makalah kewarganegaraan
Transcript of makalah kewarganegaraan
1
NASIONALISME
MAKALAH
Di Susun Untuk Tugas
Oleh :
NAMA : Irfan Sidiq
NPM : 41132191110337
PROGRAM STUDI : Pendidikan Kewarganegaraan
JUDUL : Pudarnya Nasionalisme di
Kalangan Pemuda
FAKULTAS/JURUSAN : FKIP/PENJASKESREK
KELAS : F
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
(UNISMA)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmatnya serta karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan yang berjudul “ Nasionalisme’’.
Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan penulis pada khususnya.
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 2
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 3
D. Perumusan Masalah .................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme ............................................................ 4
B. Pengertian Patriotisme ................................................................ 5
C. Pengertian Bangsa ..................................................................... 5
D. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia ........ 6
E. Penyebab Memudarnya Nasionalisme dan Patriotisme di
Kalangan Pemuda ....................................................................... 7
F. Hubungan Antara Memudarnya Nasionalisme Dan Patriotisme
di Kalangan Pemuda dengan Kehancuran Bangsa ...................... 8
G. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme dan
Patriotisme di Kalangan Pemuda ............................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 12
B. Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah, para pemuda pada zaman
kolonialisme bersusah payah dengan mempertaruhkan nyawa. Mereka rela
berkorban apa saja demi membebaskan negeri ini dari kekuasaan penjajah. Hal ini
dilakukan oleh mereka dengan penuh rasa nasionalisme dan patriotisme tinggi
yang mencapai puncaknya pada Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme dan patriotisme di
kalangan pemuda kian memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai sikap para
pemuda dalam memaknai berbagai hal penting bagi Negara Indonesia. Contoh
sederhana yang menggambarkan betapa kecilnya rasa nasionalisme dan
patriotisme para pemuda, diantaranya :
1. Pada saat upacara bendera, masih banyak rakyat yang tidak memaknai
arti dari upacara tersebut. Upacara merupakan wadah untuk
menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang keras
untuk mengambil kemerdekaan dari tangan para penjajah. Para
pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa mengikuti
upacara dengan khidmad.
2. Pada kasus GAM, jarang dari masyarakat yang bersedia menjadi
sukarelawan untuk membantu menumpas pemberontakan GAM.
5
Tetapi manakala rakyat Irak diserang oleh Amerika Serikat, banyak
orang menangis dan mengumpulkan dana serta menjadi relawan untuk
membantu rakyat Irak
3. Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk impor dibandingkan
dengan produk buatan dalam negeri,lebih banyak mencampurkan
bahasa asing dengan bahasa Indonesia untuk meningkatkan gengsi,
dan lain-lain.
4. Anak muda sekarang lebih afal menyayikan lagu band favoritnya dari
pada menyanyikan lagu kebangsaaan.
Rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda pada saat ini hanya
muncul bila ada suatu factor pendorong, seperti kasus pengklaiman beberapa
kebudayan Indonesia oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu. Namun rasa
nasionalisme para pemuda pun kembali berkurang seiring dengan meredanya
konflik tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan
masalah berikut :
a) Pengertian Nasionalisme ?
b) Pengertian Patriotisme ?
c) Pengertian Bangsa ?
d) Apa faktor pendorong munculnya nasionalisme di indonesia ?
e) Apa penyebab memudarnya nasionalisme dan patriotisme di kalangan
pemuda?
6
f) Apa hubungan antara memudarnya nasionalisme dan patriotisme di
kalangan pemuda dengan kehancuran bangsa?
g) Bagaimana upaya untuk menumbuhkan kembali nasionalisme dan
patriotisme di kalangan pemuda?
C. Pembatasan Masalah
Dari sekian banyak permasalahan yang dapat penulis identifikasikan sebagai mana
termaktub di atas, penulis membatasi pembahasan masalh agar tidak terlalu luas
dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan pembuatan makalah ini, maka dengan
ini penyusun membatasi masalah pada ruang lingkup Nasionalisme.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalah
dalam makalah ini untuk menjawab rumusan masalah berikut :
Bagaimana menumbuhkan kembali Nasionalime di kalangan pemuda indonesia ?
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.
Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari
adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme
adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik,
yaitu negara nasional.
Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History
and Politics mengemukakan empat unsur Nasionalisme, yaitu:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
3. Hasrat untuk mencapai keaslian.
8
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Jadi, pada intinya Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan Negara atas kesadaran keanggotaan / warga Negara yang secara
potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas,
intergritas kemakmuran dan kekuatan bangsanya. timbul dari diri kita sendiri.
B. Pengertian Patriotisme
Patriotisme memiliki beberapa dimensi dengan berbagai istilah, namun
Staub (1997) membagi patriotisme dalam dua bagian yakni blind dan constructive
patriotism (patriotisme buta dan patriotisme konstruktif). Staub menyatakan
patriotisme sebagai sebuah keterikatan (attachment) seseorang pada kelompoknya
(suku, bangsa, partai politik, dan sebagainya). Keterikatan ini meliputi kerelaan
seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya pada suatu kelompok sosial
(attachment) untuk selanjutnya menjadi loyal.
Patriotisme buta didefinisikan sebagai sebuah kerikatan kepada negara
dengan ciri khas tidak mempertanyakan segala sesuatu, loyal dan tidak toleran
terhadap kritik. Patriotisme konstruktif didefinisikan sebagai sebuah keterikatan
kepada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan
pertanyaan dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan / terjadi
sehingga diperoleh suatu perubahan positif guna mencapai kesejahteraan bersama.
C. Pengertian Bangsa
1. Menurut Jalobsen, Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural
unity) dan kesatuan politik (political unity).
9
2. Menurut Hans Kohn, bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia
dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam
dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.
3. Menurut Ernest Renan, bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk
hidup bersama ( hasrat untuk bersatu ) dengan perasaan kesetiakawanan
yang agung.
D. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
Munculnya nasionalisme pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh
faktor dari dalam ( intern ) dan faktor dari luar ( ekstern ).
Faktor intern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia adalah
sebagai berikut.
1. Timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar.
2. Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat
dalam berbagai bidang kehidupan
3. Pengaruh golongan peranakan
4. Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialisme
Faktor ekstern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Faham-faham modern dari Eropa ( liberalisme, humanisme,
nasionalisme, dan
komunisme )
2. Gerakan pan-islamisme
3. Pergerakan bangsa terjajah di Asia
4. Kemenangan Rusia atas Jepang
10
E. Penyebab Memudarnya Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan
Pemuda
- Faktor Penyebab Internal
1. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda,
sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini.
Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan
penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para
pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
2. sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa
nasionalisme dan patriotisme, sehingga para pemuda meniru sikap
tersebut. Para pemuda merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan
sekitarnya.
3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya
unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya
optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois dan, emosional.
4. Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala aspek
kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa
Indonesia.
5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-
suku lainnya, membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau
sukunya daripada persatuan bangsa.
- Faktor Penyebab Eksternal
1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka
lebih memilih kebudayaan Negara lain, dibandingkan dengan
kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya para pemuda lebih memilih
11
memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan budaya barat
dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan
budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan
minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa
Indonesia
2. Paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat yang
memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Para pemuda meniru paham
libelarisme, seperti sikap individualisme yang hanya memikirkan dirinya
sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh
pada pemerintahan.
F. Hubungan Antara Memudarnya Nasionalisme Dan Patriotisme di
Kalangan Pemuda dengan Kehancuran Bangsa
Pemuda adalah penerus bangsa. Bangsa akan menjadi maju bila para
pemudanya memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Namun
dengan perkembangan zaman yang semakin maju, malah menyebabkan
memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme sangat penting
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan
dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat
melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan persatuan
bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
Patriotisme juga sangat penting, karena patriotisme yang dianut bangsa
Indonesia adalah wujud kesetiaan terhadap bangsa dan Negara. Patriotisme yang
sesungguhnya adalah rela mengorbankan tenaga, harta benda, dan yang lainnya
12
demi bangsa Indonesia. Dengan sikap patriotisme, bangsa Indonesia dapat
menjadi Negara yang kuat dan tidak mudah untuk ditaklukan.
Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dapat
mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena
ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh
pihak luar. Bangsa Indonesia sudah dijajah sedari dulu sejak rasa nasionalisme
dan patriotisme pemuda memudar. Bukan dijajah dalam bentuk fisik, namun
dijajah secara mental dan ideology.
Banyak sekali kebudayaan dan paham barat yang masuk ke dalam bangsa
Indonesia. Kemampuan local genius bangsa tidak lagi berjalan dengan
semestinya. Banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh negatif dapat
dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Dengan terjadinya hal
itu, maka akan terjadi akulturasi, bahkan menghilangnya kebudayaan dan
kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati diri bangsa.
Dalam aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya rasa
nasionalisme dan patriotism pemuda, mengakibatkan perekonomian bangsa
Indonesia jauh tertinggal dari Negara-negara tetangga. Saat ini masyarakat hanya
memikirkan apa yang Negara berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang
mereka dapat berikan pada Negara. Dengan keegoisan inilah, masyarakat lebih
menuntut hak daripada kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap individual
yang lebih mementingkan diri sendiri dan hanya memperkaya diri sendiri tanpa
memberikan retribusi pada Negara, mengakibatkan perekonomian Negara
semakin lemah.
13
G. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme dan Patriotisme di
Kalangan Pemuda
- Peran Keluaga
1. memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan
patriotism terhadap bangsa Indonesia,
2. memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan
penghormatan pada bangsa,
3. memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap
lingkungan sekitar, dan
4. selalu menggunakan produk dalam negeri.
- Peran Pendidikan
1. memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
dan juga bela Negara.
2. menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan
dengan mengadakan upacara setiap hari senin.
3. memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah
menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.
- Peran Pemerintah
1. Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa
nasionalisme dan patrotisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
2. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari
jum’at. Hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli
Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat
meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
14
3. Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun
Indonesia agar lebih baik lagi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nasionalisme adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan dari
sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai bangsa.
2. Penyebab memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda
dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. faktor. Faktor internal
seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja pemerintah, dan sebagainya,
sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa
pengaruh negatif.
3. Hubungan antara memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism terhadap
kehancuran bangsa sangat erat. Memudarnya rasa nasionalisme dan
patriotisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal
itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat
dengan mudah ditembus oleh pihak luar.
4. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan
pemuda dibutuhkan peran keluarga, pendidikan, dan pemerintah.
B. Saran
Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan
saran kepada semua pihak, khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa
nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara Indonesia, karena pemuda adalah
calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
Selain itu, penulis memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk
16
lebih mengupayakan peningkatan nasionalisme dan patriotisme di kalangan
pemuda.
17
DAFTAR PUSTAKA
Isnani, Murti:2008. ”Menunjukkan Semangat Kebangsaan”.
http://isnanimurti. wordpress.com/2008/07/12/menunjukkan-
semangat-kebangsaan/ di unduh tanggal 12 juni
Vita, fadlu:tanpa tahun . “Pudarnya Rasa Nasionalisme”.
http://fadluvvita.blogspot.com/p/pudarnya-rasa-nasionalisme-
dan.htmlc di unduh tanggal 11 juni
http://www.penulismuda.com/artikel-mainmenu-42/3548-nasionalisme-dan-
generasi-muda dikutip tgl 11