Makalah Kewarganegaraan

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Ancaman-pun datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai. Salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat demokartis ke dalam peranan negara. Negara demokratis adalah yang ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat demokratis, pada saat yang sama masyarakat demokratis harus bersinergi dengan negara dalam pembangunan peradaban demokrasi. B. RUMUSAN MASALAH 1

description

Tugas S1 akuntansi

Transcript of Makalah Kewarganegaraan

Page 1: Makalah Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh

bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara karena

potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam

yang banyak. Ancaman-pun datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.

Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,

ancaman dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang

idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama

untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang

dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan

dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana

damai. Salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat demokartis ke

dalam peranan negara. Negara demokratis adalah yang ikut terlibat dalam

pertumbuhan masyarakat demokratis, pada saat yang sama masyarakat demokratis

harus bersinergi dengan negara dalam pembangunan peradaban demokrasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Apa pengertian dan tujuan negara?

2. Apa saja unsur, bentuk, fungsi dan sifat suatu negara?

3. Apa saja teori terbentuknya suatu negara?

4. Apa pengertian kewarganegaraan?

5. Apa saja unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan?

6. Apa hak dan kewajiban warganegara?

7. Apa sebenarnya hubungan negara dan warga negara?

                                       

1

Page 2: Makalah Kewarganegaraan

C. TUJUAN PENULISAN

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penulisan yang

hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memahami pengertian dan tujuan negara

2. Memahami unsur, bentuk, fungsi dan sifat suatu negara

3. Memahami teori terbentuknya suatu negara

4. Memahami pengertian kewarganegaraan                           

5. Memahami unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan

6. Memahami hak dan kewajiban warganegara 

7. Memahami Hubungan negara dan warga negara

2

Page 3: Makalah Kewarganegaraan

BAB II

POKOK PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN NEGARA

1. PENGERTIAN NEGARA

a) Secara bahasa:

Negara berasal dari kata asing yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa

Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa Perancis). Kata-kata state, staat, dan etat

diambil dari bahasa latin yaitu status atau statum yang berarti keadaan yang tegak

dan tepat atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.

b) Secara terminologi :

Negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok

masyarakat yang mempunyai cita-  cita untuk bersatu, hidup di dalam   daerah

tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Ini adalah pengertian negara modern yang dikemukakan oleh para tokoh

antara lain:

a) Roger H. Soltau mengemukakan bahwa negara adalat sebagai

alat agency atau wewenanglouthority yang mengatur atau mengendalikan

persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat(Soltau, 1961).

b) Harold J. Lasky menerangkan bahwa negara merupakan suatu masyarakat

yang diintergrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan

yang secara sah lebih agung daripada iindividu atau kelompok. Masyarakat

merupakan suatu negara manakala cara hidup yang harus ditaati baik oleh

individu atau kelompok-kelompok ditentukan oleh wewenang yang bersifat

memaksa dan mengikat (Lasky, 11947).

3

Page 4: Makalah Kewarganegaraan

c) Max Weber mengemukakan pemikirannya bahwa negara adalah suatu

masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik

secara sah dalam suatu wilayah (Weber, 1958).

d) Miriam Budiardjo Guru Besar Ilmu Politik Indonesia mengemukakan,

bahwa negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh

sejumlah penjabat dan berhasil menuntut warganegaranya taat pada

peraturan perundang-undangannya memalui pengusaan monopolistis dari

kekuasaan yang sah. (Budiardjo, 1985)

2. TUJUAN NEGARA

Tujuan sebuah Negara dapat bermacam-macam, antara lain; memperluas

kekuasaan, menyelenggarakan ketertiban hukum, dan mencapai kesejahteraan

hukum.

Beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan sebuah Negara :

a) Plato

Tujuan Negara adalah memajukkan kesusilaan manusia,sebagai perseorang

(individu) atau sebagai makhluk social.

b) Thomas Aquinas dan Agustinus

Tujuan Negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman

dan tentram dengan taat kepada Tuhan,karena pemimpin Negara menjalankan

kekuasaan hanya berdasarkan kekuasaan Tuhan yang diberikan kepdanya.

c) Ibnu Arabi

Tujuan Negara adalah agar manusia dapat menjalankan kehidupannya

dengan baik dauh dari sengketa ataupun perselisihan.

d) Ibnu Khaldum

Tujuan Negara adalah untuk mengusahakan kemaslahatan agama dan dunia

yang bermuara pada kepentingan akhirat.

4

Page 5: Makalah Kewarganegaraan

Dalam konteks Negara Indonesia, tujuan Negara adalah untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadidan keadilan

social sebagaimana tertera/tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

B. UNSUR, BENTUK, FUNGSI DAN SIFAT SUATU NEGARA

1. UNSUR-UNSUR NEGARA

a) Wilayah Atau Daerah

1) Daratan

Wilayah daratan ada di permukaan bumi dalam batas-batas tertentu dan di

dalam tanah di bawah permukaan bumi. Artinya, semua kekayaan alam yang

terkandung di dalam bumi dalam batas-batas negara adalah hak sepenuhnya

negara pemilik wilayah.

2) Lautan

Lautan yang merupakan wilayah suatu negara disebut laut teritorial negara

itu, sedangkan laut di luarnya disebut laut terbuka atau laut bebas. Tidak ada

ketentuan dalam hukum internasional yang menyeragamkan lebar laut teritorial

setiap negara. Kebanyakan negara secara sepihak menentukan sendiri wilayah

lautnya.

3) Udara

Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan lautan negara

itu. Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara itu pertama kali diatur dalam

Perjanjian Paris pada tahun 1919 (dimuat dalam Lembaran Negara Hindia

Belanda No.536/1928 dan No.339/1933).

5

Page 6: Makalah Kewarganegaraan

b) Wilayah Ekstrateritorial

Wilayah ekstrateritorial adalah tempat-tempat yang menurut hukum

internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara – meskipun tempat

itu berada di wilayah negara lain.

c) Rakyat

Rakyat (Inggris: people; Belanda: volk) adalah kumpulan manusia yang

hidup bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka

ini mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda.

Selain rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa. Para ahli menggunakan

istilah rakyat dalam pengertian sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis.

Rakyat adalah sekelompok manusia yang memiliki suatu kebudayaan yang sama,

misalnya memiliki kesamaan bahasa dan adat istiadat.

d) Pemerintah yang berdaulat

Istilah Pemerintah merupakan terjemahan dari kata

asing Gorvernment (Inggris), Gouvernement (Prancis) yang berasal dari kata

Yunani κουβερμαν yang berarti mengemudikan kapal (nahkoda). Dalam arti luas,

Pemerintah adalah gabungan dari semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif,

yudikatif) yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara. Dalam arti sempit,

Pemerintah mencakup lembaga eksekutif saja.

e) Pengakuan Dari Negara Lain

Pengakuan oleh negara lain didasarkan pada hukum internasional.

Pengakuan itu bersifat deklaratif atau evidenter, bukan konstitutif. Adanya

pengakuan dari negara lain menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang telah

memenuhi persyaratan konstitutif diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan

antar negara.

6

Page 7: Makalah Kewarganegaraan

2. BENTUK-BENTUK NEGARA

a) Negara Kesatuan

Bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah

pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaanya,

Negara kesatuan ini terbagi ke dalam dua macam system

pemerintahan: Sentral dan Otonomi. System pemerintahan yang langsung

dipimpin oleh pemerintah pusat, Model pemerintahan Orde Baru di bawah

pemerintahan Presiden Soeharto. Desentralisasi adalah kepada daerah diberika

kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintah di wilayahnya

sendiri. Sistem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra. System

pemerintahan Negara Malaysia dan pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia.

b) Negara Serikat

Negara Serikat atau federasi merupakan bentuk Negara gabungan yang

terdiri dari beberapa Negara bagian dari sebuah Negara serikat. Pelaksanaan dan

mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ke dalam tiga

kelompok yaitu:

1) Monarki

Model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Monarki memiliki

dua jenis:monarki absolut dan monarki konstitusional. Monarki absolute adalah

model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja atau

ratu. Seperti contohnya Arab Saudi. Sedangkan monarki konstitusional adalah

bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala pemerintahannya (perdana menteri)

dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi Negara. Seperti contohnya Malaysia,

Thailand, Jepang, dan Inggris. Model monarki konstitusional ini, kedudukan raja

hanya sebatas symbol Negara.

2) Oligarki

Pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari

golongan atau kelompok tertentu.

7

Page 8: Makalah Kewarganegaraan

3) Demokrasi

Bentuk pemerintahan yang bersandar pada kedaulatan rakyat atau

mendasarkan kekuasaannya pada pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme

pemilahan umum (pemilu).

3.  FUNGSI NEGARA

Hal yang dimaksud fungsi negara adalah tugas daripada organisasi negara

untuk di mana negara itu diadakan. Mengenai fungsi negara ini ada bermacam-

macam pendapat, seperti Montesquieu, Van Vallenhoven, dan Goodnow. Negara

terlepas dari ideologinya itu menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang

mutlak perlu, yaitu sebagai berikut:

a) Fungsi Pertahanan dan Keamanan

Negara wajib melindungi unsur negara (rakyat, wilayah, dan

pemerintahan) dari segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta tantangan lain

yang berasal dari internal atau eksternal. Contoh: TNI menjaga perbatasan negara

b) Fungsi Keadilan

Negara wajib berlaku adil dimuka hukum tanpa ada diskriminasi atau

kepentingan tertentu. Contoh: Setiap orang yang melakukan tinfakan kriminal

dihukum tanpa melihat kedudukan dan jabatan.

c) Fungsi Pengaturan dan Keadilan

Negara membuat peraturan-perundang-undangan untuk melaksanakan

kebijakan dengan ada landasan yang kuat untuk membentuk tatanan kehidupan

bermasyarakat, berbangsan dan juga bernegara.

d) Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran

Negara bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk

meningkatkan kehidupan masyarakat agar lebih makmur dan sejahtera.

8

Page 9: Makalah Kewarganegaraan

4. SIFAT-SIFAT NEGARA

a) Sifat memaksa

Negara dapat memaksakan kehendak melalui hukum atau kekuasaan.

Negara memiliki kekuasaan memaksa agar masyarakat tunduk dan patuh terhadap

negara tanpa tidak ada pemaksaan fisik. Hak negara ini memiliki sifat legal agar

tercipta tertib di masyarakat dan tidak ada tindakan anarki. Paksaan fisik dapat

dilakukan terhadap hak milik

b) Sifat monopoli

Negara menetapkan tujuan bersama dalam masyarakat. Negara dapat

menguasai hal-hal seperti sumberdaya penting untuk kepentingan orang banyak.

Negara mengatasi paham individu dan kelompok.

c) Sifat totalitas

Semua hal tanpa pengecualian  menjadi wewenang negara.

C. TEORI TENTANG TERBENTUKNYA NEGARA

1.    Teori kontrak sosial (sosial kontrak)

Beranggapan bahwa negara di bentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian

masyarakat dalam tradisi sosial masyarakat. Penganut pemikiran ini antara lain,

Thomas Hobbes, John Locke, dan J. J. Rousseau.

a) Thomas Hobbes

Menurut beliau kehidupan manusia terpisah dalam dua zamanyakni keadaan

sebelum ada negara atau keadaan alamiah dan keadaan setelah ada negara. Bagi

Hobbes keadaan alamiyah sama sekali bukanlah keadaan yang aman, sejahtera,

tanpa hukum, dan tanpa ikatan sosial antar individu, karena menurut beliau

dibutuhkan perjanjian bersama individu yang tadinya dalam keadaan alamui

9

Page 10: Makalah Kewarganegaraan

berjanji menyerahkan semua hak-hak kodrat yang dimiliki pada seseorang atau

negara.

b) John Locke

John locke menuturkan tidak semua hak manusia diserahkan kepada raja.

Seharusnya ada beberapa hak tertentu (yang diberikan alam) tetap melekat

padanya. Hak yang tidak diserahkan itu adalah hak azasi manusia yang terdiri: hak

hidup, hak kebebasan dan hak milik. Hak-hak itu harus dijamin raja dalam UUD

negara. Menurutnya, negara sebaiknya berbentuk kerajaan yang berundang-

undang dasar

c) J. J. Rousseau

Menyatakan bahwa setelah menerima mandat dari rakyat, penguasa

mengembalikan hak-hak rakyat dalam bentuk hak warga negara (civil rights). Ia

juga menyatakan bahwa negara yang terbentuk oleh Perjanjian Masyarakat harus

menjamin kebebasan dan persamaan. Penguasa sekadar wakil rakyat, dibentuk

berdasarkan kehendak rakyat (volonte general). Maka, apabila tidak mampu

menjamin kebebasan dan persamaan, penguasa itu dapat diganti.

2.      Teori Ketuhanan (Teokrasi)

Para raja mengklaim sebagai wakil Tuhan di dunia yang

mempertanggungjawabkan kekuasaannya hanya kepada Tuhan, bukan kepada

manusia. Praktik kekuasaan model ini ditentang oleh

kalangan monarchomach (penentang raja). Menurut mereka, raja tiran dapat

diturunkan dari mahkotanya, bahkan dapat dibunuh. Mereka beranggapan bahwa

sumber kekuasaan adalah rakyat.

Dalam sejarah tata Negara Islam, pandangan teokratis serupa pernah

dijalankan oleh raja-raja muslim sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Serupa

dengan raja-raja di Eropa Abad pertengahan, raja-raja muslim merasa tidak harus

mempertanggungjawabkan kekuasaannya kepada rakyat, tetapi langsung kepada

Allah. Paham teokrasi Islam ini pada akhirnya melahirkan doktrin politik Islam.

Pandangan ini berkembang menjadi paham dominan bahwa dalam Islam tidak ada

10

Page 11: Makalah Kewarganegaraan

pemisahan antara agama (church) dan Negara (state). Menurut pandangan

modernis muslim, kekuasaan dalam Islam harus dipertanggungjawabkan baik

kepada Allah maupun rakyat.

3.    Teori Kekuatan

Secara sederhana teori ini dapat diartikan bahwa Negara terbentuk karena

adanya dominasi Negara kuat melalui penjajahan. Kekuatan menjadi pembenaran

(raison d’entre) dari terbetnuknya sebuah Negara. Terbentuknya suatu Negara

karena pertarungan kekuatan di mana sang pemenang memiliki kekuatan untuk

membentuk sebuah Negara.

Teori ini berawal dari kajian antropologispara  atas pertikaian yang terjadi di

kalangan suku-suku primitive. Di awal abad ke20, dijumpai banyak penguasa

colonial. Negara Malaysia dan Brunei Darussalam bisa dikategorikan ke dalam

jenis ini.

D. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN 

Warganegara dapat diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari

suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai

dengan kedudukan nya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan

istilah hamba atau kawula negara, kaarena warga negara mengandung arti peserta,

yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dari kekuatan bersam, atas

dasar tanggungjawab bersama dan untuk kepentingan bersama. Untuk itu setiap

warga negara mempunyai persamaan hak didepan hukum, kepastian hak, privacy,

dan tanggung jawab.

Pendapat lain menyatakan kewarganegaraan adalah bentuk identias yang

memungkinkan individu-individu merasakan makna kepemilikan, hak dan

kewajiban sosial dalam komunitas politik(negara). Dalam kamus maya Wikipedia

juga diutarakan bahwa Kewarganegaraan merupakan keanggotaan dalam

komunitas politik (yang dalam sejarah perkembangannya diawali pada negara

kota, namun sekarang ini telah berkembang pada keanggotaan suatu negara) yang

11

Page 12: Makalah Kewarganegaraan

membawa implikasi pada kepemilikan hak untuk berpartisipasi dalam politik.

Pengertian Kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosilogis

a) Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum

antara orang-orang dengan negara atau kewarganegaraan sebagai status

legal. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum

tertentu, bahwa orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang

bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum seperti akte kelahiran, surat

pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan lain-lain.

b) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan adanya ikatan

hukum, tetapi ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan,

ikatan nasib, dan lain-lain. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari

penghayatan orang yang bersangkutan.

2. Kewarganegaran dalam arti formal dan material

a) Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat

kewarganegaraan dalam sistematika hukum. Masalah kewarganegaraan atau

ha ikhwat mengenai warga negara berada pada hukum publik. Hal ini

karena kaidah-kaidah mengenai negara dan warga negara semata-mata

bersifat publik.

b) Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat dari status

kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban serta partisipasi warga

negara. Kedudukan seseorang sebagai warga negara akan berbeda dengan

kedudukan seseorag sebagai orang asing.

12

Page 13: Makalah Kewarganegaraan

E. UNSUR-UNSUR YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN

1. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)

Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkan menentukan

kewarganegaraan seseorang . artinya orang dilahirkan dari orang tua yang

berwarganegara Indonesia, ia dengan sendirinya warga negara indonesia. Prinsip

ini adalah prinsip asli yang berlaku sejak dahulu yang diantaranya terbukti dalam

sistem kesukuan.

2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)

Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan.

Terkecuali anggota-anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yang

masih dalam ikatan dinas.

3. Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi)

Walaupun tidak dapat memenuhi prinsip ius sanguinis dan ius soli, seseorang

dapat memperoleh kewarganegaraan atau naturalisasi. Syarat-syarat dan prosedur

pewarganegaraan ini diberbagai negara banyak berlainan menurut kebutuhan yang

dibawakan oleh kondisi dan situasi negara masing-masing. Dalam

pewarganegaraan ini ada yang aktif ada juga yang pasif. Dalam pewearganegaraan

aktif, seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan

kehendak menjadi warga negara dari suatu negara. Sedangkan dalam

pewarganegaraan pasif, seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu

negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudiasi, yaitu hak

untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut (Kartasapoetra, 1993).

F. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Dalam pengertian warga negara secara umum dinyatakan bahwa warga

negara merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus

terhadap  negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat

timbal balik terhadap negaranya. Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka

13

Page 14: Makalah Kewarganegaraan

adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya merupakan sesuatu

yang niscaya ada.

Dalam konteks indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah

diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan berbagi peraturan lainnya yang

merupakan derivasi dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945.

Diantara hak-hak warga negara yang dijamin dalam UUD adalah hak asasi

manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD perubahan

kedua. Dalam pasal tersebut dimuat hak-hak asasi yang melekat dalam setiap

individu warga negara seperti hak kebebasan beragama dan beribadah sesuai

dengan kepercayaannya bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E). Hak

atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak untuk

bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam

pemerintahan, hak atas status kewarganegaraan (pasal 28F). Menghormati hak

asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang dalam peraturan (pasal

28J). Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah

terlibatnya warga (langsung atau perwakilan) dalam setiap perumusan hak dan

kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban

tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri.

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat

Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama

lain tanpa terkecuali.

1. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

a) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(pasal 27 ayat 2).

b) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak

untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal

28A).

c) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

14

Page 15: Makalah Kewarganegaraan

d) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan Berkembang”

e) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,

seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan

hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

f) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C

ayat 2).

g) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

h) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak

disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk

tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan

hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak

asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I

ayat 1).

2. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya.

b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945 menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

upaya pembelaan negara”.

c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang

15

Page 16: Makalah Kewarganegaraan

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai

agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30

ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib

ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

G. HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Hubungan negara dengan warga negara bisa dilihat dari sifat dan

wujudnya. Negara dalam hal ini adalah pemerintah, yaitu perangkat negara yang

melaksanakan kebijakan-kebijakan guna terciptanya tujuan bersama. Hubungan

ini (pemerintah & warga negara) bisa dilihat dari berbagai macam perspektif

(pandangan) namun yang paling bisa dilihat secara aktual dalam kehidupan yaitu

dalam perspektif (pandangan) politik dan hukum. Untuk lebih mudah dalam

memahami, kita akan membagi pembahasan menjadi dua pokok yaitu terkait sifat

dan wujudnya.

1. Sifat Hubungan Negara dengan Warga Negara

Dari pandangan politik, seorang warga negara dipandang sebagai individu

bebas di dalam suatu anggota masyarakat politik. Hubungan ini bisa berbentuk

koorperatif yakni kerja sama saling menguntungkan antara pemerintah dengan

warganya, dalam hal ini kedudukan antara pemerintah (negara) dengan warga

negara adalah sejajar. Selain itu, juga bisa berbentuk kooptatif (Paternalistik)

yakni pemerintah sebagai patron dan warga negara sebagai klien. Hubungan yang

berbentuk koorperatif sangat cocok untuk masyarakat yang menginginkan

kekuasaan politik bersifat kekeluargaan.

Dari pandangan hukum, konsep awal dibangun berdasarkan pengertian

bahwa warga negara merupakan seluruh individu yang terikat hukum dengan

suatu negara. Hubungan tersebut bisa berbentuk sederajat/tidak sederajat dan

16

Page 17: Makalah Kewarganegaraan

hubungan timbal-balik/timbang-timpang. Jika kita menginginkan pemerintahan

yang berasas kekeluargaan, maka bentuk hubungan antara negara (pemerintah)

dengan warganya yang paling tepat adalah dalam bentuk sederajat dan timbal-

balik. Dalam konteks pemerintahan yang seperti ini, adanya perbedaan sifat dll

tidak menjadi persoalan atau tidak lagi dikenal karena semua perbedaan

dipandang sebagai sebuah kesatuan meskipun memiliki perbedaan fungsi. Nah,

perbedaan fungsi ini dipandang hanya berupa perbedaan tugas dimana pemerintah

punya tugas sendiri dan warga negara punya tugas sendiri.

Darisini kita bisa menyimpulkan bahwa sifat hubungan antara negara

(pemerintah) dengan warga negara berbentuk koorperatif (saling

menguntungkan), saling membantu, mengawasi, sederajat dan ada hubungan

timbal balik adalah yang paling tepat jika kita menginginkan hubungan yang

bersifat kekeluargaan terutama di Indonesia.

2. Wujud Hubungan Negara dengan Warga Negara

Wujud hubungan negara dengan warganya pada hakekatnya berupa peranan

yakni melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang dimiliki sebagai warga

negara atau pemerintah. Peranan tersebut menurut Soerjono Sukanto dapat berupa

beberapa unsur yaitu peran ideal, peran yang seharusnya, peran menurut diri

sendiri dan peran yang sebenarnya dilakukan. Peranan tersebut bisa bersifat aktif,

pasif, positif dan negatif. Peranan aktif misalnya demo, ikut pemilihan umum dll.

Peranan pasif misalnya patuh terhadap undang-undang yang berlaku, loyal kepada

negara dll. Peranan positif misalnya meminta pelayanan umum dari negara

(membuat KTP, membuat SIM, berobat di Puskesmas, lapor ke polisi jika ada

kasus pelanggaran hukum dll). Peranan negatif misalnya menolak campur tangan

pemerintah terkait hak yang bersifat pribadi (hak beragama, hak memilih dll).

17

Page 18: Makalah Kewarganegaraan

BAB III

KESIMPULAN

Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh

sejumlah penjabat dan berhasil menuntut warganegaranya taat pada peraturan

perundang-undangannya memalui pengusaan monopolistis dari kekuasaan yang

sah. Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum dan mencapai

kesejahteraan umum. Unsur-unsur negara meliputi unsur konstitutif (rakyat,

wilayah, dan pemerintah) dan unsur deklaratif (pengakuan negara lain). Teori

terbentuknya negara antara lain; teori kontak sosial, teori ketuhanan, dan teori

kekuatan. Bentuk-bentuk negara antara lain; negara kesatuan dan negara serikat

(monarki, oligarki, dan demokrasi).

Warganegara dapat diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari

suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai

dengan kedudukan nya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan

istilah hamba atau kawula negara. Unsur-unsur yang menentukan

kewarganegaraan iyalah; unsur darah keturunan (Ius Sanguinis), unsur saerah

tempat kelahiran (Ius Soli), unsur pewarganegaraan (Naturalisasi). Dalam konteks

indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah diatur dalam Undang-

undang Dasar 1945 dan berbagi peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari

hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga negara

yang dijamin dalam UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya

tertuang dalam pasal 28 UUD perubahan kedua. Hubungan Negara dan warga

Negara ibarat ikan dan airnya. Keduanya memiliki hubungan timbale balik yang

sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan konstitusi, misalnya berkewajiban

untuk menjamin dan melindungi seluruh warga Negara Indonesia tanpa kecuali.

18

Page 19: Makalah Kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA

http://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

http://herrypkn.blogspot.com/2012/07/negara-dan-bentuk-bentuk-kenegaraan.html

http://www.siswapedia.com/hubungan-negara-dengan-warga-negara/

http://02gremat-gremet.blogspot.com/2012/04/makalah-negara-dan-

kewarganegaraan.html

19