@Makalah Kelompok TRANSFER

10

Click here to load reader

Transcript of @Makalah Kelompok TRANSFER

Page 1: @Makalah Kelompok TRANSFER

MATERI PRESENTASI :

TRANSFER PENGETAHUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

1. PENGETAHUAN

Menurut kamus Wikipedia, Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang

diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada

deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian

adalah benar atau berguna. Sedangkan menurut Chavea, 2010 dalam http:://tpers.net

menyatakan pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan,

intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan

bisa berupa banyak bentuk, contoh, Koran, majalah, email, e-artikel, mailing list, e-book,

kartu nama, iklan, dan manusia.

Dalam pengertian lain, Meliono, 2007 menyatakan pengetahuan adalah pelbagai

gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul

ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu

yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi

masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa,

dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal

sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa

didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris

dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan

deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala

yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui

pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering

dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan

tentang manajemen organisasi.

Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal

budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan

pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya

pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 1 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011

Page 2: @Makalah Kelompok TRANSFER

melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis

akal budi.

Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang

tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut

bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan

kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan

menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Pendidikan

Pendidikan” adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu

mencerdaskan manusia.

2. Media

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

3. Keterpaparan informasi

Pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of

which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa

informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan

informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti

yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya

sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,

memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan

tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara,

kode, program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi

dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible),

sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari

data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi

2. DEFINISI TRANSFER PENGETAHUAN

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 2 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011

Page 3: @Makalah Kelompok TRANSFER

Transfer dalam Santrock, 2010 adalah hal yang terjadi ketika seseorang

mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari atau

memecahkan problem dalam situasi baru. Jadi, apabila seseorang mempelajari suatu konsep

matematika dan kemudian menggunakan konsep ini untuk memecahkan problem sains,

maka dia telah melakukan transfer.

Sedangkan Szulanski, 1996 menyatakan transfer pengetahuan adalah proses

pergerakan pengetahuan dari orang-ke-orang dan dipengaruhi karakteristik orang-orang yang

terlibat dalam proses tersebut.

Santrock, 2010 menyatakan ada 2 jenis transfer pengetahuan yaitu transfer dekat dan

transfer jauh. Transfer dekat terjadi ketika situasinya sama, misalnya situasi belajar di kelas

sama dengan situasi di mana pembelajaran sebelumnya terjadi.[2] Contoh lainnya adala

ketika murid belajar mengetik di mesin ketika kemudian menggunakan kemampuannya

untuk mengetik keyboard komputer.

Transfer jauh berarti transfer pembelajaran ke situasi yang sangat berbeda dari

situasi pembelajaran sebelumnya, misalnya jika murid mendapat tugas paruh waktu di

perusahaan arsitektur dan mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di pelajaran geometri di

sekolah untuk membantu asitek menganalisis problem spasial yang sangat berbeda dengan

apa yang murid temui di pelajaran geometri di sekolah.

3. PROSES TRANSFER DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Szulanski, 1996 menyatakan proses transfer pengetahuan diawali dengan inisiasi yaitu

tahapan dimana terjadi hal-hal yang mendorong untuk memutuskan melakukan transfer

pengetahuan. Tahapan ini dimulai ketika pengetahuan yang dibutuhkan siswa belum

ditemukan (menggali pengetahuan awal/prior knowledge dan apersepsi siswa). Tahap

selanjutnya adalah implementasi. Tahapan ini dimulai dengan keputusan untuk mulai

melakukan transfer. Pada tahap ini, pengetahuan mengalir antara sumber dan penerima

pengetahuan. Pengetahuan yang ditransfer tersebut digunakan oleh penerima pengetahuan

setelah hari pertama. Tahapan ini disebut ramp-up. Tahapan akhir dari proses transfer

pengetahuan, disebut integrasi yaitu ketika  penerima merasa puas setelah menggunakan

pengetahuan yang ditransfer lalu pengetahuan yang ditransfer digunakan secara terus

menerus sehingga pengetahuan tersebut melekat pada penerima.

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 3 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011

Page 4: @Makalah Kelompok TRANSFER

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TARNSFER PENGETAHUAN

Walaupun proses transfer pengetahuan terjadi, namun tidak seratus persen

pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat ditransfer dan seorang yang menerima

pengetahuan tersebut, tidak bisa seratus persen menangkap pengetahuan tersebut. O’Dell

(1998) menyatakan faktor yang mempengaruhi proses transfer dalam organisasi diantaranya

adalah budaya, kepemimpinan, sedangkan teknologi tidak terlalu berpengaruh karena proses,

pendorong dan penghalang untuk berbagi pengetahuan tidak terlalu bersifat teknis. Hasil

penelitian Osterloh (2000) menunjukkan bahwa motivasi dari dalam diri individu sangat

mempengaruhi proses transfer pengetahuan. 

Sedangkan menurut Szulanski (1996), faktor-faktor yang mempengaruhi proses

transfer adalah:

1. Pengetahuan yang ditransfer : pengetahuan tersebut ambigu atau tidak atau pengetahuan

yang ditransfer tidak dapat dipercaya.

2. Sumber pengetahuan: keinginan untuk berbagi rendah, pengetahuan yang dihasilkannya

tidak dipercaya oleh pihak penerima.

3. Penerima pengetahuan: keinginan untuk menerima pengetahuan dari luar, kemampuan

menyerap pengetahuan dan kemampuan menyimpan pengetahuan rendah

4. Hubungan antara penerima dan sumber pengetahuan.

O’Dell (1998) menyarankan agar proses transfer efektif diantaranya dengan cara:

1. Menggunakan perbandingan dengan pesaing untuk menciptakan rasa urgen atau temukan

alasan kuat yang memaksa untuk berubah.

2. Menggunakan sistem pemberian hadiah untuk mendorong proses sharing dan transfer

pengetahuan

3. Menggunakan teknologi untuk menemukan pengetahuan dan membentuk jaringan

sehingga bisa menghasilkan pengetahuan.

4. Pemimpin mendorong proses transfer diantaranya dengan cara menyebarkan kisah-kisah

sukses, menyediakan infrastuktur dan mengubah sistem pemberian hadiah untuk

menghilangkan penghalang proses transfer pengetahuan.

5. Proses transfer pengetahuan yang memberikan kontribusi terhadap penciptaan

keunggulan daya saing adalah pada proses pengubahan pengetahuan informal menjadi

formal dan proses berbagi pengetahuan antar individu melalui learning by doing

(sosialisasi). Hasil dari transfer pengetahuan  tidak dapat diamati secara langsung dan

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 4 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011

Page 5: @Makalah Kelompok TRANSFER

tidak dapat dihubungkan dengan siswa tertentu. Namun untuk menilainya dapat

mengamati hasil dari transfer pengetahuan (Osterloh, 2000).

Selain itu Meliono, dkk., 2007 mengungkapkan Faktor-faktor tersebut adalah faktor

kognitif, faktor budaya dan faktor motivasi.

1. Faktor Kognitif

Sains kognitif berkata bahwa manusia dapat menerima konsep-konsep baru jika hanya

jika konsep tersebut tidak terlalu jauh dengan apa yang manusia tersebut sudah ketahui

sebelumnya. Hal ini menyebabkan mengapa manusia membutuhkan waktu yang cukup

untuk mempelajari sebuah subjek yang baru. Manusia harus belajar selangkah demi

selangkah dari waktu ke waktu, dan masing-masing konsep baru harus meresap terlebih

dahulu sebelum konsep selanjutnya dibangun di atasnya. Salah satu teknik untuk

membuat proses TOK (transfer of knowledge) dapat berjalan dengan cepat dan efektif

adalah dengan memecah-mecah knowledge yang akan ditransfer menjadi paket-paket

kecil. Dengan cara ini, maka sekali proses TOK dilakukan, maka knowledge akan

ditransfer secara streamline. Pada saat melakukan TOK, hal yang dibutuhkan adalah

membuat pola knowledge yang tampak lebih dekat dengan knowledge lama sehingga

penerima siap merentangkan tangan untuk merangkul informasi baru. Otak sebagai media

penyimpan knowledge dapat menerima dan memproses secara paralel input-input dari

berbagai indera (chanel input). Salah satu cara untuk menambah kecepatan proses belajar

adalah dengan menggunakan beberapa chanel input sekaligus secara efektif. Accelerated

Learning adalah sebuah teknik pembelajaran yang mengadopsi konsep pemanfaatan

berbagai input secara paralel, misalnya: mencampur antara bercerita dan membaca,

simulasi visual dan grafik. Cara tersebut mempercepat proses pembelajaran secara

signifikan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

2. Faktor Budaya

Ada teori yang mengatakan bahwa kognisi juga dibentuk oleh budaya secara umum

khususnya bahasa. Mungkin kita pernah menjumpai penggunaan sebuah kata, yang mana

hanya latar belakang sosialbudaya tertentu yang memberikan arti yang tepat pada kata

tersebut. Pada konsep ini, knowledge dapat diterima dan membenam dengan hanya

membutuhkan sedikit langkah. Sebaliknya, jika kita mempunyai budaya yang berbeda

dengan latar belakang dari mana knowledge berasal, maka proses pembelajaran menjadi

lebih sulit. Setiap orang sudah memiliki banyak latar belakang budaya sendiri-sendiri

yang akhirnya membangun budaya tertentu dalam dirinya. Ada budaya utama dan yang

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 5 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011

Page 6: @Makalah Kelompok TRANSFER

paling besar yang biasanya paling berpengaruh pada diri setiap manusia, budaya dimana

dia dibesarkan, budaya dimana dia memperoleh pendidikan formal, budaya dalam

lingkungan pekerjaan, budaya komunitas profesi atau budaya komunitas hobbi dimana

dia ikut bergabung dan sebagainya. Intinya, seseorang memiliki budaya sendiri namun

mempunyai kemampuan untuk menyerap budaya lain. Pada kasus TOK, dapat dilihat

latar belakang budaya merupakan alat untuk menetapkan nilai dan kepercayaan yang

memberikan konteks dan cara pandang. Dengan mengenal budaya karyawan yang ada,

maka organisasi dapat mendesain sebuah metoda dan materi TOK yang dapat

memberikan signal yang kompatibel untuk mentransfer informasi kepada karyawan.

3. Faktor Motivasi

Menurut Maslow, ada lima hirarki kebutuhan manusia, mulai dari level yang paling

bawah (makanan, perlindungan, dan pakaian) sampai pada level yang paling tinggi

(aktualisasi diri). Usaha untuk mencukupi kebutuhan ini akan menjadi motivasi manusia

untuk melakukan tindakan. Sesuai dengan konsep Maslow di atas, maka setiap orang

selalu berada pada kondisi level kebutuhan tertentu yang akan memotivasi orang tersebut

untuk melakukan sesuatu. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran

adalah motivasi

***

REFERENSI :

http://id.wikipedia.com diakses pada tanggal 17 Januari 2011

http:://tpers.net diakses pada tanggal 17 Januari 2011

Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.

O’Dell, C. dan Grayson, C. J. (1998) : If  Only We Knew What We Know: Identification and

Transfer of Internal Best Practices.

Osterloh, M. dan Frey, B. S. (2000) : Motivation, Knowledge Transfer, and Organizational

Forms.

Santrock, J. W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010.

Szulanski, G. (1996) :  Exploring internal  stickness: Impediments to the transfer of best

practice within the firm.

***

Materi Presentasi ‘TransferPengetahuan dalam Dunia Pensisikan’ Page 6 of 6Tugas Landasan Pendidikan – S2 TP Undiksha Sgr. 2011