M3-Makalah Kewarganegaraan

download M3-Makalah Kewarganegaraan

of 52

Transcript of M3-Makalah Kewarganegaraan

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    1/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Setelah kontroversi revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

    Pemerintahan Daerah beberapa waktu yang lalu kini setelah disahkannya Undang-

    Undang Nomor !2 Tahun 2""# tentang Pemerintahan Daerah sebagai penggantinya

    ternyata masih $uga menuai pro-kontra% &ondisi demikian dapat kita lihat melalui berbagai

    substansi pasal-pasal yang terkandung didalamnya% &eberadaan Undang-Undang ini

    dimulai ketika tarik ulur kebi$akan publik 'dimenangkan( oleh pemerintah melalui

    kebi$akan revisi Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

    yang dinilai banyak kalangan kebablasan dan memiliki berbagai kelemahan% )dealnya

    Undang-Undang ini mampu men$awab berbagai masukan yang telah digulirkan berbagai

    kalangan baik masyarakat maupun dari elemen pemerintah itu sendiri%

    Negara &esatuan *epublik )ndonesia dibagi atas Daerah-Daerahprovinsi% Daerah

    provinsi itu dibagi lagi atas Daerah kabupaten dan Daerah kota% Setiap Daerah provinsi

    Daerah kabupaten dan Daerah kotamempunyai pemerintahan Daerah yang diatur dengan

    Undang-Undang% Pemerintahan Daerah provinsi Daerah kabupaten dan kota mengatur

    dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan%

    Pemerintah Daerah men$alankan otonomi seluas-luasnya ke+uali urusan

    pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat%

    Pemerintahan Daerah berhak menetapkan peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain

    untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan% Susunan dan tata +ara

    penyelenggaraan pemerintahan Daerah diatur dalam undang-undang%

    Pemerintahan Daerah provinsi Daerah kabupaten dan kota memiliki Dewan

    Perwakilan *akyat Daerahyang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum%

    ,ubernur upati dan .alikota masing-masing sebagai &epala Pemerintah Daerah

    Provinsi &abupaten dan &ota dipilih se+ara demokratis%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Walikotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Walikotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Daerah
  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    2/52

    Pengertian 0tonomi Daerah yang melekat dalam pemerintahan Daerah sangat

    berkaitan erat dengan asas desentralisasi% aik pemerintahan Daerah asas desentralisasi

    maupun 0tonomi Daerah adalah bagian dari suatu kebi$akan dan praktek

    penyelenggaraan pemerintahan% Tu$uannya adalah demi terwu$udnya kehidupan

    masyarakat yang tertib ma$u dan se$ahtera agar setiap orang bisa hidup tenang nyaman

    wa$ar oleh karena memperoleh kemudahan dalam segala hal di bidang pelayanan

    masyarakat%

    Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

    Pemerintah Daerah dan DP*D menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

    prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara &esatuan *epublik

    )ndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 19#%

    Sesuai dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara *epublik

    )ndonesia Tahun 19# Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus

    sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan% Pemberian

    otonomi luas kepada Daerah diarahkan untuk memper+epat terwu$udnya kese$ahteraan

    masyarakat melalui peningkatan pelayanan pemberdayaan dan peran serta masyarakat%

    Disamping itu melalui otonomi luas Daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing

    dengan memperhatikan prinsip demokrasi pemerataan keadilan keistimewaan dan

    kekhususan serta potensi dan keanekaragaman Daerah dalam sistem Negara &esatuan

    *epublik )ndonesia%

    Peningkatan pelayanan pemberdayaan dan peran serta masyarakat men$adi kata

    kun+i daripada pelaksanaan 0tonomi Daerah itu sendiri% &arena semangat dari 0tonomi

    Daerah adalah mendekatkan pelayanan pemerintah kepada warga negara yang selama

    masa pemerintahan orde baru lebih ber+orak sentralistis% Dalam kerangka itulah

    seharusnya pelaksanaan 0tonomi Daerah dipahami oleh Pemerintah Daerah bukan malahmemindahkan kekuasaaan politik $akarta ke Daerah sehingga melahirkan ra$a-ra$a ke+il

    dengan keinginan untuk dilayani dan menumpuk kekayaan pribadi% agaimana pelayanan

    dan partisipasi masyarakat Daerah dapat ditingkatkan dalam pelaksanaan pembangunan

    men$adi isu krusial otonomi daaerah

    Partai politik harus dapat membentuk kadernya men$adi agen perubahan untuk

    merubah kerangka berpikir 0tonomi Daerah yang sudah $auh dari semangat awalnya%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/DPRDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/DPRD
  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    3/52

    &hususnya dalam mengembalikan peran pemda untuk memper+epat peningkatan

    kese$ahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan publik% Tulisan ini lebih menekankan

    perlunya partisipasi publik dalam mengawal pelaksanaan otda khususnya pada pemenuhan

    urusan wa$ib pemerintah kota yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor !2 Tahun

    2""# yang berkenaan dengan pasal 13 Undang-Undang Dasar 19#%

    Dalam Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# ini memiliki ke+enderungan yang

    tersirat yakni adanya keinginan untuk menggiring proses pelaksanaan 0tonomi Daerah

    menu$u desentralisasi kewenangan% 4tas dasar itulah makalah ini saya buat karena antara

    Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# memiliki keterkaitan dengan Pasal 13 Undang-

    Undang Dasar 19#% Untuk itu maka saya mengambil $udul Undang-Undang Nomor

    32 tahun 200 !e"aga# $u%ud dar# &a!al 1' Undang undang Da!a 1()* dalalm

    penyusunan makalah ini%

    1.2 +umu!an ,a!alah

    Dari berbagai uraian sebagaimana diatas dapat dirumuskan permasalahan

    sebagaimana berikut5

    1% agaimana )mplementasi Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# dengan pasal 13

    Undang-Undang Dasar 19#

    2% 4pa sa$a yang men$adi kendala daripada )mplementasi Undang-Undang Nomor !2

    Tahun 2""# dengan pasal 13 Undang-Undang Dasar 19#

    !% 4pakah upaya yang telah dilakukan pemerintah dalampelaksanaan 0tonomi Daerah

    berdasarkan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#

    1.3 u%uan Penul#!an

    Penulisan makalah ini memiliki tu$uan sebagai berikut5

    1% 4gar mahasiswa dapat mengetahui dan mengka$i daripada )mplementasi Undang-

    Undang Nomor !2 Tahun 2""# terhadap pasal 13 Undang-Undang Dasar 19# dalam

    pelaksanaan pemerintahan Daerah%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    4/52

    2% 4gar mahasiswa dapat mengetahui dan mengka$i kendala apa sa$a yang dapat

    memperlambat daripada implementasi Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#

    dengan pasal 13 Undang-Undang Dasar 19#%

    !% 4gar mahasiswa dapat mengetahui dan mengka$i upaya yang telah dilakukan

    pemerintah dalampelaksanaan 0tonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor !2

    Tahun 2""#%

    1. ,etode Penul#!an

    1/ en#! Penul#!an

    Penulisan 6akalah ini merupakan penulisan ilmiah yang berdasarkan pada

    kepustakaan dimana data yang digunakan bersi7at sekunder yang ditin$au dari

    beberapa literature kepustakaan%

    2/ en#! Data

    &arena merupakan penulisan ilmiah yang berdasarkan pada kepustakaan maka

    data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini adalah data sekunder yang

    sebelumnya sudah ditin$au oleh beberapa kepustakaan seperti5

    18 Sumber data primer yaitu UUD 19#%

    28 Sumber data sekunder yakni beberapa kepustakaan yang memberikan pen$elasan

    mengenai permasalahaan yang saya ka$i dalam masalah ini termasuk $uga

    pengambilan beberapa in7ormasi dari internet%

    3/ ,etode Pengum&ulan Data

    Untuk dapat mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan makalah

    ini digunakan metode studi kepustakaan termasuk $uga studi kepustakaan elektronik

    seperti halnya internet% Data yang diperoleh kemudian disusun dalam bentuk

    kerangka sistematis yang memudahkan untuk dilakukan analisis data%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    #

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    5/52

    / ,etode Anal#!a Data

    Data yang telah disusun se+ara sistematis berupa keraangka dasar kemudian

    dianalisis sehingga diperoleh suatu relasi yang +ukup erat kaitannya antara Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# dengan pasal 13 Undang-Undang Dasar 19# yang

    terkait dengan pemerintahan Daerah%

    1.) #!temat#ka Penul#!an

    4 ) tentang Pendahuluan yang menguraikan sedikit atar elakang rumusan

    6asalah tu$uan Penulisan 6etode Penulisan dan Sistematika Penulisan%

    4 )) tentang Pembahasan yang menguraikan sedikit mengenai Pengertian

    0tonomi Daerah dan Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#

    sebagai .u$ud dari pasal 13 Undang-Undang Dasar 19#%

    4 ))) tentang Penutup yang menguraikan sedikit &esimpulan%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    6/52

    BAB II

    PE,BAHAAN

    2.1 Pengert#an tonom# Daerah dan Pemer#ntahan Daerah

    0tonomi Daerah dapat diartikan sebagai hak wewenang dan kewa$iban yang

    diberikan kepada Daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

    pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan

    hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat

    dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan%

    Sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian Daerah otonom adalah kesatuan

    masyarakat hukum yang nenpunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan

    mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

    sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem N&*)% erdasarkan rumusan

    tersebut dalam suatu Daerah otonom terdapat unsur-unsur sebagai berikut5

    a Bata! $#laah

    Sebagai kesatuan masyarakat hukum batas suatu wilayah adalah sangat

    menentukan untuk kepastian hukum bagi pemerintahan dan masyarakat dalam

    melakukan interaksi hukum misalnya dalam penetapan kewa$iban terntentu sebagai

    warga masyarakat serta pemenuhan hak-hak masyarakat terhadap 7ungsi pelayanan

    umum pemerintahan dan peningkatan kese$ahteraan se+ara luas kepada masyarakat

    setempat% Disisi lain batas wilayah ini sangat penting apabila ada sengketa hukum

    yang menyangkut wilayah perbatasan antarDaerah% Dengan perkataan lain dapat

    dinyatakan bahwa suatu daeha harus mempunyai wilayah dengan bata-batas yang

    $elas sehingga dapat dibedakan antara Daerah yang satu dengan Daerah lainnya%

    " Pemer#ntahan

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    :

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    7/52

    ;ksistensi pemerintahan di Daerah didasarkan atas legitimasi undang-undang

    yang memberikan kewenangan kepada pemerintahan Daerah untuk men$alankan

    urusan pemerintahan yang berwenang mengatur berdasarkan kreativitasnya sendiri%

    Unsur pemerintahan Daerah adalah meliputi Pemerintah Daerah dan lembaga DP*D

    sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah%

    4 ,a!arakat

    6asyarakat sebagai unsur pemerintahan Daerah merupakan kesatuan

    masyarakat hukum yang mempunyai tradisi kebiasaan dan adat istiadat yang turut

    mewarnai sistem pemerintahan Daerah mulai dari bentuk +ara berpikir bertindak

    dan kebiasaan tertentu dalam kehidupan masyarakat% entuk-bentuk partisipati7

    buday masyarakat antara lain gotong royong permusyawaratan +ara menyatakan

    pendapat dan pikiran yang menun$ang pembangunan darha untuk meningkatkan

    kese$ahteraan melalui pelayanan pemerintahan%

    Pelaksanaan 0tonomi Daerah selain berlandaskan pada a+uan hukum $uga

    sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang mau tidak mau suka tidak suka Daerah

    harus lebih di berdayakan dengan +ara Daerah diberikan kewenangan yang lebih luas

    lebih nyata dan bertanggung $awab terutama dalam mengatur meman7aatkan dan

    menggali sumber-sumber potensi yang ada di Daerahnya masing-masing%

    Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

    Pemerintah Daerah dan DP*D menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

    prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara &esatuan *epublik

    )ndonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 19#%

    Pemerintah Daerah men$alankan otonomi seluas-luasnya ke+uali urusan

    pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat%

    Pemerintahan Daerah berhak menetapkan peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    8/52

    untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan% Susunan dan tata +ara

    penyelenggaraan pemerintahan Daerah diatur dalam undang-undang%

    =ubungan wewenang antara pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah provinsikabupaten dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-

    undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman Daerah% =ubungan keuangan

    pelayanan umum peman7atan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara

    pemerintah pusat dan pemerintahan Daerah diatur dan dilaksanakan se+ara adil dan selaras

    berdasarkan undang-undang%

    Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan dengan asa-asas

    sebagai berikut5

    a 4sas desentralisasi yakni penyerahaan wewenang pemerintahan oleh pemerintah

    kepada Daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam

    sistem Negara &esatuan *epublik )ndonesia%

    b 4sas dekonsentrasi yakni pelimpahaan wewenang pemerintahan oleh pemerintah

    kepada gubernur sebagai wakil pemerintah kepada instansi vertikal di suatu wilayah

    tertentu%

    + 4sas tugas pembantuan aadalah penugasan dari pemerintah kepada Daerah dan atau

    desa> dari pemerintahan provinsi kepada pemerintah kabupaten? kota dan atau desa>

    serta dari kabupaten?kota kepada desa untuk melakukan tugas tertentu%

    Asas desentralisasiini dapat ditanggapi sebagai hubungan hukum keperdataan

    yakni penyerahan sebagian hak dai pemilik hak kepada penerima sebagian hak dengan

    ob$ek hak tertentu% Pemilik hak pemerintahan adalah ditangan pemerintah dan ob$ek hak

    berupa kewenangan pemerintahan namun masih tetap dalam bentuk N&*)% Pemberian

    hak ini senantiasa harus dipertanggung$awabkan kepada si pemilik hak dalam hal ini

    dalah presiden melalui 6enteri Dalam Negeri dan DP*D sebagai kekuatan representative

    rakyat di Daerah%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    3

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    9/52

    Asas dekonsentrasi adalah asas pelimpahan wewenang pemerintahan yang

    sebenarnya kewenangan itu ada ditangan pemerintah pusat yakni menyangkut penetapan

    strategi kebi$akan dan pen+apaian program kegiatannyadiberikan kepada gubernur atau

    instansi vertikal diDaerah sesuai arahan kebi$aksanaan umum dari pemerintah pusat%

    Sedangkan sektor pembiayaannya tetap dilaksanakan oleh pemerintah pusat%

    Asas tugas pembantuanadalah tugas yang diberikan oleh instansi atas kepada

    instansi bawahan yang ada diDaerah sesuai dengan arah kebi$akan umum yang ditetapkan

    oleh pemerintah atau instansi yang memberikan penugasan dan wa$ib

    mempertanggung$awabkan tugasnya itu kepada instansi yang memberikan penugasan%

    erdasarkan uraian dari asas umum pemerintaha diatas yang men$adi urusan

    pemerintahan Daerah meliputi5

    a idang legislasi yakni atas prakarsa sendiri membuat peraturan Daerah dan

    peraturan kepala Daerah yang meliputi Perda provinsi kabupaten?kota% Peraturan

    kepala Daerah meliputi peraturan gubernur dan atau peraturan walikota%

    b 6asalah perimbangan keuangan antara pemerintahan dan perintahan Daerahadalah

    suatu sistem pembagian keuangan yang adil proporsional demokratis transparandan bertanggung $awab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan

    tugas pembantuan%

    + Peren+anaan 4PD adalah ren+ana keuangan tahunan pemerintahan Daerah yang

    ditetapkan dengan peraturan Daerah%

    2.2 Undang-Undang Nomor 32 ahun 200 !e"aga# 5u%ud dar# &a!al 1' Undang-

    Undang Da!ar 1()

    Se$ak diberlakukannya Undang-Undang No% 22 Tahun 1999 tentang 0tonomi

    Daerah @sekarang men$adi UU No%!2 Tahun 2""#8 telah memberikan inspirasi baru bagi

    komunitas adat di seluruh tanah air% eberapa Daerah kemudian dengan sangat baik

    mampu meman7aatkan momentum ini%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    9

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    10/52

    &ilas balik 0tonomi Daerah dilatar belakangi oleh '&engalaman ma!a lalu*

    yang melahirkan trauma orde baru karena praktek otoritarianisme Soeharto% #ertama

    pembentukan se$umlah lembaga represi7% Kedua depolitisasi masyarakat yang dilakukan

    dengan +ara-+ara sistem massa mengambang @*loating mass8 pemilihan umum untuk

    memperoleh legitimasi 7ormal pengebirian partai politik kontrol terhadap kehidupan

    politik yang sangat ketat dominasi kalangan militer dan birokrasi%

    Pada pengalaman masa lalu dalam bentuknya depolitisasi masyarakat saat ini

    $uga ter$adi pada era 0tonomi Daerah% Depolitisasi masyarakat tersebut termani7estasi

    keengganan Pemerintah Daerah @pemda8 untuk melibatkan partisipasi masyarakat%

    6eskipun pendekatan normati7-struktural sudah dilakukan tetapi +enderung hanya sekedar

    memenuhi*ormal re+uirementsdaripada substansi% 4rtinya partisipasi masyarakat belum

    men$adi kebutuhan untuk mengetahui substansi kebutuhan masyarakat% Sehingga dalam

    pola interaksi politik antara rakyat dan pemda menempatkan rakyat sebagai obyek

    pembangunan dan @aparat8 pemda sebagai nayaka raja yang memposisikan dirinya

    sebagai tuan?gusti daripada seorang pelayan?kawula%

    6enga+u pada takri7 desentralisasi yaitu te roess o* deentrali.ation denotes

    te trans*erene o* autority, legislati*, judiial or administrative, *rom ig level o*

    government to a lo/er seharusnya peralihan tersebut dalam kerangka otda termasuk

    kemampuan untuk melayani rakyat% Aheema B *ondinelli mende7inisikan te trans*er o*

    lanning, deision making, or administrative autority *rom loal government to its *ield

    organi.ation, loal administrative units, semi-autonomous and arastalal organi.ations,

    loal government, or nongovermental organi.ations0Dari takri7 kedua desentralisasi maka

    otda selain untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyat dalam bidang pelayanan publik

    $uga menghendaki partisipasi rakyat dalam proses peren+anaan dan pengambilan

    keputusan%Seiring semakin besar tuntutan masyarakat akan kemapanan dan tuntutan perlakuan

    adil terutama eksploitasi sumber daya Daerah oleh pusat masyarakat semakin gen+ar

    meneriakkan rasa ketidakpuasan yang diterima selama ini% Untuk melan+arkan proses otonomi

    tersebut maka pemerintah menindaklan$utinya dengan mengeluarkan konsep baru

    pemerintahan Daerah @termasuk pemerintahan desa8 yang diwu$udkan dalam Undang-

    Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah yang diundangkan pada

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    1"

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    11/52

    tanggal "< 6ei 1999 @embaran Negara *epublik )ndonesia Nomor !3!398% Dan dengan

    ber$alannya waktu serta dilandasi alasan terdapatnya indikasi melen+engnya pelaksanaan

    amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 maka pada tanggal 1 0ktober 2""#

    diundangkan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# sebagai pengganti Undang-Undang

    Nomor 22 Tahun 1999% khusus dalam pembahasan ini hanya membandingkan ka$ian hukum

    @yuridis8 pemerintah desa menurut Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# dan Undang-

    Undang Nomor 22 Tahun 1999%

    A!&ek Peru"ahan Pa!al 1' UUD Negara +I ahun 1() erhada& Undang-Undang

    Nomor 22 ahun 1((( ekarang Undang-Undang Nomor 32 ahun 200/

    Pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang se+ara 7ormalberlaku se$ak tanggal diundangkan pada < 6ei 1999 berarti Undang-undang tersebut

    ditetapkan sebelum amandemen terhadap pasal 13 UUD 19# )) @pada 13 4gustus 2"""8

    dan amandemen UUD 19# )C @pada 1" 4gustus 2""#8

    Se$ak tanggal 13 4gustus 2""" Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 se+ara

    7ormal tetap berlaku dan seharusnya dilaksanakan sesuai pasal 13 tentang Pemerintaha

    Daerah pas+a amandemen )) UUD 19#% Dalam kaitannya dengan perubahan pasal-pasal

    khususnya pasal 13 tersebut maka pasal-pasal yang dimuat dalam Undang-undang

    Nomor 22 Tahun 1999 yang se+ara normati7 tidak sesuai lagi dengan pasal-pasal baru

    UUD 19# pan+a amandemen% =ingga men$elang tanggal 1 0ktober 2""# Undang-

    Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah tersebut masih di$alankan

    seperti sebelum ter$adi amandemen UUD 19# tahun 2""" silam%

    =ingga akhirnya tanggal 1 0ktober 2""# telah mulai diberlakukan Undang-

    Undang Nomor !2 Tahun 2""# tentang Pemerintahan Daerah tepat hari setelah

    amandemen )C UUD 19#% Diundangkannya ini se+ara otomatis men+abut Undang-

    Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah%

    Penggantian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 oleh Undang-Undang

    Nomor !2 Tahun 2""# ternyata masih $uga menuai pro-kontra% &ondisi demikian dapat

    kita lihat melalui berbagai substansi pasal-pasal yang terkandung didalamnya terutama

    sekali tentang pemilihan kepala Daerah langsung @pilkadal8% &eberadaan UU ini dimulai

    ketika tarik ulur kebi$akan publik 'dimenangkan( oleh pemerintah melalui kebi$akan

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    11

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    12/52

    revisi UU No%22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang dinilai banyak kalangan

    kebablasan dan memiliki berbagai kelemahan% )dealnya UU ini mampu men$awab

    berbagai masukan yang telah digulirkan berbagai kalangan baik masyarakat maupun dari

    elemen pemerintah itu sendiri% Namun apa daya memasukan komponen Pemilihan

    kepala Daerah langsung ternyata membawa ketidakpuasan beberapa pihak sehingga

    sampai tulisan ini dibuat permohonan u$i materiil @$udi+ial review8 telah dikeluarkan

    hasilnya dengan putusan 6ahkamah &onstitusi @Selasa 22 6aret 2""8 yang

    mengabulkan sebagian dari tuntutan pihak yang menga$ukan yaitu gabungan se$umlah

    S6 dan 1 &PUD%

    erikut adalah beberapa perbedaan yang terdapat pada Undang-Undang nomor 22

    Tahun 1999 dengan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# @aban Soebadi et%al%

    2""5:-

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    13/52

    kabpupaten dan luas pada

    Propinsi>

    Tugas pembangtuan yang

    berimbang pada semua tingkatan

    pemerintahan%

    Dekonsentrasi terbatas pada

    kabupaten?kota dan luas pada

    propinsi>

    Tugas pembantuan yang

    berimbang pada semua

    tingkatan pemerintahan%

    % Pola 0tonomi 4-Simetris 4-Simetris

    :% 6odel 0rganisasi

    Pemerintahan Daerah

    1oal &emorati odel Perpaduan antara1oal

    &emorati odeldengan

    strutural **iieny odel

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    14/52

    pertanggung$awaban

    Pemerintah

    -Pusat sebagai laporan

    -DP*D sebagai keterangan

    -*akyat sebagai in7ormasi

    1!% Sistem Pengelolaan

    &euangan 4ntar 4sas

    Pemerintahan

    Dikelola se+ara terpisah untuk

    masing-masing asas

    Dikelola se+ara terpisah untuk

    masing-masing asas

    1#% &edudukan ke+amatanSebagai lingkungan ker$a

    perangkat Daerah

    Sebagai lingkungan ker$a

    perangkat Daerah

    1% &edudukan kelurahan Sebagai perangkat Daerah Sebagai perangkat Daerah

    1:% &edudukan Daerah *elati7 6andiri *elati7 6andiri1

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    15/52

    No%22 tahun 1999 dan UU No%2 tahun 1999 dengan $udul yang sama% Se$ak disahkan

    oleh Presiden 6egawati Soekarnoputri pada tanggal 13 0ktober 2""# maka Undang-

    undang ini berlaku e7ekti7% UU yang laFim disebut UU Pemda ini memiliki $umlah pasal

    yang lebih banyak dari UU sebelumnya yaitu memuat 2#" pasal lebih banyak

    dibanding pendahulunya yang hanya 1!# pasal%

    Perbedaan demikian terkait erat dengan konsekuensi pasal ! UUD 19# hasil

    perubahan kedua pada tahun 2"""% Gaitu pasal 13 pasal 134 dan pasal 13 yang

    menggantikan pasal 13% Dalam amendemen UUD 19# dilakukan perubahan mendasar%

    Dalam Pasal 13 UUD 19# ayat @18 disebutkan Negara &esatuan *epublik )ndonesia

    dibagi atas Daerah-Daerah Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas &abupaten dan

    &ota yang tiap-tiap Provinsi &abupaten dan &ota itu mempunyai pemerintahan

    Daerah yang diatur dengan UU% Dalam kalimat tersebut ter$adi hirarki antara

    pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten?kota% Pemerintah Provinsi sebagai wakil

    pemerintah pusat di Daerah diakomodasi dalam bentuk urusan pemerintahan

    menyangkut pengaturan terhadap regional yang men$adi wilayah tugasnya% =al ini

    berbeda dengan apa yang ditangkap dalam UU pemerintahan Daerah sebelumnya

    dimana dalam UU No%22 tahun 1999 hanya disebutkan bahwa Negara )ndonesia terdiri

    atas Daerah provinsi dan Daerah kabupaten kota% )ni dita7sirkan tidak adanya hirarki

    antar pemerintahan sehingga mun+ul konsep 'kese$a$aran antara provinsi dan

    kabupaten?kota(% 4kibatnya banyak kabupaten?kota yang tidak tunduk kepada gubernur

    dengan alasan sesuai dengan aturan Undang-undang% &etidak seimbangan antara

    eksekuti7 dan legislati7 @egislative heavy8 yang dikuatirkan banyak kalangan pas+a

    UU No%22 tahun 1999 berlaku mulai hilang% =al ini dapat dilihat bahwa melalui UU

    No%!2 ini kewenangan DP*D banyak yang dipangkas misalnya aturan kepala Daerah

    dipilih langsung oleh rakyat DP*D yang hanya memperoleh laporan keteranganpertanggung$awaban serta adanya mekanisme evaluasi gubernur terhadap *aperda

    4PD agar sesuai kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih

    tinggi%

    eberapa hal lain yang nis+aya merupakan implikasi positi7 dari UU yang

    menurut versi pemerintah 'menyempurnakan( ini% ad$eber @2""#8 6e++a dan *iana

    @2""8 men+atat antara lain mekanisme pengawasan kepala Daerah yang semakin

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    1

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    16/52

    diperketat misalnya presiden tanpa melalui usulan DP*D dapat memberhentikan

    sementara terhadap kepala Daerah yang didakwa melakukan tindak korupsi terorisme

    dan makar @Pasal !18% Sementara pengawasan terhadap DP*D semakin diperketat

    dengan adanya adan &ehormatan yang siap mengamati dan mengevaluasi sepak

    ter$ang anggota Dewan% Untuk melengkapinya DP*D wa$ib pula menyusun kode etik

    untuk men$aga martabat dan kehormatan dalam men$alankan tugasnya% 4nggota DP*D

    pun bisa diganti sewaktu-waktu apabila melanggar larangan atau kode etik @Pasal #1 s%d

    Pasal #98%

    &emudian terdapat pula pengaturan dalam pembuatan 7raksi di DP*D% Setiap

    anggota DP*D harus berhimpun dalam 7raksi dimana $umlah anggota setiap 7raksi

    sekurang-kurangnya sama dengan $umlah komisi di DP*D% Untuk men$amin keadilan

    bagi partai politik $umlah komisi di DP*D pun diatur sesuai dengan $umlah anggota

    DP*D% agi anggota yang berasal dari parpol dan tidak bisa membentuk 7raksi harus

    membentuk 7raksi gabungan% Dalam hal usulan penga$uan +alon pimpinan hanya parpol

    yang bisa membentuk satu 7raksi yang berhak menga$ukan +alonnya sedangkan 7raksi

    gabungan tidak%

    6enurut *yaas *asyid dalam ad$eber @2""#8 pemerintahan bertu$uan keadilan

    yang dalam konteks pemerintahan nasional keadilan itu diukur oleh dari suasana yang

    terbentuk se+ara nasional% &eadilan dalam konteks ini dimaksudkan keadilan bagi partai

    politik% @Pasal " s%d Pasal 18% 6asih banyak lagi aturan-aturan yang dimuat dalam

    pasal demi pasal namun a+apkali aturan main yang dibentuk ini mengalami batu

    sandungan terutama pro-kontra pasal-pasal tentang Pemilihan kepala Daerah langsung

    yang dimuat dalam UU No%!2 tahun 2""# ini%

    Pro"lem Pem#l#han 7e&ala Daerah dalam UU No.32 tahun 200*eaksi masyarakat terhadap sosialisasi UU No%!2 tahun 2""# ternyata beragam%

    Tidak kurang dari lima belas @18 &PUD antara lain &PUD D&) Hakarta Hawa arat

    anten Hawa Tengah Hawa timur D) Gogyakarta Sumatera Utara ampung

    ,orontalo Hambi &epulauan angka elitung *iau Sumatera Selatan engkulu dan

    &alimantan Timur bersama organisasi non pemerintah seperti Pusat *e7ormasi Pemilu

    @Aetro8 dan beberapa ornop lainnya menga$ukan permohonan u$i materril UU No% !2 ke

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    1:

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    17/52

    6ahkamah &onstitusi% Para pemohon menganggap UU No !2 tahun 2""# ini

    bertentangan dengan UUD 19# sehingga pasal-pasal tentang penyelenggaraan pilkada

    langsung antara lain pasal 1 pasal

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    18/52

    kita akhirnya harus tetap menerima keberadaan UU ini karena pelaksanaan pilkada kini

    tinggal menghitung hari sa$a% Dengan asumsi &PUD dapat beker$a keras dan penuh

    komitmen untuk men$amin pilkada se+ara adil demokratis meskipun peraturannya

    seperti kata Sarunda$ang @2""18 bahwa karena posisinya yang strategis kepala Daerah

    tidak pernah luput dari pengaruh politik% Dengan kata lain beliau ingin mengatakan

    begitu banyak ke+enderungan money politi+s dan dalam pemilihan Pilkada apalagi

    dengan pelaksanaan yang sangat singkat dan terburu-buru seperti sekarang ini%

    Demikian pula *iewanto @2""8 dengan sudut pandang yang sama +ukup mah7um dan

    menun$uk bahwa walaupun pelaksanaan Pilkada langsung ini penuh moti7 politik dan

    tidak $elas bertanggung $awab kepada siapa ke+uali yang sering disebut pemerintah

    bertanggung $awab kepada 'publik( tetapi harus segera dilaksanakan demi tuntutan

    demokratisasi%

    6enurut pernyataan resmi dari 4sosiasi Pemerintah &abupaten Seluruh )ndonesia

    @4P&4S)8 dan &omite )ndependen Pemantau Pemilu @&)PP8 PP No%: yang

    dikeluarkan pemerintah dalam penyelenggaraan pemilihan kepala Daerah langsung

    mulai Huni 2"" dapat menimbulkan persepsi mengenai upaya pemerintah untuk

    mengintervensi proses pilkadal tersebut% 6emang hal ini merupakan salah satu

    kelemahan dalam UU Pemerintahan Daerah yang masih membutuhkan peraturan

    pemerintah @PP8 tetapi setelah putusan 7inal dari 6ahkamah &onstitusi maka

    hendaknya berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan $uga menyiapkan diri untuk

    menyongsong era pemilihan kepala Daerah model baru ini terlepas dari keke+ewaan

    maupun kelegaan berbagai pihak yang berkepentingan dalam pesta demokrasi ini%

    agaimanapun pemilhan kepala Daerah Ise+ara langsung- merupakan bagian dari

    demokratisasi di tingkat lokal dan konsekuensi logis dari amanat amendemen UUD

    19#%0tonomi Daerah $uga mengatur tentang ketentuan otonomi desa karena sebagian

    besar wilayah )ndonesia merupakan wilayah pedesaan% )ni sesuai dengan bunyi Pa!al 1'

    UUD 1() tentang Pemer#ntahan Daerahsampai dengan amandemen )C yakni5

    @18 Negara &esatuan *epublik )ndonesia dibagi atas DaerahDaerah provinsi dan Daerah

    provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi kabupaten dan

    kota itu mempunyai pemerintahan Daerah yang diatur dengan undang-undang%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    13

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    19/52

    @28 Pemerintahan Daerah provinsi Daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus

    sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan%

    @!8 Pemerintahan Daerah provinsi Daerah kabupaten dan kota memiliki Dewan

    Perwakilan *akyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan

    umum%

    @#8 ,ubernur upati dan .alikota masing-masing sebagai &epala Pemerintah Daerah

    Provinsi &abupaten dan &ota dipilih se+ara demokratis%

    @8 Pemerintah Daerah men$alankan otonomi seluasluasnya ke+uali urusan

    pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat%

    @:8 Pemerintahan Daerah berhak menetapkan peraturan Daerah dan peraturan-peratuan

    lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembentukan%

    @

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    20/52

    erdasarkan uraian Undang-Undang tersebut didapat pemaknaan bahwa

    pelaksanaan 0tonomi Daerah se+ara umum lebih diakui dan ditetapkan dalam ka$ian

    hukum dalam bentuk aturan Undang-Undang% &eberadaan 0tonomi Daerah dalam

    kaitannya pengelolaan kegiatan pemerintahan Daerah melalui Pemerintah Daerah

    dilandasi pemikiran keanekaragaman partisipasi otonomi asli demikratisasi dan

    pemberdayaan masyarakat dengan konsep pemberian tugas atau pendelegasian dari

    pemerintah ataupun Pemerintah Daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu%

    Im&lementa!# Undang-Undang Nomor 32 ahun 200 tentang Pemer#ntahan

    Daerah dengan Pa!al 1' Undang-Undang Da!ar 1()

    a. 7arakter#!t#k 8ang ,enon%ol dar# 7e"#%ak!anaan tonom# Daerah

    Dengan men+oba menggunakan atau meru$uk pada model yang dia$ukan oleh

    Merille S. Grindle maka pertanyaan pertama yang dia$ukan dalam mengamati

    implementasi kebi$aksanaan 0tonomi Daerah adalah 'kepentingan siapa yang terlibat

    dalam kebi$aksanaan tersebut( atau dengan kata lain 'siapa sa$a yang men$adi Jstake

    holdersK dalam kebi$aksanaan 0tonomi Daerah di )ndonesia(%

    6isi meningkatkan kapasitas demokrasi masyarakat yang dibangun dari bawah

    @grass root8% Dengan demikian perubahan yang hendak dilakukannya sangatlah besar

    yang mengakibatkan banyak sekali kepentingan yang akan terganggu dengan

    perubahan tersebut% Sebagai +ontoh yang menyangkut rekrutmen politik di Daerah%

    Pada masa sebelumnya yang menentukan siapa yang men$adi ,ubernur upati dan

    .alikota adalah se$umlah pe$abat yang terbatas sekali yaitu untuk tingkat kabupaten

    dan kota adalah &omandan &orem dan Panglima &odam ,uberbur? &epala Daerah

    Tingkat ) dan &antor &ementerian Dalam Negeri yang dilakukan oleh Direktorat

    Henderal Pemerintahan Umum dan 0tonomi Daerah% Untuk rekrutmen ,ubernuryang biasanya terlibat adalah panglima &odam &S4D dan Panglima 4*)

    &ementerian Dalam Negeri @melalui Dir$en PU0D8 &antor se+retariat Negara dan

    kemudian putera dan puteri presiden ataupun kerabatnya pada masa itu%

    Dengan berlakuknya Undang-Undang tentang 0tonomi Daerah mekanisme

    men$adi sangat terbuka dan rekrutmen &epala Daerah men$adi sepenuhnya tenggung

    $awab masyarakat setempat melalui DP*D% 4kan tetapi karena karena masyarakat

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2"

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    21/52

    tidak terbiasa dengan demokrasi pada masa itu selalu sa$a ter$adi setelah pemilihan

    &epala Daerah protes bermun+ulan dan masyarakat mengaitkan pemilihan tersebut

    dengan melibatkan uang @money olitis8% &alau sampai ter$adi demikian

    &ementerian Dalam Negeri pada masa itu mun+ul kembali sebagai instansi yang akan

    sangat menentukan sama halnya dengan sebelumnya%

    &ehadiran Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah membawa

    perubahan yang sangat 7undamental mengenai mekanisme hubungan antara

    Pemerinta Daerah dengan Pemerintah Pusat% Perubahan yang $elas adalah mengenai

    pengawasan terhadap Peraturan Daerah @Perda8% Pada masa lampau semua Peraturan

    Daerah dan &eputusan &epala Daerah harus disahkan oleh pemerintah yang lebih

    tinggi tingkatannya seperti &ementerian Dalam Negeri uantuk Pembuatan Perda

    Provinsi? Perda Daerah Tingkat ) ,uberbur sebagai &epala Daerah mengesahkan

    Perda &abupaten? Daerah Tingkat ))% Dengan berlakunya Undang-Undang tentang

    Pemerintaha Daerah tersebut Daerah hanya diwa$ibkan melaporkan kepada

    Pemerintah Pusat di Hakarta% Namun pemerintah dapat membatalkan semua Perda

    yang dianggap bertentangan dengan kepentingan umum atau bertentangan dengan

    peraturan perundang-undangan lainnya% 6odel pengawasan yang baru ini ternyata

    membawa implikasi yang luas% Pemerintah Daerah mempunyai ke+endrungan untuk

    membuat Peraturan Daerah Sebanyak mungkin terutama yang menyangkut

    mobilisasi dana untuk kepentingan Daerah dan tentu sa$a akan sangat memberatkan

    masyarakat% 4kan tetapi Pemerintah di Hakarta dalam hal ini &ementerian Dalam

    Negeri yang ber7ungsi mewakili Presiden tidak melakukan pembatalan se$umlah

    Perda yang dirasakan sangat memberatkan bagi masyarakat% anyak dugaan yang

    mun+ul mengapa hal itu bisa ter$adi% Salah satunya adalah karena Perda tidak harus

    disahkan maka &ementerian Dalam Negeri kehilangan peluang untuk melakukankontrol kepada Daerah% 0leh karena itu Pemerintah membiarkan hal itu ter$adi% Tentu

    sa$a dugaan tersebut memerlukan waktu untuk membuktikannya kelak dikemudian

    hari%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    21

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    22/52

    ". take Holder! dan 7e&ent#ngan Pemer#ntah

    &ebi$aksanaan 0tonomi Daerah melibatkan banyak sekali kepentingan yang

    berbeda dan akan sangat menentukan dalam mengimplementasikan kebi$aksanaan

    tersebut% Para stake olders tersebut mulai berasal dari Hakarta sampai segenap

    lapisan masyarakat di Daerah baik yang ada dalam lingkungan pemerintahan ataupun

    yang berada diluarnya dari Presiden dan para menteri anggota +abinet kalangan

    politisi dan birokrat serta sampai dengan rakyat ke+il masyarakat dalam negeri

    ataupun dunia internasional kalangan dunia bisnis dan embaga Swadaya

    6asyarakat @S68 media masa dan lain-lainnya% kepentingan mereka bisa sa$a

    searah dan menyatu namun tidak menutup kemungkinan $uga dapat saling

    bertentangan atau berkompetisi antara satu dengan lainnya sehingga dapat

    menggagalkan ataupun mendukung kebi$aksanaan yang sangat strategis ini%

    Stake oldersdalam kebi$aksanaan 0tonomi Daerah dapat dikategorikan ke

    dalam dua kelompok besar yaitu pertama yang ada di dalam lingkungan

    pemerintahan mungkin mulai dari Presiden para menteri 4nggota +abinet atau yang

    setingkat dengan itu para birokrat di Departemen ,ubernur DP*D Provinsi upati

    dan .alikota DP*D &abupaten dan &ota serta para birokrat lo+al% Sementara yang

    kedua adalah stake holders yang berada di luar lingkungan pemerintahan seperti DP*

    DP*D Provinsi DP*D &abupaten dan &ota kalangan S6 dan lain-lainnya%

    take Holder! Dalam 7e"#%ak!anaan tonom# Daerah

    D#dalam Pemer#ntahan D#luar Pemer#ntahan

    Presiden DP*

    6enteri dan yang setingkat DP*D Provinsi

    irokrat di departemen? &ementerian DP*D &abupaten dan &ota

    ,ubernur Partai Politik

    irokrat Provinsi Pengusaha Nasional

    upati? .alikota dan wakilnya S6

    irokrat &abupaten Pengusaha okal

    embaga )nternasional

    take Holder! Dalam L#ngkungan Pemer#ntahan

    Yang pertama Presiden% Semestinya Presiden mempunyai kepentingan yang

    sangat besar dalam menyukseskan implementasi kebi$aksanaan 0tonomi Daerah% &alau

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    22

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    23/52

    hal ini berhasil dilaksanakannya dengan baik maka posisi politiknya akan menguat

    terutama di mata masyarakat di Daerah dan sebaliknya kalau gagal maka presiden tidak

    akan mendapatkan +itra yang positi7 dan dapat di$adikan issu untuk menghadapi

    pemerintahannya dalam pemilihan umum berikutnya% Seharusnya itulah yang men$adi

    logika Presiden%

    Yang kedua adalah para Menteri Kabinet ataupun yang setingkat% Para menteri

    atau pe$abat yang setingkat dengan itu mempunyai kepentingan yang sangat besar dengan

    kebi$akan 0tonomi Daerah% Selama ini pemerintah pusat menikmati kekuasaan hamper

    tanpa kontrol sama sekali karena atmos7er politik yang otoritarian% Demikian $uga

    terhadap Daerah% pada umumnya pe$abat pusat melihat Daerah sebagai ob$ek untuk

    dibantu dibina dan sekaligus diperas% Persepsi yang dikembangkan se+ara meluas oleh

    para pe$abat pusat adalah 0tonomi Daerah menimbulkan masalah% Terlampau +epat dan

    radikal dilaksanakan karena Daerah dan masyarakatnya belum siap adalah kesan lain

    yang mun+ul% &esan yang mun+ul dengan kuat adalah tidak banyak para pe$abat yang

    mempunyai empati terhadap masalah 0tonomi Daerah di )ndonesia%

    Salah satu dimensi Daerah yang belum banyak dipahami oleh berbagai pihak

    adalah otonomi menyangkut devolusi kekuasaan dari Pemerintah Pusat kepada

    Pemerintah Daerah% 0leh karena itu seharusnya para menteri +abinet mengkoordinasikan

    kegiatan dalam rangka penyerahan kewenangan tersebut% Para menteri memberikan

    instruksi kepada para pe$abat di departemennya baik itu Sek$en ataupun Dir$en untuk

    membantu Daerah guna menyiapkan mereka dalam rangka transisi penyerahan

    kewenangan% Pemerintah seharusnya dapat membantu Daerah untuk mengidenti7ikasi

    kewenangan apa sa$a yang +o+ok untuk dialihkan sesuai dengan kebutuhan man7aat dan

    dukungan sumber daya yang dimiliki oleh Daerah tersebut% Dalam bidang kesehatan

    misalnya urusan apa sa$a yang dapat diserahkan dan tidak dapat diserahkan kepadaDaerah terutama &abupaten dan &ota% Demikian $uga dalam bidang pendidikan

    pertanian pertanahan kehutanan industri dan perdagangan koperasi tenaga ker$a

    lingkungan hidup peker$aan umum dan perhubungan% &esebelas bidang kewenangan ini

    merupakan kewenangan wa$ib yang harus dilaksanakan oleh &abupaten atau &ota%

    4kan tetapi hal ini tidak ter$adi% &ebanyakan para pe$abat pusat berusaha

    melindungi kepentingannya semaksimal mungkin $angan sampai kekuasaan mereka

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2!

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    24/52

    tersebut dialihkan ke Daerah terutama kalau membawa implikasi keuangan yang bersi7at

    substantive% Pe$abat Pusat tersebut pada umumnya tidak ikhlas untuk menghilangkan atau

    men-devolusi kewenangannya kepada Daerah karena mereka akan kehilangan banyak

    sekali se+ara 7inan+ial% Dan ini yang ter$adi ketika merumuskan 'dra7t( Peraturan

    Pemerintah yang menetapkan kewenangan Pemerintah dan &ewenangan Provinsi% Sangat

    sulit meyakinkan para pe$abat di &ementerian yang terkait untuk dapat dia$ak beker$a

    sama dibidang kewenangan apa sa$a yang akan diserahkan kepada Daerah sesuai dengan

    tuntutan Undang-Undang% ahkan pernah ter$adi pe$abat dari &ementerian &ehutanan

    mogok dari perundingan dengan &antor &ementerian Negara 0tonomi Daerah untuk

    merumuskan kewenangan kehutanan yang akann diserahkan kepada Provinsi dan apa

    sa$a yang masih dilaksanakan oleh &antor &ementerian &ehutanan% Dan yang lebih

    ekstrem lagi adalah &epala adan Pertanahan Nasional yang dirangkap oleh

    &ementerian Dalam Negeri berhasil meyakinkan presiden untuk mengeluarkan

    &eputusan Presiden @&eppres No% 1" tahun 2""18 yang mementahkan kembali

    penyerahan kewenangan bidang pertanahan kepada &abupaten dan &ota dengan berbagai

    nma+am alasan%

    Selan$utnya &ementerian Dalam Negeri yang kemudian dikembangkan men$adi

    &ementerian Dalam Negeri dan 0tonomi Daerah% dengan digabungkannya &antor

    &ementerian Negara 0tonomi Daerah dengan &ementerian Dalam Negeri tentu sa$a

    diharapkan implementasi akan ber$alan lebih baik dan lebih lan+er% Namun kenyataannya

    tidaklah demikian% &ementerian Dalam Negeri dalam men$alankan tugasnya mempunyai

    ke+enderungan untuk kembali memainkan peranannya% ahkan ada ge$ala yang

    memperlihatkan penyimpangan dari kebi$aksanaan%

    Yang ketiga adalah Birokrat yang ada di Kementerian% 4pa yang men$adi

    kepentingan kalangan birokrat yang ada di pemerintahan pusat di masing-masing&ementerian pemerintahan

    Gang dimaksud dengan birokrat disini adalah mereka yang bukan para pembentuk

    kebi$aksanaan dan posisinya tidak lebih daripada implementor dari kebi$aksanaan% Pada

    setiap &ementerian mereka yang termasuk sebagai pe$abat selain ;selon ) adalah mereka

    yang termasuk birokrat% 6ereka mempunyai kepentingan yang besar karena mereka $uga

    tidak mau kehilangan sumber kekuasaan yang bersi7at tradisional yaitu dengan memiliki

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2#

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    25/52

    akses pada Daerah% dengan adanya 0tonomi Daerah tentu sa$a mereka tidak akan

    mempunyai akses kepada &abupaten dan &ota karena sudah tidak ada lagi instansi

    pemerintah pusat yang ada di kedua Daerah tersebut% Satu +ontoh yang sangat $elas

    adalah keberadaan )nspektorat Henderal di setiap &ementerian% Dengan adanya 0tonomi

    Daerah maka praktis pengawasan yang dilakukan oleh lembaga ini hanya sampai pada

    provinsi karena tidak ada lagi instansi vertikal di &abupaten dan &ota% Dengan

    sendirinya tidak ada lagi program programpersonil yang ada di &abupaten dan &ota

    sehingga lembaga ini harus mengubah rungsi dan substansi pengawasan%

    Dengan demikian Daerah tidak dengan sekehendak hati menyelenggarakan

    pelayanan pendidikan tetapi harus dengan standar dan norma-norma yang ditetapkan

    se+ara Nasional% )tulah pengawasan yang diperlukan terhadap Daerah% apa yang

    digambarkan disini hanyalah merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan

    berubahnya 7ungsi birokrasi yang ada di Pemerintahan Pusat%

    Yang keempat adalah para Gubernur atau Kepala Daerah Provinsi% 6ungkin

    yang merasa paling terganggu dengan adanya perubahan kebi$akan 0tonomi Daerah ini

    adalah ,ubernur atau &epala Daerah provinsi% 6engapa demikian Dengan adanya

    Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah ini posisi peranan dan wewenang

    ,ubernur berubah se+ara substansi7% &alau pada masa sebelumnya ,ubernur adalah @18

    Pe$abat Pemerintahan Pusat di Provinsi dalam rangka pelaksanaan tugas dekonsentrasi

    @28 Penguasa Tunggal @!8 administrator dalam bidang pemerintahan keuangan dan

    pembangunan @#8 memiliki kewenangan untuk melakukan kontrol terhadap Pemerintah

    Daerah bawahannya seperti &abupaten dan &otamadya serta DP*D% Dengan

    diberlakukannya kebi$aksanaan otonomi yang baru banyak kewenangan yang terpangkas%

    &epala Daerah &abupaten dan &ota tidak lagi memiliki hubungan hierarki dengan

    &epala Daerah Provinsi dan hal ini se+ara psikologis mengganggu keberadaan ,ubernuratau &epala Daerah Provinsi yang menikmati kekuasaan selama puluhan tahun dengan

    sistem otonomi yang bertingkat% =al itu men$adi lebih kompleks lagi dengan tingkah para

    &epala Daerah &abupaten dan &ota yang tidak menghargai ,ubernur%

    &ebi$aksanaan untuk mengembalikan sistem pemerintahan Daerah yang bersi7at

    hierarki ini tampaknya akan diteruskan oleh &ementerian Dalam Negeri yang baru dalam

    &abinet ,otong *oyong%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    26/52

    Kelima adalah Bupati dan Walikota% upati dan .alikota yang merupakan

    &epala Daerah di lingkungannya tentu sa$a memiliki kepentingan yang sangat mendasar

    dengan adanya 0tonomi Daerah% mereka berharap bahwa dengan adanya 0tonomi

    Daerah ini akan memiliki kebebasan dan kewenangan yang besar dalam men$alankan

    roda pemerintahan terutama dalam menggali sumber dana keuangan yang diperlukan

    guna membiayai kegiatan pemerintahan dalam rangkan memberikan pelayanan dan

    perlindungan kepada warga masyarakatnya%

    Dengan 0tonomi Daerah yang dititikberatkan kepada &abupaten dan &ota maka

    para bupati dan walikota mempunyai kekuasaan yang besar karena sumua kewenangan

    pemerintahan mereka miliki bersama-sama dengan DP*D ke+uali yang menyangkut

    kewenangan dalam hal politik luar negeri kebi$aksanaan pertahanan dan keamanan

    sistem peradilan kebi$aksanaan keuangan atau moneter dan kebi$aksanaan dalam bidang

    keagamaan serta kebi$aksanaan strategis yang menyangkut masalah peren+anaan nasinal

    dan khusunya teknologi%

    Yang keenam adalah birokrat di Kabupaten dan Kota% irokrat di &abupaten

    dan &ota terdiri atas dua kelompok yaitu yang merupakan pe$abat pemerintahan Daerah

    yang melaksanakan tugas-tugas otonomi seperti &epala Dinas dan pe$abat Sekretariat

    Daerah% sementara itu kelompok yang kedua adalah pegawai atau pe$abat Pemerintah

    Pusat yang melaksanakan tugas Pemerintah Pusat di Daerah seperti yang ada di semua

    instansi vertikal% 6ereka yang men$adi &epala &antor &ementerian adalah birokrat Pusat

    yang ada di Daerah%

    &edua kelompok birokrat tersebut mempunyai kepedulian yang berbeda%

    &alangan birokrat lo+al melihat otonomi se+ara positi7 dengan harapan peluang bagi

    mereka guna mengembangkan diri untuk men$adi lebih besar apalagi dengan adanya

    ren+ana organisasi pemerintahan Daerah yang baru dengan perubahan ;selon yangsubstansi7% Dengan berubahnya ;selon makan berubah pula imbalan yang akan diterima%

    =anya sa$a sikap yang berkembang ialah mun+ulnya semangat tnosentrisme yang

    berlebihan dengan menon$olkan pentingnya putera Daerah menduduki posisi-posisi yang

    strategis di Daerahnya% Sementara itu irokrat Pusat yang ada di Daerah melihat

    otonomi sebagai an+aman dan akan menghilangkan peluang mereka% =al ini dikaitkan

    dengan kenyataan bahwa mereka harus mengalihkan statusnya dari PNS Pusat men$adi

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2:

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    27/52

    PNS Daerah% peluang untuk berpromosi $uga men$adi terbatas &arena terbatasnya posisi

    yang ada dan berkembangnya semangat tnosentrisme yang kuat di Daerah% banyak

    kalangan birokrat Pusat yang ada di Daerah kemudian men$adi ke+ewa karena mereka

    merasa disingkirkan oleh upati dan atau .alikota sedangkan mereka merasa bahwa

    kuali7ikasi mereka lebih baik daripada PNS Daerah terutama kalau dikaitkan dengan

    pen$en$angan mulai dari 4DU6 4DU64 SP46;N dan SP4T)%

    take Holder! d# Luar Pemer#ntahan

    Yang pertama adalah DP dan DPD% Tidak dapat dipungkiri bahwa DP*

    mempunyai kepentingan yang sangat besar terhadap implementasi kebi$akasanaan

    0tonomi Daerah karena lembaga inilah yang membuat undang-undangnya% Tentu sa$a

    tidak semua anggota DP* mempunyai kepentingan se+ara langsung karena mereka yang

    terlibat langsung ketika merumuskan Undang-Undang 0tonomi Daerah yang akan ikut

    bertanggung $awab mengawasi proses implementasi yaitu anggota Komisi 77 yang

    membidangi politik dalam negeri% 6ereka melakukan interaksi dengan 6enteri terkait

    yaitu &ementerian Negara 0tonomi Daerah serta &ementerian Dalam Negeri%Komisi 77

    $uga sangat berkepentingan dengan implementasi kebi$aksanaan desentralisasi 7iskal oleh

    karena itu &omisi ini $uga sangat akti7 melakukan rapat ker$a dengar pendapat dengan

    &ementerian &euangan%Komisi 77 $uga banyak sekali menerima usulan dari masyarakat

    yang menyangkut pemekaran atau pembentukan Provinsi dan &abupaten baru serta &pta

    0tonom%

    DP*D termasuk yang paling banyak memperoleh keuntungan dari kebi$aksanaan

    0tonomi Daerah yang baru ini% ahkan anggota DP*D meman7aatkannya untuk

    memperoleh peningkatan peman7aatan material se+ara pribadi dengan tindakan-tindakan

    yang men+olok seperti @18 meman7aatkan Pemilihan &epala Daerah dengan memperolehimbalan uang @28 meman7aatkan PH tahunan &epala Daerah untuk memperoleh imbalan

    dari pihak &epala Daerah @!8 menaikkan ga$i dan honor se+ara men+olok @#8 menyalah-

    gunakan penggunaan anggaran seperti melakukan kegiatan yang seharusnya tidak perlu

    dilakukan misalnya dengan melakukan studi banding ke Daerah lain dan bahkan ke luar

    negeri @8 meman7aatkan proses pembentukan Perda untuk memperoleh imbalan

    7inansial @:8 meman7aatkan proses penetapan 4PD $uga untuk memperoleh imbalan

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    2

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    28/52

    7inansial @

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    29/52

    luas se+ara nasional dan ada pula yang bersi7at lokal% 4da yang memusatkan perhatian

    kepada masalah-masalah politik dan pemerintahan ada pula memperhatikan masalah-

    masalah yang bersi7at non-politik atau non-pemerintahan% eberapa S6 telah

    memainkan peranan yang sangat positi7 bagi peningkatan good governan+e% S6

    berhasil mengungkap se$umlah tindakan anomaly yang dilakukan oleh beberapa DP*D di

    seluruh )ndonesia%

    Yang keempat adalah !embaga "nternasional% embaga seperti 7nternational

    onetary Fund) @Dana 6oneter )nternasional8 dan World 8ank@ank Dunia8 misalnya

    dengan sangat teliti melakukan negosiasi tentang pembuatan1etter o* 7ntent @0)8 antara

    pemerintah )ndonesia dengan )6% Dalam hal otonomi )6 sangatlah berkepentingan

    dengan kebi$aksanaan yang menyangkut desentralisasi 7iskal% Sebenarnya sikap dan

    peranan lembaga seperti halnya )6 lebih dikaitkan sebagai medikte pemerintah untuk

    melakukan apa sa$a yang mereka kehendakitermasuk implementasi yang tidak bersi7at

    bradikal% =al ini ter$adi karena begitu besarnya tingkat ketergantungan pemerintah

    )ndonesia terhadap lembaga internasional tersebut%

    Dari gambaran yang +ukup luas tentang para stake olders dalam

    penyelenggaraan otonomi Daerah di )ndonesia% &ita dapat membayangkan betapa

    kompleksnya persoalan yang kita hadapi dalam konteks Pemerintahan Daerah khususnya

    mengenai otonomi Daerah itu sendiri%

    7endala dar#&ada Im&lementa!# Undang-Undang Nomor 32 ahun 200 dengan

    &a!al 1' Undang-Undang Da!ar 1()9 !e"aga# "er#kut:

    Setiap produk hukum yang dilun+urkan dalam kenyataan yang ter$adi pasti

    memiliki kelemahan dan keunggulan di konsep dasarnya begitu pula dengan Undang-

    Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# TentangPemerintahan Daerah%

    Dari beberapa alasan pokok penghambat pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22

    Tahun 1999 dapat diketahui lewat turunan dari Undang-Undang ini yang menurut

    keterangan masih membutuhkan paling sedikit !# produk hukum## untuk kemudian

    diturunkkan dalam bentuk peraturan Daerah sehingga dilaksanakan% Diantara produk

    hukum yang men$adi turunan dari Undang-Undang tersebut saat ini yang sudah terlihat

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    29

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    30/52

    wu$udnya adalah *an+angan Peraturan Pemerintah Tentang &ewenangan Daerah

    &epmendagri Nomor :#?1999 Tentang Pedoman Umum 6engenai Desa dan

    &epmendagri Nomor :?1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan 6engenai

    &elurahan% Uraian selan$utnya akan lebih diutamakan membahas tentang &epmendagri

    Nomor :#?1999 ini sebab desa sebagai sub sistem pemerintahan diakui sebagai unit yang

    otonom% 0tonomi desa @otonomi masyarakat desa8 bersi7at khas sebab ditentukan oleh

    asal-usul desa adat-istiadat dan budayanya% 0leh karena itu pengaturan desapun

    seyogyanya mengakomodir kekhasan tersebut%

    &ehadiran Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# yang diundangkan saat era

    pemerintahan Presiden 6egawati @2"""-2""8 pada tanggal 1 0ktober 2""# merupakan

    pukulan berat pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999% Dengan $angka

    waktu @lima8 tahun pelaksanaan yang begitu singkat untuk sebuah Undang- Undang

    dengan alasan pada masa tersebut banyak Daerah khususnya &abupaten?&ota saling

    berkonsentrasi mengurus pemerintahan desanya dike$utkan kehadiran Undang-Undang

    Pemerintah Daerah yang baru% 6elihat substansi setelah pelun+urannya terlihat $elas

    bahwa perbandingan pengaturan tentang pelaksanaan proses pemilihan kepala Daerah

    se+ara langsung lebih mendominasi daripada substansi pemerintahan desanya% Tetapi

    dengan keterbatasan yang ada dalam pembahasan ini penulis men+oba mengorek sisi

    hambatan dan pendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# tersebut%

    Produk hukum terbaru tentang kepemerintahan dinamakan Undang-Undang

    Nomor !2 Tahun 2""#% hal ihwal pengundangannya terkait pembahasan mengenai

    otonomi desa sesuai dengan dasar pemikiran menurut dasar pen$elasan umum atas

    Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#%

    6enyikapi dasar hukum tersebut sangat $elas bahwa Undang-Undang Nomor !2

    Tahun 2""# mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa dan kepada desa melaluipemerintah desa dapat diberikan penugasan atau pendelegasian dari pemerintah ataupun

    Pemerintah Daerah untuk melaksanakan urusan pemerintahan tertentu% Terhadap desa

    diluar desa gineologis yaitu desa yang bersi7at admiistrati7 otonomi desa diberikan

    kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti dari perkembangan dari desa itu

    sendiri%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !"

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    31/52

    6elihat pembahasan tersebut diatas maka dapat diperoleh hambatan pelaksanaan

    Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# berdasarkan substansi pengaturan mengenai

    Daerah yakni5

    1. Pengaturan Pa!al-Pa!al ,engena# Daerah

    Pengaturan dan bunyi pasal-pasal tentang Daerah sedemikian rupa akan

    membuka peluang masuknya makna kapitalisme dengan pola otoriter sentralistis

    birokratis non partisipati7 dan mengesampingkan rakyat dalam segala aspek%

    =al ini perlu diperhatikan karena kurangnya pemahaman se+ara mendetail

    terhadapt makna yang terkandung dari pasal-pasal mengenai pemerintahan Daerah

    tersebut agar masyarakat umum tidak salah mengartikan tu$uan daripada Undang-

    Undang Nomor !2 Tahun 2""# tesebut serta implementasinya terhadap pasal 13

    Undang-Undang Dasar 19#%

    2. u"!tan!# Badan Permu!a$aratan Daerah

    Penggantian adan Perwakilan Daerah men$adi adan Permusyawaratan

    Daerah dapat memi+u mun+ulnya kerabat-kerabat &epala Daerah men$adi kaum elit

    karena adan Permusyawaratan Daerah keanggotaannya ditetapkan se+ara

    musyawarah dan mu7akat% Digantinya adan Perwakilan Daerah men$adi adan

    Permusyawaratan Daerah yang mempunyai 7ungsi yang terbatas dapat dianggap

    sebagai pengingkaran terhadap kedaulatan rakyat dan demokrasi di arus bawah dan

    $uga termasuk pembangunan demokrasi yang telah dirintis selama ini bisa men$adi

    sia-sia%

    3. u"!tan!# Pengaturan Daerah

    Pengaturan mengenai Pemerintaha Daerah dalam Undang-Undang Nomor !2

    Tahun 2""# ini dapat dianggap memiliki semangat sentralistik karena hanyamemperkuat eksekuti7 yang dalam hal ini adalah pemerintahan Daerah% &emudian

    gagasan tentang 0tonomi Daerah akan semakin tidak $elas%

    &epentingan pemerintahan Daerah akan semakin kokoh dan terkondisikan dan

    bahkan terpondasi lebih kuat sehingga akan timbul se7at eksekuti7 sedangkan makna

    0tonomi Daerah sebagai konsep dasar yang seharusnya dipegang tidak mengena

    sampai sektor bawah dalam masyarakat%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !1

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    32/52

    . 5e$enang 7ekua!aan 7e&ala Daerah

    &ekuasaan kepala Daerah yang selama ini bisa dikatakan sebagai '*a$a( akan

    dapat semakin kuat karena kewenangan kepala Daerah men$adi sangat besar dan tidak

    adanya kontrol dari rakyat yang tiada lain adalah sebagai salah satu 7ungsi adan

    Perwakilan Daerah%

    &ekhawatiran lainnya adalah berpindahnya 7ungsi tugas kepada pemimpin

    yang berada di bawahnya yang notabena merupakan perangkat Daerah yang bisa

    menimbulkan pola 4S @4sal apak Senang8%

    ). Hak tonom# +akat

    Ter$adinya penghilangan hak otonomi rakyat karena adanya kekayaan Daerah

    yang mulai dikelola oleh pihak-pihak yang telah diatur tugasnya oleh pemerintahan

    pusat%

    &arena adanya wilayah dengan kondisi sarana dan prasarana terbatas serta

    ditun$ang oleh unsur masyarakat untuk mengusulkan perubahan otoritas Daerah

    tersebut maka dimungkinkan Daerah dengan keterbatasan yang ada berubah men$adi

    suatu Daerah otoriter sehingga ter$adi pula perubahan hak otonomi rakyat%

    ;. r#enta!# Penga"d#an 7e&ala Daerah

    Sorotan kegiatan pada pemerintahan Daerah menurut Undang-Undang Nomor

    !2 Tahun 2""# adalah kepemimpinan &epala Daerah% &epemimpinan kepala Daerah

    tertu$u pada orientasi kepala Daerah karena kepala Daerah akan lebih bertanggung

    $awab kepada pemerintahan pusat%

    &epala Daerah akan lebih memperhatikan @loyal8 kepada kehendak pihak atas

    $ika dibandingkan dengan kepentingan rakyat% Dampak lainnya adalah pemerintahan

    Daerah dapat di$adikan sebagai alat politik bagi oknum-oknum dalam a$ang

    pemilihan kepala Daerah langsung%

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    33/52

    U&aa 8ang elah D#lakukan Pemer#ntah Dalam Pelak!anaan tonom# Daerah

    Berda!arkan Undang-Undang Nomor 32 ahun 200

    &onsep lainnya yang men$adi bahan dasar pertimbangan pengaturan tentang

    pemerintahan Daerah yakni masalah-masalah penetuan substansi peraturan pemerintahan

    terkait kedudukannya sebagai pedoman pelaksana adalah5

    a% &e$elasan proses-proses pembagian kekuasaan @kewenangan8 dan hubungan ker$a

    antara Pemerintah Daerah badan permusyawaratan Daerah serta lembaga masyarakat

    Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah dengan memperhatikan prinsip-

    prinsip demokratisasi dan perwu$udan kedaulatan rakyat>

    b% &e$elasan 7ungsi kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan Daerah

    dengan pola penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang transparan dan akuntabel>

    +% &e$elasan mengenai alokasi dana yang men$adi hak Daerah>

    d% 6engedepankan pola pengambilan keputusan dan pembuatan kebi$akan se+ara

    partisipati7 dan keberpihakan terhadap rakyat miskin perempuan serta kelompok-

    kelompok masyarakat yang tergabung dalam 7orum warga>

    e% &e$elasan pengakuan dan penghormatan terhadap kesatuan-kesatuan masyarakat

    hukum adat serta hak tradisionalnya yang ada dan berkembang di suatu Daerah%

    6enyoroti pandangan tersebut diatas upaya yang telah dilakukan pemerintah

    dalam pelaksanaan 0tonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#

    adalah sebagai berikut5

    1. Penega!an ,akna dar#&ada Daerah

    Daerah sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

    berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat Daerah terssebut yang diakui dan dihormati

    dalam sistem Pemerintahan Negara &esatuan *epublik )ndonesia%

    Dengan pengertian tersebut diatas sangatlah $elas bahwa pemerintahan Daerah

    tidaklah lagi diarahkan pada Sel* 4overning 5ommunity% Sedangkan suatu Daerah

    berada dalam satu kesatuan Negara%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !!

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    34/52

    2. Pengaturan 7e$enangan Daerah

    Urusana pemerintahan yang men$adi kewenangan Daerah men+akup yang

    sudah ada berdasarkan asal-usul Daerah urusan pemerintahan yang men$dai

    kewenangan pusat diserahkan pengaturannya kepada Daerah% Tugas pembantuan dari

    pemerintah dan pemerintah pusat urusan pemerintah lainnya yang oleh peraturan

    perundang-undangan yang diserahkan kepada Daerah%

    3. Pengaturan Pro!edur Pem#l#han 7e&ala Daerah

    &egiatan pemilihan kepala Daerah sebagai perwu$udan proses penyaluran

    aspirasi masyarakat dilaksanakan se+ara langsung oleh rakyat% Pemilihan kepala

    Daerah dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya berlaku

    ketentuan hukum adat Daerah tersebut%

    &epala Daerah pada dasarnya bertanggung $awab kepada rakyat Daerah

    tersebut yang prosedur pertanggung$awabannya disampaikan kepada pemerintah

    pusat% &epala adan Permusyawaratan Daerah kepala Daerah wa$ib memberikan

    keterangan laporan pertanggung$awaban dan kepada rakyat menyampaikan in7ormasi

    pokok-pokok pertanggung$awabannya namun tetap memberikan peluang kepada

    masyarakat melalui adan Permuyawaratan Daerah untuk menanyakan dan atau

    meminta keterangan lebih lan$ut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

    pertanggung$awaban yang dimaksud%

    . Peneta&an =ung!# dan 7e"eradaan Badan Permu!a$aratan Daerah dan

    Lem"aga 7ema!arakatan

    Perubahan adan Perwakilan Daerah men$adi adan Permusyawaratan Daerah

    dengan 7ungsinya menetapkan peratuan Daerah bersama kepala Daerah menampung

    dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta keanggotaan yang terdiri atas wakil-wakil

    rakyat dengan +ara musyawarah mu7akat% Untuk masa $abatan adanPermusyawaratan Daerah ditetaapkan @lima8 tahun dan dapat dipilih kembali untuk

    1 @satu8 kali masa $abatan berikutnya%

    &eberadaan lembaga kemasyarakatan sebagai lembaga penampung kegiatan

    kemasyarakatan dan penyaluran hal dan kepentingan masyarakat seperti halnya

    embaga Pemberdayaan 6asyarakat%

    ). Penataan um"er 7euangan Daerah

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !#

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    35/52

    Setiap kegiatan yang ada dalam skala Daerah tidak bisa terlepas dari masalah

    keuangan% Pada Undang-Undang ini penataan pendapatan suatu Daerah terdiri atas

    pendapatan asli Daerah bagi hasil pa$ak Daerah dan retribusi dari dana perimbangan

    keuangan pusat yang diterima oleh Pemerintah Daerah bantuan dari Pemerintah pusat

    dan sumbangan dari pihak ketiga%

    esuai pertimbangan dan merin+i pembahasan tersebut diatas sangatlah $elas

    bahwa terdapat relasi antara Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 @sekarang Undang-

    Undang Nomor !2 Tahun 2""#8 denga pasal 13 Undang-Undang Dasar 19# yang

    terlihat nyata% Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# merpakan salah satu implementasi

    daripada perwu$udan pasal 13 Undang-Undang Dasar 19# yang membahas mengenai

    Pemerintahan Daerah yang tentunya tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan sistem

    0tonomi Daerah% Diharapkan Undang-Undang nomo !2 Tahun 2""# ini dapat

    dilaksanakan dengan mudah serta yang terpenting dapat dipahami oleh masyarakat

    sebagai resepien sekaligus penyeimbang kegiatan pemerintahan Daerah dan aparat

    Pemerintah Daerah sebagai motor penggerak pemerintahan Daerah sesuai denga pasal 13

    Undang-Undang Dasar 19#%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    36/52

    BAB III

    PENUUP

    3.1 7e!#m&ulan

    *evisi terhadap UU No% 22?1999 dengan demikian $elas dimaksudkan untuk

    menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang selama ini mun+ul dalam pelaksanaan

    0tonomi Daerah% 6emang sekilas UU No% !2 tahun 2""# masih menyisakan banyak

    kelemahan tapi harus diakui pula banyak peluang dari UU tersebut untuk men+iptakan

    good governan+e paling tidak di tataran konseptual akan sangat berarti% Selain beberapa

    implikasi positi7 yang dapat diambil dari UU No% !2 tahun 2""# ini perdebatan tentang

    pilkadal hanya bagian ke+il dibanding usaha idealisasi kehidupan bernegara dalam

    konteks demokrasi dan 0tonomi Daerah masa sekarang ini% Diskursus demikian tentunya

    @diharapkan8 berakhir dengan keputusan 7inal 6ahkamah &onstitusi dan pembangunan

    demokrasi akan terus ber$alan di negeri ini%

    Pemilihan kepala Daerah se+ara langsung pada saat sekarang ini masih merupakan

    tahap awal sebuah pilot pro$e+t demokrasi lokal% Semoga sistem ketatanegaraan )ndonesia

    yang +arut marut ini segera dapat dibenahi sehingga hukum> sebuah permasalahan utama

    yang menuntut solusi keadilan bagi negara yang demokratis dalam men$alankan

    pemerintahannya> akan men$adi panglima%

    Dari uraian pembahasan pada 4 sebelumnya dapat disimpulkan bahwa5

    1% )mplementasi Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# terhadap pelaksanaan

    pemerintahan Daerah termasuk $uga 0tonomi Daerah sesuai yang tertuang didalam

    pasal 13 Undang-Undang Dasar 19#% Se+ara teori telah melaksanakan materi

    Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# dan didasari oleh &eputusan 6enetri Dalam

    Negeri sesuai Pedoman Umum Pengaturan Pemerintaha Daerah dengan pembuktian

    selama periode Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tersebut Pemerintah Pusat

    telah menetapkan 12 @dua belas8 Peraturan Daerah dan 1# @empat belas8 &eputusan

    upati sebagai dasar hukum pelaksanaan pengaturan Daerah yang sesuai denga pasal

    13 UUD 19# yang kini dilan$utkan dengan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""#

    yang di$adikan sebagai wu$ud daripada pasal 13 tersebut%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !:

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    37/52

    2% &endala daripada implementasi Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# berdasarkan

    substansi pengaturan mengenai Daerah yakni5

    a Pengaturan Pasal-pasal tentang Daerah

    b Substansi adan Permusyawaratan Daerah

    + Substansi pengaturan Daerah

    d .ewenang dan kekuasaan kepala Daerah

    e =ak otonomi rakyat

    7 0rientasi pengabdian kepala Daerah

    g Pengaruh birokrasi yang kompleks

    !% Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan 0tonomi Daerah

    berdasarkan Undang-Undang Nomor !2 Tahun 2""# adalah sebagai berikut5

    a Penegasan makna dari Daerah

    b Pengaturan kewenangan Daerah

    + Pengaturan prosedur pemilihan kepala Daerah

    d Penetapan 7ungsi dan keberadaan adan Permusyawaratan Daerah dan embaga

    &emasyarakatan

    e Penataan sumber keuangan Daerah

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    38/52

    DA=A+ PUA7A

    Solihin Dadang dkk 2""1 6tonomi #enyelenggaraan #emerinta &aera Hakarta5

    ,ramedia Pustaka Utama

    Dr% =% 6% 4rie7 6ul$adi S%=% 6%Si 2"" 1andasan dan #rinsi 9ukum 6tonomi &aera

    dalam Negara Kesatuan :eublik 7ndonesia Hakarta5 &DT @&atalog Dalam Terbitan8

    Drs% =% Syaukani =* dkk 2"" 6tonomi &aera dalam Negara Kesatuan Gogyakarta5

    Pustaka ela$ar

    Dr% =% Siswanto Sunarno S%=% 6%=um 2"": 9ukum #emerintaan &aera di 7ndonesia

    Hakarta5 Sinar ,ra7ika

    ---------- 2""

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    39/52

    LA,PI+AN 1

    MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYATSEKRETARIAT JENDERAL

    ==================================

    UNDANG UNDANG

    DASAR

    NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

    DALAM SATU NASKAH

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    !9

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    40/52

    UNDAN>-UNDAN>

    DAA+

    NE>A+A +EPUBLI7 INDNEIA AHUN 1()

    DALA, AU NA7AH

    UNDAN>-UNDAN>

    DAA+ NE>A+A +EPUBLI7 INDNEIA

    AHUN 1()

    PE,BU7AAN

    P r e a m " u l e /

    ahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka

    pen$a$ahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

    perikeadilan%

    Dan per$uangan pergerakan kemerdekaan )ndonesia telah sampailahkepada saat yang

    berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat )ndonesia ke depan pintu gerbang

    kemerdekaan Negara )ndonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur%4tas berkat rakhmat 4llah Gang 6aha &uasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur

    supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat )ndonesia menyatakan dengan ini

    kemerdekaannya%

    &emudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara )ndonesia yang

    melindungi segenap bangsa )ndonesia dan seluruh tumpah darah )ndonesia dan untuk mema$ukan

    kese$ahteraan umum men+erdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

    berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah &emerdekaan

    &ebangsaan )ndonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara )ndonesia yang terbentuk dalam

    suatu susunan Negara *epublik )ndonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada

    &etuhanan Gang 6aha ;sa &emanusiaan Gang 4dil dan eradab Persatuan )ndonesia dan

    &erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebi$aksanaan dalam Permusyawaratan?Perwakilan serta

    dengan mewu$udkan suatu &eadilan sosial bagi seluruh rakyat )ndonesia%

    UNDAN>-UNDAN>

    DAA+

    BAB I

    BENU7 DAN 7EDAULAAN

    Pa!al 1

    @18 Negara )ndonesia ialah Negara &esatuan yang berbentuk *epublik%

    @28 &edaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar% MMM8

    @!8 Negara )ndonesia adalah negara hukum% MMM8

    BAB II

    ,AELI PE+,U8A5A+AAN +A78A

    Pa!al 2

    @18 6a$elis Permusyawaratan *akyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan *akyat dan anggota

    Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lan$ut dengan

    undang-undang% MMMM8

    @28 6a$elis Permusyawaratan *akyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara%

    @!8 Segala putusan 6a$elis Permusyawaratan *akyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak%

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    #"

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    41/52

    Pa!al 3

    @18 6a$elis Permusyawaratan *akyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar%

    MMM8

    @28 6a$elis Permusyawaratan *akyat melantik Presiden dan?atau .akil Presiden% MMM?MMMM8

    @!8 6a$elis Permusyawaratan *akyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan?atau .akil Presiden

    dalam masa $abatannya menurut Undang-undang Dasar% MMM?MMMM8

    BAB III

    7E7UAAAN PE,E+INAHAN NE>A+A

    Pa!al

    @18 Presiden *epublik )ndonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar%

    @28 Dalam melakukan kewa$ibannya Presiden dibantu oleh satu orang .akil Presiden%

    Pa!al )

    @18 Presiden berhak menga$ukan ran+angan undang-undang kepada Dewan Perwakilan *akyat M8

    @28 Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk men$alankan undang undang sebagaimana

    mestinya%

    Pa!al ;@18 Aalon Presiden dan +alon .akil Presiden harus seorang warga Negara )ndonesia se$ak

    kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri tidak

    pernah mengkhianati negara serta mampu se+ara rohani dan $asmani untuk melaksanakan tugas

    dan kewa$iban sebagai Presiden dan .akil Presiden% MMM8

    @28 Syarat-syarat untuk men$adi Presiden dan .akil Presiden diatur lebih lan$ut dengan undang-

    undang% MMM8

    Pa!al ;A

    @18 Presiden dan .akil Presiden dipilih dalam satu pasangan se+ara langsung oleh rakyat% MMM8

    @28 Pasangan +alon Presiden dan .akil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai

    politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum% MMM8

    @!8 Pasangan +alon Presiden dan .akil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen

    dari $umlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiapprovinsi yang tersebar di lebih dari setengah $umlah provinsi di )ndonesia dilantik men$adi

    Presiden dan .akil Presiden% MMM8

    @#8 Dalam hal tidak ada pasangan +alon Presiden dan .akil Presiden terpilih dua pasangan +alon

    yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat

    se+ara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden

    dan .akil Presiden% MMMM8

    @8 Tata +ara pelaksanaan pemilihan Presiden dan .akil Presiden lebih lan$ut diatur dalam undang-

    undang%MMM8

    Pa!al dan?atau pendapat bahwa Presiden dan?atau .akil Presiden tidak lagi

    memenuhi syarat sebagai Presiden dan?atau .akil Presiden% MMM8

    @28 Pendapat Dewan Perwakilan *akyat bahwa Presiden dan?atau .akil Presiden telah melakukan

    pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan?atau

    .akil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan 7ungsi pengawasan Dewan Perwakilan

    *akyat%MMM8

    @!8 Penga$uan permintaan Dewan Perwakilan *akyat kepada 6ahkamah &onstitusi hanya dapat

    dilakukan dengan dukungan sekurangkurangnya 2?! dari $umlah anggota Dewan Perwakilan

    *akyat yang hadir dalam siding paripurna yang dihadiri oleh sekurangkurangnya 2?! dari $umlah

    anggota Dewan Perwakilan *akyat% MMM8

    @#8 6ahkamah &onstitusi wa$ib memeriksa mengadili dan memutus dengan seadiladilnya terhadap

    pendapat Dewan Perwakilan *akyat tersebut paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan

    Dewan Perwakilan *akyat itu diterima oleh 6ahkamah &onstitusi% MMM8

    @8 4pabila 6ahkamah &onstitusi memutuskan bahwa Presiden dan?atau .akil Presiden terbukti

    melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara korupsi penyuapan tindakpidana berat lainnya atau perbuatan ter+ela> dan?atau terbukti bahwa Presiden dan?atau .akil

    Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan?atau .akil Presiden Dewan

    Perwakilan *akyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian

    Presiden dan?atau .akil Presiden kepada 6a$elis Permusyawaratan *akyat% MMM8

    @:8 6a$elis Permusyawaratan *akyat wa$ib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul Dewan

    Perwakilan *akyat tersebut paling lambat tiga puluh hari se$ak 6a$elis Permusyawaratan *akyat

    menerima usul tersebut% MMM8

    @

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    43/52

    'Demi 4llah saya bersumpah akan memenuhi kewa$iban Presiden *epublik )ndonesia @.akil

    Presiden *epublik )ndonesia8 dengan sebaikbaiknya dan seadiladilnya memegang teguh Undang-

    undang Dasar dan men$alankan segala undang-undang dan peraturannya dengan seluruslurusnya

    serta berbakti kepada Nusa dan angsa(%

    Han$i Presiden @.akil Presiden8 5

    'Saya ber$an$i dengan sungguhsungguh akan memenuhi kewa$iban Presiden *epublik )ndonesia

    @.akil Presiden *epublik )ndonesia8 dengan sebaikbaiknya dan seadiladilnya memegang teguh

    Undang-undang Dasar dan men$alankan segala undang-undang dan peraturannya dengan

    seluruslurusnya serta berbakti kepada Nusa dan angsa( % M8

    @28 Hika 6a$elis Permusyawaratan *akyat atau Dewan Perwakilan *akyat tidak dapat mengadakan

    sidang Presiden dan .akil Presiden bersumpah menurut agama atau ber$an$i dengan

    sungguhsungguh di hadapan pimpinan 6a$elis Permusyawaratan *akyat dengan disaksikan oleh

    pimpinan 6ahkamah 4gung% M8

    Pa!al 10

    Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas 4ngkatan Darat 4ngkatan aut dan 4ngkatan

    Udara%

    Pa!al 11@18 Presiden dengan persetu$uan Dewan Perwakilan *akyat menyatakan perang membuat perdamaian

    dan per$an$ian dengan negara lain% MMMM8

    @28 Presiden dalam membuat per$an$ian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan

    mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan?atau

    mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetu$uan Dewan

    Perwakilan *akyat% MMM8

    @!8 &etentuan lebih lan$ut tentang per$an$ian internasional diatur dengan undang-undang% MMM8

    Pa!al 12

    Presiden menyatakan keadaan bahaya% Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan

    undang-undang%

    Pa!al 13

    @18 Presiden mengangkat duta dan konsul%@28 Dalam hal mengangkat duta Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan *akyat%

    M8

    @!8 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan menperhatikan pertimbangan Dewan

    Perwakilan *akyat% M8

    Pa!al 1

    @18 Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan 6ahkamah 4gung%

    M8

    @28 Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan

    *akyat% M8

    Pa!al 1)

    Presiden memberi gelar tanda $asa dan lain lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-

    undang% M8Pa!al 1;

    Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan

    kepada Presiden yang selan$utanya diatur dalam undang-undang% MMMM8

    BAB I@

    DE5AN PE+I,BAN>AN A>UN>

    Dihapus% MMMM8

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    #!

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    44/52

    BAB @

    7E,ENE+IAN NE>A+A

    Pa!al 1

    @18 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi keluarga kehormatan martabat dan harta

    benda yang dibawah kekuasaannya serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari an+amanketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi% MM8

    @28 orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan dera$at martabat

    manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain% MM8

    Pa!al 2'H

    @18 Setiap orang berhak hidup se$ahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan medapatkan

    lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan% MM8

    @28 Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan

    man7aat yang sama guna men+apai persamaan dan keadilan% MM8

    @!8 Setiap orang berhak atas $aminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya se+ara utuh

    sebagai manusia yang bermartabat% MM8

    @#8 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih

    se+ara sewenangwenang oleh siapa pun% MM8Pa!al 2'I

    @18 =ak untuk hidup hak untuk tidak disiksa hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani hak

    beragama hak untuk tidak diperbudak hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum dan

    hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak

    dapat dikurangi dalam keadaan apa pun% MM8

    @28 Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersi7at diskriminati7 atas dasar apa pun dan

    berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersi7at diskriminati7 itu% MM8

    @!8 )dentitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan Faman

    dan peradaban% MM8

    Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kususma Surabaya/

    Undang-Undang Nomor 32 Taun 2!!" Sebagai Wujud dari #asal $% UU&

    $'"()

    #9

  • 7/22/2019 M3-Makalah Kewarganegaraan

    50/52

    @#8 Perlindungan pema$uan penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung $awab

    negara terutama pemerintah% MM8

    @8 Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang

    demokratis maka pelaksanaan hak asasi manusia di$amin diatur dan dituangkan dalam peraturan

    perundanganundangan% MM8

    Pa!al 2'

    @18 Setiap orang wa$ib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan

    bermasyarakat