Makalah Kepemimpinan

30
I. I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Sebagaimana yang telah termaktub dalam Surat Sebagaimana yang telah termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya: Al Baqarah ayat 30, yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) di muka Bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak di muka Bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak manjadikan (khalifah/pemimpin) di Bumi itu orang yang akan manjadikan (khalifah/pemimpin) di Bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah:30) (Q.S. Al-Baqarah:30) Allah SWT. telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan Allah SWT. telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia untuk menjadikannya pemimpin di Bumi. Dan manusia untuk menjadikannya pemimpin di Bumi. Dan itu artinya setiap manusia yang terlahir di Bumi itu artinya setiap manusia yang terlahir di Bumi ialah pemimpin. Membahas mengenai tugas kita ialah pemimpin. Membahas mengenai tugas kita sebagai pemimpin di Bumi, tidak dapat terlepas dari sebagai pemimpin di Bumi, tidak dapat terlepas dari bahasan mengenai kepemimpinan. Maka dari itu, kita bahasan mengenai kepemimpinan. Maka dari itu, kita perlu mengupas dan mengetahui hal-hal seputar perlu mengupas dan mengetahui hal-hal seputar kepemimpinan, tentunya agar kita semakin memahami kepemimpinan, tentunya agar kita semakin memahami serta dapat menjalankan dengan baik tugas dan serta dapat menjalankan dengan baik tugas dan peranan kita di Bumi. peranan kita di Bumi. II. II. PEMBAHASAN PEMBAHASAN II.1 Pengertian Kepemimpinan II.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Menurut Sarros dan Butchatsky (1996 Sarros dan Butchatsky (1996 ), ), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk perilaku dengan tujuan tertentu untuk Page | Page | 1

Transcript of Makalah Kepemimpinan

Page 1: Makalah Kepemimpinan

I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Sebagaimana yang telah termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 30,Sebagaimana yang telah termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 30,

yang artinya:yang artinya:

“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) di muka Bumi.”Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) di muka Bumi.”

Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak manjadikan (khalifah/pemimpin)Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak manjadikan (khalifah/pemimpin)

di Bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah,di Bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanpadahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan

Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidakEngkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui.” kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah:30)(Q.S. Al-Baqarah:30)

Allah SWT. telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia untukAllah SWT. telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia untuk

menjadikannya pemimpin di Bumi. Dan itu artinya setiap manusia yangmenjadikannya pemimpin di Bumi. Dan itu artinya setiap manusia yang

terlahir di Bumi ialah pemimpin. Membahas mengenai tugas kita sebagaiterlahir di Bumi ialah pemimpin. Membahas mengenai tugas kita sebagai

pemimpin di Bumi, tidak dapat terlepas dari bahasan mengenaipemimpin di Bumi, tidak dapat terlepas dari bahasan mengenai

kepemimpinan. Maka dari itu, kita perlu mengupas dan mengetahui hal-halkepemimpinan. Maka dari itu, kita perlu mengupas dan mengetahui hal-hal

seputar kepemimpinan, tentunya agar kita semakin memahami serta dapatseputar kepemimpinan, tentunya agar kita semakin memahami serta dapat

menjalankan dengan baik tugas dan peranan kita di Bumi. menjalankan dengan baik tugas dan peranan kita di Bumi.

II.II. PEMBAHASANPEMBAHASAN

II.1 Pengertian KepemimpinanII.1 Pengertian Kepemimpinan

MenurutMenurut Sarros dan Butchatsky (1996 Sarros dan Butchatsky (1996), kepemimpinan dapat), kepemimpinan dapat

didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untukdidefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk

mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuanmempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan

bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu danbersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan

organisasi. Sedangkan menurut organisasi. Sedangkan menurut ..

MenurutMenurut Ordway Tead, Ordway Tead, Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai

perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memilikiperilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memiliki

kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapatkemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat

menyelesaikan tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya.menyelesaikan tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya.

MenurutMenurut Stogdil , Stogdil ,Kepemimpinan adalah suatu proses yangKepemimpinan adalah suatu proses yang

mempengaruhi aktivitas seseorang atas sekelompok seseorang untuk maumempengaruhi aktivitas seseorang atas sekelompok seseorang untuk mau

berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Page | Page | 11

Page 2: Makalah Kepemimpinan

Secara UmumSecara Umum, , kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu situasi dikepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu situasi di

mana mana seseorang karena sifat-sifat dan perilaku yang dimilikinyaseseorang karena sifat-sifat dan perilaku yang dimilikinya

mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain guna berpikirmempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain guna berpikir

bersikap dan ataupun berbuat sesuai yang diinginkan.bersikap dan ataupun berbuat sesuai yang diinginkan.

Unsur-unsur KepemimpinanUnsur-unsur Kepemimpinan

1.1. Adanya Pemimpin.Adanya Pemimpin.

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin yakniUnsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin yakni

seseorang yang mendorong atau mempengaruhi seseorang atauseseorang yang mendorong atau mempengaruhi seseorang atau

sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasisekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi

dan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentudan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2. Adanya Pengikut.Adanya Pengikut.

Unsur kedua dari kepemimpinan adalah adanya pengikut yakniUnsur kedua dari kepemimpinan adalah adanya pengikut yakni

seseorang atau sekelompok yang mendapat dorongan atau pengaruhseseorang atau sekelompok yang mendapat dorongan atau pengaruh

sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentusehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.3. Adanya Sifat atau perilaku Tertentu.Adanya Sifat atau perilaku Tertentu.

Unsur ketiga dari kepemimpinan adalah adanya sifat ataupun perilkauUnsur ketiga dari kepemimpinan adalah adanya sifat ataupun perilkau

tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuktertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk

mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.

4.4. Adanya situasi dan Kondisi Tertentu.Adanya situasi dan Kondisi Tertentu.

Unsur keempat dari kepemimpinan adalah adanya situasi dan kondisiUnsur keempat dari kepemimpinan adalah adanya situasi dan kondisi

tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan .Situasitertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan .Situasi

dan kondisi yang dimakasud dibedakan dua macam.Pertama,situasidan kondisi yang dimakasud dibedakan dua macam.Pertama,situasi

dan kondisi yang terdapat didalam organisasi.Kedua,situasi dandan kondisi yang terdapat didalam organisasi.Kedua,situasi dan

kondisi diluar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.kondisi diluar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

II.2 Proses KepemimpinanII.2 Proses Kepemimpinan

Secara singkat, proses kepemimpinan dapat diartikan sebagai caraSecara singkat, proses kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuanyang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan

organisasi. Pemimpin disini dapat menggunakan pengaruhnya untukorganisasi. Pemimpin disini dapat menggunakan pengaruhnya untuk

memperjelas tujuan dari organisasi, memotivasi bawahan atau orangmemperjelas tujuan dari organisasi, memotivasi bawahan atau orang

Page | Page | 22

Page 3: Makalah Kepemimpinan

yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisai, dan membantuyang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisai, dan membantu

menciptakan budaya yang produktif dalam organisasi.menciptakan budaya yang produktif dalam organisasi.

Menurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan mempunyai kaitanMenurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan mempunyai kaitan

yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalamyang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam

menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanmenggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalamsangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam

menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolegamenciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega

maupun atasan pemimpin itu sendiri.maupun atasan pemimpin itu sendiri.

Dalam proses kepemimpinan, motivasi adalah hal yang pentingDalam proses kepemimpinan, motivasi adalah hal yang penting

karena seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untukkarena seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan sehingga orang-mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan sehingga orang-

orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai orang yang layakorang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai orang yang layak

untuk memimpin mereka. untuk memimpin mereka.

Dalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkanDalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkan

oleh Robert House (1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005 dalamoleh Robert House (1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005 dalam

Nurjanah, 2008) menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yangNurjanah, 2008) menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang

lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yanglebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang

mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berhargamempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga

bisa dicapai dengan usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlakubisa dicapai dengan usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku

secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahansecara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan

yang tinggi. Dalam situasi yang berbeda mensyaratkan gayayang tinggi. Dalam situasi yang berbeda mensyaratkan gaya

kepemimpinan yaitu karakteristik personal dan kekuatan lingkungan.kepemimpinan yaitu karakteristik personal dan kekuatan lingkungan.

Teori ini juga menggambarkan bagaimana persepsi harapan dipengaruhiTeori ini juga menggambarkan bagaimana persepsi harapan dipengaruhi

oleh hubungan kontijensi diantara empat gaya kepemimpinan danoleh hubungan kontijensi diantara empat gaya kepemimpinan dan

berbagai sikap dan perilaku karyawan. Perilaku pemimpin memberikanberbagai sikap dan perilaku karyawan. Perilaku pemimpin memberikan

motivasi sampai tingkat mengurangi halangan jalan yang mengganggumotivasi sampai tingkat mengurangi halangan jalan yang mengganggu

pencapaian tujuan, memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkanpencapaian tujuan, memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan

oleh para karyawan, dan mengaitkan penghargaan yang berarti terhadapoleh para karyawan, dan mengaitkan penghargaan yang berarti terhadap

pencapaian tujuan. Selain itu House percaya bahwa pemimpin dapatpencapaian tujuan. Selain itu House percaya bahwa pemimpin dapat

menunjukkan lebih dari satu gaya kepemimpinan, danmenunjukkan lebih dari satu gaya kepemimpinan, dan

mengidentifikasikan empat gaya kepemimpinan, yaitu kmengidentifikasikan empat gaya kepemimpinan, yaitu kepemimpinanepemimpinan

yang mengarahkan/pengasuh (direktif), kepemimpinan yang mendukungyang mengarahkan/pengasuh (direktif), kepemimpinan yang mendukung

Page | Page | 33

Page 4: Makalah Kepemimpinan

(supportive), kepemimpinan partisipatif, dan kepemimpinan yang(supportive), kepemimpinan partisipatif, dan kepemimpinan yang

berorientasi pada pencapaian (prestasi). berorientasi pada pencapaian (prestasi). Dengan mempergunakan salahDengan mempergunakan salah

satu dari empat gaya di atas, pemimpin berusaha mempengaruhi persepsisatu dari empat gaya di atas, pemimpin berusaha mempengaruhi persepsi

bawahannya dan memotivasinya, dengan cara mengarahkan merekabawahannya dan memotivasinya, dengan cara mengarahkan mereka

pada kejelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, danpada kejelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan

pelaksanaan kerja yang efektif.pelaksanaan kerja yang efektif. (Nurjanah, 2008) (Nurjanah, 2008)

Sumber : Nurjanah, 2008Sumber : Nurjanah, 2008

Menurut Robbins (2009, p. 332) yang diterjemahkan olehMenurut Robbins (2009, p. 332) yang diterjemahkan oleh

Pujaatmaka dan Iskandarsyah, proses kepemimpinan terdiri dariPujaatmaka dan Iskandarsyah, proses kepemimpinan terdiri dari

beberapa tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut : beberapa tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Page | Page | 44

Page 5: Makalah Kepemimpinan

Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.1. Munculnya proses kepemimpinan tergantung dari pemimpin,Munculnya proses kepemimpinan tergantung dari pemimpin,

kelompok, dan situasi. Artinya bahwa jenis gaya kepemimpinankelompok, dan situasi. Artinya bahwa jenis gaya kepemimpinan

dapat dilihat dari perilaku, ketrampilan, pengetahuan atasan, dandapat dilihat dari perilaku, ketrampilan, pengetahuan atasan, dan

nilai-nilai.nilai-nilai.

2.2. Dengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, karyawan akanDengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, karyawan akan

menilai apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuaimenilai apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai

dengan keinginan karyawan (norma dan nilai, kepaduan,dengan keinginan karyawan (norma dan nilai, kepaduan,

keterikatan pada tujuan dan harapan kelompok) dan situasi (nilaiketerikatan pada tujuan dan harapan kelompok) dan situasi (nilai

organisasi, teknologi tuntutan, dan variasi tugas).organisasi, teknologi tuntutan, dan variasi tugas).

3.3. Jika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan sesuaiJika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan sesuai

dengan harapan karyawan dan situasi, akan menghasilkan prestasidengan harapan karyawan dan situasi, akan menghasilkan prestasi

dan kepuasan kerja yang baik. Sebaliknya, jika gayadan kepuasan kerja yang baik. Sebaliknya, jika gaya

kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan tidak sesuai dengankepemimpinan yang diterapkan oleh atasan tidak sesuai dengan

harapan bawahan, akan menghasilkan prestasi kerja yang jelekharapan bawahan, akan menghasilkan prestasi kerja yang jelek

dan ketidakpuasan kerja.dan ketidakpuasan kerja.

Page | Page | 55

Page 6: Makalah Kepemimpinan

II.3 Gaya KepemimpinanII.3 Gaya Kepemimpinan

Bahasan ini hanya akan dibatasi pada gaya kepemimpinan yangBahasan ini hanya akan dibatasi pada gaya kepemimpinan yang

mempunyai perbedaan yang begitu menonjol, untuk menarik sebuah tolakmempunyai perbedaan yang begitu menonjol, untuk menarik sebuah tolak

ukur dalam penerapan gaya kepemimpinan yang efektif.ukur dalam penerapan gaya kepemimpinan yang efektif.

1.1. OtokratikOtokratik

Seorang pemimpin yang otokratik memiliki serangkaianSeorang pemimpin yang otokratik memiliki serangkaian

karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik negatif.karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik negatif.

Dilihat dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang otokratikDilihat dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang otokratik

adalah seorang yang sangat egois. Dengan egoisme yang besar,adalah seorang yang sangat egois. Dengan egoisme yang besar,

seorang pemimpin yang otokratik melihat peranannya sebagai sumberseorang pemimpin yang otokratik melihat peranannya sebagai sumber

segala sesuatu dalam kehidupan organisasional seperti kekuasaansegala sesuatu dalam kehidupan organisasional seperti kekuasaan

yang tidak perlu dibagi dengan orang lain dalam organisasi,yang tidak perlu dibagi dengan orang lain dalam organisasi,

ketergantungan total para anggota organisasi mengenai nasib masing-ketergantungan total para anggota organisasi mengenai nasib masing-

masing dan lain sebagainya.masing dan lain sebagainya.

Seorang pemimpin yang otokratik cenderung menganut nilaiSeorang pemimpin yang otokratik cenderung menganut nilai

organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yangorganisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang

ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akanditempuh untuk pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akan

dinilainya benar apabila tindakan itu mempermudah tercapainyadinilainya benar apabila tindakan itu mempermudah tercapainya

tujuan dan semua tindakan yang menjadi penghalang akantujuan dan semua tindakan yang menjadi penghalang akan

dipandangnya sebagai sesuatu yang tidak baik dan dengan demikiandipandangnya sebagai sesuatu yang tidak baik dan dengan demikian

akan disingkirkannya, apabila perlu dengan tindakan kekerasan.akan disingkirkannya, apabila perlu dengan tindakan kekerasan.

2.2. DemokratikDemokratik

Karateristik :Karateristik :

Kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas. Kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas.

Dalam hal ini sistem kepemimpinannya dilakukan dalam bentukDalam hal ini sistem kepemimpinannya dilakukan dalam bentuk

pembagian peranan yang proporsional dalam tingkat perencanaanpembagian peranan yang proporsional dalam tingkat perencanaan

dan lapangan aplikasi.dan lapangan aplikasi.

Mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yangMempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang

dipimpinnya.dipimpinnya.

Menggunakan pendekatan yang integralistik dalam pelaksanaanMenggunakan pendekatan yang integralistik dalam pelaksanaan

fungsi-fungsi kepemimpinannya.fungsi-fungsi kepemimpinannya.

Page | Page | 66

Page 7: Makalah Kepemimpinan

Konsep kepemimpinannya selalu diusahakan kearah penyatuanKonsep kepemimpinannya selalu diusahakan kearah penyatuan

atau menjadi bagian dari keinginan mayoritas komunitasnya.atau menjadi bagian dari keinginan mayoritas komunitasnya.

Menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atasMenempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atas

kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentukepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu

dalam organisasi.dalam organisasi.

Menganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjungMenganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjung

tinggi harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluktinggi harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluk

politik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individupolitik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individu

yang mempunyai jati diri yang khas.yang mempunyai jati diri yang khas.

Sejauh mungkin memberikan kesempatan kepada paraSejauh mungkin memberikan kesempatan kepada para

bawahannya berperan serta dalam proses pengambilan keputusan,bawahannya berperan serta dalam proses pengambilan keputusan,

terutama yang menyangkut tugas para bawahan yangterutama yang menyangkut tugas para bawahan yang

bersangkutan.bersangkutan.

Terbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lainTerbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lain

termasuk para bawahannya.termasuk para bawahannya.

Bersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahanBersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahan

terutama dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain.terutama dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain.

Selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yangSelalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang

kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan.kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan.

Berdasarkan karakteristik di atas, secara teoritikal dan holistikBerdasarkan karakteristik di atas, secara teoritikal dan holistik

dari suatu kepemimpinan maka gaya kepemimpinan demokratikdari suatu kepemimpinan maka gaya kepemimpinan demokratik

adalah gaya kepemimpinan yang ideal. Tapi sayangnya, kenyataanadalah gaya kepemimpinan yang ideal. Tapi sayangnya, kenyataan

menunjukkan bahwa situasi ideal dalam kehidupan organisasionalmenunjukkan bahwa situasi ideal dalam kehidupan organisasional

tidak akan pernah terwujud. Secara taktis, gaya kepemimpinantidak akan pernah terwujud. Secara taktis, gaya kepemimpinan

demokratik sangat sulit untuk mencapai ukuran kesuksesan.demokratik sangat sulit untuk mencapai ukuran kesuksesan.

3.3. Situasional Situasional (Contigency Theory)(Contigency Theory)

Memperhitungkan faktor kondisi, waktu dan ruang yang turutMemperhitungkan faktor kondisi, waktu dan ruang yang turut

berperan dalam penentuan gaya kepemimpinan yang paling tepat.berperan dalam penentuan gaya kepemimpinan yang paling tepat.

Efektivitas seseorang sangat tergantung pada kemampuannyaEfektivitas seseorang sangat tergantung pada kemampuannya

“membaca” situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gayanya“membaca” situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gayanya

dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehingga ia efektifdengan situasi tersebut sedemikian rupa sehingga ia efektif

menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.

Page | Page | 77

Page 8: Makalah Kepemimpinan

Sejarah memberikan banyak bukti tentang pimpinan negaraSejarah memberikan banyak bukti tentang pimpinan negara

yang otokratik akhirnya “mengalah” kepada tuntutan rakyat. Dalamyang otokratik akhirnya “mengalah” kepada tuntutan rakyat. Dalam

teori Situasional, seorang pemimpin yang otokratik dapatteori Situasional, seorang pemimpin yang otokratik dapat

mempertahankan keberlangsungan kepemimpinannya apabila ia bisamempertahankan keberlangsungan kepemimpinannya apabila ia bisa

mengubah gaya kepemimpinannya dengan gaya lain, misalnya gayamengubah gaya kepemimpinannya dengan gaya lain, misalnya gaya

yang agak demokratik dalam menghadapi situasi-situasi tertentu.yang agak demokratik dalam menghadapi situasi-situasi tertentu.

Sebaliknya, dalam teori situasional, seorang pemimpin yangSebaliknya, dalam teori situasional, seorang pemimpin yang

demokratik terkadang harus bertindak otoriter (dalam hal ini iademokratik terkadang harus bertindak otoriter (dalam hal ini ia

mengubah gayanya menjadi otokratik), misalnya dalam halmengubah gayanya menjadi otokratik), misalnya dalam hal

mengenakan sanksi terhadap para pelanggar disiplin organisasi,mengenakan sanksi terhadap para pelanggar disiplin organisasi,

mengoreksi penyelewengan atau sangat didesak oleh situasi krisis. mengoreksi penyelewengan atau sangat didesak oleh situasi krisis.

Ciri-ciri ideal dari seorang PemimpinCiri-ciri ideal dari seorang Pemimpin

1.1. Pengetahuan umum yang luasPengetahuan umum yang luas

Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinanSemakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan

organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindakorganisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak

sebagai seorang generalissebagai seorang generalis

2.2. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembangKemampuan untuk bertumbuh dan berkembang

a)a) Mampu merubah wawasan yang tadinya sempit dan spesialistikMampu merubah wawasan yang tadinya sempit dan spesialistik

menjadi wawasan yang luas dan generalistikmenjadi wawasan yang luas dan generalistik

b)b) Sikap mental dan perilaku yang tadinya berorientasi kepada hal-Sikap mental dan perilaku yang tadinya berorientasi kepada hal-

hal yang teknis operasional menjadi sikap dan perilaku yanghal yang teknis operasional menjadi sikap dan perilaku yang

berorientasi kepada hal-hal yang sifatnya strategikberorientasi kepada hal-hal yang sifatnya strategik

c)c) Persepsi peranan yang semula mungkin bersifat mekanistikPersepsi peranan yang semula mungkin bersifat mekanistik

berubah menjadi persepsi yang didasarkan pada pentingnyaberubah menjadi persepsi yang didasarkan pada pentingnya

“human skill”.“human skill”.

3.3. Sifat inkuisitif (Rasa ingin tahu)Sifat inkuisitif (Rasa ingin tahu)

a)a) Tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang telahTidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang telah

dimilikidimiliki

b)b) Kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-halKemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal

baru.baru.

Page | Page | 88

Page 9: Makalah Kepemimpinan

4.4. Kemampuan analitikKemampuan analitik

Efektivitas kepemimpinan seseorang tidak lagi terletak padaEfektivitas kepemimpinan seseorang tidak lagi terletak pada

kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat tekniskemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis

operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berfikir. Cara danoperasional, melainkan pada kemampuannya untuk berfikir. Cara dan

kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik,kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik,

strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga carastrategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga cara

berfikir demikian memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.berfikir demikian memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.

5.5. Daya ingat yang kuatDaya ingat yang kuat

Seorang pemimpin tidaklah mesti seorang yang jenius, tetapiSeorang pemimpin tidaklah mesti seorang yang jenius, tetapi

kemampuan intelektualnya – seperti daya ingat kognitif dankemampuan intelektualnya – seperti daya ingat kognitif dan

penalarannya – haruslah berada diatas rata-rata dari orang-orang yangpenalarannya – haruslah berada diatas rata-rata dari orang-orang yang

dipimpinnya. Salah satu bentuk kemampuan intelektual tersebutdipimpinnya. Salah satu bentuk kemampuan intelektual tersebut

adalah daya ingat yang kuat. Salah satu manifestasi daya ingat yangadalah daya ingat yang kuat. Salah satu manifestasi daya ingat yang

kuat itu adalah kemampuan “mengangkat” kembali informasi yangkuat itu adalah kemampuan “mengangkat” kembali informasi yang

tersimpan di bawah sadar ke permukaan untuk kemudian digunakantersimpan di bawah sadar ke permukaan untuk kemudian digunakan

untuk suatu kepentingan tertentu.untuk suatu kepentingan tertentu.

6.6. Kapasitas integratifKapasitas integratif

Suatu organisasi modern yang kompleks hanya akan mencapaiSuatu organisasi modern yang kompleks hanya akan mencapai

tujuannya dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yangtujuannya dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang

tinggi apabila organisasi tersebut dikelola dengan pendekatantinggi apabila organisasi tersebut dikelola dengan pendekatan

kesisteman. Mengelola suatu organisasi dengan pendekatankesisteman. Mengelola suatu organisasi dengan pendekatan

kesisteman pada dasarnya berarti bahwa satuan-satuan kerja dalamkesisteman pada dasarnya berarti bahwa satuan-satuan kerja dalam

organisasi merupakan sub sistem dari satu totalitas meskipun tiap-tiaporganisasi merupakan sub sistem dari satu totalitas meskipun tiap-tiap

satuan kerja mempunyai fungsi, tanggung jawab dan kegiatan yangsatuan kerja mempunyai fungsi, tanggung jawab dan kegiatan yang

bersifat khas. Kesemuanya harus merupakan bagian dari fungsi,bersifat khas. Kesemuanya harus merupakan bagian dari fungsi,

tanggung jawab dan kegiatan organisasi sebagai keseluruhan dalamtanggung jawab dan kegiatan organisasi sebagai keseluruhan dalam

rangka pengembanan misinya.rangka pengembanan misinya.

Guna menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatuGuna menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatu

totalitas-lah peranan pemimpin selaku integrator menjadi sangattotalitas-lah peranan pemimpin selaku integrator menjadi sangat

penting, karena hanya seorang pemimpin yang mempunyaipenting, karena hanya seorang pemimpin yang mempunyai

pandangan holistik mengenai organisasi, sedangkan para pelaksanapandangan holistik mengenai organisasi, sedangkan para pelaksana

kegiatan operasional akan memiliki pandangan yang parsial dankegiatan operasional akan memiliki pandangan yang parsial dan

bahkan mungkin sangat bersifat mikro.bahkan mungkin sangat bersifat mikro.

Page | Page | 99

Page 10: Makalah Kepemimpinan

7.7. Keterampilan berkomunikasi secara efektifKeterampilan berkomunikasi secara efektif

Dalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsiDalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsi

komunikasi, yaitu: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsikomunikasi, yaitu: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi

penyampaian informasi dan fungsi pengawasan. penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.

8.8. Keterampilan mendidikKeterampilan mendidik

Disenangi atau tidak, setiap pejabat pemimpin adalah seorangDisenangi atau tidak, setiap pejabat pemimpin adalah seorang

pendidik. Mendidik disini diartikan secara luas, tidak terbatas padapendidik. Mendidik disini diartikan secara luas, tidak terbatas pada

cara-cara mendidik yang ditempuh secara formal. Kalau seorangcara-cara mendidik yang ditempuh secara formal. Kalau seorang

pimpinan menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas ditiru olehpimpinan menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas ditiru oleh

orang lain atau mampu memberikan nasehat kepada bawahannyaorang lain atau mampu memberikan nasehat kepada bawahannya

untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, baikuntuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik

sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok tertentu dalamsebagai individu maupun sebagai anggota kelompok tertentu dalam

organisasi, maka ia pun telah menjalankan tugasnya sebagai seorangorganisasi, maka ia pun telah menjalankan tugasnya sebagai seorang

pendidik.pendidik.

9.9. Rasionalitas (kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional)Rasionalitas (kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional)

Hanya bertindak setelah dipikirkan secara matang dampak dariHanya bertindak setelah dipikirkan secara matang dampak dari

tindakan yang akan dilakukannya.tindakan yang akan dilakukannya.

10.10. Objektivitas Objektivitas

Hal ini lebih menekankan pada pentingnya sikap adil dalam halHal ini lebih menekankan pada pentingnya sikap adil dalam hal

perlakuan dan penghargaan (meritokrasi), serta memposisikan diriperlakuan dan penghargaan (meritokrasi), serta memposisikan diri

pada “area abu-abu” ketika mengadili atau menyelesaikan sengketapada “area abu-abu” ketika mengadili atau menyelesaikan sengketa

antar anggota. Selain itu juga dapat berupa penilaian terhadap situasiantar anggota. Selain itu juga dapat berupa penilaian terhadap situasi

dan kondisi sesuai dengan apa adanya, tanpa unsur pribadi ataudan kondisi sesuai dengan apa adanya, tanpa unsur pribadi atau

memihak.memihak.

II.4 Kepemimpinan Dua DimensiII.4 Kepemimpinan Dua Dimensi

Penemuaan Klasik tentang Kepemimpinan: Penemuan Ohio (Teori Penemuaan Klasik tentang Kepemimpinan: Penemuan Ohio (Teori

Kepemimpinan Dua Dimensi)Kepemimpinan Dua Dimensi)

Pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari UniversitasPada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas

Negeri Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidangNegeri Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidang

kpemimpinan. Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahlikpemimpinan. Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahli

psikologi, sosiologi, dan ekonomi mengembangkan danpsikologi, sosiologi, dan ekonomi mengembangkan dan

mempergunakan kuisioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (mempergunakan kuisioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (the Leaderthe Leader

Page | Page | 1010

Page 11: Makalah Kepemimpinan

Behavior Description Questionnaire LBDQBehavior Description Questionnaire LBDQ),untuk menganalisis),untuk menganalisis

kepemimpinan dalam berbagai tipe kelompok dan situasi.(Thoha,kepemimpinan dalam berbagai tipe kelompok dan situasi.(Thoha,

1983)1983)

Penelitian ini dilakukan atas beberapa komandan AngkatanPenelitian ini dilakukan atas beberapa komandan Angkatan

Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (bpmbers crewbpmbers crew),),

pejabat-pejabat sipil Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalampejabat-pejabat sipil Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalam

pabrik, administrator-administrator perguruan tinggi, guru, kepalapabrik, administrator-administrator perguruan tinggi, guru, kepala

sekolah, pengawas-pengawas sekolah, pemimpin-pemimpin gerakansekolah, pengawas-pengawas sekolah, pemimpin-pemimpin gerakan

mahasiswa, dan kelompok-kelompok sipil lainnya. mahasiswa, dan kelompok-kelompok sipil lainnya.

Penelitian Ohio memulai dengan premis bahwa tidak adaPenelitian Ohio memulai dengan premis bahwa tidak ada

kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada.kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada.

Mereka juga mengetahui bahwa hasil kerja terdahulu darinya adalahMereka juga mengetahui bahwa hasil kerja terdahulu darinya adalah

terlalu banyak berasumsi bahwa “Kepemimpinan” itu selaluterlalu banyak berasumsi bahwa “Kepemimpinan” itu selalu

diartikan sama dengan “kepemimpinan yang baik”. Tim penelitidiartikan sama dengan “kepemimpinan yang baik”. Tim peneliti

Ohio telah menetapkan mempelajari kepemimpinan dengan tidakOhio telah menetapkan mempelajari kepemimpinan dengan tidak

memperdulikan rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebutmemperdulikan rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut

efektif atau tidak efektif. efektif atau tidak efektif.

Dalam langkah awal LBDQ dikelola dalam suatu situasi yangDalam langkah awal LBDQ dikelola dalam suatu situasi yang

beraneka. Agar dapat mengamati bagaimana pemimpin biasberaneka. Agar dapat mengamati bagaimana pemimpin bias

dirumuskan, maka jawaban-jawaban atas kuisioner kemudiandirumuskan, maka jawaban-jawaban atas kuisioner kemudian

diartikan sebagai faktor yang dianalisis. LBDQ adalah sebuahdiartikan sebagai faktor yang dianalisis. LBDQ adalah sebuah

instrument yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seoranginstrument yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang

pemim[in menjalankan aktivitas-aktivitasnya. pemim[in menjalankan aktivitas-aktivitasnya.

Staf peneliti dari tim Ohio ini merumuskan kepemimpinan ituStaf peneliti dari tim Ohio ini merumuskan kepemimpinan itu

sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatansebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan

pengarahan suatu group kea rah pencapaian tujuan tertemtu.pengarahan suatu group kea rah pencapaian tujuan tertemtu.

Dalamhal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku Dalamhal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku atas duaatas dua

dimensidimensi yakni yakni struktur pembuatan inisiatif (initiating structure)struktur pembuatan inisiatif (initiating structure)

dan dan perhatian (consideration)perhatian (consideration). .

Struktur pembuatan inisiatif ini menunjukkan kepadaStruktur pembuatan inisiatif ini menunjukkan kepada

perilaku pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antaraperilaku pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antara

Page | Page | 1111

Page 12: Makalah Kepemimpinan

dirinya dengan yang dipimin, dan usahanya di dalam menciptakandirinya dengan yang dipimin, dan usahanya di dalam menciptakan

pola organisasi, saluran komunikasi, dan prosedur kerja yang jelas.pola organisasi, saluran komunikasi, dan prosedur kerja yang jelas.

Adapun perilaku perhatian (Adapun perilaku perhatian (considerationconsideration) menggambarkan perilaku) menggambarkan perilaku

pemimpin yang menunjukkan kesetiakawanan, bersahaabat, salingpemimpin yang menunjukkan kesetiakawanan, bersahaabat, saling

mempercayai, dan kehangatan di dalam hubungan kerja antaramempercayai, dan kehangatan di dalam hubungan kerja antara

pemimpin dan anggota stafnya. Kedua perilaku inilah yang inginpemimpin dan anggota stafnya. Kedua perilaku inilah yang ingin

digali dan diteliti oleh peneliti Universitas Ohio ini. digali dan diteliti oleh peneliti Universitas Ohio ini.

Dalam kuesinor (LBDQ) tediri dari 15 item yang berisiDalam kuesinor (LBDQ) tediri dari 15 item yang berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item yangpertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item yang

berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 itemberisi pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item

yang berisi pertanyaan mengenai perhatian. Responden dimintayang berisi pertanyaan mengenai perhatian. Responden diminta

menilai frekuensi pemimpinnya di dalam melakukan setiap bentukmenilai frekuensi pemimpinnya di dalam melakukan setiap bentuk

perilaku struktur inisiatif dan perhatian dengan cara memilih salahperilaku struktur inisiatif dan perhatian dengan cara memilih salah

satu dari lima deskripsi sebagai berikut: satu dari lima deskripsi sebagai berikut: selalu, seringkali, sewaktu-selalu, seringkali, sewaktu-

waktu, jarang, waktu, jarang, dan dan tidak pernahtidak pernah. Dengan demikian struktur ninisiatif. Dengan demikian struktur ninisiatif

dan perhatian merupakan dimensi-dimensi dari perilaku yang diamatidan perhatian merupakan dimensi-dimensi dari perilaku yang diamati

dan diketahui oleh pihak lain. Contoh item-item yang dipergunakandan diketahui oleh pihak lain. Contoh item-item yang dipergunakan

dalam pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut.dalam pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut.

PerhatianPerhatian Struktur Pembuatan InisiatifStruktur Pembuatan Inisiatif

Pemimpin mempunyai aktuPemimpin mempunyai aktu

untuk mendengarkan anggotauntuk mendengarkan anggota

kelompok.kelompok.

Pemimpin berkemauan untukPemimpin berkemauan untuk

melakukan perubahan-melakukan perubahan-

perubahan. perubahan.

Pemimpin adalah bersahaabatPemimpin adalah bersahaabat

dan mudah didekati. dan mudah didekati.

Pemimpin menugaskan anggotaPemimpin menugaskan anggota

kelompok untuk melaksanakankelompok untuk melaksanakan

tugas-tugas tertentu. tugas-tugas tertentu.

Pemimpin meminta anggotaPemimpin meminta anggota

kelompok untuk mematuhikelompok untuk mematuhi

aturan-aturan yang sudahaturan-aturan yang sudah

ditetapkanditetapkan

Pemimpin membiarkan anggotaPemimpin membiarkan anggota

kelompok mengetahui apa yangkelompok mengetahui apa yang

diharapkan darinya. diharapkan darinya.

Page | Page | 1212

Page 13: Makalah Kepemimpinan

Walaupun penekan utama dalam studi kepemimpinan dariWalaupun penekan utama dalam studi kepemimpinan dari

Universitas Ohio ini menemukan bahwa kedua perilaku strukturUniversitas Ohio ini menemukan bahwa kedua perilaku struktur

insiatif dan perhatian tersebut sangat berbeda dan terpisah satu samainsiatif dan perhatian tersebut sangat berbeda dan terpisah satu sama

lain. Nilai yang tinggi pada suatu dimensi tidaklah mesti diikutilain. Nilai yang tinggi pada suatu dimensi tidaklah mesti diikuti

rendahnya nilai dari dimensi yang lain. Perilaku pemimpin dapatrendahnya nilai dari dimensi yang lain. Perilaku pemimpin dapat

pula merupakan kombinasi dari dua dimensi tersebut. Oleh karenapula merupakan kombinasi dari dua dimensi tersebut. Oleh karena

itulah selama penelitian kedua dimensi perilaku tersebut dirancangitulah selama penelitian kedua dimensi perilaku tersebut dirancang

pada sumbu yang terpisah. Empat segi empat itu dikembangkanpada sumbu yang terpisah. Empat segi empat itu dikembangkan

untuk menunjukkan bermacam-macam kombinasi dari strukturuntuk menunjukkan bermacam-macam kombinasi dari struktur

inisiatif (perilaku tegas) dengan perhatian (perilaku hubungan,inisiatif (perilaku tegas) dengan perhatian (perilaku hubungan,

sebagai yang tergambar dibawah ini). sebagai yang tergambar dibawah ini).

II.5 Jaringan Manajerial (MG)II.5 Jaringan Manajerial (MG)

Jaringan Manager adalah model yang diterima luas untukJaringan Manager adalah model yang diterima luas untuk

menggambarkan gaya kepemimpinan pemimpin, dan efeknya padamenggambarkan gaya kepemimpinan pemimpin, dan efeknya pada

pengikutnya.pengikutnya.  Blake dan Mouton menciptakan grid manajerial.Blake dan Mouton menciptakan grid manajerial.  GridGrid

Page | Page | 1313

Tinggi PerhatianTinggi Perhatian dan Rendahdan Rendah

StrukturStruktur

Tinggi StrukturTinggi Struktur dan Tinggidan Tinggi PerhatianPerhatian

Rendah StrukturRendah Struktur dan Rendahdan Rendah PerhatianPerhatian

Tinggi strukturTinggi struktur dan Rendahdan Rendah

perhatianperhatian

RendahRendah Struktur Struktur TinggiTinggi

RendahRendah

PerhatianPerhatian

TinggiTinggi

Segi Empat Kepemimpinan dariSegi Empat Kepemimpinan dari Universitas OhioUniversitas Ohio

Page 14: Makalah Kepemimpinan

manajerial terdiri dari dua dimensi: perhatian tentang bisnis danmanajerial terdiri dari dua dimensi: perhatian tentang bisnis dan

kepedulian tentang orang-orang.kepedulian tentang orang-orang.  Skala pada manajer jaringan adalahSkala pada manajer jaringan adalah

pasar dari 1 sampai 9 untuk kedua dimensi.pasar dari 1 sampai 9 untuk kedua dimensi.  Manajer dapat dijelaskanManajer dapat dijelaskan

oleh kombinasi dari dua dimensi.oleh kombinasi dari dua dimensi.  Hal ini diyakini bahwa (9,9) manajerHal ini diyakini bahwa (9,9) manajer

adalah yang paling efektif.adalah yang paling efektif.  The 9,9) manajer (menunjukkan tingkatThe 9,9) manajer (menunjukkan tingkat

kepedulian yang tinggi terhadap bisnis dan tingkat tinggi kepeduliankepedulian yang tinggi terhadap bisnis dan tingkat tinggi kepedulian

terhadap orang.kombinasi lainnya dari skala memberikan aksen yangterhadap orang.kombinasi lainnya dari skala memberikan aksen yang

lebih pada bisnis atau orang.lebih pada bisnis atau orang.

       Hal ini diyakini bahwa orang lebih bersemangat untuk bekerjaHal ini diyakini bahwa orang lebih bersemangat untuk bekerja

dengan para pemimpin yang memiliki sikap yang tinggi terhadap bisnisdengan para pemimpin yang memiliki sikap yang tinggi terhadap bisnis

dan sikap tinggi terhadap orang pada saat yang sama.dan sikap tinggi terhadap orang pada saat yang sama.  Mereka manajerMereka manajer

(9,9) pada Blake dan Mouton Managerial Grid. Jadi pengertian Blake(9,9) pada Blake dan Mouton Managerial Grid. Jadi pengertian Blake

Mouton itu cukup bagus karena pemimpin memang seharusnya sepertiMouton itu cukup bagus karena pemimpin memang seharusnya seperti

itu.itu.

II.6 Kepemimpinan Tiga Dimensi (Teori 3-D)II.6 Kepemimpinan Tiga Dimensi (Teori 3-D)

Reddin (1967) membuat teori berdasarkan pada kisi tugasReddin (1967) membuat teori berdasarkan pada kisi tugas

manusia yang dikemukakan Blake dan Mounton dengan menambahkanmanusia yang dikemukakan Blake dan Mounton dengan menambahkan

imensi ketiga, yaitu imensi ketiga, yaitu efektivitasefektivitas. Ketiga dimensi itu didefinisikan sebagai. Ketiga dimensi itu didefinisikan sebagai

berikut. berikut.

Orientasi-kerjaOrientasi-kerja. Tingkat pengarahan manajer atas usaha bawahan. Tingkat pengarahan manajer atas usaha bawahan

untuk mencapai tujuan. untuk mencapai tujuan.

Orientasi-hubunganOrientasi-hubungan. Tingkat hubungan pribadi atara manajer. Tingkat hubungan pribadi atara manajer

dengan bawahan, ditandai oleh adanya saling mempercayai,dengan bawahan, ditandai oleh adanya saling mempercayai,

menghormati gagasan dan memperhatikan perasaan bawahan. menghormati gagasan dan memperhatikan perasaan bawahan.

Keefektifan. Keefektifan. Tingkat persyaratan produksi yang dicapai manajerTingkat persyaratan produksi yang dicapai manajer

yang telah ditetapkan. yang telah ditetapkan.

Kisi Kisi 3-D3-D menghasilkan delapan gaya manajer atau menghasilkan delapan gaya manajer atau

kepemimpinan. Gambar berikut menunjukkan tiga aspek dari modelkepemimpinan. Gambar berikut menunjukkan tiga aspek dari model

tersebut dan gaya-gaya yang dihasilkannya. tersebut dan gaya-gaya yang dihasilkannya.

Page | Page | 1414

Page 15: Makalah Kepemimpinan

Empat gaya termasuk kurang efektif dan empat gaya lainnyaEmpat gaya termasuk kurang efektif dan empat gaya lainnya

dinilai lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi-hubungandinilai lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi-hubungan

yang rendah dan orientasi-tugas yang rendah, seperti dikemukakan Blakeyang rendah dan orientasi-tugas yang rendah, seperti dikemukakan Blake

dan Mounton (kisi1,1) umumnya tidak diinginkan; bias saja gaya inidan Mounton (kisi1,1) umumnya tidak diinginkan; bias saja gaya ini

efektif bila manusia dianggap amat berhati-hati dan bersungguh-sungguhefektif bila manusia dianggap amat berhati-hati dan bersungguh-sungguh

mengikuti peraturan dan prosedur agar dapat menyelesaikan tugasmengikuti peraturan dan prosedur agar dapat menyelesaikan tugas

dengan baik. Berikut ini akan disajikan penjelasan singkat mengenaidengan baik. Berikut ini akan disajikan penjelasan singkat mengenai

setiap gaya tersebut. setiap gaya tersebut.

Reddin (1967) menerangkan bahwa keempat gaya yang lebihReddin (1967) menerangkan bahwa keempat gaya yang lebih

efektif tersebut kurang lebih sama efektifnya, bergantung pada situasiefektif tersebut kurang lebih sama efektifnya, bergantung pada situasi

yang dihadapi. Disamping itu, ada saatnya beberapa tugas manajeryang dihadapi. Disamping itu, ada saatnya beberapa tugas manajer

memerlukan keempat gaya tersebut sekaligus, sedangkan tugas lainnyamemerlukan keempat gaya tersebut sekaligus, sedangkan tugas lainnya

cenderung hanya memerlukan satu atau dua gaya saja secara konsisten. cenderung hanya memerlukan satu atau dua gaya saja secara konsisten.

Page | Page | 1515

Page 16: Makalah Kepemimpinan

II.7 Kepemimpinan SituasionalII.7 Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan SituasionalKepemimpinan Situasional adalah kepemimpinan yang didasarkan adalah kepemimpinan yang didasarkan

atas hubungan saling mempengaruhi antara;atas hubungan saling mempengaruhi antara;

1.1. Tingkat bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin (prilakuTingkat bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin (prilaku

tugas)tugas)

2.2. Tingkat dukungan sosioemosional yang disajikan pemimpinTingkat dukungan sosioemosional yang disajikan pemimpin

(prilaku hubungan)(prilaku hubungan)

3.3. Tingkat kesiapan yang diperlihatkan bawahan dalam melaksanakanTingkat kesiapan yang diperlihatkan bawahan dalam melaksanakan

tugas, fungsi atau tujuan tertentu (kematangan bawahan).tugas, fungsi atau tujuan tertentu (kematangan bawahan).

Untuk lebih mengerti secara mendalam tentang KepemimpinanUntuk lebih mengerti secara mendalam tentang Kepemimpinan

Situasional, perlu bagi kita mempertemukan antara GayaSituasional, perlu bagi kita mempertemukan antara Gaya

Page | Page | 1616

Page 17: Makalah Kepemimpinan

Kepemimpinan dengan Kematangan Pengikut karena pada saat kitaKepemimpinan dengan Kematangan Pengikut karena pada saat kita

berusaha mempengaruhi orang lain, tugas kita adalah:berusaha mempengaruhi orang lain, tugas kita adalah:

1.1. Mendiagnosa tingkat kesiapan bawahan dalam tugas-tugas tertentu.Mendiagnosa tingkat kesiapan bawahan dalam tugas-tugas tertentu.

2.2. Menunjukkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tersebut.Menunjukkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tersebut.

Terdapat 4 gaya kepemimpinan, yaitu:Terdapat 4 gaya kepemimpinan, yaitu:

1.1. Memberitahukan, Menunjukkan, Memimpin, MenetapkanMemberitahukan, Menunjukkan, Memimpin, Menetapkan

((TELLING-DIRECTINGTELLING-DIRECTING))

2.2. Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk (Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk (SELLING-SELLING-

COACHINGCOACHING))

3.3. Mengikutsertakan, memberi semangat, kerja samaMengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama

((PARTICIPATING-SUPPORTINGPARTICIPATING-SUPPORTING))

4.4. Mendelegasikan, Pengamatan, Mengawasi, Penyelesaian Mendelegasikan, Pengamatan, Mengawasi, Penyelesaian

Menurut Hersey, Blanchard dan Natemeyer ada hubungan yangMenurut Hersey, Blanchard dan Natemeyer ada hubungan yang

jelas antara level kematangan orang-orang dan ataujelas antara level kematangan orang-orang dan atau    kelompok dengankelompok dengan

jenis sumber kuasa yang memiliki kemungkinan paling tinggi untukjenis sumber kuasa yang memiliki kemungkinan paling tinggi untuk

menimbulkan kepatuhan pada orang-orang tersebut. Kepemimpinanmenimbulkan kepatuhan pada orang-orang tersebut. Kepemimpinan

situational memAndang kematangan sebagai kemampuan dan kemauansituational memAndang kematangan sebagai kemampuan dan kemauan

orang-orang atau kelompok untuk memikul tanggungjawaborang-orang atau kelompok untuk memikul tanggungjawab

mengarahkan perilaku mereka sendiri dalam situasi tertentu. Maka,mengarahkan perilaku mereka sendiri dalam situasi tertentu. Maka,

perlu ditekankan kembali bahwa kematangan merupakan konsep yangperlu ditekankan kembali bahwa kematangan merupakan konsep yang

berkaitan dengan tugas tertentu dan bergantungberkaitan dengan tugas tertentu dan bergantung    pada hal-hal yang inginpada hal-hal yang ingin

dicapai pemimpin.dicapai pemimpin.

Menurut Paul Hersey dan Ken. Blanchard, seorang pemimpinMenurut Paul Hersey dan Ken. Blanchard, seorang pemimpin

harus memahami kematangan bawahannya sehingga dia akan tidakharus memahami kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak

salah dalam menerapkan gaya kepemimpinan. Tingkat kematangansalah dalam menerapkan gaya kepemimpinan. Tingkat kematangan

yang dimaksud adalah sebagai berikut:yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.1. Tingkat kematangan M1 (Tidak mampu dan tidak ingin) maka gayaTingkat kematangan M1 (Tidak mampu dan tidak ingin) maka gaya

kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpinkepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin

bawahan seperti ini adalah Gaya Telling (G1), yaitu denganbawahan seperti ini adalah Gaya Telling (G1), yaitu dengan

memberitahukan, menunjukkan, mengistruksikan secara spesifik.memberitahukan, menunjukkan, mengistruksikan secara spesifik.

2.2. Tingkat kematangan M2 (tidak mampu tetapi mau), untuk Tingkat kematangan M2 (tidak mampu tetapi mau), untuk

menghadapi bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan adalahmenghadapi bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan adalah

Page | Page | 1717

Page 18: Makalah Kepemimpinan

Gaya Selling/Coaching, yaitu denganGaya Selling/Coaching, yaitu dengan  Menjual, Menjelaskan,Menjual, Menjelaskan,

Memperjelas, Membujuk.Memperjelas, Membujuk.

3.3. Tingkat kematangan M3 (mampu tetapi tidak mau/ragu-ragu) maka Tingkat kematangan M3 (mampu tetapi tidak mau/ragu-ragu) maka

gaya pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gayagaya pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gaya

Partisipatif, yaitu Saling bertukar Ide & beri kesempatanPartisipatif, yaitu Saling bertukar Ide & beri kesempatan

untukuntuk  mengambil keputusan.mengambil keputusan.

4.4. Tingkat kematangan M4 (Mampu dan Mau) maka gayaTingkat kematangan M4 (Mampu dan Mau) maka gaya

kepemimpinan yang tepat adalah Delegating, mendelegasikan tugaskepemimpinan yang tepat adalah Delegating, mendelegasikan tugas

dan wewenang dengan menerapkan system control yang baik.dan wewenang dengan menerapkan system control yang baik.

Bagaimana cara kita memimpin haruslah dipengaruhi olehBagaimana cara kita memimpin haruslah dipengaruhi oleh

kematangan orang yang kita pimpin supaya tenaga kepemimpinan kitakematangan orang yang kita pimpin supaya tenaga kepemimpinan kita

efektif dan juga pencapaian hasil optimal.efektif dan juga pencapaian hasil optimal.

  Tidak banyak orang yang lahir sebagai pemimpin. PemimpinTidak banyak orang yang lahir sebagai pemimpin. Pemimpin

lebih banyak ada dan handal karena dilatihkan. Artinya untuk menjadilebih banyak ada dan handal karena dilatihkan. Artinya untuk menjadi

pemimpin yang baik haruslah mengalami trial and error dalampemimpin yang baik haruslah mengalami trial and error dalam

menerapkan gaya kepemimpinan.menerapkan gaya kepemimpinan.

Pemimpin tidak akan pernah ada tanpa bawahan dan bawahanPemimpin tidak akan pernah ada tanpa bawahan dan bawahan

juga tidak akan ada tanpa pemimpin. Kedua komponen dalamjuga tidak akan ada tanpa pemimpin. Kedua komponen dalam

organisasi ini merupakan sinergi dalam perusahaan dalam rangkaorganisasi ini merupakan sinergi dalam perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan. Paul Hersey dan Ken Blanchard telah mencobamencapai tujuan. Paul Hersey dan Ken Blanchard telah mencoba

melepar idenya tentang kepemimpinan situasional yang sangat praktismelepar idenya tentang kepemimpinan situasional yang sangat praktis

untuk diterapkan oleh pemimpin apa saja. Tentu masih banyak teoriuntuk diterapkan oleh pemimpin apa saja. Tentu masih banyak teori

kepemimpinan lain yang baik untuk dipelajari. Dari Hersey dankepemimpinan lain yang baik untuk dipelajari. Dari Hersey dan

Blanchard, orang tahu kalau untuk menjadi pemimpin tidaklah cukupBlanchard, orang tahu kalau untuk menjadi pemimpin tidaklah cukup

hanya pintar dari segi kognitif saja tetapi lebih dari itu juga harushanya pintar dari segi kognitif saja tetapi lebih dari itu juga harus

matang secara emosional. Pemimpin harus mengetahui atau mengenalmatang secara emosional. Pemimpin harus mengetahui atau mengenal

bawahan, entah itu kematangan kecakapannya ataupunbawahan, entah itu kematangan kecakapannya ataupun

kemauan/kesediaannya.kemauan/kesediaannya.

  

Dengan mengenal type bawahan (kematangan dan kesediaan)Dengan mengenal type bawahan (kematangan dan kesediaan)

maka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya kepemimpinan yangmaka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya kepemimpinan yang

sesuai. Sayangnya jaman sekarang banyak pemimpin yang suka mainsesuai. Sayangnya jaman sekarang banyak pemimpin yang suka main

Page | Page | 1818

Page 19: Makalah Kepemimpinan

kuasa saja tanpa mempedulikan bawahan.kuasa saja tanpa mempedulikan bawahan.  Kalaupun mempedulikanKalaupun mempedulikan

bawahan itupun karena ada motif tertentu seperti Nepotisme.bawahan itupun karena ada motif tertentu seperti Nepotisme.

III.III. PENUTUPPENUTUP

Mengingat peran dan tugas kita di Bumi sebagai manusia ialahMengingat peran dan tugas kita di Bumi sebagai manusia ialah

menjadi pemimpin, maka sudah seharusnya kita memahami danmenjadi pemimpin, maka sudah seharusnya kita memahami dan

menjalankan tugas dan peranan tersebut dengan baik. Setidaknya mulaimenjalankan tugas dan peranan tersebut dengan baik. Setidaknya mulai

dari lingkup yang terkecil, yaitu diri kita sendiri, selanjutnya ialahdari lingkup yang terkecil, yaitu diri kita sendiri, selanjutnya ialah

lingkungan sekitar kita. lingkungan sekitar kita.

Berbagai informasi mengenai kepemimpinan telah kita bahasBerbagai informasi mengenai kepemimpinan telah kita bahas

bersama pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Ada baiknya, sebagaibersama pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Ada baiknya, sebagai

pemimpin, kita juga mengasah kemampuan diri untuk menjadi pemimpinpemimpin, kita juga mengasah kemampuan diri untuk menjadi pemimpin

yang ideal, yang tentunya dapat menjalankan tugas dengan baik danyang ideal, yang tentunya dapat menjalankan tugas dengan baik dan

tegas, namun dicintai semua anggota.tegas, namun dicintai semua anggota.

Ada banyak jenis dan gaya kepemimpinan yang telah berhasilAda banyak jenis dan gaya kepemimpinan yang telah berhasil

diklasifikasikan oleh para ahli. Semuanya baik, terserah kita maudiklasifikasikan oleh para ahli. Semuanya baik, terserah kita mau

memberlakukan yang mana. Pemilihan jenis dan gaya kepemimpinanmemberlakukan yang mana. Pemilihan jenis dan gaya kepemimpinan

cenderung disesuaikan dengan karakter masing-masing individu. Hal itucenderung disesuaikan dengan karakter masing-masing individu. Hal itu

guna optimalisasi dan efektivitas kepemimpinan yang akan dijalankan. guna optimalisasi dan efektivitas kepemimpinan yang akan dijalankan.

Page | Page | 1919

Page 20: Makalah Kepemimpinan

ReferensiReferensi

Al-Qur’an.Al-Qur’an.

Anonymous. Anonymous. “Kepemimpinan”.“Kepemimpinan”. (Online). ( (Online). (http://blog.binadarma.ac.id/dedi1968/wp-http://blog.binadarma.ac.id/dedi1968/wp-

content/uploads/2012/09/kepemimpinan.pdfcontent/uploads/2012/09/kepemimpinan.pdf) Diakses tanggal 22 Oktober) Diakses tanggal 22 Oktober

2012.2012.

Anonymous. “Teori Penunjang”. Universitas Kristen Petra. (Online). Anonymous. “Teori Penunjang”. Universitas Kristen Petra. (Online).

((http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?

page=6&submit.x=20&submit.y=20&qual=high&submitval=next&fname=page=6&submit.x=20&submit.y=20&qual=high&submitval=next&fname=

%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fhotl%2F2011%2Fjiunkpe-ns-s1-2011-33404143-%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fhotl%2F2011%2Fjiunkpe-ns-s1-2011-33404143-

21225-marriot-chapter2.pdf21225-marriot-chapter2.pdf) Diakses tanggal 23 Oktober 2012.) Diakses tanggal 23 Oktober 2012.

Nurjanah. 2008. “Nurjanah. 2008. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi TerhadapPengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap

Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi padaKomitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada

Biro Lingkup Departemen Pertanian)”.Biro Lingkup Departemen Pertanian)”. (Tesis). Program Studi Magister (Tesis). Program Studi Magister

Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

(Online). ((Online). (http://eprints.undip.ac.id/18483/1/Nurjanah2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/18483/1/Nurjanah2.pdf). Diakses tanggal). Diakses tanggal

23 Oktober 2012.23 Oktober 2012.

Ramadhany ,Ramadhany ,Fadlun Fadlun . 2012. . 2012. “Terbentuknya Proses Kepemimpinan”. “Terbentuknya Proses Kepemimpinan”. (Online).(Online).

((http://hkti.org/2012/07/01/terbentuknya-proses-kepemimpinan.htmlhttp://hkti.org/2012/07/01/terbentuknya-proses-kepemimpinan.html) Diakses) Diakses

tanggal 22 Oktober 2012.tanggal 22 Oktober 2012.

Pace, R. Wayne. 2006. Pace, R. Wayne. 2006. Komunikasi Organisasi : Strategi meningkatkan Kinerja Komunikasi Organisasi : Strategi meningkatkan Kinerja

PerusahaanPerusahaan. Bandung. PT. Remaja ROSDAKARYA.. Bandung. PT. Remaja ROSDAKARYA.

Thoha, Miftah. 2007. Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan AplikasinyaPerilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. . Jakarta.

PT. Raja GrafindoPersada. PT. Raja GrafindoPersada.

http://arrosyadfikri.blogspot.com/2010/12/analisis-pernyataan-penyelia-dalam-http://arrosyadfikri.blogspot.com/2010/12/analisis-pernyataan-penyelia-dalam-

3.html3.html, diakses pada tanggal 22 Oktober 2012., diakses pada tanggal 22 Oktober 2012.

http://edymartin.wordpress.com/2007/10/19/gaya-kepemimpinan-situasional/http://edymartin.wordpress.com/2007/10/19/gaya-kepemimpinan-situasional/, ,

diakses tanggal 23 Oktober 2012.diakses tanggal 23 Oktober 2012.

Page | Page | 2020