MAKALAH KEWARGANEGARAAN

32
MAKALAH KEWARGANEGARAAN “REKENING GENDUT AIPTU POLRES RAJA AMPAT LABORA SITORUS” Oleh : ELSA MEILA (1433010020) IDA MARIA (1433010023) BAGUS ANDREA (1433010026) RAHMI IFFULANSARI (1433010037) APRILISYA LEE (1433010041) WILDAN FAWWAZ (1433010044) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

description

hty

Transcript of MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Page 1: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“REKENING GENDUT AIPTU POLRES RAJA AMPAT LABORA SITORUS”

Oleh :

ELSA MEILA (1433010020)

IDA MARIA (1433010023)

BAGUS ANDREA (1433010026)

RAHMI IFFULANSARI (1433010037)

APRILISYA LEE (1433010041)

WILDAN FAWWAZ (1433010044)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2015

Page 2: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan

kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan

dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Kewarganegaraan”

tentang Disintergerasi di Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua

pihak.

Surabaya, April 2015

Penulis

i

Page 3: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DISINTERGERASI BANGSA......................................................... 4

2.2. KORUPSI.................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 CUPLIKAN BERITA ……………………………………………………………. 13

3.2 PEMBAHASAN BERITA ………………………………………………. 15

3.3 SOLUSI…………………………………………………………............. 16

BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN...................................................................................... 18

3.2.SARAN............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iii

ii

Page 4: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan

akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut

merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin

marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa

nasionalisme di dalam masyarakat.

Hal ini yang memicu maraknya terjadi korupsi pada negri ini dikarenakan memiliki

kekuasaan sehingga dapat mengambil uang Negara yang bukan menjadi hak-hak koruptor. Hal

ini menyebabkan disintergrasi pada Indonesia .

Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam

melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagaisuatu proses perubahan yang direncanakan

mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan

terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-orang yang

terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantaradua faktor

tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya.Indonesia merupakan salah satu negara

terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya,

negaratercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah

negara yang kaya malahan termasuk negara yang miskin. Mengapa demikian? Salah satu

penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya

dari segi pengetahuan atau intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan

kepribadiannya.

1

Page 5: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara

menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah merupakan patologi

social (penyakit sosial) yang sangat berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materiil

keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya

perampasan dan pengurasan keuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan

anggota legislatif dengan dalih studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar

batas kewajaran.

Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi hampir di seluruh

wilayah tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu, sehingga

yang menonjol adalah sikap kerakusan dan aji mumpung. Persoalannya adalah dapatkah korupsi

diberantas? Tidak ada jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas.

Jika kita tidak berhasil memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai pada

titik nadir yang paling rendahmaka jangan harap Negara ini akan mampu mengejar

ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju.

Karenakorupsi membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang

kehancuran.

Masalah disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan

kelangsungan hidup bangsa ini. Dimanakah nilai-nilai Pancasila yang dulu dicita-citakan oleh

bapak pendiri bangsa? Sudahkah nilai-nilai Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah PR

bagi bangsa ini, bukan hanya pemerintah, bukan hanya TNI dan POLRI tetapi juga kita seluruh

warga Indonesia. Perlunya ditegakkan kembali nilai-nilai Pancasila tidak bisa ditunda-tunda lagi,

bangsa ini sudah krisis dalam segala aspek kehidupan khususnya krisis moral. Nilai-nilai

Pancasila harus dihidupkan kembali dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya terkristalisasi

sebagi ideologi Negara.

2

Page 6: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Permasalahan disintegrasi ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan

Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih, apabila

tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai pada akar

permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.

3

Page 7: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-

bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1996).

Bila dicermati adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya sering tidak berangkat dari

idealisme untuk berdiri sendiri akibat dari ketidak puasan yang mendasar dari perlakuan

pemerintah terhadap wilayah atau kelompok minoritas seperti masalah otonomi daerah, keadilan

sosial, keseimbangan pembangunan, pemerataan dan hal-hal yang sejenis.

Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa ini yang

dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang reformasi yang tengah

berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan dan realitas baru. Segala hal yang terkait dengan

Orde Baru termasuk format politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula

aliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru. Seiring

dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar mendapatkan otonomi yang

lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya makin menambah problem, manakala diwarnai

terjadinya konflik dan benturan antar etnik dengan segala permasalahannya.

Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak

adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang

memiliki potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut

mampu menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

tinggi.

4

Page 8: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini.

Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit maupun

pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat

masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan

bahkan agama. Hal ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak sadar

telah memprovokasi masyarakat. Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar masyarakat

Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya sehingga dengan mudah

terpicu untuk bertindak yang menjurus kearah terjadinya kerusuhan maupun konflik antar

kelompok atau golongan.

2.2 Faktor-faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa

a) Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk

kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan

yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang

dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya

yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang

disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan

alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber

kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari

daerah lain.

b) Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan pertanian,

kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin

tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu

pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah

dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau

golongan.

5

Page 9: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

c) Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap menjadi

daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat digali

dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara

sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara

berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

d) Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan

pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan

saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya

kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas,

demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

e) Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia saat

ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan

Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang

belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling

rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya

disintegrasi bangsa.

f) Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat pemberdayakan

sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran

yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis

moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya

tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

6

Page 10: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

g) Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat

menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan

budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik

tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata

nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

h) Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi

dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi.

Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat

multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya.

2.3 Pengertian Korupsi

Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya busuk, rusak,

menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah

tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan,

dan merugikan kepentingan umum. Korupsi menurut Huntington (1968) adalah perilaku pejabat

publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku

menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi. Maka dapat

disimpulkan korupsi merupakan perbuatan curang yang merugikan Negara dan masyarakat luas

dengan berbagai macam modus.

7

Page 11: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari struktrur

bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai makna yang

sama. Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi tingkah laku individu yang menggunakan

wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan

negara. Jadi korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi

keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan

wewenang dan kekuatankekuatan formal (misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata)

untuk memperkaya diri sendiri.

Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki

oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadi atau

keluarga, sanak saudara dan teman. Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang

pejabat dikatakan melakukan tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari seseorang yang

bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan si

pemberi hadiah. Kadang-kadang orang yang menawarkan hadiahdalam bentuk balas jasa juga

termasuk dalam korupsi. Selanjutnya, Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak

ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau

partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi dengannya, juga

dapat dianggap sebagai korupsi. Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa ciri yang paling

menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat yang melanggar azas pemisahan antara

kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat, pemisaham keuangan pribadi dengan

masyarakat.

2.4 Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Normatif

Memperhatikan Undang-undang nomor 31 tahun 1999 Undang-undang Nomor 20 tahun

2001,maka tindak Pidana Korupsi itu dapat dilihat dari dua segi yaitu korupsi Aktif dan Korupsi

Pasif, Adapun yang dimaksud dengan Korupsi Aktif adalah sebagai berikut :

8

Page 12: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

- Secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang dapat

merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 Undang-undang Nomor 31

Tahun 1999)

- Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang

menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau dapat merugikan keuangan Negara,atau

perekonomian Negara (Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999)

- Memberi hadiah Kepada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang

melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat

pada jabatan atau kedudukan tersebut (Pasal 4 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999)

- Percobaan pembantuan,atau pemufakatan jahat untuk melakukan Tindak pidana Korupsi

(Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara Negara dengan

maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan

kewajibannya (Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara karena atau berhubung

dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya dilakukan atau tidak dilakukan dalam

jabatannya (Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20 Tagun 2001)

- Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dengan maksud untuk mempengaruhi

putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili (Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2001)

- Pemborong,ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan atau penjual bahan bangunan

yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan,melakukan perbuatan curang yang dapat

membahayakan keamanan orang atau barang atau keselamatan negara dalam keadaan perang

(Pasal (1) huruf a Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

9

Page 13: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

- Setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau penyerahan bahan

bangunan,sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud dalam huruf a (Pasal 7

ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluan Tentara nasional Indonesia atau

Kepolisian negara Reublik Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan

keselamatan negara dalam keadaan perang (Pasal 7 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 20

tahun 2001)

- Setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan Tentara nasional

indpnesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan sengaja mebiarkan perbuatan

curang sebagaimana dimaksud dalam huruf c (pasal 7 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 20

Tahun 2001)

- Pegawai negeri atau selain pegawai negeri yyang di tugaskan menjalankan suatu jabatan

umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu,dengan sengaja menggelapkan uang

atau mebiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau

membantu dalam melakukan perbuatan tersebut (Pasal 8 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Pegawai negeri atau selain Pegawai Negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum

secara terus menerus atau sementara waktu,dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-

daftar khusus pemeriksaan administrasi (Pasal 9 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001)

- Pegawai negeri atau orang selain Pegawai Negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan

umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu dengan sengaja menggelapkan

menghancurkan,merusakkan,atau mebuat tidak dapat dipakai barang,akta,surat atau daftar yang

digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang yang dikuasai

karena jabatannya atau membiarkan orang lain

menghilangkan,menghancurkan,merusakkan,attau membuat tidak dapat dipakai barang, akta,

surat atau daftar tersebut (Pasal 10 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

10

Page 14: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

- Pegawai negeri atau Penyelenggara Negara yang :

Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan

menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu atau menerima

pembayaran dengan potongan atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri (pasal 12 e undang-

undang Nomor 20 tahun 2001)

Pada waktu menjalankan tugas meminta,menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai

Negeri atau Penyelenggara negara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai hutang

kepadanya.padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan mrupakan hutang (huruf f)

Pada waktu menjalankan tugas meminta atau menerima pekerjaan atau penyerahan barang

seolah-olah merupakan hutang pada dirinya,padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan

merupakan hutang.

Pada waktu menjalankan tugas telah menggunakan tanah negara yang di atasnya terdapat hak

pakai,seolah-olah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,telah merugikan orang yang

berhak,apadahal diketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan atau baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta

dalam pemborongan,pengadaan,atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan,untuk

seluruhnya atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya (huruf i)

- Memberi hadiah kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang

melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat

pada jabatan atau kedudukan itu (Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999).

Sedangkan Korupsi Pasif adalah sebagai berikut :

- Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji karena

berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya

(pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

11

Page 15: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

- Hakim atau advokat yang menerima pemberian atau janji untuk mempengaruhi putusan

perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili atau untuk mepengaruhi nasihat atau pendapat

yang diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili

(Pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 20 Tahun 2001)

- Orang yang menerima penyerahan bahan atau keparluan tentara nasional indonesia, atau

kepolisisan negara republik indonesia yang mebiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) huruf a atau c Undang-undang nomor 20 tahun 2001 (Pasal 7 ayat (2) Undang-

undang nomor 20 tahun 2001.

- Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal

diketahui atau patut diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan utnuk

mengerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan

dengan kewajibannya,atau sebaga akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak

melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya (pasal 12 huruf a

dan huruf b Undang-undang nomor 20 tahun 2001)

- Hakim yang enerima hadiah atau janji,padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau

janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk

diadili (pasal 12 huruf c Undang-undang nomor 20 tahun 2001)

- Advokat yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga,bahwa hadiah

atau janji itu diberikan untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat uang diberikan berhubungan

dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili (pasal 12 huruf d Undang-

undang nomor 20 tahun 2001)

- Setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi yang diberikan

berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya (pasal 12

Undang-undang nomor 20 tahun 2001).

12

Page 16: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Cuplikan berita

Aiptu Labora Sitorus Akhirnya Ditangkap

Jumat, 20 Februari 2015 | 07:22 WIB

KOMPAS. com/Indra Akuntono Aiptu Labora Sitorus Anggota Polres Raja Ampat, Papua, yang diduga memiliki rekening gendut sebesar Rp 1, 5 triliun. Saat ini Labora telah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan penimbunan bahan bakar minyak dan penebangan liar.

13

SORONG, KOMPAS.com — Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Labora Sitorus, terpidana kasus rekening gendut dan pencucian uang yang melarikan diri dari tahanan di Sorong, Papua Barat, akhirnya ditangkap pihak kepolisian. Penjemputan paksa itu dilakukan pada Jumat (20/2/2015) dini hari tadi.

Page 17: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Menurut laporan Kompas TV, penjemputan paksa Labora dilakukan pada pukul 02.00 waktu setempat. Sempat terjadi perlawanan dari para pendukung Labora, meski penjemputan kemudian berjalan kondusif.

Penolakan penahanan Labora dilakukan dengan cara pemblokiran jalan. Para pendukung Labora pun mengeluarkan teriakan-teriakan sepanjang jalan menuju lokasi.

Disebutkan, penangkapan berjalan cukup singkat, sekitar 15 menit. Puluhan aparat gabungan dari Polda Papua Barat dan kejaksaan ikut dalam penjemputan paksa tersebut.

Labora dikabarkan akan ditahan di Sorong, bukan di Jakarta.

Sebelumnya, Labora ditangkap penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dalam kasus dugaan penimbunan bahan bakar minyak dan kayu di Raja Ampat pada 19 Mei 2013. Penangkapan itu dilakukan setelah Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengatakan kepemilikan rekening gendut Labora sebesar Rp 1,2 triliun.

Menurut Yusuf, uang Labora mengalir ke sejumlah pihak. PPATK menemukan lebih dari 1.000 kali transaksi penarikan dan penyetoran dana oleh Labora dan pihak terkait lainnya untuk kepentingan Labora. "Total yang ditransaksikan secara tunai diketahui berjumlah Rp 1 triliun," ujar Yusuf.

Labora kemudian meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Sorong sejak mengajukan izin berobat, Maret 2014. Setelah itu, ia tidak kembali lagi, hingga muncul surat bebas demi hukum yang ditandatangani Pelaksana Harian Kepala LP Sorong Isaak Wanggai.

14

Sekitar 1.000 orang yang merupakan gabungan dari para pekerja PT Rotua dan warga sekitar perusahaan itu berunjuk rasa mendukung Labora. Mereka menggunakan sepeda motor dan truk serta membawa sebuah ekskavator. Mereka menuju kantor Kejari Sorong dan DPRD Kota Sorong.

Page 18: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Sebagai informasi, PT Rotua adalah perusahaan pengolahan kayu milik Labora.

3.2 Pembahasan

Pada kasus ini membahas tentang masalah anggota Polres Raja Ampat Aiptu Labora

Sitorus yang diduga memiliki rekening gendut sebesar 1,5 triliun rupiah . Dana ini diduga dari

penimbunan bahan bakar minyak dan penebangan liar . Labora memiliki PT Rotua yaitu pabrik

dalam industri kayu dan dengan itu Labora dengan seenaknya dapat melakukan illegal logging

yang merugikan sekali untuk warga lain . Dengan illegal logging dia dapat memperkaya dirinya

sendiri namun tidak memikirkan dampak dari perbuatanya dapat mengakibatkan erosi, banjir,

longsor dan bencana lainnya .

Labora Sitorus juga menimbun bahan bakar minyak yang dan diselundupkan dengan nama

perusahaan PT Seno Adi Wijaya dan juga dia melakukan pencucian uang terhadap dua

perusahaan yang dikelola oleh istrinya. Hal ini sangat tidak wajar untuk transaksi keuangan

seorang aiptu yang sampai triliunan rupiah.

Sempat menghindari panggilan dari polri akhirnya Labora dipanggil dengan cara

penjemputan sempat terjadi pembelaan dari orang-orang pendukung Labora yang menghalangi

polri untuk menjemput . hal ini dikarenakan apabila Labora ditangkap maka perusahaan akan

mengalami gangguan operasional dan mengakibatkan kebangkrutan dan banyak karyawan

Labora yang akan menjadi pengangguran. Namun bila tidak ditangkap Labora akan terus

menerus menjalankan bisnis yang haram dan akan semakin banyak orang yang dirugikan .

15

8 truck,7 kapal dan 2 mobil tangki air dan solar disita oleh kejaksaan dan rencananya akan

diberikan pada negera. Sebaiknya seluruh aset labora yang memakan uang Negara disita dan

diberikan pada Negara lagi agar tidak semena mena labora menggunakannya dan perlu juga

labora sitorus dikenai denda dan hukuman yang setimpal atas perbuatannya yang merugikan

banyak sekali masyarakat Indonesia .

Page 19: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Hal ini membuat orang yang memiliki tahta menjadi berkuasa sendir dan orang yang tidak

mampu akan semakin susah dan miskin karena dana dari Negara untuk mensejahterakan

masyarakat tidak mampu telah dihabiskan oleh para koruptor yang kebanyakan dari para petinggi

dari Negara kita .

Untuk itu perlu adanya kesadaran yang kuat untuk kita sebagai warga Negara yang baik

agar lebih aktif dan mencintai Negara kita dan tidak bertindak hal yang dapat merugikan Negara

kita.

3.3 Solusi

Seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dalam mengadili para pelaku koruptor seperti

Aiptu Labora Sitorus. Selain itu, hukuman yang didakwakan pada Labora Sitorus

harusnya lebih berat karena dia bukan hanya melakukan dakwaan rekening gendut yang

ia miliki tetapi juga masalah penimbunan minyak dan kayu.

Peran pemerintah pada kasus Labora Sitorus juga sangat di perlukan melihat dari proses

penjemputan yang terjadi pada bulan Februari lalu. Dimana para karyawan dan

masyarakat sekitar rumah Labora Sitorus bersikeras melindungi Labora, hal itu karena

mereka merasa dengan adanya Labora Sitorus mereka dapat menyambung hidup dengan

bekerja di perusahaan milik Labora Sitorus. Melihat kondisi ekonomi di daerah Papua

Barat tempat Labora Sitorus tinggal, masih banyak orang yang hidup dibawah garis

kemiskinan. Melihat hal ini, pemerintah harusnya

16

Seharusnya kalapas yang memberikan surat sakti kepada Labora Sitorus harus di panggil

agar dapat menjelaskan mengapa beliau memberikan surat itu kepada Labora.

Munculnya UU yang memperbolehkan para pelaku koruptor dan narkoba untuk meminta

grasi. Hal ini menurut saya merupakan salah satu celah bagi para pelaku koruptor dan

Page 20: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

narkoba untuk dapat lepas dari hukuman. Dan hal menandakan masih lemahnya

penegakkan hukum di Indonesia.

Menurut kami yang harus dilakukan pertama kali oleh pemerintah yaitu harus

membersihkan institut – institut yang ada dari para koruptor. Karena jika masih ada

koruptor di dalam institut pemerintahan yang memiliki wewenang yang sangat besar,

maka akan sangat kecil kemungkinan para koruptor akan mendapat hukuman yang

sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan . Selain itu, perlu ada UU yang tegas

untuk mengadili para koruptor agar jera. Apabila institute pemerintahan nya bersih maka

masalah korupsi dapat di tekan.

17

BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Page 21: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung

merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua

aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan

uang Negara untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan

pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan,

kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk

perilaku korupsi, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi dapat terjadi di

berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan kesejahteraan negara.

4.2. Saran

Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini dan pencegahan

korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.

18

DAFTAR PUSTAKA

Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing.

Page 22: MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia .Bandung : Penerbit

Sinar Baru.

Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta : GhaliaIndonesia

SUMBER: http://kumpulanmakalah-cncnets.blogspot.com/2012/02/makalah-korupsi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

http://pormadi.wordpress.com/2007/10/01/nilai-nilai-pancasila-dan-uud-1945/

http://ideologipancasila.wordpress.com/2007/08/14/perda-syariat-mengancam-integrasi-bangsa/

http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/05/16/ancaman-bahaya-disintegrasi/

http://id.shvoong.com/social-sciences/1696931-disintegrasi-nasional/

iii