Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

30
MAKALAH KEPEMIMPINAN UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD FAUZARRAHMAN Npm ( 1207110045 ) 1 APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM FAUZARRAJU BANDA ACEH

description

SELAMAT MENGCOPY

Transcript of Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Page 1: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

MAKALAH KEPEMIMPINAN

UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

DI SUSUN

OLEH :

MUHAMMAD FAUZARRAHMAN

Npm ( 1207110045 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2013 / 2014

1APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 2: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas

KEPEMIMPINAN

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, dan dari teman

sekelompok dengan mencari berbagai materi-materi yang bisa di jadikan sebagai

isi di dalam makalah ini dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan

lancar. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca

sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis

dan kepada teman sekelompok khususnya, dan kepada semua teman di dalam

fakultas kesehatan masyarakat UNMUHA ACEH ini.

Banda Aceh, 18 Oktober 2013

MUHAMMAD FAUZARRAHMAN

2APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 3: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang............................................................................ 1

I.2 Tujuan........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Kepemimpinan...................................................... 2

- Unsur-unsur Kepemimpinan............................................. 2

II.2 Proses Kepemimpinan............................................................ 3

II.3 Gaya Kepemimpinan.............................................................. 6

II.4 Kepemimpinan Dua Dimensi................................................. 11

II.5 jaringan Manajerial................................................................. 14

II.6 Kepemimpinan Tiga Dimensi................................................. 15

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan............................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

3APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 4: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang telah termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 30,

yang artinya:

“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) di muka Bumi.” Mereka

berkata: “Mengapa Engkau hendak manjadikan (khalifah/pemimpin) di Bumi itu

orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan

berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.

Al-Baqarah:30)

Allah SWT. telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia untuk

menjadikannya pemimpin di Bumi. Dan itu artinya setiap manusia yang terlahir

di Bumi ialah pemimpin. Membahas mengenai tugas kita sebagai pemimpin di

Bumi, tidak dapat terlepas dari bahasan mengenai kepemimpinan. Maka dari

itu, kita perlu mengupas dan mengetahui hal-hal seputar kepemimpinan,

tentunya agar kita semakin memahami serta dapat menjalankan dengan baik

tugas dan peranan kita di Bumi.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, setidaknya dengan di buat

sebuah karya tulis seperti ini, kita dapat sedikit lebih mengerti tentang apa itu

sebuah kepemimpinan dan bagaimana konsep-konsepnya, dan kita dapat

mengetahui sedikit tentang unsure-unsur yang terkandung di dalamnya

4APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 5: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), kepemimpinan dapat

didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk

mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan

bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan

organisasi. Sedangkan menurut .

Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai

perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memiliki

kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat

menyelesaikan tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Stogdil ,Kepemimpinan adalah suatu proses yang

mempengaruhi aktivitas seseorang atas sekelompok seseorang untuk mau

berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Secara Umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu situasi di

mana seseorang karena sifat-sifat dan perilaku yang dimilikinya

mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain guna berpikir

bersikap dan ataupun berbuat sesuai yang diinginkan.

5APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 6: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Unsur-unsur Kepemimpinan

1. Adanya Pemimpin.

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin yakni

seseorang yang mendorong atau mempengaruhi seseorang atau

sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi

dan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Adanya Pengikut.

Unsur kedua dari kepemimpinan adalah adanya pengikut yakni

seseorang atau sekelompok yang mendapat dorongan atau pengaruh

sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Adanya Sifat atau perilaku Tertentu.

Unsur ketiga dari kepemimpinan adalah adanya sifat ataupun perilkau

tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk

mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.

4. Adanya situasi dan Kondisi Tertentu.

Unsur keempat dari kepemimpinan adalah adanya situasi dan kondisi

tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan .Situasi dan

kondisi yang dimakasud dibedakan dua macam.Pertama,situasi dan

kondisi yang terdapat didalam organisasi.Kedua,situasi dan kondisi

diluar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

II.2 Proses Kepemimpinan

Secara singkat, proses kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin disini dapat menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas

tujuan dari organisasi, memotivasi bawahan atau orang yang dipimpinnya

untuk mencapai tujuan organisai, dan membantu menciptakan budaya

yang produktif dalam organisasi.

6APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 7: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Menurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan mempunyai kaitan

yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam

menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam

menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun

atasan pemimpin itu sendiri.

Dalam proses kepemimpinan, motivasi adalah hal yang penting

karena seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan sehingga orang-

orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai orang yang layak untuk

memimpin mereka.

Dalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkan

oleh Robert House (1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005 dalam Nurjanah,

2008) menyatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi

dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi

bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan

usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku secara universal

menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi. Dalam

situasi yang berbeda mensyaratkan gaya kepemimpinan yaitu karakteristik

personal dan kekuatan lingkungan. Teori ini juga menggambarkan

bagaimana persepsi harapan dipengaruhi oleh hubungan kontijensi

diantara empat gaya kepemimpinan dan berbagai sikap dan perilaku

karyawan. Perilaku pemimpin memberikan motivasi sampai tingkat

mengurangi halangan jalan yang mengganggu pencapaian tujuan,

memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para karyawan,

dan mengaitkan penghargaan yang berarti terhadap pencapaian tujuan.

Selain itu House percaya bahwa pemimpin dapat menunjukkan lebih dari

satu gaya kepemimpinan, dan mengidentifikasikan empat gaya

kepemimpinan, yaitu kepemimpinan yang mengarahkan/pengasuh

(direktif), kepemimpinan yang mendukung (supportive), kepemimpinan

partisipatif, dan kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian

7APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 8: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

(prestasi). Dengan mempergunakan salah satu dari empat gaya di atas,

pemimpin berusaha mempengaruhi persepsi bawahannya dan

memotivasinya, dengan cara mengarahkan mereka pada kejelasan tugas-

tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang

efektif.

Menurut Robbins (2009, p. 332) yang diterjemahkan oleh

Pujaatmaka dan Iskandarsyah, proses kepemimpinan terdiri dari beberapa

tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

8APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 9: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Munculnya proses kepemimpinan tergantung dari pemimpin,

kelompok, dan situasi. Artinya bahwa jenis gaya kepemimpinan

dapat dilihat dari perilaku, ketrampilan, pengetahuan atasan, dan

nilai-nilai.

2. Dengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, karyawan akan

menilai apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai dengan

keinginan karyawan (norma dan nilai, kepaduan, keterikatan pada

tujuan dan harapan kelompok) dan situasi (nilai organisasi, teknologi

tuntutan, dan variasi tugas).

3. Jika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan sesuai dengan

harapan karyawan dan situasi, akan menghasilkan prestasi dan

kepuasan kerja yang baik. Sebaliknya, jika gaya kepemimpinan yang

diterapkan oleh atasan tidak sesuai dengan harapan bawahan, akan

menghasilkan prestasi kerja yang jelek dan ketidakpuasan kerja.

9APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 10: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

II.3 Gaya Kepemimpinan

Bahasan ini hanya akan dibatasi pada gaya kepemimpinan yang

mempunyai perbedaan yang begitu menonjol, untuk menarik sebuah tolak

ukur dalam penerapan gaya kepemimpinan yang efektif.

1. Otokratik

Seorang pemimpin yang otokratik memiliki serangkaian

karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik negatif. Dilihat

dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang

yang sangat egois. Dengan egoisme yang besar, seorang pemimpin yang

otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam

kehidupan organisasional seperti kekuasaan yang tidak perlu dibagi

dengan orang lain dalam organisasi, ketergantungan total para anggota

organisasi mengenai nasib masing-masing dan lain sebagainya.

Seorang pemimpin yang otokratik cenderung menganut nilai

organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang

ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akan

dinilainya benar apabila tindakan itu mempermudah tercapainya tujuan

dan semua tindakan yang menjadi penghalang akan dipandangnya

sebagai sesuatu yang tidak baik dan dengan demikian akan

disingkirkannya, apabila perlu dengan tindakan kekerasan.

2. Demokratik

Karateristik :

Kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas.

Dalam hal ini sistem kepemimpinannya dilakukan dalam bentuk

pembagian peranan yang proporsional dalam tingkat perencanaan

dan lapangan aplikasi.

Mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang

dipimpinnya.

Menggunakan pendekatan yang integralistik dalam pelaksanaan

fungsi-fungsi kepemimpinannya.

10APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 11: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Konsep kepemimpinannya selalu diusahakan kearah penyatuan atau

menjadi bagian dari keinginan mayoritas komunitasnya.

Menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atas

kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam

organisasi.

Menganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjung

tinggi harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluk

politik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individu yang

mempunyai jati diri yang khas.

Sejauh mungkin memberikan kesempatan kepada para bawahannya

berperan serta dalam proses pengambilan keputusan, terutama

yang menyangkut tugas para bawahan yang bersangkutan.

Terbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lain

termasuk para bawahannya.

Bersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahan terutama

dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain.

Selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang

kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan.

Berdasarkan karakteristik di atas, secara teoritikal dan holistik dari

suatu kepemimpinan maka gaya kepemimpinan demokratik adalah gaya

kepemimpinan yang ideal. Tapi sayangnya, kenyataan menunjukkan

bahwa situasi ideal dalam kehidupan organisasional tidak akan pernah

terwujud. Secara taktis, gaya kepemimpinan demokratik sangat sulit

untuk mencapai ukuran kesuksesan.

3. Situasional (Contigency Theory)

Memperhitungkan faktor kondisi, waktu dan ruang yang turut

berperan dalam penentuan gaya kepemimpinan yang paling tepat.

Efektivitas seseorang sangat tergantung pada kemampuannya

“membaca” situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gayanya

dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehingga ia efektif menjalankan

fungsi-fungsi kepemimpinannya.

11APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 12: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Sejarah memberikan banyak bukti tentang pimpinan negara yang

otokratik akhirnya “mengalah” kepada tuntutan rakyat. Dalam teori

Situasional, seorang pemimpin yang otokratik dapat mempertahankan

keberlangsungan kepemimpinannya apabila ia bisa mengubah gaya

kepemimpinannya dengan gaya lain, misalnya gaya yang agak

demokratik dalam menghadapi situasi-situasi tertentu. Sebaliknya,

dalam teori situasional, seorang pemimpin yang demokratik terkadang

harus bertindak otoriter (dalam hal ini ia mengubah gayanya menjadi

otokratik), misalnya dalam hal mengenakan sanksi terhadap para

pelanggar disiplin organisasi, mengoreksi penyelewengan atau sangat

didesak oleh situasi krisis.

Ciri-ciri ideal dari seorang Pemimpin

1. Pengetahuan umum yang luas

Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan

organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak

sebagai seorang generalis

2. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang

a) Mampu merubah wawasan yang tadinya sempit dan spesialistik

menjadi wawasan yang luas dan generalistik

b) Sikap mental dan perilaku yang tadinya berorientasi kepada hal-hal

yang teknis operasional menjadi sikap dan perilaku yang

berorientasi kepada hal-hal yang sifatnya strategik

c) Persepsi peranan yang semula mungkin bersifat mekanistik berubah

menjadi persepsi yang didasarkan pada pentingnya “human skill”.

3. Sifat inkuisitif (Rasa ingin tahu)

a) Tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang telah dimiliki

12APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 13: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

b) Kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal

baru.

4. Kemampuan analitik

Efektivitas kepemimpinan seseorang tidak lagi terletak pada

kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis

operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berfikir. Cara dan

kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik

dan berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga cara berfikir

demikian memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.

5. Daya ingat yang kuat

Seorang pemimpin tidaklah mesti seorang yang jenius, tetapi

kemampuan intelektualnya – seperti daya ingat kognitif dan

penalarannya – haruslah berada diatas rata-rata dari orang-orang yang

dipimpinnya. Salah satu bentuk kemampuan intelektual tersebut adalah

daya ingat yang kuat. Salah satu manifestasi daya ingat yang kuat itu

adalah kemampuan “mengangkat” kembali informasi yang tersimpan di

bawah sadar ke permukaan untuk kemudian digunakan untuk suatu

kepentingan tertentu.

6. Kapasitas integratif

Suatu organisasi modern yang kompleks hanya akan mencapai

tujuannya dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang

tinggi apabila organisasi tersebut dikelola dengan pendekatan

kesisteman. Mengelola suatu organisasi dengan pendekatan kesisteman

pada dasarnya berarti bahwa satuan-satuan kerja dalam organisasi

merupakan sub sistem dari satu totalitas meskipun tiap-tiap satuan

kerja mempunyai fungsi, tanggung jawab dan kegiatan yang bersifat

khas. Kesemuanya harus merupakan bagian dari fungsi, tanggung jawab

dan kegiatan organisasi sebagai keseluruhan dalam rangka

pengembanan misinya.

13APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 14: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Guna menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatu totalitas-

lah peranan pemimpin selaku integrator menjadi sangat penting, karena

hanya seorang pemimpin yang mempunyai pandangan holistik

mengenai organisasi, sedangkan para pelaksana kegiatan operasional

akan memiliki pandangan yang parsial dan bahkan mungkin sangat

bersifat mikro.

7. Keterampilan berkomunikasi secara efektif

Dalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsi

komunikasi, yaitu: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi

penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.

8. Keterampilan mendidik

Disenangi atau tidak, setiap pejabat pemimpin adalah seorang

pendidik. Mendidik disini diartikan secara luas, tidak terbatas pada cara-

cara mendidik yang ditempuh secara formal. Kalau seorang pimpinan

menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas ditiru oleh orang lain atau

mampu memberikan nasehat kepada bawahannya untuk memecahkan

berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik sebagai individu maupun

sebagai anggota kelompok tertentu dalam organisasi, maka ia pun telah

menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.

9. Rasionalitas (kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional)

Hanya bertindak setelah dipikirkan secara matang dampak dari tindakan

yang akan dilakukannya.

10. Objektivitas

Hal ini lebih menekankan pada pentingnya sikap adil dalam hal

perlakuan dan penghargaan (meritokrasi), serta memposisikan diri pada

“area abu-abu” ketika mengadili atau menyelesaikan sengketa antar

anggota. Selain itu juga dapat berupa penilaian terhadap situasi dan

kondisi sesuai dengan apa adanya, tanpa unsur pribadi atau memihak.

II.4 Kepemimpinan Dua Dimensi

14APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 15: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Penemuaan Klasik tentang Kepemimpinan: Penemuan Ohio (Teori

Kepemimpinan Dua Dimensi)

Pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri

Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kpemimpinan.

Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahli psikologi, sosiologi, dan

ekonomi mengembangkan dan mempergunakan kuisioner Deskripsi

Perilaku Pemimpin (the Leader Behavior Description Questionnaire

LBDQ),untuk menganalisis kepemimpinan dalam berbagai tipe

kelompok dan situasi.(Thoha, 1983)

Penelitian ini dilakukan atas beberapa komandan Angkatan

Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (bpmbers crew),

pejabat-pejabat sipil Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalam pabrik,

administrator-administrator perguruan tinggi, guru, kepala sekolah,

pengawas-pengawas sekolah, pemimpin-pemimpin gerakan

mahasiswa, dan kelompok-kelompok sipil lainnya.

Penelitian Ohio memulai dengan premis bahwa tidak ada

kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada. Mereka

juga mengetahui bahwa hasil kerja terdahulu darinya adalah terlalu

banyak berasumsi bahwa “Kepemimpinan” itu selalu diartikan sama

dengan “kepemimpinan yang baik”. Tim peneliti Ohio telah

menetapkan mempelajari kepemimpinan dengan tidak memperdulikan

rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak

efektif.

Dalam langkah awal LBDQ dikelola dalam suatu situasi yang

beraneka. Agar dapat mengamati bagaimana pemimpin bias

dirumuskan, maka jawaban-jawaban atas kuisioner kemudian diartikan

sebagai faktor yang dianalisis. LBDQ adalah sebuah instrument yang

dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang pemim[in

menjalankan aktivitas-aktivitasnya.

15APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 16: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Staf peneliti dari tim Ohio ini merumuskan kepemimpinan itu

sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan

pengarahan suatu group kea rah pencapaian tujuan tertemtu.

Dalamhal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku atas dua dimensi

yakni struktur pembuatan inisiatif (initiating structure) dan perhatian

(consideration).

Struktur pembuatan inisiatif ini menunjukkan kepada perilaku

pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antara dirinya dengan

yang dipimin, dan usahanya di dalam menciptakan pola organisasi,

saluran komunikasi, dan prosedur kerja yang jelas. Adapun perilaku

perhatian (consideration) menggambarkan perilaku pemimpin yang

menunjukkan kesetiakawanan, bersahaabat, saling mempercayai, dan

kehangatan di dalam hubungan kerja antara pemimpin dan anggota

stafnya. Kedua perilaku inilah yang ingin digali dan diteliti oleh peneliti

Universitas Ohio ini.

Dalam kuesinor (LBDQ) tediri dari 15 item yang berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item yang

berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item

yang berisi pertanyaan mengenai perhatian. Responden diminta

menilai frekuensi pemimpinnya di dalam melakukan setiap bentuk

perilaku struktur inisiatif dan perhatian dengan cara memilih salah satu

dari lima deskripsi sebagai berikut: selalu, seringkali, sewaktu-waktu,

jarang, dan tidak pernah. Dengan demikian struktur ninisiatif dan

perhatian merupakan dimensi-dimensi dari perilaku yang diamati dan

diketahui oleh pihak lain. Contoh item-item yang dipergunakan dalam

pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhatian Struktur Pembuatan Inisiatif

Pemimpin mempunyai aktu untuk

mendengarkan anggota kelompok.

Pemimpin berkemauan untuk

Pemimpin menugaskan anggota

kelompok untuk melaksanakan

16APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 17: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

melakukan perubahan-perubahan.

Pemimpin adalah bersahaabat dan

mudah didekati.

tugas-tugas tertentu.

Pemimpin meminta anggota

kelompok untuk mematuhi aturan-

aturan yang sudah ditetapkan

Pemimpin membiarkan anggota

kelompok mengetahui apa yang

diharapkan darinya.

Walaupun penekan utama dalam studi kepemimpinan dari

Universitas Ohio ini menemukan bahwa kedua perilaku struktur insiatif

dan perhatian tersebut sangat berbeda dan terpisah satu sama lain.

Nilai yang tinggi pada suatu dimensi tidaklah mesti diikuti rendahnya

nilai dari dimensi yang lain. Perilaku pemimpin dapat pula merupakan

kombinasi dari dua dimensi tersebut. Oleh karena itulah selama

penelitian kedua dimensi perilaku tersebut dirancang pada sumbu yang

terpisah. Empat segi empat itu dikembangkan untuk menunjukkan

bermacam-macam kombinasi dari struktur inisiatif (perilaku tegas)

dengan perhatian (perilaku hubungan, sebagai yang tergambar

dibawah ini).

17APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 18: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

II.5 Jaringan Manajerial (MG)

Jaringan Manager adalah model yang diterima luas

untuk menggambarkan gaya kepemimpinan pemimpin, dan

efeknya pada pengikutnya. Blake dan Mouton menciptakan

grid manajerial. Grid manajerial terdiri dari dua dimensi:

perhatian tentang bisnis dan kepedulian tentang orang-

orang. Skala pada manajer jaringan adalah pasar dari 1

sampai 9 untuk kedua dimensi. Manajer dapat dijelaskan

oleh kombinasi dari dua dimensi. Hal ini diyakini bahwa (9,9)

manajer adalah yang paling efektif. The 9,9) manajer

(menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap

bisnis dan tingkat tinggi kepedulian terhadap

orang.kombinasi lainnya dari skala memberikan aksen yang

lebih pada bisnis atau orang.

18APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio

Tinggi Struktur dan Tinggi Perhatian

Tinggi Perhatian dan Rendah Struktur

Tinggi

Tinggi struktur dan Rendah perhatian

Rendah Struktur dan Rendah Perhatian

Perhatian

Rendah

TinggiStruktur Rendah

Page 19: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

    Hal ini diyakini bahwa orang lebih bersemangat untuk

bekerja dengan para pemimpin yang memiliki sikap yang

tinggi terhadap bisnis dan sikap tinggi terhadap orang pada

saat yang sama. Mereka manajer (9,9) pada Blake dan

Mouton Managerial Grid. Jadi pengertian Blake Mouton itu

cukup bagus karena pemimpin memang seharusnya seperti

itu.

II.6 Kepemimpinan Tiga Dimensi (Teori 3-D)

Reddin (1967) membuat teori berdasarkan pada kisi tugas manusia

yang dikemukakan Blake dan Mounton dengan menambahkan imensi

ketiga, yaitu efektivitas. Ketiga dimensi itu didefinisikan sebagai berikut.

Orientasi-kerja. Tingkat pengarahan manajer atas usaha bawahan

untuk mencapai tujuan.

Orientasi-hubungan. Tingkat hubungan pribadi atara manajer dengan

bawahan, ditandai oleh adanya saling mempercayai, menghormati

gagasan dan memperhatikan perasaan bawahan.

Keefektifan. Tingkat persyaratan produksi yang dicapai manajer yang

telah ditetapkan.

Kisi 3-D menghasilkan delapan gaya manajer atau kepemimpinan.

Gambar berikut menunjukkan tiga aspek dari model tersebut dan gaya-

gaya yang dihasilkannya.

.

19APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 20: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Mengingat peran dan tugas kita di Bumi sebagai manusia ialah

menjadi pemimpin, maka sudah seharusnya kita memahami dan

menjalankan tugas dan peranan tersebut dengan baik. Setidaknya mulai dari

lingkup yang terkecil, yaitu diri kita sendiri, selanjutnya ialah lingkungan

sekitar kita.

Berbagai informasi mengenai kepemimpinan telah kita bahas bersama

pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Ada baiknya, sebagai pemimpin,

kita juga mengasah kemampuan diri untuk menjadi pemimpin yang ideal,

yang tentunya dapat menjalankan tugas dengan baik dan tegas, namun

dicintai semua anggota.

Ada banyak jenis dan gaya kepemimpinan yang telah berhasil

diklasifikasikan oleh para ahli. Semuanya baik, terserah kita mau

memberlakukan yang mana. Pemilihan jenis dan gaya kepemimpinan

cenderung disesuaikan dengan karakter masing-masing individu. Hal itu

guna optimalisasi dan efektivitas kepemimpinan yang akan dijalankan.

20APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 21: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

DAFTAR REFERENSI PUSTAKA

Al-Qur’an.

Anonymous. “Kepemimpinan”. (Online). (http://blog.binadarma.ac.id/dedi1968/wp-

content/uploads/2012/09/kepemimpinan.pdf)

Anonymous. “Teori Penunjang”. Universitas Kristen Petra. (Online).

(http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?

page=6&submit.x=20&submit.y=20&qual=high&submitval=next&fname=

%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fhotl%2F2011%2Fjiunkpe-ns-s1-2011-33404143-21225-

marriot-chapter2.pdf)

Nurjanah. 2008. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap

Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada Biro

Lingkup Departemen Pertanian)”. (Tesis). Program Studi Magister Manajemen

21APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH

Page 22: Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com

Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. (Online).

(http://eprints.undip.ac.id/18483/1/Nurjanah2.pdf).

Ramadhany ,Fadlun . 2012. “Terbentuknya Proses Kepemimpinan”. (Online).

(http://hkti.org/2012/07/01/terbentuknya-proses-kepemimpinan.html)

http://arrosyadfikri.blogspot.com/2010/12/analisis-pernyataan-penyelia-dalam-3.html,

diakses pada tanggal 22 Oktober 2012.

http://edymartin.wordpress.com/2007/10/19/gaya-kepemimpinan-situasional/, diakses

tanggal 23 Oktober 2012.

22APAPUNITUZAR.BLOGSPOT.COM

FAUZARRAJUBANDA ACEH