MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

25
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “NEGARA DAN KONSTITUSI” DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV NAMA – NAMA KELOMPOK : 1. SUKMA 2. ARMAWANSA 3. NARLISA 4. VIESTA VALENTIN OCTAVIANUS 5. SUCIARMA SARTONO PUTRI 6. ADE MUHAMMAD SATELIT MANATA 7. AHZAN FAZLYAH TOPARUNI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

mkalah kerennnn... mantaappp

Transcript of MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

Page 1: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“NEGARA DAN KONSTITUSI”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

NAMA – NAMA KELOMPOK :

1. SUKMA

2. ARMAWANSA

3. NARLISA

4. VIESTA VALENTIN OCTAVIANUS

5. SUCIARMA SARTONO PUTRI

6. ADE MUHAMMAD SATELIT MANATA

7. AHZAN FAZLYAH TOPARUNI

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSIATAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara dikatakan suatu negara apabila memenuhi 3 unsur utama yaitu : Wilayah,

pemerintah, dan rakyat. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalam suatu Negara. Unsur

yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara lain.

Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara

tersebut diakui oleh Negara-negara lain.

Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk undang-

undang atau konstitusi. Konstitusi di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu bahkan

sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur kehidupan

bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu

masyarakat yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat.Adat istiadat

mempunyai suatu hukum yang dinamakan hukum adat.

Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara supaya

tertatanya kehidupan dalam Negara.Jika dalam adat istiadat, pelanggar adat istiadat dikenai

hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi dikenai hukuman yang telah diatur

dalam undang-undang.Maka untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya,

konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa konstitusi atau undang-

undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika

dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi maka semua hal

dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara

akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.

Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara menempati

kedudukan sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai norma tertinggi, dasar

Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Konstitusi

adalah salah satu norma hukum dibawah dasar Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi

adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang

menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah

hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu atau beberapa

dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan demikian, konstitusi

bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar Negara isinya tidak boleh

Page 3: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang

terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara merupakan cita hukum dan Negara. Terdapat

hubungan-hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-

masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Masalah yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Apakah Pengertian Negara?

2. Apakah Pengertian Konstitusi?

3. Bagaiman Konstitusi Indonesia?

4. Menjelaskan Hukum Tertulis dan Hukum Tidak Tertulis

5. Menjelaskan bahwa Negara Indonesia Adalah Negara Hukum

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian negara

2. Untuk mengetahui pengertian konstitusi

3. Untuk mengetahui bagaimana konstitusi Indonesia

4. Untuk mengetahui hukum tertulis dan hukum tidak tertulis

5. Untuk mengetahui bahwa negara indonesia adalah negara hukum

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Menambah pengetahuan kita tentang pengertian negara dan konstitusi

2. Menambah wawasan kita tentang bagaimana konstitusi yang ada di indonesia

3. Kita menjadi tahu tentang hukum tertulis dan tidak tertulis

4. Kita dapat mengetahui bahwa negara indonesia adalah negara hukum

Page 4: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara

Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan

mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan

sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara

dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain

(keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing

memiliki kepribadian yang lepas dari masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat

diartikan sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki

pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam

bidang organisasi-organisasi lainnya.

Terdapat beberapa elemen yang berperan dalam membentuk suatu negara. Elemen-

elemen tersebut adalah:

1.    Masyarakat

Masyarakat merupakan unsur terpenring dalam tatanan suatu negara. Masyarakat atau

rakyat merupakan suatu individu yang berkepentingan dalam suksesna suatu tatanan dalam

pemerintahan. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu negara tidak hanya diperlukan dalam

ilmu kenegaraan (staatsleer) tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu

kemasyarakatan (sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki,

mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu penolong bagi ilmu hukum

tata negara.

2. Wilayah (teritorial)

Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah. Disamping pentingnya

unsur wilayah dengan batas-batas yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang

bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau

sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan peraturan

perundang-undangan pada prinsipnya hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di

wilayahnya sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu negara tertentu apabila

melampaui batas-batas wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi negara) untuk

memenuhi berbagai kewajiban yang ditentukan.

Page 5: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya ukuran bagi suatu masyarakat untuk

menjadi suatu negara ialah keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble). Pada sisi lain Otto

Bauer menyatakan, ukuran itu lebih diletakkan pada keadaan khusus dari wilayah suatu

negara.

3. Pemerintahan

Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan

atas semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam

wilayah negara.

2.2. Pengertian Konstitusi

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu “constituer”

(Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan demikian konstitusi

mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang

negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang

menjadi dasar (grond) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi

Undang-undang Dasar.

Sedangkan menurut Carl Schmitt dari mazhab politik  adalah :

  Konstitusi dalam arti absolut, mencakup seluruh keadaan dan struktur dalam negara.

Hal ini didasarkan bahwa negara adalah ikatan dari manusia yang mengorganisir dirinya

dalam wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk kerja sama dalam organisasi

negara. Sehingga konstitusi menentukan segala norma.

  Konstitusi dalam arti relatif, naskah konstitusi merupakan naskah penting yang sulit

untuk diubah dan dengan sendirinya menjamin kepastian hukum. Konstitusi memuat hal-hal

yang fondamental saja sehingga tidak absolut.

  Konstitusi dalam arti positif, konstitusi merupakan keputusan tertinggi dari pada

rakyat.

  Konstitusi dalam arti ideal, konstitusi dapat menampung ide yang dicantumkan satu

persatu sebagai isi konstitusi seperti pada konstitusi relatif.

2.2.1.           Tujuan Konstitusi

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk keselamatan

masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan yang ada di tengah

masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada dasarnya sama dan karena sumber utama dari

hukum tata negara adalah konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat

dikemukakan tujuan konstitusi itu sendiri.

Page 6: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum, namun tujuan dari

konstitusi lebih terkait dengan:

1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan tugasnya masing-masing.

2. Hubungan antar lembaga negara

3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga negara (rakyat).

4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia

5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi tidak menjamin

bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak negara yang memiliki lembaga-

lembaga yang tidak tercantum di dalam konstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah

penting dengan lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-hak

asasi manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih baik dibandingkan

dengan yang diatur di dalam konstitusi.

Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-aturan tertulis di luar konstitusi

yang memiliki kekuatan yang sama denga pasal-pasal yang terdapat pada konstitusi.

2.2.2. Klasifikasi Konstitusi

Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara negara satu dengan negara

lainya tentu memiliki perbeadaan dan persamaan. Dengan demikian akan sampai pada

klasifikasi dari konstitusi yang berlaku di semua negara. Para ahli hukum tata negara atau

hukum konstitusi kemudian mengadakan klasifikasi berdasarkan cara pandang mereka

sendiri, antara lain K.C. Wheare, C.F. Strong, James Bryce dan lain-lainnya.

Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975) mengklasifikasi konstitusi sebagai

berikut:

a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written constitution and unwritten

constitution)

b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution)

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi (Supreme and not

supreme constitution).

d. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution)

e. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive

and Parliamentary Executive Constitution).

Page 7: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

2.3.      Konstitusi Indonesia

Konstitusi dalam praktik ketatanegaraan dapat diartikan sebagai undang-undang dasar

suatu Negara. Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berlaku adalah Undang-Undang

Dasar 1945 beserta amamdemennya.

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus

hukum dasar tertulis, yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis. Hukum dasar

tertulis merupakan konstitusi. Hukum dasar tertulis ini terdiri atas Pembukaan, Batang

Tubuh, dan Penjalasan, sebagai satu kesatuan organik yang masing-masing mempunyai

fungsi dan kedudukan tersendiri.

2.3.1.           Kedudukan UUD 1945

Undang-Undang Dasar adalah naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas

pokok dari badan-badan pemerintah suatu negara dan menentukan secara garis besar cara

kerja badan-badan pemerintahan tersebut.

Selanjutnya, Undang-Undang Dasar adalah hukum dasar yang tertulis. Selain itu ada

pula hukum dasar yang tidak tertulis yang sering disebut konvensi. Artinya kebiasaan politik

dalam politik dalam ketatanegaraan yang tidak tertulis, adapun pelaksanaanya dapat diterima

dan dibenarkan oleh rakyat, seperti presiden setiap tanggal 17 Agustus.

Namun hukum dasar pada UUD hanyalah sebagian saja melainkan ada juga yang

hukum yang tidak tertulis sebagaimana dijelaskan pada penjelasan UUD 1945, dinyatakan

bahwa:

“Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar negara

itu. Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang

tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis ialah aturan-aturan tidak tertulis yang timbul dan

terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.”

Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui kedudukan utama dari Undang-

Undang Dasar adalah sebagai hukum dasar dan bukanlah satu-satunya hukum dasar

melainkan hanya sebagian hukum dasar, yakni hukum dasar yang tertulis. Di samping itu

masih terdapat hukum dasar yang tidak tertulis. Sebagai hukum dasar, maka UUD 1945

merupakan sumber hukum.

2.3.2.           Fungsi UUD 1945

Sebagi Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki fungsi, bila dijabarkan fungsi UUD

1945 adalah sebagai berikut:

-          Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan perundang-undangan

yang tertinggi.

Page 8: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

-          Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di bawahnya.

-          Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa.

-          Sebagai kerangka dasar dalam pembagian dan penyelenggaraan pemerintah    negara.

Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan berbangsa dan

keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan baik.

2.3.3.           Nilai-Nilai dalam UUD 1945

Selain sebagai konstitusi, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia juga

memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

a.       Paham negara persatuan yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia.

b.      Tujuan negara, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

sosial.

c.      Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

d.      Negara berdasar adas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil

dan beradab.

e.       Menentang Penjajahan

f.       Mencita-citakan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur

Jelaslah bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia memiliki

kandungan nilai-nilai yang sangat baik, mewakili cita-cita, identitas, dan kepribadian bangsa

Indonesia yang harus terus dipupuk agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan jati diri

sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme.

2.3.4.      Sejarah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia

UUD 1945 dirancang sejak 29 mei 1945 oleh Badan Penyelidikan Usaha

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI ) yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat. Tugas

utamanya adalah menyusun rancangan Undang-Undang sebagai salah satu persiapan Untuk

membentuk negara yang merdeka, namun anggota lembaga ini sibuk mengusung ideologinya

masing-masing ketika membicarakan masalah Ideologi negara Akibatnya, pembahasan

tentang rancangan UUD menjadi terbengkalai. Maka BPUPKI dalam sidang pertamanya

membentuki panitia kecil untuk merumuskan UUD yang diberinama Panitia Sembilan7. Dan

Page 9: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

pada tanggal 22 juni 1945 Panitia Sembilan ini berhasil mencapai kompromi untuk

menyetujui sebuah naskah mukhodimah UUD yang kemudian diterima dalam siding II

BPUPKI tanggal 11 Julu 1945. Setelah itu Ir. Soekarno membentuk panitia kecil pada tanggal

16 juli 1945 yang diketuai oleh Soepomo dengan tugas menyusun rancangan UUD dan

membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang.

Sehingga UUD atau konstitusi Negara Indonesia ditetapkan oleh PPKI pada hari sabtu

tanggal 18 Agustus 1945, Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional

Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. . Dengan demikian

sejak itu Indonesia telah menjadi suatu Negara modern karena telah memiliki suatu system

ketatanegaraan yaitu dalam UUD 1945.

1. Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949 

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya

karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa

KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14

November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel (“Semi-Parlementer”) yang pertama,

sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih

demokratis.

2. Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer. Bentuk

pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari

negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk

mengurus urusan dalam negerinya. Namun karena tidak sesuai dengan jati diri bangsa serta

mencuat issu disintegrasi, maka kemudian Indonesia berganti bentuk lagi menjadi Negara

kesatuan Republik.

3. Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 

Perubahan bentuk Negara secara otomatis juga membuat perubahan dalam

konstitusinya. Mulai Pada tanggal 17 Agustus 1950 Konstitusi Indonesia berubah menjadi

Undang-Undang  Sementara Republik Indonesia.  Pada periode UUDS 50 ini diberlakukan

sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula

kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing

Page 10: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI dengan

UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9

tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal

tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden

menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan

kesatuan bangsa dan negara serta merintangi pembangunan semesta berencana untuk

mencapai masyarakat adil dan makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan

dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta tidak

berlakunya UUDS 1950.

4. Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-1966 

Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur

kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli

1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya

memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-

Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:

1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua

DPA menjadi Menteri Negara.

2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup.

3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai

Komunis Indonesia.

5. Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998 

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD

1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata

menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23

(hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD

1945 yang memberi kekuasaan pada pihak swasta untuk menghancur hutan dan sumber alam

kita.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat “sakral”,

diantaranya melalui sejumlah peraturan: 

Page 11: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan

untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan

terhadapnya. 

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain

menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu

harus minta pendapat rakyat melalui referendum. 

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan

pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

6. Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999 

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan

oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

7. Periode  Pasca Remormasi (Amandemen) 

Setelah Reformasi banyak kalangan yang menginginkan dilakukannya perubahan

(amandemen) terhadap UUD 1945. Tujuan dilakukannya perubahan adalah untuk menambah

sesuatu yang belum ada aturannya dalam konstitusi serta untuk merespon tuntutan zaman.

Para pengamat politik berpandangan bahwa keberadaan UUD 1945 didesain oleh para

pembuatnya bersifat sementara karena belum menentunya kondisi Negara pada saat itu.

Selain itu Undang-Undang dasar 1945 juga telah diselengkan oleh pemerintah orde baru

untuk melanggengkan Kekuasaanya.   

Salah satu hal yang berubah dengan adanya amandemen adalah keberadaan lembaga

Negara.  Keberadaan lembaga ini cukup vital karena pada masa sebelumnya berbagai macam

lembaga Negara dikendalikan oleh satu orang saja, yaitu Presiden. Meskipun secara formal

terdapat aturan untuk memisahkan antara lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif namun

karena ketiadaan aturan yang jelas, maka aturan tersebut dapat dimanipulasi. Oleh sebab itu

setelah reformasi mencoba diperbarui agar lebih jelas pola pemisahannya serta

memunggkinkan adanya control  secara baik diantara berbagi macam lembaga Negara.

Dengan adanya check and balances maka bisa mengurangi penumpukan kekuasaan dan

penyalahgunaan wewenang.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen)

yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

Page 12: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

 Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 oktober 1999 : Perubahan Pertama UUD

“45

Sidang Umum MPR 2000, tanggal 7-18 Oktober 2000: Perubahan Kedua UUD “45 

Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001: Perubahan Ketiga UUD

“45

Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002: Perubahan Keempat UUD

“45

2.4.      Hukum Tertulis dan Hukum Tidak Tertulis

Hukum menurut bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan hukum tak tertulis.

Hukum Tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.

Sedangkan Hukum Tak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan dalam

masyarakat tetapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan).

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus

hukum dasar tertulis, yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis.Hukum dasar

tertulis merupakan konstitusi.Hukum dasar tertulis ini terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh,

dan Penjalasan, sebagai satu kesatuan organic yang masing-masing mempunyai fungsi dan

kedudukan tersendiri.

Sifat-sifat hukum tertulis antara lain :

1.    Merupakan hukum yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara,

maupun rakyat sebagai warga Negara.

2.    Berisi norma-norma, aturan atau ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus

dilaksanakan.

3.    Merupakan perudangan-undangan yang tertinggi dan berfungsi sebagai alat control

terhadap norma-norma hukum yang lebih rendah.

4.    Memuat aturan-aturan pokok yang bersifat singkat dan supel serta memuat hak asasi

manusia, sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman.

Hukum dasar tidak tertulis disebut dengan istilah konvensi, mempunyai syarat-syarat

yang disebut dengan cirri-cirinya yaitu :

  Kebiasaan yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara,

  Berjalan sejajar dengan Undang-Undang Dasar, sehingga tidak bertentangan.

  Merupakan aturan-aturan dasar sebagai pelengkap yang tidak terdapat dalam Undang-

Undang Dasar.

  Diterima oleh rakyat, sehingga tidak bertentangan dengan kehendak rakyat.

Page 13: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

2.5.      Negara Indonesia Adalah Negara Hukum

Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tertuang dalam pasal 1 A (3) “Negara

Indonesia adalah negara hukum”. Artinya, NKRI adalah negara yang berdasar atas hukum

(rechstaat) tidak berdasar kekuasaan belaka (machtstaat), dan pemerintahan berdasarkan

sistem konstitusi (hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan tanpa batas).

Konsepsi negara hukum Indonesia adalah konsep negara hukum materiil atau negara

hukum arti luas, yang berarti pemerintah berperan aktif membangunkesejahteraan umum di

berbagai lapangan kehidupan.Bukti Indonesia menggunakan konsep negara hukum materiil

adalahsebagai berikut:

1)        Pembukaan UUD 1945 Alinea IV

Yang berbunyi: “... memajukankesejhteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan ikut elaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

dankeadilan sosial ....”

2). Pasal 33 dan 34 UUD 1945

Menegaskan bahwa negara turut aktif dan bertanggung jawab atas perekonomian

negara dan kesejahteraan rakyat.

Perwujudan Negara Hukum IndonesiaDi dalam negara hukum, setiap aspek tindakan

pemerintahan baik dalamdalm lapangan pengaturan maupun dalam lapangan pelayanan harus

didasarkan pada peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada legalitas.

Artinya, pemerintah tidak dapat melakukan tindakan pemerintahan tanpa dasar   kewenangan.

Unsur-unsur yang berlaku umum bagi setiap negara hukum yakni sebagai berikut:

1.    adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatanrakyat

2.     bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya haus berdasar atas

hukum atau perundang-undangan

3.    adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara);

4.    adanya pembagian kekuasaan dalam negara;

5.    adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas

dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak

berada di bawah pengauh eksekutif;

Page 14: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

6.    adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negarauntuk turt

serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah;

7.    adanya sistem perekonomian yang menjamin pembagian yang meratasumberdaya

yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara.Unsur-unsur negara hukum ini biasanya

terdapat dalam konstitusi.

Oleh karena itu,  perwujudan secara operasional dari konsep nagara hukum adalah konstitusi negara

tersebut.  Operasional dari konsep negara hukum di Indonesia dituangkan dalamkonstitusi

negara, yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hukum dasar negarayang menempati posisi

sebagai hukum negara tertinggi dalam tertib hukum(legal order) Indonesia. Di bawah UUD

1945 terdapat berabagiaturanpeundang-undangan yang bersumber dan berdasarkan pada

UUD 1945.

Page 15: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

BAB III

KESIMPULAN

Konstitusi mempunyai tujuan dan kegunaan dalam pembentukannya.Konstitusi dibuat

dengan tujuan mencapai tujuan dari sutu negara yang membuatnya kalau di Indonesia

konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang

sebagai dasar Negara Indonesia.Sedangkan selain mempunyai tujuan, Konstitusi juga

mempunyai kegunaan bagi penguasa sebagai alat mewujudkan cita-cita dari tujuan Negara

yang sesuai dengan kaedah Negara pembuatnya.

Tampak bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan konstitusi bagi suatu

Negara khususnya bagi Indonesia untuk mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia

maka konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara Indonesia yang dapat juga sebagai alat

pencapai tujuan Negara berdasarkan pada Dasar Negara yaitu Pancasila.

Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan dalam Negara akan

berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan proses pemerintahan Negara

dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan dalam Negara yang

dinamis dan terkendali untuk kepentingan bersama.

Konstitusi adalah instrument wajib yang harus dimiliki oleh suatu Negara, tanpa

Konstitusi Negara tidak akan berjalan dengan baik, karena arah dari perjalanan suatu Negara

ditentukan oleh Konstitusi itu sendiri. Meskipun para ilmuan memiliki banyak definisi

tentang Konstitusi namun, secara umum Konstitusi adalah ketentuan-ketentuan yang

mengatur suatu Negara baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis.

UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia telah mengalami sejarah yang sangat

panjang dan telah mengalami pasang surut serta perubahan-perubahan, dari awal

pembentukan hingga proses amandemen. Hal ini adalah agar terwujud suatu kesempurnaan

yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Dan dengan masalah-masalah yang dihadapi

bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadikan bangsa kita menjadi lebih dewasa dan lebih

bijak dalam proses berbangsa dan bernegara.

Page 16: MAKALAH KEWARGANEGARAAN. SATELITdocx

DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiyanto. 2003.Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara.  Jakarta: Erlangga.

Khoirul Anam, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,

Yogyakarta: Inti Media

Anonim . 2006. .http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusi diakses 19 Oktober

2012.

Anonim. 2012. http://fitriaveiro.blogspot.com/2012/12/makalah-pkn-negara-dan-konstitusi.html . Diakses 25 Maret 2015/pukul 06 : 26.