PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

106
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN APLIKASI QUIZIZZ SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 SINJAI SKRIPSI Diajukan untuk Memeroleh Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar O l e h SRI MULYANI NIM 105331111116 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA

DENGAN PENERAPAN APLIKASI QUIZIZZ

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 SINJAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memeroleh Penelitian

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Makassar

O l e h

SRI MULYANI

NIM 105331111116

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …
Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …
Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SRI MULYANI

Nim : 105331111116

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar

karya saya sendiri bukan merupakan hasil karya orang lain. Apabila di kemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau secara keseluruhan skripsi

ini hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

yang saya lakukan.

Makassar 07 Juli 2020

Yang menyatakan

SRI MULYANI

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

MOTO

Utamakan Adata B

aru Ilmu

Sri Muliyani

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

ABSTRAK

SRI MULYANI. 2020. Peningkatan Hasil Belajar membaca pemahaman dengan

Penerapan Aplikasi Quizizz Siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Sinjai (dibimbing

oleh Muhammad Akhir dan Yuddin)

Tujuan dari penelitian ini adalah Quizizz dapat meningkatan hasil belajar

membaca pemahaman dengan penerapan aplikasi quizizz siswa kelas VII SMP

Negeri 40 Sinjai. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan

penelitian tindakan kelas. Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini melalui

tahapan-tahapan yang meliputi: Studi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian ini berupa data proses dan

hasil belajar membaca pemahaman kelas VII SMP Negeri 40 Sinjai.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman siswa Kelas VII SMP Negeri 40 Sinjai melalui penggunaan tindakan

yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar

murid dari siklus I ke siklus II yaitu meningkatnya jumlah murid dalam

menyimak penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,

kerjasama dalam kelompok dan mengajukan tanggapan. Hasil belajar siswa juga

mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar

1,99 dan pada siklus II sebesar 2,4. Sehingga penerapan aplikasi Quizizz dapat

meningkatkan frekuensi keaktifan dan aktifitas dalam proses belajar mengajar

sesuai dengan pengamatan siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas

cukup dua siklus.

Kata kunci : Membaca Pemahaman, Quizizz

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, untaian Zikir lewat kata yang indah terucap

sebagai ungkapan rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan kerendahan

hati dan jiwa yang tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan manusia dari

segumpal darah, Yang Maha Pemurah, mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada kekuatan, dan tiada

kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan salawat tercurah kepada Kekasih

Allah, Nabiullah Muhammad Saw, Para sahabat dan keluarganya serta umat yang

senantiasa istiqomah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian proposal ini. Namun, semua itu tak

lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan serta

bantuan moril dan materil.

Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah membantu

selama penulis menyusun skripsi yaitu diantaranya : Ayahanda Muh Anis dan

Ibunda Hasniati serta semua keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan

cintanya dalam membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu

yang tak henti-hentinya untuk keberhasilan penulis.

Pembimbing 1 Dr.H. Yuddin, M. Pd. dan dan Pembimbing II Ibu Ika

Zulfika, S.pd.,M. Pd. yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi

penelitian sampai tahap penyelesaian.

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan sumbangsi fasilitas dan kesediaannya memberikan atura-

aturan yang baik. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dr. Munirah, M.Pd selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang

takternilai harganya kepada penulis.

Saudaraku yang telah memberikan doa dan dukungan kepada adinda selama

pendidikan baik berupa moril maupun materil selama penyusunan Proposal ini.

Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia terkhusus kelas D yang telah bersama-sama berusaha keras dan

penuh semangat dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Semua pihak yang

tidak bisa dituliskan Namanya satu-persatu namun tak mengurangi rasa terima

kasih penulis kepada mereka. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan

penyempurnaan proposal ini.Hanya kepada Allah swt kita memohon semoga

berkat dan rahmat serta limpahan pahala yang berlipat ganda selalu dicurahkan

kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 07 Juli 2020

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------- i

HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------- ii

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- iii

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- v

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1

B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------ 5

C. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------------- 6

D. Manfaat Penelitian ----------------------------------------------------------- 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ------------------------------------------------------ 8

A. Kajian Teori ------------------------------------------------------------------- 8

1. Penelitian yang Relevan ------------------------------------------------ 8

2. Pengertian Membaca ---------------------------------------------------- 9

3. Keterampilan Membaca Pemahaman --------------------------------- 11

4. Narasi Tes Membaca Pemahaman ------------------------------------ 12

5. Bahan Tes Membaca Pemahaman ------------------------------------ 16

6. Membaca Karya Sastra ------------------------------------------------- 18

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

7. Pembelajaran Berbasis Web (e-Learning) --------------------------- 23

8. Quizziz ------------------------------------------------------------------------------- 36

9. Pengertian motivasi belajar -------------------------------------------- 42

B. Kerangka Pikir ---------------------------------------------------------------- 46

C. Hipotesis Penelitian ---------------------------------------------------------- 48

BAB III METODE PENELITIAN ----------------------------------------------- 49

A. Jenis Penelitian ---------------------------------------------------------------- 49

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ----------------------------------------------- 49

C. Prosedur penelitian ----------------------------------------------------------- 50

D. Teknik Pengumpulan Data ------------------------------------------------- 53

E. Teknik Analisis Data -------------------------------------------------------- 56

F. Indikator keberhasilan ------------------------------------------------------- 57

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 58

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 58

B. Pembahasan .................................................................................... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 69

A. Simpulan ........................................................................................ 69

B. Saran ............................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 72

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah tantangan dalam seluruh bidang

ilmu, secara khusus dalam bidang pendidikan. Menurut Hamida (2013),

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mendorong setiap

individu untuk selalu kreatif dan aktif dalam potensi diri. Untuk

mengembangkan seluruh potensi diri mahasiswa baik secara kognitif, afektif,

dan psikomotorik maka harus melalui proses belajar dalam dunia

pendidikan(Purba, 2017)

Keberhasilan belajar seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan

membacanya dalam memahami sebuah informasi. Selain itu, kegiatan membaca

juga dapat menambah pengetahuan dan informasi, serta memudahkan

seseorang dalam berkomunikasi. Terlebih lagi dalam dunia pendidikan, kegiatan

membaca sangat penting untuk dilakukan. Pentingnya sebuah kegiatan

membaca ditegaskan oleh (Nurgiyantoro, 2015:368) yang menyatakan bahwa

“dalam dunia pendidikan aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal

yang tidak dapat ditawar- tawar”.

Berbagai macam kendala seringkali menghambat kelancaran proses

membaca pemahaman. Zuchdi (2014:23) menyatakan, kendala tersebut

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

dibedakan menjadi dua macam, yaitu dari dalam diri pembaca dan yang dari

luar pembaca. Kendala dari dalam diri pembaca tersebut meliputi kemampuan

linguistik (kebahasaan), minat, motivasi, dan kemampuan membaca.

Sedangkan faktor dari luar biasanya meliputi kesulitan bahan bacaan dan

kualitas lingkungan membaca.

Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang merupakan awal

tingkat menengah, seringkali siswa merasa jenuh dan enggan dengan mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Seringkali guru hanya menggunakan metode

ceramah atau metode tradisional yang biasanya dipakai dalam pembelajaran

bahasa di sekolah, khususnya membaca pemahaman sehingga menjadikan

siswa semakin jenuh dan tidak termotivasi untuk aktif dalam proses

pembelajaran membaca pemahaman.

Berkaitan dengan pentingnya pembelajaran membaca pemahaman,

diperlukan metode-metode yang dapat menumbuhkan motivasi dan minat

siswa dalam kegiatan membaca pemahaman di sekolah. Pembelajaran membaca

pemahaman sebaiknya dilakukan dengan metode pembelajaran yang tepat guna

mencapai hasil belajar yang optimal. Pemilihan metode yang tepat dan

bervariasi membuat siswa merasa nyaman dan lebih mudah untuk dapat

menerima materi pelajaran.

Membaca merupakan salah satu keterampilan yang diajarkan dalam

bahasa. Keterampilan membaca menjadi keterampilan yang sangat penting,

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

karena keterampilan membaca mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

belajar. Keterampilan membaca di sekolah dasar dibagi kedalam beberapa

jenis, salah satunya adalah membaca lanjut. Membaca lanjut dilaksanakan di

kelas IV, V dan VI. Tujuan membaca lanjut adalah agar siswa mampu

memahami, menafsirkan dan menghayati isi bacaan. Membaca lanjut

menekankan siswa untuk memahami makna atau isi bacaan yang dibacanya.

Membaca lanjut sering kali dikaitkan dengan membaca pemahaman.

Pembelajaran membaca pemahaman merupakan pembelajaran yang

penting, karena apabila pembelajaran ini diselenggarkan dengan baik akan

dapat memberi manfaat terhadap keberhasilan belajar siswa. Sabarti Akhadiah

(1993:37) berpendapat bahwa pembelajaran membaca pemahaman yang

dirancang dan dilaksanakan dengan baik menjadikan siswa tidak hanya

memperoleh peningkatan dalam kemampuan bahasanya, tetapi juga dalam

kemampuan bernalar, berkreativitas, dan penghayatan tentang nilai-nilai moral.

Keterampilan membaca pemahaman tidak dimiliki secara langsung oleh

siswa. Siswa dapat memiliki keterampilan membaca pemahaman dengan baik

melalui pembelajaran dan banyak berlatih serta adanya pembiasaan. Dalam

pembelajaran membaca pemahaman pendidik atau guru memiliki peran

yang sangat penting. Guru dalam pembelajaran membaca mempunyai banyak

tugas, diataranya adalah membantu siswa memahami, menafsirkan, menilai,

dan menikmati tulisan. Selain itu guru juga harus dapat menumbuhkan minat

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

dan perhatian siswa dalam pembelajaran membaca. Dalman (2013:5)

menyatakan bahwa guru sebaiknya mengajarkan kepada siswa tentang strategi,

metode, dan teknik membaca yang baik sehingga siswa mampu memahami isi

bacaan dengan baik pula. Guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat

agar materi yang disampaikan menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Dalam pembelajaran membaca tingkat lanjut siswa dituntut untuk

memahami isi bacaan bukan hanya sekedar membaca. Namun sayangnya,

banyak siswa tidak memahami isi bacaan yang sedang dibaca. Hal tersebut

ditunjukkan ketika siswa diberi pertanyaan dari bacaan masih banyak siswa yang

salah dalam menjawabnya.

Kesulitan siswa dalam membaca pemahaman juga dialami oleh siswa

tersebut. Tingkat intelegensi yang dimiliki siswa sangat beragam, sehingga

menyebabkan keterampilan membaca pemahaman siswa pun beragam.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara guru di kelas mendapatkan hasil

bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa tergolong rendah, hal

tersebut ditunjukkan dengan nilai siswa yang masih rendah. Siswa

mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan, siswa mengalami kesulitan

dalam menjawab pertanyaan yang berasal dari bacaan, serta kesulitan ketika

diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang telah mereka baca. Selain hal

tersebut siswa juga kesulitan dalam menentukan kalimat utama dan ide pokok

dari suatu paragraf.

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Hasil wawancara dan pengamatan awal pada Juni 2019 menunjukkan

bahwa kemampuan menulis kreatif puisi siswa kelas VII SMP Negeri 40 Sinjai

masih rendah. Dampak nyata dari masalah tersebut adalah rata-rata hasil belajar

siswa dalam menulis puisi secara klasikal belum mampu mencapai angka 75

sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dirumuskan.

Diketahui bahwa salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan pembelajaran

membaca pemahaman adalah Kreatifitas dan daya ingat mereka dibatasi dalam

ruang, sehingga kurang mampu mengeksplorasi daya ingat yang dimilikinya,

Berkembangnya teknologi informasi ini memang membawa banyak

pengaruh positive untuk manusia di dunia terutama di Indonesia. Beberapa

pengaruh positive perkembangan teknologi informasi terutama di dalam

pembelajaran yang dapat mempermudah guru untuk mengajar siswa agar

tercapai hasil yang memuaskan.

Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis

interaktif yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Kuis interaktif yang

dibuat memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar dan

dapat ditambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan

Pemaparan di atas maka perlu diadakan tindakan penelitian untuk

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan

penerapan aplikasi Quizizz pada siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai diharapkan

dapat membantu mengatasi kesulitan membaca pemahaman yang dialami

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

oleh siswa dan dapat meningkatakn motivasi untuk belajar sehingga

mendapatkan nilai yang memuaskan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah yang sudah dikemukakan oleh peneliti, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar pada keterampilan membaca

pemahaman menggunakan aplikasi Quizizz siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar keterampilan membaca

pemahaman menggunakan aplikasi Quizizz siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan proses peningkatan aktivitas belajar pada

keterampilan membaca pemahaman menggunakan aplikasi Quizizz siswa

kelas VII SMPN 40 Sinjai.

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar keterampilan membaca

pemahaman menggunakan aplikasi Quizizz siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a) Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru sekolah tingkat lanjutan pertama

dan peneliti memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pemanfaatan

teknologi proses membaca pemahaman sebagai salah satu bentuk inovasi

pembelajaran di Sekolah.

b) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru Bahasa Indonesia agar dapat

menciptakan iklim yang benar-benar menunjang proses belajar mengajar

secara optimal melalui pengembangan kurikulum pengajaran yang sesuai

dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman.

c) Hasil penelitian ini diharapkan guru sekolah dan peneliti memiliki teori

pembelajaran yang dapat dijadikan acuan dalam peningkatan proses dan

hasil belajar membaca pemahaman.

d) Sebagai tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh

demi perbaikan-perbaikan dalam hal pengajaran tentang penggunaan

teknologi dalam Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini diharapkan guru sekolah lanjutan tingkat pertama

khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia mendapat pengalaman secara

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

langsung menggunakan teknologi dalam pembelajaran membaca

pemahaman.

b) Sebagai gambaran tentang keterampilan guru dalam menggunakan

teknologi pada siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai. Hasil penelitian ini

diharapkan peneliti mendapat pengalaman nyata dan dapat menerapkan

aplikasi Quizizz jika menjadi guru nanti.

c) Hasil penelitian ini diharapkan sekolah dapat menjadikan sebagai bahan

acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan memberikan

pengetahuan tentang membaca pemahaman.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Penelitian yang Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Sastri (2013) dengan judul Penerapan Model

Pembelajaran Outdor dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca

pemahaman Murid Kelas VII SMPN 3 Bantaeng”. Jenis penelitian adalah

penelitian tindakan kelas di kelas VII SMPN 3 Bantaeng. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Model Pembelajaran Outdor terhadap hasil belajar Meningkat.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmi Nur (2013) dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Outdor untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca

pemahaman Siswa Kelas VII SMPN 5 Mojokerto”. Jenis penelitian adalah

penelitian tindakan kelas di kelas VII SMPN 5 Mojokerto. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Model Pembelajaran Outdor terhadap hasil belajar sangat

Meningkat.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Sulistiwati (2018) dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Outdor dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca

pemahaman Murid Kelas VII SMPN 3 Semarang”. Jenis penelitian adalah

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

penelitian tindakan kelas di kelas VII SMPN 3 Semarang. Berdasarkan hasil

pene litian yang dilakukan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Model Pembelajaran Outdor terhadap hasil belajar signifikan

Meningkat.

Berdasarkan penelitian relevan di atas yang menjadi pembeda pada

penelitian yang akan dilaksanakan adalah terletak pada model pembelajran yakni

model penelitian tersebut menggunakan cara langsung tatap muka dengan siswa

sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan secara daring ata dalam jaringan

tidak tatap muka langsung dengan siswa.

2. Pengertian Membaca

Membaca memiliki banyak batasan dan pengertian menurut para ahli

bahasa. Membaca menurut Dalman (2013:5) merupakan suatu kegiatan atau

proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang

terdapat dalam tulisan. Pengertian Dalman tersebut menunjukkan bahwa

membaca merupakan kegiatan yang melibatkan proses berpikir untuk

memahami teks yang dibaca dari suatu tulisan guna mendapatkan suatu

informasi.

Pengertian membaca menurut Saleh Abbas (2016:101) terbagi menjadi

penganalisisan pengertian membaca para pakar didasarkan pada pendekatan

keterampilan dan pendekatan psikolinguistik. Membaca menurut pakar yang

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

menganalisis membaca sebagai suatu keterampilan, memandang membaca

sebagai proses atau kegiatan yang menerapkan seperangkat keterampilan

dalam mengolah hal-hal yang dibaca untuk menangkap makna. Sementara itu,

para pakar yang menganalisis membaca berdasarkan psikolinguistik, menyatakan

membaca sebagai proses merekonstruksi informasi yang terdapat dalam

bacaan atau sebagai suatu upaya untuk mengolah informasi dengan

menggunakan pengalaman atau kemampuan pembaca dan kompetensi

bahasa yang dimilikinya secara kritis. Berdasarkan pengertian pakar yang

berbeda tersebut dapat dilihat bahwa keterampilan membaca melibatkan

banyak keterampilan dan dikaitan dengan pengalaman yang dimiliki serta

berusaha mencari makna atau informasi dari suatu bacaan.

Membaca menurut Farida Rahim (2014:2) merupakan suatu yang rumit

yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga

melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca

sebagai aktivitas visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke

dalam kata- kata lisan. Membaca sebagai proses berpikir mencakup aktivitas

pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan

pemahaman kreatif. Sabarti Akhadiah (1993:22) mengemukakan membaca

merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa

kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi

serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengani maksud bacaan.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Tarigan (2014:7) mengartikan membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata/bahasa tulis. Dalam

kegiatan membaca melibatkan interaksi antara penulis dan pembaca melalui

tulisan. Pembaca berusaha memahami makna atau isi dari tulisan yang

disampaikan penulis.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

membaca adalah suatu kegiatan yang melibatkan berbagai macam kemampuan

baik visual maupun kognitif untuk memberoleh informasi dari bahan tertulis.

Membaca bukan semata-mata menyuarakan bahasa tulis mengikuti huruf, kata,

dan kalimat, namun berusaha memahami tulisan tersebut untuk mencari

informasi, pesan atau pun makna dari suatu bacaan.

3. Keterampilan Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah membaca untuk memahami isi dari suatu

bacaan. Rubin dalam Samsu Somadayo (2013:102) mengemukakan bahwa

membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup

dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan

berpikir tentang konsep verbal. Tarigan (2014) berpendapat bahwa

membaca pemahaman adalah jenis membaca yang bertujuan untuk memahami

standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars), referensi

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

kritis (critikal reviw), resensi drama tulis (printed drama) dan pola-pola fiksi

(patterns of ficion).

Dalman (2013:87) mengartikan membaca pemahaman adalah membaca

secara kognitif (membaca untuk memahami). Membaca pemahaman menurut

Dalman dikelompkkan menjadi empat tingkatan, yaitu pemahaman literal,

interpretatif, kritis, dan kreatif. Pemahaman literal adalah memahami makna

apa adanya, sesui dengan makna simbol-simbol bahasa yang ada dalam

bacaan. Pemahaman interpretatif adalah mampu menangkap pesan secara

tersirat dari suatu bacaan. Pemahaman kritis adalah pemahaman yang lebih

tinggi tingkatannya dibanding pemahaman interpretatif. Sementara itu,

dalam pemahaman kritis pembaca mampu membuat kritik terhadap suatu

bacaan. Selanjutnya tahapan yang lebih tinggi lagi ialah pemahaman kreatif,

dalam pemahaman kreatif pembaca dapat mencoba atau bereskperimen

membuat sesuatu yang baru berdasarkan isi suatu bacaan.

Keterampilan membaca pemahaman tidak dapat dimiliki secara

langsung oleh siswa. Keterampilan tersebut dapat diperoleh dari banyak

latihan, pembiasaan, dan penggunaan metode yang tepat. Penggunaan meyode

yang tepat dalam membaca pemahaman dapat diajarkan oleh guru. Hal ini

sejalan dengan pendapat Dalman (2013:5) yang menyampaikan bahwa guru

sebaiknya mengajarkan kepada siswa tentang strartegi, metode, dan

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

teknik membaca yang baik sehingga siswa mampu memahami isi bacaan

dengan baik pula.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca

pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang melibatkan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta

dihubungkan dengan isi bacaan. Dalam penelitian ini keterampilan membaca

pemahaman ditekankan pada kemampuan siswa untuk memahami isi bacaan

secara menyeluruh. Keterampilam membaca pemahaman ini dilakukan untuk

memahami hal penting dari bahan bacaan, mengetahui ide pokok, dan seluruh

pengertian.

4. Tes Membaca Pemahaman

Tes membaca pemahaman digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam memahami isi bacaan. Tes membaca pemahaman menurut Burhan

Nurgiyantoro (2014, 376-392) dibedakan menjadi dua, yaitu tes kompetensi

membaca dengan merespon jawaban dan tes kompetensi membaca dengan

mengonstrusksi jawaban. Penjelasan masing-masing tes kompetensi membaca

pemahaman adalah sebagai berikut.

a. Tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban mengukur

kemampuan membaca siswa dengan cara memilih jawaban yang telah

disediakan oleh pembuat soal. Soal ujian yang digunakan adalah bentuk objektif

pilihan ganda. Pembuatan soal ujian melalui beberapa tahapan, yaitu penentuan

kompetensi dasar dan indikator, serta melihat kisi-kisi, kemudian memilih

wacana tertulis yang tepat. Soal yang dibuat dapat bervariasi tingkat

kesulitannya tergantung tingkat kesulitan wacana dan kompleksitas soal.

b. Tes kompetensi membaca dengan mengonstrusksi jawaban

Tes kompetensi membaca dengan mengonstrusksi jawaban tidak sekedar

meminta siswa untuk memilih jawaban benar dari sejumlah jawaban yang

disediakan, melainkan siswa harus mengemukakan jawaban sendiri dengan

mengreasikan bahasa berdasarkan informasi yang diperoleh dari wacana yang

diujikan. Untuk mengerjakan tugas ini siswa dituntut untuk memahami wacana

dan berdasarkan pemahamannya kemudian siswa mengerjakan tugas yang

diberikan. Pemahaman terhadap isi pesan wacana adalah prasyarat untuk

dapat mengonstruksi jawaban tugas. Tugas dalam bentuk ini merupakan tugas

otentik.

Tugas otentik menuntut siswa untuk berunjuk kerja secara aktif produktif,

maka tes kompetensi membaca yang bersifat reseptif diubah menjadi tugas

resptif dan produktif sekaligus. Unjuk kerja berbahasa menanggapi dan

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

mengonstruksi jawaban dapat dilakukan secara lisan atau tertulis,

misalnya berupa “menjawab pertanyaan secara terbuka”, atau tugas

“menceritakan kembali isi informasi” dari sebuah wacana.

Pembuatan tes membaca pemahaman, guru dapat menggunakan

taksonomi yang dikemukakan oleh Smith & Barret dalam Supriyadi, dkk,.

(1992:186-187) sebagai pedoman dalam menyusun pertanyaan yang dapat

mengembangkan kemampuan siswa memahami bacaan. Taksonomi tersebut

terdiri dari 4 kategori, yaitu pemahaman harfiah, pemahaman inferensial,

evaluasi, dan apresiasi. Penjelasan dari masing-masing taksonomi adalah

sebagai berikut.

a. Pemahaman harfiah

Pemahaman harfiah membimbing siswa untuk menemukan informasi

yang secara gamblang diungkapkan dalam bacaan. Rancangan pertanyaan

ditunjukkan untuk melatih siswa mengenal dan mengingat kembali suatu fakta

atau kejadian. Contoh dari pemahaman harfiah adalah siswa dapat

menyebutkan nama pelaku serta waktu dan tempat kejadian dalam

wacana, siswa dapat menemukan pernyataan-pernyataan yang

menggambarkan watak pelaku cerita, serta siswa dapat menyebutkan pikiran

utama dari suatu paragraf.

b. Pemahaman inferensial

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Pemahaman inferensial ditujukkan oleh siswa bila ia dapat menarik

kesimpulan dari fakta-fakta tertulis atau hal-hal yang diketahui dari bacaan.

Pertanyaan-pertanyaan hendaknya merangsang jawaban siswa di luar halaman-

halaman bacaan.

c. Evaluasi

Siswa dikatakan mempunyai pemahaman evaluasi apabila siswa dapat

menunjukkan tilikan evaluatif dengan membandingkan buah pikiran yang

disajikan wacana dengan kriteria yang ada dalam dirinya atau kriteria dari

sumber lain.

d. Apresiasi

Pemahaman apresiasai berhubungan dengan impak psikologi dan estetis

siswa. Selain itu, juga membimbing siswa mengenal teknik-teknik, bentuk,

gaya serta struktur kata. Pertanyaan pada kategori ini dapat diarahkan kepada

cara pengarang merangsang emosi pembaca. Misalnya, siswa diminta

mengungkapkan perasaannya mengenai isi bacaan, apakag terhadap pelaku,

peristiwa atau pemahaman konotasi dan denotasi kata.

Tes membaca menurut Ahmad Rofi‟uddin dan Darmiyati Zuchdi

(2014:174) diartikan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

menggali informasi yang terdapat dalam teks bacaan, yang di dalamnya

melibatkan aspek: pemahaman bahasa dan lambang tertulis, gagasan, serta

nada dan gaya penulisan dengan melibatkan kemampuannya yang berkenaan

dengan komponen kebahasaan maupun komponen non-kebahasaan.

Ahmad Rofi‟uddin dan Darmiyati Zuchdi juga mengemukakan taksonomi

Smith & Barret untuk membuat tes membaca pemahaman. Hanya saja terdepat

perbedaan dengan yang dikemukakan oleh Supriyadi, dkk,. Bedanya dalam

taksonomi Barret yang dikemukakan oleh Ahmad Rofi‟uddin dan Darmiyati

Zuchdi (2014:182) terdiri dari lima kategori, yaitu pemahaman literal, penataan

kembali (reorganitation), pemahaman inferensial, evaluasi, dan apresiasi,

dedangkan dalam taksonomi Smith & Barret yang dikemukakan oleh Supriyadi,

dkk, hanya terdiri dari 4 kategori, dalam taksonomi tersbut tidak ada kategori

penataan kembali (reorganitation). Penataan kembali (reorganitation) adalah

kemampuan menganalisis, mensintesis, menata ide-ide daninformasi yang

diungkapkan secara eksplisit dalam bacaan.

Tes membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes kompetensi membaca dengan mengonstrusksi jawaban. Siswa harus

mengemukakan jawaban sendiri dengan mengreasikan bahasa berdasarkan

informasi yang diperoleh dari wacana yang diujikan. Siswa dituntut untuk

memahami wacana dan berdasarkan pemahamannya kemudian siswa

mengerjakan tugas yang diberikan. Selanjutnya dalam penelitian ini

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

menggunakan taksonomi Barret yang dikemukakan oleh Ahmad Rofi‟uddin

dan Darmiyati Zuchdi yang meliputi pemahaman harfiah, reorganisasi,

pemahaman inferensial, evaluasi, dan apresiasi.

5. Bahan Tes Membaca Pemahaman

Tes kemampuan membaca digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam memahami isi atau informasi yang terdapat dalam bacaan. Oleh karena

itu, bahan tes membaca pemahaman perlu diperhatikan. Pemilihan wacana

yang akan digunkan untuk bahan tes membaca pemahaman menurut Burhan

Nurgiyantoro (2014:249), hendaknya mempertimbangkan segi tingkat

kesulitan, panjang pendek, isi, dan jenis atau bentuk wacana.

a. Tingkat kesulitan wacana

Pada tingkat kesulitan wacana perlu diperhatikan kekompleksan dan

struktur kosakata. Tingkat kesulitan wacana dapat disesuaikan dengan tingkat

kemampuan siswa.

b. Isi wacana

Isi wacana yang digunakan sebagai bahan membaca sebaiknya jangan

terlalu asing dan jangan terlalu umum. Jika terlalu asing siswa akan mengalami

kesulitan dalam memahami.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

c. Panjang pendek wacana

Bacaan yang digunakan jangan terlalu panjang dan jangan terlalu pendek.

Ahmad Rofi‟uddin dan Darmiyati Zuchdi (2014:178) memberikan batasan

panjang teks bacaan yang diambil sebaiknya berisi kurang lebih 100 kata, dari

teks tersebut dapat diturunkan 6 sampai 7 butir pertanyaan.

d. Bentuk wacana

Wacana yang digunakan sebagai bahan tes kemampuan membaca dapat

berupa wacana yang berbentuk prosa (narasi, argumentasi, persuasi, maupun

deskripsi) atau dialog mapupun puisi.

Pemilihan materi bacaan atau bahan tes kemampuan membaca

merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan guru. Pemilihan materi

bacaan harus diperhatikan, guru hendaknya memilih bacaan yang memiliki daya

tarik bagi siswa sehingga siswa akan termotivasi untuk membaca dengan

sungguh-sungguh dan berimplikasi pada pemahaman siswa terhadap bacaan.

Untuk dapat memilih materi bacaan yang menarik, guru dapat mengambil

wacana dari berbagai sumber, hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki

wawasan yang luas serta membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan

tidak membosankan.

Bahan tes membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini

memilih bacaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, dengan

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

tingkat kesulitan wacana yang tidak terlalu sulit, isi wacana juga tidak terlalu

umum dan tidak terlalu asing bagi siswa, teks juga tidak terlalu panjang

maupun terlalu pendek. Bahan tes membaca pemahaman yang digunakan

dalam penelitian ini menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

6. Membaca Karya Sastra

Membaca sastra digolongkan kedalam membaca estetis yaitu membaca

yang berhubungan dengan seni atau keindahan. Dalam membaca sastra,

pembaca dituntut untuk mengaktifkan daya imajinasinya dan kreativitasnya agar

dapat memahami dan menghayati isi bacaan. Setelah membaca sebuah karya

sastra pembeca akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui karya

sastra yang dibacanya. Di sinilah letak kelebihan pembaca karya sastra

dibandingkan pembaca karya-karya lain.

Karya sastra dikelompokkan menjadi 3 jenis, prosa, puisi, dan drama. Untuk

dapat memahami sebuah karya sastra dengan baik, pembaca harus memiliki

pengetahuan tentang fungsi dan unsur-unsur karya sastra yang dibacanya.

Prosa fiksi sebagai sebuah cerita rekaan yang biasa juga disebut sebagai cerita

rekaan memiliki fungsi untuk memberitahukan kepada pembaca tentang suatu

kejadian atau peristiwa yang mungkin ada dalam kehidupan nyata. Unsur-unsur

prosa fiksi seperti yang sudah Anda pelajari dalam mata kuliah sastra mencakup

tema, tokoh, alur, seting atau latar, gaya, dan sudut pandang. Dalam karya prosa

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

fiksi terkandung sebuah amanat yang dibungkus oleh unsur-unsur cerita

tersebut. Kejadian-kejadian dan amanat inilah yang akan Anda peroleh dari cerita

yang Anda baca sebagai suatu pengalaman

a. Teknik Membaca Prosa Fiksi

Membaca karya sastra memiliki banyak tujuan, namun dalam rangka

belajar dan pembelajaran, membaca karya sastra hanya memiliki 2 tujuan, yaitu

untuk melakukan apresiasi dan memberi kritik atau penilaian. Membaca karya

sastra untuk tujuan kritik sastra dapat atau sudah Anda pelajari pada mata kuliah

Kritik Sastra. Jadi teknik membaca prosa fiksi di sini bertujuan dalam rangka

membaca untuk keperluan apresiasi.

Kompetensi yang akan diraih dalam kegiatan membaca prosa fiksi atau

membaca cerita rekaan adalah: memahami dan menghayati semua yang

dituangkan pengarang dalam ceritanya sehingga pembaca dapat menangkap isi

cerita; dapat menganalisis unsur-unsur cerita sehingga tertangkap tema dan

amanat yang disampaikan oleh pengarang; dan dapat menceritakan kembali isi

cerita dengan baik, dan pada akhirnya dapat menilai cerita rekaan yang dibaca

dengan memberi penilaian mengenai bagus atau tidak baguskah cerita tersebut.

b. Langkah-langkah Membaca Prosa Fiksi

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Membaca prosa fiksi atau cerita rekaan untuk tujuan menangkap isi cerita

dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Membaca cerita secara

keseluruhan. Menandai dan mencari makna kata-kata sulit.

Membaca prosa fiksi dengan tujuan untuk mengapresiasi, dilakukan

langkah-langkah seperti di atas di tambah dengan menganalisis cerita dengan

cara mengidentifikasi unsur-unsur cerita dan memahami karakteristik setiap

unsur cerita tersebut. Misal unsur tokoh, di sini pembaca mengidentifikasi

bagaimana watak para tokoh, apa saja yang dilakukan para tokoh, bagaimana

para tokoh menyikapi segala permasalahan yang dihadapi, dan sebagainya.

Peran unsur-unsur cerita ini saling terkait satu dengan yang lainnya,

sehingga jalinan peran antarunsur cerita yang disusun pengarang cerita tersebut

membentuk suatu keutuhan yang membantu pembaca dalam memahami,

menikmati, dan menghayati karya tersebut.

c. Membaca Drama

Drama adalah cerita yang dilakonkan. Artinya karya sastra jenis drama

memiliki isi yang tidak berbeda dengan prosa fiksi, hanya pada drama para

pelaku atau tokoh yang ada dalam prosa fiksi melakonkan sendiri peristiwanya.

Dengan demikian drama ditulis dalam bentuk naskah yang didalamnya ada

narasi, dan dialog antar tokoh.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Berdasarkan bentuknya yaitu naska, maka membaca drama bertujuan

untuk melakukan pementasan atau pertunjukkan. Jadi membaca naskah drama

yang benar adalah secara berkelompok sesuai dengan jumlah tokoh yang ada

dalam naskah tersebut.

Persamaannya dengan prosa fiksi, drama memiliki unsur-unsur yang mirip

dengan prosa, yaitu ada tema, tokoh, latar, alur, tema, serta amanat. Dalam

pertunjukkannya, drama dapat dibagi menjadi beberapa babak.

d. Teknik Membaca Drama

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membaca drama disesuaikan

dengan tujuan yaitu pementasan drama. Jadi sebelum melakukan kegiatan

dibuat persiapan berupa pemilihan tokoh sesuai dengan jumlah dan peran setiap

tokoh.

Langkah-langkah Membaca Drama

Membaca naskah drama secara keseluruhan. Membaca, menghafal, dan

mengahayati dialog/isi dialog yang diperankan. Memberikan gerak (pola) yang

sesuai dengan isi dialog.

Berlatih melafalkan dialog dengan penghayatan/ekspresi dan gerak yang

sesuai dengan isi dialog. Berlatih memerankan masing-masing tokoh sehingga

menghasilkan sebuah drama yang bagus.

e. Teknik Membaca Puisi

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Membaca puisi pada umumnya bertujuan untuk dapat membacakan puisi

tersebut dihadapan orang lain dengan baik. Untuk keperluan tersebut yang harus

diketahui pembaca adalah hakikat puisi. Puisi adalah karya sastra yang kaya akan

makna, ada yang memberi istilah puisi itu padat makna.

Sebuah puisi pada dasarnya adalah sebuah cerita yang berisi berbagai

peristiwa, namun tidak semua peristiwa dalam puisi itu diceritakan. Yang

dikemukakan dalam puisi hanyalah inti masalah, peristiwa atau inti cerita. Oleh

karena itu dalam penciptaan puisi pengarang banyak melakukan pemadatan.

Artinya, bahasa yang digunakan puisi dicari kata-kata yang singkat atau bahkan

sengaja disingkat dengan cara mengambil inti dasarnya, seperti menghilangkan

imbuhan, menghilangkan pengulangan dan sebagainya. Ada pula puisi yang

menuangkan maknanya melalui bentuk puisi itu sendiri yang disebut dengan

tipografi, seperti contoh puisi berikut ini.

POT

pot apa pot itu pot kaukah pot itu

Pot pot pot yang jawab pot pot pot kaukah pot itu yang jawab pot pot pot

kaukah pot itu

pot pot pot potapa potitu potkaukah potaku?

POT

(Sutarji Calzoum bachri, 1981)

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Langkah-langkah Membaca Puisi

Membaca puisi bertujuan untuk membacakan puisi di depan penonton

maka sebelum berhadapan penonton pembaca harus terlebih dahulu

mengetahui: siapa dan berapa banyak penoton yang diperkirakan akan hadir;

berapa luas panggung dan aula atau gedung tempat berlangsungnya pembacaan

puisi tersebut.

Jika kegiatan ini dilakukan di dalam kelas, siswa tentu sudah tidak

kesulitan dengan hal tersebut, hanya guru tetap harus memberikan arahan dan

bimbingan bagaiman cara membaca puisi di hadapan orang banyak dengan baik.

Setelah hal itu dipersiapkan dilakukan kegiatan:

Membaca puisi secara keseluruhan.

Menandai dan mencari makna kata-kata sulit.

Memaknai puisi baris demi baris

Memaknai/menangkap isi puisi setiap bait.

Menangkap isi dan maksud puisi secara keseluruhan.

7. Pembelajaran Berbasis Web (e-Learning)

Pembelajaran berbasis web (e-learning) atau kadang disebut web-based

education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia

pendidikan untuk sebuah proses pembelajaran. Secara sederhana dapat

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

dikatakan bahwa semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet

dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya maka

kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.

Kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak

terbatasnya pada tempat dan waktu untuk mrngakses informasi. Kegiatan belajar

dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja

dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak dan waktu tidak

lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.

Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk

mendapatkan informasi apa saja dari mana saja dan kapan saja dengan mudah

dan cepat. Informasi yang tersedia diberbagai pusat data diberbagai komputer di

dunia. Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan

internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satu keuntungan

belajar melalui internet.

Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakan materi

belajar pada web untuk kemudian diakses melalui komputer, web digunakan

bukan hanya sebagai media alternatif pengganti kertas untuk menyimpan

berbagai dokumentasi atau informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi

unggul yang tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media kertas

ataupun media lain.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Banyak pihak mencoba menggunakan teknologi web untuk pembelajaran

dengan meletakan materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik

untuk mendapatkan (dowenloading) materi belajar itu sebagai tugas baca.

Setelah itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas dan lain

sebagainya kembali ke pendidik juga melalui internet. Jika ini dilakukan tentunya

tidaklah menimbulkan proses belajar yang optimal.

Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika sebuah “proses

pembelajaran” sedang berlangsung. Berapa banyak diantara peserta didik aktif

terlibat dalam diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa yang mereka dilakkukan di

kelas? dan tentunya masih banyak lagi pertanyaan-peranyaan lain yang

sebenarnya kita sudah mengetahui jawabannya. Monitoring proses dalam

pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas. Menyediakan

bahan belajar online tidak cukup. Diperlukan sebuah desain instruksional sebagai

model belajar yang mengundang sejumlah (sama banyaknya dengan kegiatan di

ruang kelas) peserta didik unuk terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.

Satu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat

membantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas

berbeda dengan penyampaian yang berbeda pula. Implementasi Pembelajaran

Berbasis E-learning Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan

pembelajaran berbasis e-learning dalam program pembelajaran konvensional

tatap muka. Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan dengan

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

pendekatan Student Centered Learning (SCL) melalui kerja kelompok. Model ini

menurut parisipasi pesera didik yang tinggi.

Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis e-

learning, langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di

lingkungan sekolah/kampus dengan berbasis web. Program ini dilakukan

idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi 5 tahap. Yaitu tahap 1, 3, 5

dilakukan secara jarak jauh dan untuk itu dipilih media web sebagai alat

komunikasi. Sedangkan fase 2 dan 4 dilakukan secara konvensional tatap

muka atau tutorial.

b. Menatapkan sebuah mata pelajaran/kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran

dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh minggu

pertama. Setelah itu tatap muka dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali. Dua

program pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan

belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaboratif

dalam kelompok sangat dominan pada kedua program tersebut.

c. Interaksi Secara Tatap Muka dan Virtual Teknologi web memungkinkan

pembelajaran dilakukan virtual secara penuh (web course). Interaksi satu

sama lain dilakukan secara jarak jauh. Namun demikian yang sering

digunakan adalah memadukan antara pembelajaran online melalui e-learning

dan tatap muka (web centric course). Ada tiga alasan mengapa forum tatap

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran e-learning. Alasan

tersebut adalah:

d. Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yag akan

dilalui bersama secara langsung dengan semua siswa/peserta didik.

Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman

peserta didik tentang apa, mengapa dan bagaimana proses belajar dan

mengerjakan tugas akan berlangsung. Peserta didik perlu mengetahui

keluaran dan kompetensi apa yang akan didapat setelah mengikuti suatu

kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengalaman, menjelaskan maksud dan

mekanisme belajar merupakan langkah awal yang sangat vital. Kelancaran

proses pembelajaran selanjutnya sangat ditentukan pada tahapan ini.

e. Perlunya memberikan pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan

mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setiap peserta

didik. Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok

maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi. Iklim

partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan

sekaligus dialami oleh setiap peserta didik. Untuk itu mengenal pribadi satu

dengan yang lain perlu dilakukan secara langsung guna membangun suatu

kelompok yang kokoh selama kerja secara virtual selanjutnya.

f. Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer

yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap

peserta didik. Dengan menyertakan berbagai keiatan menggunakan

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

komputer beserta fasilitas sistem momunikasi pendukungnya, maka setiap

peserta didik harus mempunyai keterampilan mengoprasikannya.

Kekurangpahaman dalam mengoperasikan peralatan tersebut sangat

berdampak pada kemungkinan rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai

kegiatan diskusi virtual selanjutnya.

g. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, teknologi informasi sudah

betul-betul merasuk ke dalam kehidupansehari-hari. Dalam berbagai hal

dapat kita lihat implikasinya. Berbagai dokumen dapat kita baca untuk

melihat hal ini. Di bawah ini akan dibahas implikasi ICT dalam bidang

Pendidikan. Adanya ICT (e-learning dan CBI) membuka sumber informasi

yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi

masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang

mahal harganya. Adanya Jaringan ICT atau Internet memungkinkan seseorang

di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Malaysia. Aplikasi telnet

(seperti pada aplikasi hytelnet) atau melalui web browser (Netscape dan

Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam

penelitian pendidikan, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya

jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet

banyak tugas akhir, thesis, dan disertasi yang mungkin membutuhkan waktu

yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Kerjasama antar ahli dan juga dengan peserta didik yang letaknya

berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk

mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah

dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan

saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan

menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang peserta didik

di Indonesia dapat berdiskusi masalah pendidikan dengan seoran pakar Universiti

Malaya di Kuala Lumpur Malaysia. Peserta didik di manapun di Indonesia dapat

mengakses para ahli atau pendidik yang terbaik di Indonesia dan bahkan di

dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.

Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar

penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di

perpendidikan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama

sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.Distance

learning dan virtual campus merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet.

Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered

by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth

industry”. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat

menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya

dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam

satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university

dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Bagi Universitas/Perguruan Tinggi di Indonesia, manfaat-manfaat yang

disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan

Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat

Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:

1) Akses ke perpustakaan;

2) Akses ke pakar/Pendidik;

3) Menyediakan fasilitas kerjasama.

Kegiatan pembelajaran berbasis web (e-learning) dengan munculnya

berbagai software pendukung yang dapat digunakan untuk kepentingan

pengembangan layanan pembelajaran, sekarang ini para pendidik dapat

mendasain sistem perkuliahan dengan berbasis pada e-learning, yaitu dengan

menggunakan salah satu bahasa pemrograman baik itu HTML, Pront Page,

MySQL dan lainnya. Hal ini dapat memberikan variasi dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. Seorang pendidik tidak harus selalu menjejali siswanya dengan

informasi yang membosankan.

Menggunkan Teknologi e-learning dan pembelajaran berbasis komputer

seorang pendidik dapat memanfaatkan komputer dan internet sebagai

suplemen, major resources atau bila memungkinkan sebagai total teaching,

dimana pendidik hanya sebagai fasilitator dan peserta didik dapat belajar secara

individual baik dengan menggunakan model web Course, Web Centric Course

maupun menggunkan model Web Enhanced Course.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Penerapan layanan pembelajaran berbasis e-learning seorang pendidik

dapat menggunakan model penerapan pembelajaran berbasis e-learning baik itu

berupa selective model (bila jumlah komputer hanya 1 unit), sequential model

(bila jumlah komputer hanya 2 atau 3 unit), Static Station Model (jumlah

komputer terbatas dan melibatkan penggunaan sumber belajar lain), dan

laboratory model (model ini digunakan jika tersedia sejumlah komputer di lab

yang dilengkapi dengan jaringan internet)

e-learning Menurut Jaya Kumar C. Koran (2016:29), e-learning adalah

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau

internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

Adapula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang

dilakukan melalui media internet.

E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat

elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan

kebutuhannya. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut: e-learning is a

generic term for all technologically supported learning using an array of teaching

and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing,

satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer

aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi,

Haryono dan Librero, 2016:75).

Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu kelas

‘tradisional’, pendidik dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada siswanya. Sedangkan di dalam

pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah siswa/peserta didik. Peserta

didik belajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk

pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ peserta

didik memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Peserta didik

membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Khoe Yao Tung (2000:70) mengatakan bahwa setelah kehadiran

pendidik/guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan

komplemen dalam menjadikan wakil pendidik/guru yang mewakili sumber

belajar yang penting di dunia.

Cisco (2014:32) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut. Pertama,

e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,

pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang

dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar

konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis

komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.

Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di

dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan

content dan pengembangan teknologi pendidikan.

Keempat, Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk

isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat

penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik. Sedangkan Karakteristik

e-learning, antara lain. Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di

mana pendidik dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau

pendidik dan sesama pendidik dapat berkomunikasi dengan relatif mudah

dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer

networks). Ketiga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning

materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan

peserta didik kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan

memerlukannya. Keempat, Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil

kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan

dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang

menarik dan diminati, Onno W.

Purbo (2016:55) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam

merancang elearning, yaitu: sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang

sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan

menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan

mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar

peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada

belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal berarti pengajar

dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang pendidik yang

berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu

segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah

berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang

dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta

didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat

mungkin oleh guru atau pengelola.

Pengembangan Model e-learning Pendapat Haughey (1998) tentang

pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam

pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web

centric course, dan web enhanced course. Web Course adalah penggunaan

internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pendidik

sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh

materi/bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan

pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata

lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

Web Centric Course adalah penggunaan internet yang memadukan antara

belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan

melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling

melengkapi. Dalam model ini pendidik bisa memberikan petunjuk pada peserta

didik untuk peserta didik materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya.

Peserta didik juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pendidik lebih banyak diskusi

tentang temuan materi yang telah dipeserta didiki melalui internet tersebut.

Web Enhanced Course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang

peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet

adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik

dengan pendidik, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik

dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pendidik dalam hal ini dituntut

untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing peserta

didik mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan

perkuliahan, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati,

melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang

diperlukan.

Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) Teknologi informasi dan

komunikasi telah berkembang seiring dengan globalisasi, sehingga interaksi dan

penyampaian informasi akan berlangsung dengan cepat. Pengaruh blobalisasi ini

dapat berdampak positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari

berbagai negara dapat saling bertukar informasi, ilmu pengetahuan dan

teknologi. Tapi dilain pihak, hal ini menimbulkan digital-divide atau perbedaan

mencolok antara yang mampu dan yang tidak mampu dalam akses efektifitas

penggunaan ICT.

Persaingan yang terjadi pada era globalisasi ini menumbuhkan kompetisi

antar bangsa sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas sumber daya

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

manusia. Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam pengembangan sumber

daya manusia, dan bagi Indonesia hal ini menjadi tantangan dalam meningkatkan

mutu sistem pendidikan.

Indonesia adalah salah satu negara yang berusaha mengurangi digital

divide diantara penduduknya melalui penggunaan ICT dalam berbagai sektor

(Yuhetty dalam Ali, 2015: 18). Kebijakan pemerintah atas penggunaan ICT

didasarkan pada Keppres No. 50/2000 tentang pengadaan team koordinir

Telematika Indonesia. Telematika adalah kepanjangan dari Teknologi

Telekomunikasi, Media dan Informatika yang mengacu pada pemanfaatan ICT

dalam berbagai sektor dan aspek kehidupan. Team tersebut terdiri dari dari

semua menteri, termasuk Menteri Pendidikan Nasional.

Tugas team tersebut adalah merealisasikan kebijakan pemerintah tentang

pelaksanaan Telematika, diantaranya yaitu merumuskan tahapan dan prioritas

dalam pengembangannya, monitoring dan mengontrol pelaksanaannya dan

melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Presiden. Pemanfaatan komputer

difokuskan pada pemanfaatan e-learning dan pembelajaran berbasis komputer.

Hal ini dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah sangat

meluas dan menjangkau berbagai kepentingan. Diantara pemanfaatanya adalah

untuk kepentingan pembelajaran yaitu untuk membantu para guru/pendidik

dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Terkait dengan peningkatan mutu pembelajaran secara garis besar

komputer dimanfaatkan dalam dua macam penerapan yaitu dalam bentuk

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI) dan pembelajaran berbasis

komputer (CBI). Dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan

komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang menonjol

diantara keduannya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan. Pada

CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu proses pembelajaran,

seperti sebagai multi media, sebagai alat bantu dalam demonstrasi atau sebagai

alat bantu dalam presentasi.

Adapun pembelajaran berbasis komputer atau CBI mempunyai fungsi lebih

luas. Perangkat lunak dalam CBI di samping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi CAI,

juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi sebagai sistem pembelajaran individual.

Karena dia berfungsi sebagai sistem pembelajaran individual, maka perangkat

lunak CBI bisa memfasilitasi belajar kepada individu yang memanfaatkannya.

Oleh karena itu pengembangan perangkat lunak CBI harus mempertimbangkan

prinsip-prinsip belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran individual (individual

learning).

Model Pembelajaran Berbasis Komputer Model Instructional Games

Tujuan Instructional games adalah untuk menyediakan suasana/lingkungan yang

memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa. Instructional

games tidak perlu menirukan realita namun dapat memiliki karakter yang

menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa.

Definisi Instructional games dapat terlihat dengan mengenali contoh-contoh

permainan yang ada, permainan instruksional ini memiliki komponen dasar

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk

mencapai sesuatu.

8. Quizizz

Quizizz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang

membawa aktivitas multi pemain ke ruang kelas dan

membuatnya di kelas latihan interaktif dan menyenangkan.

Dengan menggunakan Quizizz, peserta didik dapat melakukan latihan

di dalam kelas pada perangkat elektronik mereka.

Tidak seperti itu aplikasi pendidikan lainnya, Quizizz memiliki

karakteristik permainan seperti avatar, tema, meme, dan musik

menghibur dalam proses pembelajaran. Quizizz juga

memungkinkan peserta didik untuk saling bersaing dan

memotivasi mereka belajar. Peserta didik mengambil kuis pada saat

yang sama di kelas dan melihat peringkat langsung mereka di

papan peringkat. Instruktur dapat pantau prosesnya dan unduh

laporan ketika kuis selesai untuk mengevaluasi kinerja

peserta didik. Menggunakan ini aplikasi membantu merangsang

minat dan meningkatkan konsentrasi peserta didik.

a. Cara Membuat soal di Quizizz.com

Setelah selesai membuat akun, langkah selanjutnya adalah membuat soal

di Quizizz.com. Untuk itu, ikuti langkah-langkah di bawah ini!

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Langkah 1

Klik open quiz creator

Langkah 2

Perhatikan gambar berikut!

Keterangan :

1. Masukkan nama kuis yang akan dibuat. Misalkan "Kuis Gatra Guru"

2. Pilih bahasa yang digunakan dalam kuis.

3. Masukkan gambar untuk kuis. Gambar ini boleh diisi, boleh tidak.

4. Setelah selesai, klik save.

Langkah 3

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Klik create new question untuk mulai membuat soal.

Langkah 4

Kita akan dibawa ke halaman seperti di bawah ini. Silakan isikan sesuai dengan

keterangan dibawah!

Keterangan :

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Single answer adalah soal dengan satu jawaban benar.

Multy select, adalah soal dengan jawaban benar lebih dari satu.

1. Untuk membuat soal

2. Untuk pilihan 1

3. Untuk pilihan 2

4. Untuk pilihan 3

5. Untuk pilihan 4

6. Untuk menghapus pilihan tinggal menekan ikon tong sampah. Untuk

jawaban yang benar, silakan klik tanda centang di sebelah kiri sampai

berwarna hijau.

7. Untuk menambah option jawaban

8. Untuk mengatur waktu menjawab bisa dipilih 5, 10, 15, 20, dst (waktu

dalam detik)

9. Jika semua sudah selesai, klik save.

Tampilan layar disebelah kanan adalah tampilan soal yang akan muncul di HP

siswa.

Langkah 5

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Silakan buat soal sebanyak yang diinginkan. Jika sudah, silakan klik finish quiz

kemudian isi grade dan choose relevance subjetc.

Grade : Untuk siswa kelas berapa

choose relevance subjetc : silakan pilih kuis kita tentang apa.

b. Cara memberikan soal Quizizz.com kepada siswa.

Setelah kuis selesai dibuat, langkah kita selanjutnya adalah memberikan

kuis tersebut kepada siswa. Berikut langkah yang harus dilakukan agar kita bisa

memberikan kuis tersebut kepada siswa.

Langkah 1

Klik live game

Langkah 2

Silakan melakukan pengaturan seperti di bawah ini!

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Keterangan

1. Jika berwarna hijau, pertanyaan akan diacak. (buat berwarna hijau)

2. Jika berwarna hijau, jawaban akan diacak. (buat berwarna hijau)

3. Jika berwarna hijau, setelah selesai siswa akan diperlihatkan jawaban

yang benar. (buat berwarna hijau)

4. Buat agar berwarna hitam.

5. Buat berwarna hitam.

6. Biarkan berwarna hijau

7. Biarkan berwarna hijau

8. Biarkan berwarna hijau

Langkah 3

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Kalau sudah selesai silakan tekan proceed, maka kuis sudah siap diberikan

kepada siswa. Mintalah siswa untuk mengetik join.Quizizz.com di browser HPnya.

c. Cara join di kuis online Quizizz.com

Tutorial ini untuk siswa yang ingin mengikuti kuis online Quizizz.com.

Langkah 1

Masuk ke join.Quizizz.com, kemudia klik ikon join. Perhatikan gambar di

bawah ini!

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Langkah 2

Minta siswa memasukkan game code, kemudian memasukkan nama

mereka. Siswa yang telah bergabung akan terlihat di layar laptop guru. Kuis bisa

simulai setelah seluruh siswa bergabung di dalam kuis. Guru hanya tinggal klik

start.

9. Pengertian motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa

(intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi

instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan

untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

yang meliputi adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan

belajar yang menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Motivasi belajar Menurut Djamarah (2014: 149), motivasi yang berasal dari

dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Hal ini

dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut

“motivasi ekstrinsik”, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang dari luar.

a. Realita lapangan

Tak dapat dipungkiri bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek

yang berperan signifikan dalam proses tercapainya tujuan pembelajaran dan

motivasi belajar juga akan mempegaruhi dan dipengaruhi oleh aspek kognitif,

afektif dan psikomotor peserta didik.

Motivasi belajar mempengaruhi aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan

motivasi belajar juga dipengaruhi oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotor jadi

dapat dikatakan antara aspek-aspek tesebut memiliki korelasi. motivasi belajar

berperan sebagai stimulus untuk merangsang minat dan gairah belajar peserta

didik khususnya di Sekolah Dasar.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Jika seorang guru mampu mendesain situasi pembelajaran yang mampu

mengeksplorasi kemampuan siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar

dan menghilangkan persfektif bahwa belajar adalah sesuatu proses yang kaku

dan membuat jenuh dan bosan maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai

baik tujuan insidental dan tujuan intermeditari, Namun dari pengamatan yang

saya lakukan dalam proses pembelajaran di SMP bahwasanya tingkat motivasi

belajar setiap siswa masih kurang hal ini disebabkan oleh pengaruh yang berasal

dari dalam diri siswa maupun pengaruh yang berasal dari luar diri siswa.

Contoh hal yang berkaitan dengan motivasi belajar

1) Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan

2) Siswa termotivasi belajar hanya saat awal-awal pelajaran (2 mata pelajaran)

Namun setelah keluar istirahat maka motivasi belajarnya berkurang

3) Guru yang kurang kreatif saat mengajar sehingga siswa merasa jenuh dan

bosan

4) Kondisi kelas yang kurang terawat

5) Guru yang kurang professional

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Adapun menurut ahli yang menjadi faktor intrinsik yang mempengaruhi

motivasi belajar siswa adalah Faktor Motivasi instrinsik adalah

(Purwanto,2014:54)

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat

belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan

cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang

melakukan kegitan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan

seseorang untuk merasa pada objek tertentu yang dianggap penting. Dari rasa

ketertarikan terhdap sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya

teraktualisasi dalam perilaku belajrnya. Syarat yang penting untuk memulai

sesuatu adalah minat terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya

didasari atas dasar tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi belajar sehingga

hasil yag didapat tidak akan optimal meskipun cara belajar yang digunakan sudah

efektif.

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan,

bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita

untuk menjadi sesorang (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar.

Seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka

akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa

yang diinginkan.

Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk

menyediakansegala daya (kondisi-kondisi) untuk beljar sehingga ia mau atau

ingin melakukan pembelajaran. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik maupun emosi

yag dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu

dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat akan menumbuhkan

motivasi blejar. Sehat berarti dalam keadaan baik, segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit serta keadaan akal yang sehat. Proses

belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu.

Keadaan emosional dan sosial berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam

keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-

emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak

disukai oleh teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan belajar.

Sejalan dengan pendapat yang dkemukakan oleh ahli diatas bahwa faktor

intrinsik memang dipengaruhi oleh minat, cita-cita dan kondisi siswa sehingga

apabila seorang pendidik mampu mengakumulasi ketiga hal tersebut maka dapat

dipastikan bahwa pendidik tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar

siswa.

B. Kerangka Pikir

Keterampilan berbahasa Indonesia mempunyai empat komponen yaitu,

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

keterampilan menulis. Namun, keterampilan membacalah yang merupakan

kemampuan seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa. Berdasarkan

keyakinan ini, maka penulis bertujuan melaksanakan pemecahan masalah

melalui tindakan perbaikan yang terdiri atas dua siklus dengan menggunakan

penerapan aplikasi Quizizz.

Melalui penerapan aplikasi Quizizz yang diberikan secara bertahap

diharapkan siswa belajar membaca pemahaman sehingga siswa diharapkan akan

lebih mudah memahami sebuah wacana yang dibacanaya, dan tidak lagi merasa

terbebani dengan pekerjaan memembaca pemahaman yang sebagian besar

siswa masih terasa berat.

Quizizz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang

membawa aktivitas multi pemain ke ruang kelas dan membuatnya

di kelas latihan interaktif dan menyenangkan. Dengan

menggunakan Quizizz, peserta didik dapat melakukan latihan di dalam

kelas pada perangkat elektronik mereka.

Penerapan aplikasi Quizizz ini pula, dalam pembelajaran membaca

pemahaman diharapkan akan melahirkan sebuah minat yang besar berupa

adanya ketertarikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung, adanya motivasi yang besar untuk belajar, dan adanya konsentrasi

penuh saata membaca pemahaman.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Belajar membaca pemahaman, siswa dapat belajar optimal jika Proses

pembelajaran untuk siswa harus benar-benar menyenangkan, sehingga siswa

betah untuk belajar. Suasana pembelajaran diciptakan agar tidak ada penekanan

psikologis bagi kedua belah pihak, guru dan siswa. penerapan aplikasi Quizizz

merupakan salah satu upaya terciptanya pembelajaran, terhindar dari

kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar.

Kerangka pikir penerapan aplikasi Quizizz untuk meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman bebas dapat digambarkan sebagai berikut:

C. Hipotesis Tindakan

Keterampilan Berbahasa

Indonesia

Siklus 1 Siklus II

Hasil Belajar

Membaca Pemahaman

Keterampilan Membaca

Penerapan Aplikasi Quizizz

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Berdasarkan kajian teoretis di atas, maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini, adalah sebagai berikut: “Jika Penerapan Aplikasi Quizizz diterapkan

dalam proses pembelajaran, maka kemampuan membaca pemahaman siswa

kelas VII SMPN 40 Sinjai dapat meningkat”.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

researh). Penelitian tindakan kelas adalah proses investigasi terkendali untuk

menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas, proses

pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas tertentu.

Permasalahan yang muncul pada penelitian tindakan kelas berasal dari

masalah yang ada dalam kelas tempat penelitian tersebut. Proses pemecahan

masalah dilakukan secara bersiklus.

Penelitian tindakan kelas ini pemecahan masalah atau peningkatan

kulaitas pembelajran dilakukan dengan kerja sama dan kolaborasi antara

peneliti dan praktisi, dalam hal ini melibatkan kerja sama dan berkolaborasi

dengan guru kelas.

B. Lokasi, Subjek Penelitian dan Fokus Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMPN 40 Sinjai.

2. Subjek Penelitian dan Fokus Penelitian

Pada penelitian ini, penelitian akan difokuskan pada keterampilan

membaca pemahaman siswa kelas 7 SMP Negeri 40 Sinjai. Selanjutnya,

penelitian akan dilaksanakan dengan prosedur PTK.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

49

C. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus

kegiatan dengan perincian sebagai berikut :

1. Sikus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan

2. Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat diperincikan sebagai

berikut:

Perencanaan

Pelaksanaan/tindakan Refleksi

Siklus I

Pengamatan/Evaluasi

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan/tindakan Refleksi

Pengamatan/Evaluasi

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian (Kemmis & Taggart, 1988:25)

Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

tahap tindakan, tahap observasi dan tahap evaluasi, dan refleksi. Adapun

rincian kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menelaah kurikulum Sekolah Menengah Atas khususnya pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII khususnya pada kompeensi dasar

membaca pemahaman.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

3) Membuat evaluasi belajar yang akan diberikan pada tiap akhir siklus.

4) Membuat alat bantu mengajar, berupa gambar dan suara (audio) yang

mendukung dalam pembelajaran serta Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

yang diperlukan dalam rangka optimalisasi pembelajaran dengan penerapan

aplikasi Quizizz.

SIKLUS N

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

5) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi siswa pada

saat proses belajar mengajar di kelas berlangsung yang meliputi kehadiran,

keaktifan mengikuti pelajaran, rasa percaya diri, keterampilan siswa dalam

mengutarakan kalimatnya menjadi sebuah pendapat yang relevan dan

menggunakan kemampuan membaca pemahaman dengan perbendaharaan

bahasa yang dimilikinya sesuai dengan pokok bahasan/materi yang

diajarkan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada pembelajaran ini

siswa mengikuti proses belajar mengajar dan mampu membaca pemahaman

dengan menerapkan cara belajar aplikasi Quizizz yang berkaitan dengan materi

setelah diberikan materi pelajaran dari guru.

c. Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilkasanakan proses observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi.

1) Selama proses pembelajaran, akan diadakan pengamatan tentang:

- Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran berupa kesungguhan dan

perhatian siswa dalam menyimak materi pembelajaran yang disajikan.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

- Kemampuan siswa melaksanakan aktivitas sesuai tujuan pembelajaran yakni

membaca pemahaman sesuai aplikasi Quizizz

- Rasa percaya diri yang diperlihatkan siswa dalam proses pembelajaran

berlangsung.

- Kekompakan, kerjasama dan pengetahuan yang terbangun dalam sebuah

kelompok.

2) Untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan maka pada akhir Siklus 2 siswa akan diminta

tanggapannya.

3) Hasil dari pelaksanaan tindakan akan dievaluasi dengan memberikan tes

diakhir tiap Siklus.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi kemudian

dianalisis, untuk melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan

telah dapat meningkatkan keterampilan kemampuan membaca pemahaman

melalui penerapan aplikasi Quizizz. Merefleksi setiap hal yang diperoleh melalui

hasil pengamatan, latihan dan tugas, mempelajari aspek keterampilan berbicara

dan pelaksanaan penerapan aplikasi Quizizz dengan kerja yang handal.

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Pada tahap ini dilihat sampai dimana faktor-faktor yang diselidiki telah

dicapai. Hal-hal yang masih kurang akan ditindak lanjuti pada siklus kedua

dengan suatu model tindakan yang lebih memperbaiki dengan tetap

mempertahankan apa yang sudah baik.

2. Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan selama duakali pertemuan.Pada dasarnya

langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini telah memperoleh refleksi,

selanjutnya dikembangkan dan dimodifikasi tahapan-tahapan yang ada pada

siklus I dengan beberapa perbaikan dan penambahan sesuai dengan kenyataan

yang ditemukan.Improvisasi dalam hal perbaikan dan pengembangan juga

dilakukan pada siklus ini.

Refleksi pada siklus II meliputi:

a) Menilai dan mengamati perkembangan kemampuan membaca

pemahaman setiap siswa pada siklus kedua.

b) Mengamati dan mencatat perkembangan-perkembangan atau hal-hal yang

dialami oleh siswa selamanya berlangsungnya proses belajar serta pada

saat latihan pemantapann.

c) Menarik beberapa kesimpulan dari hasil analisis refleksi dan keseluruhan

data yang diperoleh selama 2 siklus.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses keterlibatan peneliti di lapangan untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Berdasarkan

pengertian di atas, maka observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti berupa peristiwa belajar mengajar yang terjadi di kelas (Ahmad,

2013:115). Mengamati situasi guna memantapkan observasi yang kita lakukan.

Alat yang digunakan dalam observasi berupa pedoman lembar observasi.

Menurut Arikunto, (2016:204) lembar observasi sangat diperlukan dalam

kegiatan refleksi sebagai upaya untuk mengkaji keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan pembelajaran pada setiap siklus dan menentukan tindak

lanjut pada putaran siklus berikutnya. Jenis data yang dikumpulkan dalam

observasi yaitu :

a. Data tentang proses atau langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh

guru untuk memancing minat siswa agar aktif dalam mengembangkan

kemampuannya membaca pemahaman melalui penerapan aplikasi Quizizz.

b. Data tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran

melalui penerapan aplikasi Quizizz. Data yang dikumpulkan ini berupa

instrumen observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru terlampir

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

dalam lembar observasi. Lembar observasi yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah:

1. Lembar observasi siswa

Lembar observasi siswa adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan

hasil pengamatan kepada siswa setelah diterapkan Quizizz . Format yang disusun

berisi butir-butir kejadian atau tingkah laku siswa digambarkan akan terjadi.

2. Lembar observasi guru

Lembar observasi guru adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan

hasil pengamatan kepada guru setelah diterapkan Quizizz. Format yang disusun

berisi butir-butir kejadian atau tingkah laku guru digambarkan akan terjadi.

2. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan yang sudah

dientukan. Tes merupakan data yang diperoleh peneliti berdasarkan aspek

keterampilan berbahasa yakni kemampuan membaca siswa setelah diterapkan

Quizizz pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tes dilakukan untuk

mengumpulkan informasi tentang kemampuan dan kemahiran siswa dalam

membaca pemahaman setelah materi pelajaran disajikan oleh guru. Tes

dilakukan pada akhir setiap tindakan penelitian. Instrumen tes yang akan

dijadikan sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa terlampir. Tes yang

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman melalui penerapan aplikasi Quizizz.

Tes yang diberikan pada penelitian ini adalah tes tertulis. Untuk tes tertulis

digunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dimana digunakan beberapa aspek

untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman pada siswa yakni

sistematika penulisan, tanda baca, ejaan dan isi karangan. Nilai yang digunakan

untuk menentukan hasil belajar dan pencapaian kemampuan membaca

pemahaman pada siswa dianalisis kembali pada analisis data yang disajikan yakni

secara kuantitatif dan kualitatif.

Adapun aspek penilaian membaca pemahaman dapat dipaparkan pada

rubrik sebagai berikut:

3. Dokumentasi

Kegiatan dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran konkret

keterlaksanaan kegiatan penelitian, data jumlah guru, data jumlah kelas, data

jumlah siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dimulai dari analisis terhadap data yang telah diperoleh

berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan membaca pemahaman siswa

kelas VII. Data terdiri atas aspek aktivitas guru, aspek aktivitas siswa, dan aspek

hasil kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII melalui penerapan

aplikasi Quizizz. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengungkapkan

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

pemahaman siswa dalam upaya peningkatan kemampuan membaca

pemahaman setelah diterapkan penerapan aplikasi Quizizz adalah sesuai dengan

kriteria standar sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Membaca Pemahaman

No

Variabel

Indikator

Bagia

n

So

al

No

Soa

l

Jenis Soal 1. Kemampuan

Membaca

Pemahama

n Siswa

Sekolah

Dasar Kelas

VII

Siswa

mampu

menjawab

pertanyaan terkait

wacana dengan

benar.

A 1 Literal 2 Literal 3 Literal 4 Literal 5 Inferensial

Siswa mampu

menemukan

kalimat utama

pada setiap

paragraf dengan

benar.

B 1 Literal 2 Literal 3 Literal 4 Literal 5 Literal

Siswa mampu

meringkas isi wacana

dengan benar.

C 1 Inferensial

Kriteria penilaian untuk kemampuan membaca pemahaman

dengan indikator kemampuan menjawab pertanyaan terkait wacana dan

menentukan kalimat utama pada setiap paragraf yang akan digunakan

berpedoman pada kriteria penilaian tes esei yang dikembangkan oleh Soenardi

Djiwandono (2014, hlm. 61), kemudian diadaptasi seperti yang disajikan pada

tabel berikut:

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Tabel 3. 2 Rubrik Penilaian Jawaban Pertanyaan Terkait Wacana dan Menentukan

Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf

Aspek

yang

Dinilai

Kriteria dan Penskoran Baik Sekali

(skor 4)

Baik

(skor 3)

Sedang

(skor 2)

Kurang

(skor 1)

Kurang

Sekali

(skor 0) Relevansi

Jawaban

Jawaban

sepenuh

ny a

sesuai

dengan

pertanya

an

Sebagian

besar

jawaban

sesuai

dengan

pertanya

an

Sebagian

jawaban

sesuai

dengan

pertanya

an

Sebagian

kecil

jawaban

sesuai

dengan

pertanya

an

Keseluruha

n jawaban

tidak

sesuai

dengan

pertanyaa

n / tidak

dijawab

F. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila

terdapat 85% siswa yang memperoleh skor minimal 75 maka kelas dianggap

tuntas.Jadi peneliti mengambil kesimpulan, bahwa nilai ketuntasan siswa adalah

minimal nilai 70. Keberhasilan kelas atau keberhasilan daya serap siswa yaitu

85% siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini dipaparkan data dan pembahasan pembelajaran membaca

pemahaman pendekatan kontekstual. Data tindakan, temuan, dan refleksi

diperoleh melalui tes dan pengamatan. Data setiap siklus dipaparkan secara

terpisah, bertujuan untuk melihat persamaan, perbedaan, perubahan,

perkembangan alur setiap siklus. Menggunakan pendekatan kontekstual dalam

pembelajaran membaca pemahaman merupakan suatu kesatuan dalam proses

pembelajaran yang utuh dari setiap siklus. Pembelajaran membaca pemahaman

melalui pendekatan kontekstual sebagai suatu proses mencakup (1) perencanaan

pembelajaran, (2) pelaksanaan/ tindakan pembelajaran, (3) observasi penelitian,

dan (4) refleksi tindakan.

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Hasil Belajar siswa

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka diperoleh

data hasil belajar siswa siklus I. Data ini dikumpulkan melalui instrument hasil

belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus I dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4.1. Nilai Teks Siklus I Peningkatkan kemampuan membaca

pemahaman melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMPN 40

Sinjai.

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Skor Rata-Rata Siklus I

Nomor

Subjek

SKOR

Ju

mla

h

Nil

ai

A B C D

A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2

S1 2 1,5 1,5 2 3 3 3 2,5 2 2 22,5 2,25

S2 2 1,5 1,5 2 2,5 3 2 2,5 2 2 19 1,9

S3 3 1 1,5 2 1,5 1 2,5 2,5 2 2 19 1,9

S4 1,5 1 1,5 2 2 3 2 2 1,5 2 18,5 1,85

S5 3 2 1,5 2,5 3 3 2,5 2,5 1 1 19,5 1,95

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk teks

pemahaman, setelah selesai pelaksanaan tindakan untuk siklus I. Adapun analisis

deskriptif skor hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas VII SMPN 40

Sinjai dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

Tabel 4.3 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan membaca pemahaman

pada siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai melalui pendektan kontekstual pada Tes

Akhir Siklus I.

Statistik Nilai Statistik

Subyek 24

Skor ideal 4

S6 3 1,5 1,5 2 3 3 2,5 2 2 1,5 22 2,2

S7 1,5 1 1,5 2 1 3 2 2 1 1 16 1,6

S8 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 20 2

S9 3 1,5 2,5 2,5 1,5 3 3 2 2 2 23 2,3

S10 3 1 1 1 1 3 3 2,5 1,5 2 19 1,9

S11 3 1 2,5 2,5 2,5 3 2 2 2 2 22,5 2,25

S12 3 2 2,5 2,5 2,5 3 2 2,5 2 2 24 2,4

S13 3 1 2 1,5 1 3 1 1,5 2 2 18 1,8

S14 3 1 2 2 1,5 3 2 2,5 1 2 20 2

S15 3 1 1 2 1,5 3 2 2 1 1 17,5 1,75

S16 2 1 1 1,5 1 1 2 2 2 2 15,5 1,55

S17 3 1,5 1,5 1 2,5 1,5 3 2,5 1 2 19,5 1,95

S18 3 1 2 2 3 2,5 1,5 1,5 2 2 22,5 2,25

S19 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 22 2,2

S20 3 1,5 1,5 2 2 3 2 3 1 1 20 2

S21 1,5 1 1 1 1 1 2,5 2 2 2 15 1,5

S22 2 1 1 2 2,5 3 3 2 2 3 21,5 2,15

S23 2 1 1,5 2 2 3 1,5 2 2 2 19 1,9

S24 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 23 2,3

Jumlah 60,5 30 39,5 46 47,5 64 54 63 41 44,5 478,5 47,85

Rata-

Rata 2,52 1,25 1,64 1,91 1,97 2,66 2,25 2,62 1,70 1,85 19,93 1,99

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Skor Tertinggi 2,4

Skor Terendah 1,5

Jumlah Skor 47,85

Skor rata-rata 1,99

Jika Skor hasil belajar membaca pemahaman siswa pada siklus I tersebut

dikelompokkan kedalam 4 kategori (kelas Interval), maka diperoleh distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peresentase Skor Peningkatkan kemampuan

membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas

VII SMPN 40 Sinjai. Akhir siklus I.

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Rendah 12 50

2 Sedang 12 50

3 Tinggi - -

4 Sangat tinggi - -

Jumlah 24 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4, maka dapat disimpulkan bahwa skor rata-

rata hasil belajar siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai pada siklus I sebesar 1,99

berada pada kategori sedang. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dari 24 siswa

yang menjadi subjek penelitian, 12 siswa (50 %) memperoleh skor berada dalam

kategori rendah sedangkan 12 siswa (50%) memperoleh skor berada dalam

kategori sedang.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

b. Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas VII SMPN

40 Sinjai. menunjukkan bahwa perolehan rata-rata skor aktivitas siswa pada poin

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,,15,16 adalah 51,1% yang berada pada kategori aktif.

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus I

belum efektif.

Tabel 4.5 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I

No Indikator yang diamati

Pertemuan Ke- %

1 2 3

1. Kehadiran siswa 17 19 22 80

2. Siswa yang mengajukan solusi

ketika guru memberikan masalah

untuk memotivasi diawal

pembelajaran

10 11 13 37,77

3. Siswa yang mengajukan pertanyaan

terhadap masalah yang diberikan

4 6 10 22,22

4. Siswa yang mengajukan solusi

dalam kelompok terhadap masalah

yang diberikan

7 8 10 27,77

5. Siswa yang menanggapi solusi

permasalahan yang diajukan oleh

siswa lain dalam kelompok

8 8 10 28,88

6. Siswa yang aktif bekerja sama

dalam kelompok untuk

menyelesaikan masalah

7 9 10 28,88

7. Siswa yang melakukan kegiatan

lain ketika proses pembelajaran

berlangsung.

15 17 13 50,00

Pada siklus I siswa masih kurang termotivasi belajar sehingga kurang

terfokus pada materi. Hal ini nampak pada banyaknya siswa yang mengajukan

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

pertanyaan pada masalah yang diberikan masih tergolong rendah selain itu,

terlihat dari siswa yang mengajukan solusi kurang. Sikap siswa umumnya masih

kurang memberikan respon positif terhadap model yang digunakan.

Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa diberikan pertanyaan sebelum

proses pembelajaran apalagi bekerja secara individu untuk menyelesaikan

masalah.

2. Siklus II

a) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka diperoleh

data hasil belajar siswa siklus II. Data ini dikumpulkan melalui instruments hasil

belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 4.2. Nilai Teks Siklus II Membaca pemahaman dengan menggunakan

pendekatan konteksstual siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai.

Skor Rata-Rata Siklus II

Nomor

Subjek

SKOR

Ju

mla

h

Nil

ai

A B C D

A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2

S1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 24 2,4

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

S2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 24 2,4

S3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 27 2,7

S4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2,5 25,5 2,55

S5 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 24 2,4

S6 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 25 2,5

S7 3 3 3 2,5 2 3 2 2 2 2 24,5 2,45

S8 3 2 3 2,5 3 3 2 2 2 2 24,5 2,45

S9 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 26 2,6

S10 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 25 2,5

S11 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 25 2,5

S12 3 2 3 2,5 2,5 3 2 3 2 3 26 2,6

S13 3 3 2,5 2 3 2,5 2 3 3 2 26 2,6

S14 3 2 3 2 3 3 2 2,5 3 2 25,5 2,55

S15 3 2 2,5 2 3 3 2 2 2 2 23,5 2,35

S16 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 2,6

S17 3 2 3 2 2,5 3 2 3 2 2,5 25 2,5

S18 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2,5 25,5 2,55

S19 3 2 3 2,5 2,5 3 2 2 2 2 24 2,4

S20 3 2 2 2 2,5 3 2 3 2 2 23,5 2,35

S21 3 2 2,5 2,5 2,5 3 3 2 2 2 24,5 2,45

S22 3 2 3 3 2,5 3 2,5 2 2 3 26 2,6

S23 3 2 2,5 2 2 3 2 2 2 2 22,5 2,25

S24 3 2 3 2,5 3 3 2 2 2 2,5 25 2,5

Jumlah 67 51 53 52,5 63 65 50,5 58,5 50 55,5 596,5 59,75

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Hasil analisis deskriktif skor hasil belajar siklus II berada pada kategori

baik, setelah dilakukan tindakan selama 2 kali pertemuan diadakan evalusi dengan

memberikan tes hasil belajar membaca pemahaman dengan penerapan aplikasi

Quizzis siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai. pada akhir siklus II disajikan pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.6 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan membaca pemahaman

dengan menggunakan pendektan kontekstual siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai.

No. Statistik Nilai Statistik

1. Ukuran Sampel 24

2. Skor Ideal 4

3. Skor Tertinggi 2,6

4. Skor Terendah 2,35

5. Jumlah skor 59,75

6. Skor Rata-rata 2,4

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari skor 0-4, skor terendah

yang diperoleh yaitu skor 2,35, sedangkan skor tertinggi yang diperoleh siswa

skor 2,6. Hal Ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengenai

membaca pemahaman melalui pendekatan kontekstual siswa kelas VII SMPN 40

Sinjai sudah mencapai nilai KKM.

Rata-

Rata 3 2.1 3 2.2 3 3 2.2 2.4 2.1 2.3 24,85 2,4

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Jika skor hasil belajar ini dikelompokkan, menjadi lima kategori maka

diperoleh distribusi frekuensi dan presentase sebagaimana berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar membaca

pemahaman dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas VII SMPN

40 Sinjai. Akhir Siklus II

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Rendah - -

2 Sedang 24 100

3 Tinggi - -

4 Sangat tinggi - -

Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar

siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai pada siklus II yaitu sebesar 100% pada kategori

sedang. Adapun Presentase ketuntasan hasil membaca pemahaman dengan

menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai siklus II

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar membaca pemahaman

dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas VII SMPN 40 Sinjai.

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 0-1 Tidak tuntas - -

2 2-4 Tuntas 24 100

Jumlah 24 100

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 24

siswa dikategorikan tuntas. Dari hasil yang diperoleh ini, dapat dinyatakan bahwa

pada siklus II ini telah terjadi peningkatan hasil belajar.

b) Aktivitas siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II lebih meningkat dibanding

siklus II dimana perolehan rata-rata skor aktivitas siswa pada poin 1,2,3,4,5,6,7

adalah 85,3% yang berada pada kategori aktif. Dengan demikian, maka dapat

dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus ini sudah efektif.

Tabel 4.9 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II

No Indikator yang diamati Pertemuan Ke-

% 1 2 3

1. Kehadiran siswa 24 24 24 100

2. Siswa yang mengajukan solusi ketika guru

memberikan masalah untuk memotivasi

diawal pembelajaran

13 12 14 43,33

3. Siswa yang mengajukan pertanyaan terhadap

masalah yang diberikan

6 9 13 31,11

4. Siswa yang mengajukan solusi dalam

kelompok terhadap masalah yang diberikan

7 9 12 31,11

5. Siswa yang menanggapi solusi permasalahan 8 10 13 34,44

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

yang diajukan oleh siswa lain dalam kelompok

6. Siswa yang aktif bekerja sama dalam

kelompok untuk menyelesaikan masalah

8 11 13 35,55

7. Siswa yang melakukan kegiatan lain ketika

proses pembelajaran berlangsung.

11 9 8 31,11

Pada siklus II sudah nampak adanya kelompok yang bersaing dan kelihatan

bahwa sudah muncul rasa ingin tahu terhadap materi yang dibahas. Pada minggu

ke dua siklus II ini pada dasarnya hampir sama dengan siklus minggu pertama

siklus II hanya saja pada minggu ke dua ini perhatian dan motivasi semakin

meningkat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya frekuensi siswa yang

mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah di awal pembelajaran,

mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang diberikan, mengajukan solusi atau

memberikan tanggapan dalam kelompok.Hal ini menandakan bahwa kesungguhan

siswa untuk belajar.

B. Pembahasan

Tahap ini peneliti memaparkan garis besar hasil penelitian mulai dari

pratindakan hingga siklus II.

Pada tahap pratindakan, dalam hal ini peneliti memberikan untuk siswa.

dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa sudah pernah mendapat

pengetahuan dan tugas membaca pemahaman dari guru. Akan tetapi, hanya

sebagian siswa yang senang ketika diberi tugas oleh guru untuk membaca

pemahaman. Terkadang siswa menulis karya satra lain seperti puisi atau novel.

Hampir sebagian siswa kurang mengetahui tahapan membaca pemahaman dengan

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

baik. Hal ini disebabkan karena guru sering menggunakan metode presentasi dan

diskusi.

Guru juga menggunakan buku paket ketika menyampaikan materi, sehingga

kurang memaksimalkan metode dan media pembelajaran. Selanjutnya, siswa

sering diberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Hal ini menyebabkan siswa merasa

bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, siswa

tertarik untuk mengikuti pembelajaran membaca pemahaman menggunakan

pendekatan kontekstual dan media pembelajaran yang baru.

Pada siklus I siswa cukup bersemangat untuk mengikuti pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual, dalam hal ini guru berinisiatif untuk

membentuk sebuah membahas mengenai langkah-langkah membaca pemahaman

yang benar. Siswa lebih mudah mendapatkan ide karena tema membaca

pemahaman sudah ditentukan. Selain menentukan gagasan, siswa juga mengingat

tahapan membaca pemahaman dengan benar.

Peningkatan hasil belajar membaca pemahaman dapat dilihat pada skor

setiap aspek dari tahap siklus I hingga siklus II. Skor awal pada aspek isi rata-rata

pada siklus I sebesar 1,99 dan pada siklus II skor menjadi 2,4. Data tersebut

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan membaca

pemahaman.

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasaan pada bab sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan membaca pemahaman dengan menerapkan

pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas VII SMPN 40

Sinjai.

Pada siklus I siswa masih kurang termotivasi belajar sehingga kurang terfokus pada

materi. Hal ini nampak pada banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan pada masalah

yang diberikan masih tergolong rendah selain itu, terlihat dari siswa yang mengajukan solusi

kurang. Sikap siswa umumnya masih kurang memberikan respon positif terhadap model yang

digunakan. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa diberikan pertanyaan sebelum proses

pembelajaran apalagi bekerja secara individu untuk menyelesaikan masalah.

Pada siklus II sudah nampak adanya kelompok yang bersaing dan kelihatan bahwa

sudah muncul rasa ingin tahu terhadap materi yang dibahas. Pada minggu ke dua siklus II ini

pada dasarnya hampir sama dengan siklus minggu pertama siklus II hanya saja pada minggu

ke dua ini perhatian dan motivasi semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan semakin

meningkatnya frekuensi siswa yang mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah di

awal pembelajaran, mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang diberikan, mengajukan

solusi atau memberikan tanggapan dalam kelompok.Hal ini menandakan bahwa kesungguhan

siswa untuk belajar.

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan Skor awal pada aspek isi rata-rata

pada siklus I sebesar 1,99 dan pada siklus II skor menjadi 2,4.

Terjadi perubahan aktivitas atau sikap siswa dengan menerapkan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman yang dapat dilihat dari

persentase kehadiran siswa dari siklus I yaitu 80% dan meningkat pada siklus II menjadi

100%, keaktifan dalam memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru dari siklus I yaitu

68,82% dan meningkat pada siklus II menjadi 89,25%, siswa yang mengajukan pertanyaan

dari siklus I yaitu 57,82% dan meningkat pada siklus II menjadi 70,62%, serta siswa yang

menganggu (ribut, bermain, tidur, dll) pada proses pembelajaran siklus I yaitu 20,60% dan

menurun pada siklus II menjadi 5,76%.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini,

maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat menjadikan menggunakan pendekatan kontekstual sebagai suatu

alternatif dalam mata pelajaran Membaca pemahaman untuk meningkatkan hasil belajar

serta mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Kepada peneliti berikutnya, yang akan mengkaji rumusan yang serupa diharapkan dapat

mengembangkan peneliti ini dengan mengkaji pembelajaran menggunakan pendekatan

kontekstual secara lebih mendalam lagi.

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

3. Kepada peneliti lain yang berniat melakukan penelitian yang berkaitan dengan

pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat menjadikan hasil penelitian ini

sebagai alat perbandingan.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad.2015. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.

Surabaya : Universitas Negeri Malang.

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

Antonius Aditya. Purbo, 2016. E-Learning berbasis PHP dan My SQL, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta,

Alessi and Trollip, 2015. Computer Based Instruction: Development, Englewood Cliffs, NJ. Prentice, Hall.

Barker, P. 2015. Interactive Learning System, Education and Training Technolgy International.

Burhan Nurgiyantoro. 2016. Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta.

Burhan Nurgiyantoro. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Criswell, E.L. 2012. Computer-Based Instruction. New York: Mac Millan.

Chang, N., Rossini, M.L. & Pan, A.C.2012. Perspectives on Computer Use for the Education of Young Children. Proceeding of SITE.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.

Farida Rahim. 2017. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Edisi II. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamzah & Nurdin Mohamad. 2012. Pembelajaran dengan Penekatan Pailkem : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta : Bumi Aksara.

Henry Guntur Tarigan. 2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. rev.II. Bandung : Angkasa.

Irma Fatan Setya Dewi. 2013. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Penerapan Strategi Know-Want to Know-Learned di

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Kelas IV B SD Negeri Kloodangan Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.” Skripsi. UNY.

Nglimun & Noor Alfulaiala. 2014. Pembelajran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.

Rita Eka Izzaty, dkk. 2017. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press.

Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung. Alfabeta.

Rusman, .2013. Manajemen Kurikulum: Seri Manajemen Sekolah Bermutu.

Jakarta. Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.

Rusman. dkk .2014. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komuinikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta. Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.

Rusman. 2016. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.

Rusman .2017. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMK, Jurnal Teknodik-Pustekom Jakarta.

Sabarti Akhadiah. 2016. Bahasa Indonesia II. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Saleh Abbas. 2013. Pembelajran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjen Dikti.

Samsu Somadayo. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Soedarso. 2014. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Supriyadi, dkk. 2014. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga

Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Syaiful Sagala. 2016. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Somekh, Bridget and Niki Davis, 2016, Using Information Technology Effectively in Teaching and Learning, London Routledge.

Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

A. Identitas Sekolah

Sekolah : SMP Negeri 40 Sinjai

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/I

Pertemuan Ke : 5 (Lima)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. Standar Kompetensi

Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana

C. Kompetensi Dasar

1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi lisan dalam konteks masyarakat.

D. Indikator

No. Indikator Pencapaian

Kompetensi

Nilai Budaya dan

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

1. Mendefinisikan teknik membaca

skimming.

Dapat dipercaya

Rasa Hormat dan

Perhatian (Respect),

Tekun (Diligence),

Tanggung Jawab

(Responsibility)

Kepemimpinan 2. Mendefiniskan teknik membaca

scanning.

E. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

1. Mendefinisikan teknik membaca skimming.

2. Mendefiniskan teknik membaca scanning.

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

F. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Membaca Cepat

Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam

tingkatan tinggi. Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi

membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di

sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.

Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan

informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa

orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki

pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya

memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya.

Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat:

1. Kosakata yang kurang

2. Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang

3. Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya

4. Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa

persepsi yang lambat

Kebanyakan pembaca sambil lalu dapat meningkatkan keterampilan

membacanya 2-3 kali dengan mempraktekkan membaca cepat.

Teknik membaca cepat Skimming dan Scanning memiliki banyak manfaat,

baik itu menghemat waktu, efektifitas, dan meningkatkan kecerdasan otak.

Banyak yang kurang memahami seperti apa teknik membaca Skimming maupun

Scanning. Berikut ini akan dibahas mengenai kedua teknik tersebut serta

penerapannya.

Ada dua teknik membaca cepat, yaitu:

1. Pelayapan (skimming) adalah upaya mengambil intisari suatu bacaan berupa

idepokok/detail penting. Ide pokok atau detail penting tersebut dapat berada di

awal, tengah, atau di akhir.

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

2. Pemindaian (scanning) adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh

informasi tanpa membaca yang lain, langsung ke masalah yang dicari berupa fakta

khusus atau informasi tertentu, seperti mencari nomor telepon, mencari kata pada

kamus, indeks, acara TV, dan sejenisnya.

1. Teknik membaca cepat Skimming

Teknik membaca jenis Skimming adalah teknik membaca dengan tujuan

menemukan isi umum dari bacaan dengan cepat (Farida Rahim, 2005). Teknik

membaca jenis ini membutuhkan keahlian dalam memahami sudut pandang si

penulis buku dalam memahami sesuatu. Inti dari membaca dengan teknik

skimming yaitu membaca sekilas dengan cepat untuk mendapatkan gambaran

umum dari bacaan tersebut.

Membaca skimming dilakukan dengan cara membaca melompat-lompat

hanya pada ide pokok pikiran bacaan serta memahami temanya.Selanjutnya dalam

mencari ide-ide pokok tersebut pembaca berusaha menemukan apa yang

dicarinya. Kemudian mementukan penilaian, apakah buku tersebut memenuhi

kebutuhan pembaca atau tidak. Membaca teknik ini memiki kecepatan 3-4 kali

lipat lebih cepat dari teknik membaca biasa.

Langkah-langkah:

Bisa dimulai dengan membaca judul, kemudian sub judul, dan subheading

guna menentukan inti yang akan dibahas.

Membaca awal dan akhir setiap paragraf dengan cepat.

Menggali informasi dari media ilustrasi dari gambar atau foto mengenai

topik tersebut

Tidak membaca perkata, gunakan mata untuk menganalisis kata-kata

tertentu yang berhubungan dengan topik.

Menyimpulkan makna dan pemahaman dari teks tersebut.

2. Teknik membaca cepat Scanning

Membaca Scanning juga bisa dipaham sebagai teknik membaca tatap (scan)

sangat cepat. Membaca cepat dengan teknik ini akan melewatkan banyak kata,

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

seperti pendapat Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim, 2005), membaca

dengan teknik menatap atau memindai ini ternyata sangat bermanfaat dalam

meningkatkan kemampuan membaca seseorang.

Membaca dengan teknik ini lebih berfokus pada penemuan informasi

spesifik secara cepat dan akurat. Dalam penerapannya, mata memiliki peranan

penting, cara dengan mengerakan mata secara cepat (scan) pada setiap halam

bacaan untuk menemukan kata dan frasa tertentu. Ketika menjumpai kata atau

frase yang dicari gerakan mata dihentikan. Intinya adalah mata bergerak cepat,

berpindah-pindah tanpa melihat kata demi kata.

Langkah-langkah:

1. Melihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas,

2. Menelaah secara singkat latar belakang penulisan buku,

3. Membaca bagian pendahulu secara singkat,

4. Mencari dalam daftar isi bab-bab penting yang memuat informasi yang

dibutuhkan,

5. Mencari kalimat-kalimat penting di halaman bab-bab yang penting tersebut,

6. Mambaca bagian kesimpulan (bila ada), dan

7. Mengecek keberadaan daftar pustaka, daftar indeks, secara sekilas.

Demikan dua teknik membaca cepat yang banyak digunakan dan memiliki

banyak manfaat baik untuk meningkatkan kecerdasan otak maupun efisiensi

waktu.

G. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Tanya Jawab

Model : Quzizz

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Nilai Budaya dan

Karakter Bangsa

1. Kegiatan Awal 15 menit Bersahabat/ komunikatif

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mengecek daftar hadir

c. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan

Pembelajaran.

d. Guru menyampaikan Apersepsi (untuk

memotivasi)

2. Kegiatan Inti

I. Eksplorasi

a. Guru menyiapkan tongkat

II. Elaborasi

a. Guru menyampakan materi yang akan di

pelajari, kemudian memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membaca dan

mempelajari materi.

b. Setelah selesai membaca materi/buku

pelajaran dan mempelajari, siswa menutup

bukunya.

c. Guru mengambil tongkat dan memberikan

pertanyaan dan siswa yang memegang

tongkat tersebut harus menjawabnya,

demikian seterusnya sampai sebagian siswa

dapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

III. Konfirmasi

a. Guru dan murid melakukan tanya jawab

b. Guru dan siswa memberikan kesimpulan

60 menit

Komunikatif

Tanggung jawab

percaya diri

Bersahabat

jujur

3. Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan evaluasi

b. Guru mengakhiri kegiatan dengan menutup

15 menit

Mandiri

Tanggung Jawab

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

salam Religius

I. Sumber Alat dan Bahan Belajar

Sumber Belajar : Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII

Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Tongkat, Kertas materi yang dibagikan.

J. Penilaian

Jenis Tagihan : Tugas individu

Bentuk Instrumen : Uraian bebas

KKM : 75

K. Evaluasi

a. Soal Pilihan Ganda

1. Yang termasuk langkah-langkah membaca Skimming, yaitu....

a. Membaca awal dan akhir setiap paragraf dengan cepat

b. Melihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas

c. Menelaah secara singkat latar belakang penulisan buku

d. Membaca bagian pendahulu secara singkat

2. Yang tidak termasuk langkah-langkah membaca Scanning, yaitu....

a. Membaca bagian pendahulu secara singkat

b. Mencari kalimat-kalimat penting di halaman bab-bab yang penting tersebut

c. Mambaca bagian kesimpulan (bila ada)

d. Menyimpulkan makna dan pemahaman dari teks tersebut

3. Faktor yang menghambat membaca cepat, kecuali....

a. Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang

b. Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya

c. Membaca awal dan akhir setiap paragraf dengan cepat.

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

d. Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa persepsi

yang lambat

4. Berapa langkah-langkah dalam membaca Skimming?

a. 2 c. 6

b. 5 d. 7

5. Berapa langkah-langkah dalam membaca Skimming?

a. 4 c. 6

b. 5 d. 7

b. Soal Esai

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan definisi teknik membaca skimming!

2. Sebutkan definisi teknik membaca scanning!

Kunci Jawaban

a. Pilihan Ganda

1. A

2. D

3. C

4. B

5. C

b. Esai

1. Teknik membaca pelayapan (skimming) adalah upaya mengambil intisari suatu

bacaan berupa idepokok/detail penting. Ide pokok atau detail penting tersebut

dapat berada di awal, tengah, atau di akhir.

2. Teknik membaca pemindaian (scanning) adalah teknik membaca cepat untuk

memperoleh informasi tanpa membaca yang lain, langsung ke masalah yang

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

dicari berupa fakta khusus atau informasi tertentu, seperti mencari nomor telepon,

mencari kata pada kamus, indeks, acara TV, dan sejenisnya.

Pedoman Penskoran

a. Pedoman Penskoran Pilihan Ganda

No. Aspek yang dinilai

Skor

1.

a. Siswa dapat menjawab 5 soal pilihan ganda

b. Siswa dapat menjawab 4 soal pilihan ganda

c. Siswa dapat menjawab 3 soal pilihan ganda

d. Siswa dapat menjawab 2 soal pilihan ganda

e. Siswa dapat menjawab 1 soal pilihan ganda

f. Siswa Tidak dapat menjawab seluruh soal pilihan ganda

50

40

30

20

10

0

Jumlah 50

b. Pedoman Penskoran Esai

No. Aspek yang dinilai

Skor

1. a. Siswa dapat mendefinisikan teknik membaca skimming

dengan tepat

b. Siswa dapat mendefinisikan teknik membaca skimming

kurang tepat

c. Siswa tidak dapat mendefinisikan teknik membaca

skimming

25

15

0

2. a. Siswa dapat mendefinisikan teknik membaca scanning

dengan tepat

b. Siswa dapat mendefinisikan teknik membaca skimming

kurang tepat

c. Siswa tidak dapat mendefinisikan teknik membaca

25

15

0

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA …

scanning

Jumlah 50

Rentang Skor : 1-100

Skor Maksimal : 100

Soal Pilihan Ganda : 50

Soal Esai : 50

Skor Perolehan

Nilai Akhir =

Skor Maksimal

Sinjai, 21 Januari 2021

Sri Mulyani