Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

42
PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK MAKALAH Disusun untuk tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik DISUSUN OLEH : KELOMPOK VIII ANGGOTA: 1.06101011017 HERVIN NURANDI 2.06101011028 SULASTRI WAHYUNINGSIH 3.06101011030 SEPTIANA SARI DOSEN PENGASUH: Drs. ROMLI MANARUS, SU.Kons. 1

Transcript of Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

Page 1: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK

MAKALAH

Disusun untuk tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII

ANGGOTA:

1. 06101011017 HERVIN NURANDI

2. 06101011028 SULASTRI WAHYUNINGSIH

3. 06101011030 SEPTIANA SARI

DOSEN PENGASUH: Drs. ROMLI MANARUS, SU.Kons.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

1

Page 2: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, penyusun

telah dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang berjudul

“Perkembangan Bahasa Peserta Didik” dengan tepat waktu.

Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, juga untuk membantu

para pembaca khususnya remaja agar lebih mengetahui tentang perkembangan

bahasa sebagai alat komunikasi bagi peserta didik. Dengan demikian, diharapkan

para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk

menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai generasi muda yang akan

menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih

kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Bapak Drs.

Romli Manarus, SU.Kons., kedua orangtua kami yang senantiasa memberikan

dukungan dan nasihatnya, serta sahabat-sahabat kami tercinta keluarga besar

Bugafis 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam

penyusunan makalah ini.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun

menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala

tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima

dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.

Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Palembang, April 2011

Penyusun

2

Page 3: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................5

1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................6

BAB II ISI

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa...............................................................7

2.2 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja............................................10

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi...........................................................14

2.4 Pengaruh Terhadap Kemampuan Berpikir.................................................17

2.5 Pengaruh Pola Asuh Terhadap Perkembangan Bahasa..............................18

2.6 Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Pekembangan Bahasa.......21

2.7 Implementasi Pengembangan Bahasa, Upaya serta Implikasinya dalam

Penyelenggaraan Pendidikan.................................................................................22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................25

3.2 Saran...........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

3

Page 4: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia

seutuhnya.

Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan,

jika pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya.

Manusia memiliki ciri khas yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat

hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia,

yang tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Pemahaman

pendidik terhadap sifat hakikat manusia akan membentuk peta karakteristik

manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberi acuan bagi pendidik

dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih pendekatan

dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di

dalam interaksi edukatif. Dengan kata lain, dengan menggunakan peta tersebut

sebagai acuan pendidik tidak mudah terkecoh ke dalam bentuk-bentuk

transaksional yang patalogis dan berakibat merugikan peserta pendidik sebagai

subjek didik.

Sebagai seorang calon pendidik hendaknya harus melaksanakan tugas

sebaik mungkin. Karena pendidikan merupakan modal utama bangsa untuk

menyongsong masa depan generasi muda yang akan menjadi motor penggerak

pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Mengingat begitu pentingnya

pendidikan, maka para calon pendidik diharapkan dapat mengetahui dan

memahami proses perkembangan peserta didik yang meliputi perkembangan

intelek, emosional, nilai, moral, sikap, sosial dan bahasa yang terdapat pada

peserta didik. Dalam hal ini akan membahas mengenai perkembangan bahasa

peserta didik.

4

Page 5: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

Proses perkembangan bahasa peserta didik, meliputi: pengertian

perkembangan bahasa, karakteristik, faktor-faktor yang mempengaruhi, pengaruh

kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir, perbedaan individual dalam

kemampuan dan perkembangan bahasa serta upaya pengembangan kemampuan

bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:

1) Apa pengertian perkembangan bahasa?

2) Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa remaja?

3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa?

4) Apa pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir?

5) Bagaimana perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan

bahasa?

6) Apa saja upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya

dalam penyelenggaraan pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya:

1) Penulis dapat menjelaskan tentang pengertian perkembangan bahasa.

2) Penulis dapat menjelaskan tentang karakteristik perkembangan bahasa remaja.

3) Penulis dapat menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

perkembangan bahasa.

4) Penulis dapat menjelaskan tentang pengaruh kemampuan berbahasa terhadap

kemampuan berpikir.

5) Penulis dapat menjelaskan tentang perbedaan individual dalam kemampuan

dan perkembangan bahasa.

6) Penulisan dapat menjelaskan tentang upaya pengembangan kemampuan

bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.

5

Page 6: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat untuk mahasiswa

Penulis melakukan penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi para mahasiswa, diantaranya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang

bisa menjembatani permasalahan yang dialami peserta didik mengenai proses

perkembangannya terutama perkembangan bahasa , sehingga nantinya dapat

mengurangi dampak negatif dari perkembangan peserta didik yang menyimpang

tersebut ketika akan menjadi seorang calon pendidik.

2) Manfaat untuk penulis

Manfaat untuk penulis yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan

tentang perkembangan peserta didik, terutama perkembangan bahasa serta

sebagai bahan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

3) Manfaat untuk penulis selanjutnya

Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis selanjutnya adalah dapat

digunakan sebagai contoh dalam pembuatan makalah yang akan datang.

6

Page 7: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa

Bahasa (language) merupakan suatu bentuk komunikasi, baik lisan,

tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Bahasa

terdiri atas kata – kata yang digunakan oleh masyarakat (perbendaharaan kata) dan

aturan – aturan untuk memvariasikan dan mengombinasikan kata – kata tersebut

(tata bahasa dan sintaksis). Semua bahasa manusia mempunyai sejumlah

karakteristik yang umum (Waxman & Lidz, 2006). Karakteristik tersebut meliputi

generativitas yang tidak terbatas dan aturan – aturan organisasional. Generativitas

yang tidak terbatas (infinite generativity) adalah kemampuan untuk menghasilkan

kalimat bermakna yang tidak terbatas jumlahnya dengan menggunakan

serangkaian kata – kata dan aturan yang tidak terbatas.

Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang

digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang

lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan bahasa menjadi

efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain.

Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa

diperlukan. Sejalan dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan

bahasa seseorang dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti

dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana, dan

seterusnya melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks

sesuai dengan tingkat perilaku sosial.

Bahasa melibatkan lima sistem aturan yaitu fonologi, morfologi, sintaksis,

semantik dan pragmatik. Fonologi (phonology) adalah sistem bunyi dari sebuah

bahasa, termasuk bunyi yang digunakan dan bagaimana bunyi – bunyi tersebut

dapat dikombinasikan (Menn & Stoel-Gammon, 2005). Fonem adalah satuan

dasar dari bunyi dalam sebuah bahasa, fonem adalah satuan terkecil dari bunyi

yang mempengaruhi makna. Morfologi (morphology) merujuk pada satuan makna

yang terlibat dalam pembentukan kata. Morfem adalah satuan minimal dari

7

Page 8: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

makna, morfem adalah sebuah kata atau bagian dari sebuah kata yang tidak dapat

dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang mempunyai makna. Sintaksis

(syntax) melibatkan cara mengombinasikan kata – kata untuk menyusun frase dan

kalimat yang dapat diterima. Semantik (semantics) merujuk pada makna kata dan

kalimat. Setiap kata mempunyai seperangkat ciri – ciri semantik atau atribut –

atribut yang dibutuhkan terkait dengan makna. Pragmatik (pragmatics) merupakan

sistem dari penggunaan percakapan dan pengetahuan yang sesuai, mengenai

bagaimana menggunakan bahasa secara efektif dalam konteks.

Terkait dengan pengaruh Biologis dan Lingkungan, seorang ahli bahasa

terkenal, Noam Chomsky (1957) menyatakan bahwa manusia mempunyai

susunan syaraf dan otak untuk belajar bahasa pada waktu tertentu dan dalam cara

tertentu. Beberapa ahli bahasa melihat adanya kemiripan yang luar biasa dalam

cara anak – anak menyerap bahasa diseluruh dunia, meskipun ada variasi yang

sangat luas dalam input bahasa yang diterima, sebagai bukti kuat bahwa bahasa

mempunyai dasar biologis. Anak – anak juga bervariasi dalam akuisisi bahasa

mereka dengan cara yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor lingkungan saja.

Roger Brown (1973), seorang pelopor peneliti bahasa, mencari bukti bahwa orang

tua mendorong anak – anak mereka untuk berbicara dengan tata bahasa yang

benar. Ia menemukan bahwa pada orang tua kadang tersenyum dan memuji anak –

anak mereka karena mengucapkan kalimat – kalimat yang gramatikal, tetapi

mereka juga menguatkan kalimat – kalimat yang tidak gramatikal. Brown

menyimpulkan bahwa proses proses yang terjadi di dalam seorang anak lebih

penting daripada penguatan faktor lingkungan.

Perkembangan bahasa dapat dipelajari dalam kejadian pada masa bayi,

masa kanak – kanak awal, pertengahan dan akhir masa anak – anak, serta masa

remaja. Masa Bayi, pengenalan bahasa mengalami kemajuan melalui sejumlah

kejadian dalam masa bayi (Edwards, 2004; Waxman & Lidz, 2006). Celotehan

dimulai pada usia 3-6 bulan. Bayi biasanya mengutarakan kata pertama mereka

pada usia 10-13 bulan. Pada usia 18-24 bulan, bayi biasanya telah mulai

merangkai dua kata bersama – sama. Masa Kanak – kanak Awal, seiring anak –

anak meninggalkan tahapan dua kata, mereka bergerak lebih cepat ke dalam

8

Page 9: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

kombinasi tiga, empat, dan lima kata. Transisi dari kalimat sederhana untuk

mengekspresikan proposi tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai antara umur

2-3 tahun dan berlanjut ke tahun – tahun sekolah dasar (Bloom, 1998). Perubahan

substansial dalam pragmatik terjadi selama masa kanak – kanak awal. Sekitar

umur 3 tahun, anak – anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara

mengenai hal – hal yang tidak hadir secara fisik. Artinya, mereka mengalami

kemajuan dalam penguasaan atas karakteristik - karakteristik bahasa yang dikenal

sebagai pemindahan (displacement). Masa Kanak – kanak Pertengahan

dan Akhir, perkembangan perbendaharaan kata-kata terus berlanjut pada tingkat

yang sangat mengagumkan, bagi sebagian besar anak pada usia – usia sekolah

dasar. Anak – anak menjadi semakin mampu untuk memahami dan menggunakan

tata bahasa yang kompleks. Kesadaran metalinguistik (metalinguistic awareness)

juga meningkat selama tahun – tahun sekolah dasar. Kesadaran metalinguistik

merujuk pada pengetahuan mengenai bahasa, yang memungkinkan anak – anak

untuk ‘ berpikir mengenai bahasa mereka, mamahami apakah kata itu, dan bahkan

mendefinisikannya’ (Berko Gleason, 2005, hal. 4). Anak – anak juga membuat

kemajuan dalam memahami bagaimana cara menggunakan bahasa dalam cara

yang sesuai kultural-pragmatik. Masa Remaja, perkembangan bahasa selama masa

remaja meliputi peningkatan kompleksitas dalam penggunaan kata – kata. Seiring

dengan berkembangnya pemikiran abstrak, remaja menjadi jauh lebih baik

dibandingkan anak – anak dalam menganalisis fungsi yang dimainkan sebuah kata

dalam sebuah kalimat. Remaja juga mengembangkan kemampuan yang lebih

cerdik dalam menggunakan kata – kata. Pada masa remaja, perubahan bahasa

meliputi penggunaan kata yang lebih efektif, peningkatan dalam kemampuan

untuk memahami metafora, sindiran, dan karya sastra orang dewasa, serta

menulis.

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti

faktor intelek atau kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan berbahasa.

Bayi, tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana.

Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami

lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana

9

Page 10: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh

lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari

lingkungan. Anak belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, “meniru”

dan “mengulang” hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa

awal. Anak belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang

didengarkannya. Manusia dewasa di sekelilingnya membetulkan dan

memperjelas.

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan bahasa dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh

kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi

kompleks. Dengan demikian, tingkat perkembangan bahasa juga berkembang dari

tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks . Pada jenjang

perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi

memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan

bahwa pengertian perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan

penguasaan alat komunikasi, baik alat komunikasi lisan, tertulis, maupun

menggunakan tanda-tanda isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini

diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami oleh

orang lain.

2.2 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anak remaja telah

banyak belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk

oleh kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga,

masyarakat, dan khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola

Bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau

bahasa ibu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan

masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti proses pembentukan

kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan

10

Page 11: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya

di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.

Sebagaimana diketahui, di lembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah

sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas

dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara

berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku

berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang

cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola

bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu

berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus. Bahasa

“prokem” tercipta secara khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antar keluarga, masyarakat, dan

sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antar anak

yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pemilihan dan penggunaan

kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat

lapisan berpendidikan rendah atau buta huruf, akan menggunakan bahasa pasar,

bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang “kasar”. Masyarakat terdidik

yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, akan menggunakan istilah-

istilah lebih efektif, dan pada umumnya anak-anak remajanya juga akan berbahasa

secara lebih baik pula.

Dalam perkembangannya, secara umum komunikasi dapat dilakukan

dengan 2 cara, yaitu bahasa tubuh (body language) dan bicara (speech).

a. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan

mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui gcrak isyarat, ekspresi

wajah. sikap tubuh, langkah serta gaya tersebut pada umumnya disebut bahasa

tubuh. Bahasa tubuh sering kali dilakukan tanpa disadari. Sebagaimana fungsi

bahasa Iain, bahasa tubuh juga merupakan ungkapan komunikari anak yang paling

nyata, knrena merupakan ekspresi perasaan serta keinginan mereka terhadap

orang lain, misalnya terhadap orang tua (ayah dan ibu) saudara dan orang lain

yang d.ipat mememihi atau mengcrti akan pikiran anak. Melalui bahasa tubuh

11

Page 12: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

anak, orang tua dapat mtmpclnjari apaknh anaknya mcnangis knrena lapar, sakit,

kcsepian atau bosan pada waklu tcrtcntu.

b. Bicara

Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif.

Semenjak anak masih bayi string kali menyadari bahwa dengan mempergunakan

bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang mengerti

apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil stlalu

berusaha agar orang lain mengcrti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang

untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara merupakan alat

komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bcntuk komunikasi

yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara. Oleh karena bagi anak

bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga birfungsi untuk mencapai

tujuannya, misalnya:

1) Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan

Dengan berbicara anak mudah untuk mcnjclaskan kebtit’ihan dan

keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti tangisan, gerak tubuh

atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian kemampuan berbicara dapat

mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh orang tua atau lingkungannya

tidak mengerti apa saja yang dimaksudkan oleh anak.

2) Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain

Pada umumnya setiap anak merasa senang menjadi pusat perhatian orang

lain. Dengan melalui keterampilan berbicara anak berpendapat bahwa perhatian

Orang lain terhadapnya mudah diperoleh melalui berbagai pertanyaan yang

diajukan kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata

yang tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat untuk menyatakan

berbagai ide, sekalipun sering kali tidak masuk akal-bagi orang tua, dan bahkan

dengan mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi situasi

sehingga terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman bicaranya.

3) Sebagai alat untuk membina hubungan sosial

Kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain merupakan syarat

penting untuk dapat menjadi bagian dari kelompok di lingkungannya. Dengan

12

Page 13: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

keterampilan berkomunikasi anak-anak Icbih mudah diterima oleh kelompok

sebayanya dan dapat mempcroleh kescmpatan Icbih banyak untuk mendapat peran

sebagai pcmimpin dari suatu kelompok, jika dibandingkan dengan anak yang

kurang terampil atau tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

4) Scbagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri

Dari pernyataan orang lain anak dapat mengetahui bagaimana perasaan

dan pendapat orang tersebut terhadap sesuatu yang telah dikatakannya. Di

samping anak juga mendapat kesan bagaimana lingkungan menilai dirinya.

Dengan kata lain anak dapat mengevaluasi diri mclalui orang lain.

5) Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran dan peiasaan orang lain

Anak yang suka,berkomentar, menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang

tidak menyenangkan tentang orang lain dapat menyebabkan anak tidak populer

atau tidak disenangi lingkungannya. Sebaliknya bagi anak yang suka

mcngucapkan kata-kata yang menyenangkan dapat merupakan medal utama .bagi

anak agar diterima dan mendapat simpati dari lingkungannya.

6) Untuk mempengaruhi perilaku orang lain

Dengan kemampuan berbicara dengan baik dan penuh rasa percaya diri

anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman sebaya yang berperilaku kurang

baik menjadi teman yang bersopan santun. Kemampuan dan keterampilan

berbicara dengan baik juga dapat merupakan modal utama bagi anak untuk

menjadi pemimpin di lingkungan karena teman sebryanya menaruh kepercayaan

dan simpatik kepadanya.

Sedangkan potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal,

diantaranya.

1) Kematangan alat berbicara

Kemampuan berbicara juga tergantung pada kematangan alat-alat

berbicara. Misalnya tenggorokan, langit-langit, lebar rongga mulut dan Iain-lain

dapat mempengaruhi kematangan berbicara. Alat-alat tersebut baru dapat

berfungsi dengan baik setelah sempi’rpa dan dapat membentuk atau memproduksi

suatu kata dengan baik scbagai permulaan berbicara.

2) Kesiapan berbicara

13

Page 14: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

Kesiapan mental anak sangat berganrung pada pertumbuhan dan

kematangan otak. Kesiapan dimaksud biasanya dimnlai sejak anak berusia antara

12-18 bulan, yang discbut teachable moment dari perkembangan bicara. Pada saat

inilah anak betul-betul sudah siap untuk belajar. bicara yang sesungguhriya.

Apabila tidak ada gangguan anak akan segera dapat berbicara sekalipun belum

jelas maksudnya.

3) Kesempatan berlatih

Apabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan

timbul frustasi dan bahkan sering kali marah yang tidak dimengerti penyebabnya

oleh orang tua atau lingkungannya. Pada gilirannya anak kurang memperoleh

motivasi untuk belajar berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban”

bicaranya.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Berbahasa erat kaitannya dengan kondisi pergaulan. Oleh sebab itu,

perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: umur anak, kondisi

lingkungan, kecerdasan anak, status sosial ekonomi keluarga, kondisi fisik anak,

kognisi (proses memperoleh pengetahuan), pola komunikasi dalam keluarga,

jumlah anak atau jumlah keluarga, posisi urutan kelahiran, kedwibahasaan

(pemakaian dua bahasa).

a. Umur Anak

Manusia bertambah umur akan semakin bertambah matang pertumbuhan

fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang

akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.

Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya

pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan

isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan

berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan. Dengan dibarengi oleh

perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukkan cara

berkomunikasi dengan baik.

14

Page 15: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

b. Kondisi Lingkungan

Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang

cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan

akan berbeda dengan di lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa

di daerah pantai, pegunungan, dan daerah- daerah terpencil dan di kelompok

sosial yang lain.

c. Kecerdasan Anak

Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan

mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan

motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat

berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi pembendaharaan kata-kata yang

diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami maksud

suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan

seorang anak.

d. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik akan mampu menyediakan

situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya.

Rngsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus

sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan

lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa anak yang hidup di dalam keluarga

terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh

pula terhadap perkembangan bahasa.

e. Kondisi Fisik

Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang

cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli,

gagap, atau organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan

berkomunikasi dan tentu saja akan menggangu perkembangannya dalam

berbahasa.

f. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)

Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat

lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan

15

Page 16: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa

seseorang.

g. Pola Komunikasi Dalam Keluarga

Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan

mempercepat perkembangan bahasa keluarganya. Keluarga yang menerapkan

komunikasi partisipatif akan menghasilkan tipe kepribadian anak yang memiliki

kreativitas dan menghargai orang lain. Sedangkan komunikasi represif akan

menghasilkan kepribadian anak yang menunggu perintah dan kurang memiliki

inisiatif. Dengan demikian, kemampuan berbahasa pada anak dalam keluarga

yang menerapkan komunikasi partisifatif akan lebih cepat berkembang daripada

anak dalam keluarga yang menerapkan komunikasi represif.

h. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga

Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan

bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan

dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain

keluarga inti.

i. Posisi Urutan Kelahiran

Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih

cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung

memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah

komunikasi ke atas saja.

j. Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa)

Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih

dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang

yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan

bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa

sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam bukunya

“Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf mengatakan bahwa

perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan,

intelegensi, status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.

Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh

16

Page 17: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap

operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai

mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah

secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan

dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara

kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-simbol dan

terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.

2.4 Pengaruh Terhadap Kemampuan Berpikir

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu

sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan

berbahasa dan sebaliknya, kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap

kemampuan berpikir. Seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya akan

mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis.

Hal ni akan berakibat sulitnya berkomunikasi, bahkan dapat sering terjadi

misscomunication (kesalahan komunikasi).

Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seseorang

menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan

gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan

gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap

arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang

diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak

tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan

kekurangmampuan dalam bahasa. Seseorang yang memiliki kemampuan bahasa

yang baik memiliki kecenderungan kemampuan berpikir yang baik pula,

begitupun sebaliknya terhadap seseorng yang memiliki kemampuan bahasa yang

kurang baik memiliki kecenderungan kemampuan berpikir yang kurang baik.

17

Page 18: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

2.5 Pengaruh Pola Asuh Terhadap Perkembangan Bahasa

Setiap insan memiliki potensi yang sama untuk menguasai bahasa. Proses

dan sifat penguasaan bahasa setiap orang berlangsung dinamis dan melalui

tahapan berjenjang. Dalam hal ini dikenal dua istilah yakni pemerolehan dan

pembelajaran bahasa. Kridalaksana (2001: 159) mendefinisikan pemerolehan

bahasa (language acquisition) sebagai proses pemahaman dan penghasilan bahasa

pada manusia melalui beberapa tahap, mulai dari meraban sampai kefasihan

penuh; sedangkan pembelajaran bahasa (language learning) diartikan sebagai

proses dikuasainya bahasa sendiri atau bahasa lain oleh seorang manusia. Krashen

(dalam Johnson & Johnson, 1999: 4) menyifati pemerolehan sebagai proses alami

yang berlangsung tanpa adanya perhatian secara sadar terhadap bentuk-bentuk

linguistis; kondisi minimal pemerolehan ialah partisipasi dalam situasi

komunikasi yang alami. Adapun pembelajaran merupakan proses yang terjadi

secara sadar yang oleh Krashen ditandai dengan dua karakteristik: adanya umpan

balik dan pengisolasian kaidah. Sebagian ahli mengeritik gagasan Krashen karena

dianggap tidak mampu membedakan kedua proses tersebut secara memuaskan

(Johnson & Johnson, 1999: 4). Terlepas dari itu, para ahli bersepakat bahwa aspek

yang terpenting dalam pemerolehan bahasa adalah fungsi bahasa. Salah satu

fungsi bahasa adalah alat berkomunikasi. Karena itu, seseorang yang sering

menggunakan bahasa untuk berkomunikasi akan semakin tinggi tingkat

kompetensi dan performansinya. Dengan kata lain, faktor interaksi akan lebih

menentukan keberhasilan seseorang dalam penguasaan bahasa.

Secara mentali, pemerolehan bahasa bisa dimulai sejak bayi masih berada

dalam kandungan. Sang ibu bisa mengajak bayi berkomunikasi tentang hal yang

positif. Kontak batin antara ibu dan janin akan tercipta dengan baik bila kondisi

psikis ibu dalam keadaan stabil. Keharmonisan yang terjalin lewat komunikasi

bisa memengaruhi kejiwaan anak. Orangtua bisa mengajak anak bercerita tentang

kebesaran Sang Pencipta dan alam ciptaan-Nya; mengenalkannya pada kicau

burung, kokok ayam, rintik hujan, desir angin; memperdengarkan Kalam Ilahi

atau membacakan kisah-kisah bijak. Yudibrata dkk. (1998: 65-72) menjelaskan

bahwa selama bulan-bulan pertama pascalahir atau sebelum seorang anak

18

Page 19: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

mempelajari kata-kata yang cukup untuk digunakan sebagai sarana

berkomunikasi, anak secara kreatif terlebih dahulu akan menggunakan empat

bentuk komunikasi prabicara (preespeech). Keempat prabicara itu adalah tangisan,

ocehan/celoteh/meraban, isyarat, dan ungkapan emosional. Menurut para pakar,

perkembangan pemerolehan bahasa pada anak sangat berhubungan dengan

kematangan neuromoskularnya yang kemudian dipengaruhi oleh stimulus yang

diperolehnya setiap hari (Yudibrata, 1998: 72-73). Awalnya, tidak ada kontrol

terhadap pola tingkah laku termasuk tingkah laku verbalnya. Vokal anak dan otot-

otot bicaranya bergerak secara refleks. Pada bulan-bulan pertama otaknya

berkembang dan mengatur mekanisme saraf sehingga gerakan refleks tadi sudah

dapat dikontrol. Refleks itu berhubungan dengan gerakan lidah atau mulut.

Misalnya, anak akan mengedipkan mata kalau melihat cahaya yang berubah-ubah

atau bibirnya akan bergerak-gerak ketika ada sesuatu disentuhkan ke bibirnya.

Selanjutnya, dalam rangka memerikan perkembangan pemerolehan bahasa, Stork

dan Widdowson (dalam Yudibrata, 1998: 73) membedakan antara kematangan

menyimak (receptive language skills) dan kematangan mengeluarkan bunyi

bahasa atau berbicara (expressive language skills).

Seiring dengan perkembangannya, anak akan mencari dan menemui

wahana lain yang membuka peluang lebih untuk mengekspresikan keterampilan

yang telah ada. Mengenal dunia baru melalui bahasa nonverbal ini akan atau bisa

menjadi keasyikan tersendiri bagi anak. Adanya perpustakaan mini di salah satu

sudut ruang rumah akan memancing anak untuk mengunjungi wisata ilmu.

Dengan buku, anak mempunyai berbagai perspektif atau sudut pandang yang luas

mengenai suatu objek. Untuk permulaan, orangtua bisa memilih buku yang sesuai

dengan usia perkembangan dan daya nalar anak. Jika anak memunyai ketertarikan

pada sebuah buku, maka berikanlah selama muatan buku tersebut masih wajar

bagi anak. Jika anak menanyakan sesuatu yang terdapat di dalam buku, maka

jawablah dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Keterlibatan

orangtua dengan mendemontrasikan kegiatan membaca di depan anak merupakan

stimulus yang baik bagi anak. Sesuai dengan naluri anak yang memiliki

19

Page 20: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

kecenderungan ingin meniru hal yang orang lain lakukan, hendaknya hal yang

menjadi refleksi sikap anak adalah sesuatu yang bernilai positif. Jika anak ingin

mengolaborasikan keterampilan ini dengan menyimak dan berbicara, berilah

kesempatan kepadanya untuk menjadi seorang pembaca ulung, sekalipun terhadap

boneka-bonekanya. Hal ini tidak akan menjadi kebiasaan karena hanya bersifat

temporal. Pada dasarnya anak ingin melakukan interaksi dengan sesuatu yang bisa

memengaruhi atau dipengaruhinya.

Keterampilan tertinggi dalam keterampilan berbahasa adalah keterampilan

menulis. Ini merupakan produk akhir dari keterampilan sebelumnya. Dengan

menulis, anak bisa mengekspresikan hasil menyimak, berbicara, dan membacanya

ke dalam sebuah tulisan. Orangtua bisa melatih keterampilan anak dengan

memberi rangsangan berupa poster aksi yang bisa mendorong minat anak untuk

merespon dengan mencoba meniru objek yang sudah ada. Pada usia pertumbuhan,

pemahaman anak tentang bahasa masih berada dalam tahap abstrak. Misalnya,

ketika mendengar kata anjing, yang terekam dalam skemata anak adalah anjing

menggonggong. Pada tahap ini pandangan anak terhadap kata belum meluas pada

penganalogian, masih terbatas pada apa yang terlihat atau terdengar. Berilah

pengertian tentang satu contoh tulisan dengan objek benda yang berwujud dan

bisa dibayangkan oleh imajinasi anak. Misalnya, menganalogikan huruf vokal

<o> dengan sebuah kue donat. Cara demikian akan mempermudah pemahaman

anak sekaligus membantu mengasah daya ingatnya.

Pola asuh seperti dipaparkan di atas akan berhasil bilamana orangtua

mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bahasa anak.

Para ahli sepakat bahwa pemerolehan bahasa sangat dipengaruhi oleh penggunaan

bahasa sekitar. Dengan kata lain, perjalanan pemerolehan bahasa seorang anak

akan sangat bergantung pada lingkungan bahasa anak tersebut (Yudibrata, 1998:

65). Sebelum anak memasuki lingkungan sosial yang lebih luas, masa bermain

dan bersekolah, lingkungan keluarga seyogianya bisa menjadi arena yang

menyenangkan bagi proses perkembangan anak. Rumah adalah sekolah pertama

bagi anak, dan orangtua adalah guru pertama yang bisa mengantar anak menuju

20

Page 21: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

gerbang pendidikan formal. Sebagai guru, orangtua memiliki andil yang besar

dalam pendidikan anaknya, baik dalam segi waktu, materi, dan tenaga.

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan rumah merupakan hal

penting bagi proses perkembangan anak. Proses ini semestinya tidak terhambat

oleh masalah finansial. Yang penting, bagaimana orangtua membuat kondisi

rumah sedemikian rupa agar mampu menghasilkan stimulus positif sebanyak dan

sevariatif mungkin. Sesuai dengan nalurinya, anak senantiasa ingin mengetahui

segala hal dan mencoba sesuatu yang baru. Pemberian stimulus akan

memengaruhi perubahan perilaku anak. Stimulus yang diberikan orangtua akan

terbingkai dalam pola pikir, pola tindak, dan pola ucap anak. Jika orangtua

menginginkan anaknya santun berbahasa, maka berikan stimulus yang positif.

Setiap aktivitas yang ada dan terjadi di lingkungan rumah merupakan rangkaian

dari proses pemerolehan yang sifatnya berkala dan berkesinambungan. Dalam hal

ini orangtua berperan sebagai motor penggerak yang memegang kendali pertama

dan utama dalam perkembangan bahasa anak melalui (salah satunya) pola asuh

yang mendidik.

2.6 Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky (Woolflok,dkk., 1984:70) anak dilahirkan ke dunia

telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain,

faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol dalam

mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata

dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat, dan mereka hayati dalam

hidupnya sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang

berbeda-beda.

Kemampuan berpikir pada setiap anak berbeda-beda, sedang berpikir dan

bahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tingi akan memiliki

berkemampuan bahasa yang tinggi pula. Nilai IQ menggambarkan adanya

perbedaan individual anak. Dengan demikian kemampuan mereka dalam

berbahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi kemampuan mereka berpikir.

21

Page 22: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan

lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang

sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian, remaja yang

berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan

dan perkembangan bahasanya.

2.7 Implementasi Pengembangan Bahasa, Upaya serta Implikasinya dalam

Penyelenggaraan Pendidikan

Implementasi pengembangan bahasa pada anak tidak terlepas dari

berbagai teori yang dikemukakan para ahli. Berbagai pendapat tersebut tentu saja

tidak semuanya sama, namun perlu dipelajari agar pendidik dapat memahami apa

saja yang mendasari dalam penerapan pengembangan bahasa pada anak usia dini.

Pemahaman akan berbagai teori dalam pengembangan bahasa dapat

mempengaruhi dalam menerapkan metoda yang tepat bagi implementasi terhadap

pengembangan bahasa anak itu sendiri sehingga diharapkan pendidik mampu

mencari dan membuat bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat usia anak.

Adapun beberapa teori yang dapat dijadikan rujukan dalam implementasi

pembelajaran bahasa adalah:

1) Teori behaviorist oleh Skinner, mendefinisikan bahwa pembelajaran

dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk oleh lingkungan eksternalnya, artinya

pengetahuan merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui

pengkondisian stimulus yang menimbulkan respon. Perubahan lingkungan

pembelajaran dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara

bertahap. Perilaku positif jika diperkuat cenderung untuk diulangi lagi karena

pemberian penguatan secara berkala dan disesuaikan dengan kemampuan anak

akan efektif untuk membentuk perilaku anak. Latihan yang diberikan kepada anak

harus dalam bentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon) yang dikenalkan

anak melalui tahapan-tahapan, mulai dari yang sederhana sampai pada yang lebih

rumit contoh: sistem pembelajaran drilling. Anak akan memberikan respon pada

setiap pembelajaran dan dapat segera memberikan balikan. Di sini Pendidik perlu

22

Page 23: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

memberikan penguatan terhadap hasil kerja anak yang baik dengan pujian atau

hadiah.

2) Teori Nativist oleh Chomsky, mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalam

diri anak. Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiliki seperangkan

kemampuan berbahasa yang disebut ‘Tata Bahasa Umum” atau ‘Universal

Grammar’. Meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak tidak

mendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat mempelajarinya. Anak

tidak sekedar meniru bahasa yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik

kesimpulan dari pola yang ada, hal ini karena anak memiliki sistem bahasa yang

disebut Perangkat Penguasaan Bahasa (Language Acquisition Devise/LAD). Teori

ini berpengaruh pada pembelajaran bahasa dimana anak perlu mendapatkan model

pembelajaran bahasa sejak dini. Anak akan belajar bahasa dengan cepat sebelum

usia 10 tahun apalagi menyangkut bahasa kedua (second language). Lebih dari

usia 10 tahun, anak akan kesulitan dalam mempelajari bahasa.

3) Teori Constructive oleh Piaget, Vigotsky dan Gardner, menyatakan bahwa

perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain

sehingga pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki

perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui

interaksi sosial anak akan mengalami peningkatan kemampuan berpikir.

Pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa adalah anak akan dapat belajar dengan

optimal jika diberikan kegiatan sementara anak melakukan kegiatan perlu

didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau

orang dewasa yang mendampingi pembelajaran dan mengajak bercakap-cakap

akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi atau

melejitkan potensi kecerdasan bahasa yang sudah dimiliki anak. Oleh karena itu

pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif, menantang anak untuk

meningkatkan pembelajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa-siswi yang bervariasi

bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus

mengembangkan strategi belajar mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan

pada potensi dan kemampuan anak.

23

Page 24: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

1) Anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali)

pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang

disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru

dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan

bahasa murid-muridnya.

2) Berdasarkan hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan

bahasa murid dengan menambahkan pembendaharaan bahasa

lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.

Cerita murid tentang isi pelajaran yang telah diperkaya itu

diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga para murid

mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan

yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka

sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara

mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan

lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa

masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan

rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada

itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah dan lain-

lain hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah.

24

Page 25: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa:

1) Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat

berkomunikasi, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan

menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk

dapat memahami dan dipahami orang lain.

2) Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni umur anak,

kondisi lingkungan, kecerdasan anak, status sosial ekonomi keluarga, kondisi

fisik anak, kognisi (proses memperoleh pengetahuan), pola komunikasi dalam

keluarga, jumlah anak atau jumlah keluarga, posisi urutan kelahiran,

kedwibahasaan (pemakaian dua bahasa).

3.2 Saran

Setelah membahas dan mengkaji tentang perkembangan bahasa peserta

didik, Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis dari pembahasan

materi ini diantaranya:

1. Dengan mengetahui perkembangan bahasa peserta didik ini, ksebagai

calon pendidik bisa lebih proaktif dalam menanggulangi permasalahan

peserta didik serta dapat mengurangi dampak negatif dari penyimpangan

perkembangan bahasa tersebut.

2. Khususnya bagi orang tua, sebaiknya benar-benar memperhatikan

perkembangan anak sampai mereka mampu membedakan dan memilih

mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Tetapi tidak dengan

bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa nyaman dan tidak

takut untuk menceritakan konflik-konflik yang terjadi selama masa

perkembangannya.

25

Page 26: Makalah Kelompok 8 Perkembangan Bahasa

DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, Sitti. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama

Sunarto, H, dan B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tirtahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional I. 2009. Rangkuman materi pelatihan TOT Program PAUD; Implementasi perkembangan bahasa anak usia dini (Online), (file:///D:/PPD/read.php.htm, diakses tanggal 28 Maret 2011)

Fatimah, Siti. 2010. Perkembangan Bahasa Pada Anak (Online),(file:///D:/PPD/Perkembangan Bahasa pada Anak.htm, diakses tanggal 28

Maret 2011)

Fithriani, Popi. 2008. Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Bahasa Anak (Online), (file:///D:/PPD/pengaruh-pola-asuh-terhadap-perkembangan-bahasa -anak.html,diakses tanggal 26 Maret 2011)

Mulyani dan Nana Syaodih. Tanpa Tahun. Perkembangan Bahasa Anak (Online),(file:///D:/PPD/Perkembangan Bahasa Anak CARI ILM ONLINE

BORNEO.htm, Posted on 29 April 2008 by Pakde sofa diakses tanggal 26 Maret 2011)

(file:///D:/PPD/makalah-perkembangan-bahasa-anak.html, diposkan oleh Giel di Senin, Januari 25, 2010 diakses tanggal 26 Maret 2011)

26