Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

22
KeMAKALAH PENGAJARAN MICRO MATEMATIKA “KETERAMPILAN BERTANYA” KELAS VI.B Oleh : Kelompok 3 1. Tri Davit Wahyu S (12030059) 2. Arvina Frida Karela (12030090) 3. Siska Aprilia (12030079) 4. Siti Rofiqoh (12030069) 5. Siti Nurohimah (120300) Keterampilan Bertanya 1

Transcript of Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

Page 1: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

KeMAKALAH PENGAJARAN MICRO MATEMATIKA

“KETERAMPILAN BERTANYA”

KELAS VI.B

Oleh :

Kelompok 3

1. Tri Davit Wahyu S (12030059)

2. Arvina Frida Karela (12030090)

3. Siska Aprilia (12030079)

4. Siti Rofiqoh (12030069)

5. Siti Nurohimah (120300)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2015

Keterampilan Bertanya 1

Page 2: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang Maha menentukan setiap detail takdir

sekaligus menetapkan segala hikmah disebaliknya. Semata-mata demi kebaikan

dan keadilan pada hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah

kepada manusia terbaik sepanjang sejarah manusia, sang khatamul anbiya’,

Muhammad Al-Musthafa, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat yang

senantiasa istiqamah menapaki risalahnya yang paripurna, hingga akhir zaman.

Bersyukurlah, sepahit apapun kondisi kami, masih selalu diberikan kesempatan

dan kesehatan untuk mengerjakan dan menyelesaikan penulisan tugas makalah

ini.

Dapat kami selesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagi

pihak terutama dosen pembimbing mata kuliah Pengajaran Mikro Matematika,

oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya.

Akhirnya, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat memberikan

informasi, gambaran, dan dapat berguna bagi pembelajaran di dunia. Amin ya

rabbal alamin.

Pringsewu, 24 Maret 2015

Kelompok 3

Keterampilan Bertanya 2

Page 3: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 2

1.4 Tujuan ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Bertanya ............................................ 4

2.2 Jenis-Jenis Pertanyaan ............................................................... 5

2.3 Komponen Keterampilan Bertanya ........................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13

Keterampilan Bertanya 3

Page 4: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan

pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu

keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar atau membelajarkan

merupakan kompetensi pedagogik yang cukup mendasar karena merupakan

integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan

”kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah

“melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar

adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat

dan tepat.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan

mengajar guru adalah seperangkat kemampuan atau kecakapan guru dalam

melatih atau membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta

membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.

Biarpun keterampilaan mengajar itu sangat penting namun pada

kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola

tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat

mendasar ini. Padahal ada delapan keterampilan dasar mengajar yang sangat

berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

2. Keterampilan menjelaskan

Keterampilan Bertanya 4

Page 5: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

3. Keterampilan bertanya

4. Keterampilan mengelola kelas/membimbing diskusi

5. Keterampilan menggunakan variasi mengajar

6. Keterampilan memberi penguatan

7. Keterampilan memilih dan menggunakan media sumber belajar

8. Keterampilan membuat skenario pembelajaran

Kedelapan keterampilan tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam

kinerja guru. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menguasai delapan

keterampilan dasar mengajar sehingga dapat tercipta pembelajaran yang

efektif dan efisien. Namun di dalam makalah ini penulis hanya membahas

mengenai keterampilan bertanya secara detil.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah

ini adalah mengenai “Keterampilan Bertanya”. Untuk memberikan kejelasan

makna serta menghindri meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini

permasalahnya dibatasi pada :

1. Pengertian Keterampilan Bertanya

2. Jenis-Jenis Pertanyaan

3. Komponen Keterampilan Bertanya

4. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Bertanya

1.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyususunan makalah ini penulis menggunakan metode studi

kepustakaan, yaitu dimana penulis mencari sumber dari berbagai buku dan

internet serta media penunjang lainnya.

Keterampilan Bertanya 5

Page 6: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

1.4 Tujuan

Pada dasarnya tujuan dari pembuatan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,

yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan khusus dalam penyusunan makalah

ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang harus

menyelesaikan salah satu tugas dari dosen pembimbing kami dalam mata

kuliah Pengajaran Mikro Matematika. Adapun tujuan umum penyusunan

makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari tentang Keterampilan

Bertanya sehingga calon guru maupun guru dapat mengaplikasikan dengan

benar ketika sedang mengajar, selain itu juga kami tujukan untuk semua yang

membutuhkan informasi atau pengetahuan yang kami angkat dalam tema

makalah ini.

Keterampilan Bertanya 6

Page 7: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Bertanya

Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya

merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal.

Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal

yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus

efektif yang mendorong kemampuan berpikir, antara lain:

1. Merangsang kemampuan berpikir siswa

2. Membantu siswa dalam belajar

3. Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri

4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir

tingakat rendah ke tingkat yang lebih tinggi

5. Mebantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan

Brown dalam Hasibun (1994) (Suwarna, 2005:72), menyatakan bahwa

bertanya adalah pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri

siswa. Dengan bertanya akan membantu siswa belajar dan lebih sempurna

dalam menerima informasi atau dapat menegembangkan keterampilan

kognitif tingkat tinggi.

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada

umumnya guru adalah pengajarannya melibatkan/menggunakan tanya jawab.

Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,

pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.

Keterampilan Bertanya 7

Page 8: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

Menurut Wahid Murni (Wahid Murni, 2010:100) dalam proses belajar

mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang

tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan :

1. Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar

2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah

yang sedang dibicarakan

3. Mengembangkan pola pikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berfikir

itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya

4. Menuntun proses berpikir murid, sebab pertanyaan yang baik akan

membantu murid agar dapat menentukan jawaban yang baik, dan

5. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.

Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun dari guru itu

perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik

bertanya.

2.2 Jenis-jenis Pertanyaan

Peningkatkan keterampilan bertanya menyangkut pada isi pertanyaan

tersebut. Menurut Wahid Murni (Wahid Murni, 2010:101), terdapat beberapa

cara untuk menggolong-golongkan jenis-jenis pertnyaan, penggolongan itu

terdiri atas :

1. Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya

a. Pertanyaan permintaan (Compliance Question)

Maksudnya ialah pertanyaan yang mengharapkan agar murid mematuhi

perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

Contoh :

Dapatkah kamu tenang, agar suara ibu bisa terdengar oleh semua siswa

yang ada di kelas ini?

Keterampilan Bertanya 8

Page 9: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

b. Pertanyaan retoris (rhetorical question)

Maksudnya yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban,

melainkan akan dijawab sendiri oleh guru. Hal itu diucapkan karena

merupakan bagian dari salah satu teknik penyampaian informasi kepada

murid.

Contoh :

Mengapa kita perlu mempelajari bangun ruang? Karena bangun ruang

dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata seperti mencari volume

pada tabung dan lain sebagainya.

c. Pertanyaan mengarahkan menuntun (prompting Question)

Maksudnya adalah pertanyaan yang diajukan untuk memberi arahan

kepada murid dalam proses berfikirnya. Dalam artian jika siswa tidak

dapat menjawab suatu pertanyaan atau salah dalam memberikan

jawaban, maka guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang gunanya

untu mengarahkan/menuntun proses berfikir murid sehingga dapat

menemukan jawaban dari pertanyaan awal.

d. Pertanyaan menggali (probing question)

Maksudnya adalah pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa

untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan sebelumnya.

Contoh :

Setelah tahu kubus adalah 6x persegi. Bagaimana cara mencari luas

kubus?

2. Jenis-jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

a. Pertanyaan pengetahuan (precall question atau ledge question)

Pertanyaan ini ialah pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban

yang sifatnya hafalan atau ingatan terhadap apa yang telah dipelajari,

disini murid tidak diminta pendapatnya.

Contoh :

Ada berapa diagonal ruang dalam balok?

b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question)

Keterampilan Bertanya 9

Page 10: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

Pertanyaan ini menuntut murid untuk menjawab pertanyaan dengan

jalan mengorganisir informasi-informasi yang pernah diterimanya

dengan kata-kata sendiri, atau menginterpretasikan/membaca informasi

yang dilukiskan melalui grafik atau kurva.

Contoh :

Jelaskan apa hubungan antara bangun datar dengan bangun ruang?

c. Pertanyaan penerapan (aplication question)

Pertanyaan ini ialah pertanyaan yang menuntut murid untuk

memberikan jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan,

informasi, aturan-aturan, kriteria dan lain-lain yang pernah diterimanya

pada suatu kasus.

Contoh :

Hitunglah luas kubus dengan panjang sisinya yaitu 6 cm!

d. Pertanyaan analisis (analysis question)

Pertanyaan analisis ialah pertanyaan yang menuntut murid untuk

menemukan jawaban dengan cara mengidentifikasi, mencari bukti-

bukti, dan menarik kesimpulan.

Contoh :

Setelah kita membicarakan bangun ruang yaitu balok dan kubus, maka

kesimpulan apa yang dapat kita tarik?

e. Pertanyaan sintesa (synthesis question)

Ciri dari pertanyaan ini ialah jawabannya yang benar tidak tunggal

melainkan lebih dari satu dan menghendaki murid untuk

mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan ini menuntut

murid untuk memprediksi dan memecahkan masalah berdasarkan

imajinasi.

Contoh :

Apa perbedaan dan persamaan antara kubus dengan balok?

f. Pertanyaan evaluasi (evaluation question)

Keterampilan Bertanya 10

Page 11: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

Pertanyaan semacam ini menghendaki murid untuk menjawabnya

dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu

issu yang ditampilkan.

3. Jenis-jenis pertanyaan menurut luas sempitnya pertanyaan

a. Pertanyaan sempit (narrow quastion)

Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang tertutup yang biasanya

kunci jawabannya telah tersedia.

1) Pertanyaan sempit informasi langsung

Pertanyaan semacam ini menuntut murid untuk mengingat atau

menghafal informasi yang ada.

Contoh :

Sebutkan bangun apa saja yang termasuk dalam bangun ruang sisi

datar!

2) Pertanyaan sempit memusat

Pertanyaan ini menuntut siswa agar mengembangkan ide atau

jawabannya dengan cara menuntunnya melalui petunjuk tertentu.

Contoh :

Sebuah balok panjang dan lebarnya sam dengan tinggi balok 25 cm.

Jika volumenya 40000 cm3. Berapa luas balok tersebut ?

b. Pertanyaan luas (broad question)

Ciri pertanyaan ini adalah jawabannya mungkin lebih dari satu, sebab

pertanyaan ini belum mempunyai jawaban yang spesifik.

Pertanyaan luas terbuka

Pertanyaan ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari

jawabannya menurut cara dan gayanya masing-masing siswa.

Contoh :

Jika diketahui luas alas suatu balok adalah 12 cm2 dengan panjang 6

cm, lebar 2 cm, dan tinggi 4 cm. Berapa volume balok tersebut?

c. Pertanyaan luas menilai (valuing question)

Keterampilan Bertanya 11

Page 12: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

Pertanyaan ini meminta siswa untuk mengadakan penilaian terhadap

aspek kognitif maupun sikap. Pertanyaan ini lebih efektif jika guru

menghendaki siswa untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap,

dan juga tukar menukar pendapat.

Contoh :

Bagaimana pendapat anda tentang jawaban teman anda yang sudah

ditulis di papan tulis, benar atau salah?

2.3 Komponen Keterampilan Bertanya

Suatu pertanyaan yang baik ditinjau dari segi isinya, tetapi cara

menyajikannya juga perlu diperhatikan. Berikut faktor-faktor yang harus

diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan antara lain adalah (Wahid Murni,

2010:108) :

1. Kejelasan dan kaitan pertanyaan

Harap diusahakan agar pertanyaan yang dikemukakan itu jelas maksudnya,

serta nampak benar kaitannya antara jalan pikiran satu dengan yang

lainnya. Usahakan tidak diselingi dengan kata serapan yang bersifat

mengganggu, misalnya ee, em, anu, dan lain-lain.

2. Kecepatan dan selang waktu (pause)

kecepAtan menyampaikan pertanyaan, tergantung pada jenis pertanyaan

itu sendiri. Biasanya ada guru yang mengucapkan pertanyaan dengan cepat

tanpa diselingi pause yang tujuannya untuk memberi kesempatan siswa

berfikir.

3. Arah dan distribusi penunjukan (penyebaran)

Pertanyaan yang diajukan seharusnya ditujukkan pada seluruh siswa,

sehingga seluruh siswa didorong untuk berusaha menentukan jawabannya.

Hanya dalam situasi tertentu, dapat diajukan pertanyaan untuk menarik

pemusatan perhatian seorang siswa. Usahakan pertanyaan merata seluruh

kelas, karena untuksiswa yang pemalu biasanya cenderung sefgan

menampilkan jawabannya secara sukarela.

Keterampilan Bertanya 12

Page 13: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

4. Teknik penguatan

Pemakaian yang tepat pada teknik penguatan ini akan menimbulkan sikap

yang positif bagi siswa serta meningkatkan partisipasi siswa dalam

kegiatan belajar mengajar.

5. Teknik menuntun (promting)

Promting dapat digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas jawaban murid. Pertanyaan ini bermaksd untuk menuntun siswa

agar dapat menemukan jawabn yang benar.

6. Teknik menggali (prabing quetion)

Probing quastion adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk

mendapatkan jawaban lebih lanjut dari siswa guna mengembangkan

kualitas jawaban yang pertama, sehingga yang berikutnya lebih jelas,

akurat, serta lebih beralasan.

Contoh :menarik tidak nak? Jawaban menarik! Faktor apa yg menarik ?

7. Pemusatan (focussing)

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang ruang

lingkupnya luas, kemudian dilanjutkan ke pertanyaan yang lebih khusus.

8. Pindah gilir (re-derecting)

Teknik pindah gilir digunakan untuk mengundang partisipasi semua anak.

Dengan cara menunjuk siswa tertentu dan dilanjutkan ke siswa yang lain.

Dalam teknik ini siswa ditunjuk secara acak.

Selain faktor-faktor yang harus diperhatikan, ada pula hal-hal yang perlu

dihindari dalam bertanya, yakni :

1. Mengulangi Pertanyaan Sendiri

Untuk komunikasi guru-siswa yang baik, susunlah pertanyaan seringkas

mungkin agar siswa dapat segera memahami pertanyaan.

2. Mengulangi Jawaban Siswa

Ada pendapat bahwa pengulangan jawaban siswa akan menambah

hubungan guru-siswa. Dilain pihak ada pendapat bahwa itu memperlambat

Keterampilan Bertanya 13

Page 14: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

proses belajar mengajar mengurangi kebebasan memberi komentar

terhadap siswa lain.

3. Menjawab Pertanyaan Sendiri

Bila guru sering menjawab pertanyaan sendiri sebelum guru mempunyai

kesempatan untuk menjawab, akan mengakibatkan siswa menjadi frustasi

dan mungkin perhatian siswa menjadi berkurang atau keluar dari proses

belajar mengajar.

4. Meminta jawaban serentak

Dengan teknik bertanya melacak , guru akan mendapat kemanfaatan

khusus dalam hubunganya dengan pertanyaan kognitif tingkat tinggi.

Bertanya melacak akan meningkatkan respon siswa dengan menyediakan

pertanyaan yang tingkat kesukaranya lebih tinggi, cermat, membantu, dan

relavan.

Keterampilan Bertanya 14

Page 15: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut diatas, penulis menyimpulkan bahwa keterampilan

adalah suatu keahlian, dan bertanya adalah suatu ucapan yang meminta

jawaban, sehingga keterampilan bertanya adalah suatu keahlian dalam

mengajukan ucapan yang mengharapkan suatu jawaban. Dalam artian lain

keterampilan bertanya adalah pernyataan yang mengkaji atau menciptakan

ilmu pada diri siswa.

Seorang guru harus memiliki keterampilan bertanya karena bertanya

merupakan stimulus yang efektif bagi siswa guna mendorong berfikir siswa,

sehingga siswa dapat termotivasi dan lebih aktif dalam pembelajaran.

Bertanya juga merupakan salah satu teknik untuk memfokuskan siswa pada

pembelajaran. Selain itu, hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran,

penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.

Keterampilan Bertanya 15

Page 16: Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)

DAFTAR PUSTAKA

Murni, Wahid, dkk. 2010. Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta : Ar-Ruzz.

Asril. Zainal. 2010. Micro Teaching dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.

Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Suwarna. dkk. 2010. Pengajaran Mikro. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Syaifu Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

http://www.artikelbagus.com/2011/07/8-keterampilan-yang-harus-dimiliki-oleh-

seorang-guru.html#ixzz2gLqxfxPx

Keterampilan Bertanya 16