Makalah Keterampilan Belajar

20

Click here to load reader

description

Makalah Keterampilan Belajar Blok 1 Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS

Transcript of Makalah Keterampilan Belajar

Page 1: Makalah Keterampilan Belajar

KETERAMPILAN BELAJAR(BLOK 1)

Modul 1KETERAMPILAN BELAJAR

KELOMPOK 6

ANDI HUSNUL HASANAH J11112259

RENNY INDRIJANI Z. J11112260

LISA J11112261

FLORENSIA WODA SEKU ERO J11112262

ANUGERAH RAMADHANI J11112263

CISILIA SEPTIANY J11112264

NAUFAL MOWANDY J11112265

DWI FITRAH ARIANI J11112266

SITI MUTMAINNAH S. J11112267

AMALIA NUR SYAHBANI J11112268

IKRAMULLAH MAHMUDDIN J11112269

PUNGGAWA GAUK KARIM J11112271

| Kelompok VI 1

Page 2: Makalah Keterampilan Belajar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah blok 1, modul 1dengan judul “Keterampilan Belajar” di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Terima kasih disampaikan kepada Bapak drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort dan DR.drg. Bahruddin Thalib, M.Kes yang telah menyusun modul problem based learning (PBL) pada blok 1/modul 1. Dan tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada drg. Juni Jekti Nugroho sebagai tutor kami yang senantiasa menemani dan memberikan nilai selama dua kali melakukan diskusi kelompok yang bernuansa student center lerning (SCL). Dan juga teman-teman yang memberikan dukungan berupa partisipasi dalam penyusunan makalah.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat.

Makassar, 12 Septemmber 2012

| Kelompok VI 2

Page 3: Makalah Keterampilan Belajar

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................................................... ii

Pendahuluan ............................................................................................................................. 1

Pembahasan .............................................................................................................................. 3

Kesimpulan ...............................................................................................................................10 Daftar Pustaka ..........................................................................................................................11

| Kelompok VI 3

Page 4: Makalah Keterampilan Belajar

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan belajar adalah suatu kondisi yang harus diterapkan oleh mahasiswa

dalam mengantisipasi tantangan global, Depertemen Pendidikan Nasional telah menyusun

konsep bertajuk Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill Based Education ). Konsep ini

diperlukan untuk menyongsong kecenderungan global dan membekali mahasiswa untuk

memperluas kompetensi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam keterampilan belajar terakomodasi berbagai kemampuan, termasuk belajar

keterampilan yang searah dengan pemberian multilife skilled. Multilife skilled yang dimaksud

adalah bagaimana mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam proses

pembelajarannya, menerapkan mind set belajar yang baik, mengaplikasikan penggunaan mind

mapping, memanejemen waktu sebaik mungkin, dan kemampuan untuk belajar mandiri secara

efektif.

Namun dalam penerapannya, keterampilan belajar tersebut tidak terlepas dari adanya

berbagai hambatan, misalnya saja dalam pemahaman mahasiswa itu sendiri mengenai

penggunaan teknologi informasi. Tetapi, sudah tidak ada alasan mahasiswa untuk tidak

menguasai teknologi, terkhusus pada lingkungan Universitas Hasanuddin, yang sudah

menerapkan sistem SCL ( Student Centered Learning ), yang mana penilaian utama dilakukan

langsung kepada keaktifan mahasiswa dalam proses diskusi.

Keterampilan belajar ini jika mampu diterapkan oleh mahasiswa dalam proses

pembelajaran maka dengan sendirinya dapat menjadi indikator atau tolak ukur seberapa besar

kualitas belajar yang dimiliki.

| Kelompok VI 4

Page 5: Makalah Keterampilan Belajar

B. Pembahasan Topik

Mengetahui definisi yang sulit dari berbagai informasi secara spesifik.

Memiliki keterampilan belajar sebagai penunjang kualitas belajar.

Mampu menyaring informasi dari internet.

Mengetahui manfaat teknologi informasi bagi mahasiswa.

Menjelaskan tentang bagaimana memetakan pikiran.

Mengetahui cara memanajemenkan waktu.

Memperoleh perubahan pola pikir dari siswa ke mahasiswa.

Mengetahui tentang mindset belajar.

Mampu memahami belajar mandiri.

Mampu berkonsentrasi dalam belajar mandiri.

SKENARIO

Mahasiswa kedokteran gigi angkatan 2012 sedang mendengarkan penjelasan mengenai “Kuliah

Keterampilan Belajar” pemateri menekankan perlunya mahasiswa meningkatkan kualitas belajar

yang dimiliki saat ini, contohnya belajar melalui teknologi informasi, mind mapping dan

penerapannya, mindset belajar, manajemen waktu dan belajar mandiri.

Klarifikasi Istilah (Kalimat Kunci)

a. Kuliah Keterampilan Belajar

b. Kualitas Belajar

c. Teknologi informasi

d. Mind mapping

e. Mindset Belajar

f. Manajemen Waktu

g. Belajar Mandiri

| Kelompok VI 5

Page 6: Makalah Keterampilan Belajar

PEMBAHASAN

Keterampilan Belajar

Keterampilan belajar merupakan salah satu potensi dan tugas asasi manusia yang kuantitas dan

kualitasnya dipengarruhhi oleh factor ekternal. Seorang yang terampil belajar ia akan menjadi

pembelajar bagi dirinya yang berbasis pada kesadaran bahwa kita adalah ciptaan yang dicipta

oleh Sang Pencipta dan dianugerahi daya cipta untuk mencipta. Bila seseorang telah menjadi

manusia pembelajar, ia akan dapat menciptakan organisasi pembelajar, yakni organisasi yang

terus menerus memperluas kapasitas meenciptakan masa depan. Seorang pembelajar akan lebih

memiliki tanggung jawab baik kepada Tuhan, kepada diri sendiri, dan kepada sesame manusia.

Seorang pembelajar akan memperoleh keterampilan belajar dan akhirnya akan manusiawi,

sebagaimana penegasan Senge ( dalam Harefa, 2000:139), bahwa dari belajar individu akan :

menciptakan kembali kepribadiannya melakukan sesuatu yang baru merasakan hubungan yang

lebih dalam dengan dunia , dan memperluas kapasitas proses pembentukan kehidupan.

Potensi yang harus dikembangkan agar terbentuk keterampilan belajar yakni:

1. Belajar untuk mengetahui

2. Belajar untuk dapaat melakukan

3. Belajar untuk dapat mandiri

4. Belajar untuk dapat bekerja sama

Empat keterampilan tersebut merupakan pilar-pilar belajar yang akan menjadi acuan dalam

menyelenggarakan kegiatan beljar yang akan bermuara pada hasil belajar aktual yang diperlukan

dalam kehidupan manusia.

Kualitas Belajar

Untuk mengetahui tingkat kualitas pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar maka perlu

diketahui dan dirumuskan indikator-indikator kualitas pembelajaran, yaitu:

Lingkungan fisik (sarana dan prasarana) mampu menumbuhkan semangat mahasiswa untuk

belajar

Iklim kelas kondusif untuk belajar

Ada penilaian diagnostik yang dilakukan secara periodik

| Kelompok VI 6

Page 7: Makalah Keterampilan Belajar

Menggunakan pertimbangan yang rasional dalam memecahkan masalah

Menggunakan teknologi pembelajaran baik untuk mengajar maupun kegiatan belajar siswa

Teknologi Informasi

Menurut Sapto, mahasiswa menggunakan teknologi informasi dalam dunia pendidikan untuk

mendukung optimalisasi proses pembelajaran mahasiswa dengan mencari berbagai sumber

informasi untuk dijadikan sumber referensi untuk setiap tugas yang dimiliki mahasiswa. Dan itu

juga memberikan kemudahan-kemudahan dalam proses pembelajaran dan memungkinkan

perubahan paradigma dari filosofi pembelajaran terpusat pada dosen menjadi pembelajaran

yang terpusat pada mahasiswa.

Kedudukan teknologi informasi dalam pendidikan adalah:

a. Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang,

jarak, dan waktu.

b. Sharing Information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan

mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.

c. Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.

Manfaat teknologi informasi bagi dunia pendidikan menurut Dr. Arlina Gunarya:

1. Akses ke perpustakaan

2. Akses ke pakar

3. Melaksanakan kuliah secara online

4. Menyediakan kuliah secara online

5. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan

6. Menyediakan fasilitas mesin pencari data

7. Menyediakan fasilitas diskusi

8. Menyediakan fasilitas direktori alumni dengan kampus

9. Menyediakan fasilitas kerjasama

Kaitannya dengan pembahasan sebelumnya bagaimana perlunya menyaring informasi dari

sumber teknologi yang digunakan agar lebih bermanfaat lagi dalam proses pembelajarn

mahasiswa .

| Kelompok VI 7

Page 8: Makalah Keterampilan Belajar

Jadi teknologi informasi sebagai basis informasi tentunya tidak semua dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu jawaban yang paling tepat dalam menjawab

pertanyaan ini, yaitu bagaimana pintar-pintarnya mahasiswa itu sendiri sebagai filter utama

dalam menyaring informasi. Namun secara teknis ada beberapa tips yang kami kumpulkan dari

berbagai referensi yang kami dapat dari internet, yakni :

1. Filterisasi dengan simbol.

Contoh simbol-simbol yang digunakan ( -. “ “. OR, )

2. Filterisasi dengan advance searching

- Host searching : mencari informasi dengan host/website tertentu.

Contoh : Indonesia raya site: kompas.com

- File tipe searching : mencari informasi tipe file tertentu, contoh : Indonesia raya file

type: pdf.

Mind Mapping

Mind mapping adalah cara memetakan pikiran yang kreatif dan efektif untuk membuat pikiran

lebih terkonsep melalui catatan yang lebih menarik dan berdaya guna.

Mindset Belajar

Menurut Dr. Arlina Gunarya, mindset belajar adalah sikap mental atau kebiasaan yang

mengarahkan bagaimana kita mengintepretasikan dan merespon situasi yang dihadapi. Hal

pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi belajar, yaitu kita harus mengetahui jati

diri masing-masing terlebih dahulu. Yang kedua kita harus memiliki kemauan belajar meskipun

berada dalam situasi yang sulit asal kita mempunyai keinginan untuk maju maka situasi tersebut

akan mudah beradaptasi dengan kita.

Cara menentukan mindset belajar:

Ranah Spiritual

Masing-masing kita dibekali sejumlah potensi yang berbeda-beda. Kita pun sepaham

bahwasanya Yang Maha Kuasa adalah Maha Adil. Jadi, konsekuensi logiknya, kepada mereka

yang diberi potensi banyak, pasti dilekatkan tugas misi yang membutuhkan banyak potensi.

Mereka yang dibekali potensi sedikit, tidaklah mungkin diberi tugas yang melebihi potensinya

| Kelompok VI 8

Page 9: Makalah Keterampilan Belajar

Maka salah satu tujuan penting dihidup ini adalah mencari tahu hal-hal hakiki ini, yang

mungkin saja membutuhkan waktu sepanjang dan seumur hidup kita. Hal lainnya adalah kita

perlu belajar menjadi orang sebagaimana dimaksudkan Pencipta ketika menciptakan kita. Itu

sebabnya, secara berkasla kita perlu melakukan pemutahiran jawaban-jawaban atas pertanyaan

hakiki tadi, dan dengan demikian mind-set kita dapat pula dimutahirkan tanpa kehilangan

fondasinya.

Ranah Kejiwaan - Psikologik

Pikiran, perasaan dan kehendak sebagai pilar-pilar utama ranah ini, memerlukan perhatian dan

perawatan. Mind-set mempunyai aspek cognitif ( pikiran) , affective ( perasaan) dan connatif

( kehendak-tindak). Oleh karena itu , pembentukkan dan perubahan „mind-set’ bisa melalui

ketiga jalur tersebut. Artinya, bisa mulai dari aspek kognitif, dengan mempertanya-kan kembali

gagasan-gagasan yang selama ini kita anggap benar, berlaku. Dalam proses pemutahiran

(updating) ini, tidak selamanya gagasan lama akan digantikan oleh gagasan baru. Bisa saja

setelah kita mengaji ulang gagasan tersebut, kita tetap beranggapan bahwa idea tersebut baik

dan perlu dipertahankan; bahkan setelah mempertimbangkan berbagai informasi baru yang kita

terima sekalipun. Juga bisa terjadi, dengan adanya informasi/fakta baru, kita meyakini bahwa

memang gagasan tersebut sudah usang (’out of date’), jadi perlu kita ganti dengan

modifikasinya atau sama sekali baru. Dengan begitu aspek kognitif dari mind-set telah

dimutahirkan. Bayangkan ada orang yang tidak pernah mengkaji ulang apa yang ada di

kognisinya, berarti mind-set nya, asli-untouch, kuno, bukan klasik. Selanjutnya proses

pemutahiran ini berlanjut ke aspek affektif, dengan mengkaji perasaan kita, dan selalu mungkin

valensi perasaan ini bisa menguat atau mengecil dengan arah yang sama ataupun yang

berlawanan. Lebih lanjut, komitmen akan mengarahkan kehendak menjadi tindakan, sejalan

gagasan dan perasaan kita. Dengan perkataan lain, kita bertindak sudah berdasarkan pada

mind-set yang baru.

Ranah Jasmani - Fisik

Semua proses dalam diri kita didukung oleh instrumen yang di bekalkan dalam tubuh kita. Ada

yang sudah jadi sejak lahir ( misalnya trio tulang di ruang tengah telinga) tetapi sebagian besar

diperbaharui, berkembang sejalan dengan perkembangan manusianya ( misalnya otak, relung

otak dan dendrit syaraf bertumbuh dan berkem bang sejalan dengan aktifitas perilaku manusia

| Kelompok VI 9

Page 10: Makalah Keterampilan Belajar

pemiliknya) . Oleh karena itu, pemutakhiran tubuh menjadi sangat penting. Tubuh sendiri telah

mempunyai perangkat dan mekanisme untuk selalu memperbaharui dirinya, pergantian sel-sel

mati, pertumbuhan, penguatan dsb. Prosesnya berjalan bahkan hampir tanpa kita sadari. Namun

demikian ada sejumlah kondisi yang perlu ada , agar proses tersebut berlangsung, antara lain:

nutrisi yang seimbang dalam jumlah maupun komposisi sebagai asupan, juga keurutan dan

timing masuknya ke dalam tubuh. Tubuh memerlukan asupan vital yaitu oksigen dalam udara

segar ( dalam 5 menit otak tidak mendapat supply udara segar (O2) maka sistemnya akan

segera ’shut down’, Tubuh juga membutuhkan kondisi relax, istirahat agar proses pergantian

sel bisa berlangsung. Oleh karena itu kitapun perlu mencari tahu, apa dan bagaimana cara

merawat dan memelihara tubuh ini, agar segala sesuatunya bisa berjalan sesuai rancangannya, (

default dari design-nya) untuk keperluan itu perlu dipelajari ‟buku manual‟ yang diterbitkan

Sang Pencipta.

Hal yang mempengaruhi mindset belajar ada tiga yaitu:

a. Pikiran

Pikiran akan melahirkan mindset sebab mindset adalah sesuatu yang berulang-ulang di

berbagai tempat dan waktu, serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi.

b. Lingkungan

Mindset banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Orang-orang dalam komunitas kita berperan

besar menanamkan suatu keyakinan dalam diri kita. Misalnya bila kita berada di lingkungan

pemalas, maka kita pasti akan dipengaruhi menjadi pemalas. Tetapi sebaliknya, bila kita

berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang yang suka bekerja keras, maka kita juga

akan terpengaruh untuk bekerja keras.

c. Input Informasi

Tanpa kita sadari, setiap hari otak menyerap informasi yang ada di sekeliling kita. Informasi

tersebut kemudian diproses dan disimpan ke dalam mindset kita.

| Kelompok VI 10

Page 11: Makalah Keterampilan Belajar

Manajemen Waktu

Kemampuan sebagai manusia untuk mengatur kegiatan tanpa mengganggu kegiatan yang lain.

Cara manajemen waktu dengan baik, yaitu:

a. Menyusun penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaiman kita

menghabiskan waktu.

b. Membuat to do list seperti rencana yang akan kita lakukan kedepannya.

c. Self monitoring, memantau diri kita sendiri dalam menghabiskan waktu dan hal – hal apa

saja yang kita kerjakan.

Langkah-langkah Manajemen Waktu

1. Tentukan prioritas anda

Menentukan apa yang menjadi prioritas bagi Anda. Menetapkan beberapa tujuan utama Anda

kemudian tetapkanlah urutan tujuan Anda.

2. Rencana mingguan

Untuk satu minggu, buatlah jadwal yang dapat mendukung rencana kegiatan. Buat daftar apa

yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang Anda prioritaskan sebagai paling atas.

3. Analisis penggunaan waktu anda

Amati dan cermati waktu yang Anda gunakan.

4. Jadwal Master satu semester

Pastikan Anda telah mempunyai informasi lengkap tentang mata kuliah yang hendak Anda

ambil pada semester depan.

5. Jadwal Master mingguan

Buatlah jadwal utama untuk satu minggu berisi kegiatan Anda yang sudah pasti seperti

kuliah, praktikum, pertemuan di Himpunan, ke Perpustakaan, olahraga, kegiatan

ekstrakulikuler, dst.

6. Daftar harian

Buatlah daftar apa yang harus dilakukan untuk setiap harinya di minggu tersebut.

7. Komitmen, tetapi fleksibel

Berkomitmenlah mengikuti daftar jadwal harian Anda, dan bersiaplah jika terjadi interupsi.

8. Monitoring dan Evaluasi

| Kelompok VI 11

Page 12: Makalah Keterampilan Belajar

Kontrol jadwal yang telah dibuat lalu evaluasi penggunaan waktu Anda selama satu minggu

tersebut.

Belajar Mandiri

Belajar mandiri adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang tidak bergantung kepada

instruktur atau pembimbing dalam proses belajar sehingga instruktur hanya berperan sebagai

fasilitator atau perancang proses belajar. Belajar mandiri bukan belajar sendiri, teatpi kesadaran

belajar dating dari diri sendiri.

Dalam mengefektifkan belajar mandiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

- Kita harus berkomitmen dan punya kemauan

- Siapkan area belajar, sebaiknya memulai belajar tepat waktu agar tetap berkonsentrasi.

- Harus focus dengan cara mematikan alat komunikasi serta menghindarkan diri dari

gangguan-gangguan lain yang dapat mengganggu proses belajar.

- Tentukan batas kurun waktu belajar

- Membuat kesimpulan dari hasil belajar

- Memberikan apresiasi kepada diri atas hasil belajar yang telah dicapai.

Adapun gangguan-gangguan yang biasa dihadapi dalam proses belajar, yaitu :

- Dari luar :

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Penciuman

4. Temperatur

5. Desain belajar

- Dari dalam :

1. Keprihatinan

2. Kecemasan

3. Pikiran yang mengganggu

| Kelompok VI 12

Page 13: Makalah Keterampilan Belajar

KESIMPULAN

Keterampilan belajar seperti penggunaan teknologi informasi, aplikasi mind

mapping, penggunaan mind-set, manajemen waktu dengan baik, serta belajar mandiri

yang efektif serta menjadi tolak ukur sejauh mana kualitas belajar mahasiswa.

| Kelompok VI 13

Page 14: Makalah Keterampilan Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Winda. 2011. Kehebatan Berpikir Positif. Yogyakarta: Sinar Kejora.

Aman, M.Pd. Laporan Penelitian Kajian Model-model Evaluasi Program Pendidikan.

Diptoadi, V. L. 1999. “Reformasi Pendidikan di Indonesia Menghadapi Tantangan Abad 21”.

Jurnal Ilmu Pendidikan, hal.161-175.

Gunarya, Arlina. 2012. Teknologi Informasi, Inovasi bagi Dunia Pendidikan.

Gunarya, Arlina. 2012. Mindset Belajar.

Gunawan, Adi W. 2003. Manage Your Mind for Success. Jakarta: PT Gramedia.

Habar, drg. Hj. Ike Damayanti. 2012. Belajar Mandiri.

Harefa, Andreas. 2000. Menjadi Manusia Pemblejar. Jakarta: Kompas.

Haryoko, Sapto. “Efektivitas Pemanfaatan Media, Teknologi Informasi sebagai Optimalisasi

Model Pembelajaran”. Jurnal Edukasi.

Indrajit, Richardus Eko. 2002. Teknik Searching Efektif Internet. Jakarta: Elex-Media

Kompetindo.

| Kelompok VI 14