MAKALAH KELOMPOK 1

17
UNIVERSITAS INDONESIA TUGAS ANALISA PROSES KEPERAWATAN MENURUT PARA PAKAR Tugas ini disusun untuk Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah Lanjut I DOSEN PENGAMPU : Prof. Elly Nurachmah, DNSc. Oleh: Kelompok 1 Puji Raharja Santosa 1206303512 Agis Taufik 1206195073 Dwi Agustina 1206303065 Retno Dyah Wahyuningsih 1206303531 Wida Wati 1206195810

Transcript of MAKALAH KELOMPOK 1

Page 1: MAKALAH KELOMPOK  1

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS ANALISA PROSES KEPERAWATAN MENURUT PARA PAKAR

Tugas ini disusun untuk Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah Lanjut I

DOSEN PENGAMPU : Prof. Elly Nurachmah, DNSc.

Oleh: Kelompok 1

Puji Raharja Santosa 1206303512Agis Taufik 1206195073Dwi Agustina 1206303065Retno Dyah Wahyuningsih 1206303531Wida Wati 1206195810

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH2012

Page 2: MAKALAH KELOMPOK  1

A. Landasan konsep dan filosofi dari pendekatan nursing care Proses (NCP )

Landasan konsep merupakan suatu dasar teori yang kemudian akan berkembang

menjadi model dengan aplikasi yang bersifat empiris. Landasan konsep muncul dari

keyakinan dan pola pikir yang disebut dengan filosofi. Banyak teori keperawatan

yang ada dan digunakan sebagai aplikasi asuhan keperawatan di rumah sakit, antara

lain teori model keperawatan Imogene King, Sister C. Roy, Mira E. Levine,

Dorothea E. Orem dan Marta E. Rogers. berikut landasan konsep dan filosofi dari

kelima pakar tersebut :

a. Filosofi

Menurut King Perawat adalah profesi yang memberikan pelayanan dalam

memenuhi kebutuhan sosial, berfokus pada individu dan kelompok, Domain

perawat adalah promosi, prefentif, dan rehabilitatif, yang bertujuan untuk

membantu individu, keluarga, kelompok dan komunitas untuk mempertahankan

dan memperbaiki kesehatan sehingga mereka dapat berfungsi sesuai peran dan

membantu individu meninggal dengan mulia. Perawat memiliki patner didalam

tim kesehatan. Roy memiliki filosofi yang berbeda dalam teorinya yang

memandang manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Menurut Roy perilaku

manusia adalah hasil adaptasi dari lingkungan dan kekuatan organisme, dan

perilaku adaptif adalah berfungsinya stimulus dan tingkatan adaptasi, yang dapat

berpengaruh terhadap stimulus vokal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual.

Levin meyakini bahwa setiap individu akan merespon sepenuhnya untuk setiap

perubahan dalam pola hidupnya. Levine mempercayai bahwa semua tindakan

keperawatan adalah tindakan- tindakan moral, kesucian hidup dan meringankan

penderitaan menurut levine adalah suatu keharusan. Perilaku etis adalah “ekspresi

sehari- hari dari komitmen seseorang untuk orang lain cara bagaimana manusia

berhubungan satu sama lain dalam iteraksi mereka sehari- hari”. Filosofi dari

Orem meyakini bahwa manusia memerlukan pengetahuan, untuk melatih dan

mengenali kebutuhannya dan membuat input untuk dirinya dan orang lain.

Roger memakai filosofi yang membangun modelnya berdasarkan kesatuan

manusia (unitary human beings), dan lingkungan sebagai bidang- bidang energi

yang menyatu dengan proses kehidupan. Rogers mengartikan orang sebagai

sistem terbuka dalam proses kontinyudengan sistem terbuka lingkungan.

Page 3: MAKALAH KELOMPOK  1

b. Landasan konsep

King memakai landasan konsep dalam mengembangkan teorinya dengan

memandang keperawatan adalah proses aksi, reaksi dan interaksi dimana perawat

dan klien berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan.

Roy memakai landasan konsep bahwa manusia memiliki sistem adaptasi terhadap

berbagai stimulus atau stressor yang masuk. Menurut Roy Mekanisme koping

merupakan proses penterjemahan stimulus dengan dua sub system yaitu sub

system kognator dan sub system regulator, hasil dari adaptasi itu akan

memunculkan respon yang adaftif atau maladaftif. Roy berasumsi bahawa

sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok,

masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek

yang merupakan satu kesatuan.

Levine memandang manusia sebagai makhluk yang bersifat holistik

“pengalaman keutuhan (wholeness) adalah dasar dari semua kebutuhan manusia.

Dasar pemikiran levin dalam mengembangkan teorinya memandang tentang

bagaimana perjalanan suatu penyakit dan bagaimana cara pandangan individu

terhadap perubahan penyakitnya. Teori Orem yang lebih dikenal dengan teori

Self Care memiliki pandangan bahwa pelayanan keperawatan dipandang dari

suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan

dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai

dengan keadaan sehat dan sakit. Roger memiliki landasan konsep bahwa proses

keperawatan berdasarkan pada kemampuan energy manusia, keutuhan manusia,

keterbukaan untuk menerima masukan pada manusia, pola dan organisasi,

perkembangan ilmu keperawatan, pola pikar perawat ( critical thinking ).

B. Fokus utama dari urutan setiap langkah pendekatan nursing care Proses (NCP ) menurut para ahli.

Fokus utama dari tiap langkah pendekatan nursing care plan (NC P) menurut King

yaitu langkah: persepsi : assesment, Judment : assesment, Action :assesment,

Reaction : assesment, Disturbance : diagnosa, Mutual goal setting : planning,

Exploration of means to achieve goals : planning, Agreement onmeans to achieve

goals : planning,Transaction : implementasi, Attainment of goals : evaluasi.

Page 4: MAKALAH KELOMPOK  1

Menurut Roy elemen dari proses keperawatan meliputi pengkajian tingkat pertama

dan kedua, diagnosa keperawatan, penentuan tujuan, intervensi dan evaluasi. Fokus

utama dari model ini adalah adaptasi dan tujuan pengkajian dengan mengidentifikasi

tingkah laku yang aktual dan potensial apakah memperlihatkan maladaptif dan

mengidentifikasi stimulus atau penyebab perilaku maladaptif tersebut. Empat mode

adaptasi dapat digunakan sebagi dasar kerangka kerja untuk pedoman pengkajian.

Mode ini meliputi psikologis, konsep diri, fungsi peran dan model interdependensi.

Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian

tahap I (pengkajian prilaku) dan pengkajian tahap II (pengkajian faktor- faktor yang

berpengaruh). Fokus utama dari pengkajian tahap I ini adalah mengumpulkan data

dan memutuskan klien adaptif atau maladaptif. Termasuk dalam model ini adalah

kebutuhan dasar manusia apakah dapat dipengaruhi oleh kekurangan atau kelebihan.

misalnya terlalu sedikit oksigen, terlalu tinggi gula darah atau terlalu banyak

ketergantungan. Perawat menggunakan wawancara, observasi dan pengukuran untuk

mengkaji perilaku klien sekarang pada setiap mode. Pada pengkajian tahap II

/pengkajian stimuli yang signifikan terhadap perubahan perilaku seseorang yaitu

stimuli vocal (perubahan prilaku yang dapat diobservasi), kontekstual dan residual.

Diagnosa keperawatan menurut teori adaptasi Roy difokuskan sebagai tindakan

proses pengambilan keputusan berhubungan dengan kurang mampunya adaptasi.

Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan mengobservasi tingkahlaku klien terhadap

pengaruh lingkungan. ada 3 metode dalam membuat diagnosa keperawatan

menggunakan 4 (empat) model adaptif, yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan

interdependen. Roy menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi

keperawatan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan

mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif. Penentuan tujuan dibagi atas tujuan

jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Intervensi keperawatan dilakukan dengan tujuan, mengubah atau memanipulasi

stimulus fokal, kontekstual dan residual, juga difokuskan pada koping individu atau

zona adaptasi, sehingga seluruh rangsang sesuai dengan kemampuan individu untuk

beradaptasi. Tindakan keperawatan berusaha membantu stimulus menuju perilaku

adaptif. Evaluasi merupakan penilaian efektifitas terhadap intervensi keperawatan

sehubungan dengan tingkah laku pasien. Perawat harus mengkaji tingkah laku pasien

Page 5: MAKALAH KELOMPOK  1

setelah diimplementasi. Intervensi keperawatan dinilai efektif jika tingkah laku pasien

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Model konservasi yang di kembangkan Levine memiliki tujuan untuk

mempromosikan dan memeilihara keutuhan adaptasi dengan menggunakan prinsip-

prinsip konservasi. Fokus dari model ini terletak pada pengaruh- pengaruh dan

respon- respon di tingkatan yang organismik. Seorang perawat harus bisa memenuhi

sasaran atau fokus dari model ini melalui konservasi energi, struktur, integritas sosial

dan pribadi. Proses keperawatan yang diarahkan menuju konservatif yang terdiri dari

tiga langkah yaitu : Trophicognosis sebagai suatu alternative diagnose keperawatan.

Perawat mengobservasi dan mengumpulkan data. Perawat mengkaji konservasi energi

klien dengan menentukan kemampuan klien untuk menunjukan kebutuhan aktivitas

tanpa menghasilkan kelemahan yang berlebihan. Perawat mengkaji konservasi

integritas struktural dengan menentukan fungsi fisiknya. Integritas personal klien di

kaji dengan menentukan nilai moral dan etis serta pengalaman hidup klien. Perawat

dapat mengkaji konservasi integritas pasien dengan berbicara dengan anggota

keluarga klien, teman dan lingkungan konseptual.

Intervensi perawat mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan disesuaikan

dengan struktur kebijakan yang administrative, ketersediaan alat dan pengembangan

standar keperawatan. Tipe intervensi keperawatannya harus bersifat terapeutik,

suportif dan intervensi. Intervensi yang diberikan dibangun dari 4 prinsip konservasi

yaitu : konservasi energi, integritas struktural, integritas personal, dan integritas

sosial. Evaluasi Perawat melakukan evaluasi berdasarkan kepada pengaruh dari

tindakan yang sudah dilakukan serta merevisi trophicognosis jika diperlukan.

Indikator keberhasilan intervensi ditentukan dengan respon organismik pada klien.

Self Care Defisit model konseptual yang dikembangkan oleh Orem. Memiliki fokus

utama yaitu kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri

sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan

kesejahteraannya. Menurut Orem diagnosa keperawatan yang merupakan langkah 1,

mengharuskan adanya pemeriksaan dan kumpulan fakta – fakta tentang klien, Self

care agency dan therapeutic self care demand- nya adanya hubungan diantara

keduanya sehingga dapat ditemukan kebutuhan self care yang utama, atau untuk

menemukan semua komponen dari kebutuhan self care therapeutic. Sedangkan dalam

Page 6: MAKALAH KELOMPOK  1

pelaksanaan regulasi befokus untuk mendesain nursing system dan perencanaan

untuk pemberian perawatan. Suatu system disain yang efektif dan efesien dari

keperawatan, meliputi pemilihan cara yang tepat dalam membantu klien, disain ini

meliputi peran perawat – klien untuk melaksankan tugas – tugas self care dalam

rangka memenuhi kebutuhan self care terapeutic , mengatur latihan self care agency

dan membantu pengembangan baru dalam self care agency. Pada tahap akhir yaitu

Produksi dan manajemen nursing system, pengaturan nursing system dilakukan pada

saat perawat berinteraksi dengan pasien dan menentukan tindakan yang konsisten

untuk menemukan kebutuhan self care therapeutic dan pengaturan latihan atau

mengembangkan kapasitas kemampuan mereka untuk self care.

Medoel konsep yang dikembangkan Rogers lebih berfokus kepada identifikasi

kemampuan pasien (knowledge) dan lingkungan pasien yang dapat meningkatkan

kesehatan pasien. Identifikasi system knowledge, antara lain adaptasi stress, konflik,

mekanisme stress, kestabilan mental dan lingkungan.

C. Konsep dan tindakan keperawatan yang terkandung dalam setiap langkah pendekatan nursing care Proses (NCP ) menurut para ahli.

Menurut King langkah pendekatan proses keperawatan meliputi Persepsi : Konsepnya

adalah assesment tindakannya perawat dan klien mempersepsikan antara satu dengan

yang lain, Judment : Konsepnya adalah assesment perawat dan klien membuat mental

judment terhadap yang lain, Action : Konsepnya adalah assesment tindakannya

perawat dan klien mengambil tindakan mental, Reaction : Konsepnya adalah

assesment tindakannya perawat dan klien secara mental bereaksi terhadap persepsi

antara satu dengan yang lain, Disturbance : Konsepnya adalah diagnosa

tindakannyya perawat dan klien mengidentifikasi masalah keperawatan, Mutual goal

setting : Konsepnya adalah planning tindakannya perawat dan klien merencanakan

tujuan bersama, Exploration of means to achieve goals : Konsepnya adalah planning

tindakannya mengeksplorasi sumber – sumber kekuatan, Agreement on means to

achieve goals : Konsepnya adalah planning tindakannya menyepakati sumber –

sumber kekuatan, Transaction : Konsepnya implementaasi tindakannya melakukan

rencana, Attainment of goals : Konsepnya adalah evaluasi tindakannya identifikasi

hasil proses interaksi transaksi.

Page 7: MAKALAH KELOMPOK  1

Pengkajian yang terdapat dalam pendekatan proses keperawatan menurut Roy

dikelompokkan dalam 2 bentuk yaitu: 1) Pengkajian perilaku 2) Pengkajian faktor-

faktor yang mempengaruhi, Sebagai suatu hasil dari proses pengambilan keputusan

berhubungan dengan kurang mampu-nya beradaptasi, Tujuan pada intervensi

keprawatan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan

mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif, Intervensi keperawatan berusaha

membantu stimulus menuju perilaku adaptif, Evaluasi merupakan penilaian efektifitas

terhadap intervensi keperawatan sehubungan dengan tingkah laku pasien.

Levine menggunakan dua konsep penting dalam modelnya, yaitu adaptasi

(adaptation) dan keutuhan (wholeness). Konservasi (conversation) merupakan dasar

terhadap hasil- hasil yang diharapkan ketika model ini digunakan. Konservasi

ditujukan sebagai konsep utama ketiga dalam model ini. konservKeseimbangan dan

perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan aktivitas. Levine

mengemukakan bahwa tindakan keperawatannya berdasarkan pada empat prinsip,

yaitu : Konservasi energi, koservasi energi digunakan dalam intervensi keperawatan

untuk memberikan bantuan kepada pasien berdasarkan sekala ketergantungan.

konservasi integritas struktural, fase penyembuhan merupakan suatu proses perbaikan

integritas struktur dan fungsi dalam mempertahankan keutuhan diri. Sebagai salah

contoh tindakan adalah membantu pasien mempertahankan personal hygine klien.

Konservasi integritas personal, harga diri dan identitas dari klien sangat penting,

perawat harus menyadari pentingnya akan hal itu, perawat bisa menunjukannya

dengan cara menyebutkan nama saat memanggil klien, menghargai keinginan klien,

mendukung klien dalam melawan penyakitnya. Konservasi integritas sosial, dalam

rangka pemenuhan kebutuhan keagamaan atau spiritual dan penggunaan hubungan

interpersonal, perlu melibatkan anggota keluarga klien.

Menurut Orem konsep utama dalam teorinya adalah Self-care ( perawatan sendiri ),

Therapeutic Self-care demand ( permintaan perawatan sendiri therapis ), Self-care

agency ( agen perawatan mandiri ) Penyedia perawatan mandiri, Self-care deficit,

Nursing agency (agen keperawatan ), Nursing-system( sistim keperawatan). Model

proses asuhan keperawatan menurut Rogers memiliki konsep yaitu Cakupan Energi

(energy field), Dunia sebagai Sistem Terbuka (universe of open system), pola

(pattern) dan pandimensionality.

Page 8: MAKALAH KELOMPOK  1

D. Kriteria pengukuran (measurement criteria) untuk setiap langkah dari nursing

care Proses (NCP ) menurut para ahli.

Nursing care Plan merupakan proses yang dilalui perawat dalam melaksanakan

asuahn keperawatan. Kelompok akan membahas lima pakar dengan criteria masing –

masing. Praktik keperawatan dalam model koservasi Levine lebih diarahkan pada

peningkatan wholeness untuk semua individu baik yang sehat maupun yang sakit.

Proses keperawatan yang diarahkan menuju konservatif yang terdiri dari tiga langkah

yaitu Trophicognosis, intervensi dan Evaluasi. Sedangkan menurut King, criteria

pengukuran pada proses NCP terdapat 10 poin, yaitu adanya persepsi perawat dan

klien, adanya mental judment perawat dan klien, adanya mental action perawat dan

klien, adanya mental reaction perawat dan klien, adanya identifikasi masalah perawat

dan klien , adanya tujuan bersama antara perawat dan klien, adanya eksplorasi sumber

– sumber kekuatan perawat dan klien, adanya kesepakatan sumber – sumber kekuatan

antara perawat dan klien, adanya implementasi bersama antara perawat dan

klien,adanya evaluasi hasil proses interaksi transaksi. Berbeda dengan Roy, criteria

pengukuran berdasarkan pengkajian secara observasi, pengukuran dan interview

melalui : pengkajian, penerapan tujuan, criteria hasil, intervensi dan evaluasi. menurut

Rogers, criteria pengukuran bedasarkan kemampuan perawat dalam melaksanakan

promosi kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pakar Orem menjelaskan bahwa

criteria pengukuran NCP terkait tiga factor yaitu Universal self-care requisites,

Developmental self care requisites, Health deviation self care requisites.

E. Kekurangan susunan langkah (sekuens) nursing care Proses (NCP )

Setiap proses keperawatan menurut masing- masing ahli memiliki kelebihan dan

kekurangan. Hal itu dimungkinkan adanya modifikasi kombinasi antar teori pada saat

aplikasi di pelayanan. Adapun kekurangan dari Roy antara lain diperlukan knowledge

baik dalam pengambilan tujuan, diagnosa, intervensi dan evaluasi yang tepat.

Sedangkan dalam proses keperawatan menurut Levin, ia hanya mengandalkan potensi

pasien yang memberikan data pada proses pengkajian, sedangkan tidak semua pasien

dapat memberikan data dengan lengkap, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

penentuan tujuan dari proses keperawatan dan intervensinya. Sedangkan menurut

King, langkah assesment dan planning terlalu banyak langkah dimana assesment

dibagi menjadi 4 langkah dan planning dibagi menjadi 3 langkah, menyebabkan sulit

dihafal dan dipahami. Selain itu langkah action dan reaction oleh King dimasukkan

Page 9: MAKALAH KELOMPOK  1

pada assesment, sementara daari segi ekpektasi bahasa masuk pada langkah

implementasi. Proses yang diterapkan menurut Rogers, lebih banyak membahas

tentang promosi kesehatan, sehingga kurang tepat diterapkan pada pasien dengan

perawatan di rumah sakit. Kekurangan pada teori Orem terjadi pada pasien dengan

perawatan akut, hal ini dikarenakan kurang menekankan pada pemahaman praktek

keperawatan.

F. Pendapat kelompok tetang nursing care Proses (NCP) yang paling komprehensif dari para ahli

Setelah menelaah, mengamati, dan mendiskusikan di dalam kelompok, kelompok

akhirnya menyepakati bahwa nursing care Proses (NCP) yang paling komperhensif

adalah teori yang dikembangkan oleh Roy, dikarenakan Teori Roy mengenai proses

keperawatan, secara konsep sudah lengkap (pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, implementasi dan evaluasi), hanya berbeda dalam terminologi bahasnya.

Roy menyampaikan proses keperawatan tersebut : pengkajian (pengkajian I & II);

diagnosa keperawatan; intervensi (memasukkan tujuan dan rencana tindakan);

implementasi (tidak tersurat) dan evaluasi.

Penyusunan nursing care proses (NCP), menurut Roy harus mempunyai tujuan atau

fokus utama di setiap langkahnya seperti di dalam model yang dikembangka oleh Roy

: di dalam pengkajian I (pengkajian prilaku) dimaksudkan untuk mengumpulkan data

dan memutuskan apakah klien adaptif atau maladaptif. Aspek yang dikaji pada tahap

ini adalah kebutuhan dasar manusia apakah dapat dipengaruhi oleh kekurangan atau

kelebihan. Pada tahap pengkajian II, pada tahap ini Roy menggambarkan pengkajian

stimuli yang signifikan terhadap perubahan perilaku seseorang yaitu stimuli focal

(perubahan perilaku yang dapat diobservasi), kontekstual (penyebab terjadinya

perilaku atau presipitasi oleh stimulus focal). dan residual (pengalaman dimasa lalu,

sikap, budaya, dan karakter. Diagnosa keperawatan di tentuka dari hasil pengkajian

terhadap klien berhubungan dengan kurangnya adaptasi, dan observasi tingkahlaku

pasien terhadap lingkungan. Roy menggunakan tiga metode yaitu : observasi,

menyimpulkan respon klien, menjastifikasi. Seperti contoh :

Mengobservasi respon klien yang paling menonjol pada satu mode adaptif, misalnya :

mode fisiologis sub kebutuhan cairan. Contoh kasus untuk diare intake : 1200 ml, out

put : 3500 ml, keluhan haus (+), turgor tidak elastis, kelopak mata tampak cekung.

Page 10: MAKALAH KELOMPOK  1

Dari respon pasien tersbut dapat disimpulkan bahwa diagosa keperawatan pasien

menurut Roy adalah defisit volume cairan.

Menyimpulkan respon klien dari satu atau lebih dari mode adaptif yang terkait dengan

stimulus yang sama. Misalnya mode yang terganggu adalah: mode fisiologis, konsep

diri dan interdependensi.

Contoh kasus : klien mengeluh tidak mau makan, makan hanya habis ¼ porsi, BB

turun 10 Kg dari normal.

Dari data tersebut klien mengalami gangguan kebutuhan nutrisi : nutrisi kurang dari

kebutuhan (mode fisiologis). Karena klien kekurangan nutrisi mengakibatkan

posturnya tampak kurus, hal ini membuat klien mengalami gangguan Body Image

(Mode Konsep diri), kondisi ini juga mengakibatkan klien tidak dapat memenuhi

kebutuhannya sehari- hari.

Dalam tahap penetuan tujuan Roy mengacu pada upaya untuk mempertahankan dan

mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif.

Intervensi keperawatan memiliki fokus untuk mengubah atau memanipulasi stimulus

fokal, kontekstual dan residual, koping individu atau zona adaptasi, sehingga seluruh

rangsang sesuai dengan kemampuan individu untuk beradaptasi. Evaluasi menurut

Roy merupakan penilaian efektifitas terhadap intervensi keperawatan sehubungan

dengan tingkah laku pasien, dan harus berpatokan pada penetapan tujuan dalam

nursing care proses (NCP).

G. Cara menjamin kompetensi dan kinerja professional agar dapat dipertahankan

melalui penerapan nursing care Proses (NCP)

Agar dapat mempertahankan kompetensi dan kinerja professional seorang perawat

perlu memahami terlebih dahulu tentang konsep setiap langkah dari nursing care

Proses (NCP) itu sendiri, perawat juga dituntut untuk memahami dan menguasai skill

yanag diperlukan dari setiap langkah dari nursing care Proses (NCP), dan mampu

mengaplikasikan tiap- tiap langkaah dari nursing care Proses (NCP) pada tatanaan

pelayanan keperawatan. Selain itu juga seorang perawat perlu dibekali dengan

knowledge (pengetahuan) yang memadai baik dari segi filosofi dan paradigma

keperawatan, bahkan tidak menutup kemungkinan pada disiplin ilmu yang lain seperti

ilmu fisiologi, ilmu sosial, antropologi, psikologi, dan lain- lain.

Page 11: MAKALAH KELOMPOK  1

Daftar Pustaka

Fawcett ( 2005 ). Contemporary nursing knowledge, analysis and Evaluation of nursing

models and theories. Philadelpia. FA .Davis.

Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medica.

Reed, et all ( 2004 ). Perspectives on nursing theory. Philadelpia. Lippincot Williams &

Wilkin.

Tomey, M.A & Alligood, M.R. (2010). Nursing Theorist and Their Work, Toronto:

CV. Mosby Company.