudah sejak lama menerapkan demokrasi sebagai dasar

pemerintahan Indonesia. Namun samapai saat ini, negara

Indonesia belum memiliki kejelasan yang tepat tentang arti

demokrasi itu sendiri. Jika kita melihat sistem demokrasi

dalam struktur pemerintahan Indonesia dari level negara,

provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat

dipastikan demokrasi ini hanya sampai pada pembuatan

kebijakan. Sementara jika mencari demokrasi yang

merupakan ciri bahwa negara Indonesia mempunyai ciri

demokrasi itu sendiri dapat dilihat di level desa.

Hal ini sebagaimana seperti yang ditulis oleh Moh. Hatta,

“Di desa-desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup

sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya

adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang

yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan

persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam

diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang

berlaku di desa. Gambaran dari tulisan ini tidak lain

merupakan pola-pola demokrasi tradisional yang

Page 3: Makalah Kewarganegaraan

dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian

keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan

keputusannya tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa

demokrasi desa memuat baik kepemimpinan.

Mungkin jika kita menanyakan tentang arti demokrasi,

kebanyakan orang akan mengatakan sebagai pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini sering

diartikan sebagai semua keinginan rakyat adalah yang paling

benar. Dan ada juga yang mengatakan bahwa kehendak

rakyat adalah kehendak Tuhan. Hal ini tentunya tidak sesuai

dengan konsep demokrasi itu sendiri. Sebagai contoh bila ada

dua pendapat yang saling bertentangan dari rakyat, pastinya

kedua pendapat itu tidak mesti dilaksanakan. Oleh karena itu,

perlu adanya sosok pemimpin yang dapat memimbing dan

memutuskan pendapat yang terbaik yang bisa digunakan.

Untuk itu, makalah yang kami susun ini akan membahas

tentang bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat

ini, yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain:

1. Apakah pengertian dari demokrasi itu?

2. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian demokrasi.

2. Mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.

3. Mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di

Indonesia saat ini.

Page 4: Makalah Kewarganegaraan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN DEMOKRASI

Beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli

secara lengkapnya dijelaskan seperti dibawah ini:

1. Menurut Henry B. Mayo

Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar

mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif

oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan

atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam

suasana di mana terjadi kebebasan politik.

2. Menurut Hans Kelsen

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan

untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah

wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah

yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan

diperhatikan didalam melaksanakan kekuasaan negara.

3. Menurut John L. Esposito

Pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk

rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk

berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu,

tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan

yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun

yudikatif.

4. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbobranoto

Demokrasi adalah suatu negara yang

pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Maksudnya,

Page 5: Makalah Kewarganegaraan

suatu sistem dimana suatu negara diikutsertakan dalam

pemerintahan negara.

5. Menurut Abraham Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat (Democracy is government of

the people, by the people, and for the people). Hal ini

berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada

di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan

dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan

pemerintahan.

Berdasarkan berbagai pengertian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa demokrasi adalah suatu paham yang

menegaskan bahwa pemerintahan suatu negara di pegang

oleh rakyat, karena pemerintahan tersebut pada hakikatnya

berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

B. SEJARAH DEMOKRASI

Kata “demokrasi” pertama muncul pada mazhab politik

dan filsafat Yunani kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh

Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum

dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun

508-507 SM. Cleisthenes disebut sebagai “Bapak Demokrasi

Athena”.

Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan

memiliki dua ciri utama: pemilihan acak warga biasa untuk

mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan,

Page 6: Makalah Kewarganegaraan

dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.

Semua warga negara yang memenuhi ketentuan boleh

berbicara dan memberi suara di majelis, sehingga tercipta

hukum di negara-kota tersebut.

Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam

artian keputusan dibuat oleh majelis, tetapi juga sangat

langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan

pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan

sebagian besar warga negara terus terlibat dalam urusan

publik. Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh konstitusi

Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya

kata untuk menyebut “hak”), penduduk Athena menikmati

kebebasan tidak dengan menentang pemerintah, tetapi

dengan tinggal di sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan

lain dan menahan diri untuk tidak tunduk pada perintah

orang lain.

Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta

pada 700 SM. Apella merupakan majelis rakyat yang

diadakan sekali sebulan. Di Apella, penduduk Sparta memilih

pemimpin dan melakukan pemungutan suara dengan cara

pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap warga

negara pria berusia 30 tahun boleh ikut serta. Aristoteles

menyebut hal ini kekanak-kanakan, berbeda dengan

pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi

Sparta memakai cara ini karena kesederhanaannya dan

mencegah pemungutan bias, pembelian suara, atau

kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan

demokratis pertama.

C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

Page 7: Makalah Kewarganegaraan

Dalam menjalankan demokrasi dalam suatu negara, harus mengacu

pada prinsip prinsip dasar demokrasi sebagaimana berikut ini:

1. Pemerintahan berdasarkan konstitusi.

2. Pemilihan Umum yang bebas, jujur, dan adil.

3. Adanya jaminan Hak Asasi Manusia (HAM).

4. Diakuinya persamaan kedudukan di hadapan hukum.

5. Terciptanya peradilan yang bebas dan tidak memihak.

6. Dijaminya kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat.

7. Kebebasan pers.

D. UNSUR-UNSUR DEMOKRASI

1. Partisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara

Dalam demokrasi, setiap warga negara berhak menentukan

kebijakan publik, seperti penentuan anggaran, peraturan peraturan, dan

kebijakan-kebijakan publik lainya. Namun karena secara praktis tidak

mungkin melibatkan semua warga suatu negara dalam pengambilan

keputusan, maka digunakan prosedur pemilihan wakil rakyat. Warga

negara memilih wakil-wakil mereka di pemerintahan.

Para wakil inilah yang diberi mandat untuk mengelola masa depan

bersama warga negara melalui berbagai kebijakan dan peraturan

perundang-undangan. Pemerintahan demokratis diberi kewenangan

membuat keputusan melalui mandat yang diperoleh lewat pemilu.

2. Kebebasan

Unsur ke dua dan bahkan lebih mendasar dalam demokrasi adalah

kebebasan, yaitu kebebasan berekspresi, berkumpul, berserikat, dan

media (koran, radio, TV). Kebebasan memungkinkan demokrasi

berfungsi. Kebebasan memberi oksigen agar demokrasi dapat bernafas.

a. Kebebasan berekspresi memungkinkan segala masalah bisa

diperdebatkan, memungkinkan pemerintah dikritik, dan

memungkinkan adanya pilihan-pilihan lain.

Page 8: Makalah Kewarganegaraan

b. Kebebasan berkumpul memungkinkan rakyat berkumpul untuk

melakukan diskusi.

c. Kebebasan berserikat memungkinkan orang-orang untuk bergabung

dalam suatu partai atau kelompok penekan untuk mewujudkan

pandangan atau cita-cita politik mereka.

Ketiga kebebasan ini memungkinkan rakyat mengambil bagian

dalam proses demokrasi. Media yang bebas artinya media tidak

dikendalikan oleh penguasa, membantu rakyat mendapatkan informasi

yang diperlukan untuk membuat pilihan mereka sendiri. Tanpa Media

yang bebas dan tanpa kebebasan berekspresi yang luas (melalui

percakapan, buku buku, film film, dan bahkan poster-poster dinding),

rakyat sering kali sulit mengetahui apa yang sesungguhnya sedang

terjadi, dan bahkan sulit membuat keputusan yang berbobot mengenai

apa yang harus mereka pilih demi mencapai suatu keadaan masyarakat

yang mereka inginkan.

3. Supremasi hukum (Daulat hukum)

Unsur penting lainya, yang sering kali dianggap sudah semestinya

ada di negara negara yang tradisi demokrasinya sudah lama adalah

supremasi hukum (rule of law). Tidak ada gunanya pemerintah

membiarkan semua kebebasan yang disebut di atas bertumbuh apabila 

pemerintah menginjak-injaknya. Pengalaman yang banyak negara

menunjukan banyak pengkritik dijebloskan ke dalam penjara, banyak

demonstran yang menentang kebijakan pemerintah dibubarkan dengan

cara kekerasan, dan bahkan ada banyak diantara mereka ditembak mati

secara diam-diam oleh agen-agen rahasia negara.

Agar kebebasan dapat tumbuh subur, rakyat harus yakin bahwa

kebebasan itu berlaku tetap. Rakyat baru yakin akan hal itu apabila

pihak-pihak yang bertugas untuk menegakkannya, terutama para hakim

dan polisi, tidak dikendalikan oleh penguasa.

4. Pengakuan akan kesamaan warga negara

Page 9: Makalah Kewarganegaraan

Dalam demokrasi semua warga negara diandaikan memiliki hak-

hak politik yang sama, jumlah suara yang sama, hak pilih yang sama, dan

akses atau kesempatan yang sama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Tidak seorang pun mempunyai pengaruh lebih besar dari pada orang lain

dalam proses pembuatan kebijakan. Kesamaan disini juga termasuk

kesamaan di depan hukum dari rakyat jelata sampai pejabat tinggi.

Semuanya sama di hadapan hukum.

a. Di bidang ekonomi, setiap individu memiliki hak yang sama

melakukan usaha ekonomi (berdagang, bertani, berkebun, menjual

jasa, dsb.) untuk memenuhi dan meningkatkan taraf hidupnya.

b. Di bidang budaya, setiap individu mempunyai kesamaan hak dalam

mengembangkan seni, misalnya berkreasi dalam seni tari, seni lukis,

seni musik, seni pahat, seni bangunan, dan sebagainya.

c. Di bidang politik, setiap orang memilih hak politik yang sama, yakni

setiap individu berhak secara bebas memilih, menjadi anggota salah

satu partai politik, atau mendirikan partai politik baru sesuai

perundang-undangan yang berlaku. Juga memiliki hak dalam

pengambilan keputusan baik dalam lingkup keluarga atau

masyarakat melalui mekanisme yang disepakati dengan tidak

membedakan status, kedudukan, jenis kelamin, agama, dan

sebagainya.

d. Di bidang hukum, setiap individu memiliki kedudukan yang sama,

yakni berhak untuk mengadakan pembelaan, penuntutan, berperkara

di depan pengadilan.

e. Di bidang pertahanan dan keamanan, setiap individu mepunyai hak

dan kewajiban yang sama dalam pembelaan negara.

5. Pengakuan akan supremasi sipil atas militer

Dalam sebuah negara yang benar-benar demokratis, sipil mengatur

militer, bukan sebaliknya. Hal ini mengandung dua arti. Pertama, sipil

mengendalikan militer. Kedua, militer aktif tidak diperkenankan menjadi

pejabat negara (lurah, camat, walikota, bupati, gubernur, presiden, dan

Page 10: Makalah Kewarganegaraan

sebaliknya). Militer hanya bertanggung jawab mengamankan negara

terhadap ancaman dari luar.

Page 11: Makalah Kewarganegaraan

BAB III

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembangan demokrasi

telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi bangsa

Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan

membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dalam masyarakat.

Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode:

1. Demokrasi pada masa Revolusi (1945-1950)

Tahun 1945-1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda

yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi

belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya

revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi

kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang

berbunyi sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini

segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan dibantu oleh KNIP.

Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang

absolut pemerintah mengeluarkan:

a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP

berubah menjadi lembaga legislatif.

b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang

Pembentukan Partai Politik.

c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan

sistem pemerintahn presidensiil menjadi parlementer.

2. Demokrasi pada masa Orde Lama

a. Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Masa demokrasi liberal atau parlementer, presiden sebagai

lambang atau berkedudukan sebagai kepala negara bukan sebagai

kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen akuntabilitas

politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Page 12: Makalah Kewarganegaraan

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal

disebabkan:

1) Dominannya partai politik.

2) Landasan sosial ekonomi yang masih lemah.

3) Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti

UUDS 1950.

Atas dasar kegagalan itu maka presiden mengeluarkan Dekrit

Presiden 5 Juli 1959:

1) Bubarkan konstituante.

2) Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950.

3) Pembentukan MPRS dan DPAS.

b. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.

VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan

musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua

kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan

nasakom dengan ciri:

1) Dominasi presiden.

2) Terbatasnya peran partai politik.

3) Berkembangnya pengaruh PKI.

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:

1) Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang

dipenjarakan.

2) Peranan parlemen lemah bahkan akhirnya dibubarkan oleh

presiden dan presiden membentuk DPRGR.

3) Jaminan HAM lemah.

4) Terjadi sentralisasi kekuasaan.

5) Terbatasnya peranan pers.

6) Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok

Timur).

Page 13: Makalah Kewarganegaraan

Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965

oleh PKI yang menjadi tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.

3. Demokrasi pada masa Orde Baru (1966-1998)

Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat

Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru bertekad akan melaksanakan

Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Awal Orde baru

memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui

Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil

menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987,

1992, dan 1997.

Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini

dianggap gagal sebab:

a. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada.

b. Rekrutmen politik yang tertutup.

c. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis.

d. Pengakuan HAM yang terbatas.

e. Tumbuhnya KKN yang merajalela.

Sebab jatuhnya Orde Baru:

a. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi).

b. Terjadinya krisis politik.

c. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba.

d. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden

Soeharto untuk turun jadi Presiden.

4. Demokrasi pada masa Reformasi (1998-sekarang)

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan

kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada

tanggal 21 Mei 1998.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang

demokratis antara lain:

a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-

pokok reformasi.

Page 14: Makalah Kewarganegaraan

b. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang

Referandum.

c. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara

yang bebas dari KKN.

d. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan

Presiden dan Wakil Presiden RI.

e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.

f. Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum

sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.

B. DEMOKRASI ERA REFORMASI

Sampai saat ini, hampir seluruh negara di dunia mengklaim menjadi

penganut paham demokrasi. Demokrasi yang dilaksanakan di masing-masing

negara tentunya berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Demokrasi dilaksanakan harus berdasarkan kedaulatan rakyat, artinya

kekuasaan negara dikelola oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.

Prinsip demokrasi di Indonesia tercantum dalam suatu Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi:

“….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasar kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Selain tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945, prinsip demokrasi

Indonesia juga tercantum dalam Pancasila sila keempat serta secara eksplisit

tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi, “kedaulatan

berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.” Selain itu juga

tercantum dalam Pasal UUD 1945 hasil amandemen dengan mewujudkan

Page 15: Makalah Kewarganegaraan

sistem penentuan kekuasaan pemerintahan negara secara langsung dalam

memilih presiden dan wakil presiden, Pasal 6A ayat (1).

Sistem demokrasi dalam penyelenggaraan negara Indonesia diwujudkan

dalam penentuan kekuasaan negara yaitu dengan menentukan dan

memisahkan tentang kekuasaan eksekutif Pasal 4-16, legislatif Pasal 19-22,

dan yudikatif Pasal 24 UUD 1945.

Secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat sebagai

asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara. Rakyat

merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial.

C. PEMILU SEBAGAI PERWUJUDAN DEMOKRASI

Salah satu perwujudan pelaksanaan demokrasi di Indonesia adalah

dengan diadakannya Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilihan Umum

merupakan suatu ajang aspirasi rakyat sebagai perwujudan dari kedaulatan

rakyat. Masalah Pemilu diatur dalam UUD 1945 tentang Pemilihan Umum

Bab VII B Pasal 22E sebagai hasil dari amandemen UUD 1945 ke-3 Tahun

2001 yang berbunyi:

1. Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil

Presiden, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Partai

Politik.

4. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah adalah perseorangan.

5. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum

yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

6. Ketentuan lebih lanjut tentang Pemilu diatur dengan Undang-Undang.

Page 16: Makalah Kewarganegaraan

Tujuan diselenggarakannya Pemilu adalah untuk memilih wakil rakyat

dan wakil daerah serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,

kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mencapai tujuan

nasional sesuai dengan UUD 1945.

Pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum yang bersifat

nasional, tetap, dan mandiri. Komisi ini bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan pemilu dan dalam pelaksanaannya menyampaikan laporan

kepada Presiden dan DPR.

D. KONDISI DEMOKRASI SAAT INI

Tahun 2014 menjadi tahun ketiga pelaksanaan pemilu Presiden dan

Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, yang sebelumnya telah

dilaksanakan pada tahun 2004 dan 2009. Selain itu juga telah dilaksanakan

Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD yang juga dilakukan

secara langsung oleh rakyat. Hal ini telah mencerminkan bahwa negara

Indonesia telah berhasil menerapkan paham demokrasi terutama Demokrasi

Pancasila yang telah diterapkan oleh negara Indonesia.

Pada era kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan

Jusuf Kalla saat ini demokrasi Indonesia sedang diambang kecacatan

dikarenakan kebebasan pers terkait perkembangan pemerintah saat ini begitu

dibatasi, terutama terkait kritisi dari Rakyat dan Mahasiswa terhadap

pemerintah yang tidak pernah diliput oleh media. Bahkan sekarang ini

beberapa situs media Islam di Indonesia sudah diblokir oleh pemerintah

dengan beralaskan bahwa situs tersebut merupakan situs radikal. Padahal

pada kenyataannya tidak semua dari situs tersebut merupakan situs Islam

radikal.

Page 17: Makalah Kewarganegaraan

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Demokrasi adalah suatu paham yang menegaskan bahwa

pemerintahan suatu negara di pegang oleh rakyat, karena

pemerintahan tersebut pada hakikatnya berasal dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2. Demokrasi di Indonesia mengalami perubahan dari waktu

ke waktu yang terbagi menjadi empat periode, yakni:

Demokrasi Parlementer (1945-1959), Demokrasi

Terpimpin (1959-1966), Demokrasi Pancasila Era Orba

(1966-1999), dan Demokrasi Pancasila Era Reformasi

(1999-sekarang).

3. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sudah cukup baik

sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945. Namun,

pada akhir-akhir ini demokrasi di Indonesia sedikit

mengalami kecacatan dengan kebebasan pers yang

dibatasi.

B. SARAN

Sebagai warga negara Indonesia yang telah menerapkan

Demokrasi Pancasila, hendaknya kita dapat menjalankan hak

dan kewajibannya serta berpartisipasi secara aktif dalam

pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Sudah seharusnya kita

saling bergotong royong demi mewujudkan bangsa Indonesia

yang demokratis seperti yang telah dicita-citakan oleh

pahlawan-pahlawan bangsa ini.

Page 18: Makalah Kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ikhlasul. 2011. Makalah Implementasi Demokrasi Pancasila

Sebagai Perwujudan Kedaulatan Rakyat. Yogyakarta: STMIK

AMIKOM.

Magnis, Franz, dan Suseno SJ. 1995. Mencari Sosok Demokrasi:

Sebuah Telaah Filosofis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nurtjahjo, Hendra. 2006. Filsafat Demokrasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Putra, Febrianto. 2014. Hakikat Demokrasi: Pengertian dan

Prinsip. [Online]. Tersedia:

http://www.febrian.web.id/2014/03/hakikat-demokrasi-

pengertian-dan-prinsip.html [15 Oktober 2014].

Rochimudin. 2013. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Budaya

Demokrasi. [Online]. Tersedia:

http://pkndisma.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-

prinsip-prinsip-budaya.html [15 Oktober 2014].

Sunarso, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:

UNY Press.

Tim Eska Media. 2002. Edisi Lengkap UUD 1945. Jakarta: Eska

Media. Hlm 51.

Undang-Undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum

anggota DPR, DPD, dan DPRD. Hlm 1.